Anda di halaman 1dari 79

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat digemari oleh
masyarakat luas dari jaman dahulu sebelum modernitas ada hkan sampai saat
ini perkembanganyapun semakin pesat, dengan adanya lembaga yang
mengatur kegiatan olahraga tersebut maka sepakbola kini bisa lebih
berkembang dari jaman ke jaman. Olahraga yang menitik beratkan
aktifitasnya pada kedua kaki ini, bisa dirasakan oleh semua orang, dengan
tidak memandang usia, golongan, ras dan status sosial. Bahkan orang yang
tidak bisa bermain sepakbolapun bisa merasakan kepuasanya dengan
menonton ataupun terlibat di bagian lainya dalam sepak bola.
Kini sepak bola menjadi sebuah media, menjadi bahasa universal atau
bahasa pemersatu bagi semua orang yang terlibat di dalamnya. Dari waktu ke
waktu sepakbola kini bukan hanya olahraga semata yang bisa dilakukan tetapi
ada pergeseran ke arah yang menguntungkan yaitu menjadi lahan bisnis untuk
para pemegang saham yang kemudian menjadikan sepakbola adalah media
meraup keuntungan, bahkan kini bagi sebagian pelaku sepakbola profesional,
sepakbola dijadikan mata pencaharian untuk tetap bertahan hidup. Hal ini
terjadi karena di dalam sepakbola profesioanal banyaknya animo suporter
yang bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan maka para pemegang
sahampun membuat strategi untuk menjalankan roda bisnisnya di dunia
1

sepakbola. Realita ini tidak bisa dipatahkan bahwa sepakbola saat ini menjadi
olahraga yang paling bergengsi diantara olahraga yang lainya, bahkan sadar
tidak sadar kita semua juga telah menjadi bagian dari fenomena tersebut. Hal
ini yang menjadi menarik untuk bahan pengkajian penelitian saya, karena di
dalam cabang olahraga ini ada suatu sistem pengelolaan yang dipegang
perusahaan untuk menjalankan keberlangsungan sebuah tim sepakbola demi
menuju

ke

arah

yang

professional

dengan

kekuatan

hukum

dan

pengorganisasian yang legal.


Di Indonesia hal ini sudah mulai berlaku dimana seluruh tim sepakbola
yang berkiprah di kompetisi resmi yang diadakan oleh PSSI (Persatuan
Sepakbola Seluruh Indonesia), diharuskan untuk mengikuti sebuah aturan
yang dimana seluruh klub atau tim yang berada dikasta kompetisi teratas
sepakbola Indonesia harus sudah profesional dengan catatan memiliki PT.
atau badan hukum sendiri untuk pengelolaan kebutuhan sebuah tim, menurut
Tigorshalom (2016) dalam penjelasan tentang lisensi struktur sepakbola
modern dan status badan hukum klub sepakbola Indonesia. Di dalam
sepakbola profesional sebuah klub atau tim harus mampu menghidupi seluruh
kebutuhan baik dari sisi finansial maupun hal yang lainya. Secara otomatis
sebuah PT harus bisa memanajemen apapun yang telah menjadi kebutuhan
tim tersebut. Berbeda dengan jaman dahulu bahwa sebuah tim sepakbola di
Indonesia bernaung dibawah pemerintahan daerah, yang dimana hidupnya tim
tersebut memakai anggaran yang dikeluarkan APBD. Maka dari itu saat ini
seluruh club atau tim sepakbola Indonesia memiliki PT sendiri dan

menjalankan roda organisasinya demi sebuah tujuan tetap hidup dan


eksistensinya sebuah club atau tim sepakbola tersebut. Hal ini diperkuat
dengan adanya aturan turunan dari Badan Olahraga professional Indonesia
(BOPI), bahwa setiap klub sepakbola yang ada di Indonesia harus memiliki
badan hukum dan pengelolaan finansial yang mandiri dengan tidak
mempergunakan anggaran dari APBD, sehingga pengelolaan transfaransi
anggaranpun bisa dipertanggung jawabkan oleh perusahaan atau badan
hukum yang ada di klub, dan hal ini juga dapat dijadikan acuan untuk
menjadikan sebuah klub sepakbola yang professional demi kemajuan
olahraga di Indonesia.
Salah satu cara yang dilakukan PT. sebuah club atau tim yaitu dengan
cara menjalin kerjasama dengan para pemegang modal yaitu sponsor untuk
bisa membiayai seluruh kebutuhan club atau tim. Kerjasama dengan sponsor
inipun menjadi sangat penting karena adanya hubungan timbal balik yang
didapatkan oleh sponsor dari kegiatan sepakbola tersebut, yaitu bisa
memberikan apa yang dibutuhkan club atau tim dan timbal baliknya untuk
sponsor adalah bisa mempromosikan atau menjual brand kepada masyarakat.
Karena didalam sepakbola tidak hanya melibatkan pelaku sepakbola saja
melainkan banyak hal yang terlibat, maka dari itu keuntungan untuk
sponsorpun bisa didapatkan.
PT. Persib Bandung Bermartabat adalah salah satu perusahaan atau badan
hukum yang legal dimata PSSI, kini menjadi salah satu organisasi yang

mampu mengelola segala bentuk kebutuhan tim Persib Bandung untuk


mengarungi kompetisi yang diadakan oleh PSSI. Salah satu bentuk kegiatan
yang dilakukan oleh bamanajemen PT. Persib Bandung Bermartabat adalah
dengan menjalin kerjasama dengan para seponsor yang bertujuan untuk
mengahasilkan pundi pundi uang yang bisa menghidupi kebutuhan tim. Maka
dari itu sasaran sponsor juga sama yaitu bisa memanfaatkan animo suporter
yang mampu dijadikan peluang untuk mempromosikan produknya sehingga
berdampak kepada hasil penjualan pihak sponsor dan mampu umggul di
banding produk lainya. Melihat Persib Bandung adalah salah satu tim besar
yang ada di Indonesia dan memiliki animo suporter yang luar biasa, maka
sponsorpun banyak yang ingin bergabung bersama PT. Persib Bandung
Bermartabat dan menjadi bagian dari perusahaan ini.
Fenomena yang terjadi di persepakbolaan Indonesia saat ini yaitu sedang
terjadinya konflik antara pemerintahan dan PSSI, sehingga tumbal dari
konflik ini adalah terhentinya kompetisi dan di coretnya Indonesia dari
keangotaan federasi sepakbola dunia, hal ini bermula dari akibat
pembekukanya segala aktifitas PSSI oleh Menpora. Dan hal ini sangat
berdampak besar kepada seluruh pihak yang terlibat didalamnya.
PT. Persib Bandung Bermartabat adalah salah satu perusahaan yang
merasakan dampak kerugian tersebut, karena hal ini bisa mengakibatkan efek
kurang baik terhadap para pemegang saham yang ikut bekerjasama dengan
PT Persib Bandung Bermartabat. Hilangnya modal dari para sponsor

mengakibatkan kerugian untuk sebuah tim, karena tidak adanya pemasukan


kedalam perusahaan yang di alokasikan untuk membiayai sebuah tim. Maka
dari itu solusi apa yang dilakukan oleh PT. Persib Bandung Bermartabat
kepada para pemegang saham atau sponsor dalam menyikapi kejadian ini,
agar citra dan reputasi PT. Persib Bandung Bermartabat tetap baik.
Menurut Dr. Rex Harlow dalam bukunya yang berjudul A Model for
Public Relations Education for Professional Practices menyatakan bahwa
definisi dari Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas dan
mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan
publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan
kerjasama. Melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalana atau
permasalahan, membantu manajemen untuk mampu menanggapi oponi
publik.
Dalam hal menjaga hubungan baik dengan pihak sponsor tentu saja
dibutuhkan peran dari humas PT. Persib Bandung Bermartabat

untuk

menentukan sebuah strategi agar tetap mendapatkan dukungan dari berbagai


pihak sponsor. Hal tersebut tentu saja dibutuhkan sebuah manajemen
pengelolaan yang baik sehingga hubungan baik dengan pihak sponsor dapat
tetap terjaga. Four step public relations menjadi sebuah konsep yang
digunakan oleh humas PT. Persib Bandung Bermartabat untuk mencapai
tujuannya dalam menjaga hubungan yang baik dengan pihak sponsor.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka peneliti membuat suatu


perumusan masalah adalah :
1. Bagaimana proses defining public relations problem yang dilakukan oleh
PT. Persib Bandung Bermartabat dalam menjaga hubungan baik dengan
sponsor?
2. Bagaimana proses perumusan planning and programming yang
dilakukan oleh PT. Persib Bandung Bermartabat dalam menjaga
hubungan baik dengan sponsor?
3. Bagaimana proses taking action and communication yang dilakukan oleh
PT. Persib Bandung Bermartabat dalam menjaga hubungan baik dengan
sponsor?
4. Bagaimana proses evaluating the program dilakukan oleh PT. Persib
Bandung Bermartabat dalam menjaga hubungan baik dengan sponsor?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dirumuskan di atas, maka
penelitian ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui proses defining public relations problem yang
dilakukan oleh PT. Persib Bandung Bermartabat dalam menjaga
hubungan baik dengan sponsor?
2. Untuk mengetahui proses perumusan planning and programming yang
dilakukan oleh PT. Persib Bandung Bermartabat dalam menjaga
hubungan baik dengan sponsor?
3. Untuk mengetahui proses taking action and communication yang
dilakukan oleh PT. Persib Bandung Bermartabat dalam menjaga
hubungan baik dengan sponsor?

4. Untuk mengetahui proses evaluating the program dilakukan oleh PT.


Persib Bandung Bermartabat dalam menjaga hubungan baik dengan
sponsor?
1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan Penelitian yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1.

Kegunaan Teoritis
a. Diharapkan penelitian ini akan berguna untuk menambah pengetahuan
mengenai Manajemen Humas PT. Persib Bandung Bermartabat dalam
menjaga hubungan baik dengan sponsor.
b. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi penelitian

2.

dalam bidang Humas dimasa yang akan datang.


Kegunaan Praktis
a. Untuk peneliti semoga penelitian ini dapat menjadi implementasi dari
teori-teori kehumasan yang telah dipelajari selama perkuliahan.
b. Untuk Humas PT. Persib Bandung Bermartabat penelitian ini
diharapkan berkontribusi baik dalam menjalankan Manajemen Humas
yang berkelanjutan, untuk menjaga hubungan baik dengan sponsor.
c. Untuk Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan
Gunung Djati Bandung khususnya prodi Hubungan Masyarakat
penelitian ini berguna untuk dijadikan bahan bacaan bagi mahasiswa
tingkat bawah yang hendak melakukan penelitian yang sama.

1.5 Tinjauan Penelitian Terdahulu


Aspek
Judul

Penelitian 1
Stategi

Media

Relation

Humas

Penelitian 2
Strategi
Public
Relations PT. Bumi
Serpong Damai Tbk.

Penelitian 3
Strategi
Humas PT.

Polda Jatim dalam

Mengelola

Hubungan

Menjalin
Hubungan
dengan

Dalam

Baik
Media

Massa.

Pers

Dengan

Media

Cetak

Untuk
Mempertahankan Citra
Positif Bsd City.

Teguh Karsa
Dalam
Membangun
Hubungan
Dengan
Masyarakat
Desa Buantan
Lestari

Penulis

Fandi Setiawan

Tujuan

Tujuan penelitian

Peneliti

yaitu untuk

an

mengetahui
sistem atau
strategi PR Polda
Jatim dalam
menjalin hubunga
baik dengan
media massa.

Carissa Belinda
Eftira Yando
Pada penelitian ini
Tujuan
bertujuan
untuk
penelitian ini
mengetahui
lebih
adalah untuk
mendalam
strategi
mengetahui
public relations PT
strategi
BSD
Tbk
dalam
Humas
PT.
mengelola Hubungan
Teguh
Karsa
denga Pers Media
dalam
Cetak
untuk
menjalin
mempertahankan Citra
hubungan
Positif BSD City.
baik dengan
masyarakat
Desa Buantan
Lestari.

Metode

Studi Deskriptif

Studi Deskriptif

Studi

Peneliti

kualitatif

kualitatif

Deskriptif

an

Kualitatif

Hasil

Hasil penelitian

Peneliti

mengungkap

an

bahwa Polda Jatim


menjalankan
fungsinya melalui
manajemen
pengelolaan
perencanaan
pemrograman
penyampaian

Hasil

temuan

dari

penelitian ini adalah


PT

BSD

Tbk

mengimplentasikan
salah

satu

strategi

media relations dalam


mempertahankan citra
positif

BSD

seperti,

City

mengelola

relasi yang dilakukan


dengan

Adapun
kegiatan yang
dilakukan oleh
Humas
Teguh

PT.
Karsa

dalam
menjaga
hubungan
baik

dengan

Masyarakat

menjalin

berita dan

Desa Buantan
hubungan baik dengan

evaluasi.

institusi media massa


beserta para wartawan.

yaitu

memberikan
kontribusi

Selanjuntya
mengembangkan
strategi,

Lestari

dilakukan

dengan menempatkan
sumber daya manusia
yang tersedia sesuai

dengan
bentuk
kegiatan CSR.

10

dengan kekuatan dan


kemampuan
dimiliki,

yang
sedangkan

mengembangkan
jaringan

dilakukan

dengan
media

mulai
local

dari
sampai

media nasional bajkan


internasional.
Penetapan

strategi

media relations yang


dilakukan oleh PR PT
BSD Tbk berdasarkan
analisis SWOT.

1.6 Kerangka Berpikir


1.6.1 Paradigma Pemikiran
Penelitian

ini

penulis

akan

menggunakan

paradigma

konstruktivisme, dalam paradigm konstruktivisme memandang bahwa


dalam realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural tetapi
terbentuk dari hasil konstruksi. Karenanya konsentrasi analisis pada
paradigma konstruksionis adalah menemukan bagaimana peristiwa atau
realitas tersebut dikonstruksi, dengan cara apa konstruksi itu dibentuk.

