2011-1-00717-SP 2
2011-1-00717-SP 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.1.2
jalan
dalam
proses
penggalian harus
dipasang dinding
penahan berupa soldier pile dan strut sebagai pendukung agar ketika pada
proses penggalian tanah lahan parkir gedung tetangga tidak mengalarni
gedung
tetangga
gedung
CL
strut
f---
penggalian
soldier pile
2.2
Landasan Teori
2.2.1
Partikel Tanah
Tanah pada umumnya dapat disebut sebagai kerikil (gravel), pasir
(sand), lanau (silt), atau lempung (clay) yang bergantung pada ukuran
partikel tanah tersebut. Kerikil (gravel) adalab kepingan-kepingan dari
batuan yang terkadang pula mengandung partikel mineral quartz (kuarsa)
dan feldspar (basil dari kristalisasi ion garam alkali seperti natrium dan
kalium). Pasir (sand) sebagian besar terdiri dari mineral quartz dan
feldspar, ukuran partiker dari pasir lebih kecil dari kerikil. Lanau (silt)
sebagian besar merupakan fraksi mikroskopis (berukuran amat kecil) dari
tanab yang terdiri dari butiran quartz yang sangat halus, dan sebagian
partikel pipih yang rnerupakan pecaban dari mineral mika Lempung
(clay) sebagian terdiri dari partikel miskropkopis dan sub-miskropkopis
3
Tabel2.1
Massachusetts
Institute of
Technology (MIT)
>2
0,06-2
0,002- 0,06
<0,002
U.S Department
of Agriculture
(USDA)
>2
0,05-2
0,002-0,05
< 0,002
2 -76,2
O,o75 - 2
0,002- 0,075
< 0,002
4,75 -76,2
0,075-4,75
American
Association of
State Highway
and
Transportation
Officials
IAASHTO\
Unified Soil
Classification
System
2.2.2
< 0,0075
Konsolidasi
Konsolidasi adalah proses merapatnya partikel tanah selama satu
satuan waktu sebagai akibat pembebanan secara kontinu yang diterapkan
pada tanah. Biasanya disertai oleh terdisipasinya air tanah.
Kecepatan konsolidasi satu dirnensi (arah vertikal) untuk tanah
lempung pertarna kali dikemukakan oleh Terzaghi (1925) dengan asumsi:
Tanah (sistem lempung-air) adalah homogen
Tanah benar-benar jenuh
menganalisa
yaitu besarnya
settlement
penurunan
ada
serta
dua
hal
kecepatan
yang
perlu
penurunan.
lapisan
lempung
jenuh
air
yang
mampumampat
tegangan,
maka penurunan
akan
terjadi
rembesan
lempung
kecil
dengan
segera.
Koefisien
sangat
adanya perubahan kadar air). Konsolidasi pada lempung jauh lebih besar
dan lebih lambat dibandingkan penurunan segera.
Dalam perhitungan cor.solidation settlement dikenal dua istilah
normally consolidated dan over consolidated, kedua istilah ini dipakai
untuk menggambarkan sifat pentir,g dari lapisan lempung endapan.
konsolidasi dan
penurunan akibat
tekanan dari
lapisan-lapisan yang
konsolidasi
dilakukan
dengan
maksud
untuk
mengetahui kondisi dan perilaku tanah jika dibebani yang diwakili oleh
parameter-parameter sebagai berikut :
1.
Poisson
mv
poisson ratio
2.
Cc =
!1e
.:::..:...
log(
0' ' 2
................................................(2.2)
0' ' 1 )
dimana:
Cc = indeks kompresibilitas
!1e = angka pori
2
Cc'
(indeks
kompresibilitas
kompresibilitas untuk
tanah
remoulded)
yang
adalah
indeks
Cc
Cc'=
.............................................(2.4)
dimana:
Cc ' = indeks kompresibilitas remoulded
Cc
indeks kompresibilitas
4.
Cv
tegangan air pori selama satu satuan waktu dengan jumlah air
yang terdisipasi dari rongga pori akibat konsolidasi.
Cv =
mvrw
......................................................(2.6)
dimana:
k
'Yw
s.
6.
