PERCOBAAN KE-VII
HUKUM KIRCHOFF DAN SUPERPOSISI
Dosen :
Moh. Abdullah Anshori, Ir., M. MT.
Oleh Kelompok 4 JTD 1-B :
Berkah Akbar N. A.
Intan Rahmania Ramdhan
Meriyatul Lusidah
Nevi Anggraeni
1441160045
1441160036
1441160058
1141160054
TEKNIK ELEKTRO
BAB VII
HUKUM KIRCHOFF DAN SUPERPOSISI
7.1
capaian Pembelajaran
Setelah praktikum rangkaian hukum Kirchoff dan superposisi, mahasiswa akan mampu:
1. Menjelaskan cara kerja hukum Kirchoff dan superposisi,
2. Membuktikan kebenaran hukum Kirchoff dan superposisi, melalui perhitungan, simulasi
software, dan pengukuran.
3. Membandingkan hasil perhitungan secara teori, simulasi software dan praktikum.
Praktikum dengan sub pokok bahasan hukum Kirchoff dan superposisi adalah
mengetahui cara kerja dan membuktikan kebenaran hukum Kirchoff dan superposisi. Praktikum
dilakukan melalui tiga tahap yaitu perhitungan, simulasi dengan software dan pengukuran hasil
praktikum. Dari hasil ketiga tahapan tersebut mahasiswa dapat membandingkan nilai yang
diperoleh dan dapat menyimpulkan penyebab terjadinya perbedaan nilai tersebut.
7.2
7.3
Power supply
: 2 buah
Multimeter analog
: 2 buah,
Multimeter digital
: 2 buah,
Kabel power supply
: 2 buah,
Kabel banana to banana
: 6 buah,
Modul rangkaian hukum kirchoff dan superposisi
Software simulasi (multisim/lifewire).
: 1 buah,
Teori Dasar
Hukum dasar rangkaian mengikuti sifat besaran listrik. Hukum ini secara langsung memberikan
tuntunan menuju cara yang sistematik dalampembahasan masalah rangkaian listrik. Hukum
tersebut dikenal sebagai Hukum Kirchoff.
Banyaknya rangkaian yang mempunyai komponen-komponen tidak semudah seperti rangkaian
jembatan whitestone yang tidak seimbang. Untuk menyelesaikannya, dipakai hokum khirchoff
dan teorema superposisi.
Ada dua hukum khircoff :
1. Hukum Khirchoff Arus (KCL)
Hukum KCL hanya berlaku pada suatu rangkaian paralel. KCL (Kirchoff Current Law) berbunyi
jumlah aljabar semua arus yang melalui suatu titik atau penghubung dalam suatu rangkaian
adalah sama dengan nol . i =0 atau Imasuk = Ikeluar .
Hukum Kirchoff Arus menjelaskan jumlah aljabar semua arus yang melalui suatu titik atau
penghubung dlam suatu rangkaian adalah nol.
7.3.1
Hukum Ohm
Jika sebuah penghantar (resistansi atau hantaran) dilewati oleh sebuah arus maka pada
kedua ujung penghantar tersebut akan terdapat beda potensial. Hukum Ohm menyatakan bahwa
tegangan pada berbagai jenis bahan pengantar adalah berbanding lurus dengan arus yang
mengalir melalui bahan tersebut. Secara matematis dinyatakan: V = I.R.
7.3.2
atau node atau simpul sama dengan arus yang meninggalkan percabangan atau node atau simpul,
dengan kata lain jumlah aljabar semua arus yang memasuki sebuah percabangan atau node atau
simpul sama dengan nol. Secara matematis dinyatakan: Arus pada satu titik percabangan = 0.
Arus yang masuk percabangan = Arus yang keluar percabangan
Hukum kirchoff I diilustrasikan bahwa arus yang mengalir sama dengan aliran sungai,
dimana pada saat menemui percabangan maka aliran sungai tersebut akan terbagi sesuai
proporsinya pada percabangan tersebut, artinya bahwa aliran sungai akan terbagi sesuai dengan
jumlah percabangan yang ada, dimana tentunya jumlah debit air yang masuk akan sama dengan
jumlah debit air yang keluar dari percabangan tersebut.
7.3.3
dengan nol, atau penjumlahan tegangan pada masing-masing komponen penyusunnya yang
membentuk satu lintasan tertutup akan bernilai sama dengan nol. Secara matematis dinyatakan:
V = 0
7.4
Gambar Rangkaian
Gambar 7.1 adalah rangkaian yang digunakan dalam praktikum.
Hukum Kirchoff
Prosedur praktikum rangkaian hukum kirchoff menggunakan Gambar 7.1.
1) Bahan dan alat disiapkan.
2) Power supply dihubungkan pada Vs (12 Volt) dan Vs (6 Volt).
3) Amperemeter dihubungkan dengan resistor secara seri untuk mengukur arus, A1
dihubungkan dengan R1, A2 dihubungkan dengan R2, A3 dihubungkan dengan R3.
