Contoh :
Achmad membuat skripsi tahun 2007 dengan di dalamnya ada pendapat
Hamalik dari bukunya (Hamalik) tahun 1986 tentang media pembelajaran halaman
21 (di skripsi), maka penulisan kutipannya adalah:
Hamalik (dalam Achmad
pembelajaran adalah... .
2007:
21)
mengemukakan
bahwa
definisi
media
Jika penulis terdiri atas dua orang, maka nama keluarga kedua penulis harus
disebutkan. Misalnya Sharp and Green (1996: 1). Jika penulisnya lebih dari dua
orang, maka yang disebutkan nama keluarga penulis pertama dan diikuti oleh et al.
Misalnya, Clelland et al. (1960: 35). Perhatikan titik setelah al. Adalah sebagai
singkatan dari ally dan kedua kata itu ditulis dengan huruf miring.
Jika masalah dibahas oleh oleh beberapa orang dalam sumber yang berbeda, maka
contoh penulisan sumber kutipannya adalah sebagai berikut:
Beberapa studi tentang anak-anak yang mengalami kesulitan belajar (Dunkey,
1972:Miggs, 1976: Parmenter, 1976) menunjukkan bahwa ... (tulis intisari rumusan
yang dipadukan dari ketiga sumber tersebut)
Jika sumber kutipan itu adalah beberapa karya tulis dari penulis yang sama dan
pada tahun yang sama, maka cara penulisannya adalah dengan menambah huruf a,
b, dan seterusnya setelah tahun penerbitan. Contoh : (Bray, 1998a, 1998b)
Jika sumber kutipan tidak mencantumkan nama penulis (tanpa nama), maka contoh
penulisannya adalah (Tn. 1972: 18).
Jika yang diutaran pokok-pokok pikiran seorang penulis, maka tidak perlu ada
kutipan langsung, cukup dengan menyebut sumbernya.
1.2.1 Membuat Kutipan
A. Kutipan Langsung
Contoh Kutipan Langsung Pendek (kurang dari 3 baris)
Pelayanan prima harus didukung dengan fasilitas yang baik.
Namun, "Pelayanan prima sangat bergantung pada kemauan dan
kemampuan (skill) staf perpustakaan" (Septiyantono, 1999:154).
Contoh Kutipan Langsung Panjang (lebih dari 3 baris)
a) Pustaka Java berisi ribuan (lebih dari 5000) kelas beraneka ragam
keampuhan. Kekayaan ini merupakan kandungan tersembunyi bahwa
penggunaannya dapat menghemat ratusan jam kerja. Keampuhan ini
hanya dapat dimanfaatkan bila kita rajin mencoba. Sebelum membuat
solusi sendiri, coba eksplorasi pustaka bahasa, mungkin telah
diselesaikan (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman
Java, 2007, Hal. 37-38)
FUNGSI RUNJUKAN
Sebagai bukti bahwa penulis mengetahui sumber bacaan.
Sebagai pendukung gagasan atau argumentasi.
Sebagai penjelas istilah-istilah kunci.
Untuk merumuskan kerangka teori.
Untuk menjelaskan posisi studi anda di antara studi-studi lain.
Untuk menunjukkan pentingnya hasil/temuan studi anda.
Untuk memberikan informasi bahwa pernyataan dalam karya ilmiah itu bukan
hasil pemikiran penulis.
untuk memberikan informasi selengkapnya tentang sumber kutipan
Rujukan dari dua sumber atau lebih yang ditulis oleh penulis adalah yang
berbeda dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik koma sebagai
pemisahnya.
Cara merujuk kutipan langsung
Perujukan dilakukan dengan menuliskan nama akhir pengarang dan tahun
terbit. Jika ada dua pengarang atau lebih, penulisan rujukan dilakukan
dengan cara menulis nama pertama dari pengarang tersebut diikuti dengan
dkk, dan jika nama pengarang tidak disebutkan, yang dicantumkan dalam
rujukan adalah nama lembaga yang menerbitkan, nama dokumen yang
diterbitkan, atau nama koran. Untuk karya terjemahan, perujukan dengan
cara menyebutkan nama pengarang aslinya. Rujukan dari dua sumber atau
lebih yang di tulis oleh pengarang yang berbeda dicantumkan dalam satu
tanda kurung dengan titik koma seagai tanda pemisahnya (Dpdikbud, 1996)
Kaidah Merujuk kutipan langsung
a. Kutipan yang kurang dari 40 kata, maka harus ditulis di antara tanda kutip
(..) sebagai bagian terpadu dalam teks utama dan diikuti nama penulis,
tahun dan nomor halaman. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu dalam
teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam kurung.
