Anda di halaman 1dari 14

Theodolit adalah alat yang dirancang untuk pengukuran sudut dan jarak.

Saat ini theodolit


telah berkembang sedemikian rupa, sehingga banyak sekali tipe dari alat ini,dari yang lama
sampai yang baru. Untuk tipe lama, salah satunya adalah theodolit Fennel Kassel (FK). FK
masih

dibagi

2,

yaitu

FK

besar

dan

FK

kecil.

Setelah belajar hampir selama 1 semester ini, saya telah belajar banyak hal mengenai
theodolit FK. Salah satunya adalah pembacaan sudut. Di dalam theodolit FK terdapat bacaan
sudut vertikal dan horisontal. Seperti yang telah dijelaskan di atas, ada 2 FK, besar dan kecil.
Masing-masing mempunyai cara pembacaan sudut, karena pada dasarnya cara pembacaan FK
besar dan kecil berbeda. Apa bedanya?

Sebelum masuk ke dalam pembahasan mengenai cara pembacaan sudut pada theodolit FK,
kita cari tau apa bagian dari FK yang mendukung pembacaan sudut. Ini dia:

Keterangan gambar:
1. Visir

2. Teropong
3.
4.

Srup Pengunci Gerak Vertial


Srup Okuler

5.

Kaca Penerang

6.
7.

Teropong Pembaca Sudut


Skrup Obyektif

8.
9.

Skrup Gerak Halus Vertical


Nivo Tabung

10. Skrup Mikrometer


11. Centering Optis
12. Skrup Gerak Halus Horizontal Atas
13. Skrup Gerak Halus Pengunci Atas
14. Skrup Pengunci Gerak Halus Hz Bawah
15. Skrup Gerak Halus Horizontal Bawah
16. Lensa Penerang
17. Nivo Kotak
18. Tribach
19. Skrup Penyetel
20. Statif
Sudah jelas kan bagian-bagiannya? Nah...sekarang kita mulai pembahasan mengenai cara
baca sudut theodolit FK, baik besar maupun kecil.
Fennel Kassel Besar lingkaran horizontal
1. Membidik menggunakan theodolit ke sembarang arah.
2. Mengunci pergerakan menggunakan klem horizontal

3. Mengatur jarum pembacaan pada lingkaran horizontal agar berhimpit di skala utama dan
nonius dengan memutar klem penggerak halus horizontal.
4. Membaca hasil bacaan dengan aturan :

Pada skala utama menentukan besar derajat dan menit dengan memerhatikan jarum yang
berhimpit pada skala, setiap skala mempunyai nilai 10.

Pada skala nonius mencari pula jarum yang berhimpit dengan skala, dengan besar sudut
setiap skala 20.

Menjumlahkan hasil bacaan antara skala utama dan nonius.

Contoh:

Pembacaan sudut:
Skala utama = 53 50
Skala nonius =
06 20
+
53 56 20
Fennel kassel besar lingkaran vertical
1. Membidik theodolit ke segala arah
2. Mengunci pergerakan dengan klem vertical
3. Membaca besar sudut pada mikroskop bacaan lingkaran vertical dengan aturan sebagai
berikut :

Pada skala utama, besar sudut ditentukan dengan memerhatikan skala sebelum angka nol
pada skala nonius,jarum diabaikan.

Pada skala nonius, memerhatikan skala yang sejajar atau berimpit dengan skala utama.

Menjumlahkan hasil bacaan skala utama dan nonius

Contoh:

Pembacaan sudut:
Skala utama = 283 15
Skala nonius =
02 30
+
283 17 30
Fennel Kassel kecil lingkaran horizontal
1. Membidik theodolit ke sembarang arah
2. Mengunci pergerakan menggunakan klem horizontal
3.

Membaca besar sudut pada mikroskop bacaan lingkaran horizontal dengan aturan :

Pada skala utama, besar sudut ditentukan dengan memerhatikan skala sebelum angka nol
pada skala nonius.

Pada skala nonius, pembacaan dilakukan dengan memerhatikan skala yang sejajar atau
berhimpit dengan skala utama.

