Anda di halaman 1dari 24

2013

Sejarahs Pendidikan di Indonesia


BAB 1
PENDAHULUAN

Pendidikan di Indonesia pada zaman sebelum kemerdekaan dapat digolongkan ke dalam


tiga periode, yaitu:Pendidikan yang berlandaskan ajaran keagamaan, Pendidikan yang
berlandaskan kepentingan penjajahan, dan Pendidikan dalam rangka perjuangan kemerdekaan.
Dalam makalah ini akan menjelaskan sejarah pendidikan dari masa penjajahan belanda
sampai pada masa kemerdekaan indonesia.

Tugas Mak al ah L an d asan Pe nd i d i k an

Page 1

2013

Sejarahs Pendidikan di Indonesia


BAB 2
Sejarah Pendidikan di Indonesia

Pendidikan Pada Masa Penjajahan Belanda


Pendidikan selama penjajahan Belanda dapat dipetakan kedalam dua periode besar, yaitu pada
masa VOC (Vereenigde Oost-indische Compagnie) dan masa pemerintah Hindia Belanda
(Nederlands Indie). pada masa VOC, yang merupakan sebuah kongsi (perusahaan) dagang,
kondisi pendidikan di Indonesia dapat dikatakan tidak lepas dari maksud dan kepentingan
komersial.
1.Zaman VOC (Kompeni)
Orang belanda datang ke indonesia bukan untuk menjajah melainkan untuk berdagang.
Mereka di motifasi oleh hasrat untuk mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya, sekalipun
harus mengarungi laut yang berbahaya sejauh ribuan kilometer dalam kapal layar kecil untuk
mengambil rempah-rempah dari indonesia. Namun pedagang itu merasa perlunya memiliki
tempat yang permanen di daratan dari pada berdagang dari kapal yang berlabuh di laut. Kantor
dagang itu kemudian mereka perkuat dan persenjatai dan menjadi benteng yang akhirnya
menjadi landasan untuk menguasai daerah di sekitarnya. Lambat laun kantor dagang itu beralih
dari pusat komersial menjadi basis politik dan teritorial. Setelah peperangan kolonial yang
banyak akhirnya indonesia jatuh seluruhnya di bawah pemerintahan belanda. Namun
penguasaan daerah jajahan ini baru selesai pada permulaan abad ke 20.
Metode kolonialisasi belanda sangat sederhana. Mereka mempertahankan raja-raja yang
berkuasa dan menjalankan pemerintahan melalui raja-raja itu akan tetapi menuntut monopoli
hak berdagang dan eksploitasi sumber-sumber alam. Adat istiadat dan kebudayaan asli dibiarkan
tanpa perubahan aristokrasi tradisional digunakan oleh belanda untuk memerintah negri ini
dengan cara efisien dan murah. Oleh sebab belanda tidak mencampuri kehidupan orang
Indonesia secara langsung, maka sangat sedikit yang mereka perbuat untuk pendidikan bangsa.
Kecuali usaha menyebarkan agama mereka di beberapa pulau di bagian timur Indonesia. Kegian
pendidikan pertama yang dilakukan VOC.
2.Zaman Pemerintahan Belanda Setelah VOC
Setelah VOC dibubarkan, para Gubernur/ komisaris jendral harus memulai system
pendidikan dari dasarnya, karena pendidikan zaman VOC berakhir dengan kegagalan total.

Tugas Mak al ah L an d asan Pe nd i d i k an

Page 1

Sejarahs Pendidikan di Indonesia

2013

Pemerintahan baru yang diresapi oleh ide-ide liberal aliran aufklarung atau Enlightenment
menaruh kepercayaan akan pendidikan sebagai alat untuk mencapai kemajuan ekonomi dan
social. Pada tahun 1808 Deandels seorang Gubernur Belanda mendapat perintah Raja Lodewijk
untuk meringankan nasib rakyat jelata dan orang-orang pribumi poetra,serta melenyapkan
perdagangan budak. Usaha Deandels tersebut tidak berhasil, bahkan menambah penderitaan
rakyat, karena ia mengadakan dan mewajibkan kerja paksa (rodi).
Didalam lapangan pendidikan Deandels memerintahkan kepada Bupati-bupati di Pulau
Jawa agar mendirikan sekolah atasa usaha biaya sendiri untuk mendidik anak-anak mematuhi
adat dan kebiasaan sendiri. Kemidian Deandels mendirikan sekolah Bidan di Jakarta dan sekolah
ronggeng di Cirebon. Kemudian Pada masa (interregnum inggris) pemerintahan Inggris (18111816) tidak membawa perubahan dalam masalah pendidikan walaupun Sir Stamford Raffles
seorang ahli negara yang cemerlang. Ia lebih memperhatikan perkembanagan ilmu pengetahuan,
sedangkan pengajaran rakyat dibiarkan sama sekali. Ia menulis buku History of Java.
Setelah ambruknya VOC tahun 1816 pemerintah Belanda menggantikan kedudukan
VOC. Statuta Hindia Belanda tahun 1801 dengan terang-terangan menyatakan bahwa tanah
jajahan harus memberikan keuntungan yang sebesar-besarnya kepada perdagangan dan kepada
kekayaan negeri Belanda. Pada tahun 1842 Markus, menteri jajahan, memberikan perintah agar
Gubernur Jendral berusaha dengan segenap tenaga agar memperbesar keuntungan bagi
negerinya. Walaupuan setiap Gubernur Jendaral pada penobatannya berjanji dengan hidmat
bahwa ia akan memajukan kesejahteraan hindia Belanda dengan segenap usaha prinsip yang
masih dipertahankan pada tahun 1854 ialah bahwa hindia Belanda sebagai negeri yang direbut
harus terus memberi keuntungan kepada negeri belanda sebagai tujuan pendidikan itu. Sekolah
pertama bagi anak Belanda dibuka di Jakarta pada tahun 1817 yang segera diikuti oleh
pembukaan sekolah di kota lain di Jawa. Prinsip yang dijadikan pegangan tercantum distatuta
1818 bahwa sekolah-sekolah harus dibuka ditiap tempat bila diperlukan oleh penduduk Belanda
dan diizinkan oleh keadaan.
Gubernur Jendral Van der Capellen (1819-1823) menganjurkan pendidikan rakyat dan
pada tahun 1820 kembali regen-regen diinstruksikan untuk menyediakan sekolah bagi penduduk
untk mengajar anak-anak membaca dan menulis serta mengenal budi pekerti yang baik. Anjuran
Gubernur Jendral itu tidak berhasil untuk mengembangkan pendidikan oleh regen yang aktif.
Tahun 1826 lapangan pendidikan dan pengajaran terganganggu oleh adanyan usahausaha penghematan. Sekolah-sekolah yang ada hanya bagi anak-anak Indonesia yang memeluk
agama Nasrani. Alsannya adalah karena adanya kesulitan financial yang berat yang dihadapi
orang Belanda sebagai akibat perang Diponegoro (1825-1830) yang mahal dan menelan banyak
korban seerta peperangan antara Belanda dan Belgia (1830-1839).

