Anda di halaman 1dari 3

Pembuluh getah bening kelenjar tiroid berhubungan secara bebas dengan pleksus

trakealis. Selanjutnya dari pleksus ini ke arah nodus pralaring yang tepat berada di atas ismus
menuju ke kelenjar getah bening brakiosefalik dan sebagian ada yang langsung ke duktus
torasikus. Hubungan getah bening ini penting untuk menduga penyebaran keganasan yang
berasal dari kelenjar tiroid.

D. FISIOLOGI HORMON TIROID


Biosintesis Hormon Tiroid(1)
Proses biosintesis hormon tiroid secara skematis dapat dilihat dalam beberapa tahap :

Tahap trapping
Tahap oksidasi
Tahap coupling
Tahap penimbunan / storage
Tahap proteolisis
Tahap deiodinasi
Tahap pengeluaran hormon dari kelenjar tiroid

1. Tahap trapping
Tahap pertama pembentukan hormon tiroid adalah pompa iodida dari darah ke dalam sel
dan folikel kelenjar tiroid secara transport aktif. Membran basal sel tiroid memompakan iodida

masuk ke dalam sel yang disebut dengan penjeratan iodida (iodide traping). Iodida (I-) bersama
dengan Na+ diserap oleh transporter yang terletak di membran plasma basal sel folikel. Protein
transporter ini disebut sodium iodide symporter (NIS), berada di membran basal dan kegiatannya
tergantung adanya energi, membutuhkan O2 yang didapat dari ATP. Proses ini distimulasi oleh
TSH sehingga mampu meningkatkan konsentrasi yodium intrasel 100-500 kali lebih tinggi
dibanding kadar ekstrasel. Setelah itu Na+ dipompakan ke interstitium oleh Na+ - K+ ATPase. Hal
ini dipengaruhi juga oleh tersedianya yodium dan aktivitas tiroid. Beberapa bahan seperti
tiosianat (SCN-) dan perklorat (ClO4-) akan menghambat proses ini. Tiroglobulin (Tg) merupakan
satu glikoprotein yang disintesis di retikulum endolasmik tiroid dan glikosilasinya diselesaikan
di aparat Golgi. Glikoprotein ini terbentuk dari dua subunit dan memiliki berat molekul 660.000
Da. Molekul ini juga mengandung 123 residu tirosin tetapi hanya empat sampai delapan dari
residu ini yang secara normal bergabung menjadi hormon tiroid.
2. Tahap oksidasi
Tahap berikutnya adalah oksidasi ion iodida (I-) menjadi yodium (I) oleh enzim
peroksidase yaitu tiroperoksidase (TPO). Proses yang berlaku di apeks sel folikel kelenjar tiroid
ini melibatkan iodida, tirogloblin (Tg), TPO dan hidrogen peroksida (H2O2). Produksi H2O2
membutuhkan kalsium, NADPH dan NADPH oksidase. Iodida dioksidasi oleh H2O2 dan TPO
dan selanjutnya menempel pada residu tirosin yang ada dalam rantai peptida Tg, membentuk 3monoiodotirosin (MIT) atau 3,5-diiodotirosin (DIT).
3. Tahap coupling
Dua molekul DIT (masih berada dan merupakan bagian dari Tg) menggabung menjadi T4
melalui proses kondensasi oksidatif dengan pengeluaran rantai sisi alanin dari molekul yang
membentuk cincin luar. Dua molekul DIT ini menggabung menjadi T4 dengan cara
menggabungkan grup diiodofenil DIT, donor, dengan DIT akseptor dengan perantaraan diphenyl
ether link. Dengan cara yang sama dibentuk T3 dari donor MIT dengan akseptor DIT.
Tiroperoksidase (TPO) berperan dalam penggabungan serta iodinasi. Sejumlah kecil r T3 juga
terbentuk, mungkin melalui kondensasi DIT dengan MIT. Dalam tiroid manusia normal,
distribusi rata-rata senyawa beriodium adalah 23% MIT, 33% DIT, 35% T4 dan 7% T3. rT3 dan
komponen lain terdapat hanya dalam jumlah yang sangat sedikit.

4. Tahap penimbunan / storage


Setelah pembentukan hormon selesai, Tg disimpan di ekstrasel yaitu di lumen folikel
tiroid (koloid). Umumnya sepertiga iodium disimpan sebagai T3 dan T4 dan sisanya dalam MIT
dan DIT. Bahan koloid yang ada dalam lumen sebagian besar terdiri dari Tg. Koloid merupakan
tempat untuk menyimpan hormon maupun iodium yang akan dikeluarkan apabila dibutuhkan.
5. Tahap proteolisis
Hormon T4 dan T3 akan dilepaskan dari Tg melalui proses proteolisis. Proses ini dimulai
dengan terbentuknya vesikel endositotik di ujung vili ( atas pengaruh TSH berubah menjadi tetes
koloid) dan digesti Tg oleh enzim endosom dan lisosom. Enzim proteolitik utama adalah
endopeptidase katepsin C, B dan L dan beberapa eksopeptidase. Hasil akhirnya adalah
dilepaskan T4 dan T3 bebas ke sirkulasi sedangkan Tg-MIT dan Tg-DIT tidak dikeluarkan tetapi
mengalami deiodinasi oleh iodotirosin deiodinase.
6. Tahap deiodinasi
Kira-kira dari tirosin yang teriodinasi (Tg-MIT dan Tg-DIT) tidak pernah menjadi
hormon tiroid. Iodium dalam MIT dan DIT ini akan dilepas kembali oleh enzim iodotirosin
deiodinase untuk membuat hormon tiroid tambahan. Pada penderita yang tidak mempunyai
iodotirosin deiodinase secara kongenital, MIT dan DIT dapat ditemukan di dalam urin dan
terdapat gejala defisiensi iodium.
7. Tahap pengeluaran hormon dari kelenjar tiroid
Cara keluarnya hormon tiroid dari tempat penyimpanannya belum diketahui secara
sempurna, tetapi jelas diepngaruhi TSH. Hormon ini melewati membran basal, fenestra sel
kapiler kemudian ditangkap oleh pembawanya dalam sistem sirkulasi yaitu thyroid binding
protein.

Anda mungkin juga menyukai