Anda di halaman 1dari 2

Kabupaten boyolali.

Persiapan terhadap lahan, kolam dengan kondisi kosong. Dikeringkan


selama 1 minggu lalu diberi pengapuran dan pemupukan dengan urea,
penggaraman, dan air 40-50 cm. Persiapan penaburan bibit lele yang
akan dibudidaya. Banyak budidaya naun kurang memenuhi bibit, dari
tulong agung, mutilan sebagian utk bibit.
Perlakuan lele, dari bibit dengan 6-8 cm dalam pemberian makan cukup
dengan piring kecil secara perlahan dan merata. Lele memiliki rangsangan
makanan yang besar, seberapa makanan yang diberikan akan habis
dimakan. Pemberian satu piring dengan kolam ukuran 40-50 persegi
ditabur bibit sekitar 15.000. Kampung lele 300 ekor persegi.
Pemberian pakan pagi dan sore hari. Dari porsi yang kecil dilihat seberapa
habisnya. Umur sekitar 1 bulan dikatakan remaja, pakan diberikan naik
dari 5 kg menjadi 7 8kg setiap satu kali makan. Setelah dewasa
bertahan dalam pemberian pakan yang banyak, kira-kira 8-10 kg dalam
satu kali makan, pagi dan sore. Diberikan 2 kali itu habis. Pemberian
pakan yang banyak menyebabkan kematian pada lele karena di usus
banyak (pecah). Sampai dengan masa panen sekitar 3 bulan, dilihat juga
dari pasar. Jika pasar lesu pemberian makan dihemat agar timing
pemanenan lebih panjang.
Saat lebaran pasar menjadi rendah maka pemanenan ditunda. Budidaya
lele banyak diberikan ke jogja setiap hari, pasar yang diutamakan dari
kampung lele yaitu Jogja. Kolam sampai 40-50 persegi dengan bibit
15.000-17.000 turun jadi 13.00-14.000 menghasilkan pakan sampai 9 kw
sampai 1 ton. Hasilnya, diupayakan untuk efiesiensi jika pakan 1 ton hasi
diharapkan 90-95% minim 10-85%.
Lele ada penyakit, pertama dari bibit. Selama dimasukkan sampai 3 hari
atau 5 hari dicoba untuk diberi pangan, bibit makan dari makanan alami
dari jentik. Pemberian makanan diberikan secara sedikit demi sedikit, jika
bibit aman berarti bibit bagus. Selanjutnya antisipasi pada pemberian
makan, dilihat juga dari kondisi air. Dari dinas perikanan dan perikanan di
jogja pH air yang diharapkan sekitar 7, jika kurang dari 7 dapat dikatakan
asam. Dapat dikendalikan dengan pemberian kapur atau garam.
Dilakukan pengamatan setiap hari.
Dibibit didatangkan dari sangkaruriang, paiton, dari matahari sakti isamu.
Ada beberapa jenis dari pembibitan . dari jawa timur banyak paiton.
Dicoba dari jenis satu dengan jenis lainnya. Matahari sakti merupakan
produsen makanan ikan. Di lele pada musim pancaroba banyak masalah
yang timbul. Pada musim kemarau dengan perbedaan suhu pagi, siang

dan malam terhadap bibit lele sangat riskan dan sering ada kematian.
Pada musim hujan, ada masalah sering terjadi kuning pada lele, ada
bercak-bercak pada sirip. Belum ada kepastian dengan obat, dikendalikan
dengan air. Pada musim hujan, air digunakan dari pertanian, kebun, jalan.
Jika ada penyakit kuning, akan banyak kematian. Pengamatan terhadap
air, langkah pertama pemakaian air dengan menggantikan air. Air pada di
kolam disedot, dengan menggunakan probiotik untuk membantu
pencernaan makanan. Penghematan pakan dan menghambat kelainan
pada lele.
Dideplang dan kampung lele merupakan kolam yang alami. Ada yang
menggunakan semi permanen, penanganan lebih banyak. Jika permanen,
kotoran ikan makin banyak. Biotlok dengan diberikan blower.
Dari kegagalan bibit, bibit dicoba satu sampai lima hari tidak diberi
makan. Setelah diberikan pakan dari sedikit, dan ada banyak mati.
Dikoreksi apa kah ada terlalu banyak pemberian makan, karena ada
pengembangan makan. Optimal diberikan pakan setelah remaja yaitu 1
bulan. Sambil lihat masa pasar, dalam waktu 1 minggu bisa dikejar
dengan memberikan pakan sebanyak-banyaknya. Pemberian pakan pagi
hari dan sore hari. Malam hari lebih baik dalam pemberian pakan, akan
lebih cepat pengembangan pakannya.
Dalam kondisi tidak diberikan pakan, dapat dikatakan bibit dalam kondisi
sehat. Ada permasalahan setelah pemberian pakan, jadi ada masalah. Ada
lele yang kuning.
Modal awal relatif, modal sekitar 10 juta dalam satu kolam ukuran 40
sampai 50 meter persegi. Pakan yang protein sekitar 30-32%, lemak
minim 6%, serat kasar 4,3% , abu 11% air minimal 12 %. Setelah panen
akan dipilah, antara konsumsi 7-10 ekor. I kg 12-14 ekor dimasukkan ke
kolam untuk dibesar. Ikg 5 -6 kg digunakan untuk konsumsi lain misalnya
untuk pedangang dipasar, pemancing. I kg ada 2 -1 ekor untuk
pemancingan. Untuk pelayanan ke pemancingan kecil, maka diadakan
pengolahan. Lele yang lewat dari masa konsumsi dikumpulkan untuk
dibuat keripiki lele dari daging, sirip dan kulit. Kepala lele diproduksi untuk
dibuat nugget.

Anda mungkin juga menyukai