Anda di halaman 1dari 18

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN DENGUE HAEMORAGIC FEVER

I.

II.

IDENTITAS
Nama
TTL
Usia
Pendidikan
Agama
Nama Ayah/Ibu
Pendidikan Ayah/Ibu
Agama
Alamat
Suku/Bangsa
Tanggal Masuk
Pekerjaan Ayah/Ibu

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

An. D
Indramayu, 20 Agustus 2007
8 Tahun, 6 Bulan, 3 hari
SD
Islam
Tn. S / Ny. R
SMP/SMP
Islam
Tenajar Lor
Jawa / Indonesia
22/11/2015
Wiraswasta / IRT

KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan nyeri perut sebelah kanan bahah. Demam naik turun

tidak nafsu

amakan, mual dan muntah. Ibu pasien mengatakan keluhan dirasakan sejak 4 haris
SMRS.
KELUHAN TAMBAHAN
Saat dikaji pasien masih mengeluhkan hal yang sama pasien masuk IGD hanya saja ada
keluhan tambahasan yaitu badan lemas dan pusing.
III.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


1. Munculnya keluhan
Ibu pasien mengatakan keluhan dirasakan pasien sejak 4 hari setelah masuk rumah
sakit dengan tiba-tiba sesaat pasien pulang dari sekolah, pasien menangis jikalau
keluhan tambag berat, adapun keluhan saat hamil pasien. Tidak ada keluhan yang
berarti, Ibu pasien hanya mual-mual dan muntah saja dan tidak ada alergi obat apapun.
2. Karakteristik
Ibu pasien mengatajab badan pasien teraba panas seperti terbakar, suhu badan pasien
sekitar 380C 3950C, suhu badan turun bila diberi obat penurun panas (parasetamol)
panas terjadi sering dan secara terus menerus 4 jam setelah minum obat. Selain itu
juga pasien mengeluhkan nyeri perut sebelah kanan, mual dan muntal
3. Masalah sejak muncul keluhah

a. Insiden
b. Ibu pasien mengatakan suhu tubuh pasien meningkat bila 4 jam setelah minum
paracetamol dan menurun setelah 2 jam minum paracetamol. Panas terjadi secara
berulang-ulang pada saat 4 hari Smrs.
c. Perkembangan
d. Ibu pasien mengatakan setelah 1 hari mendapatkan perawatab di RS (R. anak)
kondisi pasien semakin membaik suhu tubuh pasien (demam) berangsur berkurang
e. Efek dari pengobatan
Ibu pasien mengatakan tidak ada efek obat apapun hanya saja pasien banyak tidur.
IV.

RIWAYAT MASA LAMPAU


1. Prenatal
Ibu pasien mengatakan saat hamil pasien tidak ada keluhan yang berarti hanya mual
dan muntah seperti halnya ibu hamil pada umumnya. Pasien lahir dengan usia
kehamilan 9 bulan. Pasien lahir dengan BB = 3000 gram dengan spontan, adapun
mengenai obat-obat yang dikomsumsi saat hamil lupa apa-apanya dan saat hamil
pasien, ibu pasien mengatakan secara rutin periksa ke bidan desa dan 1 x periksa ke
dokter kandungan untuk mengetahui kondisi bayi.
2. Natal
Ibu pasien mengatakan pasien lahir secara normal dirumah bidan desa kondisi
kesehatan pasien baik tidak ada kelainan apapun adapun.
Macam-macam obat yang diberikan oleh bidan desa lupa apa-apanya, pasien semasa
kecilnya tidak pernah sakit serius hanya batuk, pilek, mencret dan panas, itupun cukup
diobati oleh bidan desa atau berobat kepuskesmas pasien sembuh. Pasien sebelumnya
belum pernah dirawat di RS. Saat ini pasien tidak menkonsumsi obat-obatan secara
rutin dan tidak ada alergi obat apapun. Pasien tidak pernah mengalami kecelakaan
mengenai imunisasi ibu pasien mengatakan pasien imunisasi secara lengkap
diposyandu adapun jenis imunisasinya ibu pasien tidak mengingat apa-apanya.

