Umur tambang adalah lamanya operasi penambangan atau waktu yang dibutuhkan untuk
menambang suatu endapan bahan galian dari suatu kegiatan penambangan, yang didapat dari
pembagian jumlah cadangan endapan bahan galian yang ada dengan target produksi
perusahaan tambang tersebut.
Alasan:
Berpengaruh terhadap biaya yang akan digunakan, yakni semakin lama umur tambang maka
biaya penambangan juga akan semakin besar. Selain itu juga akan berpengaruh terhadap
penggunaan penyangga, misalnya untuk umur tambang yang lama kemungkinan akan
menggunakan penyangga dan untuk umur tambang yang singkat jika melihat segi ekonomis,
lebih baik tidak menggunakan penyangga (namun perlu memperhatikan geometri dan
karakteristik endapan maupun batuan samping).
5. NILAI ENDAPAN
Pengertian:
Nilai Endapan adalah harga suatu endapan bijih di pasaran berdasarkan permintaan pasar.
Dalam hal ini berhubungan dengan keuntungan yang akan diperoleh dari hasil penjualan
suatu endapan setelah dikurangi dengan biaya penambangan, pengolahan sampai penjualan.
Alasan:
Nilai endapan akan berpengaruh terhadap layak tidaknya suatu endapan untuk ditambang
serta akan berpengaruh terhadap metode penambangan yang akan diterapkan dengan
memperhitungkan biaya pembuatan penyangga jika harus menggunakan penyangga.
6. MODAL YANG TERSEDIA
Pengertian:
Modal yang tersedia adalah modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan pertambangan dalam
membiayai semua kegiatan tambang, modal biasa berupa saham, pinjaman dan obligasi.
Alasan:
Modal yang tersedia sangat berpengaruh dalam pemilihan metode penambangan bawah tanah
karena, biaya untuk membuat suatu metode penambangan harus di sesuaikan dengan biaya
yang tersedia atau yang di miliki perusahaan.
Pengertian:
Kecenderungan ore untuk pecah atau hancur adalah sifat fisik dari endapan bahan galian yang
cenderung pecah atau hancur apabila mendapat beban, tekanan serta getaran karena adanya
kegiatan penambangan yang dilakukan.
Alasan:
Kecenderungan ore untuk pecah atau hancur sangat menentukan metode penambangan yang
akan diterapkan, karena metode penambangan untuk endapan bijih yang mudah pecah atau
hancur akan berbeda dengan endapan bijih yang tidak mudah pecah atau hancur. Misalnya
endapan bijih yang mudah pecah atau hancur kemungkinan harus menggunakan penyangga
sedangkan untuk endapan bijih yang tidak mudah pecah atau hancur tidak perlu
menggunakan penyangga.