Anda di halaman 1dari 15

NUTRISI IBU HAMIL

Disusun oleh:
Desman Formal Halawa (12121011)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BOROBUDUR
2014/2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan
karunia yang telah diberikan,sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan makalah tentang
Nutirisi Bagi IBu Hamil
Pembuatan makalah tentang Nutrisi Ibu Hamil ini, dimaksudkan untuk membantu para
mahasiswa dalam mencapai tujuan mata ajar, sehingga memahami dan dapat meningkatkan
wawasan dan pengetahuan bagi para mahasiswa.
Penulisan makalah ini masuuh jauh dari kesempurnaan serta masih peprlu dikembangkan lebih
lanjut lagli sebagaimana mestinya. Oleh karena itu saran dan kritik yang memmbangun sangat
diharapkan dari semua pihak, guna untuk perbaikan dan kesempurnaan isi dari makalah ini.
Semogoa makalah tentang Nutrisis Ibu Hamil ini mampu memberikan konstribusi positif dan
bermakna dalam proses pembelajaran.
Akhir kata sebaagai penulis mengucapkan terimakasih bagi semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 TUJUAN PENULISAN
1.3 METODE PENULISAN
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 PENGERTIAN NUTRISI
2.2 MANFAAT NUTRISI BAGI IBU HAMIL
2.3 FAKTOR2 YANG MEMPENGARUHI NUTRISI BAGI IBU HAMIL
2.4 KEBUTUHAN NUTRISI BAGI IBU HAMIL
2.5 GIZI SEIMBANG BAGI IBU HAMIL
2.6 TANDA & KECUKUPAN GIZI IBU HAMIL
2.7 DAAMPAK KEKURANGAN GIZI BAGI IBU HAMIL
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan adalah suatu hal dalam kehidupan yang dapat membuat keluarga bahagia. Pada
kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami dimana para calon ibu harus
sehat dan mempunyai kecukupan gizi sebelum dan setelah hamil. Agar kehamilan berjalan
sukses, keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan yang baik dan selama hamil
mendapatkan tambahan protein, minimal seperti zat besi dan kalsium, vitamin, asam folat dan
energi.
Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat kurang baik bagi ibu,
janin yang dikandung serta jalannya persalinan. Oleh karena itu, perhatian terhadap gizi dan
pengawasan berat badan (BB) selama hamil merupakan salah satu hal penting dalam pengawasan
kesehatan pada masa hamil.
Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita yang tidak hamil,
karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan
ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus,
lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain.

1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah menyusun makalah ini diharapkan memahami mengenai konsep gizi dan dan
nutrisi pada ibu hamil.
b. Tujuan Khusus
Mampu mengetahui pengertiain nutrisi pada ibu hamil
Mampu mengetahui manfaat nutrisi bagi ibu hamil
Mampu mengetahui faktkor-faktor yang memperngaruhi ibu hamil
Mampu mengeetahui kebutuhan nutrisi bagi ibbu hamil
Mampu mengetahui status gizi ibu hamil
Mampu mengetahui makanan yang harus diperhatikan oleh ibu hamil
Mampu mengetahui tanda-tanda kecukupan gizi bagi ibu hamil
Mampu mengetahui dampak kekurangan nutrisi bagia ibu hamil
1.3 Tujuan Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam makalah ini penulis menggunakkan metode studi
literature, adapun teknik yang digunakan yaitu studi kepustakaan dengan mempelajari buku
buku, browsing internet dan sumber buku lain untuk mendapatkan data dalam pembuatan
makalah ini

BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah ikatan kimia yang yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu energi,
membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Soenarjo,
2000).
Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem
tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan (Wikipedia, 2008).
Nutrisi pun harus di seimbangi dengan gizi yang seimbang untuk kebutuhan ibu dan janin elama
masa kehamilannya demi mempertahankan kesehatan.
Nutrisi dengan gizi seimbang bagi ibu hamil adalah keadaan keseimbangan antara zat gizi yang
diperlukan oleh ibu hamil untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan dan perkembangan janinnya
yang dapat dipenuhi oleh asupan zat gizi dari aneka ragam makanan.
Jadi Nutrisi ibu hamil adalah zat-zat yang dibutuhkan ibu hamil untuh memenuhi kebutuhan ibu
dan janin yang berfungsi sebagai pertumbuhan dan perkembangan pada ibu dan janin.
2.2 Manfaat Nutrisi Bagi Ibu Hamil
Dalam mengonsumsi makanan, ibu hamil harus memperhatikan nutrisi serta kandungan gizi dari
makanan yang dikonsumsi,baik bagi dirinya maupun bagi janin yang ada di dlam kandungannya.
Karena kebutuhan gizi bagi ibu hamil akan terus meningkat, terutama setelah memasuki
trimester kedua. Sebab pada saat itu pertumbuhan janin berkembang sangat cepat dan berat
badan ibu pun turut naik sangat pesat, ini berbeda ketika kehamilan masih berada pada trimester
pertama. Pada saat ini pertumbuhan janin belum begitu pesat, sehingga kebutuhan gizinya juga
belum optimal. Pada dua bulan terakhir kehamilan, otak bayi berkembang sangat pesat. Pada saat
ini gizi diperlukan untuk perkembangan otak dan jaringan saraf sang bayi.

Adapun beberapa penjelasan mengenai nutri ibu hamil, sebagai berikut :


1. Nutrisi untuk pertumbuhan
Dengan makanan bergizi, tubuh manusia tumbuh dan dipelihara. Semua organ tubuh dapat
berfungsi dengan baik. Bagian tubuh yang rusak diganti. Kulit dan rambut terus berganti, sel
sel tubuh terus bertumbuh. Sel-sel tubuh memasak dan mengolah zat makanan yang masak agar
zat makanan dapat dipakai untuk pekerjaan tubuh.
2. Makanan sebagai suku cadang
Dengan makanan bergizi, tubuh manusia tumbuh dan dipelihara. Semua organ tubuh dapat
berfungsi dengan baik. Bagian tubuh yang rusak diganti. Kulit dan rambut terus berganti, sel
sel tubuh terus bertumbuh. Sel-sel tubuh memasak dan mengolah zat makanan yang masak agar
zat makanan dapat dipakai untuk pekerjaan tubuh.Untuk itu, setelah sakit kita perlu banyak
makan makanan bergizi. Begitu juga untuk yang menjalani operasi atau yang baru melahirkan.
3. Makanan sebagai bensin bagi tubuh
Dengan makanan bergizi, tubuh manusia tumbuh dan dipelihara. Semua organ tubuh dapat
berfungsi dengan baik. Bagian tubuh yang rusak diganti. Kulit dan rambut terus berganti, sel
sel tubuh terus bertumbuh. Sel-sel tubuh memasak dan mengolah zat makanan yang masak agar
zat makanan dapat dipakai untuk pekerjaan tubuh.Untuk itu, setelah sakit kita perlu banyak
makan makanan bergizi. Begitu juga untuk yang menjalani operasi atau yang baru melahirkan.
2.3 Faktor-faktoor yang Mempengaruhi Nutrisis Bagi Ibu Hamil
Selama masa kehamilan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi ibu hamil dalam
mengonsumsi makanan dengan nutrisi yang ada di dalamnya, diantaranya adalah :
1. Suhu Lingkungan
Pada dasarnya suhu tubuh dipertahankan pada suhu 36,5-37 derajat Celsius untuk
mempertahankan metabolisme yang optimum. Adanya perbedaan suhu antara tubuh dengan
lingkungan, maka mau tidak mau tubuh harus menyesuaikan diri demi kelangsungan
hidupnya yaitu tubuh harus melepaskan sebagian panasnya diganti dengan hasil metabolisme
tubuh, makin besar perbedaan antara tubuh dengan lingkungan maka akan semakin besar
pula panas yang akan dilepaskan.
Dengan adanya perbedaan suhu antara tubuh dan lingkungannya, maka tubuh melepaskan
sebagian panasnya yang harus diganti dengan hasil metabolisme tubuh. Maka lebih besar
perbedaan suhu berarti lebih besar masukan energi yang diperlukan.

