Anda di halaman 1dari 15

MOVING THE EARTH

The Workbook of Excavation (2nd Edition)


By: Herbert L. Nichols, Jr.
Galgotia Publishing House
New Delhi, 1955

Bab 15 (Traktor dan Bulldozer)


GAMBARAN UMUM
Bulldozer adalah bagian dari kelas excavator yang biasanya menggali
material dan mengirim ke titik dumping, dan sering memotong dan mengisi
material dalam operasi yang sama.
Bulldozer adalah traktor yang dilengkapi dengan pisau pendorong depan, yang
bisa dinaikkan atau diturunkan oleh controland hidrolik yang digunakan untuk
menggali dan mendoron. Angling dozer adalah buldoser yang memiliki pisau
yang dapat diatur pada sudut untuk melemparkan material ke salah satu sisi
sementara traktor bergerak maju. Ketika pisau mereka diatur lurus, mereka
melakukan pekerjaan yang sama seperti dozer lurus.
Crawler tractors lebih akrab sebagai Caterpillar (ketika captalized "Cats" adalah
trademark dari Caterpillar Tractor. Co), membawa sebagian besar buldozer
ditujukan untuk penggalian atau berat mendorong, namun peningkatan jumlah
dipasang pada karet four wheel drive khusus traktor, truk, dan grader digunakan
terutama untuk menyebarkan dan penimbunan material lepas.
Dalam metode open pit bulldozer adalah alat yang digunakan pertama
untuk pembukaan lahan, alat ini memang sangat penting dan dibutuhkan dari
proses awal pembukaan lahan hingga proses berikutnya. Ada beberapa aplikasi
dozer yang bisa digunakan yaitu untuk membuat jalan, membuat tanggul,
menggali jarak pendek, mengangkut material jarak pendek, menimbun material

dan masih banyak aplikasi dozer yang dapat dilakukan, dozer dalam
pertambangan juga sering diaplikasikan untuk membantu alat alat lain sebagai alat
pendukung, misalnya merapikan jalan, menimbun material dan aplikasi
pendukung material lainya.
Ada beberapa contoh bagian dari dozer, yaitu :

Blade
Bilah untuk mendorong material yang berada di depan ,ini merupakan

fungsi utama dari bulldozer.


Push Arms
Lengan hidraulik yang digunakan untuk menggerakan bilah sehingga

dapat bergerak naik turun.


Tracks
Roda besi yang digunakan untuk menggerakan atau menjalankan bulldozer

sehingga dapat berpindah tempat


Fuel Tank
Tangki untuk bahan bakar bulldozer
Mountings
Tilting Blade
Power Tilt
Mechanical Tilt
Control Valve
Use of Float Control

Bulldozer juga digunakan untuk berbagai macam kegiatan, yaitu:

Digging
Breaking Piles
Roads Cuts
Side Slope
Transporting
Spreading
Filling
Ramping
etc

KEGIATAN PEMBUKAAN LAHAN chapter 1


Dozer memiliki peran penting dalam pembukaan lahan, alat ini digunakan
untuk membersihkan lahan seperti menebang pohon mengangkut pohon dan
merapikan kontur tanah, untuk mengangkut pohon biasanya pohon diikatkan
menggunakan rantai yang dihubungkan ke dozer lalu dozer akan menariknya
sampai alat angkut lain seperti truck, untuk mencabut akar pohon juga
menggunakan dozer dengan menggunakan rantai yang diikat ke pohon lalu dozer
akan menarik dan akar pohon dapat terangkat. Tidak hanya pohon dozer juga bisa
mendorong boulder batu besar yang menghalangi proses pembukaan lahan
KEGIATAN PENIMBUNAN chapter 3
Cara menimbun menggunkan dozer biasanya menimbun per layer yang
bertujuan supaya material tersusun rapi dan meminimalisir terjadinya longsoran.
Dan biasanya material boulder diletakan pada bagian bawah lalu ditimbun dengan
material yang bagus, apabila terjadi hujan maka material harus segera di scrap dan
diganti dengan material yang kering.
Clay. Material clay biasanya lunak jika terkena hujan, area material clay
yang terkena hujan harus segera diganti dengan material kering biasanya
menggunakan grader dan dozer apabila terlalu lembek, akan tetapi kalau
materialnya tidak terlalu lembek maka hanya butuh di scrap dengan grader dan
bulldozer
Area penimbunan harus dihitung berapa lebar area untuk menimbunya,
perhitungan didasarkan pada jumlah dumping yang dilakukan truk dan
perhitungan alat dorong yang dibutuhkan. Area penimbunan diusahakan
menggunakan material kering sehingga tidak terjadi amblasan dan aman untuk
jalan truk. Ketika material di tumpahkan oleh truk usahakan bulldozer langsung
mendorongnya sehingga tanah akan langsung padat dan aman untuk dilalui truk.
Jika material semakin banyak maka dibutuhkan juga alat yang semakin besar
sehingga proses penimbunan juga harus memperhtikan material yang akan
mengisi timbunan.

