Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN TUGAS AKHIR

Mata Kuliah Mikrokontroler

SIMULASI MOTOR AIR OTOMATIS

Oleh :
Qolby Islami Bani Yakin
Rahman Oki Satriangga
Rangga Ramdhani Hakim

PRODI DIII TEKNIK ELEKTROMEDIK


STIKES WIDYA HUSADA
SEMARANG
2016

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHALUAN

1.1 Latar belakang


Pada era globalisasi sekarang ini, semakin pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di dunia. Ilmu pengetahuan dan teknologi ini
dimanfaatkan dan dikembangkan oleh manusia untuk dapat membantu pekerjaan
mereka sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lebih mudah dan efesien.

1.2 Tujuan
a) Mempelajari prinsip kerja pada Motor Air Otomatis
b) Mempelajari dan memahami fungsi-fungsi koding dan komponen yang
digunakan dalam rangkaian Motor Air Otomatis
c) Mengetahui cara pembuatan Motor Air Otomatis
d) Melakukan pengujian dan pengukuran terhadap Motor Air Otomatis

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tori Dasar
2.1.1 Mikrokontroller Atmega 8535
Mikrokontroller Atmega 8535 merupakan contoh suatu sistem
komputer sederhana yang masuk dalam kategori embedded komputer. Di dalam
sebuah mikrokontroller terdapat komponen-komponen seperti: processor,
memory, clock, peripheral I/O, dll. Mikrokontroller memiliki kemampuan
manipulasi data (informasi) berdasarkan suatu urutan instruksi (program) yang
dibuat oleh programmer. Mikrokontroller adalah piranti elektronik yang
dikemas dalam bentuk sebuah IC (Integrated Circuit) tunggal, sebagai bagian
utama dan beberapa peripheral lain yang harus ditambahkan, seperti k ristal dan
kapasitor.
Mikrokontroller AVR memiliki arsitektur RISC 8 Bit, sehingga
semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit (16-bits word) dan sebagian besar
instruksi dieksekusi dalam satu siklus instruksi clock. Bandingkan dengan
instruksi keluarga MCS-51 (arsitektur CISC) yang membutuhkan siklus 12
clock. RISC adalah Reduced Instruction Set Computing sedangkan CISC
adalah Complex Instruction Set Computing.
Keterangan:
1. Flash adalah suatu jenis Read Only Memory yang biasanya diisi dengan
program hasil perencanaan, yang harus dijalankan oleh mikrokontroler
2. RAM (Random Acces Memory) merupakan memori yang membantu CPU
untuk penyimpanan data sementara dan pengolahan data ketika program
sedang running.
3. EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory)
adalah memori untuk penyimpanan data secara permanen oleh program
yang sedang running.
2

4. Port I/O adalah kaki untuk jalur keluar atau masuk sinyal sebagai hasil
keluaran ataupun masukan bagi program.
5. Timer adalah modul dalam hardware yang bekerja untuk menghitung
waktu/pulsa.
6. UART (Universal Asynchronous Receive Transmit) adalah jalur
komunikasi data khusus secara serial asynchronous.
7. PWM (Pulse Width Modulation) adalah fasilitas untuk membuat modulasi
pulsa.
8. ADC (Analog to Digital Converter) adalah fasilitas untuk dapat menerima
sinyal analog dalam range tertentu untuk kemudian dikonversi menjadi
suatu nilai digital dalam range tertentu.
9. SPI (Serial Peripheral Interface) adalah jalur komunikasi data khusus
secara serial secara serial synchronous.
10. ISP (In System Programming) adalah kemampuan khusus mikrokontroler
untuk dapat diprogram langsung dalam sistem rangkaiannya dengan
membutuhkan jumlah pin yang minimal
Arsitektur ATmega8535
1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D
2. ADC 10 bit sebanyak 8 Channel
3. Tiga buah timer / counter
4. 32 register
5. Watchdog Timer dengan oscilator internal
6. SRAM sebanyak 512 byte
7. Memori Flash sebesar 8 kb
8. Sumber Interrupt internal dan eksternal
9. Port SPI (Serial Peripheral Interface)
10. EEPROM on board sebanyak 512 byte
11. Komparator analog
12. Port USART (Universal Shynchronous Ashynchronous Receiver
Transmitter)

Fitur ATmega8535
1. Sistem processor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16
MHz.
3

2. Ukuran memory flash 8KB, SRAM sebesar 512 byte, EEPROM sebesar
512 byte.
3. ADC internal dengan resolusi 10 bit sebanyak 8 channel
4. Port komunikasi serial USART dengan kecepatan maksimal 2.5 Mbps
5. Mode Sleep untuk penghematan penggunaan daya listrik
Konfigurasi pin ATmega8535
1.
2.
3.
4.

VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catudaya


GND merupakan pin Ground
Port A (PA0...PA7) merupakan pin I/O dan pin masukan ADC
Port B (PB0...PB7) merupakan pin I/O dan pin yang mempunyai fungsi

khusus yaitu Timer/Counter, komparator Analog dan SPI


5. Port C (PC0...PC7) merupakan port I/O dan pin yang mempunyai fungsi
khusus, yaitu komparator analog dan Timer Oscillator
6. Port D (PD0...PD1) merupakan port I/O dan pin fungsi khusus yaitu
komparator analog dan interrupt eksternal serta komunikasi serial
7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk mereset mikrokontroler
8. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal
9. AVCC merupakan pin masukan untuk suplai tegangan ADC
10. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi untuk ADC

Pin-out ATmega8535
Peta Memory ATmega8535

ATmega8535 memiliki ruang pengalamatan memori data dan


memori program yang terpisah. Memori data terbagi menjadi 3 bagian
yaitu : 32 buah register umum, 64 buah register I.O, dan 512 byte SRAM
internal. Register untuk keperluan umum menempati space data pada alamat
terbawah yaitu $00 sampai $1F. Sementara itu register khusus untuk
menangani I/O dan kontrol terhadap mikrokontroler menempati 64 alamat
berikutnya, yaitu mulai dari $20 sampai $5F. Register tersebut merupakan
register yang khusus digunakan untuk mengatur fungsi terhadap berbagai
peripheral mikrokontroler, seperti kontrol register, timer/counter, fungsi
fungsi I/O, dan sebagainya. Register khusus alamat memori secara lengkap
dapat dilihat pada tabel dibawah. Alamat memori berikutnya digunakan
untuk SRAM 512 byte, yaitu pada lokasi $60 sampai dengan $25F.
Peta Memori Data ATmega8535
Memori program yang terletak pada Flash Perom tersusun dalam
word atau 2 byte karena setiap instruksi memiliki lebar 16-bit atau 32bit.
AVR ATmega8535 memiliki 4KByte x 16 Bit Flash Perom dengan alamat
mulai dari $000 sampai $FFF. AVR tersebut memiliki 12 bit Program
Counter (PC) sehingga mampu mengalamati isi Flash.

Memori Program AVR ATmega8535


Selain itu AVR ATmega8535 juga memilki memori data berupa
EEPROM 8-bit sebanyak 512 byte. Alamat EEPROM dimulai dari $000
sampai $1FF.
Status Register
Status register adalah register berisi status yang dihasilkan pada
setiap operasi yang dilakukan ketika suatu instruksi dieksekusi. SREG
merupakan bagian dari inti CPU mikrokontroler.

Status Register ATmega8535


Penjelasan
1. Bit7 >>> I (Global Interrupt Enable), Bit harus di Set untuk mengenable
semua jenis interupsi.

2. Bit6 >>> T (Bit Copy Storage), Instruksi BLD dan BST menggunakan
bit T sebagai sumber atau tujuan dalam operasi bit. Suatu bit dalam
sebuah register GPR dapat disalin ke bit T menggunakan instruksi BST,
dan sebaliknya bit T dapat disalin kembali ke suatu bit dalam register
GPR dengan menggunakan instruksi BLD.
3. Bi5 >>> H (Half Cary Flag)
4. Bit4 >>> S (Sign Bit) merupakan hasil operasi EOR antara flag -N
(negatif) dan flag V (komplemen dua overflow).
5. Bit3 >>> V (Two's Component Overflow Flag) Bit ini berfungsi untuk
mendukung operasi matematis.
6. Bit2 >>> N (Negative Flag) Flag N akan menjadi Set, jika suatu operasi
matematis menghasilkan bilangan negatif.
7. Bit1 >>> Z (Zero Flag) Bit ini akan menjadi Set apabila hasil operasi
matematis menghasilkan bilangan 0.
8. Bit0 >>> C (Cary Flag) Bit ini akan menjadi set apabila suatu operasi
menghasilkan carry.

Sistem Minimum ATmega8535


Sistem
elektronik

minimum

minimum

(minsys)

yang

mikrokontroler

diperlukan

untuk

adalah

rangkaian

beroperasinya

IC

mikrokontroler. Rangkaian ini kemudian bisa dihubungkan dengan


rangkaian lain untuk menjalankan fungsi tertentu.