Contoh:

Pembacaan sudut:
Skala utama = 222 30
Skala nonius =
04 00
+
222 34 00
Fennel kassel kecil lingkaran vertical
1. Membidik theodolit ke segala arah
2. Mengunci pergerakan dengan klem vertical
3. Membaca besar sudut pada mikroskop bacaan lingkaran vertical dengan aturan :
4. Langsung membaca pada skala dengan memerhatikan jarum yang memotong skala.
Contoh:

Pembacaan sudut:
Skala utama = 294 23
Skala nonius = +
294 23 00
Nah....bagaimana? mudah dimengerti bukan? Perlu kita ketahui, pengukuran jarak
menggunakan theodolit FK sangat membutuhkan pembacaan sudut. Tanpa diketahui sudut, maka
jarak tidak dapat dihitung. Jadi peran sudut sangatlah penting.

theodolite description
DEFINISI Theodolite
Theodolite adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi tanah
dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan waterpass yang hanya memiliki sudut
mendatar saja. Di dalam theodolit sudut yang dapat di baca bisa sampai pada satuan sekon
(detik).
Di dalam pekerjaan pekerjaan yang berhubungan dengan ukur tanah, theodolit sering
digunakan dalam bentuk pengukuran polygon, pemetaan situasi, maupun pengamatan matahari.
Theodolit juga bisa berubah fungsinya menjadi seperti Pesawat Penyipat Datar bila sudut
verticalnya dibuat 90.
Dengan adanya teropong pada theodolit, maka theodolit dapat dibidikkan kesegala arah. Di
dalam pekerjaan bangunan gedung, theodolit sering digunakan untuk menentukan sudut sikusiku pada perencanaan / pekerjaan pondasi, theodolit juga dapat digunakan untuk menguker
ketinggian suatu bangunan bertingkat.
Pengertian
theodolite adalah instrument / alat yang dirancang untuk pengukuran sudut yaitu sudut mendatar
yang dinamakan dengan sudut horizontal dan sudut tegak yang dinamakan dengan sudut vertical.
Dimana sudut sudut tersebut berperan dalam penentuan jarak mendatar dan jarak tegak
diantara dua buah titik lapangan.
1. bagian bawah, terdiri dari pelat dasar dengan tiga sekrup penyetel yang menyanggah suatu
tabung sumbu dan pelat mendatar berbentuk lingkaran. Pada tepi lingkaran ini dibuat pengunci
limbus.
2. bagian tengah, terdiri dari suatu sumbu yang dimasukkan ke dalam tabung dan diletakkan pada
bagian bawah. Sumbu ini adalah sumbu tegak lurus kesatu. Diatas sumbu kesatu diletakkan lagi
suatu plat yang berbentuk lingkaran yang berbentuk lingkaran yang mempunyai jari jari plat
pada bagian bawah. Pada dua tempat di tepi lingkaran dibuat alat pembaca nonius. Di atas plat
nonius ini ditempatkan 2 kaki yang menjadi penyanggah sumbu mendatar atau sumbu kedua dan
sutu nivo tabung diletakkan untuk membuat sumbu kesatu tegak lurus, cek info lainnya di jual
lingerie. Lingkaran dibuat dari kaca dengan garis garis pembagian skala dan angka digoreskan
di permukaannya. Garis garis tersebut sangat tipis dan lebih jelas tajam bila dibandingkan hasil
goresan pada logam. Lingkaran dibagi dalam derajat sexagesimal yaitu suatu lingkaran penuh
dibagi dalam 360 atau dalam grades senticimal yaitu satu lingkaran penuh dibagi dalam 400 g.
3.bagian atas, terdiri dari sumbu kedua yang diletakkan diatas kaki penyanggah sumbu kedua.
Pada sumbu kedua diletakkan suatu teropong yang mempunyai diafragma dan dengan demikian
mempunyai garis bidik. Pada sumbu ini pula diletakkan plat yang berbentuk lingkaran tegak
sama seperti plat lingkaran mendatar.