Tugas Mak al ah L an d asan Pe nd i d i k an

Page 1

Sejarahs Pendidikan di Indonesia

2013

Kesulitan keuangan ini menyebabkan raja belanda untuk meninggalkan prinsip-prinsip


liberal dan menerima rencana yang dianjurkan Van den Bosch, bekas Gubernur di Guyana,
jajahan Belanda di Amerika selatan, untuk memanfaatkan pekerjaan budak menjadi dasar
eksploitasi colonial. Ia membawa ide penggunaan kerja paksa sebagai cara yang ampuh untuk
memperoleh cara usaha maksimal, yang kemudian terkenal dengan cultur stelsel atau tanam
paksa yang memaksa penduduk untuk menghasilkan tanaman yang diperlukan dipasaran Eropa.
Van den Bosch mengerti, bahwa untuk memperbaiki stesel pembangunan ekonomi bagi
belanda dibutuhkan tenaga-tenaga ahli yang banyak. Setelah tahun 1848 dikeluarkan peraturanperaturan yang menunjukan perintah lambat laun menerima tanggung jawab yang lebih besar
atas pendidikan anak-anak Indonesia sebagai hasil perdebatan diparlemen Belanda dan
mencerminkan sikap Liberal yang lebih menguntungkan tehadap rakyat Indonesia.
Terbongkarnya penyalahgunaan system tanam paksa merupakan factor dalam perbahan
pandangan. Peraturan pemerintah tahun 1854 mengimtruksikan Gubernur Jendral untuk
mendirikan sekolah dalam tiap kabupaten bagi pendidikan anak pribumi. Peraturan tahun 1863
mewajibkan Gubernur Jendral untuk mengusahakan terciptanya situasi yang memungkinkan
penduduk bumi putera pada umumnya menikmati pendidikan.
Sistem tanam paksa dihapuskan tehun 1870 dan digantikan dengan undang-undang
Agraria 1870. Pada tahun itu di Indonesia timbul masa baru dengan adanya undang-undang
Agraria dari De Waal, yang member kebebasan pada pengusaha-pengusaha pertania partikelir.
Usaha-usaha perekonomian makin maju, masyarakat lebih banyak lagi membutuhkan pegawai.
Sekolah-sekolah yang ada dianggap belum cukup memenuhi kebutuhan. Itulah sebabnya maka
usaha mencetak calon-calon pegawai makin dipergiat lagi. Kini tugas departemen adalah
memelihara sekolah-sekolah yang ada dengan lebih baik dan mempergiat usaha-usaha perluasan
sekolah-sekolah baru.
Pada tahun 1893 timbullah differensiasi pengajaran bumi putera. Hal ini disebabkan oleh:
1. Hasil sekolah-sekolah bumi putra kurang memuaskan pemerintah colonial. Hal ini
terutama sekali desebabkan karena isi rencana pelaksanaannya terlalu padat.
2. Dikalangan pemerintah mulai timbul perhatian pada rakyat jelata. Mereka insyaf bahwa
yang harus mendapat pengjaran itu bukan hanya lapisan atas saja.
3. Adanya kenyataan bahwa masyarakat Indonesia mempunyai kedua kebutuhan
dilapangan pendidikan yaitu lapisan atas dan lapisa bawah.
Untuk mengatur dasar-dasar baru bagi pengajaran bumi putra, keluarlah indisch staatsblad
1893 nomor 125 yang membagi sekolah bumi putra menjadi dua bagian:
1. Sekolah-sekolah kelas I untuk anak-anak priyai dan kaum terkemuka.
t

Tugas Mak al ah L an d asan Pe nd i d i k an

Page 1

Sejarahs Pendidikan di Indonesia

2013

2. Sekolah-sekolah kelas II untuk rakyat jelata.


Perbedaan sekolah kelas I dan kelas II antara lain:
Kelas I
Tujuan: memenuhi kebutuhan pegawai pemerintah, perdagangan dan perusahaan.
Lama bersekolah: 5 tahun
Mata pelajarannya: membaca, menulis, berhitung, ilmu bumi, sejarah, pengetahuan alam,
menggambar, dan ilmu ukur.
Guru-guru: keluaran Kweekschool
Bahasa pengantar: Bahasa Daerah/Melayu
Kelas II
Tujuan: Memenuhi kebutuhan pengajaran di kalangan rakyat umum
Lama bersekolah: 3 tahun
Mata paelajaran: Membaca, menulis dan berhitung.
Guru-guru: persyaratannya longgar
Bahasa pengantar: Bahasa Daerah/Melayu
Pada tahun 1914 sekolah kelas I diubah mejadi HIS (Hollands Inlandse School) dengan bahasa
pengantar bahasa Belanda sedangkan sekolah kelas II tetap atau disebut juga sekolah vervolg
(sekolah sambungan) dan merupakan sekolah lanjutan dari sekolah desa yang mulai didirikan
sejak tahun 1907.

A. Politik Etika dan Pengajaran


Indonesia yang kaya raya ini di keruk terus menerus oleh penjajah Belanda. Keuntungan
mengalir terus ke negeri Belanda. Rakyat Indonesia tetap miskin. Keadaan ini sangat
menggelisahkan kaum Importir Belanda yang membawa barang hasil industry dari Eropa ke
Indonesia. Mereka tidak dapat menjual barangnya karena daya beli masyarakat sangat rendah,
sedangkan industri di negeri Belanda sedang pesat. Mereka menginginkan agar Indonesia yang
banyak penduduknya itu menjadi pasar bagi industry Belanda. Sedangkan para eksportir
mendapat laba besar dengan membawa barang mentah dari Indonesia. Untuk memenuhi kaum

Tugas Mak al ah L an d asan Pe nd i d i k an

Page 1

Sejarahs Pendidikan di Indonesia

2013

importir tidak ada jalan lain yang harus segera ditempuh selain memperbaiki dan membuat
ekonomi rakyat Indonesia yang sudah rusak.
Selain itu pada tahun 1899 terbit sebuah artikel oleh Van Devender berjudul Hutang
Kehormatan dalam majalah De Gids. Disana ia mengemukakan bahwa keuntungan yang
diperoleh oleh Indonesia selama ini hendaknya dibayar kembali dari perbendaharaan Negara.
Peristiwa itu dapat dipandang sebagai ekspresi ide yang baru kemudian dikenal dengan politik
etika. Van Devender menganjurkan program ini untuk memajukan kesejahteraan rakyat dengan
memperbaiki irigasi agar memproduksi pertanian, menganjurkan trasmigrasi dan perbaikan
dalam lapangan pendidikan. Ia juga mengembangkan pengajaran bahasa Belanda secara kultural
lebih maju dan dapat menjadi pelopor bagi bangsanya.
Factor lain yang menyebabkan berlangsungnya politik etika ini ialah kebangkitan
Nasional dengan berdirinya Budi Utomo pada tahun 1908, serikat Islam partai politik pertama di
Indonesia yang didasarkan atas organisai Barat didirikan tahun 1919, adanya volksraad tahun
1918 yang merupakan saluran bagi orang Indonesia untuk menyatakan pendapatnya. Sejak
dilaksanakannya politik etika tampak sekali kemajuan dalam pendidikan dengan diperbanyaknya
sekolah rendah, sekolah yang berorientasi Barat untuk orang Cina dan Indonesia didirikan.
Demikian juga pendidikan dikembangkan secara vertical dengam didirikannya MULO dan AMS
yang terbuka bagi anak Indonesia untuk melanjutkan ke tingkat universitas.
Dalam rangka memperbaiki pengajaran rendah bagi kaum bumi putra, maka pada tahun 1907
diambil dua tindakan penting yaitu:
1. Memberi corak dan sifat kebelandaan-belandaan pada sekolah kelas I, misalnya:
a) Bahasa Belanda dijadikan mata pelajaran sejak kelas 3
b) Di kelas 6 bahasa Belanda dijadikan bahasa pengantar
c) Lama belajar menjadi 7 tahun
d) Tahun 1914 dijadikan KIS dan menjadi bagian pengajaran rendah barat
e) Murid-muridnya anak-anak bangsawan dan terkemuka
2. Mendirikan Sekolah Desa
Maksud pemerintah untuk memperhatikan kepentingan rakyat Indonesia tidak tercapai,
karena sekolah-sekolah bumi putra kelas II merupakan lembaga yang mahal dan memerlukan
anggaran yang besar. Maka atas perintah Gubernur Jendral Van Heutsz tahun 1907 didirikan

Tugas Mak al ah L an d asan Pe nd i d i k an

Page 1

Sejarahs Pendidikan di Indonesia

2013

sekolah-sekolah desa. Bangunannya didirikan oleh desa dan guru-gurunya juga diangkat oleh
desa pula, jadi bukan pegawai negeri.
Jadi susunan pengajaran bagi anak-anak Indonesia untuk sekolah rendah ada tiga, yaitu:
a) Sekolah Desa, bagi anak-anak biasa
b) Sekolah kelas II, yang kemudian diubah menjadi sekolah Vervolg
c) Sekolah kelas I, yang sejak tahun 1914 dijadikan HIS bagi anak-anak bangsawan dan
aristocrat