2. Status Sosial Ekonomi


Baik status ekonomi maupun sosial sangat mempengaruhi seorang wanita dalam memilih
makanannya. Status ekonomi, terlebih jika yang bersangkutan hidup dibawah garis
kemiskinan ( keluarga prasejahtera ), berguna untuk pemastian ibu mampu membeli dan
memilih bahan makanan yang bernilai gizi tinggi.
3. Wanita Terhadap Makanan
Budaya adalah suatu ciri khas, akan mempengaruhi tingkah laku dan kebiasaan. Wanita yang
sedang hamil dan telah berkeluarga biasanya lebih memperhatikan akan gizi dari anggota
keluarga yang lain. Padahal sebenarnya dirinyalah yang memerlukan perhatian yang serius
mengenai penambahan gizi. Ibu harus teratur dalam mengkonsumsi makanan yang bergizi
demi pertumbuhan dan perkembangan. (Kristiyanasari, 2010)
4. Usia
Usia diperlukan untuk menentukan besaran kalori serta zat gizi yang akan diberikan. Usia
akan mempengaruhi kemampuan atau pengalaman yang dimiliki orang tua dalam pemberian
nutrisi anak balita (Nursalam, 2001).
Semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu hamil, akan berpengaruh terhadap
kebutuhan gizi yang banyak karena selain digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan
dirinya sendiri juga harus berbagi dengan janin yang sedang dikandungnya. Sedangkan untuk
umur yang tua perlu energi yang besar juga karena fungsi organ yang makin melemah dan
diharuskan untuk bekerja maksimal maka memerlukan tambahan energi yang cukup guna
mendukung kehamilan yang sedang berlangsung.
Lebih muda umur seorang wanita hamil, lebih banyak energi yang di butuhkan. Angka
kematian maternal yang berusia 10-14 tahun 5 kali lebih besar dari mereka yang berusia 2024 tahun. Remaja yang berumur 15-19 tahun menunjukkan angka kematian 2 kali lebi besar.
( Soejoenoes,1992 ). Ini berhubungan dengan status gizi remaja yang perkembangan fisik dan
mentalnya masih membutuhkan energi lebih banyak. Masalah yang mempengaruhi
reproduksi yang mencakup gizi untuk menjamin pertumbuhan sempurna salah satunya ialah
umur saat hamil terlalu muda ( kurang 20 tahn ) atau umur terlalu tua ( diatas 35 tahun ).
5. Pendidikan
Konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam pendidikan itu
terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih
baik, dan lebih matang dari individu, kelompok atau masyarakat. Bagi masyarakat yang
berpendidikan tinggi dan cukup tentang nilai gizi lebih banyak menggunakan pertimbangan
rasional dan pengetahuan tentang nilai gizi makanan atau pertimbangan fisiologik lebih
menonjol dibandingkan dengan kebutuhan psikis.

2.4 Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil


Kehamilan menyebabkan banyak perubahan pada tubuh ibu. Perubahan itu menyesuaikam
tubuuh ibu pada keadaan kehamilannya. Perubahan itu pun terjadi pada kebutuhan nutrisi yang
harus terpenuhi oleh ibu hamil, karena nutrisi tersebut tidak hanya dikonsumsi oleh sang ibu
tetapi juga dikonsumsi oleh janin. Jadi nutrisi yang baik akan mempengaruhi pertumbuhan srta
perkembangan janin di dalam kandungan. Adapun kebutuhan nutrisi yang harus dipenuhi oleh
ibu dalam masa kehamilannya ddalah sebagai berikut :
1. Kalori
Zat ini dibutuhkan untuk pembentukan sel-sel baru, pengaliran makanan
dari pembuluh darah ibu ke pembuluh darah janin melalui plasenta, serta
pembentukan enzim dan hormon yang mengatur petumbuhan janin. Kalori ini
diperlukan juga bagi tubuh si ibu itu sendiri untuk dapat berfungsi secara baik.
Umumnya selama masa kehamilan 6 bulan pertama tidak terdapat peningkatan kebutuhan
yang bermakna dari kondisi pada
saat si ibu tidak hamil. Peningkatan kebutuhan sekitar 200 Kalori perhari diperlukan saat usia
kehamilan antara 6-9 bulan.
2. Protein
Protein yang banyak terdapat pada daging, keju, ikan, telur, kacang-kacangan, tahu dan
tempe, berguna untuk membangun sel-sel baru janin (sel darah, kulit, rambut, kuku, dan
jaringan otot). Protein buat sang Ibu juga memiliki fungsi sama yaitu sebagai zat pembangun.
Kebutuhan selama kehamilan tidak jauh berbeda dengan saat sebelum hamil. Bagi wanita
asia umumnya, usia 19-49 tahun perhari diperlukan protein sebanyak 50 Gram. Pembagian
lebih rinci 50 Gram tersebut menurut sumber proteinnya adalah 9 Gram protein ikan, 6 Gram
protein hewan dan antara 35-40 Gram dari sumber nabati/tumbuhan.
3. Vitamin
Banyak jenis vitamin diperlukan selama kehamilan dalam jumlah tertentu
daintaranya : Vitamin A untuk pertumbuhan janin yang dibutuhkan dalam jumlah tertentu
saja dan tidak berlebihan karena dapat berbahaya bagi kesehatan janin. Sangat dianjurkan
untuk menkonsumsi vitamin A yang bersumber dari sayur dan buah-buahn seperti mangga,
tomat, wortel dan aprikot. Vitamin B1 dan B2 serta niasin untuk proses metabolisme tubuh;
Vitamin B6 dan B12 untuk mengatur penggunaan protein; Vitamin C untuk membantu
penyerapan zat besi selama hamil atau mencegah anemia; Vitamin D pada susu dan
olahannya serta kacang-kacangan, menopang pembentukan tulang, gigi, serta persendian

