Teknik Pemecahan Permasalahan Dalam Kluarga 1
Teknik Pemecahan Permasalahan Dalam Kluarga 1
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. KELUARGA
Definisi dari KELUARGA itu sendiri adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri
atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut Salvicion dan Celis (1998) didalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua
pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di
hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya
masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
Keluarga merupakan bagian yang terpenting dalam suatu hubungan kekeluargaan oleh
setiap insan individu, tanpa adanya ikatan keluarga hubungan itu akan terasa tidak sempurna.
Dijabarkan oleh beberapa ahli sebuah anggota keluarga yang penuh cinta kasih saling
menghargai dan mensyukuri akan mengurangi perpecahan dan ketegangan antara anggota
keluarga yang dapat menyebabkan ketidakharmonisan.
Bimbingan dalam keluarga adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu
secara berkelanjutan dan sistematis, yang dilakukan oleh seorang ahli yang telah mendapat
latihan khusus untuk itu, dimaksudkan agar individu dapat memahami dirinya, lingkungan
keluarganya serta dapat mengarahkan diri dengan baik dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungan untuk dapat mengembangkan potensi dirinya secara optimal untuk kesejahteraan
dirinya dan kesejahteraan masyarakat, khususnya untuk kesejahteraan keluarganya.
Proses upaya bantuan yang diberikan kepada individu sebagai anggota keluarga, baik
.2. Konseling keluarga secara bersama-sama oleh Safir (Safirs Conjoint Family
Counseling).
Virgina Safir sebagai seorang ahli terapi, mempunyai ciri seorang yang suka langsung, penuh
semangat, otoriter dalam pertemuan-pertemuan dengan anggota keluarga. Selama
mengadakan pertemuan dengan keluarga, Safir memmbuat pertanyaan lebih banyak daripada
anggota keluarga. Tujuannya adalah untuk mengembangkan interaksi antar anggota keluarga.
Dia melakukan semua hal ini dengan komunikasi verbal yang sangat baik dan dengan dirinya
sendiri sebagai pusatnya.
Dalam pelaksanaan konseling, Safir menuntut suami dan istri sama-sama hadir dalam
wawancara pertama, ia menekankan pentingnya kebutuhan laki-laki dan perempuan dalam
rangka memperoleh informasi tentang masalah keluarga. Dalam wawancara pertama, Safir
mengajukan pertanyaan untuk mengetahui apa yang diinginkan keluarga tersebut dan apa
yang diharapkan dari konseling dan kemudian secara mendalam mengetahui keadaan atau
sifat keluarga yang diberikan bantuan. selanjutnyaSafir menjelaskan bahwa tiap keluarga
memberikan kontribusi yang tidak sama dengan keluarga lainnya dan terhadap kesulitannya.
Hal inilah yang perlu dimengerti oleh konselor sebelum memberikan bantuan.
Dalam membantu keluarga agar hubungannya lebih efektif, Safir menempuh dua jalan,anatar
membantu orang tua untuk mengerti anaknya dan penerimaan timbal balik antar mereka
sendiri.
3. Konseling keluarga berdasarkan Triad (Triads Based Family Counseling)
Grald H. Zuk seorang ahli psikoterapi dari Philadelphia mengembangkan konseling keluarga
berdasarkan hubungan antara tiga atau lebih dalam keluarganya, yang menurut anggapannya
lebih baik daripada berdasarkan dyad yang banyak dilakukan oleh ahli psikoanalisis. Zuk
menekankan bahwa triad itu dipakai sebagai perbaikan dari model dyad, yaitu terapi keluarga
berdasarkan hubungan tiga orang dalam keluarga:
4
c. Mengarahkan dan membimbing keluarga untuk merubah tingkah laku yang tak sesuai
dengan tingkah laku yang sesuai.
Dalam penerapan teori tingkah laku ke dalam konseling keluarga, Liberman menekankan
pada tiga hal pokok:
a. Menciptakan dan memelihara konselingyang positif dengan jalan menggunakan penguatan
sosial dan model.
b. Mendiagnosis problem-problem keluarga ke dalam istilah tingkah laku.
c. Mengimplementasikan prinsip-prinsip tingkah laku dari penguat dan model (contoh) dalam
hubungan interpersonal.
