LP Hepatitis
LP Hepatitis
I. PENGERTIAN
Hepatitis adalah Penyakit yang disebabkan oleh virus yang dapat sembuh
sendiri dantersebar diseluruh dunia, biasanya ditularkan melalui penelanan
bahanbahan yangterinfeksi secara oral tetapi terkadang kadang dapat juga secara
parenteral.(Brunner & Suddart, 2001)
Hepatitis adalah Penyakit infeksi virus hepatotropik yang bersifat sistemik dan akut.
( Arif Mansjoer, 2005)
Hepatitis virus akut adalah penyakit infeksi yang penyebarannya luas, walaupun efek utamanya
pada hati. (Syivia.A.price:2005hal:485)
II.ETIOLOGI
Paling sedikit ada beberapa jenis virus penyebab hepatitis (masing-masing menyebabkan
tipe hepatitis yang berbeda), yaitu :
1. Virus hepatitis A (HAV).
Penyebarannya melalui kotoran/tinja penderita yang penularannya melalui makanan
dan minuman yang terkomtaminasi, bukan melalui aktivitas sexual atau melalui darah.
Sebagai contoh, ikan atau kerang yang berasal dari kawasan air yang dicemari oleh
kotoran manusia penderita
2. Virus hepatitis B (HBV).
Cara penularan :
- Parenteral atau lewat koncak dengan karier atau penderita infeksi akut, koncak
-
III.
GEJALA / KLASIFIKASI
1. Hepatitis A
Hepatitis A adalah golongan penyakit Hepatitis yang ringan dan jarang sekali
menyebabkan kematian. Kadang bisa saja seorang yang terinfeksi HAV tidak
menunjukkan gejala yang berarti, namun walaupun ditemukan kejadian seperti ini
feses dari orang tersebut tetaplah infeksius. Gejala yang biasanya diderita adalah:
meriang / tidak enak badan, nausea, vomiting, dan diare, kehilangan nafsu makna
sehingga berat badan turun, ikterik, kulit gatal, sakit di bagian abdominal. Masa
infeksi biasanya berakhir dalam dua bulan, tetapi kadang-kadang menjadi lebih lama
pada sebagian orang. Sekali terinfeksi dan tubuh dapat mengalahkan virus maka
tubuh akan memiliki kekebalan. (Magee, 2008)sakit kepala, anoreksia, febris.Urine
yang berwarna gelap, gejala ikterus pada sclera & kulit, nyeri tekan pada hati.
(http://ppnitapinrantau.blogspot.com)
2. Hepatitis B
Hepatitis B adalah penyakit infeksi virus hati yang menurut perkembangannya
apabila tidak ditangani dengan baik dapat berkembang menjadi sirosis hati,
karsinoma hepatoseluler bahkan tidak jarang menyebabkan kematian. (Rizal E.M.,
2009). Hepatitis B adalah penyakit serius yang menyerang hati. Penyakit ini
disebabkan oleh virus Hepatitis B. Gejala Klinis yang muncul dalam jangka pendek
adalah kurang nafsu makan, lelah, diare dan muntah, jaundice, sakit otot, sendi dan
perut, dapat timbul antralgia ruam. Gejala kronik adalah sirosis hepatis, dan kanker
hati (Hadinegoro, 2005).
3. Hepatitis C
Virus hepatitis C (HCV) merupakan virus RNA kecil, terbungkus lemak
yangdiameternya 30 60 nm. Serupa dengan HBV : tidak begitu berat &
anikterik.Sering terjadi status karier yang kronis & penyakit hati yang kronis.
Meningkatnya risiko kanker hati.
4. Hepatitis D
Virus hepatitis D (HDP) merupakan virus RNA berukuran 35 nm. Serupa dengan
HBV, tetapi kemungkinan status karier, hepatitis aktif yang kronis & sirosis lebih
besar.
5. Hepatitis E
Virus hepatitis E (HEV) merupakan virus RNA kecil yang diameternya + 3236 nm.
Serupa dengan HAV, kecuali sangat berat pada wanita hamil.
(http://ppnitapinrantau.blogspot.com), (http://vicklusiana07.blogspot.com)
Terdapat tiga stadium :
a.
Stadium pre ikterik : Berlangsung selama 4 7 hari, pasien mengeluh
sakit kepala, lemah, anoreksia, mual, muntah, demam, nyeri otot, dan
b.
c.
tekan.
