Anda di halaman 1dari 12

PERCOBAAN II

PENGENALAN KOMPONEN DAN PEMASANGAN MESIN TELEVISI

KELAS : 5EA
KELOMPOK 1 (SATU)
NAMA KELOMPOK :
1.
2.
3.
4.

ANDRIAS ZURINALDO
HAIRANI
M. ULIL ALBAB
M. ZULFAHMI PRATAMA

0610 3032 0218


0610 3032 0224
0610 3032 0229
0610 3032 0228

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


PALEMBANG
2012

TELEVISI

Televisi merupakan alat elektronika yang sangat akrab dengan kita. Musik, film,
gosip, dan berbagai berita dapat kita lihat dengan tampilan gambar yang menarik. Televisi
bekerja dengan cara menerima gelombang elektromagnetik dan merubahnya menjadi energi
akustik dan cahaya yang bisa kita dengar dan lihat. Layar televisi menampilkan gambar yang
berasal dari ribuan titik-titik kecil (pixel) yang ditembak dengan elektron yang berenergi
tinggi. Pixel warna(merah, hijau, biru) inilah yang dikombinasikan dan ditampilkan di layar
komputer dalam bentuk gambar seperti yang kita lihat.
Berikut ini adalah daftar isi dari blok tv:

Gambar diagram blok televise warna :

Gambar diagram blok bagian warna :

Berikut ini penjelasan mengenai fungsi dari masing-masing bagian :


Antena

: berfungsi untuk menangkap sinyal RF dari pemancar televisi.

Tuner

: berfungsi untuk memilih gelombang pemancar yang akan


diterima. Didalam tuner terdapat rangkaian penguat RF,mixer dan
osilator.

Penguat RF

: berfungsi memilih pemancar yang akan diterima kemudian


diberikan ke mixer.

Mixer

: berfungsi menghasilkan frekuensi baru,kemudian difilter menjadi


2 frekuensi saja yang keluar yaitu 38,9 MHZ dan 33,4 MHZ.
Frekuensi 38,9 MHZ adalh frekuensi pembawa gambar Frekuensi
33,4 MHZ adalah frekuensi pembawa suara. Kedua frekuensi
tersebut kemudian diteruskan ke penguat video IF.

Video IF

: berfungsi

menguatkan

sinyal-sinyal

yang

diterima

dari

mixer,kemudin diteruskan ke video detektor.


Video detector

: berfungsi mendeteksi sinyal gambar dan suara kemudian


diteruskan ke video driver.Sinyal pembawa gambar dideteksi
hingga keluar sinyal gambar yang frekuensinya 15 KHZ-5
MHZ,sinyal pembawa suara dideteksi hingga keluar sinyal
pembawa suara baru 5,5 MHZ (FM).

Video driver

: berfungsi memisahkan sinyal pembawa suara,sinyal gambar dan


sinyal sincronisasi. Sinyal gambar diteruskan ke video output.
Sinyal suara diteruskan ke sound IF amplifier. Sinyal sinkronisasi
diteruskan ke sinkronisasi separator.

Video output

: berungsi menguatkan sinyal gambar lalu diteruskan ke katoda


tabung.

Sound IF amplifier

: berfungsi menguatkan sinyal suara kemudian diteruskan ke


detektoe FM,detektor FM mendeteksi sinyal 5,5 MHZ hingga
tinggal frekuensi audio,kemudian ke penguat audio terus ke
loudspeaker.Untuk bagian sound IF sampai penguat audio ini
seperti penguat amplifier biasa.

Syncronisasi separator : berfungsi untuk menyesuaikan gambar yang dipancarkan dari


pemancar.
Osilator vertikal

: berfungsi membangkitkan frekuensi 50 Hz kemudian diteruskan


driver vertikal lalu ke output vertikal,selanjutnya ke defleksi
vertikal dan defleksi vertikal ini membuka gambar secara vertikal
(atas bawah).

AFC

: berfungsi mengoreksi frekuensi horizontal 15,625 Khz dan


diteruskan ke osilator horizontal.

Osilator horizontal

: berfungsi untuk membangkitkan frekuensi 15,625 Khz kemudian


diteruskan ke driver horizontal lalu ke output horizontal
selanjutnya ke defleksi horizontal dan defleksi horizontal ini
membuka gambar secara horizontal (kanan kiri). Horizontal
output juga membangkitkan tegangan tinggi sekitar 10-20 kv
untuk anoda tabungnya.

