Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
dibagi
2,
yaitu
FK
besar
dan
FK
kecil.
Setelah belajar hampir selama 1 semester ini, saya telah belajar banyak hal mengenai
theodolit FK. Salah satunya adalah pembacaan sudut. Di dalam theodolit FK terdapat bacaan
sudut vertikal dan horisontal. Seperti yang telah dijelaskan di atas, ada 2 FK, besar dan kecil.
Masing-masing mempunyai cara pembacaan sudut, karena pada dasarnya cara pembacaan FK
besar dan kecil berbeda. Apa bedanya?
Sebelum masuk ke dalam pembahasan mengenai cara pembacaan sudut pada theodolit FK,
kita cari tau apa bagian dari FK yang mendukung pembacaan sudut. Ini dia:
Keterangan gambar:
1. Visir
2. Teropong
3.
4.
5.
Kaca Penerang
6.
7.
8.
9.
3. Mengatur jarum pembacaan pada lingkaran horizontal agar berhimpit di skala utama dan
nonius dengan memutar klem penggerak halus horizontal.
4. Membaca hasil bacaan dengan aturan :
Pada skala utama menentukan besar derajat dan menit dengan memerhatikan jarum yang
berhimpit pada skala, setiap skala mempunyai nilai 10.
Pada skala nonius mencari pula jarum yang berhimpit dengan skala, dengan besar sudut
setiap skala 20.
Contoh:
Pembacaan sudut:
Skala utama = 53 50
Skala nonius =
06 20
+
53 56 20
Fennel kassel besar lingkaran vertical
1. Membidik theodolit ke segala arah
2. Mengunci pergerakan dengan klem vertical
3. Membaca besar sudut pada mikroskop bacaan lingkaran vertical dengan aturan sebagai
berikut :
Pada skala utama, besar sudut ditentukan dengan memerhatikan skala sebelum angka nol
pada skala nonius,jarum diabaikan.
Pada skala nonius, memerhatikan skala yang sejajar atau berimpit dengan skala utama.
Contoh:
Pembacaan sudut:
Skala utama = 283 15
Skala nonius =
02 30
+
283 17 30
Fennel Kassel kecil lingkaran horizontal
1. Membidik theodolit ke sembarang arah
2. Mengunci pergerakan menggunakan klem horizontal
3.
Membaca besar sudut pada mikroskop bacaan lingkaran horizontal dengan aturan :
Pada skala utama, besar sudut ditentukan dengan memerhatikan skala sebelum angka nol
pada skala nonius.
Pada skala nonius, pembacaan dilakukan dengan memerhatikan skala yang sejajar atau
berhimpit dengan skala utama.
Contoh:
Pembacaan sudut:
Skala utama = 222 30
Skala nonius =
04 00
+
222 34 00
Fennel kassel kecil lingkaran vertical
1. Membidik theodolit ke segala arah
2. Mengunci pergerakan dengan klem vertical
3. Membaca besar sudut pada mikroskop bacaan lingkaran vertical dengan aturan :
4. Langsung membaca pada skala dengan memerhatikan jarum yang memotong skala.
Contoh:
Pembacaan sudut:
Skala utama = 294 23
Skala nonius = +
294 23 00
Nah....bagaimana? mudah dimengerti bukan? Perlu kita ketahui, pengukuran jarak
menggunakan theodolit FK sangat membutuhkan pembacaan sudut. Tanpa diketahui sudut, maka
jarak tidak dapat dihitung. Jadi peran sudut sangatlah penting.
theodolite description
DEFINISI Theodolite
Theodolite adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi tanah
dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan waterpass yang hanya memiliki sudut
mendatar saja. Di dalam theodolit sudut yang dapat di baca bisa sampai pada satuan sekon
(detik).
Di dalam pekerjaan pekerjaan yang berhubungan dengan ukur tanah, theodolit sering
digunakan dalam bentuk pengukuran polygon, pemetaan situasi, maupun pengamatan matahari.
Theodolit juga bisa berubah fungsinya menjadi seperti Pesawat Penyipat Datar bila sudut
verticalnya dibuat 90.
Dengan adanya teropong pada theodolit, maka theodolit dapat dibidikkan kesegala arah. Di
dalam pekerjaan bangunan gedung, theodolit sering digunakan untuk menentukan sudut sikusiku pada perencanaan / pekerjaan pondasi, theodolit juga dapat digunakan untuk menguker
ketinggian suatu bangunan bertingkat.
Pengertian
theodolite adalah instrument / alat yang dirancang untuk pengukuran sudut yaitu sudut mendatar
yang dinamakan dengan sudut horizontal dan sudut tegak yang dinamakan dengan sudut vertical.
Dimana sudut sudut tersebut berperan dalam penentuan jarak mendatar dan jarak tegak
diantara dua buah titik lapangan.
