Contoh Skripsi
Contoh Skripsi
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat digemari oleh
masyarakat luas dari jaman dahulu sebelum modernitas ada hkan sampai saat
ini perkembanganyapun semakin pesat, dengan adanya lembaga yang
mengatur kegiatan olahraga tersebut maka sepakbola kini bisa lebih
berkembang dari jaman ke jaman. Olahraga yang menitik beratkan
aktifitasnya pada kedua kaki ini, bisa dirasakan oleh semua orang, dengan
tidak memandang usia, golongan, ras dan status sosial. Bahkan orang yang
tidak bisa bermain sepakbolapun bisa merasakan kepuasanya dengan
menonton ataupun terlibat di bagian lainya dalam sepak bola.
Kini sepak bola menjadi sebuah media, menjadi bahasa universal atau
bahasa pemersatu bagi semua orang yang terlibat di dalamnya. Dari waktu ke
waktu sepakbola kini bukan hanya olahraga semata yang bisa dilakukan tetapi
ada pergeseran ke arah yang menguntungkan yaitu menjadi lahan bisnis untuk
para pemegang saham yang kemudian menjadikan sepakbola adalah media
meraup keuntungan, bahkan kini bagi sebagian pelaku sepakbola profesional,
sepakbola dijadikan mata pencaharian untuk tetap bertahan hidup. Hal ini
terjadi karena di dalam sepakbola profesioanal banyaknya animo suporter
yang bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan maka para pemegang
sahampun membuat strategi untuk menjalankan roda bisnisnya di dunia
1
sepakbola. Realita ini tidak bisa dipatahkan bahwa sepakbola saat ini menjadi
olahraga yang paling bergengsi diantara olahraga yang lainya, bahkan sadar
tidak sadar kita semua juga telah menjadi bagian dari fenomena tersebut. Hal
ini yang menjadi menarik untuk bahan pengkajian penelitian saya, karena di
dalam cabang olahraga ini ada suatu sistem pengelolaan yang dipegang
perusahaan untuk menjalankan keberlangsungan sebuah tim sepakbola demi
menuju
ke
arah
yang
professional
dengan
kekuatan
hukum
dan
untuk
Kegunaan Teoritis
a. Diharapkan penelitian ini akan berguna untuk menambah pengetahuan
mengenai Manajemen Humas PT. Persib Bandung Bermartabat dalam
menjaga hubungan baik dengan sponsor.
b. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi penelitian
2.
Penelitian 1
Stategi
Media
Relation
Humas
Penelitian 2
Strategi
Public
Relations PT. Bumi
Serpong Damai Tbk.
Penelitian 3
Strategi
Humas PT.
Mengelola
Hubungan
Menjalin
Hubungan
dengan
Dalam
Baik
Media
Massa.
Pers
Dengan
Media
Cetak
Untuk
Mempertahankan Citra
Positif Bsd City.
Teguh Karsa
Dalam
Membangun
Hubungan
Dengan
Masyarakat
Desa Buantan
Lestari
Penulis
Fandi Setiawan
Tujuan
Tujuan penelitian
Peneliti
yaitu untuk
an
mengetahui
sistem atau
strategi PR Polda
Jatim dalam
menjalin hubunga
baik dengan
media massa.
Carissa Belinda
Eftira Yando
Pada penelitian ini
Tujuan
bertujuan
untuk
penelitian ini
mengetahui
lebih
adalah untuk
mendalam
strategi
mengetahui
public relations PT
strategi
BSD
Tbk
dalam
Humas
PT.
mengelola Hubungan
Teguh
Karsa
denga Pers Media
dalam
Cetak
untuk
menjalin
mempertahankan Citra
hubungan
Positif BSD City.
baik dengan
masyarakat
Desa Buantan
Lestari.
Metode
Studi Deskriptif
Studi Deskriptif
Studi
Peneliti
kualitatif
kualitatif
Deskriptif
an
Kualitatif
Hasil
Hasil penelitian
Peneliti
mengungkap
an
Hasil
temuan
dari
BSD
Tbk
mengimplentasikan
salah
satu
strategi
BSD
seperti,
City
mengelola
Adapun
kegiatan yang
dilakukan oleh
Humas
Teguh
PT.
Karsa
dalam
menjaga
hubungan
baik
dengan
Masyarakat
menjalin
berita dan
Desa Buantan
hubungan baik dengan
evaluasi.
yaitu
memberikan
kontribusi
Selanjuntya
mengembangkan
strategi,
Lestari
dilakukan
dengan menempatkan
sumber daya manusia
yang tersedia sesuai
dengan
bentuk
kegiatan CSR.
10
yang
sedangkan
mengembangkan
jaringan
dilakukan
dengan
media
mulai
local
dari
sampai
strategi
ini
penulis
akan
menggunakan
paradigma
11
1.6.2
HUMAS PERUSAHAAN
12
MENJAGA
HUBUNGAN
BAIK DENGAN
SPONSOR
Penelit
i
1.
2.
3.
4.