SWELL FACTOR chapter 2-33


Faktor Pengembangan Material (swell factor)
Yang dimaksud dengan pengembangan material adalah perubahan volume
material apabila material tersebut diganggu dari bentuk aslinya. Di alam material
didapati dalam keadaan padat sehingga hanya sedikit bagian-bagian yang kosong
yang terisi udara diantara butir-butirnya. Apabila material tersebut digali dari
tempat aslinya, maka akan terjadi pengembangan volume. Untuk menyatakan
besarnya pengembangan volume ada dua hal yang bisa dihitung yaitu faktor
pengembangan (Swell Factor) dan persen pengembangan (Percent Swell). Rumus
SF dan % swell berdasarkan densitasnya adalah :

loose weight (ton / m 3 )


weight in bank (ton / m 3 )
SF =

weight in bank loose in weight


x 100%
loose in weight

(%) Swell =
METODE BACKFILLING
Metode yang digunakan adalah menimbun material ketempat yang semula tempat
kerja, dengan demikian maka akan menghemat tempat dalam penimbunan dan
tidak memerlukan jarak yang jauh untuk menimbun, alat yang digunakan untuk
menimbun adalah bulldozer selain untuk mendorong dan memadatkan material
dozer juga digunakan untuk membuat grade yang diinginkan.

SURFACE MINING
Editor
EUGER P. PFLEIDER

The American Institut of Mining, Metallurgical, and Petroleum Engineers, Inc.


New York, 1968

Hal 663
Availability
Faktor penting dalam peralatan adalah ketersediaan alat sebagai contohnya
kesediaan alat 80% artinya dari 100% alat bekerja 80 alat produktif 20 alat dalam
perbaikan.
Kesediaan Alat (Equipment Availability)
Faktor yang sangat penting dalam melakukan penjadwalan suatu alat adalah faktor
ketersediaan alat dari setiap unit alat. Ketersediaan alat merupakan faktor yang
menunjukkan kondisi alat-alat mekanis yang digunakan dalam melakukan
pekerjaan dengan memperhatikan kehilangan waktu selama waktu kerja dari alat
yang tersedia yang terdiri atas jam perbaikan (repair hours) dan standby hours.
Ketersediaan alat (availability) dapat dibagi menjadi :
Kesediaan Mekanis (Mechanical Availability)
Kesediaan mekanik (MA) ini menunjukkan secara nyata kesediaan alat karena
adanya waktu akibat masalah mekanik. Persamaan dari kesediaan mekanik (MA)
sebagai berikut :

MA =

W
W R

Keterangan

x 100

W = Waktu yang dibebankan kepada seorang operator suatu alat yang dalam
kondisi dapat dioperasikan, artinya tidak rusak. Waktu ini meliputi pula tiap
hambatan (delay time) yang ada. Termasuk dalam hambatan tersebut adalah waktu

untuk pulang pergi ke permuka kerja, pindah tempat, pelumasan dan pengisian
bahan bakar, hambatan karena keadaan cuaca, dan lain-lain.
R

= Waktu untuk perbaikan dan waktu yang hilang karena menunggu saat

perbaikan termasuk juga waktu untuk penyediaan suku cadang (spare parts) serta
waktu untuk perawatan preventif.

