Proposal Bab II
Proposal Bab II
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merajuk pada pandangan
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya
mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pendekatan dengan
cakupan teoritis tertentu. penggunaan
pembelajaran IPA harus disesuaikan dengan karakteristik materi IPA yang akan
dipelajari siswa juga harus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar yang harus dicapai siswa (Devi, 2010).
Ada beberapa istilah dalam pembelajaran yang perlu untuk dibedakan
batasan atau pengertiannya, yaitu: pendekatan, strategi, metode, teknik, taktik, dan
model pembelajaran. Masing- masing istilah tersebut memiliki batasan yang
berbeda. Pendekatan pembelajaran menurut Sanjaya (2009) adalah suatu titik
tolak atau sudut pandang mengenai terjadinya proses pembelajaran secara umum
berdasarkan cakupan teoritik tertentu. Pendekatan pembelajaran dibagi menjadi
dua yaitu student centered approach pendekatan yang berpusat pada siswa dan
teacher centered approach pendekatan yang berpusat pada guru (Nurhidayati,
2011).
2. Pendekatan Keterampilan Proses
Proses dapat didefinisikan sebagai perangkat keterampilan kompleks yang
digunakan ilmuwan dalam melakukan8 penelitian ilmiah. Proses merupakan
kemudian
mengkomunika-sikan
perolehannya.
Keterampilan
(1970)
10
kemudian
kita
menggolong-golongkan
objek
dengan
11
suatu
observasi.
Penarikan
kesimpulan
merupakan
suatu
12
siswa
memproses
lebih
lanjut,
misalnya
yang
keterampilan
keterampilan
me
rancang
percobaan,
keterampilan
meng
13
pembelajaran IPA yang beranggapan bahwa IPA itu terbentuk dan berkembang
bahwa IPA itu terbentuk dan berkembang melalui suatu proses ilmiah yang juga
harus dikembangkan pada peserta didik sebagai pengalaman yang bermakna yang
dapat digunakan sebagai bekal perkembangan diri selanjutnya (Memes, 2000).
Pendekatan keterampilan proses menenkankan bagaimana siswa belajar,
bagaimana mengelaolah perolehannya sehingga mudah dipahami dan dugunakan
dalam kehidupan di masyarakat. Dalam proses pembelajaran diusahakan agar
siswa memperoleh pengalaman dan pengetahuan sendiri, melakukan penyelidikan
ilmiah, melatih kemampuan-kemampuan intelektualnya, dan merangsang
14
memproseskan
perolehan anak akan mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan
konsep serta menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut.
Dengan demikian, keterampilan-keterampilan itu menjadi roda penggerak
penemuan dan pengembangan fakta dan konsep, serta menumbuhkan dan
pengembangan sikap dan nilai (semiawan, 1992 dalam subagyo, 2012).
Kaharni (1998 dalam Bukit (2008), keterampilan proses adalah
keterampilan kognitif yang lazim melibatkan keterampilan penalaran dan fisik
seseorang untuk membangun suatu gagasan/pengetahuan baru untuk meyakinkan
dan menyempurnakan suatu gagasan yang sudah terbentuk.
Model pembelajaran keterampilan proses menumbuhkan aktivitas siswa
selama kegiatan belajar. Dalam belajar seseorang tidak akan menghindari diri dari
suatu situasi. Situasi akan menentukan aktivitas apa yang akan dilakukan
kemudian. Situasi manapun dan kapanpun memberikan kesempatan seseorang
untuk belajar (Bukit, 2008).
Menurut Paul B, diedrich (dalam Bukit, 2008), mengelompokkan jenisjenis aktivitas belajar sebagai berikut :
a. Visual aktivitas seperti membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi,
percobaan pekerjaan orang lain.
b. Oral aktivitas seperti merumuskan, bertanya, memberikan saran, memberikan
pendapat, mengadakan wawancara, diskusi dan interupsi.
c. Aktivitas menulis seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket, dan
menyalin.
d. Aktifitas mendengarkan seperti uraian percakapan, diskusi, music , dan pidato.
e. Aktifitas menggambar seperti menggambar grafik dan peta diagram.
15
mengingat,
memcahkan
soal,
16
17
kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang
berusaha untukmemperoleh suatu bentuk perubahan perilakuyang relative
menetap. Dalam kegiatan belajar terprogram dan terkontrol yang disebut dengan
kegiatan pembelajaran atau kegaiatan instruksional. Tujuan belajar telah
ditetapkan lebih dahulu oleh guru. Anak yang berhasil dalam belajar ialah yang
berhasil mencapai tujuan pembelajaran atau tujuan-tujuan instruksional
(Abdurrahman, 2003).
Menurut Suprijono (2009), hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilainilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan-keterampilan.
Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa :
a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk
bahasa, baik lisan maupun tertulis.
b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan
lambang
c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas
kognitifnya sendiri.
d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak
jasmani.
e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Menurut Slameto (2008), Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Adapun uraian dari faktor-faktor tersebut
adalah sebagai berikut.
1. Faktor Internal
18
19
dan buku ajar saja, sehingga proses pembelajaran berpusat pada guru yang aktif
menjelaskan sedangkan siswa bersifat pasif yang hanya mendengarkan dan
mencatat saja. Siswa cenderung belajar secara individual, kurang membantu
temannya yang memiliki kemampuan kurang dalam menerima materi dan
mengerjakan
tugas
kelompok.
Akhirnya
berdampak
pada
siswa
yang
20
Internal
IQ Siswa, Kesehatan
siswa
Eksternal
Pendekatan keterampilan
proses dasar
Hasil belajar
C. Hipotesis
Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah :
Ada pengaruh penerapan pendekatan keterampilan proses dasar (PKP)
terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sungguminasa.