Contoh:
Soebroto (1990:123) menyimpulkan ada pengaruh antara tegangan input
dengan tegangan output suatu penguat.
B. Kutipan lebih dari 40 kata ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari
teks yang mendahului, ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan,
dan diketik dengan spasi tunggal. Nomor halaman juga ditulis
Smith (1999:276) menarik kesimpulan sebagai berikut:
The placebo effect, which had been
to placebo effect.
Kaidah Merujuk kutipan tidak langsung
Kutipan yang disebut secara tak langsung atau dikemukakan dengan bahasa
penulis sendiri ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama
penulis bahan kutipan dapat disebut terpadu dalam tek, atau disebut dalam
kurung bersama tahun penerbitnya. Jika memungkinkan nomor halaman
disebutkan
Cara merujuk kutipan tidak langsung
Kutipan yang disebut secara tak langsung atau dikemukakan dengan
bahasa penulis sendiri ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks.
Nama penulis bahan kutipan dapat disebut terpadu dalam tek, atau
disebut dalam kurung bersama tahun penerbitnya. Jika memungkinkan
nomor halaman disebutkan. Contoh:
Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik dari pada mahasiswa tahun
keempat (Salimin, 1990:13)
BAB II
MENJELASKAN TOPIK KTI
A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah
Karya Tulis Ilmiah merupakan suatu karya ilmiah atau dapat diartikan sebagai
suatu hasil karya yang dipandang memiliki kadar ilmiah tertentu.
Karya Tulis Ilmiah dikemukakan berdasarkan suatu pemikiran, kesimpulan,
serta pendapat atau pendirian penulis yang dirumuskan setelah mengumpulkan
dan mengolah berbagai informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber,
baik teoretik maupun empirik
Tiga aspek yang diperlukandalam menjuruskan ke dalam berpikir ilmiah,
diantaranya :
1.
2.
3.
B. Pengertian Topik
Hal tertentu yang menjadi pokok pembicaraan, pokok pembahasan, atau
pokok permasalahan, dalam komunikasi lisan atau tulis inilah yang disebut
dengan topik .Topik bisa berupa peristiwa atau fenomena yang terekam oleh
indra kita atau hal-hal yang terbayang oleh pikiran kita.
Beberapa langkah untuk dapat menentukan topik, antara lain :
1. bacalah buku referensi atau buku teori yang berkaitan dengan bidang studi
2. bacalah laporan hasil penelitian atau hasil eksperimen baik yang dilakukan
oleh pakar atau mahasiswa kakak tingkat Anda
3. cermati isu-isu yang muncul di media cetak, media elektronik, atau yang
muncul di masyarakat
4. ingat dan cermati pengalaman Anda ketika mengamati lapagan atau praktik
kerja lapangan
Syarat-Syarat Topik Karya Tulis Ilmiah
1.
2.
3.
4.
5.
tulis seperti ini disebut karya tulis ilmiah akademis atau pendidikan.Sedangkan
dari segi kajiannya, karya tulis ilmiah dapat diangkat dari penelitian ilmiah yang
dilakukan.
Ciri-ciri sebuah karya ilmiah dapat dikaji dari minimal empat aspek, yaitu
struktur sajian, komponen dan substansi, sikap penulis, serta penggunaan
bahasa
Merdanu berpendapat bahwa proses berpikir ilmiah terdiri atas :
1.
2.
3.
4.
5.
Identifikasi masalah
Pembatasan masalah
Penyusunan hipotesis
Pengujian hipotesis
Penarikan simpulan
Kelima proses berpikir ilmiah tersebut nanti akan diuraikan penempatan
dan penggunaannya dalam sistematika makalah.
Merdanu berpendapat bahwa proses berpikir ilmiah terdiri atas :
1.
2.
3.
4.
5.
Identifikasi masalah
Pembatasan masalah
Penyusunan hipotesis
Pengujian hipotesis
Penarikan simpulan
Kelima proses berpikir ilmiah tersebut nanti akan diuraikan penempatan
dan penggunaannya dalam sistematika makalah.
