Anda di halaman 1dari 4

INTRODUKSI INVESTASI DALAM PANDANGAN ISLAM[1]

Oleh:
I.

Pendahuluan

Roda zaman yang berputar dengan cepatnya menimbulkan banyak perubahan didalam be
rbagai ranah kehidupan. Baik perubahan tersebut ditinjau dari segi politik, sosi
al, ekonomi, maupun kebudayaan. Perkembangan teknologi serta kemudahan mengakses
informasi yang menjadi titik terang dalam berbagai transaksi dan muamalah semak
in meligitimasi pernyataan para sosiologi bahwa manusia adalah makhluk sosial, k
arena saling bergantung antara satu dengan yang lainnya. Kendati perkembangan ke
dua aspek ini mencapai titik puncak, manusia mulai melupakan esensi terhadap pen
gertian kehidupan atau disebut mengalami gejala anomi.
Pikiran yang materialistis membuat manusia berlomba-lomba memupuk kekayaan denga
n mencari keuntungan sebanyak-banyaknya agar dapat terpenuhi hasratnya. Hal ini
tentunya menegaskan kepentingan individu diatas kepentingan sosial. Dewasa ini b
anyak negara-negara yang melakukan kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatk
an investasi baik domestik ataupun modal asing. Hal ini dilakukan oleh pemerinta
h sebab kegiatan investasi akan mendorong pula kegiatan ekonomi suatu negara, pe
nyerapan tenagakerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa ata
u bahkan penambahan devisa.
Iklim investasi yang merupakan semua kebijakan,kelembagaan, dan lingkungan, baik
yang sedang berlangsung maupun yang diharapkan terjadi di masa datang bisa memp
engaruhi tingkat pengembaliandan resiko suatu investasi.
Sejauh ini kita melihat Pemerintah Indonesia menyadari perlunya upaya meningkatk
an investasi, yaitu dengan memperbaiki berbagai aspek yang berkaitan
dengan iklim investasi, akan tetapi keserakahan pihak yang berkuasa seakan-seaka
n menjadikan nilai investasi sebagai bencana bagi masyarakat yang pada hakikat k
egiatan ini menjadi penunjang hidup.
Rangkaian rumusan masalah di atas menjadi pijakan bagi kita untuk bisa mengenal
lebih jauh tentang kegiatan berinvestasi. Disini pemakalah tidak membahas dengan
detail bagaimana pandangan fikih tentang tumbuhnya investor asing di negeri sya
riat, karena sifat makalah ini hanyalah sebagai pengenalan tentang dan gambaran
umum tentang investasi itu sendiri.
II.

Pembahasan

A. Defenisi Investasi
Investasi dalam bahasa Arab disebut dengan kata (?????????) berasal dari fi il???
yang bermakna menginvestasikan atau mengembangkan.
Sedangkan secara istilah investasi merupakan suatu kegiatan penempatan dana pada
aset produktif dengan harapan mendapatkan pertumbuhan modal dalam jangka waktu
tertentu.Pada dasarnya investasi secara konvensional dapat diartikan sebagai sua
tu kegiatan bisnis yang pasif karena tanpa melibatkan lansung penanam modal. Ber
investasi adalah salah satu langkah strategis yang bisa dilakukan setiap orang u
ntuk menghasilkan keuntungan lebih.
Namun menurut Jack Clark Francis investasi adalah penanaman modal yang diharapka
n dapat menghasilkan tambahan dana pada masa yang akan datang. Berdasarkan defin
isi Investasi, dapat disimpulkan bahwa investasi merupakan suatu bentuk pengorba
nan kekayaan di masa sekarang untuk mendapatkan keuntungan di masa depan dengan
tingkat resiko tertentu.[2]
B. Prinsip Dasar berinvestasi
Islam menganjurkan untuk menjaga harta benda serta mencegahnya dari kehilangan.S

ebagaimana Allah berfirman dalam Al-Quran:


???????? ??????? ??????? ???? ??? ???? ??? ???? ???????? ???? ??????? ???????? ?
??? ?????? (??????:5)
Artinya: dan janganlah kamu serahkan pada orang yang belum sempurna akalnya, ha
rta (mereka yang ada dalam kekuasaan) kamu yang dijadikan Allah sebagai pokok ke
hidupan, Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkannl
ah kepada mereka perkataan yang baik.(An-Nisa':5).
Kalau kita lihat ayat diatas Allah menegaskan dengan kata ???????? ???? bukan ??
?????? ????. Menurut Imam Ar-Razi ayat diat menggunakan kalimat ???? supaya kita
tidak menjadikan harta mereka sebagai rezeki, akan tetapi menjadikannya sarana
untuk mendapatkan rezeki dengan cara mengembangkannya untuk mendapatkan keuntung
an.
Umar bin Khatab Ra berkata: dagangkan harta anak yatim dan jangan makan zakat da
ri penghasilannya.
Namun sesuai prinsipil, bahwa aktivitas perdagangan dan usaha yang sesuai dengan
syariah adalah kegiatan usaha yang tidak berkaitan dengan produk atau jasa yang
haram seperti makanan haram. Selain itu juga menghindari cara perdagangan dan u
saha yang dilarang, termasuk yang tergolong praktik riba,gharar,maysir.
C. Fungsi Investasi Secara Umum
Tidak seperti tabungan dan konsumsi, investasi merupakan sebuah bisnis yang tida
k dapat diprediksi dan berisiko, karena investai tidak harus mengikuti pergeraka
n yang sama dengan produk nasional bruto (GNP)[3] beda halnya dengan pengeluaran
konsumsi yang dapat memengaruhi nilai produk nasional bruto. Investasi merupaka
n aktivitas tersendiri dari sektor swasta dan sektor pemerintah.
Peristiwa dimana invsetasi tidak sejalan dengan dengan laju pertumbuhan produk n
asional bruto ditemukan pada saat terjadinya resesi dalam siklus ekonomi juga da
lam perekonomian yang sedang mengalami inflasi. Jika produk nasional bruto tetap
tinggi dan tingkat suku bunga juga tinggi keadaan ini dapat mengurangi investas
i.[4]
D. Fungsi Investasi dalam Perekonomian Islam[5]
secara lebih spesifik, M.M metwally (1993) mengembangkan suatu fungsi investasi
dalam perekonomian islam akan sangat berbeda dari perekonomian yang non-Islami (
konvesinal). Model yang dikembangkan mengasumsikan tingkat suku bunga nol, adapu
n asumsi lain yang digunakan adalah:
1.
2.
3.

Terdapat denda untuk penimbunan aset-aset yang tidak termanfaatakan.


Dilarangnya segala bentuk spekulasi dan tindakan perjudian.
Tingkat suku bunga pada semua jenis dana pinjaman adalah nol.

Jadi, para investor dapat memilih diantara tiga alternatif untuk memanfaatkan da
nanya (a) memegang dananya dalam bentuk tunai (b) memegang dananya dalam bentuk
aset-aset yang tidak menghasilkan pendapatan (contoh: deposito bank, pinjaman, p
roperty) atau (c) menginvestasikan dananya ( menjadi investor dalam proyek yang
dapat menambah persedian modal negara). Menurut beberapa pandangan kontemporer,
seorang Muslim yang menginvestasikan dana atau tabungannya tidak akan dikenakan
pajak pada jumlah yang telah diinvestasikannya, tetapi dikenakan pajak pada keun
tungan yang dihasilkan dari investasinya, karena dalam perekonomian Islami semua
aset-aset yang tidak termanfaatkan dikenakan pajak, jadi investor Muslim akan l
ebih baik memanfaatkan dananya untuk investasi daripada mempertahankan dananya d
alam bentuk yang tidak termanfaatkan.
E. Produk Jasa Investasif[6]
Jika berbicara mengenai investasi, secara umum investasi dapat dilakukan pada du

