DEFINISI PENELITIAN
Penelitian bisa diartikan sebagai proses pencarian solusi atas suatu masalah melalui
proses pengumpulan, analisis, dan interpretasi data secara terencana dan sistematis. Secara
lebih singkat, riset penelitian juga bisa diartikan sebagai proses penciptaan pengetahuan.
Tujuan utama dari penelitian adalah untuk menemukan, menginterpretasikan, dan
mengembangkan metode dan sistem untuk kemajuan pengetahuan dalam berbagai bidang
keilmuan. Dalam kehidupan sehari-hari kita kerap terlibat dalam penelitian sederhana, baik
menjadi peneliti maupun obyek penelitian. Penelitian meliputi penelitian ilmiah dan
penelitian non ilmiah. Penelitian ilmiah mengaplikasikan metode ilmiah. Penelitian jenis ini
memberikan informasi ilmiah dan teori-teori untuk menjelaskan sifat dan ciri dunia di sekitar
kita.
B.
JENIS-JENIS PENELITIAN
Penggolongan jenis penelitian relatif beragam tergantung dari segi mana
penggolongan tersebut berpedoman. Ada 6 jenis penggolongan penelitian yang masingmasing ditinjau dari bidang keilmuan, tempat pelaksanaan, pemakaian, tujuan, taraf, dan
pendekatannya.
Bidang keilmuan.
Menurut bidang keilmuan, penelitian dapat dibagi pada beberapa bidang ilmu seperti
penelitian ilmiah, ilmu sosial dan penelitian ilmu humaniora, penelitian biologi,
penelitian ekonomi, penelitian hukum, dan penelitian agama.
Tempat pelaksanaan.
Menurut tempat pelaksanaannya, penelitian dapat terbagi menjadi 3 jenis, yaitu
penelitian laboratorium, penelitian kepustakaan, dan penelitian lapangan yang
dilakukan langsung di masyarakat.
Pemakaian.
Menurut pemakaiannya, penelitian dapat dibagi menjadi penelitian murni/dasar dan
penelitian terapan.
Tujuan.
Taraf.
Menurut tarafnya, penelitian dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu penelitian deskriptif
dan inferensia. Penelitian dikatakan deskriptif jika penelitian itu bersifat
mendeskripsikan atau memaparkan suatu peristiwa. Jika penelitian tersebut hanya
menyimpulkan suatu hal berdasarkan pengamatan atau sampel disebut sebagai
penelitian inferensia.
Pendekatan Waktu.
Menurut pendekatannya, penelitian dapat dibagi menjadi dua, yaitu penelitian pada
suatu waktu tertentu saja (cross sectional research) dan penelitian periode waktu
berkesinambungan (time series research). Dalam suatu penelitian dapat juga berupa
perpaduan atau gabungan dari keduanya, dikenal sebagai panel data atau pooled data.
C.
atas: (1) penelitian dasar dan (2) penelitian terapan. Prosedur yang digunakan yang digunakan
oleh penelitian dasar dan penelitian terapan secara substansi tidak berbeda. Keduanya
menggunakan metode ilmiah yang berguna membantu peneliti bisnis untuk mengetahui dan
memahami fenomena bisnis. Esensi dari penelitian, apakah itu penelitian dasar atau terapan,
terletak pada metode ilmiah. Secara teknis perbedaan kedua jenis penelitian tersebut terletak
pada tingkat permasalahan (matter of degree) daripada substansinya itu sendiri.
a.
Penelitian Dasar.
Penelitian dasar yang sering disebut sebagai basic research atau pure research
dilakukan untuk memperluas batas-batas ilmu pengetahuan. Penelitian dasar ini tidak
ditujukan secara langsung untuk mendapatkan pemecahan bagi suatu permasalahan khusus.
Penelitian dasar dilakukan untuk memverifikasi teori yang sudah ada atau mengetahui lebih
jauh tentang sebuah konsep. Hal pertama sekali yang harus dilakukan dalam penelitian dasar
adalah pengujian konsep atau hipotesis awal dan kemudian pembuatan kajian lebih dalam
serta kesimpulan tentang fenomena yang diamati. Penelitian dasar dibedakan atas pendekatan
yang digunakan dalam pengembangan teori yaitu:
Penelitian deduktif, yaitu penelitian yang bertujuan menguji teori pada keadaan
tertentu.
b.
untuk menjawab pertanyaan tentang permasalahan yang khusus atau untuk membuat
keputusan tentang suatu tindakan atau kebijakan khusus. Penggunaan metode ilmiah dalam
penelitian terapan menjamin objektivitas dalam mengumpulkan fakta dan menguji ide kreatif
bagi alternatif strategi bisnis. Penelitian terapan dibedakan atas:
Penelitian evaluasi, yaitu penelitian yang diharapkan dapat member masukan atau
mendukung pengambilan keputusan tentang nilai relatif dari dua atau lebih alternatif
tindakan.