1.6.3
Menentukan dan
merumuskan
permasalahan
Merencanakan dan
melaksanakan
program
Mengambil tindakan
dan berkomunikasi
Mengevaluasi
program kegiatan
Tinjauan Teoritis
dan
13
14
Proses ini ada untuk menindak lanjuti data yang telah dikumpulkan
dalam proses defining public relatioans problems, untuk menjawab
pertanyaan "Apa yang harus kami lakuakn dan katakana dan mengapa?"
yang biasanya terumuskan dalam istilah strategi.
Programming, adalah susunan acara, yaitu perincian secara teratur
dan menurut urutan tertentu tentang pelaksanaan langkah demi langkah
sesuai dengan apa yang telah ditetapkan dalam planning. Program yang
dikelola dalam penelitian ini adalah rangkaian program yang telah
dilaksanakan PT Persib Bandung Bermartabat
3. Taking Action And Communicating
Taking action and communicating merupakan tahap pelaksanaan
dari kegiatan public relations sesuai dengan fakta dan data yang telah
dirumuskan
dalam
communicating
bentuk
perencanaan.
Tahapan
action
and
15
16
bisnis Public Relations, umumnya contoh dari public internal dari suatu
perusahaan adalah:
1. Publik Pegawai ( Employee Public Relations )
2. Publik Manajer ( Manager Public )
3. Publik pemegang saham ( Stockholder Public )
4. Publik Buruh ( Labour Public )
Khususnya untuk public pemegang saham (Stockholder Public) pada
buku-buku public relations umumnya termasuk kedalam publik internal,
namun pada perkembangan yang terjadi pada saat sekarang yakni setelah
banyak perusahaan yang mengekspresikan dirinya dengan istilah go
public, publik para pemegang saham ini dapat pula dimasukan pada
katagori pubik eksternal. Dengan demikian untuk jenis publik ini dapat
termasuk pada kedua macam publik tersebut, baik internal maupan
eksternal.
Dengan adanya publik internal dalam lingkup kegiatan public
relations tersebut memberikan konsekuensi pada berbagai hubungan bagi
masing- masing publik internal tersebut. Selanjutnya atas dasar jenis
sasaran atau public yang bermacam macam tersebut maka sifat
hubungannya disebut Internal Public Relations, umunya dikenal dengan
Internal Relations. Dalam hal ini jika hubungannya dibina bagi public
internal pada suatu bentuk perusahaan maka hubungan dapat berbentuk
sebagai berikut:
1. Employee Relations atau (hubungan antara para pekerja dengan para
karyawan)
2. Stockholder Relations ( Hubungan para pemegang saham)
3. Labour Relations ( Hubungan dengan para buruh)
4. Manager Relations ( Hubungan dengan para manajer).
c. Stockholder Relations (hubungan dengan para pemegang saham)
17
18
Mengadakan Pertemuan
dalam pertemuan
19
individual,
situasi
atau
kelompok
tertentu
yang
20
21
22
data
yang
dalam
pelaksanaannya
dengan
23
dokumentasi
merupakan
teknik
terakhir
dalam
24
25
26
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan MengenaiPublic Relations
2.1.1
manusia
terlambat
menyadari
keberadaan
Public
Relations
tersebut.Public relations memang mulai dikenal pada abad 20-an. Namun secara
historis, teknik-teknik Public Relations sudah diterapkan sejak zaman dulu.
Dalam peristiwa islam, sejarah Public Relations terjadi tatkala Rasul (Muhammad
saw) mengutus Jafar bin Abu Tholib, selaku ketua delegasi umat Islam pada
tahun 1 H, untuk menyampaikan dakwah kepada Raja Najasyi di Habsyah. Seain
itu beberapa peristiwa PR terjadi pada ceremonial kedatangan Nabi Sulaiman as
yang disambut meriah oleh Ratu Balqis karena Nabi Sulaiman diistimewakan oleh
Ratu Bilqis. Acara penyambutan tersebut menerapkan praktik PR dalam bidang
protokoler, dimana susunan acara disusun secara rapi. Seremonial acara juga
menerapkan kegiatan PR seperti adanya penyambutan, adanya MC (Master of
Ceremony), dan adanya kepanitiaan yang dibentuk. Acara ini meremajakan Nabi
Sulaiman, disertai dengan tujuan agar Nabi Sulaiman merasa dihargai oleh Ratu
Balqis. Ratu Balqis-pun menjaga citranya sebagai seorang putri yang kaya raya
dan penuh tata krama.
27
Istilah public relations di Indonesia juga sudah lama muncul dan saat ini
sudah semakin dikenal, jika kita membicarakan tentang public relationsdi
Indonesia, umumnya mereka sudah menunjukan pengertian yang positif bahkan di
instansi-instansi
pemerintah,
perusahaan-perusahaan
swasta,
badan-badan,
28
prilaku oknum Aparatur Negara seperti Polisi, public relations dari pihak
Kepolisian selalu paling depan untuk meminta maaf dan menjelaskan kondisi
yang sebenarnya kepada masyarakat melalui media massa. Kejadian seperti ini
menunjukan bahwasa keberadaan public relations di Indonesia sudah mulai
dibutuhkan dan disorot oleh masyarakan Indonesia secara luas.
