Anda di halaman 1dari 6

Resume

DBD
A. Pengetrian
Demam berdarah dengue ( DBD )adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue (arbovirus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti (Suriadi & Yuliani,2001).
B. Ciri ciri Nyamuk Penyebar Penyakit
1.

Warna hitam dan bercak putih pada badan dan kaki.

2.

Hidup dan berkembang biak didalam rumah dan sekitarnya ( bak mandi,
tempayan, drum, kaleng, ban bekas, pot tanaman air dll.

3.

Hinggap pada pakaian yang bergantung, kelambu dan ditempat yang gelap dan
lembab.

4.

Menggigit di siang hari.

5.

Kemamapuan terbang kira kira 100 meter.

C. Penyebab
Virus dengue yang menjadi penyebab penyakit ini termasuk ke dalam
Arbovirus (Arthropodborn virus) group B, tetapi dari empat tipe yaitu
virus dengue tipe 1,2,3 dan 4. Keempat tipe virus dengue tersebut
terdapat di Indonesia dan dapat dibedakan satu dari yang lainnya secara
serologis.

D. Tanda dan gejala


1.

Demam tinggi, biasanya orang akan melanda demam dengue berdarah di


ngalami 40derajat Celcius ketika terjadi pada anak bisa menyebabkan kejang.

2.

Great pendarahan yang terjadi pada kulit, karena daerah merah pada bantuan
aegypti gigitan nyamuk.

3.

Timbulnya sakit kepala sukarela dan ketahanan.

4.

Kegagalan sistem peredaran darah yang konjungtiva dan daerah faring.

5.

Kemunculan kenaikan dan penurunan suhu tubuh secara mendadak.

6.

Kerusakan pembulu darah membuat kerusakan limpahan kulit sehingga


berwarna kebiruan.

7.

Rasa sakit rusuk dan nyeri sebelah kanan.

Gejala lainnya yang sering terjadi sakit saat menelan, sakit perut, mual-mual, sakit
otot.
E. Riiwayat alamiah
Riwayat alamiah suatu penyakit pada umumnya melalui tahap-tahap sebagai
berikut :
1.

Tahap Prepatogenesis
Pada tahap ini individu berada dalam keadaan normal/ sehat tetapi mereka pada
dasarnya peka terhadap kemungkinan terganggu oleh serangan agen penyakit
(stage of susceptibility). Walaupun demikian pada tahap ini sebenarnya telah
terjadi interaksi antara penjamu dengan bibit penyakit. Tetapi interaksi ini masih
terjadi di luar tubuh, dalam arti bibit penyakit masih ada di luar tubuh penjamu
di mana para kuman mengembangkan potensi infektifitas, siap menyerang
penjamu.

2.

Tahap Patogenesis
a.

Tahap Inkubasi
Tahap inkubasi merupakan tenggang waktu antara masuknya bibit penyakit
ke dalam tubuh yang peka terhadap penyebab penyakit, sampai timbul
gejala penyakit. Masa inkubasi ini bervariasi antara satu penyakit dengan
penyakit lainnya.

b.

Tahap Dini

Tahap ini mulai dengan munculnya gejala penyakit yang kelihatannya


ringan. Tahap ini sudah mulai menjadi masalah kesehatan karena sudah ada
gangguan patologis, walaupun penyakit masih dalam masa subklinis. Pada
tahap ini, diharapkan diagnosis dapat ditegakkan secara dini.
c.

Tahap Lanjut.
Pada tahap ini penyakit bertambah jelas dan mungkin bertambah berat
dengan segala kelainan klinik yang jelas, sehingga diagnosis sudah relatif
mudah ditegakkan. Saatnya pula, setelah diagnosis ditegakkan, diperlukan
pengobatan yang tepat untuk menghindari akibat lanjut yang kurang baik.

d.

Tahap Pasca Patogenesis


Tahap pasca patogenesis/ tahap akhir yaitu berakhirnya perjalanan penyakit
yang dapat berada dalam pilihan keadaan, yaitu sembuh sempurna, sembuh
dengan cacat, karier, penyakit berlangsung secara kronik, atau berakhir
dengan kematian.

F. Pencegahan Dan Perawatan Penyakit


1. Pencegahan
Beberapa cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit DBD melalui
metode pengontrolan atau pengendalian vektornya adalah :
a.

Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat,


modifikasi tempat. perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan
manusia, dan perbaikan desain rumah.

b.

Pemeliharaan ikan pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang) pada tempat air
kolam, dan bakteri (Bt.H-14).

c.

Pengasapan/fogging (dengan menggunakan malathion dan fenthion).

d.

Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan air


seperti, gentong air, vas bunga, kolam, dan lain-lain.