V.

RIWAYAT KELUARGA
Genogram

Keterangan :

: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Meninggal
: Garis Keturunan
: Tinggal Satu rumah
Ibu pasien mengatakan dari anggota keluarga tidak ada yang mengalami penyakit seperti
yang diderita pasien saat ini.
VI.

RIWAYAT SOSIAL
Ibu pasien mengatakan sepenuhnya pasien dirawat oleh sendiri (ibunya) karena selama 24
jam ibunya selalu berada dengan pasien, pada dasarnya pasien seorang anak yang lincah
dan periang serta aktif namun karena sakit yang dideritanya sekarang pasien terlihat lemas
dan murung serta sering nangis tudak ada kebiasaan-kebiasaan pasien yang berarti seperti
ngompol, menghisap jari dan lain-lain. Dilingkungan sekeliling rumah bersih, ventilasi
rumah ada hanya saja tetangga rumah kurang begitu peduli dengan kebersihan terlihat
dengan adanya sampah sampah plastic bekas yang berceceran dan tempat pembuangan
sampah pun berdekatan dengan rumah saya (pasien)

VII.

KEADAAN KESEHATAAN SAAT INI


1. Diagnosa medis
: DHF
2. Tindakan operasi
: tidak ada
3. Obat-obatan/therapy
: - Infus RL drip cernevit vial 1x/hari
- Infus futrolit
- Starxon 2x1 gr
- Trolit 4 x 1 bks
- Pct infus 4 x 350 mg
4. Tindakan keperawatan : - cek darah rutin setiap pagi hari
- Mengobservasi TTV
- Memberi therapy serum intruksi dokter
5. Hasil laboratorium
:
Tgl 22-11-2015
L
: 6.700
erit : 5,7
HB : 15,6
HMT : 43000
AT : 42000
Tgl 23-11-2015
L
: 6.000
erit : 4,6
HB : 12,4
HMT : 33000
AT : 62000

Tgl 24-11-2015

Tgl 25-11-2015

Dengue 1 gG = positif (+)


Dengue 1 gM : positif (+)
L
: 6.200
erit : 4,2
HB : 12,5
HMT : 35000
AT : 94000
L
: 6.400
erit : 5,6
HB : 12,5
HMT : 32000
AT : 120000

6. Hasil rontgen (-)


7. Data tambahan (-)
VIII. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL : MENURUT GORDON
1. Persepsi kesehatan dan pola manajemen kesehatan
Ibu pasien mengatakan sejak lahir pasien kondisinya sehat, dan normal namun selama
pertumbuhan dan perkembangan pasien mengalami sakit batuk, pilek, panas terkadang
juga mencret itupun hanya berobat ke tenaga kesehatan terdekat saja sembuh,
mengenai imunisasi ibu pasien mengatakan pasien diimunisasi secara rutin di
posyandu. Adapun yang membuat pasien absent dari sekolah pasien mengalami sakit
panas, batuk, pilek.
Dari lahir sampai umur 2 tahun pasien menggunakan popok/pampers, bila bak/bab
pampers diganti. Bapak dari pasien seorang perokok, kebiasaan merokok pun tak tentu
terkadang juga merokok dekat anak (pasien) terkadang juga menghindar dari anak,
semasa bayi / kecil ibu pasien memberikan mainan yang sesuai dengan usia seperti alat
music (icik-icik, gendang, sepeda dan lain-lain) setelah usia 8 tahun / sekarang ini
pasien diberikan mainan sepeda dan mainan lain yang sekiranya sesuai dengan usianya.
Ibu pasien mengatakan dirumah selalu menyimpan seperti obat-obatan, alat-alat tajam
dengan rapih dan baik dan juga memberi pengertian pada anaknya / pasien tentang
bahayanya sehingga pasien juga bisa mengerti.
2. Nutrisi pola metabolik
- Dari lahir sampai usia 3 tahun pasien diberikan ASI setelah 3 tahun pasien diberi
susu tambahan / nasi, kuwe-kuwe ringan dan lain-lain adapun jumlahnya banyak
tanpa terkaji berapa-berapanya.