Liberman membedakan beberapa tingkah laku konselor yang cendrung mengecilkan
pentingnya hubungan antar konselor dan klien. Bahkan ada beberapa kritik bahwa konseling
tingkah laku cendrung menggunakan pendekatan mengajar secara mesin (teaching machine)
terhadap perubahan kepribadian.
Dalam membuat penialaian tingkah laku, Liberman menanyakan kepada tiap-tiap anggota
keluarga berturut-turut apakah dia senang melihat perubahan-perubahan dari keluarga lain
dan apakah dia menyukai dibedakannya dengan dirinya serta perbedaan apa yang
dikehendaki di lihat pada keluarga lain. Jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu
digunakan sebagai pedoman, sehingga dia dapat membuat pilihan yang seksama terhadap
tujuan tingkah laku yang spesifik. Analisis tingkah laku belum selesai sesudah pertemuan
pertama, tetapi harus dilakukan secara rutin sampai problem tingkah laku mereka berubah.
Liberman menggunakan model atau permainan peranan dalam melakukan penyembuhan.
Model itu dapat dalam satu dari konselor, atau anggota keluarga. Jika model menujukkan
tingkah laku yang diinginkan berarti bantuan yang diterima positif dan mungkin klien akan
menirunya.
Dalam konseling tingkah laku mengutamakan pula adanya kesepakatan antara pribadi, antara
konselor dan anggota keluarga untuk mengubah problem tingkah laku yang lebih sesuai.
Liberman mengatakan bahwa pendekatan tingkah laku pada konseling keluarga memerlukan
keuletan tenaga dari konselor, berlainan dengan pendekatan psikoanalisis.
6. Konseling dampak ganda oleh Gregor (multiple impact counseling)
Robert Ma Gregor seorang ahli psikologi, mengembangkan suatu metode untuk menangani
keluarga dengan melihat gangguan dan krisis pada masa remajanya. Metode itu disebut
multiple impact counseling yang sering disingkat dengan MIC.
MIC melibatkan orang-orang yang ada hubungannya dengan keluarga tersebut, misalnya
saudara, tetangga, teman, dan lain-lain. Konselor pun terdiri dari bermacam-macam ahli,
yaitu ahli psikologi, psikiater, pekerja sosial, dokter dan lain-lain.
MIC mencoba menolong klien dan keluarga melalui proses alamiah menuju keperbaiakan
fungsi. Pelaksanaan konseling dengan cara pertemuan (conference) antara konselor, klien dan
keluarganya dan orang-orang lain seperti tersebut di atas. Dalam pertemuan terjadi
wawancara dan diskusi antara konselor dengan klien dan keluarganya.
MIC dilaksanakan selama dua setengah hari dan sering selama dua hari saja MIC telah
selesai. Pertemuan, wawancara dan diskusi dilakukan pada pagi dan sore hari secara terus
menerus selam dua hari itu.
7. Campur tangan jaringan social oleh Speck (social network intervention)
Ross V. Speck seorang psikiater, dengan teman-temanya telah mengembangkan konseling
keluarga. Dalam campur tangan jaringan sosial ini Speck dan teman-temanya melibatkan
seluruh saudara, teman-teman. Tetangga dari keluarga yang bermasalah yang kelihatannya
mempunyai pengaruh yang berarti bagi keluarga itu. Caranya dengan mengadakan pertemuan
di rumah keluarga tersebut, dan melibatkan kira-kira 40 orang. Tempat pertemuan dapat juga
diadakan di rumah salah satu keluarga. Salah seorang dari mereka dapat juga diadakan dipilih
menjadi pimpinan jaringan sosial tersebut. Seorang pimpinan dibutuhkan perasaan peka
terhadap waktu, empati, perasaan akan suasana hati kelompok dan mempunyai kharisma. Dia
juga harus mempunyai kecakapan untuk memberikan kepercayaan, bertanggung jawab dan
memberikan penyelesaian yang baik terhadap anggota jaringan.