Kesediaan Fisik (Physical Availability)


Merupakan catatan mengenai keadaan fisik dari alat yang dipergunakan dalam
beroperasi. Faktor ini meliputi adanya pengaruh dari segala waktu akibat
permasalahan yang ada. Persamaan dari keadaan fisik (PA), sebagai berikut :

PA =

W S
W RS

Keterangan
S

x 100

= Stand by hours atau jumlah jam suatu alat yang tidak dapat dipergunakan

padahal alat tersebut tidak rusak dan dalam keadaan siap beroperasi
W + R + S = Schedule hours atau jumlah seluruh jam jalan alat dijadwalkan
untuk beroperasi.

Kesediaan Pemakaian (Use Of Availability)


Menunjukkan jumlah persen waktu yang dipergunakan oleh suatu alat untuk
beroperasi pada saat alat tersebut dapat dipergunakan (available). Persamaan dari
kesediaan pemakaian (UA), sebagai berikut :

UA =

W
W S

x 100

Angka use of availability (UA) biasanya dapat memperlihatkan seberapa efektif


suatu alat yang tidak sedang rusak dapat dimanfaatkan. Hal ini dapat menjadi
ukuran seberapa baik pengelolaan peralatan yang dipergunakan.

Penggunaan Efektif (Effective Utilization)


Menunjukkan jumlah persen dari seluruh waktu kerja yang tersedia dapat
dimanfaatkan untuk kerja produktif. persamaannya adalah :

EU =

W
W RS

x 100

Penggunaan efektif berguna untuk mengetahui seberapa efektif waktu kerja yang
digunakan untuk berproduksi yang berpengaruh terhadap hasil produksi kerja
sehingga dapat untuk mengetahui kemampuan produktivitas alat yang bekerja.

MINING PROJECT
Charlton B.

Perceus
U.S.A
1998

Page 154
Dozer (crawler tracklaying atau traktor roda dilengkapi dengan bilah)
mungkin adalah item yang paling dasar dan serbaguna dalam peralatan industri
konstruksi. Dozer dirancang untuk memberikan tarik drawbar tinggi dan usaha
traksi. standar peralatan untuk pembukaan lahan, mendorong, dan membantu
dalam scraper. Mereka bisa dilengkapi dengan derek rearmounted atau rippers.
Traktor Crawler mengerahkan groundbearing rendah tekanan, yang menambah
fleksibilitas mereka. Untuk bergerak panjang antara proyek atau dalam sebuah
proyek, transportasi dozer bergerak lambat. Perpindahan mereka di bawah
kekuasaan mereka sendiri, tetapi kecepatan lambat.
Kegiatan awal dari proses penambangan adalah pembersihan lahan dan
pengupasan overburden (OB). Tujuan utama dari kegiatan tersebut adalah
pemindahan lapisan tanah penutup (OB) dengan alat-alat mekanis agar dapat
dilakukan proses penambangan bijih. Overburden yang telah dikupas kemudian
dipindahkan ke tempat penimbunan yang biasa disebut disposal. Disposal
merupakan daerah pada suatu operasi tambang terbuka yang digunakan sebagai
tempat membuang material kadar rendah dan/atau material bukan bijih. Material
tersebut harus digali dari pit agar dapat memperoleh bijih/material kadar tinggi.
Lokasi disposal merupakan lereng yang sudah ditambang yang nantinya akan
dilakukan revegetasi.

