Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN BAZAR WORKSHOP BUSINESS PLAN

TRUFFLE BISCUIT

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Workshop Bussines Plan kelas A

Oleh :

Ajeng Puspitasari

120210301007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Kakao merupakan komoditas perkebunan yang dalam beberapa dekade ini

telah terbukti mampu menjadi sumber pendapatan memadai dan memberikan


kesejahteraan yang baik bagi para petani. Menurut data ICCRI, komoditas kakao juga
mampu berperan sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi terutama di wilayah
pedesaan di sentra-sentra produksi. Selain itu, kakao juga memberi andil nyata bagi
perolehan devisa negara dan menyerap lebih dari satu juta tenaga kerja yang terlibat
di sektor produksi maupun pengolahan dan perdagangan. Mengingat perannya yang
sangat besar tersebut, kakao telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai komoditas
prioritas untuk terus dikembangkan.
Kabupaten Jember berpotensi dalam pengembangan produksi kakao melalui
salah satu objek wisata agro yang terdapat di Kabupaten Jember. Salah satu wisata
agro yang cukup terkenal di daerah Jember, adalah wisata agro perkebunan kopi dan
cokelat milik PTPN XII yang terdapat di Perkebunan Renteng, Kecamatan
Jenggawah, Kabupaten Jember. Jember juga termasuk salah satu penyumbang kakao
di Indonesia. Dan Indonesia menjadi penghasil kakao terbesar ketiga setelah Pantai
gading dan Ghana, dengan menyumbang 13% kakao di dunia.
Berdasarkan potensi tersebut maka saya sebagai mahasiswa yang bertindak
sebagai agent of change, memanfaatkan hasil olahan kakao yang sangat digemari
oleh seluruh lapisan masyarakat, yaitu coklat. Coklat termasuk salah satu sumber
bahan yang mudah diolah dan mudah dipadu padankan dengan makanan lain, seperti
roti, ice cream, kue, permen, dan berbagai makanan minuman lainnya.
Kandungan senyawa antioksidan flavanols pada coklat membuat coklat
memberi banyak manfaat bagi kesehatan manusia. Hal ini karena coklat mengandung
senyawa yang bisa membantu system kardiovaskuler pada tubuh menjadi lancar.
Coklat yang cocok untuk mencegah penyakit jantung adalah coklat dengan jenis dark
coklat. Selain itu dapat menurunkan kolesterol karena kandungan antioksidan

polifenol pada coklat yang berperan aktif untuk membantu menurunkan tekanan pada
darah.
Sementara bagi kaum muda, coklat dapat dijadikan sebagai moodbooster
dalam kegiatan sehari-hari. Karena kandungan dalam cokelat, yaitu serotonin yang
merupakan anti depresan alami. Coklat juga dapat dijadikan bentuk ungkapan
seseorang kepada orang lain. Banyak produk olahan coklat yang berkembang di
masyarakat. Maka dari itu, sebagai inisiasi produk saya membuat olahan coklat
menjadi Truffle Biscuit yaitu olahan coklat dengan biscuit yang dapat menjadi
camilan menyehatkan tanpa memikirkan lemak yang akan tertimbun dalam tubuh.
Olahan jajanan yang simple ini mendorong saya untuk melakukan
pengembangan produk,. Dengan potensi pasar yang menjanjikan serta potensi
Kabupaten Jember sebagai salah satu penghasil coklat, maka hal ini dapat pula
menjadi sebuah potensi usaha yang menjanjikan.
1.2

Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah :


1. Bagaimanakah Rencana produk bazar dan Hasil produk yang dicapai ?
2. Bagaimanakah dampak terhadap sikap kewirausahaan bagi saya?
3. Bagaimanakah kendala dan solusi dalam pelaksanaan bazaar?
4. Bagaimanakah kelanjutan kegiatan bazaar berikutnya?
1.3

Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai dari rumusan masalah diatas adalah :


1. Untuk mengetahui rencana produk bazaar dan hasil produk yang dicapai.
2. Untuk mengetahui dampak sikap wirausaha dari kegiatan bazaar.
3. Untuk mengetahui kendala pada kegiatan bazaar dan solusi yang digunakan
untuk memecahkan kendala tersebut.
4. Untuk mengetahui keberlanjutan bazaar yang seperti apakah yang harus
dilakukan pada kegiatan berikutnya..

1.4

Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan tersebut adalah :


1. Membentuk dan membangun jiwa wirausaha dalam diri mahasiswa
2. Sebagai wadah pengembangan diri bagi setiap mahasiswa
3. Memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk dapat mengembangngkan
sebuah produk menjadi hal baru yang diminati dan bernilai jual di kalangan
masyarakat.