Pasien makan dengan lauk seadanya saja dengan berpariasi, selera makan pasien
cukup, walau terkadang lupa makan karena banyak mainan. Semua jenis makanan
pasien suka pasien makan lebih sering menggunakan mangkuk dan sendok saat

dikaji pasien mual dan muntah


- BB lahir : 3000 gram BB sekarang : 24 Kg
- Tidak ada masalah kulit
3. Pola eliminasi
Defekasi (BAB) Bau : Khas
Frekuensi
: 1 x / hari
Warna
: Kuning
Konsistensi
: padat
BAK
Frekuensi
: 4-5 x /hari
Warna
: Kuning Jernih
Bau
: Khas (amoniak)
Keluhan
: Tidak ada
4. Aktivitasi pola latihan
Mandi
Pasien mandi sehari 2x pagi dan sore tapi terkadang juga 2x yaitu 1x disiang hari

kebiasaan mandi dikamar mandi dengan menggunakan sabun mandi keadanya


Pakaian
Pasien selalu memakai pakaian sendiri, sehari ganti baju 2 sampai 3 kali karena

baju kotor, karena mainan yang terlalu aktif.


Aktivitas sehari-hari
Pagi hari pasien sekolah, sepulang dari sekolah pasien makan terus mainan sebentar
lalu berangkat sekolah madrasah, bila ada waktu luang pasien main bersama temantemannya adapun mainannya yaitu main bola, main sepeda-spedaan dan lain-lain.
Pasien tampak anak yang cukup aktif dan tanggap walau dalam kedaan sakit pasien
cukup lincah dan bila ada yang nanya selalu menjawabnya pasien cukup kuat,
terlihat saat dikaji pasien kekamar mandi jalan sendiri dan pasien mengatakan kalo

dirinya kuat untuk berjalan sendiri


5. Pola istirahat tidur
Sebelum sakit saat sakit
Mulai tidur pukul 21.00 wib tidak tentu
Lamanya tidur 8 jam tidak tentu
Sering terjaga tidak terjaga sering terjaga
6. Pola kongnitif persepsi
Respon secara umum anak cukup baik dimana pasien selalu menjawab pertanyaan
yang diberikan

Pasien bias mengatakan nama, waktu, alamat dan no. tlp orang tuanya
Pasien mampu merespon segala hal yang terjadi. Pasien bicara dengan

menggunakan bahasa Indonesia dan jawa.


7. Persepsi diri pola konsep diri
Pasien mengatakan pengen cepat pulang, agar bisa cepat sekolah dan bermain bersama
teman-temannya dan pasien juga sudah merasa sembuh
8. Pola peran hubungan
Pasien tampak dekat dengan kedua orang tuanya terlihat pasien selalu ingin ditemani
sama ibu dan bapaknya.
9. Sexualitas
Tidak terkaji
10. Koping pola toleransi
Pasien sangat marah dan nangis saat mau dipasang infus karena infus bengkak dan
marah saat mau diambil darah rutin setiap paginya (menurut keterangan ibunya).
11. Nilai pola keyakinaan
Pasien mengatakan kalau dirinya sudah sembuh dan pengen segera pilang kerumah.

IX.

PEMERIKSAAN FISIK
1. Kedaan umum
Tingkat kesadaran : compos mentis
Tanda-tanda vital (senin, 23 november 2015)
Sh : 380C
N : 98x/mnt
R : 24 x/mnt
Tb :
BB : 24 kg
Penampilan umum bersih
2. Kulit
Warna kulit
: sawo mateng
Tekstur kulit
: turgor baik
3. Kuku
Keadaan kuku : Normal
Warna
: merah muda
4. Kepala
Bentuk
: simetris dan oval
Keadaan rambut
: bersih
Warna rambut
: hitam dan menyebar
Kulit kepala
: bersih
5. Mata
Skleria
: anikterik