Tv
(faktor
waktu)
adalah
parameter
yang
u (%)
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
95
100
c .t
Tv= H
Tv
0.000
0.008
0.031
0.071
0.126
0.196
0.286
0.403
0.567
0.848
1.129
<X)
(2.7)
dimana:
Tv
fuktor waktu
2
waktu (day)
teballapisan (m)
Tv=
( 10 )
2 (2.8)
dirnana:
Tv
faktor waktu
7.
Tv
faktor waktu
8.
9.
B -- ------BJ------
q.
. . .. .
.
. ., .
.A
,..
.....
0.1
0.2
j
Gambar 2.2 Pembebanan Timbunan
panjang bentang
y.H ..................................................................(2.10)
dimana:
qo
Setelah memperoIeh nilai qo, maka perlu dihitung besarnya sudut deviasi
a1 dan a2 yaitu:
tan
_, (B,)
--.........................................................(2.11)
dimana:
a2
B1
a.,= tan
-t
(BI + Bz)z
Ct.z ............................................(2.12)
dimana:
az
a,
Bt
Bz
Setelah mendapatkan nilai q0, at, dan az maka dapat dihitung besarnya
gaya yang bekerja pada kedalaman (z) yaitu:
ll p = [( B I + B 2 ).( a. I + a. 2) - B I .a. 2 ] ........................
(2.13)
1t
B2
B2
dimana:
llP = besar gaya yang bekerja pada kedalaman (kN/m
2
qo
az
a1
Bt
Bz
Setelah mendapatkan nilai llP, perlu di cari nilai llPavg (rata-rata). Nilai
llPavg diperoleh dari rata-rata tegangan yang bekerja pada lapisan atas
15
diperoleh akan digunakan sebagai nilai tegangan untuk menghitung
penurunan.
Po
Zo
--------------------,
Povgl
------------------ Pi
Povg2
Z2-
Povg3
Gambar 2.3
Setelah memperoleh nilai tU'avg maka dapat dihitung nilai penurunan (Sc)
yaitu:
Sc
=mv
H . Ll.Pavo
(2.14)
dimana:
=
Pavg
2.2.3
mv
basetnent v. all
(at rest cond!tiOn)
zero mollement
17
pasif cenderung menahan dinding dan gaya yang timbul akibat tekanan
tanah akti
n.---- *'"""'""""""""
active soil
I I
I I
I
pasive soil
Gambar 2.5
I
I
cr 'ho
K0
.cr 'vo
............................(2.15)
dimana:
cr\ 0
cr'vo
Ko
Ko
Ko tidak
lagi konstan.
cr'
- _h_
0 - cr' ..................................................................(2.16)
v
dimana:
2
)
cr\ 0
cr'vo
cr'h
re-loading
\loading
cr'v
Gambar 2.6 Graflk Pengukuran Nilai
Pada
kondisi
lempung
yang
Ko
terkonsolidasi
normal
(normally
dimana:
Ko
cp
Sedangkan untuk kondisi lempung yang over consolidated (cr\ > cr'v
maka perhitungan
0, oc
Ko menjadi:
0, nc
dimana:
Ko ,oc = koefisien tekanan tanah over consolidated
Ko ,nc = koefisien tekanan tanah normally consolidated
OCR
cr'
max
v
OCR =--'-a-'-........................................................(2.19)
vo
dimana:
OCR
cr'vmax
cr' vo
Selain itu dapat digunakan rumus Broker dan Ireland untuk menghitung
Koyaitu:
K
KO
= 0.40
=
+ 0.007PI
0.64 + 0.001 PI
dimana:
PI
Plastic Index
(0 5: PI 5: 40) ............................(2.20)
(0 5: PI 5: 80) ...........................(2:21)
Plastic Index (PI) adalah suatu nilai plastisitas dari tanah. Nilai plastisitas
tanah merupakan ukuran dari kadar air, selisih antara batas cair dengan
batas
plastis.