Dilihat dari cara berpikir, makalah dapat dibedakan menjadi dua macam :
Makalah hasil berpikir deduktif membahas masalah atas dasar kajian teori
tertentu. Dengan kata lain makalah jenis ini menerapkan teori tertentu untuk
memecahkan masalah yang dipilihnya. Jika menulis makalah jenis ini, maka
harus berangkat dari teori tertentu dan menerapkan dalam pembahasan
masalah.
Hal itu berbeda dengan makalah hasil berpikir induktif.Makalah jenis ini
membahas masalah dengan menyajikan deskripsi gejala, fakta dan data dari
pengamatan di lapangan.Gejala fakta dan data tersebut diperbincangkan sesuai
masalah yang dipilih, kemudian disimpulkan. Simpulan itu kemudian
dibandingkan dengan teori yang relevan
Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah
1.
2.
3.
Laporan praktikum
Artikel
Tugas akhir
Hasil Penelitian
Jabaran varibel penelitian.
Hasil penelitian.
Pengajuan hipotesis.
Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis
tentang hasil yang didapatnya.
c. Bagian penunjang
Daftar pustaka.
Lampiran- lampiran antaralain instrument penelitian.
Daftar Tabel
SyaratPengetikan
1. Kertas HVS berukuran kuarto/letter (21,59 X 27,94 cm) atau
kertasberukuran A4 (21 X 29,7 cm). Pengetikan hanya pada satu sisi
halaman setiap lembarnya dan tidak bolak-balik.
2. Batas margin tepiatas 4 cm ,kiri 4 cm, bawah 3 cm, dankanan 3 cm.
3. Huruf penulisan naskah diantaranya pika, arial, atau times new roman
pada MS Word computer. Font untuk penulisan judul antara 16 s.d. 20
sesuai dengan panjang-pendek judul.
4. Margin diusahakan lurus antara kiri dan kanan,tidak merusak kaidah
bahasa, pemenggalan kata,serta memperhatikan tanda hubung,dan jarak
antar kata. Jarak tajuk dan judul bab dari tepi atas 6,5 cm.
5. Jarak spasi antar baris dua spasi, antar paragraf tigas pasi, antar teks dan
contoh tiga spasi, antara tajuk dan uraian empat spasi, jarak antara
uraian dan sub judul di bawahnya tiga spasi.
B. PenulisanKutipan KTI
Cara menyajikan gagasan orang lain untuk memperkuat gagasan
penulis dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: kutipan langsung dan
kutipan tidak langsung. Sebaiknya pengutipan dilakukan secara tidak
langsung (lebihdianjurkan), yaitu dengan cara menulis ringkasan atau
simpulan gagasan yang ingin dikutip tadi.
Perhatikan contoh - contoh di bawah ini untuk melihat bagaimana kutipan
langsung dan kutipan tidak langsung ditulis pada artikel atau laporan karya
ilmiah.
a. Kutipan langsung:
Contoh kultipan langsung kurang dari 40 kata:
Mangkunegara (2007:86) menyatakan bahwa benefit adalah nilai
keuangan (moneter) langsung untuk pegawai yang secara cepat
dapat ditentukan.
b. Contoh kutipan tidak langsung:
Suharno(1973)menyatakan bahwa kecepatan terdiri dari
gerakan kedepan sekuat tenaga dan semaksimal mungkin,
kemampuan gerakan kontraksi putus putus otot atau segerombolan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan tabel dan gambar
(peta dan grafik), yaitu :
1. Jarak antara teks dengan judul tabel adalah 2 spasi
2. Tabel diberi nomor urut dengan angka arab
Contoh :Tabel 4.2 (tabel ini berada di Bab IV dan merupakan tabel
kedua).
3. Tabel diberi judul diatas tabel dengan jarak 1 (satu) spasi. Jarak
antara judul tabel dengan tabel 2 spasi.
4. Judul dan keterangan tabel diketik dengan huruf kecil, kecuali awal
keterangan dan kata nama yang diketik dengan huruf besar.
5. Bila tabel atau gambar yang disajikan diambil atau dikutip dari suatu
sumber tertetu, maka tabel ditulis di bawah tabel atau gambar
dengan jarak 1(satu) spasi dengan huruf yang lebihkecil. Jarak antara
teks berikutnya adalah 2 spasi.
