tersebut). Jika mengacu pada penjelasan tersebut, maka aktivitas goldplating ini
akan merugikan baik bagi negara maupun bagi kontraktor. Lantas siapa yang
diuntungkan? Menurut Benny Lubiantara yang diuntungkan adalah oknum,
dimana oknum inilah yang akan menikmati mark-up sebesar 10 tersebut. Dan
perlu dicatat bahwa oknum ini bisa siapa saja, bisa bagian dari perusahaan migas
kontraktor, oknum dalam perusahaan penyedia jasa (service companies) atau tidak
menutup kemungkinan oknum dari kalangan pemerintah itu sendiri.
Dengan memilih menggunakan Production Sharing Contract sebagai sistem
kontrak pengelolaan sektor hulu migas seharusnya peluang terjadinya goldplating
dapat diperkecil. Sebab pada sistem PSC pengawasan negara relatif lebih ketat,
sebab dalam sistem ini kontraktor berada dibawah pengawasan negara dalam
mengelola blok migas yang disepakati.
Referensi:
Dwiki
Drajat
Gumilar.
2014.
http://ksatria-