Anda di halaman 1dari 5

Anggota Kelompok :

Herwin
Wahyu Putra Waskito
Aulia Nurhadini
Hasil diskusi :
Definis Bangunan Liar, Bangunan yang didirikan secara tidak sah (tanpa
memperoleh ijin membangun atau yang didirikan diatas tanah yang bukan milik
pribadi.
Bedasarkan UU nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung,
Bab 1 Pasal 1
9. Pemilik bangunan gedung adalah orang, badan hukum, kelompok
orang, atau perkumpulan, yang menurut hukum sah sebagai pemilik
bangunan gedung.
10.
Pengguna bangunan gedung adalah pemilik bangunan gedung
dan/atau bukan pemilik bangunan gedung berdasarkan kesepakatan
dengan pemilik bangunan gedung, yang menggunakan dan/atau
mengelola bangunan gedung atau bagian bangunan gedung sesuai
dengan fungsi yang ditetapkan.
Bab 2 Pasal 2
Bangunan gedung diselenggarakan berlandaskan asas kemanfaatan,
keselamatan, keseimbangan, serta keserasian bangunan gedung dengan
lingkungannya.
Bab 2 Pasal 3
Pengaturan bangunan gedung bertujuan untuk:
1. mewujudkan bangunan gedung yang fungsional dan sesuai dengan tata
bangunan gedung yang serasi dan selaras dengan lingkungannya;
2. mewujudkan tertib penyelenggaraan bangunan gedung yang menjamin
keandalan teknis bangunan gedung dari segi keselamatan, kesehatan,
kenyamanan, dan kemudahan;
3. mewujudkan kepastian hukum dalam penyelenggaraan bangunan
gedung.
Bab 3 Pasal 5
(1) Fungsi bangunan gedung meliputi fungsi hunian, keagamaan, usaha,
sosial dan budaya, serta fungsi khusus.
(2) Bangunan gedung fungsi hunian sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) meliputi bangunan untuk rumah tinggal tunggal, rumah tinggal deret, rumah
susun, dan rumah tinggal sementara.
(3) Bangunan gedung fungsi keagamaan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) meliputi masjid, gereja, pura, wihara, dan kelenteng.
(4) Bangunan gedung fungsi usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
meliputi bangunan gedung untuk perkantoran, perdagangan, perindustrian,
perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal, dan penyimpanan.
(5) Bangunan gedung fungsi sosial dan budaya sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) meliputi bangunan gedung untuk pendidikan, kebudayaan,
pelayanan kesehatan, laboratorium, dan pelayanan umum.

(6) Bangunan gedung fungsi khusus sebagaimana dimaksud dalam ayat


(1) meliputi bangunan gedung untuk reaktor nuklir, instalasi pertahanan dan
keamanan, dan bangunan sejenis yang diputuskan oleh menteri.
(7) Satu bangunan gedung dapat memiliki lebih dari satu fungsi.
Kami klasifikasikan menjadi beberapa macam,
1. Bangunan Permanen yang tanpa ijin bangunan.
2. Bangunan yang berdiri namun melanggar etika tata ruang.
3. Bangunan yang berdiri, namun bedasarkan pengguna bangunan menjadi
bangunan yang tidak sesuai dengan fungsi yang ditetapkan.
4. Bangunan Semi Permanen yang berdirinya sudah melanggar UU yang
berlaku.
Pelanggaran yang sering terjadi Pasar yang tanpa ijin, jadi dikaitkan
dengan beberapa pasal dalam UU nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung.
Pendapat Herwin,
Bahwa bangunan liar itu sangat banyak jika kita lihat klasifikasi di atas. Sebagai
contoh, Jalan Arteri banyak dibangun bangunan untuk kegiatan perekonomian /
finansial. Sedang Jalan Arteri sendiri merupakan jalan yang arus lalu lintasnya
tinggi, sehingga jika dibangun bangunan disekitarnya,maka akan mengakibatkan
kemacetan. jadi kesimpulan saya,bangunan liar itu bukan hanya dilihat dari segi
hukum saja,tapi bisa dilihat juga dari dampak berdirinya bangunan tersebut.
Pendapat Aulia,
Ada baiknya pemerintah menyediakan tempat bagi pedagang sebagai
percontohan di Kota Mempawah yang menyediakan ruang publik bagi pedagang
yang terorganisir dalam satu tempat. Jadi, dapat mengguntungkan berbagai
pihak, baik pedangang maupun masyarakat dan pemerintah. Contohnya tidak
ada pedagang yang ada dipinggir jalan tidak menyebabkan kemacetan akibat
parkir pembeli dan lain sebagainya.
Pendapat Wahyu (tidak sempat diskusi dalam video),
Kalau kita bicara masalah bangunan liar itu gambaran umum, sangat luas. Bisa
jadi banyak bangunan liar yang sebenarnya tidak liarsecara administrasi
namun liar secara hukum. Maka dari itu, menurut saya jika dikatakan liar disini
disangkut pautkan dengan administrasi mungkin banyak bangunan liar yang
sebenarnya tak liar. Dan yang sebenarnya bukan bangunan liar, tapi menurut
hukum ia bisa dikatakan bangunan liar. Contohnya, jika ada suatu hotel ada
bangunan berdiri yang diawal perjanjian IMB sebagai tempat usaha sesuai fungsi
usaha di UU nomor 28 tahun 2002 Bab 3 Pasal 5 (ada dilampirkan di atas), Jika
ketika bangunan berdiri namun digunakan untuk sesuatu yang tidak baik dan
tidak sesuai fungsi yang disebutkan maka itu tersebut bangunan liar menurut
hukum. Dan masih banyak lagi pelanggaran-pelanggaran hukum yang terjadi di
Indonesia, tidak terlepas dari dunia konstruksi.

Berikut adalah contoh BERITA masalah bangunan Liar di Kalimantan Barat :

Ratusan Pol PP Bongkar Lapak PKL di Samping


Mapolda Kalbar

Ratusan personel Satpol PP Kubu Raya bersama Satpol PP Kota


Pontianak danSatpol PP Provinsi Kalbar didukung personel TNI dan
Polri menertibkan lapak pedagang kaki lima (PKL) di samping
Mapolda Kalbar, Jl Sungai Raya Dalam, Kabupaten Kubu Raya, Selasa
(1/12/2015). Sempat terjadi penolakan oleh para PKL kepada para
petugas saat melakukan penertiban. Namun, ratusan petugas tak
bergeming. Dengan satu unit alat berat puluhan lapak pasar sore
tersebut berhasil ditertibkan. Kasat Pol PP Kubu Raya, Fitria Fadly
mengatakan penertiban dilakukan setelah beberapa kali dilayangkan
surat imbauan dan peringatan hingga surat perintah bongkar. "Kita
telah

layangkan

surat

imbauan

dan

peringatan

pada PKL di

sepanjang Jl Sungai Raya dalam. Termasuk PKL di samping Mapolda


Kalbar," katanya Kendati demikian, penertiban berjalan lancar tanpa
ada perlawanan. Agar tidak kembali didirikan lapak oleh PKP, Satpol
PP akan memasang plang imbaun untuk tidak mendirikan bangunan
kembali.
"Kita akan berikan plank larangan untuk tidak mendirikan bangunan
liar di atas sungai," katanya.

Anda mungkin juga menyukai