Konjungtiva
: ananemis
Reflex cahaya : baik, ditandai dengan bereaksi apabila disoroti dengan cahaya
Pupil
: baik
6. Hidung
Fungsi penciuman
: baik pasien dapat mencium bau obat dan lain-lainnya
Bentuk
: terlihat simetris
Kelainaan
: tidak ada
7. Telinga
Fungsi pendengaran
: baik, pasien bisa berkomunikasi saat dikaji
Bentuk
: simetris
Kedaan
: bersih
Kelainan
: tidak ada
Serumen
: tidak ada
8. Mulut
Fungsi pengecapan
: baik, terbukti pasien

bisa membedakan rasa obat dan makanan


Kebersihan gigi dan mulut
:
bersih

dan lembab
Kelainan bibir
Warna lidah
Bentuk lidah

:
:
:

Bentuk
:
Frekuensi nafas
Pola nafas :
Kelainan :

simertis
:
normal (24x/mnt)
teratur
tidak ada

Bentuk
:
Nyeri tekan

simetris
:
nyeri

tidak ada
merah muda
simetris

9. Dada dan paru-paru

10. Abdomen
perut

bagian

kanan bawah
11. Ekstremitas

Atas

tangan kiri (20 tpm)


Bawah
:
dapat bergerak secara bebas

Irama jantung
Bunyi jantung

terpasang infus fitrolik pada

12. Jantung

X.

:
:

regular / beraturan
normal.

13. Genitalia
Tidak terkaji
INFORMASI LAIN
1. Pasien diasuh oleh ibunya sendiri tanpa campur tangan orang lain/pengasuh/pembantu.

2. Riwayat Kekerasan : Tidak ada, terlihat pasien tampak manja dengan ibu bapaknya

XI.

ANALISA DATA

Tanggal
Jam

(1)
23/11/20
15
16.00
WIB

Data
Senjang
Ds : Ibu Pasien mengatakan
pasien demamnya naik
turun di Rumah sudah 4
hari
Do : -Suhu Tubuh naik turun
-

(2)
23/11/20
15
16.000
WIB

Suhu 380C saat dikaji

Ds : pasien mengatakan nyeri


perut
Do :
- saat dipalpasi ada nyeri
tekan pada perut seb.
Kanan bawah
- Wajah pasien terlihat
meringis

Penyebab/Etiologi

Masalah
Keperawatan

Virus dangue (masuk Peningkatan


melalui gigitan
suhu
tubuh
nyamuk aedes
(hipertermi)
agypti)

DHF

Reaksi Imunologi
Kompleks Virus

Pelepasan pirogen

Pelepasan asam
araki donat pada
hipotalamus

Pireksia

Hipertermia

Virus Dengue

DHF

Reaksi Immunologi
Kompleks Virus

Pelepasan pirogen

Pelepasan asam
arakidonat

Nyeri

TTD &
Nama
Jelas

(3)
23/11/20
15
17.00
WIB

Ds :
- Ibu pasien menyatakan
pasien mual-mual dan
muntah
- Tidak mau makan dan
minum
Do :
Pasien terlihat lemas
mual serta muntahmuntah

Pada hipotalamus

Peningkatan
stimulasi nosiseptor

nyeri
Virus Dengue

DHF

Reaksi Immunologi
Kompleks Virus

Pelepasan pirogen

Pembesaran getah
bening

Penekanan pada
daerah gaster

Mual dan muntah

Anareksia

Gangguan
pemenuhan
kebutuhan nutrisi

Gangguan
pemenuhan
kebutuhan
nutrisi

XI. DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI PRIORITAS


1. Peningkatan suhu tubuh (Hipertermia) berhubungan dengan proses infeksi dangue.
2. Nyeri berhubungan dengan mekanisme patologis (proses penyakit)
3. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak
adekuwat.
No Diagnosa
Keperawata
n

Tanggal
ditemuka
n

TTD
danNama
Jelas

Diagnosa
keperawatan

Tanggal
terpecahkan

TTD
dan
nama
jelas

XII.