janin dan Vitamin E untuk pembetukan sel-sel darah merah serta melindungi lemak dari
kerusakan.
4. Mineral, Asam Folat dan Seng
Mineral, Asam folat dan seng dalam sayuran dan buah-buahan seperti jeruk, pisang, brokoli,
serta wortel untuk pembentukan susunan saraf pusat dan otak janin. Kedudukan mineral
disini dangat penting berkaitan karena mineral juga membantu proses tumbuh kembang bayi.
Contoh penting yang perlu diingat adalah yang dimainkann oleh Asam Folat yang dibutuhkan
oleh ibu hamil sebanyak 400 g perhari dengan tujuan mencegah terdapatnya kerusakan.
Pembentukan susunan syaraf pada bayi. Selama hamil juga dianjurkan makan banyak serat
dan minum air putih
Kebutuhan vitamin A dan vitamin C juga meningkat selama hamil. begitu juga kebutuhan
mineral, terutama magnesium dan zat besi. Magnesium dibutuhkan untuk mendukung
pertumbuhan dari jaringan lunak. Sedangkan zat besi dibutuhkan untuk membentuk sel
darah merah dan sangat penting untuk pertumbuhan metabolisme energi,disamping untuk
meminimalkan peluang terjadinya anemia, kebutuhan zat besi juga dua kali lipat
dibandingkan saat hamil.
Ada beberapa vitamin yang dibutuhkan selama kehamilan seperti :
Asam folat dan Vitamin B12 (Sinokobalamin) yang berfungsi untuk mencegah anemia
megaloblastik serta mengurangi resiko defek tabung neural jika dikonsumsi sebelum dan
selama 6 minggu kehamian.
Vitamin B6 (Prtdoksin) yang penting untuk pembuatan asam amino dalam tubuh serta
untuk mengurangi keluhan mual-mual pada ibu hamil.

Vitamin C (Asam Askorbat), jika kekurangan vitamin C dapat mengakibatkan keracunan

kehamilan, ketuban pecah dini (KPD). Vitamin C berguna untuk mencegah terjadinya
ruptur membran, sebagai bahan semen jaringan ikat dan pembuluh darah serta kebutuhan
yang diperlukan 10 mg/harilebih tinggi dari ibu tidak hamil.
Vitamin A yang berfungsi untuk pertumbuhan sel jaringan, pertumbuhan gigi, dan

pertumbuhan tulang, penting untuk mata, kulit, rambut serta mencegah kelainan bawaan.
Bila kelebihan dapat mngakibatkan cacat tulang wajah, kepala dan otak serta jantung.
Kebutuhan yang diperlukan 200 RE/hari lebih tinggi dari pada ibu tidak hamil.
Vitamin D selama kehamilan dapat mencegah hipokalsemia, membantu penyerapan
kalsium dan fosfor serta mineralisasi tulang dan gigi. Banyak terdapat pada kuning telur
dan susu.

Vitamin E yang berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan dan integrasi sel darah

merah, dan dianjurkan mengkonsumsi melebihi 2 mg/hari.


Vitamin K bila kekurangan dapat mengakibatkan gangguan pendarahan pada bayi.
Kalsium (Ca) sebagian besar digunakan untuk perkembangan tulang dan janin yang

banyak terdapat pada produk susu, ikan ,kacang-kacangan, tahu, tempe dan sayuran
berdaun hijau dengan jumlah konsumsi yang dianjurkanpada ibu hamil sebanyak 9001200 mg/hari.
Fosfor berfunggsi pada pembentukan rangka dan gigi janin serta kenaikan metabolisme

kalsium ibu.
Zat besi (Fe) diperlukan untuk mencegah terjadinya anemia.
Seng (Zn) kadar Zn yang dibutuuhkan pada ibu hamil sebanyak 20 mg/hari.
Fluor dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan gigi, bila kurang dari kebutuhan gigi

tidak terbentuk sempurna dan jika berlebih warna dan struktur gigi tidak normal.
Yodium dapat mengakibatkan kretinisme,jika kekurangan terjadi kemudian perumbuhan

anak akan terhambat dan dibutuhkan sebanyak 25 ug/hari.


Natrium memegang peranan penting dalam metabolisme air dan bersifat mengikat cairan
dalam jaringan sehingga mempengaruhi keseimbangan cairan pada ibu hamil. natrium
pada ibu hamil bertambah sekitar 3,3 gr/minggu sehingga ibu hamil cenderung menderita
edema.

2.5 Gizi Seimbang Bagi Ibu Hamil


1. Tahap Perkembangan Janin
A. Trimester 1
a) Kualitas Diet pada masa ini sangatlah penting.
b) 2 minggu setelah pembuahan, maka sel telur yang telah dibuahi menempel pada
endometrium, kemudian terjadi pembelahan sel dengan cepat, terjadi pembentukan
plasenta.
c) Masa penyesuaian tubuh ibu.
d) Pertumnbuhan janin masih lambat sehingga kebutuhan nutrisi terutama kalori belum
banyak
e) Perubahan fisiologi dengan manifestasi ngidam, mual, muntah dapat menyebabkan nafsu
makan menurun dan berakibat asupan nutrisi kurang.
B. Trimester 2
a) Pada masa ini pertumbuhan janin sangat pesat.
b) Pada minggu 3 samapi 8 adalah masa pembentukan organ penting seperti jantung, hati
ginjal, dan otak.
c) Dibutuhkan tambahan nutrisi baik dari segi kualitas maupun kuantitas untuk menghindari
defisiensi asupan nutrisi dan cacat bawaan, menyimpan dan nutrisi lainnya serta
persiapan partus dan laktasi.
C. Trimester 3
a) Sejak minggu 8 hingga menjelang persalinan sekl-sel tubuh janin mengalami
perabanyakan dan pembesaran.
b) Pada masa ini tambahan nutrisi dibutuhkan untuk pertumbuhan janin yang cepat,
persiapan persalinan dan persiapan menyusui.
2. Makanan yang Harus Diperhahhtikan oleh Ibu Hamil
a) Menghindari mengkonsumsi makanan kaleng, makanan manis yang berlebihan, serta
makanan yang sudah tidak segar.
b) . Ibu hamil sebaiknya makan dengan teratur untuk menjaga tubuh agar janin yang ada
dalam kandung bisa menyerap makanan dari ibunya dengan baik.
c) Hidangan yang tersusun dari bahan makanan bergizi.
d) . Mengunakan anekaragam makanan yang mengandaug banyak nutrisi dengan membeli
dan memilih makanan yang segar dan bergizi
e) Mengurangi bahan makanan yang banyak mengandung gas seperti sawi, kol, kubis dan
lain-lain.
f) Menghindari merokok dan minum-minuman keras seperti alkohol dan lain-lain.

2.6 Tanda-tanda Kecukupan Gizi Bagi Ibu Hamil


Menurut Nadesul, 2004 untuk melihat apakah seorang ibu hamil gizi nya tercukupi atau tidak
dapat dilihat beberapa tanda-tanda diantaranya :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)
k)
l)
m)
n)
o)

Berat badan normal sesuai tinggi dan bentuk tubuh.


Postur tegak, tungkai dan lengan lurus.
Pencernaan nafsu makan baik.
Jantung detak dan irama normal, tekanan darah normal sesuai dengan usia.
Otot kenyal, kuat, sedikit lemak dibawah kulit.
Syaraf perhatian baik, tidak mudah tersinggung, refleks normal serta mental stabil.
Vitalitas umum, ketahanan baik, energik, cukup tidur dan penuh semangat.
Tungkai kaki tidak bengkak, normal.
Keadaan umum Responsive dan gesit.
Rambut menkilat, kuat, tidak mudah rontook, kulit kepala normal.
Kulit licin, lembab dan segar
Muka dan leher warna sama, licin, tampak sehat, segar.
Bibir licin, lembab, tidak pucat, tidak bengkak
Kelenjar tidak ada pendarahan dan pembesaran
Mata bersinar, bersih, konjungttiva tidak pucat, tidak ada pendarahan.

2.7 Dampak kekurangan gizi pada Ibu Hamil


Apabila gizi serta nutrisi tidak atau kurang terpenuhi selama masa kehamilan, maka akan
mengakibatkan beberapa dampak yang nantinya akan terjadi baik itu terhadap ibu itu sendiri atau
dampak terhadap janinnya.
1. Terhadap Ibu
a) Anemia Gizi Besi
Kekurangn zat besi banyak terdapat di Indonesia sehingga ibu hamil di anjurkan agar
mengkonsumsi tambahan zat besi atau makan yang mengandung zat besi seperti hati ayam
dan lain-lain.
b) Kenaikan berat badan yang rendaah selama hamil
Bila ibu hamil kurang gizi kenaikan berat badan hanya 7-8 kg yang bisa berakibat melahirkan
bayi BBLR. Tetapi, bedasarkan perkembangan terkini juga disampaikan bahwa ternyata
penambahan berat badan selama kehamilan tidak terlalu mempengaruhi berat badan janin,
karena ada kalanya ibu yang penambahan berat badannya cukup ternyata berat badan
janinnya masih berkurang dan ada juga ibu yang penambahan berat badannya kurang selama
kehamilan tetapi janinnya sesuai.
2. Terhadap Persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap persalinan dapat mengakibatkan proses persalian sulit dan lama,
persalinan sebelum waktunya, perdarahan setelah persalinan serta persalinan dengan operasi
cenderung emningkat.
3. Terhadap Janin
Kekuurangan gizi selama masa kehamilah dapat mempengaruhii proses pertumbuhan janin dan dapat
menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada
bayi, serta berat badan bayi lahir rendah.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Kehamilan adalah suatu kejadian yang hampir selalu ditunggu-tunggu. Saat ini pun ibu
pada umumnya sudah mengerti bagaimana seharusnya ia lebih menjaga kondisi tubuh demi
untuk kelancaran kehamilan dan perkembangan janin dalam kandungan. Jika sebelumnya ia
makan hanya untuk dirinya sendiri, kini ia harus mencukupi kebutuhan gizinya untuk
janinnya pula. Normalnya, sang ibu mengalami peningkatan berat badan selama kehamilan
berlangsung. Kenaikan berat badan yang optimal akan berdampak baik pada kehamilan
maupun output persalinannya kelak.
Makanan dengan gizi seimbang dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak sebagai
sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai
zat pengatur. Sebagai sumber tenaga yang menghasilkan kalori, karbohidrat dapat diperoleh
dari serealia, umbi-umbian. Sementara protein sebagai sumber zat pembangun dapat diperoleh
dari daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan sebagai sumber zat pengatur, vitamin dan
mineral dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayur-sayuran.

3.2 Saran
1. Mahasiswa dapat lebih memahami mengenai nutrisi pada ibu hamil
2. Diharapkan bagi petugas kesehatan agar dapat memberikan pendidikan kesehatan berupa
penyuluhan bagi ibu hamil mengenai gizi seimbang pada masa kehamilan agar dapat
mengurangi kekurangan gizi pada ibu hamil.
3. Bagi ibu hamil agar rajin memeriksakan kehamilannya secara rutin (minimal 1 bulan sekali)
untuk menjaga agar kenaikan berat badan tetap terjaga dengan cara menimbang berat badan.

Anda mungkin juga menyukai