Terdapat berbagai nama lain public relations, tapi memiliki makna yang
sama seperti public affairs, corporate communications, public informations,
corporate
relations,
corporate
affair,
investor
relations,
marketing
communications dan yang sedang sering dibahas dan memang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah marketing communications yang memiliki tugas dalam
melakukan implementasi manajemen pelayanan prima.Upaya pelaksanaan
pelayanan prima tentu saja membutuhkan pola komunikasi dua arah dan membina
Hubungan baik dengan pelanggan maka dari itu sangat dibutuhkan peran dari
public relations.
Public relations dikonsep untuk memahami dan mengevaluasi berbagai
opini publik atau isu publik yang berkembang terhadap suatu organisasi atau
perusahaan, dalam kegiatannya public relations
29
30
maupun kedalam, yakni antara suatu organisasi dengan publiknya dalam rangka
mencapai tujuan yang spesifik atas dasar saling pengertian.Dalam penelitian ini
penulis menilai bahwa terbentuknya sebuah pelayanan prima adalah bagian dari
bentuk komunikasi dua arah yang antara semua pihak yang ada dalam perusahaan
dengan pelanggan, maka dari itu seorang public relations memiliki peran yang
besar dalam hal ini.
Walaupun definisi public relations memiliki redaksi yang berbeda namun
prinsip dan pengertiannya sama saja. Public relations merupakan salah satu
metode dalam komunikasi yang memiliki karakteristik dan ruang lingkup yang
berbeda dari metode komunikasi lainnya. Sedangkan menurut Scott M. Cutlip,
Aleen H. Center, Glen M. Broom (2007:6) Public relations adalah fungsi
manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan
bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau
kegagalan organisasi tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa public relations merupakan fungsi manajemen
yang bertujuan menciptakan pengertian antara organisasi dengan publiknya
melalui sebuah komunikasi sehingga terjalin hubungan yang bermanfaat dan
saling menguntungkan. Ciri khas dari proses dan menejemen public relations
menurut (Ruslan. 2012:18) sebagai berikut:
1. Menunjukan kegiatan tertentu (actiions)
2. Kegiatan yang jelas (activities)
3. Adanya perbedaan yang khas dengan kegiatan lain (different)
4. Terdapat suatu kepentingan tertentu (important)
31
pada jajaran top management, diamana public relations sebagai penyambung lidah
antara publik internal dengan publik internal, serta publik internal dengan publik
eksternal begitupun sebaliknya harusnya memiliki wewenang yang cukup tinggi
agar dapat memberikan informasi dengan leluasa dengan catatan informasi yang
tepat baik komponen pesannya maupun target sasarannya.
2.1.4 Ruang Lingkup Dan Sasaran Kegiatan Public Relations
Komunikasi organisasi public relations selalu meliputi dua ruang lingkup
kegiatan yakni: komunikasi internal (internal communication) dan komunikasi
eksternal(External Communication). Komunikasi internal yaitu komunikasi yang
terjadi diantara orang-orang yang berada di dalam suatu perusahaan. Sedangkan
External Communication yaitu komunikasi yang terjadi antara pihak-pihak yang
berada diluar organisasi yang akan dipaparkan sebagai berikut:
a) Internal Public Relations
Proses penyampaian informasi melalui saluran komunikasi formal dalam
konteks komunikasi internal dilakukan dalam kondisi kerja , yang dapat dilakukan
dari pemimpin kepada bawahan dan dari bawahan kepada pimpinan , atau antar
karyawan dalam level yang sama.
32
b) EksternalPublic Relations
Kegiatan Eksternal Public Relations ini ditujukan untuk publik eksternal
organisasi/perusahaan, yaitu keseluruhan elemen yang berada di luar perusahaan
yang tidak berkaitan secara langsung dengan perusahaan, seperti masyarakat
sekitar perusahaan, pers, pemerintah, konsumen, pesaing dan lain sebagainya.
Public relations memiliki kewenangan dan tugas untuk menciptakan
identitas dan citra yang khas serta positif untuk jangkauan perusahaan serta
produk yang dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri. Kegiatan ini bisa didukung
dengan melakukan komunikasi timbal balik dua arah dengan berbagai pihak
seperti sesama karyawan untuk membentuk menejemen internal yang kokoh,
kemudian menjalin komunikasi dua arah dengan pemegang saham, pemerintah
bahkan konsumen untuk terus meningkatkan kepercayaan mereka terhadap
perusahaan atau produk yang dikeluarkan oleh perusahaan.
1. Menghadapi Krisis (Facing of Crisis)
Menangani keluhan dan menghadapi krisis yang terjadi dengan membentuk
manajemen krisis dan public relations recovery of image yang bertugas untuk
memperbaiki, menjaga citra perusahaan dan produk agar tetep stabil dan sesuai
dengan apa yang diharapkan oleh perusahaan.