Anggota jaringan mendapatkan perasaan kesatuan dan pikiran yang menyenangkan seperti
halnya tim pemain sepak bola,mereka dapat melepasakan ketegangan dengan berlari,
meloncat dan berteriak. Bagi yang mengalami krisismendapat pusat perhatian dan untuk
penyelesaiannya dilakukan secara terpisah.
Sebelum diskusi jaringan dengan keluarga, informasi yang pokok dikumpulkan untuk
melengkapi konstruksi dari strategi jaringan pada pertemuan pertama. Sebelum sidang,
prosedur yang biasanya dilakukan adalah konselor memasang tape recorder, mengumpulkan
pendapat anggota keluarga, mendengarkan desas-desus dan biasanya didapat informasi
tentang kelompok. Dalam hal ini biasanya konselor bertindak sebagai pembantu dengan dua
atau empat orang berprofesi sebagai penasehat tersebut dalam latihan sebagai konselor
jaringan, tetapi juga berprofesi sebagai pelopor. Kepercayaan tercipta selam hubungan akrab
satu persatu dengan konselor selam sidang, mungkin setelah itu tidak ada hubungan lagi.
Karena iotu dipesankan oleh konselor untuk membentuk jaringa komuniksi secara tetap.
Dalam jaringan ini timbul perasaan baru dari para anggota dan sadar akan rasa kebersamaan.
8. Konseling keluarga ganda oleh Laqueur (multiple family counseling)
H. Peter Laquer adalah seorang psikiater, ia menciptakan multiple family counseling. Ia
mengatakan bahwa konseling yang demikian telah berkembangmenjadi kebutuhan.karena ia
melihat sejumlah ketidak efisienan konselor dalm mengobati krisis keluarga di rumah sakitrumah sakit pemerintah tempat ia bekerja. Laquer dan kelompoknya mulai melakukan terapi
ini pada klien-klien di rumah sakit dan keluarganya.
Dari apa yang dilakukan dan dikembangkan oleh Laquer dan teman-temanya, maka ada
kepercayaan bahwa konselor keluarga ganda dapat memberikan perubahan dala pola-pola
interaksi secara lebih cepat dan lebih efektif dari pada yang biasa dilakukan dengan
penanganan tunggal pada keluarga.
Terutama ketika ada anggota yang mengidap penyakit schizophrenia, konseling keluarga
ganda dapat memberikan hasil yang lebih baik dari pada konseling tunggal kepada keluarga.
Laquer percaya, karena hadirnya keluarga lain dan klien lain akan mendorong orang yang
terserang schizophrenia untukdengan lebih aktif berusaha mengenali perbedaan diri dan
kebebasannya dari pada terus menerus bertahan dalam hubungan simbiotik kepada
keluarganya yang teritama menimbulkan sakitnya itu.
Laquer juga berbicara tentang jenis komunikasi yang sesuai untuk setiap jenis keluarga dan
bahasa untuk orang yang terkena schizophrenia. Di menemukan keluarga lain yang dapat
dugunakan sebagai perantara antara konselor dan keluarga itu, dan antara konselor dan orang
yang terkena schizophrenia serta sering juga untuk menjernihkan hubungan antara klien itu
dengan keluarganya.
Setelah memperkenalkan konseling keluarga ganda di New York Hospital, Laquer pindah ke
Vermont. Di sana dia terus mempraktekkan konseling tersebut. Ketika ia melakukan serentak
untuk empat atau lima keluarga, dari prakteknya sendiri atau dari rumah sakit dan klinik
kesehatan mentalnya, dia menjelaskan bahwa problem mereka akan digabungkan. Tetapi tiaptiap keluarga harus merasa bebas apakah akan ikut bersama-sama mengadakan pembicaraan
lagi ataukah tidak setelah pertemuan pertama. Setiap keluarga akan ditangani hanya jika tiap
anggota keluarga memerlukan bantuan.
Keluarga-keluarga itu bercampur dalam pendidikan dan latar belakang sosial ekonominya.