B. Sistem Persekolahan Pada Zaman Pemerintahan Hindia Belanda


Secara umum sistem pendidikan khususnya system persekolahan didasarkan kepada golongan
penduduk menurut keturunan atau lapisan (kelas) social yang ada dan menurut golongan
kebangsaan yang berlaku waktu itu.
Pada hakikatnya pendidikan dasar untuk tingkatan sekolah dasar mempergunakan system pokok
yaitu:
1.Sekolah rendah dengan bahasa pengantar bahasa Belanda.
a) Sekolah rendah Eropa, yaitu ELS (Europese Lagere school), yaitu sekolah rendah untuk
anak-anak keturunan Eropa atau anak-anak turunan Timur asing atau Bumi putra dari tokohtokoh terkemuka. Lamanya sekolah tujuh tahun 1818.
b) Sekolah Cina Belanda, yaitu HCS (Hollands Chinese school), suatu sekolah rendah untuk
anak-anak keturunan tmur asing, khususnya keturunan Cina. Pertama didirikan pada tahun 1908
lama sekolah tujuh tahun.
c) Sekolah Bumi putra Belanda HIS (Hollands inlandse school), yaitu sekolah rendah untuk
golongan penduduk Indonesia asli. Pada umumnya disediakan untuk anak-anak golongan
bangsawan, tokoh-tokoh terkemuka atau pegawai negeri. Lamanya sekolah tujuh tahun dan
pertama didirikan pada tahun 1914.
2.Sekolah rendah dengan bahasa pengantar bahasa daerah
a)

Sekolah Bumi Putra kelas II (Tweede klasee). Sekolah ini disediakan untuk golonagan bumi

putra. Lamaya sekolah tujuh tahun, pertama didirikan tahun 1892.


b)

Sekolah Desa (Volksschool). Disediakan bagi anak-anak golongan bumi putra. Lamanya

sekolah tiga tahun yang pertama kali didirikan pada tahun 1907.

Tugas Mak al ah L an d asan Pe nd i d i k an

Page 1

Sejarahs Pendidikan di Indonesia


c)

2013

Sekolah Lanjutan (Vorvolgschool). Lamanya dua tahun merupakn kelanjutan dari sekolah

desa, juga diperuntukan bagi anak-anak golongan bumi putra. Pertama kali didirikan pada tahun
1914.
d)

Sekolah Peralihan (Schakelschool)

Merupakan sekolah peralihan dari sekolah desa (tiga tahun) kesekolah dasar dengan bahasa
pengantar bahasa Belanda. Lama belajarnya lima tahun dan diperuntukan bagi anak-anak
golongan bumi putra. Disamping sekolah dasar tersebut diatas masih terdapat sekolah khusus
untuk orang Ambon seperti Ambonsche Burgerschool yang pada tahun 1922 dijadikan HIS.
Untuk anak dari golongan bangsawan disediakan sekolah dasar khusus yang disebut sekolah
Raja (Hoofdensschool). Sekolah ini mula-mula didirikan di Tondano pada tahun 1865 dan 1872,
tetapi kemudian diintegrasi ke ELS atau HIS.
3.Pendidikan lanjutan = Pendidikan Menengah
a)

MULO (Meer Uit gebreid lager school), sekolah tersebut adalah kelanjutan dari

sekolah dasar yang berbasa pengantar bahasa Belanda. Lama belajarnya tiga sampai empat
tahun. Yang pertama didirikan pada tahun 1914 dan diperuntukan bagi golongan bumi putra dan
timur asing. Sejak zaman jepang hingga sampai sekarang bernama SMP. Sebenarnya sejak tahun
1903 telah didirikan kursus MULO untuk anak-anak Belanda, lamanya dua tahun.
b)

AMS (Algemene Middelbare School) adalah sekolah menengah umum kelanjutan

dari MULO berbahasa belanda dan diperuntukan golongan bumi putra dan Timur asing. Lama
belajarnya tiga tahun dan yang petama didirikan tahun 1915. AMS ini terdiri dari dua jurusan
(afdeling= bagian), Bagian A (pengetahuan kebudayaan) dan Bagian B (pengetahuan alam )
pada zaman jepang disebut sekolah menengah tinggi, dan sejak kemerdekaan disebut SMA.
c)

HBS (Hoobere Burger School) atau sekolah warga Negara tinggi adalah sekolah

menengeh kelanjutan dari ELS yang disediakan untuk golongan Eropa, bangsawan golongan
bumi putra atau tokoh-tokoh terkemuka. Bahasa pengantarnya adalah bahasa belanda dan
berorentasi ke Eropa Barat, khususnyairikan pada belanda. Lama sekolahnya tiga tahun dan lima
tahun. Didirikan pada tahun 1860.
d)

Pendidikan Kejuruan (vokonderwijs )

Sebagai pelaksanaan politik etika pemerintah belanda banyak mencurahkan perhatian pada
pendidikan kejuruan. Jenis sekolah kejuruan yang ada adalah sebagai berikut:
1. Sekolah pertukangan (Amachts leergang) yaitu sekolah berbahasa daerah dan menerima
sekolah lulusan bumi putra kelas III (lima tahun) atau sekolah lanjutan (vervolgschool).

Tugas Mak al ah L an d asan Pe nd i d i k an

Page 1

Sejarahs Pendidikan di Indonesia

2013

Sekolah ini didirikan bertujuan untuk mendidik tukang-tukang. didirikan pada tahun
1881.
2. Sekolah pertukangan (Ambachtsschool) adalah sekolah pertukangan berbahasa pengantar
Belanda dan lamanya sekolah tiga tahun menerima lulusan HIS, HCS atau schakel.
Bertujuan untuk mendidik dan mencetak mandor jurusanya antara lain montir mobil,
mesin, listrik, kayu dan piata batu
3. Sekolah teknik (Technish Onderwijs) adalah kelanjutan dari Ambachtsschool, berbahasa
Belanda, lamanya sekolah 3 tahun. Sekolah tersebut bertujuan untuk mendidik tenagatenaga Indonesia untuk menjadi pengawas, semacam tenaga teknik menengah dibawah
insinyur.
4. Pendidikan Dagang (Handels Onderwijs). Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan
perusahaan Eropa yang berkembang dengan pesat.
5. Pendidikan pertanian (landbouw Onderwijs) pada tahun 1903 didirikan sekolah pertaian
Yang menerima lulusan sekolah dasra yang berbahasa penganatar belanda. Pada tahun
1911 mulai didirikan sekolah pertanian (cultuurschool) yang terdiri dari dua jurusan,
pertanian dan kehutanan. Lama belajaranya sekitar 3-4 tahun, dan bertujuan untuk
menghasilkan pengawas-pengawas pertanian dan kehutanan. Pada rtahun 1911 didirikan
pula sekolah pertanian menengah atas (Middelbare Landbouwschool) yang menerima
lulusan MULO atau HBS yang lamanya belajar 3 tahun.
6. Pendidikan kejuruan kewanitaan (Meisjes Vakonderwijs).
7. Pendidikan ini merupakan kejuruan yang termuda. Kemudian sekolah yang sejenis yang
didirikn oleh swasta dinamakan Sekolah Rumah Tangga (Huishoudschool). Lama
belajarnya tiga tahun.
8. Pendidikan keguruan (Kweekschool). Lembaga keguruan ini adalah lembaga yang tertua
dan sudah ada sejak permulaan abad ke-19. Sekolah guru negeri yang pertama didirikan
pada tahun 1852 di Surakarta. Sebelum itu pemerintah telah menyelenggarakan kursuskursus guru yang diberi nama Normal Cursus yang dipersiapkan untuk menghasilkan
guru-guru sekolah desa. Pada abad ke-20 terdapat tiga macam pendidikan guru, yaitu:
9. Normalschool,sekolah guru dengan masa pendidikan empat tahun dan menerima lulusan
sekolah dasar lima tahun, berbahasa pengantar bahasa dearah.
10. Kweekschool, sekolah guru empat tahun yang menerima lulusan berbahasa belanda.
11. Hollandschool Indlandschool kweekschool, sekolah guru 6 tahun berbahasa pengantar
Belada dan bertujuan menghasilkan guru HIS-HCS.