2. Mempromosikan Aspek Kemasyarakatan (Promotion public causes)
Kegiatan ini cukup bersinggungan dengan corporat social responsibility
dimana perusahaan berperan aktif untuk mengadakan kegiatan atau memberikan
sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai publik eksternal
perusahaan.
2.1.5 Public Relations Sebagai Alat Manajemen
Public relations sesungguhnya sebagai alat manajemen moderen secara
struktural
merupakan
bagaian
integrala
dari
suatu
kelembagaan
atau
33
tersebut
menjadikan
public
relations
dapat
34
seorang public relations officer dalam menjalankan tugasnya dan mencapai tujuan
dari perusahaan yang menaunginya.
Beberapa aspek manajemen public relations yang biasa digunakan
diantaranya; manajemen public relations model enam langkah yang terdiri dari
proses pengenalan situasi, penetapan tujuan, definisi khalayak, pemilihan media
dan tekhnik public relations, perencanaan anggaran dan pengukuran hasil. Proses
manajemen public relations selanjutnya adalah IPCE yang terdiri dari proses
pengumpulan informasi (information gathering), perencanaan (planning),
komunikasi (communication), dan evaluasi (evaluation).
Meski terdapat beberapa manajemen public relations yang bisa digunakan
oleh para praktisi public relations, ada satu proses manajemen public relations
yang cukup khas dan juga digunakan dalam penelitian ini yang mengacu kepada
hasil studi observasi lapangan. Manajemen public relations yang dimaksud adalah
manajemen public relations yang dirumuskan oleh Cutlip, Center dan Broom
yang biasa dikenal dengan oprasional public relations:four step public relations
yang terdiri dari proses defining public relations problems,planning and
programming, taking action and communication dan proses yang terakhir adalah
proses evaluating program.
2.2.1
oleh para pakar, akademisi dan praktisi, dari berbagai definisi yang ada secara
garis besar pendefinisian dari manajemen public relations dapat dilihat dari
konseptual, fungsional dan unsur-unsurnya dalam menjalankan aktivitas dan
35
komunikasi dua arah baik antar internal perusahaan, perusahaan dengan publik
eksternal begitupun sebaliknya, membengun hubungan baik maupun komunikasi
persuasif searah, yang pada akhirnya bertujuan untuk membangun saling
pengertian, menghargai, dukungan yang baik sehingga menciptakan citra positif
bagi perusahaan dan produknya.
Kegiatan manajemen public relationsmencakup fungsi-fungsi pokok
manajemen secara umum yang terdiri dari proses perncanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, penyesunan kepegawaian, pengkomunikasian, pengawasan dan
penilaian. Tahapan proses tersebut bersumber dari definisi manajemen public
relations menurut Mc Elreath (Ruslan.2012:31).
Manajemen public relations berarti penelitian, perencanaan, pelaksanaan
dan pengevaluasian suatu kegiatan komunikasi yang disponsori oleh organisasi;
muali dari pertemuan kelompok kecil hingga berkaitan dengan konferensi pers
internasional via satelit, dari pembuatan brosur hingga kampanye nasional melalui
multi politik, dari pengumuman pelayanan publik hingga menangani kasus
manajemen krisis.
2.2.2
36
37
38
penelitian ini adalah rangkaian program yang telah dilaksanakan The Trans
Luxury Hotel
6. Taking Action And Communicating
Taking action and communicating merupakan tahap pelaksanaan dari
kegiatan public relations sesuai dengan fakta dan data yang telah dirumuskan
dalam bentuk perencanaan. Tahapan action and communicating Cutlip, Center
dan
Broom
(Yulianti.2007:152)
mengemukakan
istilah
explanning
and
39
Artinya:Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan
katakanlah perkataan yang benar
Ayat tersebut menjelaskan bahwa kita sebagai umat manusia harus
senantiasa melakukan segala perkataan yang benar terutama ketika dalam
melakukan hubungan antar sesama manusia.
7. Evaluating The Program
Tahapan terakhir dari proses manajemen public relations, setelah
melaksanakan program yang telah direncanakan adalah tahapan evaluasi dari
program. Proses ini ada untuk mengetahui apakah pelaksanaan program yang
telah dilaksanakan sesuai dengan apa yang direncanakanatau tidak dan apakah
program perlu dirubah, diperbaiki atau tetap dipertahankan untuk mencapai tujuan
perusahaan. Evalusi program penting dilaksanakan untuk mengetahui sampai
dimana kelancaran kegiiatan public relations yang telah berlangsung, tahapan
evaluasi yang dilakukan diantaranya:
1) Mengevaluasi dan mengukur keberhasilan kegiatan yang telah dilaksanakan.