1. bagian bawah, terdiri dari pelat dasar dengan tiga sekrup penyetel yang menyanggah suatu
tabung sumbu dan pelat mendatar berbentuk lingkaran. Pada tepi lingkaran ini dibuat pengunci
limbus.
2. bagian tengah, terdiri dari suatu sumbu yang dimasukkan ke dalam tabung dan diletakkan pada
bagian bawah. Sumbu ini adalah sumbu tegak lurus kesatu. Diatas sumbu kesatu diletakkan lagi
suatu plat yang berbentuk lingkaran yang berbentuk lingkaran yang mempunyai jari jari plat
pada bagian bawah. Pada dua tempat di tepi lingkaran dibuat alat pembaca nonius. Di atas plat
nonius ini ditempatkan 2 kaki yang menjadi penyanggah sumbu mendatar atau sumbu kedua dan
sutu nivo tabung diletakkan untuk membuat sumbu kesatu tegak lurus, cek info lainnya di jual
lingerie. Lingkaran dibuat dari kaca dengan garis garis pembagian skala dan angka digoreskan
di permukaannya. Garis garis tersebut sangat tipis dan lebih jelas tajam bila dibandingkan hasil
goresan pada logam. Lingkaran dibagi dalam derajat sexagesimal yaitu suatu lingkaran penuh
dibagi dalam 360 atau dalam grades senticimal yaitu satu lingkaran penuh dibagi dalam 400 g.
3.bagian atas, terdiri dari sumbu kedua yang diletakkan diatas kaki penyanggah sumbu kedua.
Pada sumbu kedua diletakkan suatu teropong yang mempunyai diafragma dan dengan demikian
mempunyai garis bidik. Pada sumbu ini pula diletakkan plat yang berbentuk lingkaran tegak
sama seperti plat lingkaran mendatar.
system analogdan kemudian harus ditransfer ke system angka digital. Proses penghitungan
secara otomatis akan ditampilkan pada layer (LCD) dalam angka decimal.
Visir kasar
Berfungsi untuk membidik obyek dengan cara kasar
Bagian atas, terdiri dari sumbu kedua yang diletakkan diatas kaki penyanggah sumbu kedua.
Pada sumbu kedua diletakkan suatu teropong yang mempunyai diafragma dan dengan demikian
mempunyai garis bidik. Pada sumbu ini pula diletakkan plat yang berbentuk lingkaran tegak
sama seperti plat lingkaran mendatar.
2. Bagian Tengah, terdiri dari
a)Penyangga bagian atas
b)Kaki penyangga sumbu II (sumbu mendatar)
Pada teodolit yang baru(optis) kaki penyangga sumbu mendatar berisi prisma-prisma pemantul
sinar pembacaan lingkaran horizontal
c)Sekrup micrometer
d)Sumbu tegak ( sb. I )
e)Nivo(tabung) alhadide horizontal
Nivo alhadide horizontal digunakan untuk membuat sumbu I vertikal secara halus,setelah
dilakukan pendekatan dengan nivo kotak.kadang-kadang nivo kotak juga berdekatan dengan
nivo tabung,artinya terletak pada alhadide horizontal,namun ada pula yang berada pada tribach
atau kiap.
f)Sekrup gerak horizontal
g)Piringan lingkaran horizontal
Merupakan tempat skala horizontal,terbuat dari metal dan kaca. Pada teodolit reoitisi lingkaran
ini terpisah dari tribach dan dapat diatur kedudukannya, sedang pada teodolit reiterasi menjadi
satu dengan tribach dan posisinya tetap.
h)Alhidade horizontal
Merupakan pemersatu dari kaki penyangga sumbu II dan pelindung lingkaran horizontal
i)Klem dan penggerak halus alhadide horizontal
Seperti halnya pada teropong,klem ini dipakai untuk mematikan gerakan sumbu I (sumbu
tegak),dan gerakan halus dilakukan dengan memutar skrup penggerak halus alhadide horizontal
j)Klem dan Penggerak halus limbus
Klem dan penggerak halus limbus hanya ada pada teodolit repitisi(sumbu ganda),digunakan
untuk mengatur kedudukan piringan horizontal.
k)Mikroskop pembacaan lingkaran horizontal
Pada alat yang baru(optical theodolite),mikroskop pembacaan lingkaran horizontalnya dijadikan
satu dengan pembacaan lingkaran vertikal,dan untuk pembacaan yang lebih teliti,dilengkapi
dengan skrup micrometer.