Penelitian tindakan, yaitu penelitian yang dilakukan untuk segera digunakan sebagai
dasar tindakan pemecahan masalah.
Tujuan utama melakukan penelitian adalah untuk memajukan kesejahteraan umat
manusia. Secara khusus, tiga tujuan utama melakukan penelitian adalah: (1) untuk
mengembangkan disiplin sebuah ilmu tertentu, misalnya ilmu sosial seperti ekonomi, politik,
dan hukum, serta ilmu pengetahuan alam seperti biologi, fisika, dan kimia. (2) Untuk dasar
pembuatan kebijakan, misalnya kebijakan pemberantasan kemiskinan, kebijakan pemerataan
pendapatan, dan kebijakan desentralisasi fiskal. (3) Untuk memecahkan masalah yang khusus
di sebuah komunitas, misalnya kasus penggunaan obat terlarang di sebuah sekolah dasar.
Harus dicatat bahwa klasifikasi penelitian menurut kriteria ini tidaklah berupa klasifikasi
yang benar-benar terpisah. Bisa jadi sebuah penelitian merupakan gabungan dari dua bahkan
tiga tujuan khusus tersebut.
Terkait dengan klasifikasi di atas, penelitian juga bisa diklasifikasikan menurut sifat
penelitiannya. Pertama, penelitian dilakukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Para
peneliti yang bekerja dengan tujuan ini tidak terlalu memikirkan apakah penelitiannya akan
bisa diaplikasikan dalam jangka pendek. Penelitian seperti ini biasanya berupa penelitian
dalam bidang-bidang dasar (fisika dasar, kimia dasar, matematika, ataupun pengembangan
dalam model-model ekonometrika). Terdapat jurnal-jurnal khusus yang menerbitkan karyakarya ilmiah jenis ini, misalnya Econometrica atau Journal of Forecasting di bidang ilmu
D.
juga
dengan
paradigma
tradisional
(traditional),
positivis
(positivist),
b. Penelitian Kualitatif
Metode kualitatif bisa menggunakan segala jenis data, yakni data berbentuk angka
(numerik), kategorik, narasi, monograf, maupun studi kasus. Namun demikian, data yang
lazim digunakan adalah data primer. Dalam pencarian data primer dengan menyebar
kuesioner dan in-depth interview, riset dengan metode kualitatif biasanya menggunakan
pertanyaan yang bersifat terbuka (open-ended), dalam arti bahwa jawaban dari responden
bisa berupa apa saja. Dengan demikian, jawaban tidak terklasifikasi dalam skala-skala
tertentu. Metode in-depth interview merupakan metode favorit dengan akurasi jawaban
lebih besar dibandingkan dengan menyebar kuesioner karena kesalahan interpretasi atas
pertanyaan yang diajukan bisa diminimalkan. Metode ini tidak terlalu menghiraukan
generalisasi. Oleh karena itu, metode ini tepat digunakan untuk meneliti hal-hal yang
bersifat khas pada obyek tertentu. Sebagai contoh, penelitian tentang bahasa daerah di
sebuah komunitas tertentu, atau perilaku ekonomi khas di daerah terpencil.
Metode kualitatif menyelidiki secara mendalam tentang suatu fenomena, sehingga
sifatnya lebih terfokus ke fenomena tersebut, tidak memerlukan ukuran sampel yang
besar, dan mencoba mencari jawab tentang mengapa dan bagaimana, bukan hanya apa,
kapan, dan di mana.
E.
PROSES PENELITIAN
Dalam suatu proses penelitian, akan berlangsung secara terus menerus sejalan dengan
kebutuhan umat manusia. Setiap ada masalah baru akan selalu dilakukan suatu penelitian
untuk pemecahannya. Hasil suatu penelitian mungkin tidak sesuai dengan harapan peneliti
bila tidak direncanakan dengan baik. Peneliti harus mampu menarik pelajaran dari setiap
pengalaman penelitian sebelumnya untuk memperbaiki penelitian selanjutnya. Untuk dapat
memperoleh jawaban yang benar mengenai suatu masalah, harus digunakan suatu metode
atau tahapan penelitian yang baik. Penggunaan statistika atau metode kuantitatif dalam
penelitian adalah untuk membuat proses penelitian tersebut atau proses memperoleh jawaban
mengenai suatu masalah menjadi efisien, berlangsung secara iterative menuju titik
kekonvergenan yaitu kebenaran ilmiah.
