Permen 9 Tahun 2016
Permen 9 Tahun 2016
REPUBLIK INDONESIA
Menimbang
ketentuan
a Undang-Undang
Peraturan
Menteri
Ketenagakerjaan
tentang
Keselamatan
Mengingat
1.
Undang-Undang
Pernyataan
Berlakunya
Perburuhan
Indonesia
Nomor
Tahun
Untuk
Tahun
1951
Undang-Undang
1948
Seluruh
Nomor
tentang
Pengawasan
23 Dari
Indonesia
Republik
(Lembaran
Negara
Undang-Undang
Keselamatan
Indonesia
Negara
Nomor
Kerja
Tahun
Tahun
tentang
Negara
Republik
Lembaran
Republik
(Lembaran
1970
Indonesia
Nomor
1918);
-2 -
3.
Undang-Undang
Nomor
13 Tahun
2003
tentang
Nomor 23
Daerah
Tahun
2014
tentang
telah beberapa kali diubah terakhir dengan UndangUndang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan
Daerah
Sistem
Manajemen
Keselamatan
Dan
Menteri Ketenagakerjaan
Nomor 8 Tahun
Undang-Undang,
Rancangan
Peraturan
Rancangan
Peraturan
Menteri
di
KESEHATAN KERJA
PEKERJAANPADAKETINGGIAN.
DALAM
-3-
BABI
KETENTUANUMUM
Pasal1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1.
dan kesehatan
Tenaga
yang dilakukan
adalah suatu
rangkaian
Pada
Ketinggian
agar
terhindar
dari
Perangkat
Pencegah Jatuh
peralatan
untuk
wilayah
berpotensi
adalah
rangkaian
suatu
agar
terhindar
dari
Perangkat
peralatan
Penahan
untuk
Jatuh
adalah
mengurangi
rangkaian
suatu
dampak jatuh
Tenaga
disingkat APD
seseorang
yang
fungsinya
mengisolasi
- 4-
7.
tersedia untuk
digunakan secara
9.
bangunan
atau
memenuhi kebutuhan
perusahaan
miliksendiri;
b.
c.
di Indonesia mewakili
tugas
-----------------------------------------------------
- 5-
adalah
Pengawas
Ketenagakerjaan
yang
pemeriksaan,
melakukan kegiatan
dan
pengujian
bidang
Keselamatan
dan
Kesehatan
Kerja
yang
khusus
dari
membidangi ketenagakerjaan
luar
instansi
yang
ditunjuk
yang
oleh
Menteri.
16. Tempat Kerja adalah tiap ruangan atau lapangan,
tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap dimana
Tenaga Kerja bekerja, atau yang sering dimasuki
Tenaga Kerja untuk
keperluan
suatu
usaha
dan
disingkat
kemampuan
kerja
SKKNI adalah
yang
rumusan
mencakup
aspek
yang
adalah
Menteri yang
menyelenggarakan
- 6-
Pasal2
Pengusaha danl atau
perencanaan;
b.
prosedur kerja;
c.
d.
e.
Tenaga Kerja.
BABII
PERENCANAAN
Pasal4
tanggung jawabnya
telah
direncanakan
dan
kondisi kerja
tidak
membahayakan
Bekerja
Pada
Ketinggian
sebagaimana
-7-
di lantai
dasar.
(3) Dalam
hal
Pengusaha
pekerjaan
dilakukan
dan I atau
Pengurus
pada
ketinggian,
wajib melakukan
aman
dan
kondisi
ergonomi yang
menyediakan
peralatan
kerja
atau
untuk
mengurangi
instruksi
yang
pekerjaan.
atau
berkenaan
melakukan
dengan
hal
kondisi
-8-
BABII!
PROSEDURKERJA
Bagian Kesatu
Umum
Pasa16
(I)
b.
cara pengelolaanperalatan;
c.
teknik
dan
cara
melakukan
pengawasan
pekerjaan;
d.
e.
Setiap
Pengusaha
danj'atau
Pengurus
wajib
masuknya
orang
yang
tidak
berkepentingan.
(2) Pembatasan daerah kerja sebagaimana dimaksud ayat
(1)
dibagi
menjadi
(tiga) kategori
wilayah
-9 -
berdasarkan
tingkat
bahaya
dan dampak
terhadap
dimaksud
daerah pergerakan
wilayah
waspada,
merupakan
daerah
an tara
kejatuhan
jawab
lokasi,
Pengawas
dan
Ketenagakerjaan,
(5)
dimaksud
atau
berada
di sekitar
lokasi kerj a.