Tanah
lempung
memiliki
nilai plastis
yang tinggi,
K
0
LL > 110%
dimana:
Ko
A,
LL
= liquid limit
Tabel2.2
SoU Type
Loose Sand
Medium Dense Sand
Dense Sand
Silt
Lean Clay, CL
Hif{h Plastic Clay, CH
OCR-1
0.5
0.4
0.35
0.5
0.6
0.65
OCR-2
0.65
0.6
0.55
0.7
0.8
0.8
OCR,.-5
1.1
1.05
I
1.1
1.2
1.1
OCR-10
1.5
1.55
1.5
1.6
1.65
1.4
tidak
dinding tegak lurus, bidang keruntuhan tanah bersifat planar, dan resultan
gaya sejajar dengan permukaan tanah.
Teori Rankine tekanan tanah aktif,
= cr'v .K a
cr'ha
- 2c'
K a =tan (45-
z)
$'
Fa..........................................
(2.23)
dimana:
2
)
cr'ha
cr'v
K.
c'
cp'
2
)
2
)
Akibat adanya tekanan tanah lateral maka dinding penahan tanah akan
mengalarni deformasi. Besarnya deformasi yang terjadi pada dinding
tergantung dari jenis tanah.
Pada tanah kohesif (lempung),
Ax
(2.26)
act1ve
-2c'...fK.
Zc
cr'v.K.
tension crack
depth
zc = y
Fa .....................................................................
2c'
dimana:
z.,
c'
)
3
)
(2.27)
ground suiface
= cos a..
a
a.- cos
a.- cos
.......................(2.28)
cr'hp
= tan
(45
2) =
1 +sin f
_sin ...................................(2.30)
1
dimana:
2
)
cr\p
cr'v
Kp
c'
<p'
2
)
2)
Tekanan
tanah
pasif akan
menahan
dinding
penahan
tanah
yang
Daftar Nilai
2
2
cos a+ cos a- cos
K = cos a.-----i=======
p
2
2
.......................(2.31)
cos a - Vcos a -cos
Gambar 2.10
cr'ha
= cr' v.K a
- 2c'
.JK:...........................................
(2.32)
.
]2 ....(2.33)
sm( $'+8). sin( $'-u)
sin(l3- 8).sin(l3 + u)
dimana:
2
cr'ha = tekanan tanah horisontal aktif (kN/m )
cr'v = tegangan tanah efektif (kN/m
2
)
K.
c'
cp'
cr'hp
Kp
(13 - $')
sin($'+8).sin($'+u)
sin( 13 + 8).sin( 13 + u)
dimana:
cr'hp = tekanan tanah horisontal pasif (kN/m
2
cr'v = tegangan tanah efektif ( kN/m )
Kp
c'
= kohesi
cp'
tanah (kN/m
2.2.4
strip footing
..
\
failure siir.Jace
Nilai
gaya
geser
maksimum
keruntuhan terjadi.
ketika
e11-:\le\01?/e""'-
_L_<p_'
1:V-fe
1(.1,\
I
I
I
I
j -rr
c'
ILGambar 2.13
_L ------------------------
Pada dasarnya tanah adalah material yang memiliki gesekan. Gaya geser
pada tanah terdiri dari komponen kohesif (c') dan komponen gaya gesek
( cr 1 tan $')yang bergantung pada pembebanan normal.
cr'
merupakan parameter komponen kuat geser tanah yang tidak konstan
karena bergantung pada keadaan tanah (Over Consolidated Ratio atau
dengan
Gambar 2.15
perubahan volume (6V =0). Kondisi ini terjadi pada rentang waktu yang
relatif singkat.
Pembebanan dengan analogi keran
Pore Water Pressure (tegangan air pori berlebih). Apabila tanah yang
memiliki permeabilitas rendah maka tegangan air pori berlebih hanya
akan terdisipasi keluar dengan waktu yang sangat lama. Pada umumnya,
penurunan seketika dominan terjadi pada tanah pasir sedangkan pada
tanah
lempung jarang
perhitungan
sering
diabaikan.
pemberian beban
pernberian beban
p
kron tcrbuka
t O;u P
t = tx U
tegangan air pori
mulai terdisipasi
ts ;u o tegangan
air pori terdisipasi
seluruhnya
berusaha
mencari
keseimbangan
untuk
kembali
ke tekanan
hidrostatik. Jadi, air dalam pori-pori tanah ini akan berusaha keluar dari
pori-pori tanah. Kecepatan keluarnya tegangan air pori berlebih ini sangat
tergantung
dengan
analogi
..keran
.yang
terbuka
(ada
dimana:
2
tr
= nilai
c'
cr
Akan tetapi, apabila tanah dibebani hingga runtuh tanpa ada tegangan air
pori yang terdisipasi (undrained), maka berlaku tegangan total dimana.