6. Tidak dibenarkan melakukan pemutusan tabel, kecuali untuk
lampiran, dapat dilanjutkan padahal halaman berikutnya dengan
ketentuan sebagai berikut:
Pada batang atas bidang pengetikan dicantumkan identitas tabel
diikuti keterangan (lanjutan), yaitu dalam tanda kurung. Dua spasi
dibawahnya diketikan keterangan kolom-kolom tabel, seperti
tercantum pada awal dihalaman sebelumnya.
Gambar diberi judul di bawah gambar dengan jarak 1 (satu) spasi
BAB IV
MAKALAH AKADEMIK
Makalah adalah tulisan resmi tentang suatu pokok yang dimaksudkan untuk
dibacakan atau disajikan di muka umum (seminar, diskusi, panel) dan yang sering
disusun untuk diterbitkan.
Ragam makalah akademik
Secara umum, baik dalam kegiatan akademik maupun nonakademik, dikenal
dua jenis makalah yaitu makalah biasa (common paper)dan makalah posisi
(position paper).
Makalah Biasa (common paper)
Makalah biasa adalah makalah yang dibuat seseorang (mahasiswa) untuk
menunjukkan pemahamannya terhadap permasalahan yang dibahas. Penulis
makalah hanya mendeskripsikan berbagai aliran teori atau pandangannya
terhadap masalah yang dikaji atau dibicarakan. Penulis pada umumnya member
tanggapan, kritik, atau saran mengenai aliran tertentu atau pendapat yang
dikemukakan orang lain, tetapi tidak memihak pada salah satu aliran teori
tertentu atau pendapat orang lain tersebut. Di samping itu, makalah biasa bisa
juga berisi pendeskripsian suatu kebijakan, gagasan atau temuan penulis
makalah kepada masyarakat.
Bab V
Menjelaskan bagaimana ciri-ciri bahasa ilmiah dalam
KTI , penggunaan kata dan istilah
1. Ciri-ciri bahasa ilmiah dalam KTI
Fakta atau Data sebagai Dasar sebuah tulisan dapat dianggap sebagai hal
yang sifatnya ilmiah karena dasar pokoknya adalah fakta atau data.
Bahasanya jelas, lugas, logis, dan runtut . Kelogisan terlihat pada pemakaian
kalimat yang bisa diterima oleh akal sehat. Sedangkan keruntutan bisa dilihat
dari rangkaian kalimat dalam paragraf.
Objektif
Objektif yaitu penyampaian yang menonjolkan objek yang dibahas. Ciri ini
terlihat pada penggunaan bentuk kalimat pasif, bukan kalimat aktif.Juga
menghindari penggunaan kata saya, kami, dan yang sejenisnya.
Bahasa baku
Bahasa baku yaitu bahasa dengan kata yang penulisannya sesuai
dengan kaidah ejaan yang berlaku(EYD).
Tidak emosional
Karangan ilmiah tidak boleh bernuansa emosional. Maka, bahasa yang
digunakan juga tidak boleh penuh dengan nuansa dan perasaan yang
penuh dengan keharuan. Bahasa emosional disajikan dengan nuansa kata
yang berberlit-belit, tidak langsung pada persoalan, dan lain sebagainya.
Penggunaan tata cara penulisan yang benar sesuai dengan kaidah penulisan
ejaan yang berlaku.
Misalnya penggunaan tanda baca, singkatan, rujukan, jenis huruf (besar,
kecil, tegak, miring, tebal, tipis) sangat diperhatikan dalam penulisan karya
tulis ilmiah.
2. Penggunaan kata dan istilah dalam KTI
Pilihan kata atau diksi dalam sebuah karya tulis ilmiah akan mempengaruhi
kesan dan makna yang ditimbulkan. Hal ini merupakan salah satu unsur dalam
artikel ilmiah. Pemilihan kata dalam satu ragam bahasa berkaitan dengan ketepatan
pemilihan kata dan kesesuaian pemilihan kata.Berikut beberapa hal yang berkaitan
dengan ketepatan dan kesesuaian pemilihan kata dalam artikel ilmiah, yaitu:
1. Sinonim
Contoh: air kencingair pipisair seniurin
Air kencing adik berwarna keruh.
Air pipis adik berwarna keruh.
Air seni adik berwarna keruh.
Urin adik berwarna keruh.
Sinonim merujuk pada kata-kata dengan makna yang (hampir) serupa. Pada
contoh penggunaan sinonim di atas, bahasa yang standar (baku) adalah air
seni dan atau urin (dalam bidang kedokteran).