Stadium pasca ikterik (rekonvalensensi)Ikterus mereda, warna urine dan
tinja menjadi normal lagi. Penyembuhan pada anak-anak lebih cepat
daripada orang dewasa, yaitu pada akhir bulan kedua. Karena penyebab
yang biasa berbeda.
IV.
KOMPLIKASI
Dapat terjadi komplikasi ringan, misalnya kolestasis berkepanjangan, relapsing hepatitis,
atau hepatitis kronis persisten dengan gejala asimtomatik dan AST fluktuatif.
Komplikasi berat dapat terjadi adalah hepatitis kronis aktif, sirosis hati, hepatitis fulminan,
atau
karsinoma
hepatoseluler.
Selain
itu,
dapat
pula
terjadi
anemia
aplastik,
glomerulonefritis. (http://ppnitapinrantau.blogspot.com).
V. PATOFISIOLOGI
Diawali dengan masuk nya virus kedalam saluran pencernaan,kemudian masuk kealiran darah menuju
hati(vena porta),lalu menginvasi ke sel parenkim hati. Di sel parenkim hativirus mengalami replikasi yang
menyebabkan sel parenkim hati menjadi rusak. Setelah ituvirus akan keluar dan menginvasi sel parenkim
yang lain atau masuk kedalam ductus biliarisyang akan dieksresikan bersama feses. Sel parenkim yang telah
rusak akan merangsang reaksiinflamasi yang ditandai dengan adanya agregasi makrofag,pembesaran sel
kupfer yang akanmenekan ductus biliaris sehinnga aliran bilirubin direk terhambat, kemudian terjadi
penurunaneksresi bilirubin ke usus. Keadaan ini menimbulkan ketidakseimbangan antara uptake danekskresi
bilirubin dari sel hati sehingga bilirubin yang telah mengalami proses konjugasi(direk)akan terus menumpuk
dalam sel hati yang akan menyebabkan reflux(aliran kembali keatas) ke pembuluh darah sehingga akan
bermanifestasi kuning pada jaringan kulit terutama pada sclera kadang disertai rasa gatal dan air
kencing seperti teh pekat akibat partikel bilirubin direk berukuran kecil sehingga dapat masuk ke
ginjal dan di eksresikan melalui urin. Akibat bilirubindirek yang kurang dalam usus
mengakibatkan gangguan dalam produksi asam empedu(produksi sedikit) sehingga proses pencernaan
lemak terganggu (lemak bertahan dalamlambung dengan waktu yang cukup lama) yang menyebabkan
regangan pada lambung sehinggamerangsang saraf simpatis dan saraf parasimpatis mengakibatkan
teraktifasi nya pusat muntahyang berada di medula oblongata yang menyebabkan timbulnya gejala mual,
muntah danmenurun nya nafsu makan. (Kumar et all.2007)
VI.
PATHWAY
Invasi virus
ke dalam
saluran
pencernaan
Masuk ke
aliran darah
Masuk
menuju hati
melalui
vena porta
Menginvasi
sel
parenkim
hati
Virus
Sel
parenkim
hati rusak
hipertermi
Merangsang reaksi
inflamasi
Masuk ke
ductus
biliaris
Diekskesika
n melalui
Menekan ductus
biliaris
Aliran bilirubin direc
terhambat
Penurunan Ekskresi
bilirubin ke susus
Gangguan asam
empedu
Orang
Risti
penyebaran
infeksi
Peregangan kapsula
hati
Hepatomegaly
Bilirubin yang
tergonjugasi
menumpuk dalam sel
hati
Proses
pencernaan
lemak
terganggu,
protein
karbohidrat
Refluks ke pembuluh
darah
Regangan pada
lambung
Diteruskan ke
hypothalamus
Merangsang
saraf simpatis
dan saraf
parasimpatis
Cortex cerebri
Risti
Kerusakan
integritas
kulit
Teraktifasinya
pusat muntah di
medulla
oblongata
VII. PENATALAKSANAAN
A.
