METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode Ex Post Facto.
Menurut Sudjana (2009:54) Ex Post Facto artinya sesudah fakta, atau dengan kata lain
penelitian ini dilakukan setelah suatu kejadian itu terjadi. Adapun jenis penelitian ini adalah
penelitian deskriptif kualitatif. Dalam penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah
dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatankegiatan, sikap sikap, pandangan-pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung
dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. Dalam uraian metode dan jenis penelitian
diatas, penelitian ini dirancang untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian
melihat kebelakang melalui data-data untuk menemukan faktor-faktor yang mendahului atau
menentukan sebab-sebab atas peristiwa yang diteliti. Penelitian ini dilakukan sesudah
perbedaan-perbedaan dalam variabel bebas terjadi karena perkembangan suatu kejadian
secara alami serta membandingkan fenomena-fenomena tertentu sehingga merupakan suatu
studi komparatif. Oleh karena itu penelitian ini diarahkan untuk mengetahui perbedaan
prestasi belajar matematika berdasarkan gender di SMP Negeri 8 Mataram tahun
pembelajaran 2013/2014.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian bertempat di SMP Negeri 8 Mataram tahun pembelajaran 2013/2014.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Pada penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan kuantitatif.
Data kualitatif adalah data yang berbentuk katakata dan bersifat deskriptif, bukan dalam
bentuk angka. Sedangkan data kuantitatif bersifat angka-angka statistik ataupun kodingkoding yang dapat dikuatifikasikan. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik
pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi
yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data kualitatif adalah
gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video dan data kuantitatif didapat
melalui observasi terstruktur dan survei dengan menggunakan kuesioner.
2. Sumber Data
Pada penelitian ini terdapat dua jenis sumber data yaitu data primer dan data sekunder.
a. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara
langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang
memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya
25 secara langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer
antara lain observasi, wawancara, diskusi terfokus (focus grup discussion) dan penyebaran
kuesioner.
b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai
sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari
berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan lain-lain.
Adapun data dalam penelitian ini diperoleh dari dokumen atau transkrip nilai ujian tengah
semester (UTS) siswa SMP Negeri 8 Mataram Tahun Pembelajaran 2013/2014 sebagai data
sekunder.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel keadaan populasi siswa berikut: 26
Tabel 1. Keadaan Populasi Siswa di SMP Negeri 8 Mataram tahun pembelajaran
2013/2014
N
o.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
LakiPeremp
Kelas
Laki
uan
VII A
21
17
VIIB
20
20
VIIC
22
16
VIID
20
20
VIIE
20
18
VIIF
20
20
VIIG
21
18
VIIIA
24
17
VIIIB
22
18
VIIIC
20
20
VIIID
23
13
VIIIE
24
16
VIIIF
26
16
VIIIG
24
16
IX A
18
18
IXB
21
22
IXC
22
20
IXD
23
18
IXE
16
20
IXF
22
18
IXG
24
18
IXH
22
18
Jumlah semua populasi
Jumla
h
38
40
38
40
38
40
39
41
40
40
36
40
42
40
36
43
42
41
36
40
42
40
872
2. Sampel
Sampel atau contoh adalah bagian dari populasi. Jumlah populasi minimal ditentukan
dengan menggunakan rumus Slovin dengan nilai kritis sebesar 10% persen adalah sebagai
berikut:
n=
N
1+ Ne2
Keterangan:
n = besaran sampel
N
= besaran populasi
872
90 siswa
2
1+872(0,1 )
Ni
.n
N
Keterangan:
ni
Kela
s
VII
VIII
IX
Total
Populasi
Laki-Laki
143
163
168
474
Perempuan
130
116
152
398
Sampel
Total
273
279
320
872
LakiLaki
16
19
19
54
Perempuan
15
13
18
46
Total
31
32
37
100
Berdasarkan Tabel 3.4.2 diperoleh jumlah contoh yang diambil dalam penelitian ini
sebanyak 100 orang siswa, yaitu sebanyak 54 orang siswa laki-laki dan 46 orang siswa
perempuan. Jumlah contoh ditentukan agar memenuhi jumlah contoh minimal yang
diperlukan dan menjadi gambaran populasi di SMP Negeri 8 Mataram tahun pembelajaran
2013/2014.
Setelah menentukan sampel untuk jenis kelamin berdasarkan kelas, maka selanjutnya
dilakukan sampling daerah yang akan dipilih atau menentukan kelas mana yang akan dipilih
dengan teknik acak area sampling (Cluster Rando Sampling). Kelas yang terpilih dalam
penelitian ini yaitu kelas VII D, VIII E dan IX G.