Tugas Mak al ah L an d asan Pe nd i d i k an

Page 1

Sejarahs Pendidikan di Indonesia

2013

12. Pendidikan Tinggi (Hooger Onderwijs)


Karena terdesak oleh tenaga ahli, maka didirikanlah:
a) Sekolah Tehnik Tinggi (Technische Hoge School).
Sekolah Tehnik Tinggi ini yang diberi nama THS didirikan atas usaha yayasan pada tahun 1920
di Bandung. THS adalah sekolah Tinggi yang pertama di Indonesia, lama belajarnya lima tahun.
Sekolah ini kemudian menjelma menjadi ITB.
b) Sekolah Hakim Tinggi (Rechskundige Hoge school).
RHS didirikan pada tahun 1924 di Jakarta. Lama belajarnya 5 tahun, yang tama AMS dapat
diterima di RHS. Tamatan ini dijadikan jaksa atau hakim pada pengadilan.
c) Pendidiakan tinggi kedokteran.
Lembaga ini di Indonesia di mulai dari sekolah dasar lima tahun. Bahasa pengantarnya bahasa
melayu . pada tahun 1902 sekolah dokter jawa diubah menjadi STOVIA (School Tot Opleiding
Voor Indische Artsen) yang menerima lulusan ELS, dan berbahasa pengantar Belanda. Lama
belajarnya 7 tahun. Kemudian syarat penerimaannya ditingkatkan menjadi lulusan MULO. Pada
tahun 1913 disamping STOVIA di Jakarta didirikan sekolah tinggi kedokteran (Geneeskundige
Hogeschool) Yang lama belajaranya 6 tahun dan menerima lulusan AMS dan HBS.

C. Beberapa Ciri Umum Politik Pendidikan Belanda


Politik pendidikan colonial erat hubungannya dengan politik mereka pada umumnya, suatu
politik yang didominasi oleh golongan yang berkuasa dan tidak didorong oleh nilai-nilai etis
dengan maksud untuk membina kematangan politik dan kemerdekaan tanah jajahannya.
Berhubungan dengan sikap itu dapat kita lihat sejumlah ciri politik dan prakti pendidikan
tertentu.
Menurut Tilaar (1995) dalam pandangannya menyebutkan ada 5 ciri yang dapat ditemukan
pendidikan kita dimasa colonial belanda yaitu:
1. System Dualisme
Dalam system dualisme diadakan garis pemisahan antara system pendidikan untuk golongan
Eropa dan system pendidikan unutk golongan bumi putra. Jadi disini diadakan garis pemisah
sesuai dengan politik colonial yang membedakan antara bumi putra dan pihak penjajah.
2. System Korkondasi

Tugas Mak al ah L an d asan Pe nd i d i k an

Page 1

Sejarahs Pendidikan di Indonesia

2013

System ini berarti bahwa pendidikan didaerah penjajahan disesuaikan dengan pendidikan yang
terdapat di Belanda. System ini diasumsikan bahwa dengan System yang berkrkondasi dengan
system yang ada di negeri Belanda, maka mutu pendidikan terjamin setingkat pendidikan di
Negara Belanda.
3. Sentralisasi
Kebijakan pendidikan dizaman colonial diurus oleh departemen pengajaran. Departemen ini
yang mengatur segala sesuatu mengeani pendidikan dengan perwakilannya yang terdapat
dipropinsi-propinsi Besar.
4. Menghambat gerakan Nasional
Pendidikan pada masa itu sangat selektif karena bukan diperuntukan untuk masyarakat pribumi
putra untuk mendapatkan pendidikan dengan seluas-luasnya atau pendidikan yang lebih tinggi.
Didalam kurikulum pendidikan colonial pada waktu itu, misalnya sangat dipentingkan
penguasaan bahasa belanda dan hal-hal mengenai negeri belanda. Misalnya dalam pengajaran
ilmu bumi, anak-anak bumi putra harus menghapal kota-kota kecil yang ada di negeri Belanda.
5. Perguruan swasta yang militer
Salah satu perguruan swasta yang gigih menentang kekuasaan colonial adalah seolah-olah taman
siswa yang didirikan oleh kihajar dewantara tanggal 3 juli 1922.
Perkembangan pendidikan merupakan rangkaian kompromi antara usaha pemerintah untuk
memberikan pendidikan minimal bagi pribumi dan tuntutan yang terus menerus dari pihak
Indonesia untuk memperoleh pendidikan yang sama dengan orang Belanda.
Menurut Prof. Dr. S. Nasution mengemukakan enam cirri umum politik pendidikan
Belanda, yaitu:
1.Dualisme
Dualisme dalam pendidikan dengan adanya sekolah untuk anak Belanda dan untuk yang tak
berada, sekolah yang memberi kesempatan melanjutkan dan tidak memeberi kesempatan.
2.Gradualisme
Gradualisme dengan mengusahakan pendidikan rendah yang sederhana mungkin bagi anak
Indonesia dan memperlambat lahirnya sekolah untuk anak Indonesia.
3.Prinsip Konkordansi

Tugas Mak al ah L an d asan Pe nd i d i k an

Page 1

Sejarahs Pendidikan di Indonesia

2013

Prinsip yang memaksa semua sekolah berorientasi barat mengikuti model sekolah Nederland
dan menghalangi penyesuaiannya dengan keadaan Indonesia.

Control sentral yang kuat


Yang menciptakan birokrasi yang ketat yang hanya memungkinkan perubahan kurikulum
dengan persetujuan para pembesar di Indonesia maupun di negeri Belanda.
Tidak adanya perencanaan pendidikan yang sistematis
Menyebabkan pemerintah mengadakan percobaan dengan berbagai macam sekolah menurut
keadaan zaman.
1. Pendidikan pegawai sebagai tujuan utama sekolah.
Penyelenggaraan dan penerimaan murid didasarkan atas kebutuhan pemerintah Belanda dalam
tenaga kerja.
Beberapa prinsip yang oleh pemerintah Belanda diambil sebagai dasar kebijakannya di bidang
pendidikan antara lain:
1. Menjaga jarak atau tidak memihak salah satu agama tertentu;
2. Memperhatikan keselarasan dengan lingkungan sehingga anak didik kelak mampu
mandiri atau mencari penghidupan guna mendukung kepentingan kolonial;
3. Sistem pendidikan diatur menurut pembedaan lapisan sosial, khususnya yang ada di
Jawa.
Pendidikan diukur dan diarahkan untuk melahirkan kelas elit masyarakat yang dapat
dimanfaatkan sebagai pendukung supremasi politik dan ekonomi pemerintah kolonial. Jadi
secara tidak langsung, Belanda telah memanfaatkan kelas aristokrat pribumi untuk
melanggengkan status quo kekuasaan kolonial di Indonesia.

