J.pascapanen.2009 1 1 PDF
J.pascapanen.2009 1 1 PDF
Prevalensi penyakit degeneratif seperti diabetes melitus (DM) terjadi akibat perubahan gaya hidup masyarakat. Saat ini,
jumlah penderita DM di Indonesia sekitar 14 juta jiwa. Diet pangan ber-indeks glikemik (IG) rendah akan membantu dalam
pencegahan primer dan pengendalian DM. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penurunan IG beras dan perubahan
mutu gizinya akibat proses pratanak. Prinsip proses pratanak yaitu perendaman gabah di dalam air (60C, 4 jam), pengukusan
(20 menit), pengeringan I (100C, k.a. 18-20%) dan pengeringan II (60C, k.a. d 12%). Hasil penelitian menunjukkan
proses pratanak dapat meningkatkan kadar amilosa (15,44-26,32% menjadi 19,35-27,23%) dan serat pangan (4,67-7,57%
menjadi 8,19-10,27%), tetapi menurunkan daya cerna pati in vitro (62,21-78,63% menjadi 36,40-49,74%). Proses pratanak
menunjukkan hasil positif untuk memproduksi beras IG rendah, karena kemampuannya dalam menurunkan IG (54,4397,29 menjadi 44,22- 76,32).
Kata kunci: Beras, proses pratanak, indeks glikemik, diabetes melitus, karakteristik mutu gizi.
ABSTRACT. Sri Widowati, B.A.Susila Santosa, Made Astawan and Akhyar. 2009. Reducing glycemic index on
some rice varieties using parboiled processing. Degenerative diseases such as diabetes mellitus (DM) become prevalence
to the peoplehealth due to the changing of lifestyles. Nowadays, the number of Indonesian diabetics around 14 million
people. Diet of low glycemic index (GI) foods will assist in primarly production and controlling of DM. This research was
aimed to evaluate reducing of GI rice and its nutritional quality changing due to parboiled processing. The basic process of
parboiled rice i.e. rough rice steeping in waters (60C, 4 h), steaming (20 minutes), drying I (100C, m.c. 18-20%) and
drying II (60C, m.c. d 12%). Result showed that parboiled processing increased rice amylose (15.44-26.32% to 19.3527.23%) and dietary fiber content (4.67-7.57% to 8.19-10.27%), but reduced in in vitro starch digestibility (62.21-78.63%
to 36.40-49.74%). Parboiled processing shared positive result in providing low GI rice, because of its capability in reducing
GI (54.43-97.29 to 44.22-76.32).
Keywords: Rice, parboiled process, glycemic index, diabetes mellitus, nutritional quality characteristics.
PENDAHULUAN
Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit
degeneratif yang prevalensinya terus meningkat. Menurut
survei yang dilakukan oleh WHO tahun 1995, Indonesia
menempati urutan ke-4 dengan jumlah penderita diabetes
terbesar di dunia setelah India, Cina dan Amerika Serikat.
Prevalensi DM di Indonesia sebesar 8,6% dari total
penduduk, sehingga diperkirakan pada tahun 2025
penderita DM mencapai 12,4 juta jiwa. Namun, dalam
peringatan hari diabetes bulan Nopember 2006 dilaporkan
penderita DM di Indonesia telah mencapai 14 juta jiwa.
Jika tidak diintervensi secara serius, permasalahan DM
akan bertambah besar dan sulit ditanggulangi
(Anonymous, 2005).
Pencegahan DM dapat dilakukan secara primer
maupun sekunder. Pencegahan primer adalah pencegahan
terjadinya DM pada individu yang beresiko, melalui
modifikasi gaya hidup (pola makan yang benar, cukup
aktivitas fisik, penurunan berat badan) dengan dukungan
Giling/Milled
Pratanak/Parboiled
11,95a
11,66a
0,62a
0,69a
0,89a
0,85a
9,68b
7, 23a
88,81a
91,22a
Karbohidrat (%bk)/
carbohydrate (%db)
B
Gambar 6. Daya cerna pati in vitro beras giling dan pratanak
berbagai varietas
Figure 6. In vitro starch digestibility of milled and parboiled
rice
Perlakuan/ Treatment
Functional properties
Giling/
Pratanak/
Milled
Parboiled
a
22,04
23,87a
3,64a
6,64b
2,06a
2,53a
5,69a
9,17b
72,88a
40,84b
Indeks Glikemik/
Glycemic Index
Beras Giling/
Beras Pratanak/
Milled Rice
Parboiled Rice
a
91,03
76,32a
Perubahan
(%)*)/
Changing (%)*)
- 16,16
2. Gilirang
97,29b
72,95a
- 25,02
3. Ciherang
54,43b
44,22a
- 18,76
4. IR 64
69,96b
51,99a
- 25,69
5. Mekongga
79,34b
61,91a
- 21,97
- 32,40
46,32a
- 27,06
6. IR 42
68,52
7. Batang Lembang
63,50b
46,32
KESIMPULAN
Proses pratanak berpengaruh terhadap komposisi kimia
beras. Proses ini berdampak pada perubahan komposisi
kimia beras, terutama amilosa (meningkatkan dari 15,4426,32 menjadi 19,35-27,25%) dan protein (menurun dari
8,59-10,85 menjadi 6,59-7,57%bk). Proses pratanak
berpengaruh terhadap sifat fungsional beras. Proses ini
dapat meningkatkan kadar serat pangan (4,84-7,57 menjadi
8,19-10,27%), dan menurunkan daya cerna pati in vitro
(62,31-78,63 menjadi 35,52-49,74%), serta nilai indeks
glikemik (54,43-97,29 menjadi 44,22-76,32).
Proses pratanak yang tidak rumit namun dapat
menunjukkan hasil yang positif dalam menurunkan IG
beras, sehingga berpeluang untuk diimplementasikan oleh
industri pangan. Diharapkan tersedianya beras pratanak
dengan IG rendah dapat membantu dalam pencegahan
primer timbulnya penyakit DM.
UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Program Insentif,
Kementerian Negara Riset dan Teknologi, yang telah
memberikan dana dalam pelaksanaan penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2005. Jumlah penderita diabetes Indonesia ranking
ke-4 di dunia. Berita Departemen Kesehatan R.I. 5 September
2005.
Association of Official Analytical Chemist [AOAC]. 2006. Official
Methods of Analytical of The Association of Official
Analytical Chemist. Washington DC: AOAC.
Asp N.G., C.G. Johanson, H. Halmer and Siljestrom. 1983. Rapid
enzymatic assay of insoluble and soluble dietary fiber. J.
Agric. Food Chem. 31: 476-482.
Behall, K.M. and J.Hallfrisch. 2002. Plasma glucoce and insulin
reduction after consumption of bread varying in amylose
content. Eur. J. Clin. Nutr. 56 (9):913-920.
Cataldo, C.B., J.R. Nyenhuis and E.N. Whitner. 1989. Nutritional
and Diet Therapy, Principles and Practice. 2nd edition. West
Publishing Company. St. Paul.
El. NS. 1999. Determination of Glycemic Index for Some Breads.
J. Food Chem. 67:67-69.
Foster-Powell, K.F., S.H.A. Holt and J.C.B. Miller. 2002.
International Table of Glycemic Index and Glycemic Load
Values: 2002. Am J Clin Nutr 76: 5-56.
Garibaldi. 1974. Parboiled Rice. Houston. D.F. (ed). Rice Chemistry
and Technology. St. Paul. Minnesota. American. Assoc. Cereal
Chemist. Inc.