Abstrak : Artikel ini berisi mengenai susunan sensor akuistik di dalam air dengan
generasi waktu sampling dan sistem transformasi yang cukup presisi. Susunan
sensor tersebut dapat memperoleh sinyal yang serempak dalam level sub-mikro
detik, dimana teknologi ini sangat penting di dalam lingkuanan lepas pantai.
Sementara itu, transmisi data real-time dan sistem penyimpanan ditetapkan.
Semua data yang diterima oleh computer utama akan di simpan dan ditampilkan
dengan seketika. Percobaan pengambilan data dilakukan di reservoar air tawar
dekat kota Tianjin, China dan mendapatkan hasil berupa gelombang sinyal yang
memperlihatkan informasi di dalam air dan berguna untuk eksplorasi akustik.
Kata Pengantar
Eksplorasi akustik merupakan salah satu metode yang cukup penting untuk
mendapatkan data atau informasi dari dalam laut. Kebijakan jaman dahulu
mengatakan bahwa kabel yang digunakan untuk observasi laut menjangkau area
yang cukup luas sehingga dikatakan lebih baik jika menggunakan jaringan tanpa
kabel. Sementara itu, penggunaan jaringan tanpa kabel di lapangan mengakibatkan
cakupan yang dangkal. Contohnya, VENUS dan NEPTUNE di Kanada. VENUS
diterapkan di dekat panati, sementara NEPTUNE diterapkan di laut dalam. Jenis lain
dari sensor tanpa kabel adalah pelucur (glider) gelombang mandiri yang dapat
digunakan dalam jangka panjang dan bekerja menghantarkan gelombang akustik.
Kekuatan dari peluncur didapatkan dari gelombang tersebut sendiri. Peluncur dan
kemudi dihubungkan dengan pelampung yang dikaitkan dengan pusat. Jika
dibandingkan dengan mesin lain, peluncur memiliki noise yang cukup rendah,
sehingga gelombang akustik sangat sensitive untuk mendeteksi bawah laut.
Berdasarkan metode deteksi, deteksi akustik laut dibagi menjadi dua yaitu, aktif
dan pasif deteksi. Untuk deteksi pasif ekslporasi gelombang akustik, memanfaatkan
gelombang gempa jangka pendek yang terjadi di Terusan Pasifik bagian timut, yang
merupakan dasar dari gelombang akustik yang diterima oleh enam hidropone yang
ditempatkan disebelah timur pasifik. Dimana keenam hidropon tersebut merekam
gelombang gempa awal (foreshock) sebelum datangnya gelombang gempa utama
(mainshock). Hal tersebut membuktikan bahwa susunan hidropone bawah laut
dapat merekam dan memprediksi gempa bumi dengan informasi gempa awal
(foreshock).
Untuk tipe aktif deteksi, dimanfaatkan untuk eksplorasi seismic laut untuk
mendeteksi potensi miyak, gas dll. Gelombang akustik ini juga dapat digunakan
untuk proses monitoring lapangan minyak dengan membandingkan perbedaan
respon bunyi dari air dan ikatan hidrokarbon. Selain itu, deteksi aktif metode akustik
juga dapat memantau densitas ikan di laut dan perilakunya, Jika digabungkan
dengan cara tradisional, maka penerapan gelombang akustik dan susunan
hidropone ini dapat menghasilkan penggambaran yang cukup luas dalam area
ribuan kilometer dan dapat memantau spesifikasi air laut secara kontinyu. Data
akustik juga dapat digunakan untuk memantau fiksasi hidrokarbon di laut dalam.