Bagian tengah, terdiri dari suatu sumbu yang dimasukkan ke dalam tabung dan diletakkan pada
bagian bawah. Sumbu ini adalah sumbu tegak lurus kesatu. Diatas sumbu kesatu diletakkan lagi
suatu plat yang berbentuk lingkaran yang berbentuk lingkaran yang mempunyai jari jari plat
pada bagian bawah. Pada dua tempat di tepi lingkaran dibuat alat pembaca nonius. Di atas plat
nonius ini ditempatkan 2 kaki yang menjadi penyanggah sumbu mendatar atau sumbu kedua dan
sutu nivo tabung diletakkan untuk membuat sumbu kesatu tegak lurus. Lingkaran dibuat dari
kaca dengan garis garis pembagian skala dan angka digoreskan di permukaannya. Garis garis
tersebut sangat tipis dan lebih jelas tajam bila dibandingkan hasil goresan pada logam. Lingkaran
dibagi dalam derajat sexagesimal yaitu suatu lingkaran penuh dibagi dalam 360 atau dalam
grades senticimal yaitu satu lingkaran penuh dibagi dalam 400 g.
3. Bagian Bawah terdiri dari
o Statif / Trifoot
o Tiga sekrup penyetel nivo kotak
o Unting unting
o Sekrup repitisi
o Sekrup pengunci pesawat dengan statif
SISTEM ATAU SUMBU POROS PADA THEODOLITE
Sejarah Theodolite
Sejarah THEODOLITE
Sebelum ke Theodolite, instrumen seperti geometris persegi dan berbagai kalangan lulus dan
semicircles telah digunakan untuk memperoleh secara vertikal atau horisontal sudut pengukuran.
Itu hanya soal waktu sebelum seseorang menempatkan dua pengukuran perangkat dalam satu
instrumen yang dapat mengukur kedua sudut secara bersamaan. Gregorius Reisch menunjukkan
sebuah instrumen dalam lampiran dari bukunya Margarita Philosophica, dia yang diterbitkan di
dalam Strasburg 1512. ini dijelaskan dalam lampiran oleh Martin Waldseemller, sebuah
topographer Rhineland dan peta, yang menjadikan perangkat ini di tahun yang sama .
Waldseemller instrumen yang disebut-Nya polimetrum.
Pertama kemunculan kata teodolit ditemukan dalam survei buku J geometris praktek bernama
Pantometria (1571) oleh Leonard Digges, yang telah diterbitkan anumerta oleh anaknya, Thomas
Digges. etimologi dari kata tersebut tidak dikenal. Bagian pertama Baru latin theo-delitus
mungkin berasal dari bahasa Yunani ?ea?a?, tiba-tiba ke atas atau cari perhatian, tetapi bagian
kedua lebih banyak menimbulkan teka-teki dan sering dikaitkan dengan sebuah variasi d???? tdk
seperti seorang sarjana, yang berarti jelas atau jelas .
Ada beberapa kebingungan tentang instrumen yang nama pada awalnya diterapkan. Beberapa
mengidentifikasi awal theodolite azimut sebagai instrumen saja, sedangkan yang lain sebagai
menentukan altazimuth instrumen. Dalam Digges buku, nama theodolit dijelaskan alat untuk
mengukur sudut horisontal saja. Dia juga dijelaskan alat yang ***kur baik ketinggian dan
azimut, dia yang disebut sebagai instrumen topographicall [sic]. Jadi nama awalnya hanya
diterapkan ke azimut instrumen dan hanya kemudian menjadi terkait dengan instrumen
altazimuth. 1728 membandingkannya dengan ensiklopedi graphometer menjadi setengah
theodolit. Bahkan sebagai sebagai akhir abad ke-19, dengan alat untuk mengukur sudut
horisontal hanya disebut sederhana alat survey theodolitedan instrumen altazimuth, yang biasa
teodolit.
Instrumen pertama lebih seperti alat survey theodolite benar adalah kemungkinan yang dibangun
oleh Joshua Habermel (de: Erasmus Habermehl) di Jerman pada 1576, lengkap dengan kompas
dan tripod.
Awal altazimuth instrumen yang terdiri dari dasar lulus dengan penuh lingkaran di sayap vertikal
dan sudut pengukuran perangkat yang paling sering setengah lingkaran. Alidade pada sebuah
dasar yang digunakan untuk melihat obyek untuk pengukuran sudut horisontal, dan yang kedua
alidade telah terpasang pada vertikal setengah lingkaran. Nanti satu instrumen telah alidade pada
vertikal setengah lingkaran dan setengah lingkaran keseluruhan telah terpasang sehingga dapat
digunakan untuk menunjukkan sudut horisontal secara langsung. Pada akhirnya, sederhana,
buka-mata alidade diganti dengan pengamatan teleskop. Ini pertama kali dilakukan oleh Jonathan
Sisson pada 1725.
Alat survey theodolite yang menjadi modern, akurat dalam instrumen 1787 dengan
diperkenalkannya Jesse Ramsden alat survey theodolite besar yang terkenal, yang dia buat
menggunakan mesin pemisah sangat akurat dari desain sendiri.
lapo