Dinas
Peternakan
dan
Kesehatan
Hewan
Proivinsi
Jawa
Tengah
mentargerkan di tahun 2012 ini popolasi ternak sapi potong 2.083.783 ekor, sapi
perah 158.265 dan kerbau 76.402 ekor, produksi daging sapi 52.520 ton dan daging
kerbau 2.519 ton. Sedang populasi ternak yang ada sekarang berdasarkan sensus
PSPK 2011 adalah sapi potong ;1.937.551 ekor,sapi perah :149.931 ekor dan
kerbau 75.674 ekor.
Oleh karena itu dalam rangka untuk pencapaian target tersebut dan
mensukseskan program swasembada daging sapi/kerbau tahun 2014 salah satu
upaya yang ditempuh adalah dengan menggalakkan program Inseninasi Buatan (IB)
di masyarakat. Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik adalah suatu cara atau
teknik untuk memasukkan mani (spermatozoa atau semen) yang telah dicairkan dan
telah diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat
kelamin betina dengan menggunakan metode dan alat khusus yang disebut
insemination gun.
Keuntungan IB
a) Menghemat biaya pemeliharaan ternak jantan;
b) Dapat mengatur jarak kelahiran ternak dengan baik;
c) Mencegah terjadinya kawin sedarah pada sapi betina (inbreeding);
d) Dengan peralatan dan teknologi yang baik spermatozoa dapat simpan dalam
jangka waktu yang lama;
e) Semen beku masih dapat dipakai untuk beberapa tahun kemudian walaupun
pejantan telah mati;
f) Menghindari kecelakaan yang sering terjadi pada saat perkawinan karena
fisik pejantan terlalu besar;
g) Menghindari ternak dari penularan penyakit terutama penyakit yang ditularkan
dengan hubungan kelamin.
Kerugian IB
a) Apabila identifikasi birahi (estrus) dan waktu pelaksanaan IB tidak tepat maka
tidak akan terjadi terjadi kebuntingan;
b) Akan terjadi kesulitan kelahiran (distokia), apabila semen beku yang
diinseminasikan pada sapi betina keturunan / breed kecil;
c) Bisa terjadi kawin sedarah (inbreeding) apabila menggunakan semen beku
dari pejantan yang sama dalam jangka waktu yang lama;
d) Dapat menyebabkan menurunnya sifat-sifat genetik yang jelek apabila
pejantan donor tidak dipantau sifat genetiknya dengan baik (tidak melalui
suatu progeny test).
adalah beberapa sistem komunikasi yang telah dijalankan pada beberapa tempat di
Indonesia. Setiap daerah mempunyai keadaan yang berbeda, oleh karena itulah
buatlah suatu perjanjian dengan para akseptor mengenai cara-cara komunikasi yang
baik yang disepakati bersama. Komitmen untuk mematuhi keputusan tersebut juga
diperlukan.
Petugas IB (inseminator) hanya boleh menginseminasi kalau betina sedang birahi
saja. Kalau betina tidak sedang birahi, petugas IB sebaiknya memberitahukan ke
peternak dan memintanya untuk memperhatikan gejala birahi dengan lebih baik lagi.
Pelaksanaan Program Inseminasi Buatan (IB)
Pemeriksaan awal
Deteksi birahi yang tepat adalah kunci utama keberhasilan Inseminasi Buatan,
selanjutnya adalah kecepatan dan ketepatan pelayanan Inseminasi Buatan itu
sendiri dilaksanakan. Untuk memudahkan, sebagai patokan biasa dilakukan sebagai
berikut:
Pertama kali terlihat tandatanda birahi
Terlambat
Pagi
Hari berikutnya
Sore
Gejala - gejala birahi ini memang harus diperhatikan minimal 2 kali sehari oleh
pemilik ternak. Jika tanda-tanda birahi sudah muncul maka pemilik ternak tersebut
tidak boleh menunda laporan kepada petugas inseminator agar sapinya masih dapat
memperoleh pelayanan Inseminasi Buatan (IB) tepat pada waktunya. Sapi dara
umumnya lebih menunjukkan gejala yang jelas dibandingkan dengan sapi yang telah
beranak.
saat
itu
liang
leher
rahim
(servix)
pada
posisi
yang
terbuka.
Kemungkinan terjadinya konsepsi (kebuntingan) bila diinseminasi pada periodeperiode tertentu dari birahi telah dihitung oleh para ahli, perkiraannya adalah :
Jelaslah disini bahwa faktor yang paling penting adalah mendeteksi birahi, karena
tanda-tanda birahi sering terjadi pada malam hari. Oleh karena itu petani diharapkan
dapat memonitor kejadian birahi dengan baik dengan cara:
Salah satu cara yang sederhana dan murah untuk membantu petani untuk
mendeteksi birahi, adalah dengan memberi cat diatas ekor, bila sapi betina minta
kawin (birahi) cat akan kotor / pudar / menghilang karena gesekan akibat dinaiki oleh
betina yang lain.
Di image masyarakat bahwa IB atau Kawin suntik salah satu yang prestise karena
kawain suntik atau IB memepunyai Keuntungan
a) Menghemat biaya pemeliharaan ternak jantan;
b) Dapat mengatur jarak kelahiran ternak dengan baik;
c) Mencegah terjadinya kawin sedarah pada sapi betina (inbreeding);
d) Dengan peralatan dan teknologi yang baik spermatozoa dapat simpan dalam
jangka waktu yang lama;
e) Semen beku masih dapat dipakai untuk beberapa tahun kemudian walaupun
pejantan telah mati;
f) Menghindari kecelakaan yang sering terjadi pada saat perkawinan karena
fisik pejantan terlalu besar;
g) Menghindari ternak dari penularan penyakit terutama penyakit yang ditularkan
dengan hubungan kelamin.
Dengan
adanya
teknologi
IB
ini
diharapkan
keberhasilan
program