Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Definisi
Pemanfaatan Limbah B3 adalah kegiatan:
- penggunaan kembali,
- daur ulang, dan/ atau
- perolehan kembali
yang bertujuan untuk mengubah Limbah B3
menjadi produk yang dapat digunakan sebagai:
- substitusi bahan baku,
- bahan penolong, dan / atau
- bahan bakar
yang aman bagi kesehatan manusia dan
lingkungan hidup.
Kewajiban
Pemanfaatan Limbah B3 wajib
dilaksanakan oleh Setiap Orang yang
menghasilkan Limbah B3.
Dalam hal Setiap Orang tidak mampu
melakukan sendiri, Pemanfaatan
Limbah B3 diserahkan kepada
Pemanfaat Limbah B3.
Cakupan Pemanfaatan
Pemanfaatan Limbah B3 meliputi:
Pemanfaatan Limbah B3 sebagai substitusi
bahan baku;
Pemanfaatan Limbah B3 sebagai substitusi
sumber energi;
Pemanfaatan Limbah B3 sebagai bahan
baku ; dan
Pemanfaatan Limbah B3 sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Contoh Pemanfaatan
Contoh Pemanfaatan Limbah B3 sebagai substitusi bahan baku
antara lain
Pemanfaatan Limbah B3 fly ash dari proses pembakaran batu
bara pada kegiatan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang
dimanfaatkan sebagai substitusi bahan baku alumina silika
pada industri semen.
Contoh Pemanfaatan Limbah B3 sebagai substitusi sumber energi
antara lain
Pemanfaatan Limbah B3 sludge minyak seperti oil sludge, oil
sloop, dan oli bekas, yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar
alternatif pada industri semen.
Contoh pemanfaatan Limbah B3 sebagai bahan baku yaitu
pemanfaatan Limbah B3 oli bekas yang dimanfaatkan sebagai
bahan baku utama pada industri daur ulang oli bekas.
Pertimbangan Pemanfaatan
Pemanfaatan Lirmbah B3 dilakukan
dengan mempertimbangkan:
ketersediaan teknologi;
standar produk jika hasil Pemanfaatan
Larangan Pemanfaatan
Radionuklida
Radionuklida Polonium-210 (Po-210)
hanya berlaku untuk penentuan
konsentrasi aktivitas radionuklida anggota
deret uranium dan thorium pada Limbah
B3 yang berasal dari kegiatan eksploitasi
dan pengilangan gas bumi.
Larangan melakukan Pemanfaatan Limbah
B3 dikecualikan jika tingkat radioaktivitas
dapat diturunkan di bawah tingkat
kontaminasi radioaktif dan/ atau
konsentrasi aktivitas sebagaimana
dimaksud.
Persyaratan
Administrasi
Pemanfaatan
Uji Coba
Penghentian Uji Coba
Pemanfaatan
Perpanjangan
Penghentian Pemanfaatan
Uji Coba
Sumber Energi
Persyaratan Permohonan
Pemanfaatan
identitas pemohon;
B. akta pendirian badan hukum;
C. bukti kepemilikan atas dana
Penanggulangan Pencemaran
Lingkungan Hidup dan/atau Kerusakan
Lingkungan Hidup dan dana penjaminan
Pemulihan Fungsi Lingkungan Hidup; dan
D. dokumen rencana uji coba peralatan,
metode, teknologi, dan/atau fasilitas
Pemanfaatan Limbah B3.
A.
Pengelolaan
Masa Berlaku
Penyimpanan
5 thn
Pengumpulan
5 thn
Pengangkutan
5 thn
1 thn
Pemanfaatan
5 thn
d.
e.
f.
g.
h.
Kegiatan
Waktu
7 hari
7 hari
7 hari
Perioda Pelaporan
No
Kegiatan
Waktu
Penyimpanan
3 bln
Pengumpulan
3 bln
Pemanfaatan
3 bln
Laporan Pemanfaatan
Memuat:
sumber, nama, jumlah, dan karakteristik
Limbah B3; dan
pelaksanaan Pemanfaatan Limbah B3
yang dihasilkannya.