Tugas Mak al ah L an d asan Pe nd i d i k an

Page 1

Sejarahs Pendidikan di Indonesia

2013

PENDIDIKAN PADA MASA PENJAJAHAN JEPANG

Jepang menjajah Indonesia setelah mengusir pemerintah hindia belanda dalam perang
dunia ke II. Mereka menguasai Indonesia pada tahun 1942, dengan membawa semboyan Asia
Timur Raya untu Asia dan semboyan Asia Baru. Jepang menjajah Indonesia hanya seumur
jagung yaitu selama tiga tahun dari tahun 1942-1945. Namun, walaupun dalam waktu yang
sangat singkat tersebut penjajahan jepang di Indonesia banyak memberikan perubahan baik dari
segi social masyarakat maupun bangsa termasuk didalamnya aspek pendidikan islam.
Pada babak pertamanya pemerintah jepang menampakkan diri seakan-akan membela
kepentingan islam yang merupakan suatu siasat untuk kepentingan perang dunia ke II.
A. Pendidikan Masa Jepang
Didorong semangat untuk mengembangkan pengaruh dan wilayah sebagai bagian dari
rencana membentuk Asia Timur Raya yang meliputi Manchuria, Daratan China, Kepulauan
Filiphina, Indonesia, Malaysia, Thailand, Indo China dan Rusia di bawah kepemimpinan Jepang,
negera ini mulai melakukan ekspansi militer ke berbagai negara sekitarnya tersebut. Dengan
konsep Hakko Ichiu (Kemakmuran Bersama Asia Raya) dan semboyan Asia untuk Bangsa
Asia, bangsa fasis inipun menargetkan Indonesia sebagai wilayah potensial yang akan
menopang ambisi besarnya. Dengan konteks sejarah dunia yang menuntut dukungan militer
kuat, Jepang mengelola pendidikan di Indonesia pun tidak bisa dilepaskan dari kepentingan ini.
Sehingga dapat dikatakan bahwa sistem pendidikan di masa pendudukan Jepang sangat
dipengaruhi motif untuk mendukung kemenangan militer dalam peperangan Pasifik.
Setelah Februari 1942 menyerang Sumatera Selatan, Jepang selanjutnya menyerang Jawa dan
akhirnya memaksa Belanda menyerah pada Maret 1942. Sejak itulah Jepang kemudian
menerapkan beberapa kebijakan terkait pendidikan yang memiliki implikasi luas terutama bagi
sistem pendidikan di era kemerdekaan. Hal-hal tersebut antara lain: (1) Dijadikannya Bahasa
Indonesia sebagai bahasa resmi pengantar pendidikan menggantikan Bahasa Belanda; (2)
Adanya integrasi sistem pendidikan dengan dihapuskannya sistem pendidikan berdasarkan kelas
sosial di era penjajahan Belanda.
Sistem pendidikan pada masa pendudukan Jepang itu kemudian dapat diikhtisarkan sebagai
berikut:
1)

Pendidikan Dasar (Kokumin Gakko / Sekolah Rakyat). Lama studi 6 tahun.


Termasuk SR adalah Sekolah Pertama yang merupakan konversi nama dari
Sekolah dasar 3 atau 5 tahun bagi pribumi di masa Hindia Belanda.

Tugas Mak al ah L an d asan Pe nd i d i k an

Page 1

Sejarahs Pendidikan di Indonesia

2013

2) Pendidikan Lanjutan. Terdiri dari Shoto Chu Gakko (Sekolah Menengah


Pertama) dengan lama studi 3 tahun dan Koto Chu Gakko (Sekolah Menengah
Tinggi) juga dengan lama studi 3 tahun.
3) Pendidikan Kejuruan. Mencakup sekolah lanjutan bersifat vokasional antara lain
di bidang pertukangan, pelayaran, pendidikan, teknik, dan pertanian.
4) Pendidikan Tinggi.
Guna memperoleh dukungan tokoh pribumi, Jepang mengawalinya dengan menawarkan
konsep Putera Tenaga Rakyat di bawah pimpinan Soekarno, M. Hatta, Ki Hajar Dewantoro, dan
K.H. Mas Mansur pada Maret 1943. Konsep ini dirumuskan setelah kegagalan the Triple
Movement yang tidak menyertakan wakil tokoh pribumi. Tetapi PTR akhirnya mengalami nasib
serupa setahun kemudian. Pasca ini, Jepang tetap merekrut Ki Hajar Dewantoro sebagai
penasehat bidang pendidikan mereka. Upaya Jepang mengambil tenaga pribumi ini
dilatarbelakangi pengalaman kegagalan sistem pendidikan mereka di Manchuria dan China yang
menerapkan sistem Nipponize (Jepangisasi). Karena itulah, di Indonesia mereka mencobakan
format pendidikan yang mengakomodasi kurikulum berorientasi lokal. Sekalipun patut dicatat
bahwa pada menjelang akhir masa pendudukannya, ada indikasi kuat Jepang untuk menerapkan
sistem Nipponize kembali, yakni dengan dikerahkannya Sendenbu (propagator Jepang) untuk
menanamkan ideologi yang diharapkan dapat menghancurkan ideologi Indonesia Raya .
Jepang juga memandang perlu melatih guru-guru agar memiliki keseragaman pengertian tentang
maksud dan tujuan pemerintahannya. Materi pokok dalam latihan tersebut antara lain:
1) Indoktrinasi ideologi Hakko Ichiu.
2) Nippon Seisyin, yaitu latihan kemiliteran dan semangat Jepang.
3) Bahasa, sejarah dan adat-istiadat Jepang.
4) Ilmu bumi dengan perspektif geopolitics.
5) Olaharaga dan nyanyian Jepang.
Sementara untuk pembinaan kesiswaan, Jepang mewajibkan bagi setiap murid sekolah untuk
rutin melakukan beberapa aktivitas berikut ini:
1) Menyanyikan lagu kebangsaan Jepang, Kimigayo setiap pagi.
2) Mengibarkan bendera Jepang, Hinomura dan menghormat Kaisar Jepang, Tenno Heika
setiap pagi.
3) setiap pagi mereka juga harus melakukan Dai Toa, bersumpah setia kepada cita-cita Asia
Raya.
4) Setiap pagi mereka juga diwajibkan melakukan Taiso, senam Jepang.
5) Melakukan latihan-latihan fisik dan militer; (7) Menjadikan bahasa Indonesia sebagai
pengantar dalam pendidikan. Bahasa Jepang menjadi bahasa yang juga wajib diajarkan.
Setelah menguasai Indonesia, Jepang menginstruksikan ditutupnya sekolah-sekolah
berbahasa Belanda, pelarangan materi tentang Belanda dan bahasa-bahasa Eropa lainnya.
Termasuk yang harus ditutup adalah HCS, sehingga memaksa peranakan China kembali ke

Tugas Mak al ah L an d asan Pe nd i d i k an

Page 1

Sejarahs Pendidikan di Indonesia

2013

sekolah-sekolah berbahasa Mandarin di bawah koordinasi Hua-Chino Tsung Hui, yang


berimplikasi pada adanya proses resinification (penyadaran dan penegasan identitas sebagai
keturunan bangsa China). Kondisi ini antara lain memaksa para guru untuk mentranslasikan
buku-buku berbahasa asing kedalam Bahasa Indonesia untuk kepentingan proses pembelajaran.
Selanjutnya sekolah-sekolah yang bertipe akademis diganti dengan sekolah-sekolah yang bertipe
vokasi. Jepang juga melarang pihak swasta mendirikan sekolah lanjutan dan untuk kepentingan
kontrol, maka sekolah swasta harus mengajukan izin ulang untuk dapat beroperasi kembali.
Taman Siswa misalnya terpaksa harus mengubah Taman Dewasa menjadi Taman Tani,
sementara Taman Guru dan Taman Madya tetap tutup. Kebijakan ini menyebabkan terjadinya
kemunduran yang luar biasa bagi dunia pendidikan dilihat dari aspek kelembagaan dan
operasonalisasi pendidikan lainnya.
Sementara itu terhadap pendidikan Islam, Jepang mengambil beberapa kebijakan antara lain:
(1) Mengubah Kantoor Voor Islamistische Zaken pada masa Belanda yang dipimpin kaum
orientalis menjadi Sumubi yang dipimpin tokoh Islam sendiri, yakni K.H. Hasyim Asyari. Di
daerah-daerah dibentuk Sumuka;
(2) Pondok pesantren sering mendapat kunjungan dan bantuan pemerintah Jepang;
(3) Mengizinkan pembentukan barisan Hizbullah yang mengajarkan latihan dasar seni
kemiliteran bagi pemuda Islam di bawah pimpinan K.H. Zainal Arifin;
(4) Mengizinkan berdirinya Sekolah Tinggi Islam di Jakarta di bawah asuhan K.H. Wahid
Hasyim, Kahar Muzakkir dan Bung Hatta;
(5) Diizinkannya ulama dan pemimpin nasionalis membentuk barisan Pembela Tanah Air
(PETA) yang belakangan menjadi cikal-bakal TNI di zaman kemerdekaan; dan
(6) Diizinkannya Majelis Islam Ala Indonesia (MIAI) terus beroperasi, sekalipun kemudian
dibubarkan dan diganti dengan Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) yang menyertakan
dua ormas besar Islam, Muhammadiyah dan NU. Lepas dari tujuan semula Jepang memfasilitasi
berbagai aktivitas kaum muslimin ketika itu, nyatanya hal ini membantu perkembangan Islam
dan keadaan umatnya setelah tercapainya kemerdekaan.