Cu
dan !f>u sebagai parameter total. Sehingga rumus k:uat geser tanah pada
kondisi ini yaitu:
't f
= cu
+ cr tan u .................................................
(2.37)
dimana:
2
)
tr
Cu
kohesi undrained(kN!m
q>u
cr
= tegangan
2
)
2
)
total (kN/m
Nilai Cu dan !f>u tidak konstan dan bergantung pada kadar air dalam tanah.
Kuat geser pada kondisi undrained ini hanya
2.2.6
timbunan
untuk
tanggul
pemecah
gelombang
merupakan
rangkaian
bored
Pada
urnumnya
digunakan
strutt
berupa
angkur
untuk
diafragma
merupakan
sebuah
struktur
yang
pada
2.2.7
PLAXIS 2D
PLAXIS merupakan sebuah program dalam bidang geoteknik.
Pengembangan PLAXIS dimulai pada tahun 1987 di Universitas Delft
(Delft University of Technology) atas inisiatifDepartemen Tenaga Kerja
dan Pengelolaan Sumber Daya Air Belanda (Dutch Department of Public
metode elemen
2D
adalah
program
Plaxis
yang
dirancang
untuk
Prosedur
pembuatan
model secara
grafis yang
mudah
pada penelitian
ini adalah
1.
Material Properties
y dry
= berat
y wet
= berat
kx
ky
= permeabilitas
2.
Interj'ace
tanah arah y
Rigid (option 1)
Manual (option 2)
manual berarti
ada
gangguan yang
jika option 2 (Manual) diambil. R-inter = 0.5 (clay- steel), 0.67 (sand
Option:
Neutral. Aliran air normal I tidak terganggu pada daerah interface
= 0.001
k dan ks
= 0 (tidak
ada aliran).
3.
= 100
k dan ks = 100 k.
.
,
.
sh
Pmsson s ratw v = -
s,
= l:!.u
1:!.&
Ko
u'
=
Ko=-h
l+Ko
u'
'
Eincreement =
Yretf =
2 m,
Pendekatan yang umum terhadap sifat tanah, dimana tanah bersifat elastis
sampai mencapai suatu kondisi tertentu, kemudian sifatnya berubah
menjadi plastis sempurna
Required parameter :
Modulus Elastisitas Young E
Ada 3 kondisi E yang berbeda, yang digunakan sesuai dengan kondisi
lapangarmya
yang mengacu pada nilai 0.5 crf (crf adalah tegangan yang membuat
-- --------
--
-------
---
--
40
tanah menjadi bersifat plastis sempurna). Eso digunakan jika kondisi
tanah
structure, jalan,
E yang
42
c. Hardening Soil Model
Merupakan pemodelan yang lebih mendekati sifat tanah sebenamya.
Tanah yang telah memasuki fase plastis jika mengalami stress relieved I
shear dan compression. Pada shear hardening, strain yang teljadi adalah
akibat deviatoric loading (TX drained test), sementara pada compression
teljadi
adalah
akibat
primary compression
(Oedometer test). Ingat bahwa 2 test lab yang berbeda akan menghasilkan
regangan yang berbeda, oleh karena itu harus disesuaikan dengan kondisi
sebenamya di lapangan. Tujuan utama dari test lab dan pemodelan adalah
mendekati kondisi lapangan semirip mungkin. Pemodelan ini cocok
untuk simulasi tanah pasir, gravel dan OCC.
Required parameter :
Modulus Elastisitas Young Eso (dari TX drained test).
Power (m
kekakuan.
Eso Poisson's ratio Our . Jika tidak ada data uji ambil Our= 0.1 0.2. Reference stress p. Ambil p = 100 kPa
KoNC =I -sin$ (dihitung secara otomatis).