BAB 2. HASIL DAN PEMBAHASAN


2.1

Rencana Produk dan Hasil yang dicapai


Rencana produk yang hendak dibuat dan dipasarkan adalah Truffle Biscuit.

Truffle adalah salah satu jenis olahan coklat yang digemari oleh seluruh kalangan.
Truffle biasanya terbuat dari adonan tepung terigu, gula, telur, dan coklat sebagai bahan
utama. Tetapi dalam produk yang akan saya buat, saya mengubah bahan truffle dari
biscuit yang harganya relative terjangkau dan mudah diperoleh di pasaran.
Adapun bahan-bahan serta alat yang dibutuhkan dalam pembuatan Truffle
Biscuit antara lain :
Alat

Kompor

Gas

Sendok Adonan

Baskom

Bahan

Biskuit Marie Khong Guan 150 gr

Cokelat Flamboyan

90 gr

Margarin Blue Band

7 sdm

Susu Kental Manis

secukupnya

Meises

secukupnya

Cara Pembuatan :
1. Haluskan biscuit mari hingga berbentuk halus
2. Lelehkan tujuh sendok makan margarin dan campur dengan biscuit yang
telah halus
3. Aduk hingga rata, kemudian tambahkan susu kental manis secukupnya
hingga adonan mudah dibentuk
4. Bentuk adonan bulat-bulat kemudian masukkan ke dalam freezer selama
lima menit

5. Lelehkan Dark Chocolate sebagai bahan untuk membalut bola-bola adonan


6. Ambil biscuit dari dalam freezer kemudian celupkan ke dark coklat, beri
meses sebagai hiasan
7. Masukkan kembali ke dalam freezer dan Truffle Biscuit siap untuk dijual
Hasil yang dicapai :
Dari pembuatan Truffle Biscuit dengan ketersediaan bahan-bahan tersebut,
diperoleh empat puluh buah bola-bola biscuit, yang akan dipasarkan dalam bentuk
kemasan plastic. 1 bungkus kemasan isi dua Truffle, sehingga diperoleh 20 bungkus
Truffle Biscuit sebagai pemasaran pertama.
2.2

Dampak Terhadap Sikap Kewirausahaan


Setiap kegiatan yang dilakukan tentunya akan memberikan dampak terhadap

setiap pelaku kegiatan. Baik dampak yang dirasakan secara langsung maupun tidak
langsung. Begitu pula kegiatan Business Plan yang berakhir dalam bentuk kegiatan
bazaar tentunya akan berdampak pula terhadap sikap kewirausahaan mahasiswa.
Dalam kegiatan ini juga diajarkan bagaimana memulai usaha dengan konsep Business
Model Canvas yang lebih terstruktur dan terencana.
BMC (Business Model Canvas) dimana didalamnya terdapat : Customer
segment (segmen konsumen), value propositions (nilai dan solusi yang ditawarkan),
channels (saluran distribusi), customer relationships (hubungan dengan konsumen),
revenue streams (aliran omzet), key resources (sumber daya inti), key activities
(aktivitas inti/kunci), key partners (partner dan supplier kunci), cost structure
(struktur pengeluaran). Dengan adanya pengenalan Business Model Canvas kepada
mahasiswa akan mempermudah mahasiswa dalam melakukan kegiatan usahnya agar
tepat sesuai dengan sasaran.
Adapun dampak terhadap sikap kewirausahaan antara lain :
1. Kegiatan ini dengan jelas menumbuhkan sikap kewirausahaan bagi setiap
mahasiswa. Dengan keberhasilan pembuatan dan penjualan produk akan
menantang mahasiswa kedepannya dalam pengembangan produk

2. Menumbuhkan sikap kreatif dan inovatif. Hal ini karena adanaya inisiasi
bagi mahasiswa dalam mencari ide produk akan secara langsung
berdampak dalam pola pikir mahasiswa. Yaitu tumbuhnya sikap kreatif
dalam mengkreasi produk dan inivasi dalam menemukan hal-hal baru
sebagai peluang wirausaha
3. Mengajarkan mahasiswa untuk memiliki berkomitmen dalam wirausaha.
Pelaksanaan business plan tidak hanya dilaksanakan sekedarnya. Namun
diperlukan perencanaan dan modal usaha yang matang. Sehingga dalam
pelaksanaannya mengajarkan mahasiswa untuk berkomitmen dalam
kegiatan usaha.
4. Menumbuhkan sikap pantang menyerah dan ketekunan. Dalam kegiatan
bazaar mahasiswa dituntut untuk pantang menyerah dalam penjualan
produk. Dengan tujuan agar modal yang telah dikeluarkan tidak sia-sia.
Maka mahasiswa dengan pantang menyerah akan menawarkan dan
menjual produk kepada setiap konsumen. Hal ini secara tidak langsung
akan membentuk sikap ketekunan mahasiswa.
5. Meningkatkan produktivitas mahasiswa. Bentuk bazaar business plan
menuntut mahasiswa untuk lebih produktif dalam menghasilkan barang
maupun jasa. Sehingga mahasiswa memiliki kegiatan positive dalam
mengembangkan kegiatan usaha.
Beberapa dampak diatas memberikan pengaruh secara langsung kepada saya.
Sehingga membentuk rasa keingintahuan yang lebih mendalam dalam kegiatan
wirausaha. Hal ini akan berpengaruh terhadap keberlanjutan usaha nantinya.
2.3