Bagian Ketiga
Benda Jatuh
Pasa18
( 1)
Pengusaha
bahwa
darr/atau
tidak
ada
wajib
Pengurus
benda
jatuh
memastikan
yang
dapat
Pengusaha
darr/atau
Pengurus
membatasi
berat
- 10 -
barang
yang
tubuhnya
boleh
dibawa
Tenaga
Kerja
pada
atau
dinaikkan
dengan
diturunkan
Bagian Keempat
Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
Pasal9
(1)
Pengusaha
danfatau
Pengurus
wajib
membuat
daftar
Tenaga
Kerja
melakukan
untuk
peralatan
yang
wajib
disediakan
untuk
fasilitas
Pertolongan
Pertama
Pada Kecelakaan
pihak-pihak
terkait dalam
dipahami
yang
danj'atau
kesiapsiagaan
tim
Pengurus
tanggap
wajib
darurat
memastikan
pad a
saat
dan I atau
Pengurus
wajib
melakukan
- 11 -
BABIV
TEKNIK BEKERJA AMAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal10
(1) Pengusaha danl atau Pengurus wajib memastikan dan
melaksanakan teknik bekerja aman untuk mencegah
Tenaga Kerja jatuh atau mengurangi dampak jatuh
dari ketinggian.
(2) Teknik bekerja aman sebagaimana dimaksud pada
ayat (1)meliputi:
a.
b.
c.
d.
e.
tembok pembatas,
c.
--------
- 12 -
dari ketinggian
kolektif
mencegah jatuh
b.
tarik
otomatis (retractable
(double
lanyard
with
hook
and
absorben
Angkur untuk
pengait
sebagaimana
atau
penggunaan.
dapat
mempengaruhi
keselamatan
- 13 -
Paragraf 1
Perrnukaan Rapuh, Perancah, dan Tangga
Pasa114
Pengusaha dan /atau Pengurus wajib rnernastikan tidak ada
Tenaga Kerja yang mendekati, melewati, dan rnelakukan
pekerjaan pada atau dekat dengan permukaan yang rapuh.
Pasa115
(1) Pengusaha
darr/atau
pekerjaan
pada
Pengurus
ketinggian
wajib
yang
rnernastikan
rnenggunakan
K3
perancah
darr/atau
tangga
Paragraf2
Bekerja Pada Ketinggian Di Alarn
Pasa116
Pengusaha dan/ atau Pengurus wajib rnernastikan Tenaga
Kerja yang rnelakukan pekerjaan pada ketinggian di alarn
rnelaksanakan
persyaratan
Bagian Keernpat
Bergerak Secara Vertikal Atau Horizontal
Menuju Atau Meninggalkan Lantai Kerja
Pasal17
(1) Pengusaha
darr/atau
Pengurus
wajib rnenyediakan
orang sebagaimana
- 14 -
b.
c.
d.
perorangan dengan
dilengkapi dengan
alat
atau
mekanisme
peredam kejut.
Pasal18
(1) Teknik bergerak dengan menggunakan Perangkat
Penahan
J atuh
b.
c.
b.
- 15 -
pengait harus
c.
d.
e.
Jatuh
perorangan
dengan
pemanjatan
b.
c.
tali
keselamatan
pemegang tali
terhubung
yang
dengan
alat
mencengkeram secara
otomatisapabila terbebani;
d.
alat
pemegang tali
keselarnatan
terhubung
- 16 -
(5) Teknik
bergerak
dengan
Jatuh
perorangan
Penahan
menggunakan
dengan
Perangkat
tali ulur
tarik
Bagian Kelima
Bekerja Pada Posisi Miring
Pasal19
(1) Bekerja pada posisi miring dapat dilakukan dalam hal
bekerja pada Lantai Kerja Tetap atau
Sementara
tidak
mengharuskan
dapat
Tenaga
dilakukan
Lantai Kerja
atau
Kerja bekerja
pekerjaan
pada
posisi
miring.
(2) Dalam hal bekerja
pada
POSISl
mmng tidak
dapat
Jatuh
perorangan
sebagaimana
dimaksud
beban Tenaga
Bagian Keenam
Bekerja Dengan Akses Tali
Pasal20
(1) Bekerja dengan akses tali dapat dilakukan dalam hal
bekerja pada Lantai Kerja Tetap atau
Semen tara
tidak
mengharuskan
dapat
dilakukan
Lantai Kerja
atau
pekerjaan
dengan
akses
tali tidak
dapat
tali.