E. Deskripsi Oprasional Variabel
Secara oprasional variabel perlu didefinisikan yang bertujuan untuk menjelaskan
makna variabel penelitian. Sugiyono (2012:38) menjelaskan bahwa variabel penelitian adalah
suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah gender.
2. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akbiat,
karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi
belajar.
Deskripsi oprasional variabel digunakan sebagai gambaran hubungan antar variabelvariabel yang terlibat dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut.
Gendre
Motivasi
Belajar
Prestasi
Belajar
Aktifitas
Belajar
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannnya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti
lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2010:203).
Arikunto (2010:203) mengemukakan bahwa variasi jenis instrumen penelitian adalah:
angket, check-list atau daftar centang, pedoman wawancara dan pedoman pengamatan.
Dengan demikian setelah mengetahui variasi jenis instrumen maka, dalam penelitian
ini peneliti di dalam menerapkan metodenya menggunakan instrument lembar observasi,
pedoman wawancara, angket dan daftar nilai. Untuk angket dalam penelitian ini
menggunakan angket motivasi yang didapat dari penelitian Zulkifli Alamsyah (2011)
sehingga tidak dilakukan pengujian validasi dan reabilitas dikarenakan telah diuji oleh
peneliti sebelumnya.
responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa
pertanyan maupun pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada
responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet (Sugiyono,
2012:142). Dalam penelitian ini, pemberian kuesioner kepada peserta didik guna
mengetahui motivasi dan minat belajar siswa.
3. Metode Wawancara Metode wawancara merupakan suatu bentuk metode lisan
atau dengan kata lain metode tanya jawab yang berguna untuk melengkapi
kekurangan-kekurangan penyelidikan dengan menggunakan metode observasi.
Apa yang belum jelas dari pengamatan penyelidikan dengan menggunakan
metode observasi dapat ditanyakan melalui metode wawancara, sehingga antara
metode wawancara dan metode observasi saling melengkapi.
Untuk lebih jelasnya mengenai metode wawancara ini penulis mengambil
pengertian sebagaimana yang dikemukakan oleh Nazir (2011:194) bahwa metode
wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan
cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara
dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan
interview guide (panduan wawancara).
Pada umumnya ada dua macam wawancara yaitu wawancara terstruktur dan
wawancara tak terstruktur. Dalam hal ini penulis memilih wawancara tak
terstruktur yang artinya penulis bebas mengajukan pertanyaan terhadap
terwawancara. Adapun wawancara yang penulis lakukan dalam penelitian ini
adalah mengenai prestasi siswa dilihat dari gender dan lebih memfokuskan pada
prestasi belajar matematika.
4. Metode Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barangbarang
tertulis. Menurut Arikunto, (2010:274) mengatakan bahwa metode dokumentasi
adalah metode yang digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan transkrip, surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan
sebagainya. Dengan demikia penulis dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa
yang dimaksud dengan metode dokumentasi adalah suatu pengumpulan data atau
penelitian yang berbentuk dokumen-dokumen untuk memperoleh berbagai
keterangan atau informasi yang diperlukan dalam penelitian.
Dokumen yang penulis ambil yaitu data dari tes yang dilakukan oleh
bapak dan ibu guru yang memegang mata pembelajaran matematika. Test buatan
guru ini dibuat dengan prosedur tertentu, dan belum mengalami uji coba berkalikali sehingga tidak diketahui ciri-ciri kekurangan dan kebaikannya. Data-data
yang diperoleh dari dokumentasi ini merupakan data sekunder dalam penelitian
ini.
H. Analisis Data
1. Analisis Deskripsi Data
Pada bagian ini, akan dibahas bagaimana data yang diperoleh,
kemudian data tersebut dideskripsikan dengan menggunakan statistik
deskriptif. Statistik deskriptif ini meliputi penelitian Skor Maksimal Ideal
(SMI), Standar Deviasi (SD) dan harga mean (M).
A. Data Nilai Siswa
Untuk menentukan Skor Maksimal Ideal (SM1) nilai siswa dilakukan
dengan melihat skor nilai tertinggi sementara untuk menentukan harga dan
(Riduwan, 2010:180) adalah dapat digunakan rumus sebagai berikut :
f xi
M=
f
n . f x 2i ( f x i)
SD=
n .(n1)
Kategori
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat rendah
2.
3.
4.
5.