Transmisi
virus
Nutrisi
kurang
dari
kebutuha
n tubuh
Merangsang ujung
saraf bebas
Mengeluarkan
reseptor nyeri
Nyeri dipersepsikan
nyeri
Glukogeogenesis
menurun
Glikogen dalam hepar
menurun
Glikogenolisis menurun
Glukosa dalam darah
berkurang
Intoleran aktivitas
Cepat lelah
PENGOBATAN
Tidak terdapat terapi spesifik untuk hepatitis virus akut. Tirah baring selama fase akut
penting dilakukan, dan diet rendah lemak dan tinggi karbohidrat umumnya
merupakan makanan yang dapat dimakan oleh penderita. Pemberian makanan secara
intravena mungkin perlu diberikan selama fase akut bila pasien terus-menerus
muntah. Aktivitas fisik biasanya perlu dibatasi hingga gejala mereda dan tes fungsi
hati kembali normal.Pengobatan terpilih untuk hepatitis B atau C kronis simtomatik
adalah terapi antivirus dengan interferon - . Terapi antivirus untuk hepatitis D kronis
membutuhkan pasien uji eksperimental.
1. Dehidrasi berat rawat inap
2. Tidak ada terapi medicamentosa karena pasien bisa sembuh sendiri.
3. Pemeriksaan bilirubin pada minggu kedua dan ketiga untuk pemantauan.
4. Pembatasan aktivitas fisik agar tidak membebani hati.
B.
bedah
dengan
anestesia
haloten,
terpajan
pada
kimia
toksik,
1. Pengkajian
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku,
tanggal dan jam masuk rumah sakit, nomor register dan diagnosa medis. (Arif
Muttaqin.2008 hal 56).
2. Keluhan utama
Keluhan dapat berupa nafsu makan menurun, muntah, lemah, sakit kepala, batuk,
sakit perut kanan atas, demam dan kuning
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Gejala awal biasanya sakit kepala, lemah anoreksia, mual muntah, demam,
nyeri perut kanan atas, lemah.
b. Riwayat Kesehatan Masa lalu
Riwayat kesehatan masa lalu berkaitan dengan penyakit yang pernah diderita
sebelumnya, kecelakaan yang pernah dialami termasuk keracunan, prosedur
operasi dan perawatan rumah sakit serta perkembangan anak dibanding dengan
saudara-saudaranya
B. PEMERIKSAAN FISIK
1.
2.
3.
4.
5.
Keadaan umum
Kesadaran
Tanda-tanda vital
Berat badan
Kepala
IX.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis penyakit hepatitis A
adalah tes ELISA selain itu dapat dilakukan uji serologis untuk menentukan anti-HAV. Tes
lain yang dapat dilakukan adalah PCR yang kemudian hasilnya dapat dielektroforesis.
(Brooks, 2005; Sanityoso, 2007)
1. Tes fungsi hati.
2. AST (SGOT)/ALT (SGPT).
3. Darah lengkap.
4. Leukopenia.
5. Diferensial darah lengkap.
6. Alkali fosfatase
7. Feses.
8. Albumin serum.
9. Gula darah.
10. Anti HAV IgM.
11. Hbs Ag.
12. Billirubin serum.
13. Tes ekskresi BSP.
14. Biopsi hati.
15. Scan hati.
16. Urinalisa
X. ANALISA DATA
NO
1
DATA
Terjadi penurunan berat
badan akibat kekurangan
nutrisi, mual/muntah,
Asites. Kram abdomen,
nyeri tekan pada kuadran
kanan atas
ETIOLOGI
Invasi virus ke dalam
saluran pencernaan
Masuk ke aliran darah
Masuk menuju hati melalui
vena porta
Menginvasi sel parenkim
Sel
hati
Gangguan
asam empedu
parenkim
Merangsang reaksi
hati rusak replikasi
Virus
Prosesmengalami
pencernaan
inflamasi lemak
terganggu, protein
Menekan
ductus
karbohidrat
biliaris
Regangan pada lambung
Aliran bilirubin direc
Merangsang
saraf simpatis
terhambat
dan saraf parasimpatis
Penurunan Ekskresi
Teraktifasinya pusat
muntah di medulla
oblongata
Mual-muntah
MASALAH
Perubahan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
Nyeri
Hepatomegaly
Merangsang ujung saraf
bebas
cepat,
Mengeluarkan reseptor
nyeri
NO
3
DATA
Suhu Demam,>37,8C, nadi
Diteruskan ke hypothalamus
ETIOLOGI
Invasi
virus
ke dalam
Cortex
cerebri
saluran pencernaan
MASALAH
Hipertermi
Kelemahan,
lambat,
pergerakan
cenderung
tidur,
Intoleran aktivitas
Resiko tinggi
kerusakan integritas
kulit
NO
DATA
ETIOLOGI
MASALAH
suhu
Risiko tinggi
Virus
demam
>37,8C
terhadap transmisi
infeksi
Diekskesikan melalui
feses virus
Transmisi
Orang sehat
XI.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Beberapa masalah keperawatan yang mungkin muncul pada penderita hepatitis :
1.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan, perasaan tidak
nyaman di kuadran kanan atas, gangguan absorbsi dan metabolisme pencernaan
makanan, kegagalan masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik karena anoreksia,
mual dan muntah.