Laquer percaya bahwa dalam campuran yang acak itu, orang dari latar belakang serupa akan
cendrung untuk berinteraksi secara dangkal. Lain dengan misalnya seorang anak sopir dengan
seorang anak profesor. Menurut laquer dapat membuat orang tua mereka masing-masing
terlibat pembicaraan yang lebih efisien, dibanding dengan dari orang tua yang berlatar
belakang sejenis.
Keluarga yang tidak meninggalkan pertemuan pertama, biasanya suka untuk mengikuti
penangan selanjutnya. Waktu yang diperlukan untuk jenis konseling ini adalah sekitar 12
sampai 18 bulan. Laquer melaporkan bahwa kebanyakan keluarga itu semula tidak
mengetahui mengapa mereka harus berada dalam kelompok itu dan bagaimana dapat dibantu
untuk membicarakan problem mereka dihadapan keluarga lain dengan problemnya sendirisendiri pula. Kemuadian baru mendapatkan pengertian dari pihak keluarga lain dan mendapat
dukungan emosional dalam kelompok itu, sehingga mengurangi rasa sakit daro problem yang
dirasakan. Akhirnya baru dapat menghadapai dengan tenang bahwa mereka memang
telahmenyebabkan adanya problem itu.
Laquer telah menyebutkan satu persatu meklanisme perubahan yang dia yakini dala
konseling keluarga ganda ini, yaitu:
a. Konseling keluarga ganda menggunakan keluarga yang agar tidak terganggu secara cocounselor (konselor pembantu). Karena semua keluarga dala kelompok itu umumnya
memiliki sebuah problem, maka konseling keluarga ganda memberikan kesempatan kepada
mereka dalam kerangka kerja tersebutuntuk mengadakan komunikasi dan memperoleh
pengertian yang lebih baik. Dengan keadaan demikian satu keluarga dengan senang hati dapat
menerima keluarga yang lain dan keluarga yang lain itu dapat berperan sebagai co-counselor
dalam konseling.
b. Laquer percaya bahwa kompetisi di antara keluarga di dalam sistem konseling keluarga
ganda ini, akan menghasilkan perubahan yang lebih cepat dala tahap awal penanganan.
Sedang kooperasi (kerjasama) akan menimbulkan kompetisi pada tahap akhirnya.
c. Konseling keluarga ganda akan membantu menyebarluaskan bahwa individu anggota
keluarga harus mengerti tingkah lakunya, reaksi-reaksinya, dan tabiat-tabiatnya secara umum
terhadapa orang lain dalam lingkungannya. Konselor menggunakan konsep ini dalam
10
mengembangkan interaksi untuk membuat perasaan, problem-problem, dan kebutuhan orangorang yang diobati itu yang sebelumnya ditutp-tutupi, sehingga dengan demikian dapat
ditemuaka cara baru untuk menangani mereka.
d. Anggota kelompok diberi kesempatan untuk mengamati keadaan konflik yang sejenis.
Untuk melihat bahwa keluarga yang lain mempunyai problem yang dapat dibandingkan
dengan problemnya.
e. Konseling keluarga ganda seperti yang dikatakan Laquer, memeberikan kesempatan
dengan apa yang dia sebut belajar melalui identifikasi. Dia tunjukkan bahwa orang dapat
mengerti peranannya dan mengembangkan secara efektif dengan mengamati orang lain dalam
hubungan-hubungannya. Perkawinan dapat menjadi baik setelah orang itu mengamati
perkawinan orang lain. Hubungan anak dan orang tua dapat menjadi baik setelah melihat
hubungan anak dan orang tua lain.
f. Pengalaman konseling keluarga ganda memberikan kesempatan kepada keluarga untuk
mencoba gaya tingkah laku baru. Dapat melihat bagaimana oramng lain memnerikan kepada
mereka jika mereka beretingkah laku lain. Dalam konseling keluarga ganda ini dimana
hubungan keluarga-keluarga disatukan, klien dan anggota keluarga lain merasa dan aman
untuk membangun tingkah laku yang adaptif dibandingkan dengan keadaan dalam konseling
keluarga tunggal (hanya keluarganya sendiri).
