Anda di halaman 1dari 3

1.1.

Penertian Pemeliharaan
pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang sangat penting dilakuakan, karena

pemeliharaan yang baik akan memperpanjang umur peralatan dan akan menjamin
berfungsinya peralatan dengan baik. Tujuan dilakukan pemeliharaan adalah untuk
mempertahankan kondisi atau menjga agar peralatan menjadi tahan lama dan peralatan
dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
1.2 Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) Pediman Pemeliharaan
FMEA merupakan suatu metode untuk menganalisa penyebab kegagalan pada
suatu peralatan. Pada buku pedoman pemeliharaan ini FMEA menjadi dasar utama untuk
menentukan komponen yang akan diperiksa dan dipelihara. FMEA atau Failure Modes
and Effect Analysis dibuat dengan cara :
1. Mendefinisikan sistem (peralatan) dan fungsinya
2. Menentukan sub sistem dan fungsi tiap sub sistem
3. Menentukan fungsional failure tiap subsistem
Buku pedoman pemeliharaan dan Asesmen kondisi peralatan sistem Tenga ini
mencangkup komponen dan fungsi peralatan, FMEA, Pedoman Pemeliharaan SUTT &
SUTET dan Evaluasi hasil Pemeliharaan sebagai dasar asesmen kondisi peralatan serta
rekomendasi untuk acuan tindak lanjut kondisi peralatan. Dengan terbitnya buku ini
daapat meningkatkan efesiensi dan efektivitas dari kegiatan pemeliharaan itu sendiri serta
merubah pola memeliharaan di PT PLN (Persero ) yang tadinya mengunakan Time Based
Maintenance 80 % dan Corrective Maintenance 20% menjadi pola pemeliharaan yang
menggunakan Time Bsed Maintenance 40% Condition Based Maintenance 50% dan
Corrective Maintenance 10% sehingga mempunyai nilai lebih untuk menjadi sitem
pemeliharaan yang berstandar Nasional.
1.3 Pmeliharaan Lightning Arrester pada Gardu Induk 150 KV
Lightning Arrester seperti peralatan di gardu induk lainnya, juga memerlukan
pemeliharaan agar tetap beroperasi dengan baik.bila arrester tidak bekerja dengan baik

maka akan terjadi kerusakan pada peralatan lain yang seharusnya terlindung dari surja
tidak dapat terhindar. Kegiatan lightning Arrester dapat dikategorikan pada bagan
dibawah ini.

Metode Pemeliharaan

Preventive Maintenance

Corrective Maintenance

Planned

Conditional

rutin

In service Visual
Inspectoin

Unlanned

Shutdown Testing
Measurement
Pasca Gangguan

Shutdown Function

1.3.1

In service

Pemeliharaan Preventif
Merupakan pemeliharaan lightning arrester yang dilaksanakan untuk mencegah

terjadinya kerusakan secara tiba-tiba dan untuk mempertahankan unjuk kerja yang optimal
sesuai umur teknisnya, melalui inspeksi secara periodik dan pengujian fungsi atau
melakukan pengujian fungsi atau melakukan pengujian dan pengukuran untuk
mendiagnosa kondisi lightning arrester.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan pedoman kepada : instruksi manual dari pabrik ,
standar-standar yang ada dan pengalaman serta observasi / pengamatan operasi
dilapangan.

Lihtning arrester yang dipelihara secara preventif dilakukan pada gardu induk 150
KV dan pada saluran Transmisi. Pemeliharaan lightning arrester di gardu induk memiliki
poin pengujian / pemeliharaan yang lebih banyak daripada pemeliharaan lightning arrester
di saluran transmisi, hal ini terutama karena faktor kemudahan pelaksanaan. Sebagai
contoh pengukuran arus bocor resistif dalam kondisi bertegangan akan sulit dilaksanakan
pada lightning arrester di SUTT,SUTET. Pemeliharaan preventif ini dapat dibagi menjadi
2 yaitu :
1. Pemeliharaan rutin
2. Pemeliharaan berbasis kondisi (Prediktif)
1.3.1.1 Pemeliharaan Rutin( Routine Mintenance )
Merupakan kegiatan pemeliharaan secara periodik/ berkala dengan melakukan
inspeksi dan pengujian funngsi fungsi untuk mendeteksi adanya potensi kelainan atau
kegagalan pada peralatan dan mempertahankan unjukb kerjanya.
Berdasarkan periodenya , pemeliharaan rutin pada ligtning arrester terdiri dari :
1.
2.
3.
4.

Pemeliharaan Harian
Pemeliharaan Mingguan
Pemeliharaan Bulanan
Pemeliharaan Thunan atau Bersamaan dengan Padam Bay T/R atau T/L

Anda mungkin juga menyukai