Apakah kegiatan komunikasi telah mencapai target susuasi dengan apa yang
direncanakan
40
bukunya Morissan (Manajemen Public Relations, hlm; 153), yaitu tentang teori
perencanaan strategis (Strategis Planning) bidang Public Relations meliputi:
41
tersebut
adalah
yang
menjadi
bagian
dari
kegiatan
usaha
42
perkembangan yang terjadi pada saat sekarang yakni setelah banyak perusahaan
yang mengekpresikan dirinya dengan istilah GO Public, publik pemegang saham
ini dapat pula dimasukan pada kategori publik eksternal. Dengan demikian
untukjenis publik ini dapat termasuk kepada kedua macam publik tersbut, baik
internal maupun eksternal.
Sementara itu public iternal pada lembaga pendidikan adalah
1.
2.
3.
4.
Public)
6. Publik Dosen (Lecturer Public)
7. Publik Mahasiswa (Student Public)
Dengan adanya publik internal dalam lingkup kegiatan publik relations
tersebut memberikan konsekuensi pada berbagai hubungan bagi masing-masing
publik Selanjutnya, tujuan dibinanya hubungan publik internal adalah untuk
menciptakan hubungan baik yang harmonis, dalam rangka proses memperoleh
kesediaan kerjasama (cooperation) diantara orang-orang yang menjadi bagian dari
organisasi, intansi, perusahaan serta memugkinkan orang-orang tersebut untuk
ikut berpartisipasi dan berprestasi lebih tinggi dengan mendapatkan kepuasan dari
hasilnya. Sementara itu Oemi Abdurachman mngutip pendapat Griswold
tentang tujuan dibininya hubungan baik dengan publik internal adalah mencapai
karyawan yang mempunyai kegairahan kerja.
43
2.3.2
dengan para pemegang saham. Ini sangat penting sebab besar kecilnya modal
menentukan besar kecilnya perusahaan, sehingga hubungan dengan stockholder
ini tidak boleh dikesampingkan oleh pihak perusahaan. Usaha membina hubungan
dengan stockholder tidak lain adalah untuk tujuan memajukan perusahaan.
Komunikasi dengan mereka dapat dilakukan misalnya dengan cara menyatakan
selamat kepada pemegang saham yang baru, memberikan laporan, memberikan
majalah organisasi, mengadakan pertemuan, dsb. Untuk itu berikut adalah
deskripsi mengenai kegiatan-kegiatan tersebut.
1. Menyatakan selamat kepada pemegang saham yang baru
Sebagai anggota baru mereka perlu diberi selamat datang ke dalam
perusahaan misalnya dalam bentuk surat. Komunikasi yang demikian akan
menimbulkan kesan yang baik, dimana para pemegang saham merasa dihargai dan
dihormati dan mereka akan menganggap perusaahan kita adalah perusahaan yang
bonafide.
2. Memberikan Laporan
Laporan mengenai perkembangan perusahaan adalah merupakan kegiatan
komunikasi yang berfungsi sebagai kegiatan yang harmonis, dimana ini juga akan
menanamkan kepercayaan pemegang saham kepada perusahaan.
3. Mengirimkan majalah organisasi
44
Mengadakan Pertemuan
Pertemuan secara face to face adalah bentuk komunikasi yang lain untuk
membina hubungan yang harmonis, meningkatkan pengertian bersama dan
meningkatkan kepercayaan. Ini dapat dilakukan dengan cara menyelenggarakan
pertemuan antara pimpinan organisasi dengan para pemegang saham sehingga
akan menambah eratnya hubungan, dapat juga diadakan pertemuan lengkap
dengan seluruh karyawan misalnya : dalam acara malam halal bihalal, peringatan
ulang tahun perusahaan, dalam pertemuan ini dapat dimanfaatkan untuk
membicarakan mengenai masalah pembagian keuntungan, penjualan, penjualan
saham baru dan sebagainya.
2.3.3 Definisi Sponsor
Pengertian sponsor menurut para ahli sebagai berikut :
Para ahli memberikan definisi yang berbeda mengenai sponsorship
disebabkan karakateristik situasi yang berbeda dalam memberikan bantuan
(finansial dan lainnya) kepada organisasi penyelenggara sebuah kegiatan,
mengatakan sponsorship sebagai, Segala bentuk bantuan bersyarat yang
diberikan oleh organisasi komersial baik dalam bentuk finansial dan/atau lainnya
dalam sebuah kegiatan dengan maksud untuk mencapai tujuan tujuan komersil.
( Menaghan (1983) dalam Speed dan Thompson (2000: 226).
45
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
3.1
dan
Jatinegara,
Jakarta.Pada
tanggal
19
April
1930,
BIVB bersama dengan VIJ Jakarta, SIVB (sekarang Persebaya), MIVB (PPSM
Magelang), MVB (PSM Madiun), VVB (Persis Solo), dan PSM (PSIM
Mr.