2. Kata umumkata khusus
KendaraanKendaraan bermotorKendaraan (bermotor) umum
Angkot
a. Penelitian terhadap gas yang dihasilkan kendaraan dianggap berhasil.
b. Penelitian terhadap gas yang dihasilkan kendaraan bermotor dianggap
berhasil.
c. Penelitian terhadap gas yang dihasilkan kendaraan umum dianggap
berhasil.
d. Penelitian terhadap gas yang dihasilkan angkot dianggap berhasil.
Setiap kata yang digunakan pada kalimat-kalimat di atas, semakin lama
semakin khusus.Hal ini terlihat dari semakin khusus (sempit) makna yang
digunakan pada kata-kata di atas (sesuai urutannya).Kata yang semakin
sempit tujuannya itulah yang disebut dengan kata khusus.
3. Kata indria
Kata indria merupakan kata yang menunjukkan perasaan/ pengalaman
dengan pancaindra, seperti panas, manis, keras, apak, desing, dan
c.Huruf kapital tidak dipakai dalam penulisan huruf pertama nama bangsa,
suku, dan bahasa yang bukan merupakan nama diri.
Contoh: Bahasa Inggris merupakan bahasa asing bagi orang Indonesia.
d.Huruf kapital tidak dipakai dalam penulisan huruf pertama nama khas dalam
geografi yang bukan nama diri.
Contoh: Para pecinta lingkungan berlayar ke teluk.
e.Huruf kapital tidak dipakai dalam penulisan huruf pertama nama resmi
badan, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen
resmi yang tidak diikuti nama diri.
Contoh: Hal ini bertentangan dengan undang-undang kita.
f.Huruf kapital tidak dipakai dalam penulisan huruf pertama kata penunjuk
hubungan kekerabatan yang tidak dipakai sebagai kata ganti atau sapaan.
Contoh : Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
2 Singkatan
Pada dasarnya dalam karya tulis ilmiah tidak boleh menyingkat kata, kecuali
dalam tulisan cepat dan bersifat pribadi.Tetapi apabila kata/ungkapan itu
sudah sangat terbiasa disingkat, singkatan itu boleh dipakai dalam karya tulis
ilmiah.
Misalnya: atas nama disingkat a.n.
dan sebagainya disingkat dsb.
halaman disingkat hlm.
tanggal disingkat tgl.
Yang perlu diperhatikan sehubungan dengan singkatan kata ini adalah:
Apabila singkatan itu terdiri atas dua huruf, tanda titik diletakkan pada
setiap akhir huruf
Apabila singkatan itu terdiri atas tiga huruf atau lebih, tanda titik hanya
dipakai pada akhir deretan huruf itu.
Sehubungan dengan itu, singkatan berikut ini adalah contoh penulisan
singkatan yang salah:
a/n
d/a
ub.
up.
Tentang singkatan nama orang, sapaan, dan pangkat/gelar/jabatan diatur
sebagai berikut :
Apabila singkatan itu berupa pengambilan huruf awal kata, tanda titik dipakai
pada setiap akhir huruf itu.
Contoh: G. Pontjo P, Masnur M.
oApabila singkatan itu berupa pengambilan suku kata pada suatu kata, huruf
awal suku kata pada suatu kata, atau campuran keduanya, tanda titik dipakai
pada akhir deretan huruf itu.
Contoh: Kep. (kepala)
Yth. (yang terhormat)
3 Tanda Baca
a.Tanda Koma
Apabila suatu perincian terdiri atas dua unsur, cukup memakai kata
dan di antara unsur itu, tanpa tanda koma di depannya.
Sehubungan dengan pemakaian tanda koma dalam kalimat majemuk
diatur sebagai berikut.
Tanda koma dipakai untuk memisahkan klausa setara yang satu dari
klausa setara berikutnya yang didahului kata seperti tetapi dan melainkan.
Contoh: ia pergi, tetapi saya tidak
asal kucing tersebut. Petunjuk mengenai hal itu adalah adanya kata
strain sebelum himalaya.
Oryza sp.
Felis sp.
Pongo spp.
Untuk menyingkat penulisan nama Latin, dapat dituliskan sp. atau
spp. di belakang kata pertama nama Latin. Penulisan sp. dan spp. ini
merujuk pada spesies dan subspesies. Tata cara penulisannya tidak
dalam cetak miring.