2. Perawatan
Perawatan yang dilakukan pada penderita demam berdarah dapat
dilakukan dengan cara :

a. Mengganti cairan tubuh


b. Penderita diberi minum sebanyak 1,5- 2 liter dalam 24 jam.
c.

Gastroenteritis oral solution/ kristal diare yaitu garam elektrolit


(oralit) kalo perlu 1 sendok makan setiap 3- 5 menit.

Belum ada obat untuk melumpuhkan virus dengue. Yang dilakukan


dalam

penanggulangan

DBD

hanya

memberikan

infus

sedini

mungkin.

A. EPIDEMOLOGI PENYAKIT DEMAM BERDARAH


Segitiga Epidemiologi
1) Host
Faktor penjamu yang biasanya menjkadi factor untuk
timbulnya suatu penyakit sebagai berikut:
a) Umur.
b) Jenis kelamin (seks).
c) Ras, suku (etnik).
d) Genetik (hubungan keluarga).
Dalam hal ini manusialah yang menjadi host atau target penyakit DBD.
Meskipun penyakit DBD dapat menyerang segala usia beberapa penelitian
menunjukkan bahwa anak-anak lebih rentan tertular penyakir yang
berpontensi mematikan ini. Di Indonesia penderita penyakit DBD terbanyak
berusia 5-11 tahun. Secara keseluruhan tidak terdapat perbedaan jenis
kelamin penderita tetapi angka kematian lebih banyak pada anak

perempuan dibandingkan laki-laki. Anak-anak lebih rentan terkena penyakit


ini salah satunya disebabkan oleh imunitas yang relatif lebih rendah di
bandingkan orang dewasa. Manusia yang terkena gigitan nyamuk aedes
aegypti tidak selalu dapat mengakibatkan demam berdarah dan virus
dengue yang sudah masuk kedalam tubuh pun tidak selalu dapat
menimbulkan infeksi. Jika daya tahan tubuh cukup maka dengan sendirinya
virus tersebut dapat dilawan oleh tubuh. Sebelum seseorang terkena DBD,
didalam tubuhnya telah ada satu jenis serotipe virus dengue (serangan
pertama kali). Biasanya, serangan pertama kali ini menimbulkan demam
dengue. Ia akan kebal seumur hidup terhadap serotipe yang menyerang
pertama kali itu. Namun hanya akan kebal maksimal 6 bulan 5 tahun
terhadap serotipe virus dengue lain.
2) Agent
Penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD ), bahasa medisnya disebut
Dengue Hemmorhagic Fever ( DHF ) adalah penyakit yang disebabkan oleh
virus dengue yang merupakan Agent , dimana penyebaran virusnya melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana
menyebabakan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada system
pembekuan darah, sehingga menyebabkan perdarahan perdarahan.
3) Environment
Faktor lingkungan ini dapat dibagi menjadi:
1) Faktor lingkungan yang mempengaruhi Host dan Agent
2) Fisik: iklim (kemarau dan hujan), geografis (pantai dan pegunungan),
demografis (kota dan desa)
3) Biologis: flora dan fauna
4) Sosial: migrasi/urbanisasi, lingkungan kerja, perumahan, bencana alam,
perang, banjir

Penyakit DBD menjadi masalah kesehatan masyarakat karena jumlah


penderitanya tinggi dan penyebarannya yang semakin luas, terutama di
musim penghujan. Sejumlah pakar setuju bahwa kondisi ini juga di
pengaruhi oleh budaya masyarakat yang senang menampung air untuk
keperluan rumah tangga dan kebersihan dirinya. Hal ini menjadi faktor
eksternal yang memudahkan seseorang menderita DBD. Nyamuk ini sangat
senang berkembang biak di tempat penampungan air karena tempat itu
tidak terkena sinar matahari langsung. Nyamuk ini tidak dapat hidup dan
berkembang biak di daerah yang berhubungan langsung dengan tanah.

Portal Of Entry And Exit


Nyamuk Aedes dapat mengandung virus dengue pada saat menggigit manusia
yang sedang mengalami viremia. Kemudian virus yang berada di kelenjar liur
berkembang biak dalam waktu 8-10 hari (extrinsic incubation period) sebelum
dapat ditularkan kembali kepada manusia pada saat gigitan berikutnya. Virus
dalam tubuh nyamuk betina dapat ditularkan kepada telurnya (transovanan
transmission), tetapi perannya dalam penularan virus tidak penting. Sekali virus
dapat masuk dan berkembangbiak di dalam tubuh nyamuk, nyamuk tersebut
akan dapat menularkan virus selama hidupnya (infektif).

Anda mungkin juga menyukai