Bab 6 - Larutan Elektrolit Dan Konsep Redoks
Bab 6 - Larutan Elektrolit Dan Konsep Redoks
nr
www.nuklir.co.nr
BAB 6
LARUTAN ELEKTROLIT DAN KONSEP REDOKS
1)
b) Larutan elektrolit lemah = ditandai dengan lampu yang menyala redup atau lampu yang tidak menyala namun dalam larutan
timbul gelembung gas (contoh : larutan amonia, asam cuka).
o Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Contoh : larutan gula, larutan urea, larutan alkohol.
o Air sebenarnya tidak dapat menghantarkan arus listrik, tetapi daya hantar larutan tersebut disebabkan oleh zat terlarutnya.
2)
Na+(aq) + Cl-(aq)
CH3COO-(aq) + H+(aq)
Zat non elektrolit dalam larutan, tidak terurai menjadi ion-ion tetapi tetap berupa molekul.
Contoh :
C2H5OH (l)
CO(NH2)2 (s)
3)
C2H5OH (aq)
CO(NH2)2 (aq)
Hantaran listrik melalui larutan HCl. Dalam larutan, molekul HCl terurai menjadi ion H + dan Cl- :
HCl (aq)
H+(aq) + Cl-(aq)
Ion-ion H+ akan bergerak menuju Katode (elektrode negatif / kutub negatif), mengambil elektron dan berubah menjadi gas
hidrogen.
2H+(aq) + 2e
Ion-ion Cl- bergerak menuju Anode (elektrode positif / kutub positif), melepas elektron dan berubah menjadi gas klorin.
2Cl-(aq)
H2(g)
Cl2(g) + 2e
Jadi : arus listrik menguraikan HCl menjadi H2 dan Cl2 (disebut reaksi elektrolisis).
2H+(aq) + 2Cl-(aq)
www.nolly.co.nr
H2(g) + Cl2(g)
www.qmia.co.nr
www.nuklir.co.nr
4)
Elektrolit yang berasal dari Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen Polar
a) Senyawa Ion
Dalam bentuk padatan, senyawa ion tidak dapat menghantarkan arus listrik karena ion-ionnya tidak dapat bergerak bebas.
Dalam bentuk lelehan maupun larutan, ion-ionnya dapat bergerak bebas sehingga lelehan dan larutan senyawa ion dapat
menghantarkan arus listrik.
b) Senyawa Kovalen Polar
o
Contoh : asam klorida cair, asam asetat murni dan amonia cair.
Senyawa-senyawa ini dalam bentuk murninya merupakan penghantar listrik yang tidak baik.
Jika dilarutkan dalam air (pelarut polar) maka akan dapat menghantarkan arus listrik dengan baik.
Penjelasannya :
Senyawa-senyawa tersebut memiliki kemampuan melarut dalam air karena disamping air sendiri merupakan molekul dipol, pada
prinsipnya senyawa-senyawa tersebut jika bereaksi dengan air akan membentuk ion-ion.
HCl(l) + H2O(l)
H3O+(aq) + Cl-(aq)
( ion hidronium )
H3O+(aq) + CH3COO-(aq)
CH3COOH(l) + H2O(l)
( ion asetat )
NH3(l) + H2O(l)
Oleh karena itu, larutan senyawa kovalen polar merupakan larutan elektrolit.
Keterangan tambahan :
Ion yang terdapat dalam air dapat terbentuk dengan 3 cara :
1). Zat terlarut merupakan senyawa ion, misal : NaCl
Reaksi ionisasinya : lengkapi sendiri
2). Zat terlarut merupakan senyawa kovalen polar, yang larutannya dalam air dapat terurai menjadi ion-ionnya, misal : H 2SO4
Reaksi ionisasinya : lengkapi sendiri
3). Zat terlarut merupakan senyawa kovalen yang dapat bereaksi dengan air, sehingga membentuk ion, misal : NH 3
Reaksi ionisasinya : NH3(l) + H2O(l)
NH4+(aq) + OH-(aq)
( ion amonium )
Daya hantar listrik air murni biasa digolongkan sebagai non konduktor. Akan tetapi, sebenarnya air merupakan suatu konduktor
yang sangat buruk. Zat elektrolit akan meningkatkan konduktivitas air, sedangkan zat non elektrolit tidak.
Arus listrik adalah aliran muatan. Arus listrik melalui logam adalah aliran elektron, dan arus listrik melalui larutan adalah aliran
ion-ion.
Zat elektrolit dapat berupa senyawa ion atau senyawa kovalen polar yang dapat terhidrolisis (bereaksi dengan air).
www.nolly.co.nr
www.qmia.co.nr
o
5)
www.nuklir.co.nr
Senyawa ion padat tidak menghantar listrik, tetapi lelehan dan larutannya dapat menghantar listrik.
