Jenis Kapal
Jenis Kapal
Bahan atau material untuk membangun kapal adalah beraneka ragam tergantung dari maksud dan tujuan
dari pembuatan kapal tersebut. Faktor ekonomis tentu menjadi pertimbangan yang paling utama. Adapun
jenis kapal ditinjau dari bahan atau materialnya adalah sebagai berikut :
1. Kapal kayu
Adalah kapal yang seluruh konstruksi badan kapal dibuat dari kayu, kapal jenis ini biasanya terbatas
pada kapal-kapal sedang dan kecil.
Kapal kayu banyak dijumpai di kawasan nelayan tradisional sebagai kapal penangkap ikan. Kayu yang
dipakai harus memenuhi standar kelas awet dan kekuatanya yang telah diatur oleh Biro Klasifikasi
Indonesia (BKI). Demikian juga proses pembuatan kapal kayu dan perawatan harus memenuhi standar
dari BKI. Syarat kayu untuk konstruksi sebuah kapal adalah :
4. Kapal baja
Adalah kapal yang seluruh konstruksi badan kapal dibuat dari baja, kapal jenis ini paling banyak kita
jumpai dilapangan, baik berukuran kecil sampai kapal-kapal besan.
Kapal
dengan
menggunakan
alat
penggerak
padle
wheel,
pada prinsipnya adalah gaya tahanan air yang menyebabkan/menimbulkan gaya dorong kapal
(seperti dayung).Padle wheel dipasang dikiri dan kanan kapal dan gerak putarnya dibantu oleh mesin.
Umumnya digunakan di daerah yang mempunyai perairan yang tenang misalnya di danau, sungai
sebagai kapal-kapal wisata atau pesiar.
3. Kapal
dengan
menggunakan
alat
penggerak
jet
propultion,
adalah air diisap melalui saluran di muka lalu didorong ke belakang dengan pompa hingga
menimbulkan impuls (jet air ke belakang). Sistim ini banyak kita jumpai pada tug boat tetapi fungsinya
untuk mendorong bukan menarik juga terdapat pada kapal wisata.
4. Kapal
dengan
menggunakan
alat
penggerak
propeller
(baling-baling),
dimana bergerakkarena berputarnya baling yang dipasang di belakangbadan kapal sehingga
menimbulkan daya dorong. Baling-baling inil yang paling banyak digunakan dan dikembangkan sampai
saat ini.
Keuntungan menggunakan jenis mesin ini adalah : mudah pemakaian dan pengontrolan, mudah
berputar balik (reversing) dan mempunyai kecepatan putar yang sama dengan perputaran propeller.
Sedangkan kerugiannya adalah konstruksinya berat dan memakan banyak tempat serta pemakaian
bahan bakar yang sangat besar.
2. Steam turbine
Adalah kapal yang menggunakan mesin turbin uap dimana tenaga yang dihasilkan oleh mesin jenis ini
sangat rata dan uniform dan pemakaian uap sangat efisien baik pada tekanan tinggi ataupun rendah.
Mesin jenis ini mempunyai kelemahan yang utama adalah tidak dapat berputar balik atau non reversible
sehingga diperlukan reversing turbine yang tersendiri khusus untuk keperluan tersebut, putarannya
sangat tinggi sehingga reduction propeller gear sangat diperlukan untuk membuat perputaran propeller
jangan terlalu tinggi. Kelebihan dari masin jenis ini adalah vibration sangat kecil dan pemakaian bahan
bakar lebih kecil kalau dibandingkan dengan mesin uap torak. Mesin semacam ini dapat dibuat bertenaga
sangat besar, oleh karena itu digunakan untuk kapal yang membutuhkan tenaga besar.