Theodolit dibagi atas dasar beberapa hal :


1. Atas dasar konstruksi sumbu I-nya (sumbu vertical)
Theodolit Repetisi (sumbu ganda)
Theodolit Reiterasi (sumbu tunggal)
2. Atas dasar tingkat ketelitiannya
Theodolit Presisi (Type T3/ Wild)
Theodolit Satu Sekon (Type T2 / Wild)
Theodolit Spuluh Sekon (Type TM-10C / Sokkisha)
Theodolit Satu Menit (Type T0 / Wild)
Theodolit Sepuluh Menit ( Type DK-1 / Kern)
3. Atas dasar bacaan lingkaran
Berupa garis lurus dan nonius, dengan ciri-ciri antara lain bacaan terbuka/langsung, walaupun
ada pula yang tertutup, lingkaran dibuat dari metal.
Mikrometer, dangan ciri-ciri menggunakan sistem optis, lingkaran terbuat dari bahan t embus
sinar, sistem bacaannya ada yang tunggal ada pula yang koinsiden.
Digital, (manual,dan elektronik) digital manual dan digital elektronik. Macam Theodolit menurut
sistem bacaannya:
Theodolite sistem baca dengan Indexs Garis
Theodolite sistem baca dengan Nonius
Theodolite sistem baca dengan Micrometer
Theodolite sistem baca dengan Koinsidensi
Theodolite sistem baca dengan Digital
4. Atas dasar kegunaannya
Theodolite bangunan
Theodolite stadia (engineer)
Theodolite presisi

GAMBAR KONSTRUKSI THEODOLITE


Konstruksi instrument theodolite ini secara mendasar dibagimenjadi 3 bagian, lihat gambar di
bawah ini

Dari konstruksi dan cara pengukuran, dikenal 3 macam theodolite :


1.Theodolite Reiterasi
Pada theodolite reiterasi, plat lingkaran skala (horizontal) menjadi satu dengan plat lingkaran
nonius dan tabung sumbu pada kiap.
Sehingga lingkaran mendatar bersifat tetap. Pada jenis ini terdapat sekrup pengunci plat nonius.
Theodolit yang di maksud adalah theodolit type T0 (wild) dan type DKM-2A (Kem)
2.Theodolite Repetisi
Pada theodolite repetisi, plat lingkarn skala mendatar ditempatkan sedemikian rupa, sehingga
plat ini dapat berputar sendiri dengan tabung poros sebagai sumbu putar.
Pada jenis ini terdapat sekrup pengunci lingkaran mendatar dan sekrup nonius.
Konsruksinya kebalikan dari theodolit reiterasi, yaitu bahwa lingkaran mendatarnya dapt diatur
dan dapt mengelilingi sumbu tegak.
Akibatnya dari konstuksi ini, maka bacaan lingkaran skala mendatar 0, dapat ditentukan kearah
bdikan / target myang dikehendaki. Theodolit yang termasuk ke dakm jenis ini adalah theodolit
type TM 6 dan TL 60-DP (Sokkisha ), TL 6-DE (Topcon), Th-51 (Zeiss)
3. Theodolite Elektro Optis
Dari konstruksi mekanis sistem susunan lingkaran sudutnya antara theodolite optis dengan
theodolite elektro optis sama. Akan tetapi mikroskop pada pembacaan skala lingkaran tidak
menggunakan system lensa dan prisma lagi, melainkan menggunkan system sensor. Sensor ini
bekerja sebagai elektro optis model (alat penerima gelombang elektromagnetis). Hasil pertama

system analogdan kemudian harus ditransfer ke system angka digital. Proses penghitungan
secara otomatis akan ditampilkan pada layer (LCD) dalam angka decimal.