Uji
Penghe
Coba ntian
UjiCoba
Izin Lingkungan
identitas pemohon;
Pemanf Perpanj
aatan
angan
V
V
V
Uji
Penghe Peman Perpanj
Cob ntian
faatan angan
a
Uji
Coba
11 pengemasan limbah B3
Perubahan
Peruba Penghe
han Izin ntian
10
11
mengubah penggunaan
12
Uji Coba
Pemanf
Pemanfaatan aatan
Permohonan
Perpan
jangan
Peruba
han
60 hari
sblm
30 hari
2 hari
2 hari
45 hari
45 hari
10 hr
30 hari
7 hari
7 hari
7 hari
7 hari
7 hr
7 hr
1 hari
30 hr
30 hr
Penyim Pengu
panan mpulan
Peman
faatan
Penim
bunan
2 hari
2 hari
2 hari
2 hari
45 hari
45 hari
45 hari
45 hari
7 hari
7 hari
7 hari
7 hari
1 hari
1 hari
1 hari
1 hari
60 hari
60 hari
60 hari
60 hari
10 hari
10 hari
10 hari
10 hari
7 hari
7 hari
7 hari
7 hari
30 hari
30 hari
30 hari
30 hari
7 hari
7 hari
7 hari
7 hari
30 hari
30 hari
30 hari
30 hari
7 hari
7 hari
7 hari
7 hari
30 hari
30 hari
30 hari
30 hari
EksporLimbah B3
Notifikasi
Muatan notifikasi dari Menteri ke Otoritas
Negara tujuan ekspor
a. identitas pemohon;
b. identitas Limbah B3;
c. identitas importir Limbah B3 di negara
tujuan;
d. nama, karakteritik, dan jumlah Limbah
B3 yang akan diekspor; dan
e. waktu pelaksanaan ekspor Limbah B3.
Notifikasi
Persetujuan Notifikasi Oleh Negara
Tujuan
Pengecualian
dari Kewajiban Memiliki Izin
Pengelolaan Limbah B3
untuk Kegiatan Pemanfaatan Limbah B3
Produk Samping
14 hr
14 hr
Evaluasi
Rekomendasi kepada Menteri
Penetapan sbg Produk Samping
Muatan Rekomendasi
a. identitas pemohon;
b. nama Limbah B3;
c. dasar pertimbangan rekomendasi; dan
d. kesimpulan hasil evaluasi
10/22/2015
55
Keuntungan
Kegiatan Pemanfaatan Limbah B3
Berkurangnya penggunaan bahan baku sehingga
menghemat penggunaan sumber daya alam dan
biaya pengadaan bahan baku;
Reduksi jumlah timbulan limbah B3
Berkurangnya pembiayaan treatment limbah B3
karena limbah tersebut dimasukkan kembali ke
dalam proses kegiatan
10/22/2015
56
10/22/2015
57
Fly Ash
Copper
Slag
MPB
2003
Fly Ash
Copper
Slag
MPB
CuCl2
dan FeCl2
Solder
Dross
Katalis
Bekas
MPB
CuCl2
dan FeCl2
Solder
Dross
Katalis
Bekas
Sludge
Aluminium
2004
Fly Ash
10/22/2015
Copper
Slag
Sludge
Aluminium
Ban
Bekas
Katalis
RCC
59
Jenis Limbah B3
Jenis Pemanfaatan
Slag
besi/baja/nikel/tembaga/timah
Road base ?
Substitusi agregat beton
Substitusi material blasting
Recycle / Recovery logam
10/22/2015
No
Jenis Limbah B3
Jenis Pemanfaatan
Drill cutting
Sludge Glue
Filler kayu
Limbah Garnet
10
Recovery logam Ag
11
Elektonik Waste
Recycle / Recovery
12
13
Mill Scale
14
Limbah B3 yang memiliki nilai kalor > 2500 Kkal dan kandungan silika > 75 %
dimanfaatkan sebagai alternatif bahan bakar dan alternatif material di industri
10/22/2015
61
semen
atau jika kurang dilakukan pre-treatment terlebih dahulu.
62
IZIN
10/22/2015
REKOMENDASI
63
64
65
Parameter
Kandungan
Satuan
1.
Arsen (As)
15
ppm
2.
Cadmium (Cd)
ppm
3.
Chromium (Cr)
250
ppm
4.
Lead (Pb)
300
ppm
5.
Merkuri (Hg)
1,2
ppm
6.
Thallium (Tl)
ppm
7.
Antimoni (Sb)
120
ppm
8.
Cobalt (Co)
12
ppm
9.
Nikel (Ni)
100
ppm
10.
Copper (Cu)
100
ppm
11.
Vanadium (V)
25
ppm
12.
Zinc (Zn)
500
ppm
13.
Selenium (Sn)
10
ppm
10/22/2015
66
10.