3. Turbine Electric Drive.
Beberapa kapal yang modern memakai sistem dimana suatu turbin memutarkan sebuah elektrik
generator, sedangkan propeller digerakkan oleh suatu motor yang terpisah tempatnya dengan
mempergunakan aliran listrik dari generator tadi. Disini reversing turbine yang tersendiri dapat
dihapuskan dengan memakai sistim ini sangat mudah operasi mesin-mesinnya.
4. Internal combustion engine
Mesin ini biasa disebut mesin pembakaran dalam atau motor bensin, mesin ini paling sesuai untuk
tenaga kecil (motor tempel atau out board motor). Sedangkan tenaga yang lebih besar dipakai mesin
diesel yang dibuat dalam suatu unit yang besar untuk kapal-kapal yang berkecepatan rendah dan
sedang.
Keuntungan Internal combustion engine dapat langsung diputar balik dan dapat
dipakai dengan cara kombinasi dengan beberapa unit kecil. Untuk tenaga yang
sama, jika dibandingkan dengan mesin uap akan lebih kecil ukurannya. Dengan
adanya kemajuan dalam pemakaian turbo charger untuk supercharging maka
beratnyapun dapat diperkecil dan penghasilan tenaga dapat dilipat gandakan.
Keuntungan Internal combustion engine dapat langsung diputar balik dan dapat dipakai dengan cara
kombinasi dengan beberapa unit kecil. Untuk tenaga yang sama, jika dibandingkan dengan mesin uap
akan lebih kecil ukurannya. Dengan adanya kemajuan dalam pemakaian turbo charger untuk
supercharging maka beratnyapun dapat diperkecil dan penghasilan tenaga dapat dilipat gandakan.
5. Gas turbine.
Prinsipnya adalah suatu penggerak yang mempergunakan udara yang dimampatkan (dikompresikan) dan
dinyalakan dengan menggunakan bahan bakar yang disemprotkan dan kemudian setelah terjadi
peledakan udara yang terbakar akan berkembang. Kemudian campuran gas yang dihasilkan itu yang
dipakai untuk memutar turbine. Gas yang telah terpakai memutar turbine itu sebelum dibuang masih
dapat dipakai untuk heat exchangers sehingga pemakaiannya dapat seefektif mungkin. Type mesin ini
yang sebetulnya adalah kombinasi dari Free Piston Gas Fier dan gas turbine belum banyak dipakai oleh
kapal-kapaldagang. Research mengenai mesin ini masih banyak dilakukan.
6. Nuclear Engine
Nuclear Engine ini walaupun tenaganya cukup besar akan tetapi memerlukan pertimbanganpertimbangan khusus seperti penggunaan ruang yang luas, jumlah tenaga kerja yang cukup banyak,
resiko keselamatan dan lain-lain. Nuclear Engine ini hanya dipakai pada kapal-kapal besar non komersil
seperti kapal induk, kapal perang sehingga kapal yang memakainya masih terbatas.
Konstruksi peti kemas dibuat sedemikian rupa sehingga barang-barang yang ada didalamnya terjamin
keamanan dari kerusakkan dan lain-lain. Kapal pengangkut peti kemas (container ship) harus mempunyai
fasilitas pelabuhan khusus peti kemas, baik alat bongkar muatan maupun peralatan lainnya. Disamping
itu kapal jenis ini juga direncanakan sedemikian rupa sehingga mempunyai ruangan dengan parallel
middle body yang lebih panjang dibandingkan demgan kapal-kapal jenis yang lainnya. Dengan parallel
middle body yang lebih panjang maka akan berpengaruh terhadap tata letak dan kapasitas dari muatan
peti kemas yang mempunyai ukuran yang sudah standar secara internasional.
7) Kapal Perang
Karena fungsinya untuk berperang atau menjaga keamanan maka perencanaan dan konstruksinya lebih
ditekankan pada segi kekuatan dan bukan segi ekonomis, disamping kapal jenis dilengkapi alat-alat
navigasi yang modern dan lengkap yang beberapa hal tidak terdapat pada kapal jenis lainnya..