11

Paham konstruktivisme sosial atau yang dikenal juga sebagai the


social construction reality, di mana sudut pandang ini telah melakukan
penyelidikan tentang bagaimana pengetahuan manusia dibentuk melalui
interaksi sosial. Identitas benda dihasilkan dari bagaimana kita berbicara
tentang objek, bahasa yang digunakan untuk menangkap konsep kita dan
cara-cara kelompok sosial menyesuaikan diri pada pengalaman umum
mereka. Karena itu, alam dinilai kurang penting dibandingkan bahasa yang
digunakan untuk memberi nama, membahas dan mendekati dunia.
Sebagaimana telah dikemukakan dalam rumusan masalah diatas maka
penelitian berfokus pada bagaimana manajemen public relations di PT.
Persib Bandung Bermartabat dalam menjaga hubungan baik dengan
sponsor. Berdasarkan hal tersebut maka teori- teori yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.6.2

Tabel Konsep Berpikir


PT PERSIB BANDUNG
BERMARTABAT

HUMAS PERUSAHAAN

12

MENJAGA
HUBUNGAN
BAIK DENGAN
SPONSOR

Penelit
i
1.

2.

3.

4.

1.6.3

Menentukan dan
merumuskan
permasalahan
Merencanakan dan
melaksanakan
program
Mengambil tindakan
dan berkomunikasi
Mengevaluasi
program kegiatan

Tinjauan Teoritis

a. Manajemen Public Relations: Four Step Public Relations


Mencapai

efek yang tinggi dalam kegiatan komunikasi public

relations adalah tujuan utama dari manajemen public relations, oleh


karena itu Cutlip, Center dan Broom mengemukakan tentang proses
manajemen public relations. Menurut mereka manajemen public relations
haruslah melalui 4 tahapan yaitu : Defining Public Relations Problems;
Planning And Programing, Takning Action Andommunicating,

dan

Evaluating The Program.


Pada pelaksanaannya, untuk memperoleh efek yang maksimal, Cutlip,
Center dan Broom menyatakan bahwa keempat langkah (steps) tersebut
harus dilaksanakan dengan proses putaran (cyclical process) tertentu,

13

dengan disesuaikan kebutuhan. Untuk lebih jelasnya, keempat proses


diatas dapat dideskripsikan dalam berbagai ilustrasi kegiatan public
relations.
Analoginya Jika seorang Ibu Rumah Tangga akan berbelanja ke
pasar, maka pastilah harus melalui empat tahap tersebut. Dari contoh
yang dikemukakan tersebut.
1. Defining Public Relations Problems
Pendefinisian masalah public relations atau defining public
relations problems merupakan proses analisa situasi internal dan
eksternal perusahaan mengenai apa yang terjadi di lapangan. Proses
analisis situasi ini biasanya menggunakan analisis SWOT, yakni
analisis situasi yang mencakup kekuatan (stength) dan kelemahan
(weaknesses) internal perusahaan baik dari sisi manejemen perusahaan
atau kekuatan produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
Kemudian analisis dari peluang (opportunities) dan ancaman
(threats) yang datang dari sisi ekternal perusahaan atau kondisi objektif
di luar perusahaan yang bisa mencakupi gerakan, kekuatan dan
kelemahan dari perusahaan pesaing. Proses pengumpulan data lapangan
yang dibutuhkan bisa dilakukan dengan dua metode yakni metode
formal dan informal.
2. Planning And Programing

14

Proses ini ada untuk menindak lanjuti data yang telah dikumpulkan
dalam proses defining public relatioans problems, untuk menjawab
pertanyaan "Apa yang harus kami lakuakn dan katakana dan mengapa?"
yang biasanya terumuskan dalam istilah strategi.
Programming, adalah susunan acara, yaitu perincian secara teratur
dan menurut urutan tertentu tentang pelaksanaan langkah demi langkah
sesuai dengan apa yang telah ditetapkan dalam planning. Program yang
dikelola dalam penelitian ini adalah rangkaian program yang telah
dilaksanakan PT Persib Bandung Bermartabat
3. Taking Action And Communicating
Taking action and communicating merupakan tahap pelaksanaan
dari kegiatan public relations sesuai dengan fakta dan data yang telah
dirumuskan

dalam

communicating

bentuk

perencanaan.

Tahapan

action

and

Cutlip, Center dan Broom (Yulianti.2007:152)

mengemukakan istilah explanning and dramatizing, yaitu memberi


keterangan dan menceritakan sesuatu dari awal sampai akhir
Upaya yang dilakukan adalah dengan cara memberikan keterangan
dan peragaan untuk memberikan sokongan dan bantuan terhadap
perusahaan tentang rencana yang telah dibuat. Pada prinsipnya tahapan
ketiga ini untuk menjabarkan dan menjawab pertanyaan what do i
do? dan How and when do we do and say it?.

15

Pada prinsipnya tindakan dan komunikasi tidaklah pernah berakhir,


dengan demikian proses public relations dan marketing public relations
berjalan secara terus-menerus. Oleh karena itu, proses komunikasi mau
tidak mau harus mengikuti perputaran yang berjalan, sehingga
komunikasi dapat dikendalikan sesuai dengan yang diharapkan.
4. Evaluating The Program
Tahapan terakhir dari proses manajemen public relations, setelah
melaksanakan program yang telah direncanakan adalah tahapan
evaluasi dari program. Proses ini ada untuk mengetahui apakah
pelaksanaan program yang telah dilaksanakan sesuai dengan apa yang
direncanakanatau tidak dan apakah program perlu dirubah, diperbaiki
atau tetap dipertahankan untuk mencapai tujuan perusahaan.
b. Internal Relations
Yang termasuk kedalam public internal suatu perusahaan adalah
khalayak/ public yang menjadi dari bagian kegiatan usaha pada suatu
organisasi atau instansi itu sendiri. Dalam dunia bisnis purel, public
internal ini disesuaikan dengan bentuk dari pada organisasi yang
bersangkutan apakah organisasi tersebut terbentuk dari suatu perusahaan
dagang, instansi pemerintahan atau lembaga pendidikan. Jadi tergantung
dari jenis sifat, atau karakter dari organisasinya. Jadi public yang termasuk
kedalamnyapun menyesuaikan diri dengan bentuk dari organisasi dan
umumnya khalayak ataupublik tersebut adalah yang menjadu bagian dari
kegiatan usaha dari badan/ instansi/ perusahaan itu sendiri. Dalam dunia

16

bisnis Public Relations, umumnya contoh dari public internal dari suatu
perusahaan adalah:
1. Publik Pegawai ( Employee Public Relations )
2. Publik Manajer ( Manager Public )
3. Publik pemegang saham ( Stockholder Public )
4. Publik Buruh ( Labour Public )
Khususnya untuk public pemegang saham (Stockholder Public) pada
buku-buku public relations umumnya termasuk kedalam publik internal,
namun pada perkembangan yang terjadi pada saat sekarang yakni setelah
banyak perusahaan yang mengekspresikan dirinya dengan istilah go
public, publik para pemegang saham ini dapat pula dimasukan pada
katagori pubik eksternal. Dengan demikian untuk jenis publik ini dapat
termasuk pada kedua macam publik tersebut, baik internal maupan
eksternal.
Dengan adanya publik internal dalam lingkup kegiatan public
relations tersebut memberikan konsekuensi pada berbagai hubungan bagi
masing- masing publik internal tersebut. Selanjutnya atas dasar jenis
sasaran atau public yang bermacam macam tersebut maka sifat
hubungannya disebut Internal Public Relations, umunya dikenal dengan
Internal Relations. Dalam hal ini jika hubungannya dibina bagi public
internal pada suatu bentuk perusahaan maka hubungan dapat berbentuk
sebagai berikut:
1. Employee Relations atau (hubungan antara para pekerja dengan para
karyawan)
2. Stockholder Relations ( Hubungan para pemegang saham)
3. Labour Relations ( Hubungan dengan para buruh)
4. Manager Relations ( Hubungan dengan para manajer).
c. Stockholder Relations (hubungan dengan para pemegang saham)

17

Yaitu kegiatan public relations dalam rangka memelihara hubungan


dengan para pemegang saham. Ini sangat penting sebab besar kecilnya
modal menentukan besar kecilnya perusahaan, sehingga hubungan dengan
stockholder ini tidak boleh dikesampingkan oleh pihak perusahaan. Usaha
membina hubungan dengan stockholder tidak lain adalah untuk tujuan
memajukan perusahaan. Komunikasi dengan mereka dapat dilakukan
misalnya dengan cara menyatakan selamat kepada pemegang saham yang
baru, memberikan laporan, memberikan majalah organisasi, mengadakan
pertemuan, dsb. Untuk itu berikut adalah deskripsi mengenai kegiatankegiatan tersebut.
1) Menyatakan selamat kepada pemegang saham yang baru
Sebagai anggota baru mereka perlu diberi selamat datang ke dalam
perusahaan misalnya dalam bentuk surat. Komunikasi yang demikian
akan menimbulkan kesan yang baik, dimana para pemegang saham
merasa dihargai dan dihormati dan mereka akan menganggap
perusaahan kita adalah perusahaan yang bonafide.
2) Memberikan Laporan
Laporan mengenai perkembangan perusahaan adalah merupakan
kegiatan komunikasi yang berfungsi sebagai kegiatan yang harmonis,
dimana ini juga akan menanamkan kepercayaan pemegang saham
kepada perusahaan.
3)

Mengirimkan majalah organisasi

Majalah organisasi merupakan medium yang baik untuk membina


hubungan baik/har-monis dengan para pemegang saham, selain
majalah intern juga tidak ada salahnya mereka dikirim majalah

18

ekstern, sehingga mereka mengetahui atau dapat mengetahui


perkembangan perusahaanya beserta segala kegiatanya.
4)

Mengadakan Pertemuan

Pertemuan secara face to face adalah bentuk komunikasi yang lain


untuk membina hubungan yang harmonis, meningkatkan pengertian
bersama dan meningkatkan kepercayaan. Ini dapat dilakukan dengan
cara menyelenggarakan pertemuan antara pimpinan organisasi dengan
para pemegang saham sehingga akan menambah eratnya hubungan,
dapat juga diadakan pertemuan lengkap dengan seluruh karyawan
misalnya : dalam acara malam halal bihalal, peringatan ulang tahun
perusahaan,

dalam pertemuan

ini dapat dimanfaatkan untuk

membicarakan mengenai masalah pembagian keuntungan, penjualan,


penjualan saham baru dan sebagainya.
d. Definisi Sponsor
Pengertian sponsor menurut para ahli sebagai berikut :
Para ahli memberikan definisi yang berbeda mengenai sponsorship
disebabkan karakateristik situasi yang berbeda dalam memberikan bantuan
(finansial dan lainnya) kepada organisasi penyelenggara sebuah kegiatan,
mengatakan sponsorship sebagai, Segala bentuk bantuan bersyarat yang
diberikan oleh organisasi komersial baik dalam bentuk finansial dan/atau
lainnya dalam sebuah kegiatan dengan maksud untuk mencapai tujuan
tujuan komersil. ( Menaghan (1983) dalam Speed dan Thompson (2000:
226).

19

Definisi lainnya menyebutkan sponsorship sebagai Hubungan bisnis


antara penyedia dana, sumber daya atau layanan, sebuah kegiatan atau
organisasi yang menawarkan hubungan saling menguntungkan dan sebuah
asosiasi yang dapat digunakan untuk keuntungan komersil (Sleight dalam
Brown, 2000: 72).
Menanggapi perbedaan definisi tersebut, meletakkan sponsorship
dalam tiga basis strategi, yaitu cara cara komunikasi yang digunakan,
asosiasi sebuah perusahaan dengan kegiatan budaya dan olahraga, dan
sebuah hubungan ekonomi antara entitas organisasi yang disponsori
dengan pemberi sponsor (Ferrand et.al, (2007:12)
1.6.4

Langkah- langkah penelitian


Metode deskriptif (Descriftive Research) yaitu suatu metode yang
dilakukan untuk mendeskripsikan suatu situasi atau area populasi tertentu
yang bersifat faktual secara sistem atas dan akurat Penelitian deskriptif
dapat diartikan atau sebagai peneliti yang dimaksudkan untuk memotret
fenomena

individual,

situasi

atau

kelompok

tertentu

yang

terjangkau.Penelitian deskriptif berarti penelitian yang dimaksudkan untuk


menjelaskan fenomena atau karakteristik individual, situasi atau kelompok
tertentu secara akurat.
Kirk and Miller (1986: 29) mendefinisikan bahwa: Penelitian
kualitatif merupakan tradisi tertentu ilmu pengetahuan sosial atau secara

20

fundamental bergantung pada manusia dalam kawasannya sendiri dan


berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasa dan peristilahan.
Penulis dalam melakukan penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kualitatif dimana data berupa hasil pengamatan, hasil
wawancara berupa pertanyaan, dan data-data.Metode penelitian kualitatif
menitikberarkan pada kedalaman, keakuratan, faktual, dan kebenaran data
sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Metode yang
diambil dalam penelitian ini adalah metode desktiptif, masalah yang
terkumpul pada data akan di klasifikasikan untuk kemudian dibahas secara
objektif.
Berdasarkan penjelasan mengenai definisi penelitian deskriptif
diatas, melalui teknik analisis deskriptif dan mengetahui jelas tentang
manajemen humas PT Persib Bandung Bermartabat dalam menjaga
hubungan baik dengan sponsor.
1) Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.
Data primer yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data yang
diperoleh secara langsung dari Humas PT Persib Bandung Bermartabat
berserta jajarannya, jenis data yang digunakan ini sebagai berikut:
a. Data mengenai proses defining public relations problem yang
dilakukan oleh humas PT Persib Bandung Bermartabat dalam
menjaga hubungan baik dengan sponsor

21

b. Data mengenai proses perumusan planning and programming yang


dilakukan oleh humas PT Persib Bandung Bermartabat dalam
menjaga hubungan baik dengan sponsor
c. Data mengenai proses taking action and communication yang
dilakukan oleh humas PT Persib Bandung Bermartabat dalam
menjaga hubungan baik dengan sponsor
d. Data mengenai proses evaluating the program dilakukan oleh humas
PT Persib Bandung Bermartabat dalam menjaga hubungan baik
dengan sponsor
2) Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber
data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer akan
diperoleh dari sumber yang yang dianggap mengataui tentang
pertanyaan penulis yaitu kepala Humas PT Persib Bandung Bermartabat
yang mengetahui berbagai tahap pelaksanaan manajaemen dalam
menjaga hubungan baik dengan sponsor.
Adapun pelengkap data primer yaitu data sekunder, data sekunder
akan diperoleh dari kajian literatur dalam studi kepustakaan.
Kepustakaan yang dipakai yaitu berdasarkan pemberitaan di berbagai
media online seperti media sosial dan website, dokumen-dokumen,
kliping, dan sumber lain yang akan mendukung dan berkaitan dengan
masalah penelitian.
3) Teknik Pengumpulan Data