Syamsuddin. Setahun
kemudian
kompetisi
tahunan
antar
dan Ciroyom. Masyarakat pun ketika itu lebih suka menyaksikan pertandingan
yang digelar VBBO. Lokasi pertandingan memang di dalam Kota Bandung dan
tentu dianggap lebih bergengsi, yaitu dua lapangan di pusat kota, UNI dan
SIDOLIG.Persib memenangkan "perang dingin" dan menjadi perkumpulan
sepak bola satu-satunya bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya. Klub-klub
yang tadinya bernaung di bawah VBBO seperti UNI dan SIDOLIG pun
bergabung dengan Persib. Bahkan VBBO (sempat berganti menjadi PSBS
sebagai suatu strategi) kemudian menyerahkan pula lapangan yang biasa
mereka pergunakan untuk bertanding yakni Lapangan UNI, Lapangan
SIDOLIG (kini Stadion Persib), dan Lapangan SPARTA (kini Stadion
Siliwangi).Situasi ini tentu saja mengukuhkan eksistensi Persib di Bandung.
Ketika Indonesia jatuh ke tangan Jepang, kegiatan persepak bolaan yang
dinaungi organisasi dihentikan dan organisasinya dibredel. Hal ini tidak hanya
terjadi di Bandung melainkan juga di seluruh tanah air. Dengan sendirinya
Persib mengalami masa vakum. Apalagi Pemerintah Kolonial Jepang pun
mendirikan perkumpulan baru yang menaungi kegiatan olahraga ketika itu
yakni Rengo Tai Iku Kai.Tapi sebagai organisasi bernapaskan perjuangan,
Persib tidak takluk begitu saja pada keinginan Jepang.
Memang nama Persib secara resmi berganti dengan nama yang berbahasa
Jepang tadi. Tapi semangat juang, tujuan dan misi Persib sebagai sarana
perjuangan tidak berubah sedikitpun.Pada masa Revolusi Fisik, setelah
Indonesia merdeka, Persib kembali menunjukkan eksistensinya.
Situasi dan kondisi saat itu memaksa Persib untuk tidak hanya eksis di
Bandung. Melainkan tersebar di berbagai kota, sehingga ada Persib di
Tasikmalaya, Persib di Sumedang, dan Persib di Yogyakarta. Pada masa itu
prajurit-prajurit Siliwangi hijrah ke ibukota perjuangan Yogyakarta.
Baru tahun 1948 Persib kembali berdiri di Bandung, kota kelahiran yang
kemudian membesarkannya. Rongrongan Belanda kembali datang, VBBO
diupayakan hidup lagi oleh Belanda (NICA) meski dengan nama yang
berbahasa Indonesia Persib sebagai bagian dari kekuatan perjuangan nasional
tentu saja dengan sekuat tenaga berusaha menggagalkan upaya tersebut. Pada
masa pendudukan NICA tersebut, Persib didirikan kembali atas usaha antara
lain, dokter Musa, Munadi, H. Alexa, Rd. Sugeng dengan Ketua Munadi.
Perjuangan Persib rupanya berhasil, sehingga di Bandung hanya ada satu
perkumpulan sepak bola yakni Persib yang dilandasi semangat nasionalisme.
Untuk kepentingan pengelolaan organisasi, dekade 1950-an ini pun mencatat
kejadian penting. Pada periode 1953-1957 itulah Persib mengakhiri masa
pindah-pindah sekretariat. Wali Kota Bandung saat itu R. Enoch, membangun
Sekretariat Persib di Cilentah. Sebelum akhirnya atas upaya R. Soendoro,
Persib berhasil memiliki sekretariat Persib yang sampai sekarang berada di
Jalan Gurame.
Pada masa itu, reputasi Persib sebagai salah satu jawara kompetisi
perserikatan mulai dibangun. Selama kompetisi perserikatan, Persib tercatat
pernah menjadi juara sebanyak empat kali yaitu pada tahun 1961, 1986, 1990,
dan pada kompetisi terakhir pada tahun 1994.
Selain itu Persib berhasil menjadi tim peringkat kedua pada tahun 1950,
1959, 1966, 1983, dan 1985.Keperkasaan tim Persib yang dikomandoi Robby
Darwis pada kompetisi perserikatan terakhir terus berlanjut dengan
keberhasilan mereka merengkuh juara Liga Indonesia pertama pada tahun
1995. Persib yang saat itu tidak diperkuat pemain asing berhasil menembus
dominasi timtim eks galatama yang merajai babak penyisihan dan
menempatkan tujuh tim di babak delapan besar. Persib akhirnya tampil menjadi
juara setelah mengalahkan Petrokimia Putra melalui gol yang diciptakan oleh
Sutiono Lamso pada menit ke-76.
Sayangnya
setelah
juara,
prestasi
Persib
cenderung
menurun.
Puncaknya terjadi saat mereka hampir saja terdegradasi ke Divisi I pada tahun
2003. Beruntung, melalui drama babak playoff, tim berkostum biru-biru ini
berhasil bertahan di Divisi Utama.
Sebagai tim yang dikenal baik, Persib juga dikenal sebagai klub yang
sering menjadi penyumbang pemain ke tim nasional baik yunior maupun
senior. Sederet nama seperti Risnandar Soendoro, Nandar Iskandar, Adeng
Hudaya, Heri Kiswanto, Ajat Sudrajat, Yusuf Bachtiar, Dadang Kurnia, Robby
Darwis, Budiman, Nur'alim, Yaris Riyadi hingga generasi Erik Setiawan dan
Eka Ramdani merupakan sebagian pemain timnas hasil binaan Persib.Sampai
saat ini Persib Bandung adalah tim Indonesia yang bisa di bilang paling
dibanggakan oleh Indonesia karena prestasi dan kemampuannya.