(1)

23/11/2015
16.00 WIB

(2)

23/11/2015
16.00 WIB

(3)

23/11/2015

Peningkatan suhu
tubuh (hipertermia)
berhubungan dengan.
proses infeksi virus
dangue.
Nyeri badan
mekanisme patologis
(proses penyakit)

25/11/2015
17.00 WIB

Gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi
berhubungan dengan
yang tidak adekuat.

25/11/2015
17.00

25/11/2015
17.00

RENCANA KEPERAWATAN

Tangga
l Jam
23/11/2
015
17.00
WIB

No.
Diagnos
a
Kepera
watan
(1)

Perencanaan Keperawatan
NOC

NIC

Kaji
saat timbulnya
demam

Obs. TTV - Mengobservasi


meliputi
TTV
(TD, N, Sh, TD : 80/50 mmhg
RR)
N
: 98 x/mnt
Suhu : 38oC
RR : 24 x/mnt

Beri
penjelasan
pentingnya

Rasional

Mengkaji
saat timbulnya
demam
mengobservasi
suhu : 38oC

untuk
mengidentifika
si pola demam
pasien

TTV
merupakan
acuan
untuk
mengetahui
keadaan umum
pasien

Memberi
penjelasan
pentingnya tirah

Penjelasan
yang diberikan
pada
pasien

TTD
dan
Nama
Jelas

tirah baring
bagi pasien
& akibatnya
jika
hal
tersebut
tidak
dilakukan

baring
pasien
akibatnya
hal tersebut
dilakukan

bagi
dan
jika
tidak

atas keluarga
akan
memotivasi
pasien
untuk
kooperatif

Anjurkan
pasien untuk
banyak
minum 2,5
Lt/24 Jam
dan jelaskan
manfaatnya
bagi pasien

Menganjurkan
pasien
untuk
banyak minum
2,5 Lt/24 Jam
dan
jelaskan
manfaatnya bagi
pasien

Beri
kompres
dingin (pada
daerah
Axilla dan
lipat paha)

Anjurkan
untuk tidak
memakai
selimut dan
pakaian
yang tebal

Menganjurkan
untk
tidak
memakai selimut
dan pakaian yang
tebal

Pakaian yang
tipis
akan
membantu
mengurangi
penguapan
tubuh

Beri cairan introvena


dan
dan
obat-obatan
sesuai
dengan
program
dokter

Memberi cairan infuse


futrolit
sesuai
dengan
program dokter

Pemberian
cairan sangat
penting
bagi
pasien dengan
suhu
tinggi.
Pemberian
caran
merupakan

Peningkatan suhu
tubuh
mengakibatkan
penguapan tubuh
meningkat
sehingga
perlu
diimbangi dengan
asupan cairan yang
banyak
Memberi
- Kompres
Kompres dingin
dingin
akan
(pada
daerah
membantu
axilla dan lipat
menurunkan
paha)
suhu tubuh

(masalah
kolaborasi)

23/11/2
015
16.00
WIB

(2)

Kaji tingkat nyeri yang


dialami oleh
pasien
dengan
memberii
rentang
nyeri
atau
skala nyeri
(0-10)
Kaji faktor yang
mempengaru
hi
reaksi
pasien
terhadap
nyeri
(budaya,
pendidikan,
dll)

wewenang
dokter sehingga
perawat perlu
berkol;aborasi
dalam hal ini.

Mengkaji tingkat nyeri


yang
dialami
oleh
pasien
dengan
memberI
rentang
nyeri
atau skala nyeri
(0-10)
Skala
nyeri Pasien : 6

Untuk
mengetahui
berapa
berat
nyeri
yang
dialami pasien

Mengkaji faktor- faktor


yang
mempengaruhi
reaksi
pasien
terhadap nyeri

Reaksi pasien
terhadap nyeri
dapat
dipengaruhi
oleh berbagai
faktor dengan
mengetahui
faktor-faktor
tersebut maka
perawat dapat
melakukan
intervensi yang
sesuai dengan
masalah pasien.
Respon
individu
terhadap nyeri

23/11/2
015
16.00

(3)

Beri posisi yang


nyaman.
Usahakan
situasi
ruangan
yang tenang

Memberi posisi yang nyaman &


megusahakan
ruangan
yang
tenang

Alihkan
perhatian
pasien dari
rasa
nyeri
(
libatkan
keluarga)