g. Karena adanya sifat terbuka pada akhirnya akan membuat keluarga yang bersangkutan
berbeda-beda tahap penanganannya. Ia menyatakan bahwa orang dengan besar
sintomnyadalam keanggotaan kelompok konseling keluarga ganda ini, mengembangkan
perubahan dan sikap berikutnya dalam perubahan itu terjadi pada anggota kelompok yang
lain setelah melihat adanya tabiat yang dewasa dari model yang pertama tadi.
h. Konseling keluarga ganda memberikan kesempatan kepada konselor untuk menggunakan
tipe tingkah laku yang lebih baru, lebih realistis seperti yang ditunjukkan oleh seorang
11
12
ikut andil terhadap adanya krisis tersebut. Tindakan memindahkan individu ke rumah sakit
mematikan peranan keluarga di mana mereka dapat membantu penyelesaian problem sendiri.
Penanganan krisis keluarga direncakan untuk dilakukan secara segera dan cepat. Tujuannya
adalah untuk membantu keluarga yang bersangkutan memecahkan krisis dan jika
dimungkinkan untuk membantu anggota keluarga yang memerlukan pengobatan supayadapat
kembali ke fungdinya pada tingkat adaptasi yang dimilikinya sebelum sakit. Meskipun terapi
jangka panjang sering diperlukan individu dalam keluarga, penanganan krisis biasanya hanya
berlangsung beberapa minggu dan sekitar enam kali kunjungan (jika dilakukan kunjungan ke
rumah). Penangan terhadap krisis keluarga ini dilakukan oleh tenaga profesional yang
terampil, berkepribadian dan menguasai pengobatan filosofis.
Pada awalnya keluarga yang bersangkutan diajak menyadai sifat penanganan jangka pendek,
tetapi juga diberitahukan bahwa tim akan menangani krisis yang ada selanjutnya (di mana
biasanya tim terapis maupun keluarga tidak menghendaki adanya krisis selanjutnya).
Langsley dan Kaplan menguraikan penanganan krisis keluarga dalam tujuh bagian:
a. Bantuan segera.
b. Penentuan krisis sebagai problem keluarga.
c. Titik pusat dari krisis.
d. Resep umum.
e. Resep khusus.
f. Identifikasi peranan konflik dan perundingan ulang.
g. Pengelolaan krisis selanjutnya.
Berikut uraian ringkas cara penanganan krisis keluarga sesuai dengan tujuh kategori di atas:
Pengobatan dimulai segera setelah keluarga menerima penanganan ini. Klien dan anggota
keluarga yang memerlukan bantuan dapat ditangani dalam batas waktu 24 jam. Dari kontak
pertama, pikiran harus diarahkan bahwaproble itu mencakup seluruh keluarga. Ahli yang
13
14
dala keluarga, misalnya ada salah seorang anggota keluarga yang mengalami sakit bagian
tubuhnya) dan perubahan itu itidak begitu mudah untuk dialihkan begitu saja, karena tugastugas dala keluarga itu harus pula dialihkan sesuai dengan kekhususan krisis yang terjadi.
Jika mungkin tugas-tugas keluargadiaktifkan supaya peranan anggota keluarga dapat
dilibatkan, dan ini akanmembantu keluarga tersebut untuk memusatkan perhatian pada tugastugas dari pada simptom dan konflik.
Selanjutnya pengobatan dilakukan untu tahap identifikasi peranan konflik dan perundingan
ulang, efek ketenangan dari dukungan emosional yang stabil, ketentraman hati dan perasaan
penuh pengharapan akan merubah pengobatan yang harus dilakukan. Kira-kira pada
pertengahan minggu ke tiga, kontak dengan keluarga dapat dilakukan lewat telepon seperti
jika mengunjungi rumah, dilakukan untuk mulai berangsur-angsur menyadarkan anggota
keluarga akan tanggung jawabnya terhadap keluarga. Sebagai suatu unit dan melihat akibat
yang dapat terjadi dari tindakannya terhadap anggota keluarga, khususnya pasien untuk
bersama-sama anggota keluarga yang lain dapat dan berharap untuk saling memahami. Jika
pengelolaan krisis selanjutnya dilakukan, Langsley dan Kaplan melakukan dalam jangka
waktu yang panjang dan bekerja sama dengan terapis lain atau badan-badan lain.