3.1.2
b.
Rumusan
Indikator
Objek
Masalah
Pertanyaan
Wawancara
Proses Defining
Public Relations
Analisis SWOT
1. Strength
Irfan
Suryadireza
Problem PT.
( Kekuatan ) PT.
(Media Officer
Persib Bandung
Persib Bandung
PT. Persib
Bermartabat.
Bermartabat
2. Weakness
Bandung
Bermartabat)
( kelemahan) PT.
Persib Bandung
Bermartabat
3. Opportunity
( Peluang)PT.
Persib Bandung
Bermartabat
4. Threat
( Ancaman )
yangDihadapi
oleh PT. Persib
Bandung
Bermartabat.
2. 5. Proses Planning a. langkah
Irfan
and
perencanaan
Suryadireza
ProgrammingPT.
kedepan dalam
(Media Officer
Persib Bandung
menjaga
PT. Persib
Bermartabat
komunikasi dan
Bandung
kerjasama
Bermartabat)
dengan sponsor.
b. Program rutin
dan program
unggulan PT.
Persib Bandung
Bermartabat
dengan sponsor.
c. program
insidental yang
pernah dilakukan
oleh PT. Persib
Bandung
3.
Proses Taking
Bermartabat.
a. Tindakan dan
Irfan
Actions dan
cara
Suryadireza
CommunicationsP
berkomunikasi
(Media Officer
T. Persib Bandung
dalam
PT. Persib
Bermartabat
menjalankan
Bandung
sebuah
Bermartabat)
program.
b. Menganggap
penting seluruh
elemen yang
ada dalam PT.
Persib Bandung
Bermartabat.
c. Responsif
seluruh elemen
yang ada di PT.
Persib Bandug
Bermartabat
dalam
menjalankan
sebuah
4.
Proses Evaluating
program.
Tahapan berbagai
Irfan
program PT.
evaluasi program
Suryadireza(Me
Persib Bandung
yang telah
Bermartabat
dilaksanakan
Persib Bandung
Bermartabat)
dahulu
yakni
pada
saat
peneliti
melaksanakan
Persib
manajemen
Bandung
kehumasan
Bermartabat
dalam
menjalankan
menjaga
sistem
hubungan
baik
yang
bertanggung
jawab,maka
dari
langsung
kepada
informan
itu
langkah
adalah wawancara
yaitu
Bapak
Irrfan
bertempat
Bandung,dalam
di
Graha
membahas
Persib
Jl.Sulanjana
bagaimana
No
17
implementasi
hasil
wawancara
tersebut,
PT.
Persib
merumuskan
problemprocess,humas
PT.
defining
Persib
public
Bandung
relations
Bermartabat
Proses
Defining
Public
Relations
PT.
Persib
Bandung Bermartabat
Di dalam mempertahankan keberlangsungan hidup
suatu organisasi dan citra yang baik diperlukan adanya
suatu komunikasi untuk menjaga ke stabilan di dalam tubuh
organisasi tersebut maka dari itu PT. Persib Bandung
Bermartabat
selalu
berusaha
menjaga
hubungan
baik
jauh
sudah
dilakukan
oleh
PT.
saat
menjaganya,
ini
yang
dan
hal
perlu
Persib
dan menciptakan
dilakukan
inipun
yang
Bandung
yaitu
selalu
tinggal
membuat
PT.
Persib
Bandung
Bermartabat
memiliki
maka
PT.
Persib
Bandung
Bermartabat
metode
analisis
SWOT
(stength,
weakness,
saat ini,
merupakan
salah
satu
strategi
untuk
Irfan
PersibBandung
Suryadireza
Bermartabat,PT.
media
Persib
officer
PT.
Bandung
belah
pihak.
Bahkan
PT.
Persib
Bandung
PT.
Persib Bandung
Bermartabat
perusahaan
yang
menjadi
mitra
kerjasama
dan
memberikan
termasuk
bagian
dari
masalah
sebuah
salah
satunya
oknum
tidak bertanggung
yang
ingin
memiliki
untuk
perusahaan
karena
tidak
adanya
yang menjadi bagian dari proses menjaga hubungan baik yang dilakukan
PT. Persib Bandung Bermartabat dalam menjalin kerjasama yang
menguntungkan dua belah pihak.
Berdasarkan proses planning and programingyang telah dipaparkan
diatas, PT. Persib Bandung Bermartabat selalu berupaya menjaga
hubungan baik dengan sponsor karena selalu ingin menjaga kerjasama
yang baik dan tidak ingin mengecewakan pihak lain. Konsistenya PT.