22

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian


ini adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Penelitian ini akan melakukan teknik observasi non partisipan
yaitu teknik pengumpulan data dari infroman tanpa melibatkan diri,
atau tidak menjadi bagian dari lingkungan perusahaan PT Persib
Bandung Bermartabat. Observasi pada penelitian ini dilakukan untuk
melihat dan mengamati cara kerja Humas PT Persib Bandung
Bermartabat dalam menjaga hubungan baik dengan sponsor.
b. Wawancara
Wawancara dalam penelitian ini merupakan sebuah teknik
pengumpulan

data

yang

dalam

pelaksanaannya

dengan

mengandalkan teknik tanya jawab terhadap orang yang dianggap


perlu untuk diwawancarai. Wawancara dilakukan secara tertulis,
untuk memperoleh data yang dibutukan dalam menunjang
penelitianini, wawancara akan dilakukan pada sumber yang diangap
mengatahui dan menguasai masalah penelitian, objek penelitian yang
akan digunakan untuk wawancara adalah kepala Humas PT Persib
Bandung Bermartabat
Wawancara mendalam dipilih sebagai teknik pengumpulan data
karena melalui cara ini peneliti dapat menggali lebih dalam
informasi dari informan, wawancara tidak hanya terpaku pada

23

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan saat meneliti namun juga


memberikan kemungkinan bagi informan untuk memberikan
informasi-informasi tambahan yang bisa menjadi temuan baru dari
masalah yang diteliti sehingga akan memperkaya hasil penelitian ini.
Teknik pengumpulan data ini akan diawali dengan merumuskan
pertanyaan-pertanyaan yang hendak diajukan pada informan
berdasrkan asumsi dasar dan permasalahan yang diangkat dalam
penelitian, langkah kedua adalah akan terjun ke lapangan dan akan
menggali data sebanyak mungkin dari informan yang relevan dengan
penelitian ini, langkah ketiga adalah akan melakukan pengolahan
data dari hasil wawancara mendalam dan kemudian membuat
analisis serta interprestasi dari data yang diperoleh, diakhiri dengan
kesimpulan yang merupakan rangkuman jawaban dari pertanyaan
permasalahan penelitian.
c. Studi Dokumentasi
Studi

dokumentasi

merupakan

teknik

terakhir

dalam

pengumpulan data sekunder yang bersifat tercetak yang bertujuan


untuk melengkapi data-data tambahan penelitian seperti dari arsiparsip penting
4) Teknik Analisis Data
Penelitian diperlukan tahap-tahap penelitian yang memungkinkan
peneliti untuk tetap berada dijalur yang benar dan memiliki langkah-

24

langkah yang diambil dalam penelitian. Tahapan-tahapan ini berguna


sebagai sistematika proses penelitian yang akan mengarahkan peneliti
dengan patokan jelas sebagai gambaran dari proses penelitian dan
digunakan sebagai analisis data. Teknik analisis data dilakukan dengan
langkah sebagai berikut:
a. Penyeleksian data, pemeriksaan kelengkapan dan kesempurnaan data
dan serta kejelasan data. Memilah data yang didapatkan untuk
dijadikan sebagai bahan laporan penelitian. Hal ini dilakukan agar
data yang didapatkan sesuai dengan kebutuhan penelitian dan
dianggap relevan untuk dijadikan sebagai hasil laporan penelitian.
Data yang diperoleh kemungkinan tidak sejalan dengan tujuan
penelitian sebelumnya, oleh karena itu penyeleksian data ini juga
berfungsi sebagai cara untuk memfokuskan pembahasan penelitian.
b. Klasifikasi data yaitu mengelompokan data dan dipilih-pilih sesuai
dengan jenisnya. Klasifikasi data ini dilakukan untuk memberikan
batasan pembahasan dan berusaha untuk menyusun laporannya
secara tersistematis menurut klasifikasinya. Klasifikasi ini juga
membantu penulis dalam memberikan penjelasan secara lebih detai
dan jelas.
c. Merumuskan hasil penelitian, semua data yang diperoleh kemudian
dirumuskan menurit pengklasifikasian data yang telah ditentukan.
Rumusan hasil penelitian ini memaparkan beragam hasil yang
didapat di lapangan dan berusaha untuk menjelaskan dalam bentuk
laporan.

25

d. Menganalisa hasil penelitian, tahap akhir yang diperoleh dan


berusaha membandingkannya dengan berbagai teori atau penelitian
sejenis lainnya dengan data yang diperoleh secara nyata dilapangan.
Menganalisa jawaban atas penelitian yang dilakukan dan berusaha
menguatkan yang ada.
Menarik kesimpulan dan saran, tahap ini mengambil satu intisari
yang diperoleh selama penelitian dilakukan. Dengan penarikan
kesimpulan diharapkan seluruh penelitian dapat tercakup secara
menyeluruh pada bagian ini agar mudah dimengerti dan dipahami.
5) Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi yang akan dipilih untuk penelitian ini adalah PT Persib
Bandung Bermartabat jalan. Sulanjana No. 17 Bandung. Pemilihan
lokasi penelitian ini didasarkan pada beberapa pertimbangan yaitu:
sebelumnya penulis pernah ikut terlibat dalam pelaksanaan kegiatan
yang dilakukan oleh pihak sponsor PT. Persib Bandung Bermartabat
bersama bobotoh Bandung. Adapun pelaksanaan penelitian dimulai dari
tanggal 15 Juni 2016.

26

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan MengenaiPublic Relations
2.1.1

Sejarah dan Konsep Public Relations


Public relations yang dikenal dengan Humas adalah hasil dari

perkembangan praktik humas pada masa lalu. Public Relations merupakan


kegiatan yang dari dulu sudah ada dan dilakukan sejak berabad-abad yang lalu.
Namun

manusia

terlambat

menyadari

keberadaan

Public

Relations

tersebut.Public relations memang mulai dikenal pada abad 20-an. Namun secara
historis, teknik-teknik Public Relations sudah diterapkan sejak zaman dulu.
Dalam peristiwa islam, sejarah Public Relations terjadi tatkala Rasul (Muhammad
saw) mengutus Jafar bin Abu Tholib, selaku ketua delegasi umat Islam pada
tahun 1 H, untuk menyampaikan dakwah kepada Raja Najasyi di Habsyah. Seain
itu beberapa peristiwa PR terjadi pada ceremonial kedatangan Nabi Sulaiman as
yang disambut meriah oleh Ratu Balqis karena Nabi Sulaiman diistimewakan oleh
Ratu Bilqis. Acara penyambutan tersebut menerapkan praktik PR dalam bidang
protokoler, dimana susunan acara disusun secara rapi. Seremonial acara juga
menerapkan kegiatan PR seperti adanya penyambutan, adanya MC (Master of
Ceremony), dan adanya kepanitiaan yang dibentuk. Acara ini meremajakan Nabi
Sulaiman, disertai dengan tujuan agar Nabi Sulaiman merasa dihargai oleh Ratu
Balqis. Ratu Balqis-pun menjaga citranya sebagai seorang putri yang kaya raya
dan penuh tata krama.

27

Istilah public relations di Indonesia juga sudah lama muncul dan saat ini
sudah semakin dikenal, jika kita membicarakan tentang public relationsdi
Indonesia, umumnya mereka sudah menunjukan pengertian yang positif bahkan di
instansi-instansi

pemerintah,

perusahaan-perusahaan

swasta,

badan-badan,

organisasi-organisasi, baik besar ataupun kecil. Selalu bagian khusus yang


menjalankan peran dan fungsi dari public relations, walaupun jika ditinjau dari
segi peranan, fungsi dan kedudukan secara menyeluruh masih terlihat belum
maksimal dan masih sering dikategorikan sebagai pemborosan dari divisi atau
bagian dalam perusahaan, instansi atau organisasi.
Bidang public relations semakin kuat berkembang, dikarenakan dorongan
dari masyarakat demokratis yang terus berkembang. Masyarakat demokratis yakni
kondisi masyarakat yang diberikan kebebasan untuk berbicara bahkan berdebatan
mengambil keputusan dalam suatu komunitas, di pasar, di rumah, di tempat kerja,
dan tempat pemungutan suara. Public relations disini muncul sebagai solusi dari
keinginan masyaraka demokrasi serta masyarakat informasi untuk memberikan
informasi yang masyarakat inginkan dan juga mengelola informasi perusahaan
agar terus menjaga opini publik tetap pada jalan persepsi yang perusahaan
inginkan.
Public relationsdalam dunia bisnis lebih dari sekedar simbol-simbol dan
meningkatkan pemasaran, tapi menjadi suatu dambaan sumber konseling
(pemberii nasihat) bagi manajemen. Berbagai perusahaan seperti Jhonson &
Jhonson, Perrier dan Procter & Gamble semua menempatkan public relations
sebagai penasihat ketika perusahaan sedang menghadapi krisis. Contoh yang
dekat dengan kita yakni beberapa kasus dan isu negatif yang beredar tentang

28

prilaku oknum Aparatur Negara seperti Polisi, public relations dari pihak
Kepolisian selalu paling depan untuk meminta maaf dan menjelaskan kondisi
yang sebenarnya kepada masyarakat melalui media massa. Kejadian seperti ini
menunjukan bahwasa keberadaan public relations di Indonesia sudah mulai
dibutuhkan dan disorot oleh masyarakan Indonesia secara luas.
Terdapat berbagai nama lain public relations, tapi memiliki makna yang
sama seperti public affairs, corporate communications, public informations,
corporate

relations,

corporate

affair,

investor

relations,

marketing

communications dan yang sedang sering dibahas dan memang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah marketing communications yang memiliki tugas dalam
melakukan implementasi manajemen pelayanan prima.Upaya pelaksanaan
pelayanan prima tentu saja membutuhkan pola komunikasi dua arah dan membina
Hubungan baik dengan pelanggan maka dari itu sangat dibutuhkan peran dari
public relations.
Public relations dikonsep untuk memahami dan mengevaluasi berbagai
opini publik atau isu publik yang berkembang terhadap suatu organisasi atau
perusahaan, dalam kegiatannya public relations

memberikan masukan dan

nasihat terhadap berbagai kebijakan manajemen yang berhubungan dengan opini


atau isu publik yang tengah berkembang. Pelaksanaan kegiatan public relations
menggunakan komunikasi untuk memberitahu, mempengaruhi dan mengubah
pengetahuan, sikap dan prilaku publik sasarannya.
Hasil yang ingin dicapai dalam kegiatan public relations intinya adalah
Citra baik (good image), itikad baik (goodwill), saling pengertian (mutual
understanding).Saling mempercayai (mutual confidence), saling menghargai
(mutual appreciations), dan toleransi (tolerance).

29

Dalam dunia perhotelan juga peran public relations sangatlah penting


dalam menciptakan suatu pengalaman yang tak terlupakan dalam benak setiap
pengunjung hotel dengan memberikan pelayanan yang memuaskan bagi setiap
pengunjung, maka dari itu para praktisi public relations harus bisa memanajemen
kembali pengimplementasian dari salah satu perannya dalam memberikan
pelayanan prima.
2.1.2 Pengertian Public Relations
Menurut para pakar, hingga saat ini belum terdapat konsensus mutlak
tentang definisi dari definisi public relations, ketidak sepakatan ini disebabkan
oleh tiga hal sebagai berikut:
a) Beragamnya definisi public relations yang telah dirumuskan baik oleh para
pakar maupun profesional public relations yang didasari oleh sudut pandang
masing-masing
b) Perbedaan latar belakang para pengemuka definisi public relations yang terdiri
dari kalangan akademisi dan kalangan prkatisi yang jelas akan mengahasilkan
pandangan yang berbeda sesuai dengan sudut pandang dan pengalaman yang
merka jalani akan istilah public relations itu sendiri
c) Terdapat indikasi baik secara teoritis maupun praktis bahwa kegiatan public
relations itu bersifat dinamis dan fleksibel terhadap perkembangan dinamika
kehidupan masyarakat yang mengikuti kemajuan zaman
Menurut Frank Jefkins (dalam Yulianita, 2007: 33) adalah :
Public Relations consist of all forms of planned communication,
outwards and inwards, between an organization and its publics for the purpose of
achieving spesific objectives concerning mutual understanding.Public relations
merupakan keseluruhan bentuk komunikasi yang terencana, baik itu keluar

30

maupun kedalam, yakni antara suatu organisasi dengan publiknya dalam rangka
mencapai tujuan yang spesifik atas dasar saling pengertian.Dalam penelitian ini
penulis menilai bahwa terbentuknya sebuah pelayanan prima adalah bagian dari
bentuk komunikasi dua arah yang antara semua pihak yang ada dalam perusahaan
dengan pelanggan, maka dari itu seorang public relations memiliki peran yang
besar dalam hal ini.
Walaupun definisi public relations memiliki redaksi yang berbeda namun
prinsip dan pengertiannya sama saja. Public relations merupakan salah satu
metode dalam komunikasi yang memiliki karakteristik dan ruang lingkup yang
berbeda dari metode komunikasi lainnya. Sedangkan menurut Scott M. Cutlip,
Aleen H. Center, Glen M. Broom (2007:6) Public relations adalah fungsi
manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan
bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau
kegagalan organisasi tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa public relations merupakan fungsi manajemen
yang bertujuan menciptakan pengertian antara organisasi dengan publiknya
melalui sebuah komunikasi sehingga terjalin hubungan yang bermanfaat dan
saling menguntungkan. Ciri khas dari proses dan menejemen public relations
menurut (Ruslan. 2012:18) sebagai berikut:
1. Menunjukan kegiatan tertentu (actiions)
2. Kegiatan yang jelas (activities)
3. Adanya perbedaan yang khas dengan kegiatan lain (different)
4. Terdapat suatu kepentingan tertentu (important)

31

5. Adanya kepentingan bersama (common interest) dan


6. Terdapat komunikasi dua arah timbal balik (reciprocal two ways
traffic communication)
2.1.3

Kedudukan Public Relations


Posisi struktural seorang public relations (Neni, 2007: 83) idealnya berada

pada jajaran top management, diamana public relations sebagai penyambung lidah
antara publik internal dengan publik internal, serta publik internal dengan publik
eksternal begitupun sebaliknya harusnya memiliki wewenang yang cukup tinggi
agar dapat memberikan informasi dengan leluasa dengan catatan informasi yang
tepat baik komponen pesannya maupun target sasarannya.
2.1.4 Ruang Lingkup Dan Sasaran Kegiatan Public Relations
Komunikasi organisasi public relations selalu meliputi dua ruang lingkup
kegiatan yakni: komunikasi internal (internal communication) dan komunikasi
eksternal(External Communication). Komunikasi internal yaitu komunikasi yang
terjadi diantara orang-orang yang berada di dalam suatu perusahaan. Sedangkan
External Communication yaitu komunikasi yang terjadi antara pihak-pihak yang
berada diluar organisasi yang akan dipaparkan sebagai berikut:
a) Internal Public Relations
Proses penyampaian informasi melalui saluran komunikasi formal dalam
konteks komunikasi internal dilakukan dalam kondisi kerja , yang dapat dilakukan
dari pemimpin kepada bawahan dan dari bawahan kepada pimpinan , atau antar
karyawan dalam level yang sama.