Failure ratio Rf = crr I cro (tegangan failure I tegangan initial). Biasa
diambil sebesar 0.9 (default).
Increment.
Tension cutoff. Idem.
Dilatancy cutoff.
Tanah yang mengalami tegangan geser yang besar, akan mencapai suatu
kondisi dimana tanah
(mengembang) secara
volumetrik (Bvoi) dan II' = 0. Hal ini dimodelkan pada hardening soil
dengan option dilatancy cutoff. Input yang diperlukan adalah e0 (initial
void ratio) dan Cmax (maximum void ratio). Dilatansi dihentikan begitu
Cmax
model.
pada kekakuan,
perbedaan
pra konsolidasi,
dan
Required parameter :
Modified
compression
index
'A*
(Oedometer
test)
dimana
test)
dimana
Cc
- 2.3(1 +e)"
A,*-
Modified
K*
swelling
index
K*
(Oedometer
= 1.3 I- u., Cr .
!+u., !+e
Uur
I
'
dari
yang
keruntuhan yang
Ca
2.3(1 +e)"
Advanced options :
Poisson 's ratio
Uur
Drained
Hanya menghitung tegangan pori initial Uo Tegangan pori ekses t.u tidak
akan dihitung pada kondisi ini. Digunakan untuk memodelkan tanah yang
kering, tanah yang memiliki porositas besar (tanah granular) dan tanah
yang telah mengalami konsolidasi penuh dalam jangka waktu lama (air
pori telah terdisipasi semua sehingga t.u = 0).
Undrained
Perhitungan meliputi Uo dan t.u bahkan untuk material yang berada di
atas muka air tanah Gangan lupa untuk memasukkan parameter efektif,
bukan parameter jenuh untuk material di atas GWT). Untuk perhitungan
konsolidasi (Plastic calculation) dimana t.u adalah pemeran utarnanya,
diharapkan semua material yang mengalami konsolidasi berada dalam
kondisi undrained baik tanah granular di bawah GWT maupun tanah
kohesif yang berada di atas GWT. Ambil nilai permeabilitas yang
representatifuntuk pemodelan tersebut.
Non-porous
Pada tipe ini tidak ada tegangan air sama sekali, baik 11o maupun 8u .
Digunakan untuk material yang diasumsikan kedap air seperti baja, batu
atau beton. Biasa dipasang pada interface material yang dimodelkan
sebagai kedap air.
Untuk berbagai kondisi lapangan yang dimodelkan, kita akan dihadapkan
pada 2 model analisis, undrained dan drained. Masing-masing kondisi
membutuhkan input parameter serta sifat pemodelan yang tepat, untuk
mendapatkan hasil yang reliable serta mendekati kondisi lapangan. Untuk
mendapatkan perilaku undrained maka pilihan tipe material yang dipilih
adalah undrained, dengan parameter yang diinputkan adalah parameter
efektif. Jika parameter yang diinputkan adalah parameter undrained,
begitu, semua
output yang
III.
kemudian
displacement
diatur
ditentukan
disini
M-disp,
sementara
atau
sebaliknya
M-disp
diambil
besar
sama
diabaikan.
bergerak)
sehingga perintah
Demikian
juga
halnya pada
Moment fiXities
Moment fiXities diberikan pada beam dimana pada titik tersebut beam
= 0),
IV.
1.
Phreatic Line
Phreatic line adalah garis permukaan air dimana tegangan air adalah 0 (Uo
2. Groundwater Flow
Groundwater flow adalah pemodelan aliran air dalam tanah. Secara
teoritis aliran terjadi jika ada perbedaan tinggi energi (h). Dalam PLAXIS
ini dimodelkan dengan memberikan tinggi energi h yang berbeda pada
boundary element, sehingga akan terjadi aliran air. Input h dilakukan
dengan klik 2 kali pada garis boundary yang bersangkutan.
Untuk kasus-kasus yang memiliki permanent seepage, seperti dam,
timbunan, retaining wall dll disarankan untuk menggunakan
pilihan
f:J = }
.JAI 3
Dengan
perintah
Closed
Consolidation Boundary,
* 0.