2.
Nyeri berhubungan dengan pembengkakan hepar yang mengalami inflamasi hati dan
bendungan vena porta.
3.
Hipertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi darah sekunder terhadap
inflamasi hepar
4.
5.
Resiko tinggi kerusakan integritas kulit dan jaringan berhubungan dengan pruritus
sekunder terhadap akumulasi pigmen bilirubin dalam garam empedu
6.
Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi berhubungan dengan sifat menular dari agent
virus
DIAGNOSA
Perubahan nutrisi kurang
Menunjukkan
TUJUAN
INTERVENSI
peningkatan
berlanjut
berhubungan dengan,
berat badan
istirahat sebelum
menurunkan
mencapai tujuan
makan
keinginan untuk
a. Ajarkan dan
RASIONAL
keletihan
dengan nilai
laboratorium
metabolisme pencernaan
normal dan
makanan, kegagalan
bebas dari
diet/jumlah
pembesaran hepar
tanda-tanda mal
kalori, tawarkan
dapat menekan
nutrisi.
makan sedikit
saluran gastro
intestinal dan
tawarkan pagi
menurunkan
paling sering
kapasitasnya
makan
b. Awasi pemasukan
adanya
.
c. Pertahankan
hygiene mulut
yang baik
sebelum makan
dan sesudah
makan
akumulasi partikel
makanan di mulut
dapat menambah
baru dan rasa tak
sedap yang
menurunkan nafsu
makan.
menurunkan rasa
d. Anjurkan makan
pada posisi
duduk tegak
penuh pada
abdomen dan
dapat
meningkatkan
pemasukan
glukosa dalam
karbohidrat cukup
efektif untuk
pemenuhan
energi, sedangkan
NO
2
DIAGNOSA
Nyeri berhubungan dengan
pembengkakan hepar yang
mengalami inflamasi hati
dan bendungan vena porta
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
Menunjukkan
a. Kolaborasi dengan
nyeri yang
tanda-tanda
individu untuk
berhubungan
menentukan
dengan hepatitis
perilaku dalam
metode yang
sangat tidak
nyeri (tidak
dapat digunakan
nyaman, oleh
meringis
untuk intensitas
karena terdapat
kesakitan,
nyeri
peregangan
menangis
secara kapsula
intensitas dan
hati, melalui
lokasinya)
pendekatan
kepada individu
yang mengalami
perubahan
b. Tunjukkan pada
klien penerimaan
tentang respon
klien terhadap
-
nyeri
Akui adanya nyeri
Dengarkan dengan
kenyamanan nyeri
diharapkan lebih
efektif
mengurangi nyeri.
klienlah yang
harus mencoba
meyakinkan
penuh perhatian
pemberi
ungkapan klien
pelayanan
tentang nyerinya
kesehatan bahwa
c. Berikan informasi
-
akurat dan
Jelaskan penyebab
nyeri
Tunjukkan berapa
lama nyeri akan
berakhir, bila
diketahui
ia mengalami
nyeri
klien yang
disiapkan untuk
mengalami nyeri
melalui
penjelasan nyeri
yang
d. Bahas dengan
sesungguhnya
dokter
akan dirasakan
penggunaan
(cenderung lebih
analgetik yang
tenang dibanding
tak mengandung
klien yang
efek hepatotoksi
penjelasan
kurang/tidak
terdapat
penjelasan)
kemungkinan
nyeri sudah tak
bisa dibatasi
dengan teknik
untuk
mengurangi
nyeri.
NO
3
DIAGNOSA
Hipertermi berhubungan
TUJUAN
peningkatan
suhu
Tidak terjadi
INTERVENSI
a. Monitor tanda
vital : suhu badan
RASIONAL
sebagai indikator
untuk mengetahui
status hypertermi
dalam kondisi
pentingnya
demam terjadi
mempertahankan
peningkatan
cairan yang
evaporasi yang
adekuat (sedikitnya
memicu
timbulnya
mencegah
dehidrasi
dehidrasi, misalnya
sari buah 2,5-3
liter/hari.
c. Berikan kompres
menghambat
hangat pada
pusat simpatis di
hipotalamus
femur
sehingga terjadi
vasodilatasi kulit
dengan
merangsang
kelenjar keringat
untuk mengurangi
panas tubuh
melalui
penguapan
d. Anjurkan klien
untuk memakai
pakaian yang
mengalami
menyerap keringat
lembab memicu
timbulnya
pertumbuhan
jamur. Juga akan
mengurangi
kenyamanan klien,
mencegah
timbulnya ruam
kulit.