Secara umum, tahapan yang penting dalam penelitian adalah:
1. Menentukan topik dan merumuskan masalah yang akan dijawab dalam penelitian.
2. Review teori atau dalil dari berbagai referensi sehingga dapat menurunkan suatu hipotesis
atau jawaban sementara dari masalah.
3. Menentukan rancangan penelitian (research design), yaitu rencana kerangka kerja studi
yang digunakan sebagai petunjuk dalam mengumpulkan data dan analisis data.
4. Pengumpulan data, baik menggunakan data primer melalui percobaan atau survey
maupun menggunakan data sekunder.
5. Analisis data. Analisis data ini merupakan pengolahan data primer atau sekunder, baik
dengan menggunakan alat bantu statistik atau dengan menggunakan metode yang lain.
6. Perumusan kesimpulan dan menyiapkan laporan dalam suatu tulisan ilmiah atau karya
ilmiah.
Untuk lebih jelasnya, proses keseluruhan dari suatu alur penelitian dapat
digambarkan sebagai berikut:
PERUMUSAN MASALAH
Seperti diketahui, bahwa suatu proses penelitian dimulai dengan penentuan topik dan
mengidentifikasikan masalah yang akan dijawab atau dipecahkan berdasarkan hasil penelitian
yang akan dilaksanakan. Secara umum masalah diartikan sebagai sesuatu telah terjadi tidak
sebagaimana mestinya. Akan tetapi istilah masalah dalam konteks penelitian tidak harus
berkonotasi pada suatu hal yang perlu dievaluasi atai dikaji karena menimbulkan masalah.
Seorang peneliti mungkin belum mempunyai pernyataan yang jelas dari suatu
masalah pada awal dari proses penelitian. Sering kali pada awalnya hanya gejala yang baru
terdeteksi oleh seorang peneliti. Sebuah definisi dari masalah yang tepat dan jelas akan
memudahkan peneliti menyusun tujuan penelitian dengan tepat. Jika tujuan penelitian sudah
jelas akan memudahkan dan efisien dalam pengumpulan informasi yang penting dan relevan
dengan masalah, sehingga dapat menghindarkan pengumpulan data yang tidak perlu.
Sering dijumpai usulan penelitian yang memuat latar belakang permasalahan secara
panjang lebar tetapi tidak diakhiri (atau disusul) oleh rumusan (pernyataan) permasalahan.
Bentuk Hipotesis nampaknya jarang dipakai lagi pula, biasanya perletakan hipotesis
dalam laporan atau usulan penelitian tidak menempati posisi yang biasa ditempati oleh
pernyataan permasalahan. Hal yang lain, bentuk pertanyaan seringkali dapat diujudkan
(diubah) pula sebagai bentuk pernyataan. Dengan demikian, secara umum, hanya ada dua
bentuk pernyataan permasalahan:
(1) Bentuk satu pertanyaan atau pernyataan
Misal:
(a) Pertanyaan:
Seberapa pengaruh tingkat penghasilan pada perubahan fisik rumah perumahan KPR?
Faktor-faktor apa saja dan seberapa besar pengaruh masing-masing faktor pada
persepsi penghuni terhadap desain rumah subinti?
(b) Pernyataan (biasanya diungkapkan sebagai maksud)
Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa pengaruh tingkat penghasilan
pada perubahan fisik rumah perumahan KPR.
Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja dan seberapa
besar pengaruh masing-masing faktor pad persepsi terhadap desain rumah subinti.
Bentuk satu pertanyaan atau pernyataan umum disusul oleh beberapa pertanyaan atau
pernyataan yang spesifik (Catatan: kebanyakan permasalahan terlalu besar atau kompleks
sehingga perlu dirinci)
Misal:
Permasalahan umum: Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi hasil desain seorang
arsitek dan seberapa pengaruh tiap-tiap faktor? Lebih spesifik lagi, permasalahan dalam
penelitian ini dapat dirinci sebagai berikut:
1) Apakah sekian faktor yang mempengaruhi hasil desain seorang arsitek secara
umum di Amerika Serikat terjadi pula di Indonesia?