Bab VI
MenjelaskanPengertianSantunBertuturkepadamitratu
turdanpenendapemakaianbahasa Indonesia
1. Pengertiansantunbertuturkepadamitratutur
Santunkepadamitratuturadalahtingkahlakusopankepadalawanbicarabaikbu
dibahasanyaatautingkahlakunya.Dalamsantunkepadamitratutur,
pemakaianbahasasecarasantunberdampakpositif, perludipahamkan pula
penandadankaidahbahasa yang santun.
2. Penandapemakaianbahasa Indonesia yang santun
Pemakaian BI yang santundapatdiidentifikasisebagaiberikut:
Penuturberbicarawajardenganakalsehat
Penuturmengedepankanpokokmasalah yang diungkapkan.
Penuturselaluberprasangkabaikkepadamitratutur.
Penuturterbukadanmenyampaikankritiksecaraumum.
Penuturmenggunakanbentuklugas,
ataubentukpembelaandirisecaralugassambilmenyindir.
Penuturmampumembedakansituasibercandadengansituasi
serius.
3. Menganalisisberbagaikasuskebahasaan
Bahasamerupakanalatkomunikasi,
berkomunikasimerupakaninteraksiataupenutupdenganmitratutur. Ada
tigahalpentingketikapenuturberinteraksidenganmitratutur.Pertama,
mitratuturdiharapkandapatmemahamimaksud yang
disampaikanolehpenutur.Kedua, setelahmitratuturmemahamimaksudpenutur,
mitratuturakanmencariaspektuturan yang lain. Ketiga,
tuturanpenuturkadang-kandangjugadisimakoleh orang lain ( orangketiga)
yang
sebenarnyatidakberkaitanlangsungdengankomunikasiantarpenuturdenganmit
ratutur. Berbahasadanberperilakusantunmerupakankebutuhansetiap orang,
bukansekedarkewajiban.Secarateoretis, semua orang
harusberbahasasecarasantun.Setiap orang
wajibmenjagaetikadalamberkomunikasi agar
tujuankomunikasidapattercapai.Bahasamerupakanalatuntukberkomunikasida
nsaatmenggunakanbahasajugaharusmemperhatikankaidahkaidahberbahasabaikkaidahlinguistikmaupunkaidahkesantunan agar
tujuanberkomunikasidapattercapai.Kaidahberbahasasecaralinguistik yang
dimaksudantaralaindigunakannyakaidahbunyi, bentuk kata, strukturkalimat,
tatamaknasecarabenar agar komunikasiberjalanlancar. Setidaknya,
jikakomunikasisecaratertibmenggunakankaidahlinguistik,
mitratuturakanmudahmemahamiinformasi yang disampaikanolehpenutur.
Santuntidaknyapemakaianbahasadapatdilihatsetidaknyademilikidariduahal,y
aitupilihan kata (diksi) dangayabahasa. Pilihan kata yang
dimaksudadalahketepatanpemakaian kata
untukmengungkapkanmakanadanmaksuddalamkontekstertentusehinggameni
mbulkanefektertentupadamitratutur.Setiap kata,
disampingmemilikimaknatertentujugamemilikidaya (kekuatan)
tertentu.Kesanggupanmenggunakangayabahasaseorangpenuturdapatterlihat
tingkatkesantunannyadalamberkomunikasi. .
4. Penandapemakaianbahasa yang tidaksantun
Ada pemakaian BI yang terjadiseringtidaksantun.Komunikasi yang
tidaksantunditandaidengan :
1.Penuturmenyatakankritiksecaralangsungdengan kata-kata kasar.
2.Penuturdidorong rasa emosiketikabertutur.
3.Penutursengajainginmemojokkanmitratuturdalambertutur.
4.Penuturmenyampaikantuduhanatasdasarkecurigaanterhadapmitratutur.
BAB VII
KARAKTERISTIK DAN ETIKA PERAN DALAM FORUM ILMIAH
2.1 Pengertian Forum Ilmiah
Forum ilmiah merupakan suatu pertemuan yang biasanya dilakukan
oleh mahasiswa ataupun pelaku pelaku-pelaku ilmiah lainnya, yang berfungsi
sebagai sarana penyebaran informasi ilmiah, baik secara konseptual maupun
prosedural. Dalam forum ilmiah, presentasi ilmiah merupakan suatu kegiatan
yang pasti dilakukan.Presentasi ilmiah dalam forum ilmiah selalu diikuti
diskusi ilmiah yang membahas mengenai permasalahan dan solusi masalah
yang sedang dikaji.