Menganjurkan
pasien
untuk
baca buku cerita,
mendengarkan
musik atau main
game di HP

Kaji keluhan mual,


sakitmenela
n
dan
muntah yang
dialami oleh
pasien
Beri
makanan
yang mudah
ditelan
seperti
:
Bubur, tim,

Mengkaji
keluhan
mual,
sakit
menelan
dan muntah yang
dialami
oleh
pasien

Memberikan
makanan yang
mudah
ditelan
seperti : Bubur,
tim
dan
dihidangkan saat

sangat berbeda
atau bervariasi
sehingga
perawat perlu
mengkaji lebih
lanjut
Untuk
mengurangi
rasa nyeri

Dengan
melakukan
aktifitas
lain
pasien
dapat
sedikit
melupakan
perhatiannya
terhadap nyeri
yang dialami
Untuk
menetapkan
cara
mengatasinya

Membantu
mengurangi
kelelahan
pasien
dan
meningkatkan
asupan

dan
dihidangkan
saat masih
hangat
Beri
makanan
dalam porsi
kecil
dan
frekuensi
sering
Jelaskan
manfaat
makanan
atau nutrisi
bagi pasien
terutama
saat pasien
sakit

masih hangat

makanan
karena mudah
ditelan

Memberi
makanan dalam
porsi kecil dan
frekuensi sering

Untuk
menghindari
mual
dan
muntah

Menjelaskan
manfaat
atau
nutrisi
bagi
pasien terutama
saat pasien sakit

Meningkatkan
pengetahuan
pasien tentang
nutrisi sehingga
motivasi untuk
makan
meningkat

Catat jumlah porsi


makanan
yang
dihabiskan
pasien setiap
hari
Beri nutrisi parenteral
(kolaborasi
dengan
dokter)

Mencatat jumlah porsi makanan


yang dihabiskan
pasien setiap hari

Untuk
mengetahui
pemenuhan
nutrisi pasien

Memberi nutrisi parenteral


(kolaborasi
dengan dokter)

Nutrisi
parenteral
sangat
bermanfaat
/
dibutuhkan
pasien terutama
jika
intake
peroral sangat
kurang. Jenis
dan
jumlah
pemberian
nutrisi
parenteral
merupakan
wewenang

dokter
XIII.

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tanggal
Jam
23/11/2015
16.00

No. Diagnosa
Keperawatan
(1)

Implementasi Keperawatan
-

Mengkaji keluhan demam, saat


timbulnya demam
- Mengobservasi TTV
TD
: 80/50 mmhg.
Suhu : 38oC
N
: 98 x / mnt
RR
: 24 x / mnt
- Memberikan penjelasan pada
keluarga pasien tentang pentingnya
tirah baring ( tiduran di tempat tidur)
- Menganjurkan pasien untuk banyak
minum
- Member kompres air dingin pada
dahi dan ketiak

24/11/2015
s/d
25/11/2015
16.00

TD
Suhu
N
RR
-

Menganjurkan pasien untuk


memakai pakaian yang tipis dan
tidak memakai selimut
Memberi th/ sesuai intruksi dokter
Mengganti Inf RL Drip cernevit
vial 15 tpm
Memberi th/ inj starxon 1 gram
Memberi paracetamol Inf 350 gram
Trolit 1 bks
Mengkaji keluhan demam
Mengobservasi TTV
: 85/60 mmhg
: 37oC
: 90x/mnt
: 24x/mnt
Memberi th/ Inj starxon 1 gram
Memberi pct Infus 350 gram
Trolit 1 bungkus
Mengganti Infus Futrolit

TTD dan
Nama Jelas

23/11/2015
16.00

(2)

23/11/2015

(3)

24/11/2015
s/d
25/11/2015

XIV.