B. Akhir Pendudukan Jepang


Perang dunia ke II menghebat dan tekanan pihak sekutu kepada jepang makin berta.
Beberapa tahun menjelang berakhirnya perang itu tampak semakin jelas betapa beratnya jepang
menghadapi musuh dari luar dan oposisi dari rakyat Indonesia sendiri. Dari segi militer dan
social politik di Indonesia jepang menampakkan diri penjajah yang sewenang-wenang dan lebih
kasar daripada penjajah belanda. Kekayaan bumi Indonesia dikumpulkan secara paksa untuk
membiayai perang Asia Timur Raya, sehingga rakyat menderita kelaparan dan hamper telanjang
karena kekurangan pakaian. Di samping itu rakyat dikerahkan kerja keras (romusha) untuk
kepentingan perang.

Tugas Mak al ah L an d asan Pe nd i d i k an

Page 1

Sejarahs Pendidikan di Indonesia

2013

Jepang membentuk badan-badan pertahanan rakyat seperti heiho, Peta, Keibodan,dll.


Sehingga pederitaan rakyat secara lahit batin makin tak tertahankan lagi. Maka timbullah
pemberontakan- pemberontakan baik dari golongan Peta maupun oposisi dari para alim ulama,
sehingga banyak kyai yang ditangkap dan dipenjarakan oleh jepang.
Dunia pendidikan secara umum terbengkalai, karena murid-murid sekolah tiap hari hanya
disuruh gerak badan, baris berbaris, bekerja bakti (romusha), bernyanyi dan lain sebagainya.
Yang masih agak beruntung adalah madrasah-madrasah yang berada dalam lingkungan pondok
pesantren masih dapat berjalan dengan agak wajar.

Pendidikan Pra Kemerdekaan


Pendidikan modern di Indonesia dimulai sejak akhir abad ke-18, ketika belanda
mengakhiri politik tanam paksa menjadi politik etis, sebagai akibat kritik dari kelompok
sosialis di negeri Belanda yang mengecam praktik tanam paksa yang menyebabkan
kesengsaraan maha dasyat di Hindia Belanda. Pendidikan ongko loro diperkenalkan bukan
saja sebagai elaborasi terhadap desakan kaum sosialis di negeri Belanda, namun juga didasari
kebutuhan pemerintah pendudukan untuk mendapatkan pegawai negeri jajaran rendah di dalam
administrasi pendudukannya. Pendidikan yang digerakkan oleh penjajah belanda kamudian
ditiru kembangkan oleh kaum nasionalis Indonesia.
Sejarah pendidikan di Indonesia modern dimulai dengan lahirnya gerakan Boedi Oetomo
di tahun 1908, Pagoeyoeban Pasoendan di tahun 1913, dan Taman Siswa di tahun 1922.
Perjuangan kemerdekaan menghasilkan kemerdekaan RI tahun 1945. Soekarno, presiden
pertama Indonesia membawa semangat nation and character building dalam pendidikan
Indonesia. Di seluruh pelosok tanah air didirikan sekolah, dan anak-anak dicari untuk
disekolahkan tanpa dibayar. Untuk meningkatkan kualitas guru, didirikan pendidikan guru yang
diberi nama KPK-PKB, SG 2 tahun, SGA/KPG, kursus B-1 dan kursus B-2.
Masa prakemerdekaan begitu banyak persoalan yang menerpa dunia pendidikan di
Indonesia. Pendidikan pada saat itu masih dipengaruhi oleh kolonialisme, alhasil bangsa ini
dididik untuk mengabdi kepada penjajah atau setelah pasca kemerdekaan adalah untuk
kepentingan para penguasa pada saat itu. Karena, pada saat penjajahan semua bentuk pendidikan
dipusatkan untuk membantu dan mendukung kepentingan penjajah. Pendidikan di zaman
penjajah adalah pendidikan yang menjadikan penduduk Indonesia bertekuk lutut di bawah ketiak
kolonialis. Bangsa ini tidak diberikan ruang yang lebar guna membaca dan mengamati banyak
realitas pahit kemiskinan yang sedemikian membumi di bumi pertiwi. Dalam pendidikan
kolonialis, pendidikan bagi bangsa ini bertujuan membutakan bangsa ini terhadap eksistensi
dirinya sebagai bangsa yang seharusnya dan sejatinya wajib dimerdekakan.

Tugas Mak al ah L an d asan Pe nd i d i k an

Page 1

Sejarahs Pendidikan di Indonesia

2013

Konsep ideal pendidikan kolonialis adalah pendidikan yang sedemikian mungkin mampu
mencetak para pekerja yang dapat dipekerjakan oleh penjajah pula, bukan lagi untuk
memanusiakan manusia sebagaimana dengan konsep pendidikan yang ideal itu sendiri. Tujuan
pendidikan kolonial tidak terarah pada pembentukan dan pendidikan orang muda untuk
mengabdi pada bangsa dan tanah airnya sendiri, akan tetapi dipakai untuk menanamkan nilainilai dan norma-norma masyarakat penjajah agar dapat ditransfer oleh penduduk pribumi dan
menggiring penduduk pribumi menjadi budak dari pemerintahan kolonial. Selain itu, agar
penduduk pribumi menjadi pengikut negara yang patuh pada penjajah, bodoh, dan mudah
ditundukkan serta dieksploitasi, tidak memberontak, dan tidak menuntut kemerdekaan
bangsanya.

Pendidikan Pasca Kemerdekaan dan Masa Orde Lama


Tidak jauh berbeda setelah masa kemerdekaan, pendidikan di masa pascakolonial melahirkan
beberapa hal diantaranya:
1. Terdapat banyak sikap hidup yang bisu dan kelu. Kebudayaan bisu dan budaya pedagogi
yang hanya mengandalkan memori otak sehingga menjadikan sekolah hanya sebagai
tempat untuk mendengarkan guru ceramah tanpa siswa diberikan kesempatan untuk
berpikir kritis. Pada saat ini siswa tidak memiliki pilihan untuk tidak mengikuti metode
ceramah ini, karena guru diposisikan sebagai subjek sentral yang harus dihormati oleh
murid.
2. Penduduk dipinggiran kota (di kampung-kampung kumuh) ternyata belum mampu
berkembang dan belum dapat diikutsertakan dalam proses pendidikan.
3. Model sekolah yang mengikuti model barat ternyata belum hilang bekas-bekas
pengaruhnya dalam mengalami kegagalan.
4. Di sekolah-sekolah, bahasa ibu (bahasa daerah asli) didiskualifikasi secara sistematis,
diganti dengan bahasa intelektual dan artifisial penguasa di bidang politik.
5. Kaum elit dan intelektual yang mendapatkan pendidikan dari luar negeri ternyata tidak
akrab dengan masyarakat pribumi.
Oleh karena itu, secara garis besar pendidikan di awal kemerdekaan diupayakan untuk dapat
menyamai dan mendekati sistem pendidikan di negara-negara maju, khususnya dalam mengejar
keserbaterbelakangan di berbagai sektor kehidupan.
Secara umum pendidikan orde lama sebagai wujud interpretasi pasca kemerdekaan di bawah
kendali kekuasaan Soekarno cukup memberikan ruang bebas terhadap pendidikan. Pemerintahan