Kendala dan Solusi


Dalam setiap pelaksanaan kegiatan tentunya selalu ada kendala yang sedikit

menghambat pelaksanaan usaha. Namun sebagai mahasiswa kita juga dituntut


mampu untuk menemukan solusi yang tepat agar pelaksanaan kegiatan tetap dapat
berjalan secara lancar. Selama kegiatan bazaar saya tidak menemukan kendala yang
berarti. Berikut adalah beberapa kendala yang saya rasakan dalam kegiatan bazaar :

a. Kurangnya informasi dari bagian Humas Bazaar dalam menginformasikan


pelaksanaan bazaar, sehingga kurangnya kunjungan target konsumen
akibat kurangngya penyebaran informasi
b. Karena pelaksanaan bazaar diadakan pada jam-jam pagi dan cuaca yang
mendung, membuat produk teman-teman mahasiswa lain yang berupa
minuman dingin menjadi sedikit yang terjual
Berikut adalah beberapa hal yang menjadi solusi saya dalam kegiatan bazaar

a. Membangun koordinasi anatar panitia bazaar dan membuat selebaran dan


pengumuman yang disebar secara merata apabila hendak dilaksanakan
kegiatan bazaar. Sehingga kunjungan konsumen dapat meningkat. Solusi
lain terhadap sedikitnya jumlah pengunjung adalah dengan menjajakan
produk secara langsung dengan mengunjungi konsumen di dalam area
kampus. Sehingga kita tidak hanya menunggu konsumen, melainkan juga
menjemput konsumen.
b. Perencanaan yang lebih dimatangkan dalam pemilihan produk dan
disesuaikan dengan kondisi dan waktu pelaksanaan bazaar.
2.4

Keberlanjutan Usaha
Dalam pelaksanaan bazaar ini mahasiswa dapat melatih kemampuan

berwirausaha. Mulai dari perencanaan. pengelolaan, pelaksanaan, dan pemasaran


produk. Dari dampak yang telah diperoleh tentunya akan menentukan keberlanjutan
usaha yang akan dilakukan oleh mahasiswa. Secara pribadi, dari dampak yang telah
saya peroleh saya memutuskan untuk tetap memulai melanjutkan usaha. Dengan
modal teori serta praktek yang telah saya peroleh, dapat saya jadikan pengalaman
dalam melanjutkan usaha. Usaha dapat diteruskan karena minat konsumen terhadap
produk saya cukup tinggi. Produk dapat saya tawarkan kepada teman kost, teman
kampus, dan beberapa konsumen lain. Untuk keberlanjutan usaha, saya sadari produk
yang saya hasilkan masih jauh dari smepurna sehingga saya masih perlu untuk
mengambangkan usaha dan produk yang saya hasilkan.

BAB 3. PENUTUP
3.1

Kesimpulan
Dengan kegiatan bazaar sebagai bentuk nyata mata kuliah Workshop Business

Plan, dapat diperoleh berbagai dampak yang dirasakan bagi setiap mahasiswa.
Mahasiswa memperoleh teori selama menempuh mata kuliah dan dilaksanakan secara
nyata dalam bentuk bazaar. Sehingga mahasiswa sebagai pelaku kegiatan pun dapat
merasakan secara langsung manfaat yang diperoleh. Hal ini tentunya akan
berpengaruh juga terhadap berbagai kegiatan usaha yang dilakukan mahasiswa.
Dari pelaksanaan bazaar dapat diperoleh keismpulan menganai keinginan
pasar disesuaikan dengan kondisi pelaksanaan bazaar. Hal ini juga dapat dijadikan
indicator harga pasar yang sesuai dengan pangsa pasar.
3.2

Saran
Dengan melihat dari kendala yang terdapat dalam pelaksanaan bazaar, berikut

adalah saran yang dapat saya rekomendasikan terhadap keberlangsungan bazaar

1. Meningkatkan koordinasi antara panitia dan peserta kegiatan bazaar


sehingga dapat meningkatkan efektivitas pelaksanaan bazaar
2. Pembuatan produk yang menarik sehingga dapat menarik minat
konsumen.