Parameter
pH
Viskositas (Viscocity)
Diameter Padatan (Solid Diameter)
Kandungan Abu (Ash content)
Nilai Kalor (Calorific Value)
Kandungan Total Organik Halida / Total organic
Halides (TOX) Content (1)
Kandungan sulfur (sulfur content)
Kandungan logam berat (Metal Content) :
Arsenic (Ar)
Cadmium (Cd)
Chromium (Cr)
Lead (Pb)
Mercury (Hg)
Thalium (Tl)
Polychlorinated Biphenyils (PCBs) (2)
1)Kandungan
Kandungan
> 5 dan < 10
< 400
<3
< 10
> 2500
<2
Satuan
cP@28oC
Mm
% berat basah
kkal/kg
% berat basah
<1
% berat basah
< 15
<5
< 250
< 300
< 1,2
<2
30 % TOX
mg/kg
mg/kg
mg/kg
mg/kg
mg/kg
mg/kg
mg/kg
10/22/2015
2)Kandungan
PCBs
67
Baku Mutu
80 mg/Nm3
800 mg/Nm3
1000 mg/Nm3
10 mg/Nm3
70 mg/Nm3
750 mg/Nm3
35 mg/Nm3
1 mg/Nm3
5 mg/Nm3
1 mg/Nm3
0,2 mg/Nm3
0,2 mg/Nm3
0,2 mg/Nm3
0,5 mg/Nm3
0,5 mg/Nm3
0,5 mg/Nm3
0,5 mg/Nm3
0,5 mg/Nm3
0,5 mg/Nm3
20 %
0,1 ng TEQ/Nm3
99,99 %
68
Negative List
(Limbah yang tidak bisa dimanfaatkan /diterima di pabrik
semen)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Limbah-limbah medis
Limbah radio aktif
Limbah B3 yang memiliki kontaminan logam berat dengan konsentrasi
melebihi batasan yang ditetapkan.
Limbah B3 mudah meledak
Limbah cair B3 bersifat asam basa atau limbah bersifat korosif
Coolent
Asbestos
Limbah B3 yang lebih bermanfaat dapat dimanfaatkan oleh pihak lain
(aki bekas, oli bekas, baterai bekas, scrap logam yang terkontaminasi
limbah B3, Sebagian limbah elektronik kecuali PCB yang tidak
mengandung logam dan lain-lain).
10/22/2015
69
PENGUMPUL
Pengangkut
PENGHASIL
Pengangkut
10/22/2015
INDUSTRI
SEMEN
Pengangkut
Keterangan :
Limbah B3 fasa padat dan fasa cair
yang apabila tidak memenuhi
persyaratan batasan parameter
kadar pencemar logam berat dan
tidak memiliki kandungan kalori
2500 kkal/kg dapat diterima oleh
industri semen melalui
pengumpul dan/atau pemanfaat
(pendaur ulang) limbah B3 yang
telah memiliki izin
PENGUMPUL
DAN
PEMANFAAT
70
Cement Process
10/22/2015
71
10/22/2015
72
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
10/22/2015
13.
Arsen
Kadmium
Kromium
Lead
Merkuri
Thalium
Antimoni
Kobal
Nikel
Copper
Vanadium
Zinc
Selenium
PARAMETER
KADAR
(ppm)
15
5
250
300
1,2
2
120
12
100
100
25
500
10
73
PARAMETER
Partikel
Sulfur Dioksida (SO2)
Nitrogen Dioksida (NO2)
Hidrogen Fluorida (HF)
Karbon Monoksida (CO)
Hidrogen Klorida (HCl)
Total Hidrokarbon
(sebagai CH4)
Arsen (As)
Kadmium (Cd)
Kromium (Cr)
Timah Hitam (Pb)
Merkuri (Hg)
Talium (Tl)
Opasitas
KADAR
MAKSIMUM
230
750
825
10
100
70
35
SATUAN
mg/Nm3
mg/Nm3
mg/Nm3
mg/Nm3
mg/Nm3
mg/Nm3
mg/Nm3
1
0.2
1
5
0.2
0,2
20
mg/Nm3
mg/Nm3
mg/Nm3
mg/Nm3
mg/Nm3
mg/Nm3
%
Keterangan :
Baku Mutu Emisi merupakan perpaduan antara Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor :
Kep-03/BAPEDAL/09/1995 tentang Persyaratan Teknis Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun
dan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 07 Tahun 2007 tentang Baku Mutu
10/22/2015
74
Emisi Sumber Tidak Bergerak bagi Ketel Uap.
10/22/2015
75
76
10/22/2015
77
78
7. Pemanfaatan sludge IPAL eks pabrik kertas untuk kertas low grade
10/22/2015
79
80
81
10/22/2015
82
Incinerator
2015
Dasar Hukum
limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun
(limbah B3), adalah proses
untuk mengurangi dan/atau
menghilangkan sifat bahaya
dan/atau sifat racun
Pasal 99 PP 101/2014
Fisika
Note : Cara pengolahan dilakukan
Kimia
sesuai dengan perkembangan
Stabilisasi atau solidifikasi;
Biologi/hayati
Thermal
teknologi
Pengolahan Limbah B3
Izin
Lingkungan
Penghasil
Limbah B3
Wajib Izin
Pengolahan
Limbah B3
a. emisi udara;
b. efisiensi pembakaran dengan nilai paling sedikit mencapai 99,99%
(tidak berlaku untuk Pengolahan Limbah B3 dengan menggunakan
kiln pada industri semen );
c. efisiensi penghancuran dan penghilangan senyawa principle
organic hazardous constituents (POHCs) dengan nilai paling
sedikit mencapai 99,99% (tidak berlaku untuk Pengolahan Limbah
B3 dengan karakteristik infeksius ).