Pada bagian terdahulu terdahulu telah dijelaskan bahwa masalah keluarga adalah masalah
yang berhubungan atau bersumber dari komunikasi, karena segala kebutuhan individu dapat
dipenuhi melalui komunikasi. Oleh karena itu untuk membantu memecahkan masalah klien,
konselor perlu memperhatikan bagaimana sistem komunikasi di atas dalam suatu keluarga.
Komunikasi ini menyangkut komunikasi antara ibu dan bapak (suami istri). Antara orang tua
dan anak, antara anak dan anak (kaka adik) dan antara anggota keluarga yang lainnya.
15
mengikhtisarkan,
menyimpulkan,
menjernihkan
dan
refleksi.
16
perasaan tertekan dan lain-lai. Peran itu kemudian bisa dikembalikan lagi kepada keadaan
yang sebenarnya jika ia menghadapai suatu prilaku ibunya yang mungkin kurang ia sukai.
3. Silence (diam)
apabila anggota berada dalam konflik dan frustasi karena ada salah satu anggota lain
yang suka bertindak kejam, maka biasanya mereka datang kehadapan konselor dengan tutup
mulut. Kedaan ini harus dimanfaatkan konselor untuk menunggu suatu gejala prilaku yang
akan muncul menunggu munculnya pikiran baru. Disamping itu juga digunakan dalam
menghadapi klien yang cerewet, banyak omong dan lain-lain.
4. Confrontation (konfrontasi)
ialah suatu teknik yang digunakan konselor untuk mempertentangkan pendapat-pendapat
anggota keluarga yang terungkap dalam wawancara konseling keluarga. Tujuan agar anggota
keluarga itu bisa bicara terus terang, dan jujur serta menyadari perasaan masing - masing.
Contoh respon konselor: siapa biasabya yang banyak omong?, konselor bertanya dalam
suasana yang mungkin saling tuding.
5. Teaching via Questioning
ialah suatu teknik mengajar anggota dengan cara bertanya,.
6. Listening (mendengarkan)
teknik ini digunakan agar pembicaraan seorang anggota keluarga didengarkan dengan
sabar oleh yang lain. Konselor menggunakan teknik ini untuk mendengarkan dengan
perhatian terhadap klien. Perhatian tersebut terlihat dari cara duduk konselor yang
menghadapkan muka kepada klien,
17
penuh perhatian terhada setiap pernyataan klien, tidak menyela ketika klien sedang serius.
7. Recapitulating (mengikhtisarkan)
teknik ini dipakai konselor untuk mengikhtisarkan pembicaraan yang bergalau pada
setiap anggota keluarga, sehingga dengan cara itu kemungkinan pembicaraan akan lebih
terarah dan terfokus. Misalnya konselor mengatakan :rupanya ibu merasa rendah diri dan
tak
mampu
menjawab
jika
suami
anda
berkata
kasar.
8. Summary (menyimpulkan)
dalam suatu fase konseling, kemungkinan konselor akan menyimpulkan sementara hasil
pembicaraan dengan keluarga itu. Tujuannya agar konseling bisa berlanjut secara progresif.
9. Clarification (menjernihkan)
yaitu usaha konselor untuk memperjelas atau menjernihkan suatu pernyataan anggota
keluarga karena terkesan samar-samar. Klarifikasi juga terjadi untuk memperjelas perasaan
yang diungkap secara samar-samar.
Misalnya mislannya konselor mengatakan kepada jeni, bukan kepada saya.Biasanya
klarifikasi lebih menekankan kepada aspek makna kognitif dari suatu pernyataan verbal
klien.
10. Reflection (refleksi)
yaitu cara konselor untuk merefleksikann perasaan yang dinyatakan klien, baik yang
berbentuk kata-kata atau ekspresi wajahnya. tanpaknya anda jengkel dengan prilaku seperti
itu.