4) Voltmeter dihubungkan dengan resistor secara paralel untuk mengukur tegangan, V1
dihubungkan dengan R1, V2 dihubungkan dengan R2, V3 dihubungkan dengan R3.
5) Nilai arus dan tegangan yang diukur dan dicatat dalam Tabel 7.1.
7.5.1
Superposisi
Prosedur praktikum rangkaian superposisi menggunakan Gambar 7.2.
7.6
Tegangan
(V)
Arus
(mA)
VR1=
IR1=
4,686 V
2,13mA
VR2=
IR2=
Simulasi software
Tegangan
(V)
VR1=4,707
V
VR2=1,293
Arus
(mA)
IR1=2,141m
A
IR2=0,587m
Pengukuran
Tegangan (V)
VR1= 4,7 V
VR2= 1,3 V
Arus
(mA)
IR1= 2,08
mA
IR2= 0,59
1,276 V
0,58mA
VR3=
IR3=
7,285 V
1,55mA
VR3=7,293
V
IR3=1,553m
A
mA
VR3= 6,9 V
IR3= 1,49
mA
Arus (mA)
Total
Tegangan
Rangkaian a
Rangkaian b
Rangkaian a
VR1= 6,71 V
VR1=
IR1= 3,05 mA
VR2= 4,264 V
VR2=
IR2= 1,93 mA
VR3=5,264 V
VR3=
IR3= 1,12 mA
Rangkaian b
Total Arus
IR1=
-1,2 mA
IR2=
-1,3mA
IR3=
0,05mA
Simulasi software
Tegangan (Volt)
Arus (mA)
Total
Tegangan
Rangkaian a
Rangkaian b
Rangkaian a
VR1= 7,138 V
VR1= -2,431V
IR1= 3,244
mA
VR2= 4,862 V
VR2= -3,569V
IR2= 2,21 mA
VR3= 4,862 V
VR3=2,431V
IR3= 1,035
mA
Rangkaian b
Total Arus
IR1=
-1,105mA
IR2=
-1,622mA
IR3=
0,05 mA
Pengukuran
Tegangan (Volt)
Rangkaian a
Rangkaian b
VR1= 7,1 V
Arus (mA)
Total
Tegangan
Rangkaian a
Rangkaian b
VR1= -6 V
IR1= 2,75 mA
IR1= -1,5 mA
VR2= 4,8 V
VR2= -1,8 V
IR2= 3 mA
IR2= -2 mA
VR3= 4,95 V
VR3= 6 V
IR3= 0,31 mA
IR3= 0,01mA
7.7
Perhitungan :
Total Arus
a. Kirchoff
I = 0 ; V = 0
V1 - VR1 - VR2A + VRB = 0
VR1 + VR3A - VR3B = V1
IA (R1+R3) - IB (R3) = V1
IB (R2+R3) - IA (R3) = -V2
IA (6,9K) - IB (4,7K) = 12v
IB (6,9K) - IA (4,7K) = -6v
X(1)
X(1,47)
1. Pada saat V = 12 v
IA (6,9K) - IB (4,7K) = 12
IB (6,9K) - IA (4,7K) = 0
X(1)
X(1,47)
IA (6,9K) - IB (4,7K) = 12
-IA (6,9K) + IB (10,143K) = 0
IB (5,443K) = 1,47V
IB = 1,93mA
IA (6,9K) - (1,93mA) (4,7K) = 12
IA = 3,05mA
IX = IA - IB = 1,12mA
Jadi :
IA = IR1 = 3,05mA
IB = IR2 = 1,93mA
IX = IR3 = 1,12mA
VR1 = 3,05 x 2,2 = 6,71 V
VR2 = 1,93 x 2,2 = 4,246 V
VR3 = 1,12 x 4,7 = 5,264 V
7.8
Kesimpulan
1. Teorema Superposisi dan Hukum Kirchoff digunakan untuk menghitung rangkaian yang
mempunyai komponen banyak yang tidak dapat dihitung dengan jembatan Wheatstone.
2. Menghitung arus arus pada rangkaian yang menggunakan hukum Kirchoff, digunakan
pemisalan arah arus. Jika hasil yang diperoleh bernilai negatif (-) bukan berarti salah
tetapiberarti pemisalan berlawanan arah dengan pemisalnya.
3. Perbedaan hasil pengukuran dengan perhitungan dipengaruhi oleh kesalahan pada alat
ukur,cara kita menggunakan alat ukur dan tahanan dalam pada alat ukur dan komponen.
7.9
Referensi
http://informasiana.com/sifat-gelombang-penjumlahan-gelombang-superposisi/
http://ilhamdwinov.blogspot.com/2013/12/teorema-superposisi.html
https://soldien.wordpress.com/electronics/hukum-kirchoff-tegangan-dan-aruslistrik/
www.wikipedia.com
7.10
Lampiran
Simulasi Kirchoff
Simulasi Superposisi