Tugas Mak al ah L an d asan Pe nd i d i k an

Page 1

Sejarahs Pendidikan di Indonesia

2013

yang berasaskan sosialisme menjadi rujukan dasar bagaimana pendidikan akan dibentuk dan
dijalankan demi pembangunan dan kemajuan bangsa Indonesia di masa mendatang. Pada
prinsipnya konsep sosialisme dalam pendidikan memberikan dasar bahwa pendidikan
merupakan hak semua kelompok masyarakat tanpa memandang kelas sosial.Pada masa ini
Indonesia mampu mengekspor guru ke negara tetangga, dan banyak generasi muda yang
disekolahkan di luar negeri dengan tujuan agar mereka kelak dapat kembali ke tanah air untuk
mengaplikasikan ilmu yang telah mereka dapat. Tidak ada halangan ekonomis yang merintangi
seseorang untuk belajar di sekolah, karena diskriminasi dianggap sebagai tindakan kolonialisme.
Pada saat inilah merupakan suatu era di mana setiap orang merasa bahwa dirinya sejajar dengan
yang lain, serta setiap orang memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan.
Orde lama berusaha membangun masyarakat sipil yang kuat, yang berdiri di atas demokrasi,
kesamaan hak dan kewajiban antara sesama warga negara, termasuk dalam bidang pendidikan.
Sesungguhnya, inilah amanat UUD 1945 yang menyebutkan salah satu cita-cita pembangunan
nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Banyak pemikir-pemikir yang lahir pada masa
itu, sebab ruang kebebasan betul-betul dibuka dan tidak ada yang mendikte peserta didik. Tidak
ada nuansa kepentingan politik sektoral tertentu untuk menjadikan pendidikan sebagai alat
negara maupun kaum dominan pemerintah. Seokarno pernah berkata:
sungguh alangkah hebatnya kalau tiap-tiap guru di perguruan taman siswa itu satu persatu
adalah Rasul Kebangunan! Hanya guru yang dadanya penuh dengan jiwa kebangunan dapat
menurunkan kebangunan ke dalam jiwa sang anak.
Dari perkataan Soekarno itu sangatlah jelas bahwa pemerintahan orde lama menaruh perhatian
serius yang sangat tinggi untuk memajukan bangsanya melalui pendidikan.
Di bawah menteri pendidikan Ki Hadjar Dewantara dikembangkan pendidikan dengan
sistem among berdasarkan asas-asas kemerdekaan, kodrat alam, kebudayaan, kebangsaan, dan
kemanuasiaan yang dikenal sebagai Panca Dharma Taman Siswa dan semboyan ing ngarso
sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani pada 1950 diundangkan pertama
kali peraturan pendidikan nasional yaitu UU No. 4/1950 yang kemudian disempurnakan (jo)
menjadi UU No. 12/1954 tentang dasar-dasar pendidikan dan pengajaran di sekolah. Pada 1961
diundangkan UU No. 22/1961 tentang Pendidikan Tinggi, dilanjutkan dengan UU No.14/1965
tentang Majelis Pendidikan Nasional, dan UU No. 19/1965 tentang Pokok-Pokok Sitem
Pendidikan Nasional Pancasila. Pada masa akhir pendidikan Presiden Soekarno, 90 % bangsa
Indonesia berpendidikan SD.
A.Posisi Siswa sebagai Subjek dalam Kurikulum Orde Lama

Tugas Mak al ah L an d asan Pe nd i d i k an

Page 1

Sejarahs Pendidikan di Indonesia

2013

Jika kita berbicara tentang kurikulum, maka sudah sepatutnya kita membicarakan
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Kurikulum pada era Orde Lama dibagi manjadi 2 kurikulum di antaranya:

1) Rentang Tahun 1945-1968


Kurikulum pertama yang lahir pada masa kemerdekaan memakai istilah dalam bahasa
Belanda leer plan artinya rencana pelajaran. Perubahan arah pendidikan lebih bersifat politis,
dari orientasi pendidikan Belanda ke kepentingan nasional. Sedangkan, asas pendidikan
ditetapkan Pancasila. Kurikulum yang berjalan saat itu dikenal dengan sebutan Rencana
Pelajaran 1947, yang baru dilaksanakan pada tahun 1950. Orientasi Rencana Pelajaran 1947
tidak menekankan pada pendidikan pikiran. Yang diutamakan adalah: pendidikan watak,
kesadaran bernegara dan bermasyarakat.
Pada masa tersebut siswa lebih diarahkan bagaimana cara bersosialisasi dengan
masyarakat. Proses pendidikan sangat kental dengan kehidupan sehari-hari. Aspek afektif dan
psikomotorik lebih ditekankan dengan pengadaan pelajaran kesenian dan pendidikan jasmani.
Oleh karena itu, yang lebih penting adalah bagaimana menumbuhkan kesadaran bela negara.
2) Rencana Pelajaran Terurai 1952
Kurikulum ini lebih merinci setiap mata pelajaran yang disebut Rencana Pelajaran
Terurai 1952. Silabus mata pelajarannya jelas sekali, dan seorang guru mengajar satu mata
pelajaran. Pada masa ini memang kebutuhan peserta didik akan ilmu pengetahuan lebih
diperhatikan, dan satuan mata pelajaran lebih dirincikan. Namun, dalam kurikulum ini siswa
masih diposisikan sebagai objek karena guru menjadi subjek sentral dalam pentransferan ilmu
pengetahuan. Guru yang menentukan apa saja yang akan diperoleh siswa di kelas, dan guru pula
yang menentukan standar-standar keberhasilan siswa dalam proses pendidikan.
3) Kurikulum 1964
Fokus kurikulum 1964 adalah pada pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral
(Panca wardhana). Mata pelajaran diklasifikasikan dalam lima kelompok bidang studi: moral,
kecerdasan, emosional/artistik, keterampilan, dan jasmaniah. Pendidikan dasar lebih
menekankan pada pengetahuan dan kegiatan fungsional praktis. Pada kurikulum 1964 ini, arah

Tugas Mak al ah L an d asan Pe nd i d i k an

Page 1

Sejarahs Pendidikan di Indonesia

2013

pendidikan mulai merambah lingkup praksis. Dalam pengertian bahwa setiap pelajaran yang
diajarkan disekolah dapat berkorelasi positif dengan fungsional praksis siswa dalam masyarakat.
B. Pendidikan Masa Orde Baru
Orde baru berlangsung dari tahun 1968 hingga 1998, dan dapat dikatakan sebagai era
pembangunan nasional. Dalam bidang pembangunan pendidikan, khususnya pendidikan dasar,
terjadi suatu loncatan yang sangat signifikan dengan adanya Instruksi Presiden (Inpres)
Pendidikan Dasar. Namun, yang disayangkan adalah pengaplikasian inpres ini hanya
berlangsung dari segi kuantitas tanpa diimbangi dengan perkembangan kualitas. Yang terpenting
pada masa ini adalah menciptakan lulusan terdidik sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan
kualitas pengajaran dan hasil didikan.
Pelaksanaan pendidikan pada masa orde baru ternyata banyak menemukan kendala,
karena pendidikan orde baru mengusung ideologi keseragaman sehingga memampatkan
kemajuan dalam bidang pendidikan. EBTANAS, UMPTN, menjadi seleksi penyeragaman
intelektualitas peserta didik. Selain itu, masa ini juga diwarnai dengan ideologi militeralistik
dalam pendidikan yang bertujuan untuk melanggengkan status quo penguasa. Pendidikan
militeralistik diperkuat dengan kebijakan pemerintah dalam penyiapan calon-calon tenaga guru
negeri.
Pada pendidikan orde baru kesetaran dalam pendidikan tidak dapat diciptakan karena unsur
dominatif dan submisif masih sangat kental dalam pola pendidikan orde baru. Pada masa ini,
peserta didik diberikan beban materi pelajaran yang banyak dan berat tanpa memperhatikan
keterbatasan alokasi kepentingan dengan faktor-faktor kurikulum yang lain untuk menjadi peka
terhadap lingkungan. Beberapa hal negatif lain yang tercipta pada masa ini adalah:
1. Produk-produk pendidikan diarahkan untuk menjadi pekerja. Sehingga, berimplikasi
pada hilangnya eksistensi manusia yang hidup dengan akal pikirannya (tidak
memanusiakan manusia).
2. Lahirnya kaum terdidik yang tumpul akan kepekaan sosial, dan banyaknya anak muda
yang berpikiran positivistik
3. Hilangnya kebebasan berpendapat.
Pemerintahan Orde Baru yang dipimpin Soeharto mengedepankan moto membangun
manusia Indonesia seutuhnya dan masyarakat Indonesia. Pada tahun 1969-1970 diadakan
Proyek Penilaian Nasional Pendidikan (PPNP) dan menemukan empat masalah pokok dalam
pendidikan di Indonesia: pemerataan, mutu, relevansi, dan efisiensi pendidikan. Dan hasilnya
digunakan untuk membentuk Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan
(BP3K). Pada masa orde baru dibentuk BP-7 yang menjadi pusat pengarus utamaan
t

