Anda di halaman 1dari 14

4/13/2016

Material Teknik
Polimer

MENGAPA POLIMER PENTING?


Plastik dapat difabrikasi dengan cetakan menjadi bentuk-bentuk
yang rumit, umumnya tanpa proses pengerjaan lanjutan:
Atas dasar kriteria volumetric basis, polimer:
sangat kompetitif dalam hal harga dibandingkan logam.
umumnya membutuhkan energi proses yang lebih sedikit
dibandingkan logam.
Beberapa jenis plastik adalah sangat transparan seperti polymethyl
methacrylate PMMA atau akrilik, yang kompetitif dibandingkan
dengan gelas/kaca.

4/13/2016

KETERBATASAN POLIMER SEBAGAI MATERIAL


REKAYASA:
Kekuatan yang relatif lebih rendah daripada logam dan
keramik.
Kekakuan yang rendah.
Temperatur penggunaan terbatasi hanya beberapa ratus
derajat C.
Perilaku viskoelastis, merupakan keterbatasan khusus
dalam aplikasi struktur penanggung beban.
Beberapa jenis polimer mengalami degradasi ketika diekspos dalam cahaya matahari dan radiasi lainnya.

STRUKTUR INDUSTRI POLIMER


A. PEMBUAT MATERIAL POLIMER

Pembuat polimer memproses bahan dasar monomer


menjadi polimer
B. PEMBUAT CHEMICAL, ADDITIVE, DAN MODIFIER

Penambahan zat aditif untuk memperbaiki sifat material


C. COMPOUNDING/FORMULATING

Berbagai macam modifiers chemical, dan additive


digabung/di-compound dengan material resin/polimer
sebelum diproses.

4/13/2016

D. PROCESSOR
Merubah bahan polimer menjadi produk sekunder,
film,
sheet, dan
pipa, atau
produk akhir.

E. THE FABRICATOR
Merubah produk sekunder menjadi produk akhir.
Exp: perhiasan, furniture, tirai kamar mandi, jas hujan dll.

F. THE FINISHER
Proses finishing terhadap polimer meliputi penambahan
dekorasi atau functional surface effect pada produk
polimer.

Peran zat aditif


Pengubah sifat

4/13/2016

aditif
1. Perlindungan terhadap pengaruh lingkungan
Antioksidan
Antiozon
Antistatis

- Penyerap radiasi
- Anti nyala

2. Identifikasi
Pewarna / pigmen

3. Mempermudah pemrosesan
Plastisasi Ekp: inert (lempung, barium sulfat) mempermudah
penanganan material sebelum vulkanisasi

4. Ketangguhan penambah penangguh (karet)


5. Pengisi
Exp: termosetmika, serat gelas, serbuk gergaji
Exp: termoplastik karbon hitam meningkatkan modulus geser,
sobek, kekerasan dan abrasi

Pembentukan
Metode injection
1. Injection Molding
2. Blowing molding
3. Compression molding.
4. Extrusion molding.
5. Rotational molding.
6. Calendering.

4/13/2016

Injection Molding

Clamping Unit

Plasticizing Unit

Drive Unit

spinner

4/13/2016

Blow molding

Compression molding

4/13/2016

Extrusion molding

Extrusion molding

4/13/2016

Rotational molding

Calendering

4/13/2016

Parameter proses injection molding


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Temperatur leleh
Batas tekanan
Waktu tahan
Waktu penekanan
Temperatur cetakan
Kecepatan injeksi
Ketebalan dinding cetakan

Faktor-faktor yang mempengaruhi


sifat polimer
1. Panjang rantai/jumlah monomer
semakin panjangnya rantai / jumlah monomer karena
terdapat semakin banyak gaya antar molekul antara rantairantai penyusunnya.

2. Susunan rantai satu terhadap lainnya


Susunan rantai satu terhadap lainnya dapat bersifat teratur
membentuk daerah kristalin dan acak membentuk daerah
amorf.
Polimer yang membentuk daerah kristalin akan lebih kuat
karena rantai-rantainya tersusun rapat, meski kurang
fleksibel. Sedangkan polimer yang membentuk daerah
amorf akan bersifat lemah dan lunak

4/13/2016

Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat


polimer
3. Tingkat percabangan pada rantai
Ketidakteraturan rantai-rantai polimer disebabkan oleh banyak
cabang sehingga akan mengurangi kerapatan dan kekerasan
polimer itu sendiri, namun akan menaikkan fleksibilitasnya.
Dua polimer yang dibedakan berdasarkan fleksibilitasnya yaitu
LDPE (low density polyethene) dan HDPE (high density
polyethene).
LDPE lebih fleksibel tapi kurang tahan panas dengan titik didih 105C,
HDPE lebih kaku, tetapi kuat dan tahan panas pada kisaran suhu
135oC

4. Gugus fungsi pada monomer


Adanya gugus fungsi polar seperti hidroksida - OH dan amina NH2 pada monomer dalam polimer akan mengakibatkan
terbentuknya ikatan hydrogen.
Akibatnya, kekuatan gaya antar molekul polimer meningkat dan
akan menaikkan kekerasan polimer.

Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat polimer


5.

6.

Ikatan silang (cross linking) antar rantai polimer


Termoplas tidak memiliki cross linking, hanya gaya antar molekul
yang lemah sehingga bersifat lunak.
Termoset memiliki cross linking yang kuat berupa ikatan kovalen
sehingga bersifat keras dan sulit meleleh.
Sifat elestomer dipengaruhi selain oleh tumpang tindih rantai, juga
cross linking yang lebih sedikit dibanding termoset
Penambahan zat aditif
Zat plastis (plasticizer) yang digunakan untuk melunakkan polimer
pada jenis polimer termoset; zat pengisi/penguat untuk menaikkan
kekuatan polimer; stabilitator untuk menaikkan ketahanan
terhadap dekomposisi oleh panas, sinar UV, dan oksidator; pigmen
untuk pewarnaan; dan penghambat nyala api yang digunakan
untuk mengurangi sifat mudah terbakar.

10

4/13/2016

deGradasi polimer
Degradasi polimer dasarnya berkaitan dengan
terjadinya perubahan sifat karena ikatan rantai utama
makromolekul
Pada polimer linear, reaksi tersebut mengurangi
massa molekul atau panjang rantainya.
Sesuai dengan penyebabnya, kerusakan atau
degradasi polimer ada beberapa macam.

Kerusakan termal (panas),


fotodegradasi (cahaya),
radiasi (energi tinggi),
Kimia,
Biologi (biodegradasi) dan
mekanis.

deGradasi polimer
Biodegradasi polimer: merupakan polimer yang
mampu terurai secara alami menjadi senyawa
yang laebih sederhana
Mikroorganisme di bumi juga di dalam tanah
mampu menguraikan zat-zat mati demi
pertumbuhannya.
pertumbuhan itu berfaktor pH (keasaman), suhu,
zat hara mineral, kadar oksigen, dan kelembaban.
Banyak diantara mikroorganisme itu menghasilkan
enzima pengkatalisis reaksi hidrolisis misalnya
polyester alifalik, polieter, polimetana dan
poliamida yang dapat diserang oleh mikroba

11

4/13/2016

Aplikasi

Benang bedah
Organ buatan
Drugs delivery system
Plastik biodegradable

Simbol-simbol
1. PETE atau PET (Polythylene Terephthalate)
botol plastik transparan, kemasan air mineral atau minuman
yang siap untuk diminum.
Jangan pernah mengisi ulang botol dengan simbol seperti ini
Air panas lapisan polimer akan meleleh dan mengeluarkan
zat karsinogenik
2. HDPE (High Density Polythylene)

Botol yang berwarna putih susu.


Air minuman galon, kursi plastik, atau kemasan susu jika pada
makanan.
Untuk sekali pakai

12

4/13/2016

Simbol-simbol
3. V atau PVC (Polyvinyl Chloride)
Plastik yang sulit untuk didaur ulang,
Plastik pembungkus atau pada botol-botol.
Kandungan plastik ini bisa lumer dan bercampur ke dalam
makanan pada suhu 15 C.
Menyebabkan kerusakan hati dan ginjal

4. LDPE (Low Density Polythylene)


Untuk pembungkus makanan, plastik kemasan, dan teksturnya
terasa lembek atau lentur.
Cukup aman digunakan.
Sayangnya, plastik ini hampir tidak dapat dihancurkan

Simbol-simbol
5. PP (Polypropylene)

termasuk aman untuk makanan atau minuman.


Untuk tempat makanan dan botol minum bayi.
Plsatiknya berwarna transparan, bening, dan tembus pandang.
Bisa di gunakan berulang

6. PS (Polystyrene)

Kemasan stereofoam,
Untuk wadah makanan atau minuman sekali pakai.
Bahan dari PS ini bereaksi dengan panas
Bahan styrine ini bisa berbahaya untuk otak dan sistem saraf.

13

4/13/2016

Simbol-simbol
7. Biasanya kode 7 ini ada 4 macam
a) SAN (styrene acrylonitrile)
b) ABS (acrylanitrile butadiene styrene)
c) PC (polycarbonate)
d) Nilon

Plastik ini biasa digunakan untuk tempat makanan dan


minuman, alat-alat rumah tangga, komputer, dan lainnya.
Plastik dengan kode 7 SAN dan ABS ini baik dan aman
digunakan untuk makanan atau minuman.
Untuk PC sebaiknya tidak digunakan untuk makanan dan
minuman karena bisa mengeluarkan zat yang berbahaya

14

Anda mungkin juga menyukai