32

b) EksternalPublic Relations
Kegiatan Eksternal Public Relations ini ditujukan untuk publik eksternal
organisasi/perusahaan, yaitu keseluruhan elemen yang berada di luar perusahaan
yang tidak berkaitan secara langsung dengan perusahaan, seperti masyarakat
sekitar perusahaan, pers, pemerintah, konsumen, pesaing dan lain sebagainya.
Public relations memiliki kewenangan dan tugas untuk menciptakan
identitas dan citra yang khas serta positif untuk jangkauan perusahaan serta
produk yang dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri. Kegiatan ini bisa didukung
dengan melakukan komunikasi timbal balik dua arah dengan berbagai pihak
seperti sesama karyawan untuk membentuk menejemen internal yang kokoh,
kemudian menjalin komunikasi dua arah dengan pemegang saham, pemerintah
bahkan konsumen untuk terus meningkatkan kepercayaan mereka terhadap
perusahaan atau produk yang dikeluarkan oleh perusahaan.
1. Menghadapi Krisis (Facing of Crisis)
Menangani keluhan dan menghadapi krisis yang terjadi dengan membentuk
manajemen krisis dan public relations recovery of image yang bertugas untuk
memperbaiki, menjaga citra perusahaan dan produk agar tetep stabil dan sesuai
dengan apa yang diharapkan oleh perusahaan.
2. Mempromosikan Aspek Kemasyarakatan (Promotion public causes)
Kegiatan ini cukup bersinggungan dengan corporat social responsibility
dimana perusahaan berperan aktif untuk mengadakan kegiatan atau memberikan
sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai publik eksternal
perusahaan.
2.1.5 Public Relations Sebagai Alat Manajemen
Public relations sesungguhnya sebagai alat manajemen moderen secara
struktural

merupakan

bagaian

integrala

dari

suatu

kelembagaan

atau

33

organisasi.Artinya public relations bukan merupakan fungsi terpisah dari fungsi


kelembagaan atau organisasi tersebut alias bersifat melekat pada manajemen
perusahaan.Masalah

tersebut

menjadikan

public

relations

dapat

meneyelenggarakan komunikasi dua arah anatara organisasi atau lembaga yang


diwaliki dengan publiknya. Peranan ini turut menentukan sukses atau tidaknya
visi, misis dan tujuan bersama dari organisasi lembaga atau organisasi tersebut.
Mempelajari manajemen public relations terdapat dua pokok behasan yang
harus diperhatikan, pertama, manajemen dan kedua public relations.Kedua hal
tersebut salaing berkaitan konsep, sistem dan aplikasinya di lapangan praktik, dan
juga berkaitan dengan motivator suatu proses pekerjaan dan fungsi manajemen
public relations dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Dikaitkan dengan pemahaman manajemen public relations, apabila
ditinjau dari segi selain fungsi manajemen dan proses dalam kegiatan komunikasi
(yang merupakan faktor utama yang dapat menentukan kelancaran proses
manajemen dalam fungsi kepublic relations dari lembaga yang diwakilinya, pada
umumnya manajemen public relations melaului fungsi atau beberapa tahapantahapan sebagai berikut:
1. Perencanaan (planning)
2. Pengorganisasian (organizing)
3. Pengkomunikasian (communicating)
4. Pengawasan (controlling)
5. Penilaian (evaluating)
2.2 Tinjauan Mengenai Manajemen Public Relations
Public relations
sebagai fungsi manejemen yang mengatur alur
komunikasi antar internal perusahaan dan internal perusahaan dengan eksternal
perusahaan begitupun sebaliknya, jelas membutuhkan proses manajemen yang
bertahap. Elvinaro dalam bukunya Handbook Of Public Relations memaparkan
bahwa terdapat beberapa aspek manajemen public relations yang bisa digunakan

34

seorang public relations officer dalam menjalankan tugasnya dan mencapai tujuan
dari perusahaan yang menaunginya.
Beberapa aspek manajemen public relations yang biasa digunakan
diantaranya; manajemen public relations model enam langkah yang terdiri dari
proses pengenalan situasi, penetapan tujuan, definisi khalayak, pemilihan media
dan tekhnik public relations, perencanaan anggaran dan pengukuran hasil. Proses
manajemen public relations selanjutnya adalah IPCE yang terdiri dari proses
pengumpulan informasi (information gathering), perencanaan (planning),
komunikasi (communication), dan evaluasi (evaluation).
Meski terdapat beberapa manajemen public relations yang bisa digunakan
oleh para praktisi public relations, ada satu proses manajemen public relations
yang cukup khas dan juga digunakan dalam penelitian ini yang mengacu kepada
hasil studi observasi lapangan. Manajemen public relations yang dimaksud adalah
manajemen public relations yang dirumuskan oleh Cutlip, Center dan Broom
yang biasa dikenal dengan oprasional public relations:four step public relations
yang terdiri dari proses defining public relations problems,planning and
programming, taking action and communication dan proses yang terakhir adalah
proses evaluating program.
2.2.1

Pengertian Manajemen Public Relations


Cukup banyak definisi manajemen public relations yang dikemukakan

oleh para pakar, akademisi dan praktisi, dari berbagai definisi yang ada secara
garis besar pendefinisian dari manajemen public relations dapat dilihat dari
konseptual, fungsional dan unsur-unsurnya dalam menjalankan aktivitas dan

35

kegiatan serta faktor-faktor yang memperngaruhi pengertian manajemen public


relationsdalam suatu oraganisasi atau perusahaan.
Titik temu dari berbagai manajemen public relations pada tujuan atau goal
setting dari keberadaan

public relationssecara umum yakni tercapainya

komunikasi dua arah baik antar internal perusahaan, perusahaan dengan publik
eksternal begitupun sebaliknya, membengun hubungan baik maupun komunikasi
persuasif searah, yang pada akhirnya bertujuan untuk membangun saling
pengertian, menghargai, dukungan yang baik sehingga menciptakan citra positif
bagi perusahaan dan produknya.
Kegiatan manajemen public relationsmencakup fungsi-fungsi pokok
manajemen secara umum yang terdiri dari proses perncanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, penyesunan kepegawaian, pengkomunikasian, pengawasan dan
penilaian. Tahapan proses tersebut bersumber dari definisi manajemen public
relations menurut Mc Elreath (Ruslan.2012:31).
Manajemen public relations berarti penelitian, perencanaan, pelaksanaan
dan pengevaluasian suatu kegiatan komunikasi yang disponsori oleh organisasi;
muali dari pertemuan kelompok kecil hingga berkaitan dengan konferensi pers
internasional via satelit, dari pembuatan brosur hingga kampanye nasional melalui
multi politik, dari pengumuman pelayanan publik hingga menangani kasus
manajemen krisis.
2.2.2

Manajemen Public Relations: Four Step Public Relations

36

Mencapai efek yang tinggi dalam kegiatan komunikasi public relations


adalah tujuan utama dari manajemen public relations, oleh karena itu Cutlip,
Center dan Broom mengemukakan tentang proses manajemen public relations.
Menurut mereka manajemen public relations haruslah melalui 4 tahapan yaitu :
Defining Public Relations Problems; Planning And Programing;Takning Action
Andommunicating; dan Evaluating The Program.
Pada pelaksanaannya, untuk memperoleh efek yang maksimal ,Cutlip,
Center dan Broom menyatakan bahwa keempat langkah (steps) tersebut harus
dilaksanakan dengan proses putaran (cyclical process) tertentu, dengan
disesuaikan kebutuhan. Untuk lebih jelasnya, keempat proses diatas dapat
dideskripsikan dalam berbagai ilustrasi kegiatan public relations.
Analoginya, Jika seorang Ibu Rumah Tangga akan berbelanja ke pasar,
maka pastilah harus melalui empat tahap tersebut. Dari contoh yang
dikemukakan tersebut.
4. Defining Public Relations Problems
Pendefinisian masalah public relations ataudefining public relations
problems merupakan proses analisa situasi internal dan eksternal perusahaan
mengenai apa yang terjadi di lapangan. Proses analisis situasi ini biasanya
menggunakan analisis SWOT, yakni analisis situasi yang mencakup kekuatan
(stength) dan kelemahan (weaknesses) internal perusahaan baik dari sisi
manejemen perusahaan atau kekuatan produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

37

Kemudian analisis dari peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang


datang dari sisi ekternal perusahaan atau kondisi objektif di luar perusahaan yang
bisa mencakupi gerakan, kekuatan dan kelemahan dari perusahaan pesaing. Proses
pengumpulan data lapangan yang dibutuhkan bisa dilakukan dengan dua metode
yakni metode formal dan informal.
5. Planning And Programing
Proses ini ada untuk menindak lanjuti data yang telah dikumpulkan dalam
proses defining public relatioans problems, untuk menjawab pertanyaan "Apa
yang harus kami lakuakn dan katakana dan mengapa?" yang biasanya
terumuskan dalam istilah strategi. Proses Perencanaan juga bisa dilihat melalui
persperktif islam yaitu seperti yang terkandung dalam Q.S Al- Hasyr ayat 18 yang
berbunyi:

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan". Dalam hal ini perencanaan sangatlah dianjurkan
sebagai tahap manajemen.
Programming, adalah susunan acara, yaitu perincian secara teratur dan
menurut urutan tertentu tentang pelaksanaan langkah demi langkah sesuai
dengan apa yang telah ditetapkan dalam planning.Program yang dikelola dalam

38

penelitian ini adalah rangkaian program yang telah dilaksanakan The Trans
Luxury Hotel
6. Taking Action And Communicating
Taking action and communicating merupakan tahap pelaksanaan dari
kegiatan public relations sesuai dengan fakta dan data yang telah dirumuskan
dalam bentuk perencanaan. Tahapan action and communicating Cutlip, Center
dan

Broom

(Yulianti.2007:152)

mengemukakan

istilah

explanning

and

dramatizing, yaitu memberi keterangan dan menceritakan sesuatu dari awal


sampai akhir
Upaya yang dilakukan adalah dengan cara memberikan keterangan dan
peragaan untuk memberikan sokongan dan bantuan terhadap perusahaan tentang
rencana yang telah dibuat. Pada prinsipnya tahapan ketiga ini untuk menjabarkan
dan menjawab pertanyaan what do i do? dan How and when do we do and
say it?.
Pada prinsipnya tindakan dan komunikasi tidaklah pernah berakhir, dengan
demikian proses public relations dan marketing public relations berjalan secara
terus-menerus. Oleh karena itu, proses komunikasi mau tidak mau harus
mengikuti perputaran yang berjalan, sehingga komunikasi dapat dikendalikan
sesuai dengan yang diharapkan. Bertindak dan berkomunikasi dalam pelaksanaan
manajemen harus sesuai dengan ajaran islam sesuai dengan apa yang telah
terkandung dalam Q.S Al- Ahzab ayat 70 yaitu:

39


Artinya:Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan
katakanlah perkataan yang benar
Ayat tersebut menjelaskan bahwa kita sebagai umat manusia harus
senantiasa melakukan segala perkataan yang benar terutama ketika dalam
melakukan hubungan antar sesama manusia.
7. Evaluating The Program
Tahapan terakhir dari proses manajemen public relations, setelah
melaksanakan program yang telah direncanakan adalah tahapan evaluasi dari
program. Proses ini ada untuk mengetahui apakah pelaksanaan program yang
telah dilaksanakan sesuai dengan apa yang direncanakanatau tidak dan apakah
program perlu dirubah, diperbaiki atau tetap dipertahankan untuk mencapai tujuan
perusahaan. Evalusi program penting dilaksanakan untuk mengetahui sampai
dimana kelancaran kegiiatan public relations yang telah berlangsung, tahapan
evaluasi yang dilakukan diantaranya:
1) Mengevaluasi dan mengukur keberhasilan kegiatan yang telah dilaksanakan.
Apakah kegiatan komunikasi telah mencapai target susuasi dengan apa yang
direncanakan

40

2) Mengevaluasi manfaat kegiatan yang telah dilaksanakan, dalam artian seberapa


besar kegiatan ini memberikan manfaat baik bagi perusahaan ataupun
publiknya
3) Mengevaluasi kekurangan dan kelebihan (keuntungan dan kerugian) dari
program kegiatan yang dilaksanakan baik bagi perusahaan ataupun publiknya
4) Mengevaluasi kegiatan yang bersifat menyimpang dari rencana, sehingga dapat
dicatat apa yang harus diperbaiki, sehingga pada tahap pelaksanaan proses
public relations berikutnya diharapkan akan berjalan dengan sempurna
Manajemen public relations yang terangkum dalam four step public
relations, harus dilaksankan secara sistematis dan bertahap sesuai dengan
susunanya agar mencapai program atau kegiatan yang efisiean dan efektif
utamanya dalam program pengkomunikasian perusahaan dengan publiknya atau
sebaliknya.
Teori yang selanjutnya

adalah menurut Cutlip- Center- Broom dalam

bukunya Morissan (Manajemen Public Relations, hlm; 153), yaitu tentang teori
perencanaan strategis (Strategis Planning) bidang Public Relations meliputi:

1. Membuat keputusan mengenai sasaran dan tujuan program


2. Menentukan identifikasi khalayak penentu ( key publics )

41

3. Menetapkan kebijakan atau aturan untuk menentukan strategi yang akan


dipilih
4. Memutuskan strategi yang akan digunakan.
2.3 Tinjauan Mengenai Menjaga Hubungan Baik
2.3.1 Definisi Internal Relations
Yang termasuk kepada internal adalah khalayak/public yang menjadi
bagian dari kegiatan usahapada suatu organisasi atau intansi ittu sendiri. Dalam
dunia bisnis purel, publik internal ini disesuaikan dengan bentuk organisasi yang
bersangkutan apakah organisasi tersebut berbentuk suatu perusahaan dagang,
intansi pemerintahan ataupun lembaga pendidikan. Jadi tergantung dari jenis sifat
atau karakter dari organisasi nya. Jadi publik yang termasuk ke dalamnyapun
menyesuaikan diri dengan bentuk organisasinya dan umumnya khalayak atau
publik

tersebut

adalah

yang

menjadi

bagian

dari

kegiatan

usaha

bada/intansi/perusahaanitu sendiri. Dalam dunia bisnis publik relations, umumnya


contoh dari publik internal dari suatu perusahaan adalah :
1. Publik pegawai (employee public)
2. Publik manajer (manager public )
3. Publik pemegang saham ( stockholder public)
4. Publik buruh (labour public)
Khusus untuk pubik pemegang saham (stockholder relations) pada bukubuku public relations umumnya termasuk ke dalam publik internal, namun pada

42

perkembangan yang terjadi pada saat sekarang yakni setelah banyak perusahaan
yang mengekpresikan dirinya dengan istilah GO Public, publik pemegang saham
ini dapat pula dimasukan pada kategori publik eksternal. Dengan demikian
untukjenis publik ini dapat termasuk kepada kedua macam publik tersbut, baik
internal maupun eksternal.
Sementara itu public iternal pada lembaga pendidikan adalah
1.
2.
3.
4.