Tugas Mak al ah L an d asan Pe nd i d i k an

Page 1

Sejarahs Pendidikan di Indonesia

2013

(mainstreaming) pancasila dan UUD 1945 dengan produknya mata ajar Pendidikan Moral
Pancasila (PMP) dan penataran P-4. Ditahun 1980 mulai timbul masalah pendidikan di
Indonesia. Salah satunya adalah pengangguran terdidik. Depdiknas di bawah Menteri
Wardiman Djojohadiningrat (kabinet pembangunan VI) mengedepankan wacana pendidikan
link and match sebagai upaya untuk memperbaiki pendidikan Indonesia pada masa itu.

C.Posisi Siswa Sebagai Subjek dalam Era Orde Baru


Telah dipaparkan sebelumnya bahwa pada masa ini seluruh bentuk pendidikan
ditujukkan untuk memenuhi hasrat penguasa, terutama untuk pembangunan nasional. Siswa
sebagai peserta didik, dididik untuk menjadi manusia pekerja yang kelak akan berperan
sebagai alat penguasa dalam menentukan arah kebijakan negara. Pendidikan bukan ditujukan
untuk mempertahankan eksistensi manusia, namun untuk mengeksploitasi intelektualitas mereka
demi hasrat kepentingan penguasa.
1) Kurikulum 1968
Kelahiran Kurikulum 1968 bersifat politis, mengganti Rencana Pendidikan 1964 yang
dicitrakan sebagai produk Orde Lama. Dengan suatu pertimbangan untuk tujuan pada
pembentukan manusia Pancasila sejati. Kurikulum 1968 menekankan pendekatan organisasi
materi pelajaran: kelompok pembinaan Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.
Muatan materi pelajaran bersifat teoritis, tidak mengaitkan dengan permasalahan faktual di
lapangan.
Pada masa ini siswa hanya berperan sebagai pribadi yang masif, dengan hanya menghapal teoriteori yang ada, tanpa ada pengaplikasian dari teori tersebut. Aspek afektif dan psikomotorik
tidak ditonjolkan pada kurikulum ini. Praktis, kurikulum ini hanya menekankan pembentukkan
peserta didik hanya dari segi intelektualnya saja.
2) Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebih efektif dan efisien
berdasar MBO (management by objective). Metode, materi, dan tujuan pengajaran dirinci dalam
Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI), yang dikenal dengan istilah satuan
pelajaran, yaitu rencana pelajaran setiap satuan bahasan. Setiap satuan pelajaran dirinci menjadi
: tujuan instruksional umum (TIU), tujuan instruksional khusus (TIK), materi pelajaran, alat
pelajaran, kegiatan belajar-mengajar, dan evaluasi.

Tugas Mak al ah L an d asan Pe nd i d i k an

Page 1

Sejarahs Pendidikan di Indonesia

2013

Pada kurikulum ini peran guru menjadi lebih penting, karena setiap guru wajib untuk
membuat rincian tujuan yang ingin dicapai selama proses belajar-mengajar berlangsung. Tiap
guru harus detail dalam perencanaan pelaksanaan program belajar mengajar. Setiap tatap muka
telah di atur dan dijadwalkan sedari awal. Dengan kurikulum ini semua proses belajar mengajar
menjadi sistematis dan bertahap.

3) Kurikulum 1984
Kurikulum 1984 mengusung process skill approach. Proses menjadi lebih penting
dalam pelaksanaan pendidikan. Peran siswa dalam kurikulum ini menjadi mengamati sesuatu,
mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar Siswa
Aktif (CBSA) atau Student Active Leaming (SAL). CBSA memposisikan guru sebagai fasilitator,
sehingga bentuk kegiatan ceramah tidak lagi ditemukan dalam kurikulum ini. Pada kurikulum
ini siswa diposisikan sebagai subjek dalam proses belajar mengajar. Siswa juga diperankan
dalam pembentukkan suatu pengetahuan dengan diberi kesempatan untuk mengemukakan
pendapat, bertanya, dan mendiskusikan sesuatu.
4) Kurikulum 1994
Kurikulum 1994 merupakan hasil upaya untuk memadukan kurikulum-kurikulum
sebelumnya, terutama kurikulum 1975 dan 1984. Pada kurikulum ini bentuk opresi kepada siswa
mulai terjadi dengan beratnya beban belajar siswa, dari muatan nasional sampai muatan lokal.
Materi muatan lokal disesuaikan dengan kebutuhan daerah masing-masing, misalnya bahasa
daerah kesenian, keterampilan daerah, dan lain-lain.
Berbagai kepentingan kelompok-kelompok masyarakat juga mendesak agar isu-isu
tertentu masuk dalam kurikulum. Akhirnya, Kurikulum 1994 menjelma menjadi kurikulum
super padat. Siswa dihadapkan dengan banyaknya beban belajar yang harus mereka tuntaskan,
dan mereka tidak memiliki pilihan untuk menerima atau tidak terhadap banyaknya beban belajar
yang harus mereka hadapi.

Tugas Mak al ah L an d asan Pe nd i d i k an

Page 1

2013

Sejarahs Pendidikan di Indonesia

BAB 3
Simpulan
Kedatangan bangsa penajajah memang telah membawa kemajuan teknologi. Tetapi
tujuannya adalah untuk meningkatkan hasil penjajahannya bukan untuk kemakmuran bangsa
yang dijajah. Begitu pula di bidang pendidikan. Mereka memperkenalkan sistem dan metode
baru tetapi untuk sekedar menghasilkan tenaga yang dapat membantu kepentingan mereka
dengan upah yang murah dibandingkan dengan jika mereka harus mendatangkan tenaga dari
Bangsa mereka sendiri.

Tugas Mak al ah L an d asan Pe nd i d i k an

Page 1

Sejarahs Pendidikan di Indonesia

2013

DAFTAR PUSTAKA

http://khairuddinhsb.blog.plasa.com/2008/07/21/pendidikan-di-zaman-belanda/
http://rinaikecil.blogspot.com/2010/10/sistem-pendidikan-belanda-di-indonesia.html
Abdulhak, Ishak., Supriadi, D., Wahyudin, Dinn. 2006. Pengantar Pendidikan. Universitas
Terbuka, Jakarta.
Prof. Dr. Umar Tirtarahardja dan Drs. S. L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. PT Rineka
Cipta, Jakarta.
Dra. Zuhairini,dkk. Sejarah Pendidikan Islam.1994.Jakarta: Bumi Aksara.

Tugas Mak al ah L an d asan Pe nd i d i k an

Page 1

Anda mungkin juga menyukai