(2) Dalarn hal bekerja
dengan
akses
- 17 -
a.
terpisah berupa:
1)
tali keselamatan,
perangkat
perlindungan jatuh
perorangan
mekanisme
terkunci
sendiri
b.
PERANGKAT
PELINDUNGJATUH,DANANGKUR
Bagian Kesatu
Alat Pelindung Diri
Pasa121
(1) Pengusaha darr/atau
sebagaimana
dilaksanakan
sesuai
perundang-undangan.
dimaksud
dengan
pada
ketentuan
ayat
(1)
peraturan
- 18 -
Bagian Kedua
Perangkat Pelindung Jatuh
Paragraf 1
Umum
Pasal22
Pengusaha
danj'atau
Pengurus
wajib
memastikan
Pasal23
Perangkat Pelindung Jatuh terdiri atas:
a.
Perangkat
Pencegah
Jatuh
kolektif dan
Perangkat
Perangkat
Penahan
Jatuh
kolektif dan
Perangkat
Paragraf2
Perangkat Pencegah Jatuh Kolektif
Pasal 24
Perangkat Pencegah Jatuh kolektif sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 23 huruf a harus memenuhi persyaratan:
a.
dinding,
tembok
pembatas,
atau
pagar
pengaman
pagar
pengaman
harus
mampu
menahan
beban
vertikal maksimal
470
tersedia
pengaman
lantai
pencegah
benda
jatuh
- 19 -
Paragraf 3
Perangkat PencegahJatuh Perorangan
Pasal25
Dalam hal Perangkat Pencegah Jatuh kolektif sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 24 tidak tersedia, Tenaga Kerja
wajib menggunakan Perangkat Pencegah Jatuh perorangan
yang paling sedikit terdiri atas:
a.
b.
(1) Perangkat
Penahan
Jatuh
kolektif sebagaimana
Penahan
Jatuh
kolektif sebagaimana
b.
beban jatuh
kilonewton.
- 20-
bergerak vertikal;
b.
bergerak horizontal;
c.
d.
terpandu; dan
e.
perorangan sebagaimana
perorangan sebagaimana
perorangan sebagaimana
mempunyai
sistem
penutup
dan
pengunci
kait
otomatis.
(6) Perangkat Penahan Jatuh
perorangan sebagaimana
perorangan sebagaimana
- 21 -
mampu menahan
beban minimal 15
Pasa129
(1) Angkur permanen sebagaimana dimaksud dalam Pasal
28 ayat (1) huruf a harus:
a.
b.
c.
dilakukan
pemeriksaan
dan
pengujian
secara
ayat
dan pengujian
(1)
sebagaimana
dilakukan
oleh
dimaksud
Pengawas
Spesialis K3
dilakukan
Spesialis
K31ainnya.
(4) Dalam hal Pengawas Ketenagakerjaan
Lingkungan Kerja sebagaimana
(2) dan
Pengawas
dimaksud
Ketenagakerjaan
lainnya sebagaimana
Spesialis K3
dimaksud
pada ayat
Spesialis
K3
jasa
ketentuan
K3
sesuai
dengan
peraturan
perundang-undangan.
Pasal30
Angkur
Pasal
tidak
permanen
sebagaimana
b dipakai
dimaksud
pada
saat
dalam
Angkur
- 22-
permanen
tidak
tersedia
dan
harus
diperiksa
serta
dipastikan kekuatannya.
BABVI
TENAGA KERJA
Pasal31
Pengusaha dan/ atau Pengurus wajib menyediakan Tenaga
Kerjayang:
a. kompeten; dan
b. berwenang di bidang K3;
dalarn pekerjaan pada ketinggian.
Pasal32
(1) Tenaga Kerja yang kompeten sebagaimana dimaksud
dalarn Pasal 31 huruf a harus mengacu pada standar
kompetensi sesuai ketentuan peraturan perundangundangan.
(2) Tenaga Kerja yang kompeten sebagaimana dimaksud
pada ayat (1)dibuktikan dengan sertifikat kompetensi.
(3) Sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud pada
ayat (2)diperoleh melalui uji kompetensi oleh lembaga
yang
berwenang
sesuai
ketentuan
peraturan
perundang-undangan.