Publik Pimpinan (Manager Public)


Publik Fakultas (faculty Pubic)
Pulik Staff/pegawai (Staff Public/Employe Public)
Publik Yayasan (Foundation Public)
5. Publik Dewan Komisaris/ Pengawas atau Dewan Penyantun (Trustee

Public)
6. Publik Dosen (Lecturer Public)
7. Publik Mahasiswa (Student Public)
Dengan adanya publik internal dalam lingkup kegiatan publik relations
tersebut memberikan konsekuensi pada berbagai hubungan bagi masing-masing
publik Selanjutnya, tujuan dibinanya hubungan publik internal adalah untuk
menciptakan hubungan baik yang harmonis, dalam rangka proses memperoleh
kesediaan kerjasama (cooperation) diantara orang-orang yang menjadi bagian dari
organisasi, intansi, perusahaan serta memugkinkan orang-orang tersebut untuk
ikut berpartisipasi dan berprestasi lebih tinggi dengan mendapatkan kepuasan dari
hasilnya. Sementara itu Oemi Abdurachman mngutip pendapat Griswold
tentang tujuan dibininya hubungan baik dengan publik internal adalah mencapai
karyawan yang mempunyai kegairahan kerja.

43

2.3.2

Definisi Stockholder Relations (hubungan dengan para pemegang


saham)
Yaitu kegiatan public relations dalam rangka memelihara hubungan

dengan para pemegang saham. Ini sangat penting sebab besar kecilnya modal
menentukan besar kecilnya perusahaan, sehingga hubungan dengan stockholder
ini tidak boleh dikesampingkan oleh pihak perusahaan. Usaha membina hubungan
dengan stockholder tidak lain adalah untuk tujuan memajukan perusahaan.
Komunikasi dengan mereka dapat dilakukan misalnya dengan cara menyatakan
selamat kepada pemegang saham yang baru, memberikan laporan, memberikan
majalah organisasi, mengadakan pertemuan, dsb. Untuk itu berikut adalah
deskripsi mengenai kegiatan-kegiatan tersebut.
1. Menyatakan selamat kepada pemegang saham yang baru
Sebagai anggota baru mereka perlu diberi selamat datang ke dalam
perusahaan misalnya dalam bentuk surat. Komunikasi yang demikian akan
menimbulkan kesan yang baik, dimana para pemegang saham merasa dihargai dan
dihormati dan mereka akan menganggap perusaahan kita adalah perusahaan yang
bonafide.

2. Memberikan Laporan
Laporan mengenai perkembangan perusahaan adalah merupakan kegiatan
komunikasi yang berfungsi sebagai kegiatan yang harmonis, dimana ini juga akan
menanamkan kepercayaan pemegang saham kepada perusahaan.
3. Mengirimkan majalah organisasi

44

Majalah organisasi merupakan medium yang baik untuk membina hubungan


baik/har-monis dengan para pemegang saham, selain majalah intern juga tidak ada
salahnya mereka dikirim majalah ekstern, sehingga mereka mengetahui atau dapat
mengetahui perkembangan perusahaanya beserta segala kegiatanya.
4.

Mengadakan Pertemuan

Pertemuan secara face to face adalah bentuk komunikasi yang lain untuk
membina hubungan yang harmonis, meningkatkan pengertian bersama dan
meningkatkan kepercayaan. Ini dapat dilakukan dengan cara menyelenggarakan
pertemuan antara pimpinan organisasi dengan para pemegang saham sehingga
akan menambah eratnya hubungan, dapat juga diadakan pertemuan lengkap
dengan seluruh karyawan misalnya : dalam acara malam halal bihalal, peringatan
ulang tahun perusahaan, dalam pertemuan ini dapat dimanfaatkan untuk
membicarakan mengenai masalah pembagian keuntungan, penjualan, penjualan
saham baru dan sebagainya.
2.3.3 Definisi Sponsor
Pengertian sponsor menurut para ahli sebagai berikut :
Para ahli memberikan definisi yang berbeda mengenai sponsorship
disebabkan karakateristik situasi yang berbeda dalam memberikan bantuan
(finansial dan lainnya) kepada organisasi penyelenggara sebuah kegiatan,
mengatakan sponsorship sebagai, Segala bentuk bantuan bersyarat yang
diberikan oleh organisasi komersial baik dalam bentuk finansial dan/atau lainnya
dalam sebuah kegiatan dengan maksud untuk mencapai tujuan tujuan komersil.
( Menaghan (1983) dalam Speed dan Thompson (2000: 226).

45

Definisi lainnya menyebutkan sponsorship sebagai Hubungan bisnis antara


penyedia dana, sumber daya atau layanan, sebuah kegiatan atau organisasi yang
menawarkan hubungan saling menguntungkan dan sebuah asosiasi yang dapat
digunakan untuk keuntungan komersil (Sleight dalam Brown, 2000: 72).
Menanggapi perbedaan definisi tersebut, meletakkan sponsorship dalam
tiga basis strategi, yaitu cara cara komunikasi yang digunakan, asosiasi sebuah
perusahaan dengan kegiatan budaya dan olahraga, dan sebuah hubungan
ekonomi antara entitas organisasi yang disponsori dengan pemberi sponsor
(Ferrand et.al, (2007:12)

BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

3.1

Profil PT. Persib Bandung Bermartabat

3.1.1 Sejarah Singkat PT. Persib Bndung Bermartabat


PT. Liga Indonesia mewajibkan klub yang mengikuti Kompetisi Liga
Super 2009-2010 mengubah statusnya menjadi badan hukum (profesional). Hal
itu sebagai konsekuensi dari titel kompetisi Liga Super, dimana mereka (klub)
bukan berstatus lagi amatir. Di lain pihak, klub berstatus profesional dilarang
menggunakan dana APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah), sesuai
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13/2006 yang
direvisi menjadi Permendagri Nomor 59/2007.
Dengan adanya Permendagri itu, klub tidak boleh lagi menerima dana
dari APBD berupa hibah dan bantuan sosial secara berulang. Padahal, saat itu
Persib sangat mengandalkan dana dari APBD untuk mengikuti kompetisi.
Kondisi itu yang membuat 36 Persatuan Sepakbola (PS) sebagai pemilik
Persib, sepakat memberikan mandat kepada Walikota Bandung H. Dada
Rosada untuk menyelamatkan Persib agar tetap bisa mengikuti kompetisi.
Pada tanggal 20 Agustus 2009 di Pendopo Kota Bandung, H. Dada
Rosada melakukan pertemuan dengan melibatkan elemen sepakbola di
Bandung, seperti pengurus Persib, mantan pemain Persib, pengamat sepakbola,
bobotoh, pejabat pemerintahan Kota Bandung, untuk membicarakan masa
depan Persib yang harus berubah menjadi badan hukum. Ada empat nama

perusahaan yang disodorkan peserta pertemuan, yakni PT. Persib Maung


Bandung, PT. Persib Bandung Bermartabat, PT. Persib Pangeran Biru, dan PT.
Persib Bandung Raya. Setelah diadakan musyawarah, semua sepakat memilih
nama PT. Persib Bandung Bermartabat.
Setelah itu, H. Dada Rosada mempercayakan kepada H. Umuh Muchtar
untuk menjalankan perusahaan (Persib) agar tetap bisa ikut kompetisi. Tugas
tersebut cukup berat karena iklim sepakbola profesional di Indonesia belum
menjadi industri yang menjanjikan bagi investor. Sempat terombang-ambing
antara ikut dan tidak karena kegiatan kompetisi tinggal sebulan lagi, Umuh
yang mendapat dukungan berbagai pihak, berhasil menggandeng investor
untuk membawa Persib menjadi klub profesional.
Sebelum bernama Persib Bandung, di Kota Bandung berdiri Bandoeng
Inlandsche Voetbal Bond (BIVB) pada sekitar tahun 1923. BIVB ini
merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis pada masa
itu. Tercatat sebagai Ketua Umum BIVB adalah Mr. Syamsudin yang
kemudian diteruskan oleh putra pejuang wanita Dewi Sartika, yakni R. Atot,
Atot pulalah yang tercatat sebagai Komisaris Daerah Jawa Barat yang
pertama.
BIVB memanfaatkan lapangan Tegallega di depan tribun pacuan kuda.
Tim BIVB ini beberapa kali mengadakan pertandingan di luar kota seperti
Yogyakarta

dan

Jatinegara,

Jakarta.Pada

tanggal

19

April

1930,

BIVB bersama dengan VIJ Jakarta, SIVB (sekarang Persebaya), MIVB (PPSM
Magelang), MVB (PSM Madiun), VVB (Persis Solo), dan PSM (PSIM

Yogyakarta) turut membidani kelahiran PSSI dalam pertemuan yang diadakan


di Societeit Hadiprojo Yogyakarta. BIVB dalam pertemuan tersebut diwakili
oleh

Mr.

Syamsuddin. Setahun

kemudian

kompetisi

tahunan

antar

kota/perserikatan diselenggarakan. BIVB berhasil masuk final kompetisi


perserikatan pada tahun 1933 meski kalah dari VIJ Jakarta.
BIVB kemudian menghilang dan muncul dua perkumpulan lain yang
juga diwarnai nasionalisme Indonesia yakni Persatuan Sepakbola Indonesia
Bandung (PSIB) dan National Voetball Bond (NVB).
Pada tanggal 14 Maret 1933, kedua perkumpulan itu sepakat melakukan
fusi dan lahirlah perkumpulan yang bernama Persib yang kemudian memilih
Anwar St. Pamoentjak sebagai Ketua Umum. Klub-klub yang bergabung ke
dalam Persib adalah SIAP, Soenda, Singgalang, Diana, Matahari, OVU, RAN,
HBOM, JOP, MALTA, dan Merapi.Persib kembali masuk final kompetisi
perserikatan pada tahun 1934, dan kembali kalah dari VIJ Jakarta. Dua tahun
kemudian Persib kembali masuk final dan menderita kekalahan dari Persis
Solo. Baru pada tahun 1937, Persib berhasil menjadi juara kompetisi setelah di
final membalas kekalahan atas Persis.
Di Bandung pada masa itu juga sudah berdiri perkumpulan sepak bola
yang dimotori oleh orang-orang Belanda yakni Voetbal Bond Bandung &
Omstreken (VBBO). Perkumpulan ini kerap memandang rendah Persib.
Seolah-olah Persib merupakan perkumpulan "kelas dua". VBBO sering
mengejek Persib. Maklumlah pertandingan-pertandingan yang dilangsungkan
oleh Persib ketika itu sering dilakukan di pinggiran Bandung, seperti Tegallega

dan Ciroyom. Masyarakat pun ketika itu lebih suka menyaksikan pertandingan
yang digelar VBBO. Lokasi pertandingan memang di dalam Kota Bandung dan
tentu dianggap lebih bergengsi, yaitu dua lapangan di pusat kota, UNI dan
SIDOLIG.Persib memenangkan "perang dingin" dan menjadi perkumpulan
sepak bola satu-satunya bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya. Klub-klub
yang tadinya bernaung di bawah VBBO seperti UNI dan SIDOLIG pun
bergabung dengan Persib. Bahkan VBBO (sempat berganti menjadi PSBS
sebagai suatu strategi) kemudian menyerahkan pula lapangan yang biasa
mereka pergunakan untuk bertanding yakni Lapangan UNI, Lapangan
SIDOLIG (kini Stadion Persib), dan Lapangan SPARTA (kini Stadion
Siliwangi).Situasi ini tentu saja mengukuhkan eksistensi Persib di Bandung.
Ketika Indonesia jatuh ke tangan Jepang, kegiatan persepak bolaan yang
dinaungi organisasi dihentikan dan organisasinya dibredel. Hal ini tidak hanya
terjadi di Bandung melainkan juga di seluruh tanah air. Dengan sendirinya
Persib mengalami masa vakum. Apalagi Pemerintah Kolonial Jepang pun
mendirikan perkumpulan baru yang menaungi kegiatan olahraga ketika itu
yakni Rengo Tai Iku Kai.Tapi sebagai organisasi bernapaskan perjuangan,
Persib tidak takluk begitu saja pada keinginan Jepang.
Memang nama Persib secara resmi berganti dengan nama yang berbahasa
Jepang tadi. Tapi semangat juang, tujuan dan misi Persib sebagai sarana
perjuangan tidak berubah sedikitpun.Pada masa Revolusi Fisik, setelah
Indonesia merdeka, Persib kembali menunjukkan eksistensinya.