METODE PENDORONGAN
Down Hill Dozing

Pada Metode ini cara kerjanya yaitu dengan mendorong materil ke bawah dengan
menurunkan blade dengan metode ini dozer akan lebih ringan bekerja karena ana
gaya gravitasi yang membantu untuk menambah tenaga dan kecepatan dozer saat
mendorong.
float dozing
Dozer mendorong material secara perlahan kearah jurang atau tebing metode ini
adalah untuk mendorong material kearah bawah jurang sehingga tanah akan terisi
dan tidak terlalu memakan tempat.
slot dozing
dozer yang menggusur melalui satu jalan yang sama akan menyebabkan
terbentuknya semacam dinding di sebelah kiri dan kanan bilah yang disebut
spilages, sehingga pada pendorongan tanah berikutnya tidak ada tanah yang
keluar atau tercecer ke samping bilah.

OPERATION of MINING
Dr. IBRAHIM A.

College Park, USA


2003

Menghitung Kapasitas Produksi Sebuah Bulldozer


Menghitung kapasitas produksi bulldozer!! Untuk para pemilik bulldozer, hal ini
sangat penting untuk diketahui, karena dengan menghitung kapasitas produksi
bulldozer, para pemilik akan lebih mudah dalam memperkirakan keuntungan yang
di

dapat

dalam

hari,

bulan

bahkan

tahun

operasi.

Dan perhitungan ini bisa saja digunakan / diaplikasikan untuk alat yang bekerja di
sektor konstruksi, sektor pertambangan ataupun sektor-sektor lainnya. Untuk lebih
jelasnya mari kita lihat dan pelajari bersama mengenai pehitungan kapasitas
produksi dari sebuah Bulldozer.
Kapasitas Produksi Bulldozer
# Dozing.

Untuk menentukan kapasitas produksi / jam sebuah bulldozer saat melakukan


dozing / excavating operation,dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut :

1. Produksi per cycle ( q ).


q = q1 x a
Dimana : q1 = Kapasitas blade bulldozer dalam m atau yd.
fillfactor.
Berikut adalah tabel blade fill factor :

a = Blade

2. Cycle Time ( Cm ).
Adalah waktu yang dibutuhkan oleh bulldozer untuk melengkapi 1 putaran
(mendorong muatan / dozing,mundur / reversing dan perpindahan gigi / gear
shifting).

Kecepatan Maju dan Mundur (F). Sesuai denganaturan,kecepatan untuk


maju bulldozer adalah 3-5 km/jam, sedangkan untuk mundur adalah 5-7
km/jam.

Waktu yang dibutuhkan untuk perpindahan gigi / gear shifting.

3. Job Efficiency ( E ).
Dibawah ini bisa dilihat panduan untuk menentukan job efficiency suatu
alat,panduan ini hanyalah secara garis besarnya saja,untuk mendapatkan
gambaran produksi yang aktual tentukan efisiensi menurut kondisi operasi aktual
alat.

Introductory mining engineering


Howard L. Hartman
the university of alabana. 1987.
Tuscalosa, alabana.
Page 177.
Surface mining: metode ekstraksi mekanis
Klasifikasi metode
Pada penambangan bijih, batubara, atau batuan yang dilakukan di permukaan
tanpa ada penambang bawah tanah disebut tambang terbuka. Sementara apabila
di permukaan terbatas pekerjaan pembangunan bawah tanah kadang-kadang
diperlukan, jenis pertambangan pada dasarnya berbasis permukaanya.
Ekstraksi mekanik metode permukaan, yang mempekerjakan proses mekanis
dalam lingkungan kering untuk menggali mineral dari bumi. Ada beberapa
metode yang digunakan untuk menggali material:
1 open pit mining
2 Quarrying
3 Open cast mining
4. Auger mining
Penambangan terbuka
Penambangan dengan metoda tambang terbuka adalah suatu kegiatan penggalian
bahan galian seperti batubara, ore (bijih), batu dan sebagainya di mana para
pekerja berhubungan langsung dengan udara luar.dan iklim. Tambang terbuka
(open pit mining) juga disebut dengan open cut mining; adalah metoda
penambangan yang dipakai untuk menggali mineral deposit yang ada pada suatu
batuan

yang

berada

atau

dekat

dengan

permukaan.