;01
Zat elektrolit yang mempunyai besar (mendekati 1) disebut elektrolit kuat sedangkan yang mempunyai kecil (mendekati 0)
disebut elektrolit lemah.
Contoh elektrolit kuat
CO2(g) + 2H2O(g)
2Fe2O3(s)
2CuO(s)
6CO2(g) + 6H2O(l)
2KCl(s) + 3SO2(g)
Sumber oksigen pada reaksi oksidasi disebut oksidator. Dari contoh di atas, 4 reaksi menggunakan oksidator berupa udara dan
reaksi terakhir menggunakan oksidator berupa KClO3
2Fe(s) + 3CO2(g)
Cu(s) + H2O(g)
www.nolly.co.nr
N2(g) + Na2O(s)
3
www.qmia.co.nr
www.nuklir.co.nr
Zat yang menarik oksigen pada reaksi reduksi disebut reduktor. Dari contoh di atas, yang bertindak sebagai reduktor adalah
b). Reaksi redoks sebagai reaksi pelepasan dan pengikatan / penerimaan elektron
1). Oksidasi adalah : reaksi pelepasan elektron.
o
Pelepasan dan penangkapan elektron terjadi secara simultan artinya jika ada suatu spesi yang melepas elektron berarti ada
spesi lain yang menerima elektron. Hal ini berarti : bahwa setiap oksidasi disertai reduksi.
Reaksi yang melibatkan oksidasi reduksi, disebut reaksi redoks, sedangkan reaksi reduksi saja atau oksidasi saja disebut
setengah reaksi.
Contoh : (setengah reaksi oksidasi)
K
K+ + e
Mg
Mg2+ + 2e
2Cl-
O2 + 4e
2O2-
Oksidasi : Ca
Reduksi : S + 2e
S2-
Redoks : Ca + S
Ca2+ + S2-
Keterangan :
2e
S2Ca2+
+
hasil reduksi
hasil oksidasi
Ca
+
S
reduktor
oksidator
oksidasi
reduksi
Contoh lain :
Oksidasi : Fe
Reduksi : Cl2 + 2e
Fe3+ +
3e
2Cl-
Redoks : 2 Fe + 3 Cl2
2 Fe3+ + 6 Cl-
www.nolly.co.nr
(x2)
(x3)
www.qmia.co.nr
www.nuklir.co.nr
c). Reaksi redoks sebagai reaksi peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi
1). Oksidasi adalah : reaksi dengan peningkatan bilangan oksidasi (b.o).
Zat yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi disebut reduktor.
Contoh :
K+
+1
K
0
b.o naik
Mg2+ +
+2
Mg
0
2e
b.o naik
2 Cl-2
2e
2 O2-4
4e
b.o turun
O2
0
b.o turun
Bilangan oksidasi suatu unsur dalam suatu senyawa adalah muatan yang diemban oleh atom unsur itu jika semua elektron ikatan
didistribusikan kepada unsur yang lebih elektronegatif.
Contoh :
Pada NaCl : atom Na melepaskan 1 elektron kepada atom Cl, sehingga b.o Na = +1 dan Cl = -1.
Pada H2O :
H
H
x o oo
O
x o oo
H x o- 2
o o
oO
+ x oo
H
Karena atom O lebih elektronegatif daripada atom H maka elektron ikatan didistribusikan kepada atom O.
Jadi b.o O = -2 sedangkan H masing-masing = +1.
www.nolly.co.nr
www.qmia.co.nr
www.nuklir.co.nr
= -1
www.qmia.co.nr
www.nuklir.co.nr
+2 - 2
HCl
+1 - 1
CaCl2
H2O
+2 - 1
+1 - 2
b) Reaksi Redoks
Pada reaksi ini, terjadi peningkatan dan penurunan b.o pada unsur yang terlibat reaksi.
Contoh :
Fe
0
H2SO4
+1 +6 - 2
b.o naik
oksidasi
FeSO4
+2 +6 - 2
b.o turun
H2
0
reduksi
Keterangan :
Oksidator
= H2SO4
Reduktor
= Fe
Hasil reduksi = H2
Hasil oksidasi = FeSO4
c) Reaksi Otoredoks ( Reaksi Disproporsionasi )
Pada reaksi ini, yang bertindak sebagai oksidator maupun reduktornya merupakan zat yang sama.
Contoh :
I2 + NaOH
0
+1
NaI +
+1 - 1
NaIO3 + H2O
+1 +5
Keterangan :
Oksidator
= I2
Reduktor
= I2
+1 - 1
PERHATIAN
Pokok Bahasan : Pengolahan Air Kotor (Sewage) dipelajari sendiri!
www.nolly.co.nr