M < 90
90
90
60
60
20
10
10
9
90
65
14
35
20
710 6
50
13
12
10
11
60
60
15
16
M = 90 - 100
Volcanic Rocks
1. quartzolit
2. alkalin feldspar granit
3. granit
4. granodiorit
5. tonalit
6. alkalin feldspar syenit
7. syenit
8 monzonit
9. monzodiorit
10. monzodiorit,
monzogabro
11. diorit,gabro,anorthosit
12. feldspatoid syenit
13. essexite
14. theralite
15. foidit
16. ultramafic
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Q + A + P = 100
Atau
F + A + P = 100
M < 90
Kuarsa (A)
Alkali Feldspar (B)
= 20%
= 38,3 =>38%
Peny :
( A+ B ) = 20+38 = 58
% Kuarsa (A)
M < 90
90
90
60
60
20
10
10
9
90
65
14
35
710 6
5
50
13
12
60
11
60
15
16
M = 90 - 100
20
5
10
Volcanic Rocks
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
1. quartzolit
2. alkalin feldspar granit
3. granit
4. granodiorit
5. tonalit
6. alkalin feldspar syenit
7. syenit
8 monzonit
9. monzodiorit
10. monzodiorit,
monzogabro
11. diorit,gabro,anorthosit
12. feldspatoid syenit
13. essexite
14. theralite
15. foidit
16. ultramafic
Q + A + P = 100
Atau
F + A + P = 100
M < 90
Plutonic Rocks
= 41,17 %
% Orthoklas (B)
= 58,83 %
dengan presisi. Ketika feldspatoid hadir dalam garis A-P, namanya harus digunakan sebagai
qualifier, seperti nephelin syenitoid (Streckeisen, 1976, dalam Blatt, 2006)
Teknik klasifikasi ini melibatkan penentuan persentase folume masing masing A, P dan Q atau
unsur F. Klasifikasi ini akan efektif digunakan ketika informasi mineral sangat baik, memiliki
tingkat presisi yang tinggi. ketika pengamatan mineral kurang presisi, seperti ketika melakukan
pekerjaan lapangan atau penelitian hanya dari contoh setangan tanpa penelitian di bawah
mikrosop, biasanya menggunakan klasifikasi grup (Gambar
.
Batuan beku ultra basa selalu terlihat faneritik dan memiliki kandungan Q + A + P + yang kurang
dari 10 %; mineral basa menyusun lebih dari 90 % batuan tersebut. Mineral basa yang umumnya
terdapat dalam batuan beku ultra basa adalah olivin, augit, ortopiroksen dan hornblenda. Contoh
batuan ultrabasa yang umum ditemukan adalah peridotit, harzburgit, dunit, kimberlit dan
lamproit.
(gambar klasifikasi halaman 63)
Skema klasifikasi IUGS untyk batuan beku ultrabasa. Ol= olivin; Opx=ortopiroksen, dan
Cpx=klinopiroksen. Nama piroksenit digunakan ketika kandungan olivin 0-40%, sementara
peridotit berkaitan dengan kandungan olivin 40-100%. (Le Maitre, 2002, dalam Blatt, 2006)
Dalam beberapa kasus, batuan beku vulkanik dinamakan berdasarkan diagram yang sama dengan
batuan beku plutonik. Akan tetapi, kecenderungan ukuran kristal yang halus membuat klasifikasi
yang digunakan pada batuan plutonik susah digunakan, apalagi jika komposisinya merupakan
gelasan. Maka dari itu, klasifikasi batuan vulkanik akan lebih akurat jika menggunakan kriteria
kandungan kimianya. Perbedaan antara basalt dan andesit pada dasarnya didasarkan atas indeks
warna dan kandungan silika. Batuan yang kandungan ssilikanya kurang dari 52% adalah basalt,
sementara yang memiliki kandungan silika lebih dari 52% adalah andesit.