FUNGSI BAGIAN BAGIAN THEODOLITE


1.Pembantu Visir : Berfungsi untuk membantu pembidikan yaitu membantu mengarahkan
teropong ke target , untuk membantu pembidikan secara kasar.
2.Lensa Obyektif : Berfungsi untuk menangkap bayangan obyek / target .Lensa positif yang
memberikan bayangan nyata terbalik dan diperkecil
3.Klem Sumbu II : berfungsi untuk pengunci sumbu II
4.Sumbu II : Berfungsi sebagai poros perputaran teropong terhadap sumpu putar horizontal.
5.Nivo Teropong : Digunakan untuk membentuk garis bidik mendatar. Pada kebanyakan
theodolite yang baru, nivo teropong sudah tidak ada lagi.
6.Ronsel Lensa Tengah : berfungsi menggerakkan limbus dengan perlahan pada saat klem limbus
dikunci (membantu menepatkan bidikan ke target).
7.Reflektor Sinar : berfungsi untuk menangkap cahaya dan memantulkannya ke mikroskop
pembacaan lingkaran horisontal, sehinga bisa terbaca
8.Microskop Bacaan Lingkaran Horisontal A : berfungsi sebagai tempat pembacaan arah
horizontal.
9.Klem Horisontal : berfungsi sebagai klem pembuka atau pengunci lingkaran horizontal.
10.Skrup Penggerak Halus Alhidade Horisontal : berfungsi menggerakkan teropong arah
horisontal dengan perlahan pada saat klem horisontal dikunci
11.Penggerak Halus Limbus : berfungsi menggerakkan limbus dengan perlahan pada saat klem
limbus dikunci (membantu menepatkan bidikan ke target).
12.Skrup Penyetel ABC : berfungsi untuk menyeimbangkan nivo kota guna pembuatan sumbu I
vertikal.
13.Plat Dasaran / Tatakan : sebagai plat penyangga seluruh bagian alat
14.Kepala Statif : merupakan bagian dari statif. Tempat dudukan pesawat Theodolite.
15.Kaki Statif : bagian dari statif. Alat yang digunakan untuk berdirinya pesawat
Theodolite.Bagian bawahnya berbentuk lancip,berfungsi supaya kaki statif menancap ke tanah
dengan kuat agar pesawat tidak jatuh.
16.Penggantung Unting unting : Digunakan untuk memasang tali unting-unting.
17.Baut Instrumen : Pengencang antara pesawat theodolite dan statif
18.Nivo Alhidade Horisontal : digunakan untuk membuat sumbu I vertical secara halus, setelah
dilakukan pendekatan dengan nivo kotak.
19.Skrup Koreksi Nivo Alhidade Horisontal : berfungsi menyeimbangkan nivo Alhidade
horizontal.
20.Mikroskop pemb. Lingkaran Horisontal B : Mikroskop yang digunakan untuk membaca sudut
lingkaran horisontal
21.Skrup Penggerak Halus Vertikal berfungsi menggerakkan teropong arah vertikal secara
perlahan pada saat klem teropong dikunci.
22.Lensa Okuler : Lensa negatif sebagai lensa mata.

23.Ring Pelindung Diafragma : berfungsi sebagai pelindung diafragma


24.Mikroskop pembacaan Lingkaran Vertikal : tempat pembacaan Iingkaran vertikal.
25.Tabung Sinar : membantu menyinari Iingkaran vertikal
26.Piringan Lingkaran Vertikal : Adalah piringan dari metal atau kaca tempat skala lingkaran.
Lingkaran ini berputar bersama teropong dan dilindungi oleh alhidade vertical.
BAGIAN BAGIAN DARI THEODOLIT
Secara umum, konstruksi theodolit terbagi atas dua bagian :
1. Bagian atas, terdiri dari
o Teropong / Teleskope
o Nivo tabung dan Nivo kotak
o Sekrup Okuler dan Objektif
o Sekrup Gerak Vertikal
o Sekrup gerak horizontal
o Teropong bacaan sudut vertical dan horizontal
o Sekrup pengunci teropong
o Sekrup pengunci sudut vertical
o Sekrup pengatur menit dan detik
o Sekrup pengatur sudut horizontal dan vertikal
Teropong / telescope
digunakan untuk membidik atau mengamati benda yang jauh agar terlihat dekat,jelas dan
besar.Teropong teodoli menggunakan prinsip Kepler, yaitu terdiri dari lensa positif sebagai lensa
obyektif dan lensa negative sebagai lensa mata atau okuler,yang bertindak sebagai loupe.Lensa
obyektif memberikan bayangan nyata terbalik dan diperkecil.Bayangan ini digunakan sebagai
benda oleh lensa okuler untuk selanjutunya bayangannya menjadi diperbesar,dekat dan terbalik.
Nivo tabung dan Nivo kotak
Nivo teropong digunakan untuk membuat garis bidik mendatar.
Lingkaran skala tegak / vertical
Adalah piringan dari metal atau kaca tempat kaca tempat skala lingkaran.Lingkaran ini berputar
bersama teropong dan dilindungi oleh alhidade vertical
Sumbu mendatar ( sb. II )
Adalah sumbu perputaran teropong yang disangga oleh dua tiang penyangga kiri dan kanan.
Klem teropong dan Penggerak Halus
Klem teropong digunakan untuk memmatikan gerakan teropong,sedangkan skrup penggerak
hakus digunakan untuk gerakan halus
Alhidade Vertikal dan Nivo
Digunakan untuk melindungi piringan vertical dan nivo alhidade vertical digunakan untuk
mengatur mikroskop pembacaan lingkaran vertical.