NO
4
DIAGNOSA
Intoleran aktivitas
TUJUAN
beraktivitas
sesuai toleransi
Klien mam[u
INTERVENSI
a. Sarankan klien
untuk tirah baring
.
RASIONAL
tirah baring akan
meminimalkan
energi yang
dikeluarkan
terhadap hepatitis
sehingga
metabolisme
dapat digunakan
untuk
b. Bantu individu
untuk
penyembuhan
penyakit
mengidentifikasi
kekuatan-kekuatan,
memungkinkan
kemampuan-
klien dapat
kemampuan dan
memprioritaskan
minat-minat
kegiatan-kegiatan
yang sangat
penting dan
meminimalkan
c. Analisa bersama-
pengeluaran
sama tingkat
energi untuk
keletihan selama
kegiatan yang
24 jam meliputi
kurang penting
waktu puncak
energi, waktu
keletihan dapat
kelelahan, aktivitas
segera
yang berhubungan
diminimalkan
dengan keletihan
dengan
mengurangi
kegiatan yang
tentang
dapat
keterampilan
menimbulkan
keletihan
(bersikap asertif,
teknik relaksasi)
untuk mengurangi
NO
5
DIAGNOSA
Resiko tinggi kerusakan
TUJUAN
utuh, penurunan
kebersihan tanpa
meningkatkan
berhubungan dengan
pruritus.
menyebabkan kulit
sensitifitas kulit
kering
dengan
Sering mandi
merangsang
dengan
ujung syaraf
Jaringan kulit
INTERVENSI
a. Pertahankan
RASIONAL
R/ kekeringan
menggunakan air
dingin dan sabun
ringan (kadtril,
lanolin)
-
Keringkan kulit,
jaringan digosok
penghangatan
yang berlebih
b. Cegah
menambah
penghangatan
pruritus dengan
yang berlebihan
meningkatkan
dengan
sensitivitas
pertahankan suhu
melalui
vasodilatasi
kelembaban
rendah, hindari
pakaian terlalu
penggantian
tebal
merangsang
pelepasan
c. Anjurkan tidak
hidtamin,
menggaruk,
menghasilkan
instruksikan klien
lebih banyak
untuk memberikan
pruritus
pendinginan akan
menurunkan
d. Pertahankan
kelembaban
vasodilatasi dan
kelembaban
kekeringan
NO
6
DIAGNOSA
Risiko tinggi terhadap
TUJUAN
transmisi infeksi
penularan infeksi
Tidak terjadi
INTERVENSI
a.
Gunakan
RASIONAL
pencegahan
kewaspadaan
tersebut dapat
umum terhadap
memutuskan
substansi tubuh
metode transmisi
virus hepatitis
menangani semua
cairan tubuh
Cuci
tangan sebelum
dan sesudah
kontak dengan
semua klien atau
spesimen
Gunaka
n sarung tangan
untuk kontak
dengan darah dan
cairan tubuh
Tempat
teknik ini
membantu
tepat, jangan
melindungi orang
menutup kembali
atau memanipulasi
dengan materi
infeksius dan
apapun
mencegah
transmisi penyakit
b.
Gunakan
teknik
pembuangan
sampah infeksius,
mencuci tangan
menghilangkan
tubuh dengan
organisme yang
tepat untuk
merusak rantai
membersihkan
transmisi infeksi
peralatanperalatan dan
permukaan yang
terkontaminasi
c.
Jelaskan
pentingnya
mencuci tangan
dengan sering
pada klien,
keluarga dan
pengunjung lain
dan petugas
pelayanan
kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Arif, Mansjoer, dkk., ( 2005 ), Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 4, Medica. Aesculpalus, FKUI, Jakarta
Arif, Muttaqin, Skep. ( 2008 ). Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem. Pencernaan. Jakarta: EGC.
Carpenito, L.J. 2006. Rencana asuhan dan pendokumentasian keperawatan (Edisi 2). Alih. Bahasa
Monica Ester. Jakarta: EGC
Disusun Oleh :
NURUL AINNIA