Nilai
22,5 AS
17,5 AS < 22,5
12,5 AS < 17,5
Kategari
Sangat Aktif
Aktif
Cukup Aktif
Kurang Aktif
Tidak Aktif
n y 2
n x 2
xy x y
n
r xy =
Keterangan :
r xy
= korelasi x dan y
x = aktivitas belajar
y = hasil belajar
n = jumlah siswa
(Riduwan, 2010:136)
Setelah didapat nilai
r xy
ketentuan nilai tidak lebih dari harga 1 +1. Apabila nilai = 1 artinya
korelasi negatif sempurna, = 0 artinya tidak ada korelasi dan = 1 berarti
korelasi sangat kuat.
Untuk menentukan harga r dikonsultasikan dengan tabel
interpretasi nilai sebagai berikut:
Tingkat Hubungan
Sangat Kuat
Kuat
Cukup Kuat
Rendah
Sangat Rendah
Riduwan (2010:136).
Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel x
terhadap y dapat ditentukan dengan rumus Koefisien Determinan (KD)
sebagai berikut:
2
DK = r 100%
Keterangan :
DK = nilai koefisien determinan
r = nilai koefisien koreasi
C. Data Angket
Hasil angket yang diperoleh merupakan data mengenai motivasi siswa
dalam mengikuti pelajaran matematika. Selanjutnya dari hasil yang diperoleh
dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut:
n
xi
A= i=1
n
Keterangan:
A : Skor rata- rata motivasi belajar siswa
n
xi
i=1
n: banyaknya siswa
Menentukan M1 dan SD1
1
M1= 2 (skor tertinggi + skor terendah)
SD1 =
1
6
Keterangan:
M1: mean ideal
SD1: Standar deviasi siswa
Tabel c.Pedoman kategori motivasi belajar siswa dalam mengikuti
pembelajaran
Interval
Nilai
MI + 1,5 SDI MB
MI + 0,5 SDI MB < MI + 1,5 SDI
MI 0,5 SDI MB < MI + 0,5 SDI
MI 1,5 SDI MB < MI 0,5 SDI
75 MB
58,34 MB < 75
41,66 MB < 58,34
25 MB < 41,66
MB < 25
Kategori
Sangat
tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat
rendah
y
2
n y 2
n x 2
xy x y
n
r xy =
Keterangan :
r xy
= korelasi x dan y
x = aktivitas belajar
y = hasil belajar
n = jumlah siswa
(Riduwan, 2010:136)
Tingkat Hubungan
Sangat Kuat
Kuat
Cukup Kuat
Rendah
Sangat Rendah
Riduwan (2010:136).
Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel
terhadap dapat ditentukan dengan rumus Koefisien Determinan (KD)
sebagai berikut:
2
DK = r 100%
Keterangan :
DK= nilai koefisien determinan
r= nilai koefisien koreasi
2. Pengujian Hipotesis
A. Uji Normalitas
Banyak cara yang dapat digunakan untuk melakukan pengujian
normalitas sampel, namun di dalam tulisan ini hanya akan
disajikan pengujian dengan rumus Chi-square.
Dalam penelitian ini rumus Chi-square yang digunakan adalah
Chi-square untuk dua sampel atau lebih yang terpisah dengan
rumus :
fh
f 0
x =
2
i=1
Keterangan :
x 2 = Chi-square
f 0 = frekuensi observasi ()
f h = frekuensi harapan ()
k = jumlah kategori
(Nazir, 2011:408)
Dengan kriteria keputusan jika harga
lebih besar dari
X tabel
X 2hitung
yang diperoleh
X hitung
lebih
F = koefisien tes
S 21 = varian kelompok 1 (terbesar)
S 22 = varian kelompok 2 (terkecil)
Perhitungan homogenitas menggunakan uji F dapat dilakukan
dengan cara membandingkan dengan dengan rumus:
dK pembilang
dK penyebut
pada
Fhitung
Fhitung
Ftabel
, maka
Ftabel
, maka
][ ]
Keterangan :
t = koefisien
2
s = varian masing-masing sampel
X
n1
n2
2. Kriteria pengujian:
Jika
Jika
t hitung
t tabel
t hitung t tabel
, maka
H0
H 0 diterima dan
, maka
ditolak.
( adbc )
N
X 2=
N 2
Keterangan :
X 2 = Chi-square hitung
N = jumlah sampel
a = jumlah siswa yang lulus berdasarkan jenis kelamin laki-laki
b = jumlah siswa yang lulus berdasarkan jenis kelamin perempuan
c = jumlah siswa yang tidak lulus berdasarkan jenis kelamin lakilaki
d = jumlah siswa yang tidak lulus berdasarkan jenis kelamin lakilaki
(Sudjana, 2005:285)
Untuk mengetahui hipotesis data dapat dilakukan dengan cara
membandingkan
X 2hitung dengan
X 2tabel
X 2tabel
, maka
, maka
H0
H 0 diterima dan
ditolak.