PAKAN hewan ternak HASIL FERMENTASI RAGI TAPE JERAMI

Makalah ini disusun guna untuk

memenuhi mata kuliah
Biokimia

Disusun Oleh :
Fatimah Fitri Qurrataayun
21030113060131

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA

PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Salah satu permasalahan dalam pengembangan hewan ternak adalah
ketersediaan pakan, terutama pada musim kemarau. Karena itu, perlu
suatu trobosan dalam mengatasi masalah pakan. Salah satu upaya
trobosan tersebut adalah dengan menggunakan teknologi fermentasi.
Dengan fermentasi, kita dapat memanfaatkan hasil samping budidaya

tanaman pangan dan perkebunan masih mudah didapat dalam jumlah

banyak di sekitar kita. Di samping itu, pakan hijau yang melimpah saat
musim penghujan bisa difermentasi sebagai persediaan pakan, terutama
jika pakan hijau berkurang di musim kemarau.
1.2

Rumusan Masalah

1) Apakah keuntungan menggunakan pakan hasil fermentasi dibandingkan

dengan pakan biasa yang tanpa menggunakan proses fermentasi ?
2) Apa saja kandungan dari ragi tape jerami ?
3) Apakah manfaat dari kandungan yang ada pada ragi tape jerami ?
4) Bagaimana cara membuat pakan hewan ternak dari ragi tape jerami ?

BAB II
ISI
2.1

Keuntungan Pakan Fermentasi

Memberikan pakan fermentasi kepada hewan ternak mempunyai
banyak keuntungan, yaitu:

Meningkatkan nafsu makan sehingga penggemukan semakin

cepat

Memperbaiki proses pencernaan

Lebih kebal terhadap penyakit

Meningkatkan produksi susu

Menjadikan susu dan daging hewan ternak menjadi tidak prengus

Mengurangi bau kotoran dan air kencing

Kotoran menjadi lebih sedikit karena pakan menjadi tercerna

dengan baik

2.2

Kandungan Ragi Tape Jerami

Pakan hewan ternak yang difermentasi dengan Ragi Tape Jerami akan
terangkat nilai gizinya. Protein akan terpecah menjadi bentuk yang siap
serap tanpa banyak yang terbuang. Nafsu makan hewan ternak menjadi
berlipat-lipat. Sistem imunitas hewan ternak dan domba akan terbangun
lebih baik. Ini semua bisa terjadi karena Ragi Tape Jerami mengandung :
1) Bakteri Acetobacter yang mampu menghasilkan senyawa selulosa
dengan derajat kemurnian yang tinggi.
2) Jamur Rhizopus yang memproduksi enzim phytase yang mencerna
phytates, sehingga meningkatkan penyerapan mineral seperti
zinc, besi, dan kalsium. Proses fermentasi juga mengurangi
oligosakarida

yang

membuat

pakan

susah

dicerna.

Jamur

Rhizopus memproduksi zat antibiotika alami untuk melawan

sejumlah organisme merugikan.
Tekstur yang dimiliki pakan lebih lunak karena enzim yang
dihasilkan jamur rhizopus selama proses fermentasi meninbulkan
perubahan pada protein, lemak, dan karbohidrat. Enzim yang
dihasilkan jamur ini antara lain lipase, protease dan amilase yang
dalam organ pencernaan unggas berfungsi mencernakan lemak,
protein dan pati.
3) Aspergillus niger yang sejenis jamur yang bersifat fakultatif, dapat
berkembang dalam kondisi aerob maupun anaerob. Oleh karena
itu, penggunaan mikroba ini untuk fermentasi akan lebih praktis,
karena proses fermentasi tidak mesti tertutup rapat. Jamur ini
menghasilkan asam sitrat. Asam sitrat merupakan asam organik
lemah yang merupakan senyawa untuk bahan pengawet yang
baik dan alami.

2.3

Cara Pembuatan
1) 5 gr Ragi Tape Jerami per 10 kg pakan (bahan pakan bisa berupa
jerami. Pucuk daun-daun, tebu alang-alang, daun pisang, dan
sejenisnya ini untuk hewan yang besar sedangkan bekatul, nasi aking,
jagung sisa pipilan yang terbuang, gabah hampa, ampas kelapa untuk
hewan kecil.
2) Dengan dibasahi ataupun sekedar lembab dengan ramuan ragi,
pakan diperam 2 hari di wadah tertutup.
3) Fermentasi dinyatakan selesai manakala muncul salah satu atau lebih
dari tanda-tanda berikut ini :
a) Timbul bau wangi karamel (seperti bau gula yang digoreng tanpa
minyak).
b) Muncul kapang/jamur berkelompok berwarna putih atau kuning.
c) Saat wadah diraba, terasa temperatur hangat.
4) Setelah itu, buka tutup wadah untuk dikeringanginkan dan siap
dihidangkan ke hewan ternak peliharaan. Jangan ditutup lagi karena
bisa menyebabkan proses fermentasi berlanjut. Jika fermentasi terlalu
lama, pakan bisa menjadi terlalu lembek dan aromanya menjadi
terlalu kuat.

BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan
Saat ini teknologi fermentasi banyak digunakan dalam berbagai
pengembangan bioteknologi. Teknologi fermentasi ini juga dimanfaatkan
dalam perkembangan pertanian di Indonesia.

Penggunaan hijauan

fermentasi dapat menghilangkan efek buruk yang sering menyertai

pemberian hijauan segar. Contohnya, rumput yang terlalu muda atau

yang basah terkena air hujan sering membuat hewan ternak mencret.
Hewan ternak sering kembung jika memakan legum muda atau jenis
tertentu. Tak kalah penting, beberapa peternak membuktikan kasus
cacingan menurun semenjak menggunakan pakan fermentasi.
Pakan hewan ternak yang difermentasi dengan Ragi Tape Jerami akan
terangkat nilai gizinya. Protein akan terpecah menjadi bentuk yang siap
serap tanpa banyak yang terbuang. Nafsu makan hewan ternak menjadi
berlipat-lipat. Sistem imunitas hewan ternak akan terbangun lebih baik,
serta manfaat-manfaat lain yang dapat di dapatkan dari penggunaan
pakan ternak hasil fermentasi ragi tape jerami.

DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim,

Acetobacter

https://permimalang.wordpress.com/category/acetobacter/
2. Anonim,

Rhizopus

http://jeniz-jamure.blogspot.com/2008/11/jamur-

rhizopus-bab-i pendahuluan-1.html

3. Anonim,

Acetobactter

http://www.ipm-

int.org/boxmode/pdf/Acetobacter_xylinum. pdf
4. Anonim, Aspergillus http://neverlandlufi.blogspot.com/2014/02/makalahjamur- aspergillus-niger-mikologi.html
5. Anonim, Aspergillus http://teknoganik.blogspot.com/2012/04/aspergillusniger.html
6. Anonim,

Rhizopus

http://landariwulan.blogspot.com/2012/08/rhizopus-

oryzae.html
7. Anonim, Pakan Ternak Fermentasi Ragi Tape Jerami http://breakthroughilmu pangan.blogspot.com/2008_12_01_archive.html
8. Anonim,

Ragi

Tape

Jerami

http://kamriantiramli.wordpress.com/2011/05/10/bakteri
-homofermentatif/
9. Anonim,

Manfaat

Ragi

Tape

Jerami

http://c31121240.blogspot.com/2013/06/ kegunaan-enzimpemecah-asampytat-dalam.html