EVALUASI KEPERAWATAN

Mengkaji tingkat nyeri yang


dirasakan. Skala nyeri pasien 6
Mengatur posisi yang nyaman untuk
pasien
Mengalihkan perhatian pasien
dengan membaca buku cerita
(melibatkan keluarga yaitu Ibu dan
Bapaknya)
Mengkaji tingkat nyeri yang
dirasakan oleh pasien. Skala nyeri
pasien 3. Pasien menyatakan nyeri
perut bagian kanan bawah berkurang
atau mendingan
Mengkaji keluhan mual & muntah
Memberikan makanan bubur pada
pasien
Menganjurkan pada keluarga untuk
memberikan makanan tapi sering
Memberikan penjelasan tentang
manfaat makanan/nutrisi pada Ibu
pasien
Mengobservasi TTV
Memberi Th/ Injek dan Oral
Mencatat jumlah porsi makan.
Jumlah/porsi makan paisen
porsi dari yang dihidangkan
Member cairan Infus futrolit 20 tpm
Mengobservasi TTV
Member th/ oral dan Injek

No.
Tanggal
Diagnosa
Jam
Keperawat
an
25/11/2015 (1)
S :
O:
A:
P :

Ibu Pasien mengatakan demam pasien berkurang


Suhu tubuh 37oC Badan Teraba adem
masalah teratasi sebagian
Lanjutkan intervensi

25/11/2015 (2)

Pasien mengatakan sudah tidak nyeri perut

S:

Evaluasi Keperawatan

TTD dan
Nama
Jelas

25/11/2015 (3)

XV.

O:
A:
P :
S:

wajah pasien tampak tenang dan segar


masalah teratasi sebagian
Lanjutkan Intervensi
- Pasien mengatakan sudah tidak mual dan
muntah lagi
- Ibu pasien mengatakan makan dan minum
sudah banyak
O : makan habis dari porsi yang dihidangkan.
Minum 1 botol aqua besar
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi

CATATAN PERKEMBANGAN

No.
Diagnosa
Tanggal
Keperawa
Jam
tan
(1)
25/11/2015
16.00 WIB

(2)

25/11/2015
16.00 WIB

Catatan Perkembangan
S:

Ibu Pasien mengatakan pasien demamnya


berkurang
O : Suhu tubuh 36,5oC-37oC
A : Peningkatan suhu tubuh (hipertermi)
P : No NIC 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
No NOC 1,2, 3, 4, 5, 6, 7
I : Mengobservasi TTV
Menganjurkan pasien untuk banyak minum
Mengkaji keluhan demam
E : S : Ibu pasien mengatakan pasien sudah
demam lagi
O : Suhu Tubuh 36oC
A : masalah teratasi
P : pertahankan intervensi

S : Pasien mengatakan nyeri perut


O : Nyeri tekan pada perut kanan bawah Ekspresi
wajah meringis
A : Nyeri
P : No NIC 1, 2, 3, 4
No NOC 1, 2, 3, 4
I : kaji tingkat nyeri pasien

TTD dan
Nama
Jelas

E:

S
O
A
P

(3)

25/11/2015
16.00 WIB

Mengatur posisi pasien yang nyaman


Mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi
pasien terhadap nyeri
Mengalihkan perhatian pasien dengan
membacakan buku cerita
: pasien mengatakan nyeri perut berkurang
: nyeri tekan tidak ada Wajah pasien tampak
segar
: masalah teratasi sebagian
: Lanjutkan intervensi

S:

Ibu pasien mengatakan pasien mual, Muntah


dan tidak nafsu makan
O : Pasien terlihat mual, muntah dan lemas
A : Gangguan pemenuhan nutrisi
P : No NIC 1, 2, 3, 4, 5, 6
No NOC 1, 2, 3, 4, 5, 6
I : mengkaji keluhan mual dan muntah
- Memberi pasien diet ml (bubur)
- Memberi makanan dalam porsi kecil
sering
- Menjelaskan manfaat makanan / nutrisi bagi
tubuh
E:

O
A
P

:-

Ibu pasien mengatakan pasien mual


dan muntah berkurang
- Nafsu makan bertambah
: porsi makan habis 1 porsi dari yang
dihidangkan
: masaah teratasi sebagian
: lanjjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai