Anda di halaman 1dari 4

Bahan bakar cair (BBM)

Minyak (petroleum) berasal dari kata-kata: Petro = rock (batu) dan leaum = oil
(minyak) Minyak dan gas sebagian besar terdiri dari campuran molekul carbon
dan hydrogen yang disebut dengan hydrocarbons. Minyak dan gas terbentuk dari
siklus alami yang dimulai dari sedimentasi sisa-sisa tumbuhan dan binatang
yang terperangkap selama jutaan tahun. Pada umumnya terjadi jauh dibawah
dasar lautan. Material-material organik tersebut berubah menjadi minyak dan
gas akibat efek combinasi temperatur dan tekanan di dalam kerak bumi.
Kumpulan dari minyak dan gas tersebut membentuk reservoir-reservoir minyak
dan gas.
BBM terdiri dari berbagai jenis hydrocarbons yang berasal dari minyak bumi, dan
sering pula terdiri dari campuran-campuran lain. Sifat mudah menguap di dalam
mesin menentukan jenis hydrocarbons dan campuran yang digunakan pada
BBM. Sifat mudah menguap tersebut disebut dengan volatility. Karena minyak
bumi mentah mempunyai kadar volatility yang lebih rendah dan tinggi dari BBM,
maka BBM harus dipisahkan dari minyak bumi mentah melalui proses destilasi,
namun karena dengan proses tersebut jumlah BBM yang diperoleh sangat
sedikit maka minyakk bumi mentah harus melalui proses penyulingan yang
lebih komplek. Penyulingan minyak bumi mentah tersebut akan mengubah kadar
volatility hydrocarbons yang lebih rendah atau lebih tinggi dari BBM menjadi
sama dengan BBM.BBM yang dihasilkan merupakan campuran dari hydrocarbonhydrocarbon dengan kadar volatility yg sama.
Komposisi dan sifat dari BBM ditentukan dari jenis dan kandungan minyak bumi
mentah asalnya, metode penyulingan yang digunakan dan tergantung dari sifat
zat-zat campuran yang ditambahkan untuk meningkatkan mutu BBM. Minyak
bumi terdiri dari bermacam-macam jenis hidrokarbon, namun hanya beberapa
jenis yang dominan antara lain :
a. Jenis Paraflin (CnH2n+2) mempunyai sifat sangat stabil, reaksi dengan gas
chloor, banyak terdapat hampir pada semua jenis minyak bumi. Paraffin wax
(lilin) adalah rangkaian yang lurus dan bercabang.
b. Jenis Olefin atau jenis Ethylene (CnH2n) terdiri dari senyawa tidak jenuh,
mudah bereaksi dengan gas chloor, asam chlorida dan asam sulfat. Olefin yang
titik didihnya rendah tidak terdapat dalam minyak bumi tetapi biasanya terdapat
pada minyak hasil perengkahan (cracking).
c. Jenis Naphthene (CnH2n) meskipun mempunyai tipe sama dengan
Olefin, namun memiliki sifat yang berbeda. Naphthene memiliki senyawa cincin
(cyclic compounds) yang jenuh, sedangkan Olefin senyawa lurus yang antara
karbonnya ada senyawa tak jenuh.
d. Jenis Aromatik (CnH2n-6) biasa disebut jenis benzene, jenis ini mudah bereaksi
dengan senyawa organik lain. Minyak bumi jarang yang mengandung senyawa
benzene atau toluene, tetapi minyak bumi dari Sumatra dan Kalimantan
mengandung senyawa aromatik.

e. Jenis Diolefin (CnH2n-2) sifatnya hampir sama dengan olefin tetapi lebill aktif,
bahkan dapat membentuk polimer dengan senyawa tidak jenuh lainnya menjadi
molekul yang besar semacam karet (gum). Jenis diolefin tidak ada dalam minyak
bumi, hanya ada pada hidrokarbon rengkahan.

Bahan bakar gas


Bahan bakar bentuk gas yang biasa digunakan adalah gas petroleum cair (LPG),
gas alam, gas hasil produksi, gas blast furnace, gas dari pembuatan kokas, dll.
Nilai panas bahan bakar gas dinyatakan dalam Kilokalori per normal meter kubik
(kKal/Nm3) ditentukan pada suhu normal (20 0C) dan tekanan normal (760 mm
Hg).
LPG terdiri dari campuran utama propan dan Butan dengan sedikit
persentase hidrokarbon tidak jenuh (propilen dan butilene) dan beberapa fraksi
C2 yang lebih ringan dan C5 yang lebih berat. Senyawa yang terdapat dalam
LPG adalah propan (C3H8), Propilen (C3H6), normal dan iso-butan (C4H10) dan
butilen (C4H8). LPG merupakan campuran dari hidrokarbon tersebut yang
berbentuk gas pada tekanan atmosfir, namun dapat diembunkan menjadi bentuk
cair pada suhu normal, dengan tekanan yang cukup besar. Walaupun digunakan
sebagai gas, namun untuk kenyamanan dan kemudahannya, disimpan dan
ditransport dalam bentuk cair dengan tekanan tertentu. LPG cair, jika menguap
membentuk gas dengan volum sekitar 250 kali.
Gas alam merupakan bahan bakar dengan nilai kalor tinggi yang tidak
memerlukan fasilitas penyimpanan. Gas ini bercampur dengan udara dan tidak
menghasilkan asap atau jelaga. Gas ini tidak juga mengandung sulfur, lebih
ringan dari udara dan menyebar ke udara dengan mudahnya jika terjadi
kebocoran. Metan merupakan kandungan utama gas alam yang mencapai
jumlah sekitar 95% dari volum total. Komponen lainnya adalah: Etan, Propan,
Pentan, Nitrogen, Karbon Dioksida, dan gasgas lainnya dalam jumlah kecil. Sulfur
dalam jumlah yang sangat sedikit juga ada. Karena metan merupakan komponen
terbesar dari gas alam, biasanya sifat metan digunakan untuk membandingkan
sifat-sifat gas alam terhadap bahan bakar lainnya.
Bahan bakar padat

Bahan bakar padat adalah suatu materi padat yang dapat diubah menjadi
energy. Contohnya adalah batubara. Sifat fisik batubara termasuk nilai panas,
kadar air, bahan mudah menguap dan abu.Sifat kimia batubara tergantung dari
kandungan berbagai bahan kimia seperti karbon,hidrogen, oksigen, dan
sulfur.Nilai kalor batubara beraneka ragam dari tambang batubara yang satu ke
yang lainnya. Nilai untuk berbagai macam batubara diberikan dalam Tabel
dibawah.

TUGAS TPBB

AKHMAD GAFAR

2111100071

properties of aviation turbine AVTUR


Appearance

Pale straw, Liquid

Odour

Hydrocarbon

initial boiling point and boiling range

150-300 Celcius

flash point
Lower/Upper Flammability or explosion
limits
auto ignition temperature
Vapour pressure
Density
n-octanol/water partition coefficient
kinematicviscosity

< 38 Celcius
1.0 - 6.0 % volume
> 220 Celcius
< 0.1 hPa at 20 Celcius
775 Kg/L-840 Kg/L at 15
Celcius

1-2mm 2/s at 40 Celcius

Anda mungkin juga menyukai