V. Pemodelan Perhitungan
1. Plastic Calculation
Analisis defonnasi yang bersifat elastis plastis, tidak dipengaruhi oleh
waktu kecuali pada pemodelan Soft Soil Creep. Jadi kondisi perhitungan
hanya ada 2 macam :fully undrained danfully drained, yang mana diatur
berdasarkan parameter material yang diinput sejak awal. Ada 3 macam
variasi perhitungan dalam plastic calculation:
Load advanced ultimate level
Perhitungan
kriteria berikut:
a. Jumlah maksimum langkah perhitungan telah tercapai (PLAXIS
menetapkan batas banyaknya iterasi yang dilakukan, jika kurang
dapat menggunakan pilihan additional steps).
b. Behan telah maksimum sehingga tegangan maksimum tercapai, atau
c. Berat beban menyebabkan
keruntuhan (PLAXIS
mengasumsikan
seperti
pergerakan
(M-disp),
kontraksi
untuk
(M-weight), akselerasi
akibat
gempa
(M-accel)
dan
faktor
efek
jika
Total
beban
atau
.Multiplier digunakan
pergerakan
ditingkatkan.
untuk mengaplikasikan
failure tercapai.
faktor
keamanan
M-sf
dimana
SF =
C.
_!!!!'!'_
dan
C failure
SF=
tanr/Jinnut
r
tan t/Jfailure
Incremental multipliers
Pada incremental multiplier peningkatan beban luar dapat kita atur
= 0.1
dan M-time
input
secara
manual
dilakukan
untuk
setiap
langkah
2. Consolidation analysis
3. Updated Mesh
Option ini memperhitungkan deformasi yang terjadi pada struktur sebagai
faktor yang mengurangi kekuatan tanah. Pada kenyataannya memang ini
yang teijadi di lapangan, namun deformasi yang kecil biasanya tidak
memberikan dampak yang besar pada kekuatan tanah. Karena itu model
ini dianjurkan pada kasus yang riskan dan kita yakin akan teijadi
deformasi yang cukup besar pada struktur yang kita modelkan. Namun
pilihan perhitungan Updated Mesh tidak dapat dikombinasikan dengan
model perhitungan Plastic Calculation atau Consolidation, sehingga
harus dimodelkan sendiri (seluruh fuse perhitungan harus dalam Updated
Mesh). Variasi perhitungan dan loading input sarna dengan Plastic
Calculation.
4. Lain-lain
dirnulai
dengan
'
menganggap belum
berat
ada
sendiri
pergerakan.
biasanya
Contohnya,
tidak
perlu
diperhitungkan.
ekses yang telah teijadi pada fase sebelurnnya akan tetap ada, namun
pada fase dimana pilihan ini diaktifkan, tidak akan terjadi penarnbahan
tegangan
pori
ekses
baru.
Pilihan
ini
biasanya
digunakan
pada
2.2.8
GEOSTUDIO 2004
Geostudio merupakan sebuah program dalam bidang geoteknik
yang
dikembangkan dari
Kanada.
SEEPIW
SEEP digunakan untuk menganalisa stabilitas pondasi yang didisain
karena adanya aliran air.
SIGMNW
SIGMA digunakan untuk menganalisa penurunan, dan konsolidasi,
SIGMA dapat digunakan untuk galian dan tirnbunan.
SLOPEIW
SLOPE digunakan untuk menganalisa stabilitas pondasi terhadap
keruntuhan tanah.
QUAKE/W
QUAKE digunakan untuk menganalisa stabilitas pondasi terhadap
gempa.
Pada
pemodelan
analisa
rnasing-masing proyek,
digunakan
58
Sedangkan parameter yang berhubungan dengan tanah seperti
nilai modulus elastisitas (E), berat jenis tanah (r), poisson ratio (v),
kohesi tanah (c), dan sudut gesek tanah (<p) akan dimasukkan di
SIGMA/W ini. Selain itu, input pembebanan dan boundary condition
(kondisi batas) juga dimasukkan dalam SIGMA/W.
Analisa
pemodelan
SEEP/W
masing-masing
dan
SIGMA/W
proyek,
dilakukan
dikombinasikan dalam
perhitungan
kemudian