18
Untuk dapat melakukan teknik-teknik diatas konselor harus didukung dengan skill
individual, diantaranya sbb :
D. SKIL INDIVIDUAL YANG PERLU DIKUASAI KONSELOR
Jika pelaksanaan konseling keluarga melalui pendekatan system tak mungkin
dilakukan, maka usaha konselor adalah melakukan pendekatan individual terhadap klien
yang mengalami kasus keluarga. Misalnya siswa yang bermasalah bersumber dari keluarga.
Berhubung kedua orang tuanya sulit untuk di datangkan kesekolah maka buat pertama kali
siswa itu diberi konseling individual. Berikut ini adalah beberapa teknik konseling
individual.
1. Teknik-teknik Yang Berhubungan Dengan Pemahaman Diri
Teknik-teknik yang berkaitan dengan pemahaman diri ini dibagi atas tujuh kelompok yaitu:
a.Listening skill (keterampilan mendengarkan)Keterampilan ini terdiri dari;
(1) Attending,yaitu pernyataan dalam bentuk verbal dan non verbal ketika klien memasuki
ruangkonselor,
(2) Paraphrasing, yaitu respon konselor terhadap pesan utama dalam pernyataan klien.
Respon tersebu merupakan pernyataan ringkas dalam bahasa konselor sendiri tentang
pernyataanklien,
(3) Clarfyng, yaitu pengungkapan diri dan memfokuskan diskusi. Konselor memperjelas
masalahklien,
(4) Perception checking, yaitu menentukan ketepatan pendengaran konselor.
b. Leading skill (keterampilan memimpin)
Keterampilan ini terdiri dari;
(1) Indirect leading, digunakan dalam awal pembicaraan dimana konselor secara tak
langsung memimpin klien,
(2) Direct leading, yaitu memberikan klien dan memperluas diskusi,
19
20
21
22
23
24
25
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pada makalah ini kami
konselor setidaknya kita memiliki skill dalam membantu seseorang / individu dalam
memecahkan masalah nya , terkhususkan dalam makalah ini yakni permasalahan dalam
keluarga .
Berhubungan dengan teknik pemecahan permasalahan yang dilakukan bersama-sama
didalam keluarga , kami menyimpulkan bahwa teknik yang tepat adalah teknik Sculpting
(mematung) dimana dijelaskan oleh teknik ini bahwa mengizinkan anggota-anggota keluarga
yang menyatakan kepada anggota lain, persepsinya tentang berbagai masalah hubungan
diantara anggota-anggota keluarga. Klien diberi izin menyatakan isi hati dan persepsinya
tanpa rasa cemas. Sculpting digunakan konselor untuk mengungkapkan konflik keluarga
melalui verbal, untuk mengizinkan anggota keluarga mengungkapkan perasaannya melalui
verbal, untuk mengizinkan anggota keluarga mengungkapkan perasaannya melalui tindakan
(perbuatan). Hal ini bisa dilakukan dengan the family relationshop yaitu anggota keluarga
yang mematung, tidak memberikan respon apa-apa, selama seorang anggota menyatakan
perasaannya secara verbal.
Dengan demikian konselor lebih mudah untuk memberi bantuan , baik berupa nasehat ,
arahan atau semacamnya , adapun selain itu sesama anggota keluarga juga mengetahui
kekurangan yang kelebihan masing-masing yang menyebabkan ketidak harmonisan dalam
keluarga , sehingga untuk kedepannya dapat meminimaliskan suatu problem dalam keluarga.
Kami menjelaskan, bukan berarti teknik lainnya tidak dapat digunakan untuk membantu
pemecahan permasalahan dalam keluarga, namun teknik diatas menurut kami lebih tepat .
26
DAFTAR PUSTAKA
https://gebrielleizious.wordpress.com/2012/06/07/teknik-teknik-dalambimbingan-konseling-keluarga/
http://ajenganjar.blogspot.co.uk/2012/03/bagaimanakah-konseling-keluargaitu.html
ttps://freesrrektori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN/19590110198403
2-EUIS_FARIDA/Makalah_klmpk_BK_kaluarga.pdfi.wordpress.com/konselingkeluarga/konseling-keluarga/
http://titinmukminatin.blogspot.co.uk/2013/06/aplikasi-humanistik-dalamkonseling.html
27