Visir kasar
Berfungsi untuk membidik obyek dengan cara kasar
Bagian atas, terdiri dari sumbu kedua yang diletakkan diatas kaki penyanggah sumbu kedua.
Pada sumbu kedua diletakkan suatu teropong yang mempunyai diafragma dan dengan demikian
mempunyai garis bidik. Pada sumbu ini pula diletakkan plat yang berbentuk lingkaran tegak
sama seperti plat lingkaran mendatar.
2. Bagian Tengah, terdiri dari
a)Penyangga bagian atas
b)Kaki penyangga sumbu II (sumbu mendatar)
Pada teodolit yang baru(optis) kaki penyangga sumbu mendatar berisi prisma-prisma pemantul
sinar pembacaan lingkaran horizontal
c)Sekrup micrometer
d)Sumbu tegak ( sb. I )
e)Nivo(tabung) alhadide horizontal
Nivo alhadide horizontal digunakan untuk membuat sumbu I vertikal secara halus,setelah
dilakukan pendekatan dengan nivo kotak.kadang-kadang nivo kotak juga berdekatan dengan
nivo tabung,artinya terletak pada alhadide horizontal,namun ada pula yang berada pada tribach
atau kiap.
f)Sekrup gerak horizontal
g)Piringan lingkaran horizontal
Merupakan tempat skala horizontal,terbuat dari metal dan kaca. Pada teodolit reoitisi lingkaran
ini terpisah dari tribach dan dapat diatur kedudukannya, sedang pada teodolit reiterasi menjadi
satu dengan tribach dan posisinya tetap.
h)Alhidade horizontal
Merupakan pemersatu dari kaki penyangga sumbu II dan pelindung lingkaran horizontal
i)Klem dan penggerak halus alhadide horizontal
Seperti halnya pada teropong,klem ini dipakai untuk mematikan gerakan sumbu I (sumbu
tegak),dan gerakan halus dilakukan dengan memutar skrup penggerak halus alhadide horizontal
j)Klem dan Penggerak halus limbus
Klem dan penggerak halus limbus hanya ada pada teodolit repitisi(sumbu ganda),digunakan
untuk mengatur kedudukan piringan horizontal.
k)Mikroskop pembacaan lingkaran horizontal
Pada alat yang baru(optical theodolite),mikroskop pembacaan lingkaran horizontalnya dijadikan
satu dengan pembacaan lingkaran vertikal,dan untuk pembacaan yang lebih teliti,dilengkapi
dengan skrup micrometer.
Bagian tengah, terdiri dari suatu sumbu yang dimasukkan ke dalam tabung dan diletakkan pada

bagian bawah. Sumbu ini adalah sumbu tegak lurus kesatu. Diatas sumbu kesatu diletakkan lagi
suatu plat yang berbentuk lingkaran yang berbentuk lingkaran yang mempunyai jari jari plat
pada bagian bawah. Pada dua tempat di tepi lingkaran dibuat alat pembaca nonius. Di atas plat
nonius ini ditempatkan 2 kaki yang menjadi penyanggah sumbu mendatar atau sumbu kedua dan
sutu nivo tabung diletakkan untuk membuat sumbu kesatu tegak lurus. Lingkaran dibuat dari
kaca dengan garis garis pembagian skala dan angka digoreskan di permukaannya. Garis garis
tersebut sangat tipis dan lebih jelas tajam bila dibandingkan hasil goresan pada logam. Lingkaran
dibagi dalam derajat sexagesimal yaitu suatu lingkaran penuh dibagi dalam 360 atau dalam
grades senticimal yaitu satu lingkaran penuh dibagi dalam 400 g.
3. Bagian Bawah terdiri dari
o Statif / Trifoot
o Tiga sekrup penyetel nivo kotak
o Unting unting
o Sekrup repitisi
o Sekrup pengunci pesawat dengan statif
SISTEM ATAU SUMBU POROS PADA THEODOLITE