Situasi dan kondisi saat itu memaksa Persib untuk tidak hanya eksis di
Bandung. Melainkan tersebar di berbagai kota, sehingga ada Persib di
Tasikmalaya, Persib di Sumedang, dan Persib di Yogyakarta. Pada masa itu
prajurit-prajurit Siliwangi hijrah ke ibukota perjuangan Yogyakarta.
Baru tahun 1948 Persib kembali berdiri di Bandung, kota kelahiran yang
kemudian membesarkannya. Rongrongan Belanda kembali datang, VBBO
diupayakan hidup lagi oleh Belanda (NICA) meski dengan nama yang
berbahasa Indonesia Persib sebagai bagian dari kekuatan perjuangan nasional
tentu saja dengan sekuat tenaga berusaha menggagalkan upaya tersebut. Pada
masa pendudukan NICA tersebut, Persib didirikan kembali atas usaha antara
lain, dokter Musa, Munadi, H. Alexa, Rd. Sugeng dengan Ketua Munadi.
Perjuangan Persib rupanya berhasil, sehingga di Bandung hanya ada satu
perkumpulan sepak bola yakni Persib yang dilandasi semangat nasionalisme.
Untuk kepentingan pengelolaan organisasi, dekade 1950-an ini pun mencatat
kejadian penting. Pada periode 1953-1957 itulah Persib mengakhiri masa
pindah-pindah sekretariat. Wali Kota Bandung saat itu R. Enoch, membangun
Sekretariat Persib di Cilentah. Sebelum akhirnya atas upaya R. Soendoro,
Persib berhasil memiliki sekretariat Persib yang sampai sekarang berada di
Jalan Gurame.
Pada masa itu, reputasi Persib sebagai salah satu jawara kompetisi
perserikatan mulai dibangun. Selama kompetisi perserikatan, Persib tercatat
pernah menjadi juara sebanyak empat kali yaitu pada tahun 1961, 1986, 1990,
dan pada kompetisi terakhir pada tahun 1994.

Selain itu Persib berhasil menjadi tim peringkat kedua pada tahun 1950,
1959, 1966, 1983, dan 1985.Keperkasaan tim Persib yang dikomandoi Robby
Darwis pada kompetisi perserikatan terakhir terus berlanjut dengan
keberhasilan mereka merengkuh juara Liga Indonesia pertama pada tahun
1995. Persib yang saat itu tidak diperkuat pemain asing berhasil menembus
dominasi timtim eks galatama yang merajai babak penyisihan dan
menempatkan tujuh tim di babak delapan besar. Persib akhirnya tampil menjadi
juara setelah mengalahkan Petrokimia Putra melalui gol yang diciptakan oleh
Sutiono Lamso pada menit ke-76.
Sayangnya

setelah

juara,

prestasi

Persib

cenderung

menurun.

Puncaknya terjadi saat mereka hampir saja terdegradasi ke Divisi I pada tahun
2003. Beruntung, melalui drama babak playoff, tim berkostum biru-biru ini
berhasil bertahan di Divisi Utama.
Sebagai tim yang dikenal baik, Persib juga dikenal sebagai klub yang
sering menjadi penyumbang pemain ke tim nasional baik yunior maupun
senior. Sederet nama seperti Risnandar Soendoro, Nandar Iskandar, Adeng
Hudaya, Heri Kiswanto, Ajat Sudrajat, Yusuf Bachtiar, Dadang Kurnia, Robby
Darwis, Budiman, Nur'alim, Yaris Riyadi hingga generasi Erik Setiawan dan
Eka Ramdani merupakan sebagian pemain timnas hasil binaan Persib.Sampai
saat ini Persib Bandung adalah tim Indonesia yang bisa di bilang paling
dibanggakan oleh Indonesia karena prestasi dan kemampuannya.

3.1.2

Sponsor PT. Persib Bandung Bermartabat


1. Kopi ABC
2. Indofood
3. DATSUN
4. IM3 Ooredoo
5. Dompetku
6. Cipika.co.id
7. FWD Asuransi
8. Sportama
9. Corsa
10. Achilles
11. Envi
12. RHINO
13. Ismc
14. 96.4 Bobotoh FM
3.1.3 Visi dan Misi PT. Persib Bandung Bermartabat
a.
Visi
Menjadikan Persib Bandung sebagai klub sepakbola yang lebih modern
dan profesional untuk menuju laga Internasional
Misi
1) Membentuk perencenaan untuk menciptkan PT. Persib Bandung

b.

Bermartabat berjalan sesuai kaidah manajemen baku sebagai badan


hukum klub sepakbola.
2) Merencanakan pengelolaan Persib Bandung sesuai kaidah-kaidah
Statuta FIFA.
3) Melakukan pembinaan usia dini dalam rangka membentuk pemainpemain muda yang handal dan profesional.
4) Menjamin kesejahteraan pengurus, official, dan pemain.
5) Mengajak semua pihak (swasta) untuk dapat berpartisipasi aktif
menyokong dan membina Persib Bandung.
6) Menciptakan iklim harmonis antara pengelola badan hukum, pemain,
pelatih, dan steakholder.
3.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan
3.2.1 Tabel Analisis Pengumpulan Data
N

Rumusan

Indikator

Objek

Masalah

Pertanyaan

Wawancara

Proses Defining
Public Relations

Analisis SWOT
1. Strength

Irfan
Suryadireza

Problem PT.

( Kekuatan ) PT.

(Media Officer

Persib Bandung

Persib Bandung

PT. Persib

Bermartabat.

Bermartabat
2. Weakness

Bandung
Bermartabat)

( kelemahan) PT.
Persib Bandung
Bermartabat
3. Opportunity
( Peluang)PT.
Persib Bandung
Bermartabat
4. Threat
( Ancaman )
yangDihadapi
oleh PT. Persib
Bandung
Bermartabat.
2. 5. Proses Planning a. langkah

Irfan

and

perencanaan

Suryadireza

ProgrammingPT.

kedepan dalam

(Media Officer

Persib Bandung

menjaga

PT. Persib

Bermartabat

komunikasi dan

Bandung

kerjasama

Bermartabat)

dengan sponsor.
b. Program rutin
dan program
unggulan PT.
Persib Bandung
Bermartabat
dengan sponsor.
c. program
insidental yang
pernah dilakukan
oleh PT. Persib
Bandung
3.

Proses Taking

Bermartabat.
a. Tindakan dan

Irfan

Actions dan

cara

Suryadireza

CommunicationsP

berkomunikasi

(Media Officer

T. Persib Bandung

dalam

PT. Persib

Bermartabat

menjalankan

Bandung

sebuah

Bermartabat)

program.
b. Menganggap
penting seluruh
elemen yang
ada dalam PT.
Persib Bandung

Bermartabat.
c. Responsif
seluruh elemen
yang ada di PT.
Persib Bandug
Bermartabat
dalam
menjalankan
sebuah
4.

Proses Evaluating

program.
Tahapan berbagai

Irfan

program PT.

evaluasi program

Suryadireza(Me

Persib Bandung

yang telah

dia Officer PT.

Bermartabat

dilaksanakan

Persib Bandung
Bermartabat)

Penelitian ini dimulai dengan melakukan teknik observasi


terlebih

dahulu

yakni

pada

saat

peneliti

melaksanakan

kegiatan Pra-Observasi skripsi selama kurang lebih 1 bulan di


PT. Persib Bandung Bermartabat, dalam hal ini peneliti dapat
melihat langsung situasi dan kondisi di lapangan bagaimana
PT.

Persib

manajemen

Bandung
kehumasan

Bermartabat
dalam

menjalankan

menjaga

sistem

hubungan

baik

dengan sponsor. Meskipun demikian data yang diperoleh untuk

menggambarkan implementasi manajemen kehumasan masih


kurang lengkap tanpa adanya wawancara langsung dengan
staff

yang

bertanggung

jawab,maka

dari

selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti


secara

langsung

kepada

informan

itu

langkah

adalah wawancara
yaitu

Bapak

Irrfan

Suryadireza selaku Media Officer di PT Persib Bandung


Bermartabat pada tanggal 21 Juli 2016 pada jam 09.00 WIB
yang

bertempat

Bandung,dalam

di

Graha

membahas

Persib

Jl.Sulanjana

bagaimana

No

17

implementasi

manajemen humas PT. Persib Bandung Bermartabat dalam


menjaga hubungan baik dengan pihak sponsor. Berdasarkan
hasil wawancara yang didapat, peneliti dapat memberikan
gambaran mengenai hal tersebut. Adapun kendala yang
dihadapi dalam pengumpulan data tersebut adalah dari segi
keterbatasan waktu untuk melakukan wawancara
Berdasarkan

hasil

wawancara

tersebut,

PT.

Persib

Bandung Bermartabat merupakan sebuah sebuah perusahaan


yang bergerak dalam hal pengelolaan sebuah tim sepakbola
yaitu Persib untuk menjadikan sebuah klub yang mandiri
dengan mempunyai badan hukum sendiri sesuai dengan
regulasi yang sudah di tentukan oleh federasi sepakbola
Indonesia.PT. Persib Bandung Bermartabat sendiri di Indonesia
saat ini menjadi salah satu yang terbaik dalam hal pengelolaan

sebuah tim dengan manajemen yang baik dan finansial yang


subur, hal tersebut tentu saja menjadi kekuatan tersendiri apabila
dibandingkan dengan perusahaan klub lainya yang ada di Indonesia, hal ini
juga diperkuat oleh PT. Liga Indonesia yang mengatakan bahwa PT. Persib
Bandung Bermartabat adalah salah satu yang terbaik dari sisi sistem organisasi
pengelolaan sebuah klub sepakbola professional yang ada di Indonesia.
Adapun sisi lain yangmembuat PT. Persib Bandung Bermartabat kuat
yaitu dengan memiliki basic suporter yang banyak khususnya di daerah Jawa
Barat atau umumnya tersebar di daerah-daerah yang ada di Indonesia, hal ini
yang menjadikan spirit untuk manajemen PT. Persib Bandung Bermartabat
lebih berkomitmen lagi untuk menjadikan salah satu klub spakbola yang
modern untuk menatap kea arah yang lebih professional. Faktor tersebut lah
yang membuat para investor atau sponsor tertarik untuk berinvestasi di PT.
Persib Bandung Bermartabat karena melihat paluang yang sangat besar untuk
menjadi keuntungan terhadap brand atau produk yang di jalankan oleh para
sponsor. Melalui pendekatan manajemen lah semua bisa terealisasi dan berjalan
dengan baik sehingga tercipta lah hubungan baik khususnya di dalam hal
kerjasama dengan para sponsor, hal tersebut tidak terlepas dari funsgi
kehumasan yang membangun, menciptakan dan mempertahankan sebuah citra
perusahaan dalam hal ini yaitu PT. Persib Bandung Bermartabat.
Manajemen PT. Persib Bandung Bermartabat saat ini telah banyak
menjalankan program-program yang sudah di lakukan dengan para sponsor,
salah satunya dengan turun langsung ke bawah untuk merespon para suporter

yang menjadi bagian dalam perusahaan dan menempatkan mereka sebagai


prioritas dari keberlangsungan hidup organisasi PT. Persib Bandung
Bermartabat. Menurut sumber yang saya wawancara PT. Persib Bandung
Bermartabat ini memiliki sisi positif dari berbagai aspek karena dari tim
manajemen tidak pernah bosan untuk selalu mendengarkan apa yang di
harapkan dan di inginkan oleh masyarakat khususnya para suporter sehingga
hal ini yang menjadikan bahan evaluasi manajemen untuk selalu memberikan
yang terbaik. Bahkan dengan para pemegang modalpun manajemen selalu
memprioritaskan karena secara hukum PT. Persib Bandung Bermartabat telah
melakukan kerjasama yang sah dan harus dijaga dengan baik sebagai mana
mestinya walaupun di dalam kinerjanya selalu ada kekurangan, namun apabila
melihat saat ini sponsorpun banyak sekali merasakan keuntungan karena
manajemen telah menjalankan kerjasama dengan baik dan selalu terubuka
dalam berkomunikasi. Faktanya saat ini banyak sekali sponsor yang ingin
masuk dan mejadi bagian dari berlangsungnya organisasi PT. Persib Bandung
Bermartabat.
3.3 Pembahasan
Sejalan dengan permasalahan yang peneliti kaji yaitu
tentang implementasi manajemen humas PT. Persib Bandung
Bermartabat dalam menjaga hubungan baik dengan sponsor,
dalam hal ini peneliti melihat bahwa sistem manajemen humas
PT. Persib Bandung Bermartabat dalam menjaga hubungan
baik dengan sponsor tentu saja tidak akan terlepas dari

sebuah konsep manajemen agar pelaksanaan tersebut dapat


terarah dalam waktu yang lama, adapun konsep manajemen
yang paling relevan sesuai adalah teori manajemen four step
public relations yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu:
defining public relations problem, planning and programming,
taking action and communications, evaluating program.
Dalam

merumuskan

problemprocess,humas

PT.

defining
Persib

public

Bandung

relations
Bermartabat

menggunakan metode analisis SWOT dalam menjawab segala


pertanyaan yang peneliti tanyakan. Hal ini dianggap mendasar
karena setiap perusahaan memiliki konsep yang sama namun
berbeda prakteknya. Tahap selanjutnya yaitu Planning and
programmingProses ini ada untuk menindak lanjutidata yang telah
dikumpulkan dalam proses defining public relatioans problemssebagai standar
acuanPT. Persib Bandung Bermartabatuntuk melaksanakan program rutin
maupun insidental, hal tersebut tentu saja untuk mendapatkan perhatian yang
lebih daripada sponsor untuk menjalankan sebuah program yang terencana
baik program secara rutin, special event maupun bersifat insidental. Tahapan
yang selanjutnya yang tidak kalah pentingnya dalam menjaga hubungan baik
dengan sponsor yaitu tacking action and comunications. Manajemen
menerapkan hal ini untuk menjaga ke stabilan dengan para sponsor di dalam
menjalankan sebuah program, dan hal terakhir yang dilakukan PT. Persib
Bandung Bermartabat yaitu melakukan evaluating program, yaitu untuk

mengevaluasi hasil kinerja yang sudah dilakukan sehingga kedepanya menjadi


bahan masukan untuk menjalankan sebuah program dengan baik lagi.
Manajemen PT. Persib Bandung Bermartabat sendiri sendiri melakukan media
monitoring program yaitu memantau belangsungnya suatu program yang
sedang berjalan sebagai bentuk metode evaluasi program yang sudah
terlaksana. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dalam
penelitian ini, peneliti memaparkan mengenai perumusan masalah tentang
manajemen humas PT. Persib Bandung Bermartabat dalam menjaga
hubungan baik dengan sponsor.
3.3.1

Proses

Defining

Public

Relations

PT.