Pasal33
(1) Tenaga Kerja yang berwenang sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 31 huruf b dibuktikan dengan Lisensi K3
yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal.
(2) Lisensi K3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berlaku untuk jangka waktu 5 (lima)tahun dan dapat
diperpanjang untukjangka waktu yang sarna.
- 23 -
Pasal34
Ketentuan Tenaga Kerja bidang perancah, gondola, dan
pesawat angkat angkut dilaksanakan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal35
Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31
meliputi:
a.
b.
c.
d.
e.
tinggi tingkat
1 (satu)
tinggi tingkat
1 (satu)
b.
menggunakan tangga.
Pasal37
(1)Tenaga
Kerja Bangunan
Tinggi Tingkat 2
(dua)
- 24-
Tinggi Tingkat 2
(dua)
atau
Lantai
Kerja
Sementara
dengan
menggunakan tangga;
c. bergerak menuju dan meninggalkanlantai kerja tetap
atau sementara secara horizontal atau vertikal pada
struktur bangunan;
d. bekerja pada posisi atau tempat kerja miring;
e. menaikkan dan menurunkan barang dengan sistem
katrol; dan
f. melakukan
upaya
pertolongan
dalam
keadaan
darurat.
Pasa138
Tenaga Kerja pada ketinggian sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 35 huruf c, huruf d, dan huruf e, merupakan
Tenaga Kerja yang mampu bekerja dan berwenang bekerja
pada Lantai Kerja Tetap, Lantai Kerja Sementara, bergerak
menuju dan meninggalkan Lantai Kerja Tetap atau Lantai
Kerja Sementara secara horizontal atau vertikal pada
struktur bangunan, bekerja pada posisi atau tempat kerja
miring, akses tali dan/ atau menaikkan dan menurunkan
barang dengan sistim katrol atau dengan bantuan tenaga
mesin, dengan tugas dan kewenangan:
a.
-_.-
--
------------
- 25-
1)
2)
b.
2)
3)
4)
c.
menyusun
perencanaan
sistim
keselamatan
3)
4)
oleh
Pengawas
Ketenagakerjaan
sesuai
- 26-
Pasal40
Dalam
hal
Pengawas
Ketenagakerjaan
menemukan
SANKS
I
Pasal41
Pengusaha danl atau
KETENTUAN
PERALIHAN
Pasal42
(1) Lisensi K3 yang telah diterbitkan sebelum Peraturan
Menteri ini tetap berlaku sampai dengan habis masa
berlakunya dan dapat diperpanjang dengan mengikuti
persyaratan
sebagaimana diatur
dalam Peraturan
Menteri ini.
(2) Lisensi teknisi akses tali 1 (satu), teknisi akses tali 2
(dua), dan teknisi akses tali 3 (tiga) yang diterbitkan
sebelum Peraturan Menteri ini, menjadi lisensi Tenaga
Kerja pada ketinggian tingkat 1 (satu), Tenaga Kerja
pada ketinggian tingkat 2 (dua), dan Tenaga Kerja
pada ketinggian tingkat 3 (tiga).
- 27-
Pasal43
(1) Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
Di Sektor Ketenagakerjaan Bidang Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Sub Bidang Bekerja Di Ketinggian
sebagaimana
Tenaga
ditetapkan
Kerja
dalam Keputusan
dan
Transmigrasi
Menteri
Nomor
diberlakukannya
SKKNI
sebagaimana
K3
oleh
Direktur
Jenderal
dengan
KEP.45jDJPPK/IXj2008
tentang
Pedoman
Menteri
diundangkan.
ini
mulai
berlaku
pada
tanggal
- 28 -
Agar
setiap
pengundangan
penempatannya
orang
memerintahkan
mengetahuinya,
Peraturan
Menteri
In!
Ditetapkan
pada tanggal
dengan
Indonesia.
di Jakarta
10 Maret 2016
MENTERIKETENAGAKERJAAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
M. HANIF DHAKIRI
Diundangkan
di Jakarta
pada tanggal
10 Maret 2016
DIREKTUR JENDERAL
PERATURANPERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
WIDODO EKATJAHJANA
NIP. 19600324
198903
1 001
LAMPIRAN
PERATURAN MENTER! KETENAGAKERJAAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 9 TAHUN 2016
TENTANG
KESELAMATAN
PEDOMAN PEMBINAAN K3
A.
darr/atau
inti
dan
Ketenagakerjaan
materi
penunjang,
disampaikan
oleh
Pengawas
berkompeten.