2) Seberapa besar pengaruh faktor-faktor tersebut mempengaruhi hasil desain
arstiek di Indonesia?
Contoh lain:
Contoh 1.
Topik: Analisis Potensi Keuangan Daerah dan Pengaruh Desentralisasi Fiskal
terhadap Kinerja Ekonomi Daerah.
Permasalahan :
1. Sejauhmana potensi keuangan pemerintah daerah, dan pengaruhnya terhadap
perekonomian daerah?
2. Bagaimana kebijakan desentralisasi fiskal mempengaruhi kinerja ekonomi dan
potensi keuangan pemerintah daerah?
3. Faktor-faktor ekonomi apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja ekonomi dan
potensi keuangan pemerintah daerah?
4. Bagaimana perilaku pemerintah daerah dalam pengambilan keputusan alokasi
anggaran yang dapat mendukung pelaksanaan desentralisasi fiscal?
Contoh 2.
Topik: Dampak Budidaya Padi dengan Metode System Of Rice Intensification (SRI)
Contoh 3.
Topik: Analisis Hubungan Nilai-Nilai Budaya Perusahaan dan Stressors Kerja
dengan Kinerja Karyawan.
Permasalahan:
1. Bagaimana
persepsi
karyawan
terhadap
pelaksanaan
nilai-nilai
budaya
Contoh 4.
Topik : Analisis Pengaruh Kualitas Hubungan Bisnis Dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Kepuasan Pelanggan
Permasalahan:
1.
2.
TEORI
Sebuah penelitian dilakukan untuk mengungkap kebenaran yang belum ditemukan
oleh penelitian-penelitian yang telah dilakukan dalam sebuah disiplin ilmu. Demikian pula,
penelitian di bidang ekonomi ditujukan untuk mengungkap kebenaran yang belum terungkap
dalam ilmu ekonomi. Jika dibuat sebuah perumpamaan, disiplin ilmu adalah seutas rantai
yang terdiri dari banyak mata rantai, di mana setiap mata rantai melambangkan sebuah riset
atau penelitian
Teori merupakan prinsip-prinsip umum dari bidang keilmuan yang dapat dibuktikan
dengan praktek (diuji dengan data empiris). Jika data empiris tidak mendukung suatu teori,
maka teori tersebut perlu diganti atau dimodifikasi dengan teori baru. Oleh karenanya, teori
merupakan pandangan-pandangan empiris yang sudah disepakati secara umum karena
merupakan hasil penyaringan fakta-fakta yang terjadi sebelumnya dan dapat digunakan untuk
menjelaskan suatu peristiwa atau mengatasi masalah.
Teori memegang peranan penting dalam usaha membantu memecahkan persoalanpersoalan dalam penelitian. Namun demikian, dalam prakteknya tidak semua teori dapat
memberikan jawaban atas suatu persoalan seperti yang diharapkan. Seorang peneliti harus
mengetahui teori apa yang sebaiknya digunakan, sejauhmana keterandalannya serta dapatkah
teori tersebut member jalan dan membantu memecahkan permasalahn yang dihadapi. Dasar
penilaian keterandalan suatu teori dapat menggunakan kriteria:
Apakah mampu menjelakan fenomena serupa yang diteliti?
Apakah penjelasannya dipaparkan secara tegas, sederhana, dan dapat dimengerti?
Semakin baik suatu teori, maka teori tersebut akan mampu menjelaskan fenomena
yang diamati. Dalam penelitian ada 3 fungsi teori:
1. Sumber untuk menggali topik atau merumuskan permasalahan.
2. Mempermudah membuat hipotesis penelitian.
3. Memberikan kerangka kerja (melalui hubungan-hubungan peubah dalam teori)
sehingga dapat menuntun dalam pelaksanaan penelitian sampai ditemukan jawaban
yang diharapkan.
.
Sebuah mata rantai berhak untuk menjadi bagian dari seutas rantai tersebut jika
memenuhi paling tidak dua syarat:
kebaruan atau state-of-the-art, dalam arti bahwa penelitian tersebut menyumbangkan
sesuatu yang baru. Kebaruan ini bisa berupa model baru, aplikasi model lama dalam
kasus baru, atau gabungan dari keduanya. Contoh jurnal yang mengutamakan
pembentukan model baru adalah Econometrica dan Journal of Forecasting. Contoh
jurnal yang mengutamakan aplikasi adalah Applied Economics atau Applied
Financial Economics, keduanya diterbitkan oleh Routledge. Dengan demikian,
plagiasi atau peniruan tidak diperkenankan dalam penyusunan sebuah penelitian.