Metoda ini cocok dipakai untuk ore bodies yang berbentuk horizontal yang
memungkinkan produksi tinggi dengan ongkos rendah. Walaupun stripping dan
quarrying termasuk ke dalam open pit mining, namun strip mining biasanya
dipakai untuk penambangan batubara dan quarry mining yang berhubungan
dengan produksi non-metallic minerals seperti dimension stone, rock aggregates,
dll.
Kegiatan penambangan ini terkadang berada di bawah permukaan tanah, bahkan
kedalamannya dapat mencapai ratusan meter seperti pada tambang terbuka
tembaga

(copper

mine)

di

Bingham

Canyon

Utah

(USA).

Apabila diyakini keberadaan endapan mineral dekat dengan permukaan, hingga


dapat dipastikan pemilihan metoda penambangannya adalah tambang terbuka
(open pit); hanya perlu dipertanyakan tentang economic cut off limitnya, hingga
dimungkinkan adanya perubahan metoda penambangan ke arah underground
(tambang bawah tanah) bila penyebaran endapan mineral dapat menjamin.
Kebanyakan tambang batubara di Indonesia menggunakan metoda tambang
terbuka, oleh karena sebagian besar cadangan batubara terdapat pada dataran
rendah atau pada daerah pegunungan dengan topografi yang landai dengan
kemiringan lapisan batubara yang kecil (<30). Untuk cebakan yang berada di
bawah permukaan tetapi relatif masih dangkal, maka metoda penambangan
terbuka umumnya akan lebih ekonomis dibandingkan dengan tambang dalam
(bawah permukaan). Dan bila cebakan itu berada jauh di bawah permukaan
dengan bentuk yang tidak beraturan, maka mungkin penambangan dengan cara
tambang

bawah

tanah

yang

masih

dianggap

ekonomis.

Ada kriteria yang dapat digunakan sebagai dasar untuk penentuan pemilihan
apakah suatu cadangan (lapisan batubara) akan ditambang dengan metoda
tambang terbuka atau tambang dalam yaitu dengan membandingkan besarnya
nilai tanah penutup (waste) yang harus digali dengan volume atau tonase batubara

yang dapat ditambang. Perbandingan ini dikenal dengan istilah stripping ratio.
Apabila nilai perbandingan ini (stripping ratio) masih dalam batas-batas
keuntungan, maka metoda

tambang terbuka dianggap masih ekonomis.

Sebaliknya apabila nilainya di luar batas keuntungan, maka metoda penambangan


tambang

dalam

yang

dipilih.

Beberapa keuntungan yang diperroleh bila menggunakan tambang terbuka


diantaranya yaitu:
1. Produksi tinggi
2. Konsentrasi operasi (kegiatan) tinggi
3. Ongkos operasi per ton bijih yang ditambang rendah
4. Kegiatan eksplorasi dan keadaan geologi lebih mudah
5. Leluasa dalam pemilihan alat gali/muat
6. Recovery tinggi
7. Perencanaan lebih sederhana
8. Kondisi kerja lebih baik /karena berhubungan dengan udara luar
9. Relatip lebih aman
10 Pemakaian bahan peledak leluasa dan effisien
Kerugian :
1 kedalaman terbatas
2 Dibatasi oleh rasio pengupasan
3 investasi modal yang tinggi
4. Kerusakan Permukaan
5. Membutuhkan deposit besar untuk mewujudkan biaya terendah
6. Cuaca mempengaruhi produksi
7. stabilitas lereng harus dipertahankan
8. Harus menyediakan tempat untuk membuang material pengotor

Untuk dapat menentukan metoda penambangan apa yang cocok untuk diterapkan
maka perlu untuk membandingkan efisiensi ekonomi dari open mining dan
underground mining , terkecuali keuntungan dari salah satu metode sudah terlihat
jelas.
Karakteristik dasar yang digunakan dalam evaluasi ekonomi dari tambang
terbuka adalah stripping ratio , yaitu besarnya volume dari over burden yang
digali

per

unit

ore

yang

diperoleh.

Dalam penambangan open pit , perlu dihitung ongkos untuk pembuangan waste
over burden dan waste dari country rock.

Anda mungkin juga menyukai