PERSYARATAN: FASILITAS
PENGOLAHAN
Stabilisasi/solidifik
asi
Termal
Biologi
Mudah meledak
Mudah terbakar
Bersifat reaktif
Menyebabkan infeksi
Bersifat korosif
Sesuai
Tidak sesuai
Proses
pengolahan
Output
Memenuhi baku
mutu emisi udara
Limbah B3
Mudah meledak
Fisika-kimia
Mudah terbakar
Bersifat reaktif
Beracun
Bersifat korosif
Memenuhi baku
mutu limbah cair
Cairan
Limbah padat
memenuhi baku
mutu total kadar
maksimum TCLP,
uji kuat tekan &
filter paint test
Termal
Limbah organik
beracun
Limbah
anorganik
beracun
Gas
Stabilisasi/
solidifikasi
Infeksius
Padatan
Biologi
Persyaratan &
pengelolaan
akhir
Penimbunan akhir
(landfill)
Pengolahan Limbah B3 :
Proses Stabilisasi
Peraturan Pemerintah No.18/1999 dan
Kepdal No. Kep-03 &04/BAPEDAL/09/1995
Proses STABILISASI limbah B3 :
menghilangkan/mengurangi potensi racun dan kandungan B3
melalui upaya memperkecil/membatasi daya larut,
pergerakan/ penyebaran dan daya racunnya
sebelum dilakukan penimbunan dalam landfill limbah B3
umumnya dilakukan untuk limbah an-organik
kriteria pengujian & baku mutu :
Uji TCLP
Uji Compressive Strength
Uji Paint Filter
lanjutan solidifikasi
Proses Stabilisasi/Solidifikasi
Sumber: PPLi
PENGOLAHAN LIMBAH B3
PENGOLAHAN:
TERMAL:
AUTOKLAF
MICROWAVE
IRADIASI
INSINERATOR
NONTERMAL:
DISINFEKSI KIMIAWI
PROSES BIOLOGIS
ENKAPSULASI
INERTISASI
TEKNOLOGI LAIN SESUAI
PERKEMBANGAN ILMU
PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI.
101
Pengolahan Limbah B3
Secara Thermal Dengan Incinerator
Limbah : pada umumnya untuk senyawa organik, flash point < 40oC
Insinerator : tipe, suhu pembakaran, waktu tinggal, tinggi stack, air
supply, bahan bakar
Emisi memenuhi baku mutu
Effisiensi pembakaran
DRE dan dioxin (hanya untuk yang membakar POHCs)
Perkiraan dampak terhadap udara ambient
Fuel Burner
Limbah B3
Heat Recovery
System
Pyrolytic Chamber
800 - 900 oC
Rotary Kiln
1200 - 1600 oC
Parameter
1.
Partikulat
50
2.
250
3.
300
4.
10
5.
70
6.
100
7.
35
8.
Arsen (As)
9.
Kadmium (Cd)
0,2
10.
Kromium (Cr)
11.
Timbal (Pb)
12.
Merkuri (Hg)
0,2
13.
Thallium (Tl)
0,2
14.
Opasitas
15.
Dioksin - furan
0,1 ng/Nm3
16.
DRE PCDDs/PCDFs/PCBs
99,9999%
17.
DRE POHCs
10%
99,99%
Pengolahan Limbah B3
Secara Thermal Dengan Autoklaf
PERSYARATAN AUTOKLAF
111
CONTOH
AUTOKLAF
112
CONTOH ALAT
AUTOKLAF (+PENCACAH)
UNTUK LIMBAH INFEKSIUS
114
128/2003
Detoksifikasi atau penurunan
kadar polutan dengan agen
biologi
Persyaratan material yang diolah
Persyaratan konstruksi
pengolahan
Persyaratan operasional
Target kriteria akhir pengolahan
Penanganan bahan hasil olahan
Pemantauan bahan hasil olahan
Pelaporan 6 bulan sekali
Contoh Mikroorganisma
Limbah cair:
Lumpur aktif (activated sludge)
Laguna Teraerasi (aerated lagoons)
Laguna Fakultatif (facultative lagoons)
Saringan Percik (trickling filters)
Kontaktor Biologis Putar (rotary biological contactors)
Limbah slurry dan/atau padat Bioremediasi
Persyaratan PENGOLAHAN
Beberapa CARA
10/22/2015
127