Harus dihindarkan juga proses re-enventing the wheel, yakni menemukan sesuatu
yang sebenarnya sudah ditemukan oleh peneliti sebelumnya. Untuk menghindari hal
ini, seorang peneliti diwajibkan mengetahui penelitian-penelitian yang sudah
dilakukan orang dalam topik yang diteliti.
Topik penelitian tersebut harus seranah dengan penelitian-penelitian lain dalam
rumpun ilmu ekonomi tersebut. Dalam rangka merunut penelitian-penelitian
sebelumnya, maka sebuah penelitian disyaratkan untuk mengkaji kepustakaan yang
pernah ada, lazim dimasukkan ke dalam subbab kajian pustaka atau literature review.
KERANGKA PEMIKIRAN
Kerangka pemikiran yang baik berisi kerangka pemikiran yang disusun relevan dengan
identifikasi permasalahan. Kerangka pemikiran dapat disajikan dalam bentuk bagan alur
(flow chart), atau suatu model yang menggambarkan rumusan masalahlebih jelas lagi beserta
pemecahan masalahnya. Selain itu dapat juga diungkapkan keterkaitan dari semua tujuan
penelitian, sehingga memudahkan menyusun metode penelitian. Berikut ini adalah contoh
bagan alur (flow chart) suatu perumusan masalah:
Contoh mengenai Kualitas Hubungan Bisnis dan Kepuasan Pelanggan, serta Kualitas
Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan. Atau jika disajikan dalam bentuk flow chart akan
berbentuk:
Kualitas
Hubungan
Bisnis
Kepuasan
Pelanggan
Kualitas
Pelayanan
Dari model kerangka pemikiran tersebut dapat dirinci bagaimana hubungan antara
kualitas bisnis dan kepuasan pelanggan dan kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan.
Dua masalah tersebut juga dapat dirinci lagi dalam bentuk flow chart:
Dimana :
X1
Bisnis
X5
X9
X10
X11
Kualitas
Pelayanan
X12
X9 : Kemudahan pemeliharan
X10 : Keramahan karyawan
X11 : Custom made
X12 : Ketepatan delivery time
X13: Kecepatan merespon keluhan
X14 : Kompetensi engineer
X15 : Peralatan dan teknologi
X13
X14
X15
Kepuasan
Pelanggan
Dimana :
X19 : Senang
X20:Share positive information
X21 : Tidak komplain.
X21
Sehingga dari pembagian flow chart tersebut dapat dirinci per indikator. Sehingga tujuan
akhir mengenai tingkat kepuasan seorang pelanggan akan terjawab.
HIPOTESIS
Hipotesis adalah kesimpulan sementara dari penelitian, yang akan dibuktikan dengan
data empiris. Data empiris ini sangat penting untuk membuktikan dari hipotesis yang
diberikan dalam penelitian. Berikut ini adalah contoh hipotesis:
Topik: Analisis Sebaran Kemiskinan dan Faktor Penyebab Kemiskinan di Kabupaten
Lebak
Permasalahan :
a. Bagaimana pola spasial sebaran kemiskinan di Kabupaten Lebak?
b. Faktor apa sajakah yang menjadi penyebab kemiskinan di Kabupaten Lebak?
c. Apakah kebijakan pemerintah daerah untuk pengentasan kemiskinan sudah melihat
aspek kewilayahan dan faktor penyebab kemiskinan menjadi prioritas kebijakan?
Kerangka pemikiran:
Kondisi
Permasalahan
Masyarakat
Kemiskinan
Faktor penyebab :
Karakteristik wilayah
Struktur ekonomi dan
sosial
Sarana prasarana
SDM
Karakteristik
Persebaran Kemiskinan
Rekomendasi Kebijakan :
Bentuk Kebijakan
Penanggulangan Kemiskinan
Berdasarkan latar permasalahan dan kerangka pemikiran serta tinjauan pustaka yang
diuraikan sebelumnya oleh seorang peneliti, maka hipotesis yang bisa dibangun dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Diduga persebaran kemiskinan desa yang terjadi di Kabupaten Lebak mempunyai
pola mengelompok membentuk kantong kemiskinan.
H1
H2