Cara mengukur tegangan pada TV adalah:

Teganan diukur dalam skala DC kabel hitam multitester atau avometer tempelkan pada jalur
negatif bisa diselipkan pada kabel perak yang ada di tabung yang tidak pakai pembungkus.
Selanjutnya tinggal diukur tegangan-tegangan yang ada.

Untuk tegangan 180 V bisa diukur pada kaki positif elko yang 250v di PCB RGB tabung.
Caranya tempel pin kabel merah multitester atau avometer.
Tegangan 110 V untuk TV 14-21 dan 130v untuk 25-29 pada B+ flyback (FBT) cari
jalur yang ada elko 160v, caranya ukur pada kaki positif elconya.
Untuk tegangan 12 V silahkan ukur pada kaki pinggir kanan IC 7812.
Untuk tegangan 5 V silahkan ukur pada kaki kanan IC 7805.
Untuk tegangan 33 V silahkan cari dikaki B+ pada TUNER.

Untuk pengukuran TV cina dengan memakai multitester atau avometer

Jika menggunakan groun CRT hasil pengukuran biasanya kuran pas,tetapi kalau TV lainya
bisa pakai ground CRT. Untuk pengukuran tegangan pada masing-masing bagian untuk TV
CINA adalah:
Caranya amati ground pada skunder trafo Switching biasanya jalur agak lebar, silahkan
solder kabel secukupnya untuk menyambungkan pin hitam dari multitester atau avometer
gunakan pin merah dari multitester atau avometer.

Untuk mengukur 90v-300v pakai skala 250 DCV.


Untuk mengukur 12v-40v gunakan skala 50 DCV
Untuk mengukur tegangan 1v-9v pakai skala 10 DCV

Cara mengukur tegangan di yoke dan di plyback adalah :

Dari yoke horizontal = Vcc 110v DC, AC-nya bisa 1000v degan colok merah dipindahkan di
output dan di gunakan seolah dB meter.
Dari yoke pertikal 24 DC model sekarang,kecuali pakai kopel C=1/2 Vcc. Sedangkan IC-nya
bisa 120v AC (pakai dB meter)
Di FBT Vcc kolector;110v DC, AC-nya bisa 1000v.
Di FBT Vcc filement/heater bisa 5v-5,5v AC.
Di FBT tegangan anoda 20-32k volt diukur dengan probe HV 40kv yang ditambahkan pada
multitester 1000v DC.
Tegangan lain tergantung model dan jenis TV ada yang keluaran 180v untuk RGB, Vidio
Amp diambilkan dari FBT.
Ada 24v dan 46v vertikal FBT, juga 12-18v tergantung merek dan tipenya.
Tegangan Fokus sekitar 600v DC dan screen 400v DC.

PLYBACK PADA TELEVISI


Flyback adalah salah satu komponen monitor yang sangat bermampaat untuk

menghasilkan tegangan tinggi dan tegangan renda yang dibutuhkan oleh monitor.
Flyback sebetulnya adalah trafo tapi trafo untuk tegangan tinggi agar tabung bekerja
menghasilkan gambar.

Bagian-bagian flyback sebagai berikut:

A. Bagian Primer Flyback Diantaranya Adalah :


1. COLECTOR : ini terhubung dengan colector Transistor horizontal. Jika flyback
bekerja maka pin ini akan menghasilkan tegangan tinggi.
2. Dioda dumper : ini terhubung dengan dioda dumper.
Catatan : tidak semua flyback memiliki kaki dioda dumper
3. B+
: Ini terhubung dengan tegangan B+ 55v dan FET630. Ini adalah
kaki untuk tegangan kerja flyback, jika tegangan B+ tidak masuk
maka flyback tidak bekerja dan layar tidak akan menyala.
Catatan : Colector, Dioda dumpe & B+, jika ke tiga kaki ini di ukur dengan ohm
meter maka akan terhubung.
B. Bagian Skunder Flyback Diantaranya Adalah:
1. GROUND : Ini terhubung dengan ground monitor.
2. AFC

: (Automatic Frecuency Control) ini tegangan 30-40 DCv, fungsinya


untuk mengatur kerja IRF630, kalau tegangan terlalu tinggi, mislnya
membutuhkan tegangan 36v DC lalu kita kasi 40v DC maka IRF
tidak akan bekerja dan tegangan B+ akan tetap 55v dan gambar
monitor

akan

berkuran

bagian

kiri

dan

kanan.