Persib

Bandung Bermartabat
Di dalam mempertahankan keberlangsungan hidup
suatu organisasi dan citra yang baik diperlukan adanya
suatu komunikasi untuk menjaga ke stabilan di dalam tubuh
organisasi tersebut maka dari itu PT. Persib Bandung
Bermartabat

selalu

berusaha

menjaga

hubungan

baik

dengan semua pihak, salah satu fokus disini yaitu dengan


sponsor dapat dikatakan sumber kehidupan bagi kebutuhan
yang ada dalam PT. Persib Bandung Bermatabat yaitu lewat
sponsor, maka dari itu manajemen manganggap hal ini yang
utama dan perlu dijaga demi kemajuan bersama. Selain itu
persainganpun bisa dikatakan saat ini sudah mulai merata
karena persepak bolaan di Indonesia saat ini sudah mulai

menatap ke arah yang lebih baik, secara otomatis tim tim


yang adadi daerah mulai membangun perusahaan atau
badan hukum khusus untuk menciptakan sebuah organisasi
pengelolaan tim sepakbola kea rah yg lebih professional. Hal
ini

jauh

sudah

dilakukan

oleh

PT.

Bermartabat dalam hal membangun


namun

saat

menjaganya,

ini

yang

dan

hal

perlu

Persib

dan menciptakan

dilakukan

inipun

yang

Bandung

yaitu

selalu

tinggal
membuat

manajemen PT. Persib Bandung Bermartabat inovatif untuk


melakukan terobosan-terobasan program demi tercapainya
tujuan dan mempertahankan eksistensi sehingga konsisten
dalam menjalankan roda organisasinya. Jika dilihat dari sisi
keunggulan

PT.

Persib

Bandung

Bermartabat

memiliki

kelebihan yaitu memiliki animo supurtor yang sangat


banyak sehingga hal ini yang membuat daya tarik untuk
para sponsor berinvestasi, dan jika harus dibandingkan
dengan PT. Klub lain di Indonesia PT. Persib Bandung
Bermartabat sangat lebih unggul karena memiliki daya tarik
tersendiri bahkan dilihat dari beberapa aspek keunggulan.
Namun hal ini juga bisa saja menjadi ancaman tersendiri
apabila manajemen tidak siap dan mampu bersaing maka
secara tidak langsung sponsorpun akan lebih tertarik ke
perusahaan yang lain.

Langkah utama dalam menganalisis situasi dan kondisi


persaingan

maka

PT.

Persib

Bandung

Bermartabat

membuat strategi yang bertujuan untuk tetap menjaga


hubungan baik dengan pihak sponsor, dan analisa tersebut
melalui

metode

analisis

SWOT

(stength,

weakness,

opportunity,threat). Dalam perkembangannya

saat ini,

analisis SWOT yang dilakukan oleh PT. Persib Bandung


Bermartabat

merupakan

salah

satu

strategi

untuk

menemunkan sebuah permasalahan dalam menghadapi


para pesaing yang bergerak dibidang yang sama.
a. Analisis Strength PT. Persib Bandung Bermartabat
Menurut

Irfan

PersibBandung

Suryadireza

Bermartabat,PT.

media
Persib

officer

PT.

Bandung

Bermartabat merupakan salah satu perusahaan atau


badan hukum sepakbola yang mengelola tim Persib
Bandung saat ini memiliki kekuatan secara finansial dan
pengelolaan yang baik sehingga bisa dikatakan lebih
unggul jika dibandingkan dengan PT. Klub lain yang ada
di Indonesia. Namun keberhasilan tersebut tidak terlepas
dari apa yang di percayakan oleh para pemegang saham
atau sponsor terhadap PT. Persib Bandung Bermartabat,
maka dari itu senantiasa manajemen PT. Persib Bandung
Bermartabat selalu melakukan pendekatan yang baik

agar kepercayaan tetap terjalin dengan baik sehingga


tidak adanya ke kecewaan atau kerugian yang di rasakan
kedua

belah

pihak.

Bahkan

PT.

Persib

Bandung

Bermartabat juga selalu menjalin komuniasi yang baik


dengan media karena media juga ikut berperan dalam
menjadikan nama

PT.

Persib Bandung

Bermartabat

mempunyai credibilitas yang baik dimata masyarakat


dan tidak adanya informasi negatif yang di dapat oleh
para masyarakat khususnya pencinta Persib Bandung.
Seiring berjalannya waktu saat ini PT. Persib Bandung Bermartabat
sudah berdiri kurang lebih 6 tahun dan berada dalam kolidor yang benar
sesuai dengan apa yang di intruksikan dan mejadi regulasi yang di
tentukan oleh federasi sepakbola Indonesia, hal tersebut menjadi
prestasi tersendiri bagi perusahaan karena bisa bertahan dan bersaing
dengan yang lain di saat revolusi sepakbola saat ini sedang menuju
kearah yang professional dan PT. Persib Bandung Bermartabat sudah
ada dijalur itu namun saat ini tinggal melanjutkan dan menjaganya.
Selain dari sisi financial dan menejemen yang baik PT. Persib Bandung
Bermartabat juga memiliki sisi baik yaitu dari aspek suporter yang
selalu setia dan responsive terhadap Persib Bandung, sehingga mampu
mendukung program yang di lakukan oleh perusahaan ataupun sponsor.
Dari keunggulan tersebut PT. Persib Bandung Bermartabat saat ini
telah memiliki banyak sponsor yang terhitung kurang lebih ada 14

perusahaan

yang

menjadi

mitra

kerjasama

dan

memberikan

kontribusinya terhadap PT. Persib Bandung Bermartabat, hal ini mampu


menjadi sebuah kebanggan dan patut di apresiasi karena sponsor bisa
lebih percaya untuk menanamkan saham di PT. Persib Bandung
Bermartabat dengan timbal balik yang sangat besar juga terhadap
sponsor. Bisa dikatakan dengan adanya timbal balik atau simbosis
mutualis maka perusahaan PT. Persib Bandung Bermartabat adalah
salah satu perusahaan sepakbola yang

credibel mampu menjaga

keharmonisan dengan stockholder atau pemegang saham dengan baik.


b. Weakness PT. Persib Bandung Bermartabat
Berbicara tentang kelemahan mungkin di setiap
organisasi ataupun perusahan lain baik dalam konteks
perusahaan yang bergerak satu bidang ataupun berbeda
pasti selalu ada dan tidak dapat dipungkiri karena hal
tersebut

termasuk

bagian

dari

masalah

sebuah

organisasi. Hal tersebut dirasakan juga oleh PT. Persib


Bandung Bermartabat yang pastinya melewati pase
tersebut dimana adanya kejadian mis komunikasidi
internal maupun eksternal. Salah satu contoh kejadian
adannya komplen dari para supurter yang merasakan
kerugian salah satunya menjelang pertandingan yang
masih banyak suporter tidak kebagian tiket pertandingan
bahkan masih banyaknya tiket pertandingan yang di

dapat dari para calo dan oknum


jawab

salah

satunya

oknum

tidak bertanggung

yang

ingin

memiliki

keuntungan lebih dari penjualan tiket. Masalah tersebut


saat ini menjadi fokus tim manajemen untuk tetap
menjaga nama baik agar tidak ada pihak-pihak yang
merasa dirugikan lagi, oleh karena itu pekerjaaan rumah
yang sangat berat dirasakan oleh PT. Persib Bandung
Bermartabat ketika harus memenuhi keinginan orang
banyak ketika antusiasme juga banyak, namun harus
diketahui juga bahwa manajemen bekerja dengan sesuai
kapasitas dan intrupsi yang sudah diarahkan.
Mungkin hal itu yang menjadi sisi kelemahan dari PT.
Persib Bandung Bermartabat yang harus di evaluasi dan
dijadikan tugas utama untuk kedepanya agar tidak ada
lagi kerugian kerugian yang dirasakan oleh semua pihak.
Karena hal ini yang membuat reputasi menurun dan
membuat citra PT. Persib Bandung Bermartabat menjadi
kurang baik dimata khalayak bahkan bisa menjadi
kerugian

untuk

perusahaan

karena

tidak

adanya

kepercayaan dari sponsor untuk menjadi bagian di PT.


Persib Bandung Bermartabat.
c. Opportunity PT. Persib Bandung Bermartabat

Persepakbolaan Indonesia saat ini memang masih berpolemik


sehingga belum ada kepastian yang jelas tentang masa depan sepakbola
di negeri ini akan seperti apa karena konflik pemerintah dan federasi
seolah olah tidak ada solusi untuk memecahkan masalah yang terjadi
dalam sepakbola, tetapi saat ini banyak sekali promotor yang membuat
event yang bersifat tournament atau kompetisi untuk menjembatani
kepada kompetisi sesungguhnya yang rencana akan bergulir resmi di
tahun 2017. Jika melihat hal itu maka peluang sangat terbuka lebar
untuk menatap kompetisi resmi yang akan datang di tahun depan. PT.
Persib Bandung Bermartabat saat ini telah menjalin kerjasama dengan
para sponsor untuk di tahun depan

namun saat ini belum bisa di

informasikan secara pasti. Jelasnya PT. Persib Bandung Bermartabat


telah menyusun apa yang akan dihadapi di masa depan nanti, maka
pendekatan dan komunikasi dilakukan saat ini dengan para pihak
sponsor untuk tetap menjalin hubungan baik dan kepastian yang jelas.
Senada dengan PT. Persib Bandung Bermartabat semua aspek yang
ada dalam sepakbola akan merasakan dampaknya apabila ada kejelasan
ada kepastian dari federasi ataupun pemerintah. Sepakbola bukan hanya
sekedar olahraga dan tontonan saja, tetapi saat ini sepakbola sudai
mulai ke arah yang modern karena di dalamnya melibatkan beberapa
aspek dari mulai olahraga, ekonomi dan bisnis ada di dalam sepakbola
era sekarang.
d. Threath PT. Persib Bandung Bermartabat

Ancaman terbesar yang dialami oleh PT. Persib Bandung


Bermartabatyaitu apabila saat ini dan kedepannya tidak ada solusi untuk
membuat suatu kompetisi dan tidak ada kejelasan mengenai sepakbola,
maka dapat dikatakan PT. Persib Bandung Bermartabat akan secara
otomatis tidak akan bekerja lebih baik lagi bahkan bisa saja tidak akan
ada lagi perusahaan yang menaungi tim sepakbola. Ancaman ini bukan
hanya dirasakan oleh PT. Persib Bandung Bermartabat sendiri bahkan
perusahaan klub yang lainpun akan merasakan dampak yang sama, apa
boleh buat ketika sepakbola tidak jelas bahkan tidak ada ya kerugianpun
akan sangat terasa.
Di sisi lain apabila tidak adanya kejelasan tentang persepakbolaan
maka sponsor atau pemegang saham juga tidak akan melirik lagi untuk
berinvestasi atau menjadikan klub sepakbola sebagai media pemasaran
produknya. Sangat menjadi kerugian yang sangat besar untuk tim tim
sepakbola apabila tidak ada pemasukan untuk kebutuhan timnya kalau
melihat kejadian seperti ini.
Banyak sekali yang merasakan kerugian selain dari PT. Persib
Bandung Bermartabat, karena sepakbola saat ini adalah pembersatu dan
media untuk bersilaturahmi dengan orang banyak yang asalnya tidak
tahu menjadi tahu. Apabila sepakbola dilumpuhkan yasudah semua
akan merasakan kerugian nya termasuk para pengelola tim sepakbola
yang ada di Indonesia. Namun hal ini sangat kecil kemungkinan melihat
animo masyarakat sekarang sangat antusias terhadap sepakbola dan
federasi juga sangat paham akan kondisi seperti ini, tinggal tunggu

waktunya saja kapan sepakbola Indonesia akan kembali bergulir dan


menjadi berprestasi
3.3.2

Proses Planning And Programming PT. Persib Bandung Bermartabat


Sebuah manajemen pasti tidak akan pernah berjalan tanpa adanya
perencanaan dan perencanaan merupakan salah satu tahapan yang paling
penting untuk melakukan sebuah tindakan manajemen.Perencanaan
dalam fokus menjaga hubungan baik dengan sponsor merupakan tahapan
yang paling serius dilakukan oleh manajemen lewat pendeketan
kehumasan melalui komunikasi yang baik agar tercipta kedekatan yang
erat dan menjadi mitra yang baik di dalam kerjasama yang sudah terjalin.
Setelah melakukan defining problemsmaka manajemen menemukan satu
titik permasalahan yang harus di rumuskan dengan proses planning and
programing yang bertujuan untuk membuat suatu program yang bisa
terlaksana dengan terkemas secara baik sehingga sasar an dari program
tersebut berjalan dengan efektif sesuai dengan apa yang diharapkan.
Proses dari planning dan programing saat ini yang dilakukan oleh
PT. Persib Bandung Bermartabat yaitu, terlebih dahulu melalui
pendekatan terhadap sponsor apa yang akan dilakukan dan program apa
yang akan di lending kan sebelum nantinya di laksanakan. Namun
sebelum planning tersebut dilakukan, manajemen telah mendapatkan data
yang harus di respon untuk menjadi bahan rujukan membuat program
kegiatan, dan data tersebut di dapat dari proses defining problems.
Setelah melalui tahapan pengumpulan data baru manajemen mulai

merumuskan program yang akan di jalankan dengan sponsor seperti apa


yang cocok dan di terima oleh masyarakat atau dalam hal ini orang-orang
yang terlibat adalah orang-orang yang suka sepakbola kususnya Persib
Bandung.
Seperti yang sudah dilakukan dan dijalankan oleh manajemen PT.
Persib Bandung Bernartabat yaitu selalu mengikuti apa yang menjadi
program dari sponsor dan ikut membantu memfasilatasi atau memberikan
dukungan lewat ikon pemain Persib Bandung untuk menjadi bagian dari
kegiatan sponsor, karena hal itu yang menjadi daya tarik masyarakat
khususnya pecinta Persib Bandung untuk ikut berpartisipasi dan
mengsukseskan sebuah program yang dilaksanakan olehsponsor. Maka
dari situlah adanya sisi kerjasama yang dilakukan PT. Persib Bandung
Bermartabat dengan sponsor dan bentuk komunikasi dalam hal menjaga
hubungan baik.
Selebihnya manajemen PT. Persib Bandung Bermartabat membuat
program dengan sponsor dalam upaya menjaga hubungan baik yaitu
terfokus kepada pertandingan yang akan di lakoni Persib Bandung, karna
disitulah ada sisi keuntungan dari kedua belah pihak dimana dalam suatu
pertandingan sponsor dengan brand atau produknya bisa terpampang di
jersey selama 90 menit dilapangan yang bisa dilihat oleh masyarakat
apalagi ada sisi keuntungan juga untuk PT. Persib Bandung Bermartabat
yaitu seluruh pertandingan Persib Bandung ditayangkan di stasiun
televisi yang secara otomatis dilihat banyak orang. Hal seperti inilah