DAFTAR PUSTAKA
http://mulaisehat.com/manfaat-coklat-bagi-kesehatan-sangat-berperan-penting/
(diakses pada Jumat, 27 November 2015)
Indonesian Coffee and Cacao Research Institution/iccri.net (diakses pada Jumat, 27
November 2015)
Jembertourism.com (diakses pada Minggu, 29 November 2015)

Lampiran.
1. Proposal MBC
Business Model Canvas
1. Key Partners (Partner dan Supplier Kunci)
Siapa kunci kemitraan kita?
Dalam usaha Truffel Biscuit yang menjadi key partners yang diharapkan
adalah pemasok utama di Jember, yaitu koperasi perkebunan coklat PTPN
XII, Toko Rindang yang menyediakan berbagai kemasan produk,
Supermarket penjual Bisucit dan Margarin
Siapa Supplier anda?
Supplier utama adalah koperasi perkebunan coklat PTPN XII, Kabupaten
Jember.
2. Key Activities (Aktivitas Inti/Kunci)
Aktivitas yang dilakukan antara lain :
a. Pencarian bahan utama yang berkualitas
b. Pencarian supplier kemasan
c. Pembuatan produk
d. Pengemasan produk
e. Pemasaran produk
3. Value Proposition (Nilai dan Solusi yang ditawarkan)
Keunggulan apa saja yang anda tawarkan kepada pelanggan?
a. Truffle Coklat cocok dikonsumsi siapa saja, dimana saja, dan kapan
saja. Dapat disandingkan sesuai kondisi cuaca, apabila musim hujan
dapat dikonsumsi dengan minuman hangat. Juga dapat dikonsumsi
sebagai pelengkap minuman dingin
b. Kemasan yang simple dan menarik mudah dibawa kemana-mana

c. Harga produk yang relative terjangkau


4. Customer Relationship (Hubungan dengan konsumen)
Bagaimana cara kita membangun relasi terhadap pelanggan?
a. Membentuk komunitas jaringan usaha mahasiswa yang membuka
peluang bagi pemasaran produk
b. Menjaga mutu dan kualitas produk serta konsistensi rasa
c. Memberikan pelayanan yang cepat dan tepat terhadap seluruh
konsumen
5. Customer Segment (Segmen Konsumen
Segmen atau target pasar anda siapa?
a. Mahasiswa
b. Ibu-ibu rumah tangga
c. Siswa-siswa
6. Channels (Saluran distribusi)
Dimana anda mempromosikan produk anda?
Promosi secara mouth to mouth dan menitipkan di koperasi mahasiswa
Media apa saja yang digunakan?
a. Media Cetak (Pamflet)
b. Media sosial (BBM, Facebook, Twitter, Tumblr, Whatsaap,We Chat,
Line)
Bagaimana anda menjangkau pelanggan?
Pelanggan bisa datang ke Koperasi Mahasiswa untuk mendapatkan produk
yang diinginkan.
7. Key Resources ( Sumber Daya / Inti)
a. Modal
b. Bahan

8. Cost Structure (Struktur Pengeluaran)


Berapa biaya yang di butuhkan?
Biscuit Marie

Rp 7.000

Dark Chocolate

Rp 10.000

Susu Kental Manis

Rp 2.500

Meises

Rp 3.000

Margarin

Rp 4.000

Cup

Rp 1.500 +
Rp 28.000
Total baiaya yang dibutuhkan pada produksi pertama Rp 28.000

9. Revenue Streams (Aliran Omzet)


Pendapatan di dapat dari mana saja?
Dalam produksi pertama Truffle Biscuit diperoleh 40 buah. Sehingga
perhitungan harga jual sebagai berikut
Rp 28.000

: 40 buah

= 700/buah

Harga 1 kemasan (isi 2 buah) = 1400/kemasan


Harga Jual

: Rp 2.000/ kemasan

Untung/Rugi :
Harga Jual

Rp 2.000 x 20 kemasan =

Rp 40.000

Harga Produksi

Rp 1.400 x 20 kemasan =

Rp 28.000

Untung

Rp 12.000

2. Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Truffle Biscuit
Dalam produksi pertama Truffle Biscuit diperoleh 40 buah. Sehingga
perhitungan harga jual sebagai berikut
Rp 28.000

: 40 buah

= 700/buah

Harga 1 kemasan (isi 2 buah) = 1400/kemasan


Harga Jual

: Rp 2.000/ kemasan

Untung/Rugi :
Harga Jual

Rp 2.000 x 20 kemasan =

Rp 40.000

Harga Produksi

Rp 1.400 x 20 kemasan =

Rp 28.000

Untung

Rp 12.000

3. Foto-foto Kegiatan
Pembukaan Bazaar oleh
Bapak

Umar

selaku

dosen pengampu mata


kuliah Workshop BP.

Stand Bazaar

4. Foto/gambar produk
Truffle Biscuit

Anda mungkin juga menyukai