Sistem Minimum Atmega8535


Untuk membuat rangkaian minimum ATmega8535 diperlukan
beberapa komponen yaitu:
1.
2.
3.
4.

IC mikrokontroler ATmega8535
1 XTAL 4 MHz atau 8 MHz atau 11.0592 MHz (XTAL1)
3 kapasitor kertas yaitu dua 22 pF (C2 dan C3) serta 100 nF (C4)
1 kapasitor elektrolit 4.7 uF (C12) 2 resistor yaitu 100 ohm (R1) dan 10

Kohm (R3)
5. 1 tombol reset pushbutton (PB1)
Selain itu tentunya diperlukan power suply yang bisa memberikan
tegangan 5V DC. Rangkaian sistem minimum ini sudah siap untuk
menerima sinyal analog (fasilitas ADC) di port A.

2.1.2 Relay
Relay adalah suatu piranti elektronika merupakan lilitan kawat email
jika dialiri arus listrik maka berubah menjadi medan magnet yang
menggerakan lempengan besi yang disebut kontaktor. Kontak relay terbuat
dari bahan yang tahan panas dari bunga api yang ditimbulkan karena kontak
listrik.

Biasanya terbuat dari platina, bahan platina ini tahan terhadap korosi
jadi tidak mudah teroksidasi. Relay digunakan untuk menghubungkan suatu
rangkaian ke rangkaian lain atau saluran selanjutnya yang dapat diatur waktu
kontaknya dengan menggunakan kontrol elektronik atau listrik. Ada dua
bagian titik kontak relay yaitu :
a. Normaly Open (NO)
Dimana kontak ini akan berada pada posisi terbuka saat relay ini tidak
bekerja dan akan terhubung saat relay ini bekerja.
b. Normaly Close (NC)
Kontak ini akan berada pada posisi terhubung saat relay ini tidak bekerja dan
akan terlepas saat relay ini bekerja.

VCC

NC

NO

Apabila push button ditekan, maka arus dari tegangan VCC akan mengalir ke koil,
sehingga koil tersebut akan menghasilkan medan magnet. Medan magnet tersebut akan
menarik kontaktor.
Keunggulan relay dibanding saklar mekanik biasa :
a

Relay dapat dipakai dengan aman untuk mengemudikan peralatan dan mesin dari
jauh.

10

Relay yang bekerja dengan arus dan tegangan kecil dapat digunakan untuk
menghidupkan mesin yang memerlukan arus besar.

Relay dapat juga digunakan menggerakkan peralatan yang berbahaya dari kejauhan.
Sifat-sifat relay :

Hambatan pada kumparan ditentukan oleh tebal kawat dan jumlah lilitan.

Relay dengan hambatan kecil memerlukan arus yang besar dan sebaliknya,
hubungan antara tegangan, arus, dan hambatan dapat dirumuskan sebagai diberikut :
V=IxR

(7)

Dimana tegangan (V) yang diperlukan sama dengan kuat arus (I) dikalikan dengan
hambatan (R).
c

Daya yang diperlukan untuk menggerakkan relay, dapat dicari dengan rumus :

P=VxI

(8)

Dimana daya (P) yang diperlukan sama dengan tegangan (V) dikalikan kuat arus (I).

2.1.3 Pompa Air

2.1.4 Kodding Program

11

BAB III
PERANCANGAN ALAT

3.1 Alat dan Bahan


1) IC ATMEGA 8535
2) Projectboard
3) Relay
4) Pompa Air Akuarium
5) Jumper

3.2 Blok Diagram dan Rangkaian Keseluruhan


3.2.1 Blok Diagram
SENSOR

ATMEGA 8535

RELAY 5VDC

APUNG

MOTOR AIR

12

3.2.2 Wiring Diagram

13

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Flow Chart
START

INPUTAN
SENSOR

DECISSION

SENSOR
KONDISI=0 MOTOR
MENYALA

SENSOR
KONDISI=1
MOTOR MATI

END
14

4.2 Analisa Data


Tuliskan hasil analisa data hasil pengukuran. Bandingkan dengan data berdasar teori
atau perhitungan.

15

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Penulis berharap semoga rencana pembuatan modul dan Laporan ini dapat
terlaksana sesuai dengan program yang telah penulis susun. Penulis juga
mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak untuk membantu dalam
pelaksanaan pembuatan Laporan ini.

5.2 Saran
Tuliskan saran yang dapat dilakukan untuk pengembangan fungsi alat/modul.

16

DAFTAR PUSTAKA
Tuliskan semua daftar pustaka / referensi yang digunakan dalam penulisan laporan
pembuatan alat/modul

17

Anda mungkin juga menyukai