Laporan Pendahuluan TB
Laporan Pendahuluan TB
TUBERCULOSIS
1. Pengertian
Tuberkulosisadalahpenyakitinfeksi yangmenularyangdisebabkanoleh
Mycobacterium tuberculosis.(Pricedan Wilson, 2005).
Tuberkulosis
merupakan
penyakit
menular
yang
disebabkan
oleh
terutamamenyerang
parenkim
paru
2. Epidemiologi
Indonesia sekarang berada pada ranking kelima negara dengan beban TB tertinggi
didunia. Estimasi prevalensi TB semua kasus adalah sebesar 660,000 (WHO, 2010)dan
estimasi insidensi berjumlah 430,000 kasus baru per tahun. Jumlah kematianakibat TB
diperkirakan 61,000 kematian per tahunnya.
Angka MDR-TB diperkirakan sebesar 2% dari seluruh kasus TB baru (lebih
rendahdari estimasi di tingkat regional sebesar 4%) dan 20% dari kasus TB dengan
pengobatan ulang. Diperkirakan terdapat sekitar 6.300 kasus MDR TB setiap tahunnya.
Meskipun memiliki beban penyakit TB yang tinggi, Indonesia merupakan
negarapertama diantara High Burden Country (HBC) di wilayah WHO South-East Asian
yangmampu mencapai target global TB untuk deteksi kasus dan keberhasilan
pengobatanpada tahun 2006. Pada tahun 2009, tercatat sejumlah sejumlah 294.732
kasusTB telah ditemukan dan diobati (data awal Mei 2010) dan lebih dari 169.213
diantaranya terdeteksi BTA+. Dengan demikian, Case Notification Rate untuk TB BTA+
adalah 73 per 100.000 (Case Detection Rate 73%). Rerata pencapaian angkakeberhasilan
pengobatan selama 4 tahun terakhir adalah sekitar 90% dan pada kohort tahun 2008
mencapai 91%. Pencapaian target global tersebut merupakan tonggak pencapaian
program pengendalian TB nasional yang utama.
3. Karakteristik Kuman
Kuman tuberkulosis berbentuk batang dengan ukuran 2-4 x 0,2-0,5m, dengan bentuk
uniform, tidak berspora dan tidak bersimpai. Dinding sel mengandung lipid sehingga
memerlukan pewarnaan khusus agar dapat terjadi penetrasi zat warna. Yang lazim
digunakan adalah pengecatan Ziehl-Nielsen. Kandungan lipid pada dinding sel
menyebabkan kuman TB sangat tahan terhadap asam basa dan tahan terhadap kerja
bakterisidal antibiotika. M.Tuberculosis mengandung beberapa antigen dan determinan
antigenik yang dimiliki mikobakterium lain sehingga dapat menimbulkan reaksi silang.
Sebagian besar antigen kuman terdapat pada dinding sel yang dapat menimbulkan reaksi
hipersensitivitas tipe lambat. Kuman TB tumbuh secara obligat aerob. Energi diperoleh
dari oksidasi senyawa karbon yang sederhana. CO2 dapat merangsang pertumbuhan.
Dapat tumbuh dengan suhu 30-40 0 C dan suhu optimum 37-380 C. Kuman akan mati
pada suhu 600 C selama 15-20 menit. Pengurangan oksigen dapat menurunkan
metabolisme kuman
4. Manifestasi Klinis
Gejala sistemik/umum:
- Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah)
- Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari
disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demamseperti influenza dan
bersifat hilang timbul
- Penurunan nafsu makan dan berat badan
- Perasaan tidak enak (malaise), lemah
Gejala khusus:
- Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatansebagian
bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanankelenjar getah bening
yang membesar, akan menimbulkan suara mengi,suara nafas melemah yang disertai
-
sesak.
Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertaidengan
5. Sumber Penularan
Pada waktu batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk
percikan dahak (droplet nuclei). Sekali batuk dapat menghasilkan sekitar
3000percikan dahak.
Umumnya penularan terjadi dalam ruangan dimana percikan dahak berada dalam
waktu yang lama. Ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan, sementara
sinarmatahari langsung dapat membunuh kuman. Percikan dapat bertahan
ukurannyayang sangat kecil, kuman TB dalam percik renik (droplet nuclei) yang terhirup,
dapatmencapai alveolus. Masuknya kuman TB ini akan segera diatasi oleh
mekanismeimunologis non spesifik. Makrofag alveolus akan menfagosit kuman TB dan
biasanyasanggup menghancurkan sebagian besar kuman TB. Akan tetapi, pada
sebagiankecil kasus, makrofag tidak mampu menghancurkan kuman TB dan kuman
akanbereplikasi
dalam
makrofag.
Kuman
TB
dalam
makrofag
yang
terus
6. Pencegahan
- Batuk/bersin sambil menutup mulut dan hidung.
- Bila penderita berbicara, jangan terlampau dekat dengan lawan bicaranya