yang menjadi bagian dari proses menjaga hubungan baik yang dilakukan
PT. Persib Bandung Bermartabat dalam menjalin kerjasama yang
menguntungkan dua belah pihak.
Berdasarkan proses planning and programingyang telah dipaparkan
diatas, PT. Persib Bandung Bermartabat selalu berupaya menjaga
hubungan baik dengan sponsor karena selalu ingin menjaga kerjasama
yang baik dan tidak ingin mengecewakan pihak lain. Konsistenya PT.
Persib Bandung Bermartabat juga tidak terlepas dari dukungan para
suporter pecinta Persib yang selalu mendukung dan ikut berpartisipasi
dalam semua program yang sudah dilaksanakan PT. Persib Bandung
Bermartabat, sehingga menjadi nilai plus bagi sponsor untuk selalu
bekerjasama dan menjadi bagian dari keberlangsungan hidup perusahaan
PT. Persib Bandung Bermartabat.
3.3.3 Proses Tacking Action and Communication PT. Persib Bandung
Bermartabat
Proses ini merupakan tahap pelaksanaan dari proses
menjaga hubungan baik dengan sponsor yang dalam
prakteknya Taking action and communicatingmerupakan
tahap pelaksanaan yang paling penting, karena dalam
tahapan inilah yang menentukan keberhasilan dalam
suatu program. Dalam tindakan dan komunikasi yang
dilakukan oleh manajemen saat berjalan nya program
atau satu kegiatan yaitu dengan cara memantau dan
mengontrol setiap bentuk kegiatanya karena hal ini perlu

dilakukan agar tidak terjadi mis komunikasi dengan pihak


sponsor. Salah satu contoh kegiatan yang dilakukan salah
dengan satu sponsor PT. Persib Bandung Bermartabat
yaitu :
a. Meet and great yang dilakukan oleh Indofood yang di
gelar di salah satu mall yang ada dibandung, dengan
acaranya

yaitu

silaturahmi

dengan

bobotoh

se

Bandung raya dan di dalamnya ada acara diskusi


mengenai suporter, game, dan makan-makan. Salah
satu

bentuk

dukungan

dari

PT.

Persib

Bandung

Bermartabat yaitu dengan membantu menghadirkan


salah satu sosok yang penting di Persib Bandung yaitu
manajer tim bapak haji Umuh Muchtar.
b. Event spesial ajang pencarian bibit pemain sepakbola
muda yang ada di pelosok daerah yang di lakukan
oleh Kopi ABC, dengan langsung hadir ke daerahdaerah yang ada di JawaBarat dan menggelar satu
tournament dan pemenangnya akan mendapatkan
hadiah dari kopi ABC juga mendapatkan kesempatan
kepada pemain terbaik yang terpilih untuk mengikuti
pelatihan di Persib Bandung, dan acara ini di hadiri
oleh pelatih juga pemain Persib. Bentuk dukungan dari
manajemen PT. Persib Bandung Bermartabat yaitu
dengan membantu mendatangkan pe;atih dan pemain

Persib Bandung juga membantu dalam berkoordinasi


dengan sekolah sepakbola yang ada di daerah-daerah.
Event ini selalu rutin dilakukan dan sudah dua tahun
dilaksanakan oleh KopiABC selama menjadi mitra
kerjasama

dan

Bermartabat.
c. Kegiatan lainya

bagian
yang

dari

PT.

melibatkan

Persib

Bandung

sponsor

yaitu

launching jersey Persib Bandung yang di gelar di


stadion siliwangi dan dihadiri oleh semua sponsor dan
di dalamnya mengundah seluruh suporter Persib
Bandung dan adanya acara hiburan, dorprize, serta
pembagian pernak-pernik Persib Bandung.
Itulah sebagian dari berntuk kegiatan yang dilakukan
oleh sponsor dan PT. Persib bandung Bermartabat demi
tujuan

menjaganya

hubungan

baik

dan

menjalin

keharmonisan diantara kedua pihak. Dalam hal ini PT.


Persib Bandung Bermartabat menganggap semua sponsor
sama tidak ada perlakuan khusus yang di berikan oleh
manajemen terhadap sponsor. Mereka (sponsor) adalah
bagian

dari

proses

perjalanan

PT.

Persib

Bandung

Bermartabat untuk terus eksis dan berkembang. Respon


dari para sponsorpun sangat baik karena dalam setiap
bentuk kegiatan selalu di fasilitasi dan di dukung oleh

manajemen PT. Persib Bandung Bermartabat. Keterlibatan


dari tim marketing PT. Persib Bandung Bermartabat
adalah salah satu tim yang ditugaskan untuk mamantau
dan

mengontrol

kegiatan

yang

bertujuan

untuk

membantu berkoordinasi dengan para sponsor. Hal ini


dilakukan demi membantu keberhasilan program yang
dilaksanakan dengan adanya kerjasama yang baik dari
kedua belah pihak.
3.3.4 Proses Evaluating Program PT. Persib Bandung
Bermartabat
Tahapan

evaluasi

adalah

proses

terakhir

yang

dilakukan manajemen PT. Persib Bandung Bermartabat


untuk

mengukur

dan

menganalisa

sejauhmana

keberhasilan dalam menjalankan program. Tahapan ini


masih merupakan upaya dalam menjaga hubungan baik
dengan sponsor karena dari proses ini bisa melihat
kekurangan yang harus di perbaiki dan di benahi di waktu
yang akan datang, demikian juga dengan keberhasilan
dan kelebihan yang ada harus tetap di pertahankan
bahkan ditingkatkan. Masukan serta saran-saran yang di
terima dari semua pihak salain dari sponsor ada dari
media, suporter, dan konsumen sponsor

selalu menjadi

bahan evaluasi PT. Persib Bandung Bermartabat untuk


kedepanya lebih baik lagi.
Hal ini menjadi penting karena di dalam setiap
organisasi pasti ada yang namanya evaluasi, karena hal
ini akan menjadi tolak ukur kesuksesan atau keberhasilan
didalam sebuah program ataupun kegiatan. Maka dari itu
proses ini menjadi yang terpenting karena organisasi atau
perusahaan dapat melihat kekurangan atau kelebihan
serta masukan dari pihak internal ataupun eksternal.
Kritik dan saran juga sangat perlu dilakukan dan diterima
agar menjadi masukan untuk sebuah orgaisasi atau
perusahaan dengan harapan bisa menjadi bahan rujukan
kedepan

dalam

menjalankan

sebuah

program

atau

kegiatan. Dan hal yang saat ini dilakukan oleh PT. Persib
Bandung Bermartabat dalam sebuah proses evaluasi yaitu
lebih mengedepankan komunikasi dengan pihak sponsor
agar dapat menciptakan program yang baik dan uggul di
waktu yang akan datang, dengan menganalisa dari setiap
kekurangan dan kelebihan dari suatu program yang sudah
dilaksanakan dengan pihak sponsor.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai ManajemenHumas PT. Persib
Bandung Bermartabat Dalam Menjaga Hubungan Baik Dengan Sponsor yang
dilakukan melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi, penulis
menyimpulkan bahwa dalam mengimplementasikan proses menjaga hubungan
baik dengan sponsor, manajemen PT. Persib Bandung Bermartabat melakukan
tahapan manajemen four step public relations. Dan hasil yang didapat yaitu:
Tahap pertama yang dilakukan adalah Proses Defining Public Relations
Problem dalam melakukan manajemen pelayanan prima dengan menggunakan
a.

analisis SWOT.
Strength ( Kekuatan ) PT. Persib Bandung Bermartabat yaitu memiliki keunggulan
dalam si stem pengelolaan

tim sepakbola di Indonesia

yang dimana

pengelolaan tersebut dikelola dengan badan hukum yang jelas dan finansial
yang kuat, sehingga menjadi daya tarik para investor khususnya sponsor
untuk menjadi bagian dari PT. Persib Bandung Bermartabat. Selain itu
Persib Bandung juga memiliki jumlah suporter yang banyak khususnya di
Jawa Barat dan umumnya di Indonesia, hal ini menjadi nilai plus untuk
perusahaan dalam menjalankan roda organisasinya dengan memanfaatkan
sisi keunggulan ini. Bahkan PT. Persib Bandung Bermartabat juga diakui
oleh federasi sepakbola Indonesia yaitu PSSI dan PT. Liga Indonesia

sebagai perusahaan pengelola tim sepakbola yang modern dan professional,


yang mampu menghidupi sebuah tim sepakbola dengan mandiri tanpa
b.

memakai anggaran Negara.


Weakness ( kelemahan ) PT. Persib Bandung Bermartabat yaitu lebih kepada
pertandingan, dimana saat ini belum bisa mengatasi permasalahan teknis
dalam sebuah pertandingan yang dilakukan oleh Persib. Salah satu
contohnya masih banyak oknum yang membuat tiket palsu dan para oknum
calo yang tidak wajar dalam menjual harga tiket pertandingan. Sehingga hal
ini menjadi krtikan dari para suporter yang selalu menuntut ada nya
ketegasan dari PT. Persib Bandung Bermartabat. Kalau kelemahan lain ya
mungkin sama saja seperti organisasi atau perusahaan yang lain, misalnya

c.

ada mis komunikasi dengan internal atau eksternal.


Opportunity( peluang ) berbicara tentang peluang PT. Persib Bandung
Bermartabat merasa optimis karena saat ini sepakbola menjadi progrest
yang sangat baik dalam waktu kedepan, karena sepakbola akan terus
berkembang seperti halnya di Europa dan amerika saat ini sepakbola sangat
di gandrungi masyarakat, dan sepakbola juga menjadi fashion untuk
kalangan kaum muda. Namun saa tini di Indonesia masih adanya konflik
yang belum menemukan solusi pasti akan keberlangsungan sepakbola di
tanah air. Hal ini akan berdampak bagi perusahaan seperti PT. Persib
Bandung Bermartabat karena apabila tidak adanya kejelasan tentang sebuah
kompetisi maka apa boleh buat perusahaan tidak bisa berbuat apa-apa.
Namun saat ini sepakbola masih bisa dinikmati oleh masyarakat karena ada
kepedulian dari salah satu promotor yang ingin melihat ada kemajuan dan

perubahan di sepakbola Indonesia, sehingga promoter membuat kompetisi


untuk menjembatani kompeti siresmi yang rencana akan bergulir di tahun
d.

2017.
Threat ( ancaman )berbicara tentang ancaman PT. Persib Bandung Bermartabat
melihat apa bila konflik federasi yang ada di Indonesia belum kunjung usai
maka nasib perusahaan seperti PT. Persib Bandung Bermartabat bahkan
perusahaan klub yang lain juga akan gulung tikar karena apa yang bisa
dilakukan lagi kalau dari federasinya tidak jelas. Kerugian bukan untuk PT.
Persib Bandung Bermartabat saja melainkan semua orang yang mencintai
sepak bola akan kehilangan salah satu hiburan di akhir pekan.
Tahap kedua yang dilakukan oleh PT. Persib Bandung Bermartabat yaitu
proses planning and programing
a. PT. Persib Bandung Bermartabat membuat perencanaan suatu program atau
kegiatan dengan sponsor dalam upaya menjaga hubungan baik adalah
melalui tahapan yang dilakukan setelah mendapatkan suatu data dari proses
definimg problems, kemudian mengolah informasi tersebut dan membuat
suatu program atau kegiatan.
b. Program rutin yang selalu dilakukan PT. Persib Bandung Bermartabat yaitu
melibatkan seluruh sponsor dalam stiap pertandingan yang dilakoni Persib
Bandung, selebihnya program yang sering dilakukan adalah dari pihak
sponsor yang mengadakan event-event dan didalamnya melibatkan bobotoh
atau para pemain Persib Bandung. PT. Persib Bandung Bermartabat juga
turut membantu dan berkontribusi dalam memfasilatasi kebutuhan yang di
butuhkan oleh sponsor.

c. Adapun program yang bersifat insidental atau dadakan yang sebelumya


belum di agendakan adalah bagian dari tim marketing yang di tugaskan
untuk mengatur dan mengkonsep program tersebut. Salah satu contoh event
yang dilakukan adalah launching Persib Bandung.
Tahapan ketiga dari PT. Persib Bandung Bermartabat adalah tacking
action and communications yaitu suatu tindakan dan komunikasi yang dilakukan
oleh manjemen PT. Persib Bandung Bermartabat dalam menjalankan sebuah
program atau kegiatan, hal ini dilakukan agar tidak terjadi miskomunikasi ketika
berlangsungnya sebuah kegiatan yang dilakukan oleh sponsor karena mengindari
hal-hal yang bersifat sensitif. Salah satu contohnya adalah mengontrol dan
memantau kegiatan yang berlangsung dan hadir di dalam kegiatan tersebut.
Yang terakhir adalah proses evaluating the program, yaitu suatu evlauasi
untuk melihat apa yang menjadi kekurangan dari setiap proses atau tahapan
sehingga bisa diperbaiki dan dibenahi. Adapun yang menjadi kelebihan atau
keunggulan yang telah dilakukan itu harus menjadi kekuatan untuk doperthankan
dan ditingkatkan untuk kembali lebih baik.
4.2 Saran
Dari berbagai pembahasan yang telah diuraikan, maka penelitian ini
menghasilkan beberapa saran hasil yang ada dalam penelitian ini, yakni:
1

Penelitian ini hanyalah langkah awal untuk penelitian selanjutnya


mengenai kegiatan manajemen kehumasan dalam sebuah perusahaan,

khususnya PT. Persib Bandung Bermartabat dalam upaya menjaga


2

hubungan baik dengan sponsor.


Didalam pembuatan skripsi ini penulis sangat mengharapkan adanya kritik

dan saran untuk dijadikan bahan evaluasi penulis.


Di dalam proses penelitian skripsi ini, penulis menyarankan perlu adanya
penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang lebih efektif.

Anda mungkin juga menyukai