a sektor, yakni sektor riil dan sektor keuangan. Investasi di sektor riil dilaku
kan dengan membeli atau menyimpan benda-benda riil yang diharapkan akan mempunya
i nilai jual beli tinggi di masa datang seperti tanah, bangunan, emas, benda sen
i, dan lain-lain.
Sedangkan investasi sektor keuangan dilakukan di pasar keuangan, dan pasar keuan
gan diketegorikan menjadi dua kategori, yaitu: pasar uang dan pasar modal. Berik
ut uraian bentuk-bentuk Investasi Syariah:
1.
Deposito Syariah
Dalam operasionalisasi di dunia perbankan, transaksi ini mempunyai karakteristik
tersendiri, yaitu kedua belah pihak yang mengadakan kontrak antara pemilik dana
dan mudharib akan menentukan kapasitas baik sebagai nasabah maupun pemilik.
2.
Pasar Modal Syariah
Dalam arti sempit pengertian pasar merupakan tempat para penjual dan pembeli ber
temu untuk melakukan transaksi.Namun pengertian pasar modal secara umum merupaka
n suatu tempat bertemunyan para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi da
lam rangka memperoleh modal.
F. Studi Kasus
Investasi selalu memiliki dua sisi, yaitu return dan risiko. Dalam Berinvestasi
berlaku hukum bahwa semakin tinggi return yang ditawarkan maka semakin tinggi pu
la risiko yang harus ditanggung investor. Investor bisa saja mengalami kerugian
bahkan lebih dari itu bisa kehilangan semua modalnya. Adapun Faktor yang dapat
mempengaruhi investasi yang dijadikan bahan pertimbangan investor dalam menanamk
an modalnya, antara lain : Pertama faktor Sumber Daya Alam, Kedua faktor Sumber
Daya Manusia, Ketiga faktor stabilitas politik dan perekonomian, guna menjamin k
epastian dalam berusaha, Keempat faktor kebijakan pemerintah, Kelima faktor kemu
dahan dalam peizinan.
Disamping itu dampak positif dan negatif dengan adanya investor asing adalah:
Dampak Positif
Investor asing diharapkan secara langsung maupun tidak langsung dapat lebih mera
ngsang dan menggairahkan kehidupan dunia usaha, serta dapat dimanfaatkan sebagai
upaya menembus jaringan pemasaran internasional melalui jaringan yang mereka mi
liki. Selanjutnya modal asing diharapkan secara langsung dapat mempercepat prose
s pembangunan ekonomi Indonesia dan memperluas kesempatan kerja.
Dampak Negatif
Dampak negative yang ditimbulkan oleh adanya investasi asing ialah muncul berbag
ai permasalahan yang diakibatkan oleh penguasaan asing terhadap aset-aset public
antara lain kontrol dari luar negeri yang sering sangat merugikan Negara tempat
investasi, baik dari segi ekonomi maupun politik, menghabiskan/menguras sumberd
aya yang kita miliki utamanya sumber daya alam, investor asing banyak banyak yan
g bergerak di sector pertambangan (miring), adanya biaya yang harus ditanggung/d
ibayar setelah proyek beroperasi dan pihak investor asing yang terlalu bebas/lel
uasa dalam mencampuri perekonomian Indonesia.[7]
Namun yang terjadi di negara kita saat ini justru kegiatan investasi yang meliba
tkan pihak asing menjadi bumerang bagi rakyat sendiri. Contoh kasus yang sedang
marak saat ini adalah freeport pertambangan di ujung bagian timur Indonesia, tep
atnya di Papua. Dalam buku freeport: Bagaimana Pertambangan Emas dan Tembaga Rak
sasa "menjajah" Indonesia ini mengungkapkan betapa PT Freeport McMoran Indonesia
telah melakukan kejahatan multidimensional. Kejahatan lingkungan, kejahatan kem
anusiaan, kejahatan ekonomi, kejahatan hukum dan kejahatan politik dilakukan ser
entak oleh perusahaan pertambangan yang termasuk dalam kategori industri hitam i
ni.
Kasus Freeport bukanlah satu-satunya.[8] Ada berlusin-lusin kontrak karya pertam

