Anda di halaman 1dari 4

SPO VALIDASI DATA

Pengertian
Validasi data merupakan alat penting untuk memahami mutu dari data
mutu
dan untuk mencapai tingkat di mana data tersbut cukup meyakinkan bagi
para
pembuat keputusan. Validasi data menjadi salah satu langkah dalam
proses
penentuan
diukur,
pemulihan,
data dan

prioritas
dan

untuk

pengujian

pengukuran,
ukuran,

pemilihan

apa

pengumpulan

yang

data,

bisa

validasi

penggunaan data untuk perbaikan.


Tujuan
1. Sebagai acuan dalam melaksanakan validasi data mutu
2. Tersedianya data dan informasi mutu yang valid sebagai dasar
manajemen
rumah sakit
pelaksanaan,

untuk

mengambil

keputusan

dalam

perencanaan,

pemantauan, evaluasi program dan peningkatan kewaspadaan serta


respon
terhadap kejadian luar biasa yang cepat dan tepat.
Kebijakan
Prosedur
1. Nilai kebutuhan validasi.
2. Tentukan jumlah sampel untuk validasi data mutu. Penggunaan 100%
sampel hanya diperlukan apabila jumlah rekor, kasus, atau data lainnya
sangat kecil. Dimungkinkan untuk memakai 10% jika sampel besar.
3. Pastikan alat ukur validasi yang sesuai.
4. Lakukan pengumpulan ulang data oleh orang kedua yang tidak terlibat

dalam pengumpulan data orisinil, dengan menggunakan objek data yang


sama dan cara ukur yang sama.
5. Hitungan keakuratan dilakukan dengan membandingkan hasil data
orang
pertama dengan orang kedua. Hasil data orang kedua harus > 90% dari
hasil data orang pertama untuk dikatakan sebagai data valid.
6. Lakukan koreksi apabila unsur datanya tidak sama, alasan alasannya

(misalnya, definisi data yang tidak jelas) harus dicatat dan tindakan
VALIDASI
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
No. Dokumen : No Revisi : Halaman : 2 / 2
Korektif harus didokumentasikan.
7. Identifikasi tindakan korektif dengan mereview kembali teknis
pengukuran yang telah dilaksanakan

SOP RCA
1. 1. RSAB MUSLIMAT JOMBANG SOP ANALISIS AKAR MASALAH / RCA
( Root Cause Analisis ) No. Dokumen No. Revisi Halaman SOP
Tanggal terbit Ditetapkan Direktur RS I. PENGERTIAN a. Kejadian
Tidak Diharapkan (KTD)/ Adverse Event Adalah suatu kejadian yang
tidak diharapkan yang menyebabkan cedera pada pasien akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau
kondisi pasien. Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau
bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah. b. Kejadian
Nyaris Cedera (KNC) / Near Miss Adalah suatu kejadian akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan
yang seharusnya diambil yang dapat mencederai pasien, tetapi
cedera serius tidak terjadi, karena keberuntungan misalnya pasien
terima obat suatu onat kontraindikasi tetapi tidak timbul reaksi,
karena pencegahan misalnya suatu obat dengan over dosis lethal
akan diberikan tetapi staf lain mengetahui dan membatalkannya
sebelum obat diberikan, atau peringanan misalnya
2. 2. suatu obat dengan over dosis lethal diberikan, diketahui secara
dini lalu diberikan antidotumnya. c. Kejadian Sentinel adalah suatu
KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius,
biasanya dipakai untuk kejadian yang sangat tidak diharapakan atau
tidak dapat diterima, seperti operasi pada bagian tubuh yang salah.
Pemilihan kata sentinel terkait dengan keseriusan cedera yang
terjadi ( misalnya amputasi pada kaki yang salah ). d. Analisis
Masalah / Root Cause Analysis (RCA) adalah suatu proses berulang
yang sistematik dimana faktor-faktor yang berkontribusi dalam
suatu insiden diidentifikasikan dengan merekonstruksi kronologis
kejadian menggunakan pertanyaan kenapa yang diulang hingga
menemukan akar penyebabnya dan penjelasannya. Pertanyaan
kenapa harus ditanyakan hingga tim investigator mendapatkan
fakta, bukan hasil spekulasi. e. Faktor Kontributor Adalah keadaan,
tindakan atau pengaruh yang berperan dalam meningkatkan resiko
suatu kejadian (misalnya pembagian tugas yang tidak sesuai

dengan kebutuhan). Contoh: e. 1. Faktor kontributor di luar


organisasi (eksternal)
3. 3. e.2. Faktor kontributor dalam organisasi (internal) misalnya tidak
adanya prosedur e.3. Faktor kontributor yang berhubungan dengan
petugas (kognitif atau perilaku petugas yang kurang, lemahnya
supervise, kurangnya team work atau komunikasi) e.4. Faktor
kontributor yang berhubungan dengan keadaan pasien II. TUJUAN
Insiden Keselamatan Pasien ( KTD, KNC, SE ) dikelola secara
terstruktur sehingga menjadi pembelajaran bagi setiap tenaga RSAB
Muslimat Jombang III. KEBIJAKAN Sub komite keselamatan pasien
secara berkala : a. Membahas laporan IKP dengan metode RCA
( Root Cause Analisis ) b. Mencegah terjadinya kesalahan lebih luas.
c. Monitoring dan evaluasi dan melaporkan kepada Direktur IV.
PROSEDUR a. Unit KPRS menindaklanjuti Insiden Keselamatan
Pasien ( IKP ) dalam kategori grading matriks Tinggi dan Sangat
Tinggi dengan melakukan Analisa Akar Masalah ( RCA ) b. Unit KPRS
mengadakan pembagian tugas untuk klarifikasi kejadian di unit
terkait. c. Unit KPRS mengadakan pertemuan untuk membahas IKP
dengan menganalisis kejadian. Analisis dilakukan dengan
mengidentifikasi factor kontribusi dan merekonstruksi kronologis
kejadian dengan menggunakan pertanyaan
4. 4. kenapa yang diulang hingga menemukan akar penyebabnya
dan penjelasannya. d. Berdasarkan hasil RCA, Unit KPRS membuat
laporan dan rekomendasi untuk perbaikan serta pembelajaran
berupa Petunjuk / Safety Alert untuk mencegah kejadian yang sama
terulang kembali. e. Hasil RCA rekomendasi dan rencana kerja
dilaporkan kepada direktur. f. Rekomendasi untuk perbaikan dan
pembelajaran diberikan umpan balik kepada unit kerja terkait. g.
Monitoring dan Evaluasi Perbaikan oleh Unit KPRS. h. Catatan :
Laporan IKP tidak boleh di simpan dalam berkas rekam medis, tidak
boleh di foto copy, hanya di simpan oleh Unit KPRS. V. UNIT TERKAIT
a. Unit Keselamatan Pasien Rumah Sakit b. Semua Unit Kerja yang
terkait dengan IKP di RSAB Muslimat Jombang

Anda mungkin juga menyukai