B.
tinggi tingkat 2
terdiri
kualifikasi
menggunakan
untuk
Bekerja
Pada
3 (tiga) yang
Ketinggian
dengan
-2-
b.
yang dapat
menyebabkan
bahaya
saat
fungsi
bekerja
di
ketinggian; dan
c.
tinggi
tingkat 1 (satu).
2.
b.
yang dapat
menyebabkan
bahaya
saat
fungsi
bekerja
di
ketinggian; dan
c.
3.
b.
yang dapat
menyebabkan
bahaya
saat
fungsi
bekerja
di
ketinggian; dan
c.
b.
yang dapat
menyebabkan
bahaya
saat
bekerja
di
ketinggian;
c.
memiliki
sertifikat
pelatihan
K3 Bekerja Pada
Ketinggian
e.
-3-
C.
Kurikulum Pembinaan
Kurikulum pembinaan K3 Bekerja Pada Ketinggian,meliputi:
1.
Kementerian
menyelenggarakan
Ketenagakerjaan
urusan
atau
pemerintahan
dinas
di
yang
bidang
ketenagakerjaan;
2.
K3 Bekerja Pada
Ketinggian yang
terdaftar
di
4.
Perusahaan
Jasa
oleh
dinas
yang
menyelenggarakan
urusan
- 4-
2.
3.
4.
b.
c.
d.
e.
-5-
E.
Materi Pembinaan
No.
I.
KELOMPOKDASAR
l.
Peraturan
(JP)
K3
dalam
Lantai
Perundang- Undangan
II.
KELOMPOKINTI
1.
Karakteristik
Lantai
Kerja Sementara
2.
III.
KELOMPOKPENUNJANG
1.
IV.
EVALUASI
tangga
1.
Teori
2.
Praktek
Jumlah
10
- 6-
2.
No.
Jumlah
Materi Pembinaan
1.
KELOMPOKDASAR
1.
Peraturan
Perundang-Undangan
(JP)
K3
dalam
II.
KELOMPOKINTI
1.
4.
5.
Teori dan
praktek
teknik
menaikkan
dan
KELOMPOKPENUNJANG
keadaan darurat
IV.
EVALUASI
1.
Teori
2.
Praktek
Jumlah
20
- 7-
F.
Materi Pembinaan
No.
I.
KELOMPOKDASAR
1.
Perundang-undangan
(JP)
ketinggian
II.
KELOMPOKINTI
1.
2.
Pengetahuan
kondisi
tergantung
(suspension
ketidaktahanan
intolerance)
dan
faktor jatuh
(fall
penanganannya
3.
Penerapan
prinsip-prinsip
Pemilihan,
pemeriksaan,
dan
pemakaian
6.
10
7.
III.
KELOMPOKPENUNJANG
1.
EVALUASI
1.
Evaluasi teori
2.
Evaluasi praktek
Jumlah
30
- 8-
2.
Materi Pembinaan
No.
I.
KELOMPOKDASAR
1.
Dasar-dasar
K3 dan peraturan
(JP)
perundangan
KELOMPOKINTI
1.
12
2.
Sistem jalur
10
lanjutan
3.
Teknik
pemanjatan
pada
struktur
tingkat
lanjutan
III.
1
KELOMPOKPENUNJANG
zone) dan perlindungan untuk pihak ketiga
IV.
EVALUASI
1.
Evaluasi teori
2.
Evaluasi praktek
Jumlah
35
-9 -
3.
No.
Jumlah
Materi Pembinaan
I.
KELOMPOK DASAR
1.
perundangan
yang
(JP)
Pengenalan
II.
KELOMPOK INTI
1.
Merencanakan
manajemen
SMK3
dan
peralatan
2.
Pemilihan penambat
3.
Pemilihan
metode
menerapkan
sistem
akses tali
(anchory yang tepat.
untuk
mengakses
2
tempat
kerja
4.
Teknik penyelamatan
korban
15
lanjutan
III.
KELOMPOK PENUNJANG
1.
IV.
di tempat kerja.
EVALUASI
1.
Evaluasi teori
2.
Evaluasi praktek
35
Jumlah
MENTERIKETENAGAKERJAAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
M. HANIF DHAKIRI
SESUAI DENGAN ASLINYA
HUKUM,
~~,.;t~lW~~,
SH
600324 198903 1 001