bangan lainnya antara Indonesia dengan berbagai korporasi asing yang tidak masuk
akal sehat. Mengapa? karena hampir semua kontrak karya pertambangan itu merupak
an pengulangan praktik penjajahan. Korporasi asing mendapat keuntungan yang terl
alu besar, sementara pihak Indonesia hanya mendapat royalti ala kadarnya dan mem
ikul beban destruksi lingkunan yang mustahil dapat dipulihkan. Logikanya mungkin
kah kita mengembalikan sebuah gunung kecilyang sudah lenyap di hajar freeport da
n berubah jadi "danau" buruk dan melelehkan salju di puncak Gunung Jaya Wijaya y
ang merupakan salah satu keajaiban alam ? Keajaiban alam kini tinggal kenangan.
Keserakahan freeport adalah tipikal investor luar dan korporasi internasional ya
ng bergerak di bidang pertambangan. Kalau kita telusuri lebih jauh sikap Indones
ia terhadap korporasi asing agaknya memang berbeda dibandingkan dengan negara-ne
gara lain, terkhusus negara petro-dollar di Timur Tengah yang menjadi kaya karen
a pemerintah di kawasan tersebut sangat lihai mengover production-sharing dan pr
ofit-sahring dan berani meminta bagian yang lebih masuk akal, dibanding Indonesi
a. Indonesia nampak selalu tundk, merunduk dengan investor korporasi asing yang
dalam 24 jam sehari-semalam ideologi mereka adalah maksimalisasi keuntungan deng
an segala cara. Seharusnya kita perlu belajar dari negara-negara lain seperti Ve
nezuela dan Boloivia. Kedua negara ini berhasil keluar dari cengkeraman korporat
okrasi internasional. Mereka berhasil melakukan negosiasi ulang atas seluruh per
janjian pertambangan dengan investor asing yang semula merugikan bangsa sendiri.
Kita sering luput banyaknya kecurangan yang dilakukan oleh pelaku dunia usaha ad
alah salah satu faktor yang membuat pelaksanaan penegakan hukum ekonomi di Indon
esia ini tidak berjalan dengan baik. Seharusnya hukum yang mengatur tentang kegi
atan perindustrian maupun kegiatan usaha lainnya diperjelas serta dipertegas unt
uk memberikan efek jera kepada pelaku usaha yang berbuat kecurangan serta tercip
tanya persaingan yang bersih dan kompetitif diantara para pelaku usaha. Membenah
i hukum ekonomi di Indonesia tidak semudah membalikan telapak tangan. Bagaimana
bisa dengan mudah hukum ekonomi di negara kita di tegakan jika para pejabat peme
rintahannya adalah tersangka utama dalam kasus-kasus di bidang ekonomi itu sendi
ri.
III.

Penutup

Pembahasan mengenai investasi sangatlah luas. Banyak hal yang harus kita kaji le
bih lanjut tentang permasalahan ini. Keluasaan pembahasan dan makalah ini tentun
ya memiliki banyak celah untuk rekan-rekan kritisi. Karena makalah ini baru seke
dar bagian kecil dari luasnya pembahasan investasi dan lebih bersifat kepada pen
genalan.
Daftar Pustaka
Abdul Aziz dan Mariyah Ulfah, Kapita Selekta Ekonomi Islam Kontemporer, Alfabeta
, Bandung, cet I, 2010
Francis, Jack C., Investment: Analysis and Management, 5th edition, McGraw-Hill
Inc., Singapore, 1991
http://ramdan-tugas.blogspot.com/2013/03/hukum-ekonomi-indonesia-agar-investor.h
tml
Ir.Adiwarman A.Karim, Ekonomi Makro Islami, edisi.2 Rajawali Pers, Jakarta,cet.I
II,2010
Mohammad Amien Rais, Agenda mendesak bangsa selamtkan Indonesia, PPSK Press, Yog
yakarta, cet.II, 2008,

Anda mungkin juga menyukai