Diposkan oleh Andhika Geomatika di 3:42 AM No comments:


Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Label: theodolite
Reaksi:

Sejarah Theodolite
Sejarah THEODOLITE
Sebelum ke Theodolite, instrumen seperti geometris persegi dan berbagai kalangan lulus dan
semicircles telah digunakan untuk memperoleh secara vertikal atau horisontal sudut pengukuran.
Itu hanya soal waktu sebelum seseorang menempatkan dua pengukuran perangkat dalam satu
instrumen yang dapat mengukur kedua sudut secara bersamaan. Gregorius Reisch menunjukkan
sebuah instrumen dalam lampiran dari bukunya Margarita Philosophica, dia yang diterbitkan di
dalam Strasburg 1512. ini dijelaskan dalam lampiran oleh Martin Waldseemller, sebuah

topographer Rhineland dan peta, yang menjadikan perangkat ini di tahun yang sama .
Waldseemller instrumen yang disebut-Nya polimetrum.
Pertama kemunculan kata teodolit ditemukan dalam survei buku J geometris praktek bernama
Pantometria (1571) oleh Leonard Digges, yang telah diterbitkan anumerta oleh anaknya, Thomas
Digges. etimologi dari kata tersebut tidak dikenal. Bagian pertama Baru latin theo-delitus
mungkin berasal dari bahasa Yunani ?ea?a?, tiba-tiba ke atas atau cari perhatian, tetapi bagian
kedua lebih banyak menimbulkan teka-teki dan sering dikaitkan dengan sebuah variasi d???? tdk
seperti seorang sarjana, yang berarti jelas atau jelas .
Ada beberapa kebingungan tentang instrumen yang nama pada awalnya diterapkan. Beberapa
mengidentifikasi awal theodolite azimut sebagai instrumen saja, sedangkan yang lain sebagai
menentukan altazimuth instrumen. Dalam Digges buku, nama theodolit dijelaskan alat untuk
mengukur sudut horisontal saja. Dia juga dijelaskan alat yang ***kur baik ketinggian dan
azimut, dia yang disebut sebagai instrumen topographicall [sic]. Jadi nama awalnya hanya
diterapkan ke azimut instrumen dan hanya kemudian menjadi terkait dengan instrumen
altazimuth. 1728 membandingkannya dengan ensiklopedi graphometer menjadi setengah
theodolit. Bahkan sebagai sebagai akhir abad ke-19, dengan alat untuk mengukur sudut
horisontal hanya disebut sederhana alat survey theodolitedan instrumen altazimuth, yang biasa
teodolit.
Instrumen pertama lebih seperti alat survey theodolite benar adalah kemungkinan yang dibangun
oleh Joshua Habermel (de: Erasmus Habermehl) di Jerman pada 1576, lengkap dengan kompas
dan tripod.
Awal altazimuth instrumen yang terdiri dari dasar lulus dengan penuh lingkaran di sayap vertikal
dan sudut pengukuran perangkat yang paling sering setengah lingkaran. Alidade pada sebuah
dasar yang digunakan untuk melihat obyek untuk pengukuran sudut horisontal, dan yang kedua
alidade telah terpasang pada vertikal setengah lingkaran. Nanti satu instrumen telah alidade pada
vertikal setengah lingkaran dan setengah lingkaran keseluruhan telah terpasang sehingga dapat
digunakan untuk menunjukkan sudut horisontal secara langsung. Pada akhirnya, sederhana,
buka-mata alidade diganti dengan pengamatan teleskop. Ini pertama kali dilakukan oleh Jonathan
Sisson pada 1725.
Alat survey theodolite yang menjadi modern, akurat dalam instrumen 1787 dengan
diperkenalkannya Jesse Ramsden alat survey theodolite besar yang terkenal, yang dia buat
menggunakan mesin pemisah sangat akurat dari desain sendiri.
lapo

Anda mungkin juga menyukai