Persib Bandung Bermartabat juga tidak terlepas dari dukungan para
suporter pecinta Persib yang selalu mendukung dan ikut berpartisipasi
dalam semua program yang sudah dilaksanakan PT. Persib Bandung
Bermartabat, sehingga menjadi nilai plus bagi sponsor untuk selalu
bekerjasama dan menjadi bagian dari keberlangsungan hidup perusahaan
PT. Persib Bandung Bermartabat.
3.3.3 Proses Tacking Action and Communication PT. Persib Bandung
Bermartabat
Proses ini merupakan tahap pelaksanaan dari proses
menjaga hubungan baik dengan sponsor yang dalam
prakteknya Taking action and communicatingmerupakan
tahap pelaksanaan yang paling penting, karena dalam
tahapan inilah yang menentukan keberhasilan dalam
suatu program. Dalam tindakan dan komunikasi yang
dilakukan oleh manajemen saat berjalan nya program
atau satu kegiatan yaitu dengan cara memantau dan
mengontrol setiap bentuk kegiatanya karena hal ini perlu
yaitu
silaturahmi
dengan
bobotoh
se
bentuk
dukungan
dari
PT.
Persib
Bandung
dan
Bermartabat.
c. Kegiatan lainya
bagian
yang
dari
PT.
melibatkan
Persib
Bandung
sponsor
yaitu
menjaganya
hubungan
baik
dan
menjalin
dari
proses
perjalanan
PT.
Persib
Bandung
mengontrol
kegiatan
yang
bertujuan
untuk
evaluasi
adalah
proses
terakhir
yang
mengukur
dan
menganalisa
sejauhmana
selalu menjadi
dalam
menjalankan
sebuah
program
atau
kegiatan. Dan hal yang saat ini dilakukan oleh PT. Persib
Bandung Bermartabat dalam sebuah proses evaluasi yaitu
lebih mengedepankan komunikasi dengan pihak sponsor
agar dapat menciptakan program yang baik dan uggul di
waktu yang akan datang, dengan menganalisa dari setiap
kekurangan dan kelebihan dari suatu program yang sudah
dilaksanakan dengan pihak sponsor.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai ManajemenHumas PT. Persib
Bandung Bermartabat Dalam Menjaga Hubungan Baik Dengan Sponsor yang
dilakukan melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi, penulis
menyimpulkan bahwa dalam mengimplementasikan proses menjaga hubungan
baik dengan sponsor, manajemen PT. Persib Bandung Bermartabat melakukan
tahapan manajemen four step public relations. Dan hasil yang didapat yaitu:
Tahap pertama yang dilakukan adalah Proses Defining Public Relations
Problem dalam melakukan manajemen pelayanan prima dengan menggunakan
a.
analisis SWOT.
Strength ( Kekuatan ) PT. Persib Bandung Bermartabat yaitu memiliki keunggulan
dalam si stem pengelolaan
yang dimana
pengelolaan tersebut dikelola dengan badan hukum yang jelas dan finansial
yang kuat, sehingga menjadi daya tarik para investor khususnya sponsor
untuk menjadi bagian dari PT. Persib Bandung Bermartabat. Selain itu
Persib Bandung juga memiliki jumlah suporter yang banyak khususnya di
Jawa Barat dan umumnya di Indonesia, hal ini menjadi nilai plus untuk
perusahaan dalam menjalankan roda organisasinya dengan memanfaatkan
sisi keunggulan ini. Bahkan PT. Persib Bandung Bermartabat juga diakui
oleh federasi sepakbola Indonesia yaitu PSSI dan PT. Liga Indonesia
c.
2017.
Threat ( ancaman )berbicara tentang ancaman PT. Persib Bandung Bermartabat
melihat apa bila konflik federasi yang ada di Indonesia belum kunjung usai
maka nasib perusahaan seperti PT. Persib Bandung Bermartabat bahkan
perusahaan klub yang lain juga akan gulung tikar karena apa yang bisa
dilakukan lagi kalau dari federasinya tidak jelas. Kerugian bukan untuk PT.
Persib Bandung Bermartabat saja melainkan semua orang yang mencintai
sepak bola akan kehilangan salah satu hiburan di akhir pekan.
Tahap kedua yang dilakukan oleh PT. Persib Bandung Bermartabat yaitu
proses planning and programing
a. PT. Persib Bandung Bermartabat membuat perencanaan suatu program atau
kegiatan dengan sponsor dalam upaya menjaga hubungan baik adalah
melalui tahapan yang dilakukan setelah mendapatkan suatu data dari proses
definimg problems, kemudian mengolah informasi tersebut dan membuat
suatu program atau kegiatan.
b. Program rutin yang selalu dilakukan PT. Persib Bandung Bermartabat yaitu
melibatkan seluruh sponsor dalam stiap pertandingan yang dilakoni Persib
Bandung, selebihnya program yang sering dilakukan adalah dari pihak
sponsor yang mengadakan event-event dan didalamnya melibatkan bobotoh
atau para pemain Persib Bandung. PT. Persib Bandung Bermartabat juga
turut membantu dan berkontribusi dalam memfasilatasi kebutuhan yang di
butuhkan oleh sponsor.