Kalau IRF bekerja maka tegangan 55v akan menjadi tegangan 90125v tergantung dari resolusi monhtornya.
3. G1

: Ini terhubung sama dioda dengan posisi terbalik sehingga keluarnya


adalah tegangan minus antara 100-175 DCv. Dan setelah dioda akan
ada elco regulator dan juga terbalik, jadi kaki positif terdapat di
ground monitor dan kaki negatif terdapat di katoda terbalik itu.

C. Bagian yang tersisa antara primer dan sekunder yaitu:ABL, Screen, Fokus & Kop
Flyback
Bagian ABL:
ABL (Automatic Brightness Liminter) ini tegangan tak terukur. Pin ini harus
terhubung ke jalurnya jika tidak maka akan keluar percikan api listrik.
Fungsinya untuk membatasi brightness yang menuju ke blok RGB secara otoumatis.
Bagian screen (G2) :
Ini adalah bagian yang berpungsi untuk mengatur gelap terangnya ganbar.
Bagian Fokus (G3/G4) :
Ini adalah bagian yang berfungsi untuk mengatur fokus gambar jika gambar kabur.
Bagian Kop Flyback :
Ini adalah bagian yang menghasilkan tegangan tinggi 26kv yang menuju di atas
tabung.
Ciri-ciri kerusakan pada flyback tv
Berikut beberapa cara untuk mengetahui kerusakan pada sebuah FBT/flyback transformer:
1. Bisa di lihat dari fisiknya biasanya ditandai dengan menggembungnya dibeberapa
permukaan bodinya, retak, ataupun jebol dengan di barengi bau benda terbakar
yang sangat menusuk hidung.
2. Dengan mengukur resistansi antar kaki - kakinya, lepas dahulu FBT dari
mainboard. Gunakan multitester digital/jarum, selektor switch pada posisi OHM
kisaran 2000K, probe hitam tempelkan pada GND FBT, probe merah tempelkan
pada COLECTOR/H.OUT, B+,180V,dan ABL FBT secara bergantian, bila display
tester tetap menunjukkan angka 1 atau jarum tidak bergerak sama sekali berarti
FBT dalam keadaan baik,sebaliknya bila display tester menunjukan angka 000 atau
jarum bergerak menyimpang walaupun sedikit berarti FBT dalam keadaan
Short/rusak.

3. Bisa di tes dari reaksinya dalam rangkaian, hidupkan tv beberapa saat kemudian
pegang heatsink TR Horizontal, bila sangat panas sekali/abnormal, bisa dipastikan
FBT telah rusak, walau kadang kadang penyebabnya bukan dari FBT itu sendiri.
4. Test juga dioda HV yang ada di dalam FBT dengan cara mengukur dari kabel HV
(kop FBT) dengan pin ABL,pakai skala 10K.

Diagram IC 7840 / IC vertikal pada televisi

ANALISA
Pada minggu lalu kami melakukan pembongkaran dan pemasangan mesin pada
televisi, televisi yang kami gunakan adalah televisi Cina, bermerk mitsukoshi. Sebelum

melakukan pembongkaran, televisi tersebut dinyalakan agar mengetahui kerusakannya seperti


apa. Setelah menyala ternyata pada layar televisi terjadi kerusakan pada bagian vertikal, lalu
bagian atas televisi tersebut di pukul pukul supaya hasil gambar menjadi lebih baik.
Beberapa menit kemudian setelah di pukul pukul televisi tersebut mengeluarkan asap di
bagian atas. Akhirnya kami membuka tabung televisi tersebut untuk mengetahui bagian mana
yang mengeluarkan asap. Setelah dibuka dan dihidupkan kembali televisi itu tidak
mengeluarkan asap. Tetapi kami mencoba mencium bau bau yang menurut kami itu adalah
bau komponen komponen yang terbakar. Setelah kami merasakannya, ternyata pada flyback
terdapat aroma terbakar. Kemudian kami buka flybacknya, kami ganti dengan flyback yang
ada, yang sesama produk Cina. Setelah flyback disolder lalu dicoba untuk dinyalakan.
Ternyata pada rangkaian pcb, IC dan transistor mengalami kerusakan (terbakar). Lalu kami
juga mengganti transistor dan IC tersebut, setelah kami ganti keduanya, televisi tersebut
bahkan tidak menyala sama sekali. Kami pun masih berusaha mencari kesalahan pada televisi
yang kami praktikkan sekarang.

Gambar diambil saat melakukan praktikum

Anda mungkin juga menyukai