Kemahiran untuk melakukan presentasi ilmiah merupakan suatu
kebutuhan. Agar presentasi ilmiah dapat berjalan dengan efektif, ada kiatkiat yang perlu diterapkan yaitu: (Mussarafah, 2012).
1. Menarik perhatian dan minat pelaku ilmiah
2. Menjaga agar presentasi tetap fokus pada masalah yang dibahas
3. Menjaga etika ketika tampil di depan forum ilmiah
4. Mempertahankan perhatian minat dan perhatian peserta
2.2 Jenis-Jenis Forum Ilmiah
Forum ilmiah terbagi menjadi beberapa jenis yang dibedakan
berdasarkan tujuan forum, jumlah penyaji meupun pendengar dan proses
penyajian forum tersebut. Berikut ini adalah beberapa jenis forum ilmiah
(Mussarafah, 2012):
a. Diskusi Panel
Diskusi Panel merupakan suatu diskusi yang terdiri atas seorang
pemimpin, sejumlah peserta, dan beberapa pendengar.
b. Seminar
Pertemuan berkala yang biasanya diselenggarakan oleh
sekelompok mahasiswa dalam rangka melaporkan hasil penelitiannya,
dan umumnya di bawah bimbingan seorang dosen atau ahli.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
Simposium
Pertemuan ilmiah untuk mengetengahkan atau membandingkan
berbagai pendapatatau sikap mengenai suatu masalah yang diajukan
oleh sebuah panitia.Uraian pendapat dalam simposium ini
diajukan lewat kertas kerja yang dinamakan prasaran.Dan beberapa
prasaran yang disampaikan dalam simposioum harus berhubungan.
Konferensi
Pertemuan yang diselenggarakan oleh suatu organisasi atau badan
resmi sehubungan dengan masalah tertentu. Konferensi biasanya
dilakukan untuk mengambil keputusan dan akan dilakukan tindakkan
dari pengambilan keputusan tersebut.
Lokakarya (Academic Workshop)
Suatu acara di mana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan
masalah tertentu dan mencari solusinya.Sebuah lokakarya adalah
pertemuan ilmiah yang kecil. Lokakarya dimulai dengan pandangan
umum tentang masalah yang akan dipecahkan.
Whole Group
Bentuk diskusi kelompok besar (pleno, klasikal, paripurna dan
sebagainya).
Buzz Group
Diskusi kelompok kecil yang terdiri dari (4-5) orang.Diskusi ini biasanya
dilakukan jika peserta berjumlah banyak dan materi yang didiskusikan
bermacam-macam.
Syndicate Group
Bentuk diskusi dengan cara membagi kelas menjadi beberapa
kelompok kecil yangterdiri dari (3-6) orang yang masing-masing
melakukan tugas-tugas yang berbeda.
Brain Storming
Diskusi iuran pendapat, yakni kelompok menyumbangkan ide baru
tanpa dinilai, dikritik, dianalisis yang dilaksanakan dengan cepat
(waktu pendek).
Informal Debate
Diskusi dengan cara membagi kelas menjadi 2 kelompok yang pro dan
kontra yangdalam diskusi ini diikuti dengan tangkisan dengan tata
tertib yang longgar agar diperoleh kajian yang dimensi dan
kedalamannya tinggi.
Fish Bowl
Diskuasi dengan beberapa orang peserta dipimpin oleh seorang ketua
mengadakan diskusi untuk mengambil keputusan.Diskusi model ini
biasanya diatur dengan tempat duduk melingkar dengan 2 atau 3 kursi
kosong menghadap peserta diskusi.Kelompok pendengar duduk
mengelilingi kelompok diskusi sehingga seolah-olah peserta melihat
ikan dalam mangkok.
Santiaji
Pertemuan yang diselenggarakan untuk memberikan pengarahan
singkat menjelang pelaksanaan suatu kegiatan.
Muktamar
Pertemuan para wakil organisasi mengambil keputusan mengenai
suatu masalah yang dihadapi bersama.
Diskusi Kelompok
2) Etika Normatif
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan
seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan
oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi Etika
Normatif merupakan norma-norma yang dapat menuntun agar manusia
bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai
dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat.
Forum ilmiah