Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH BUDIDAYA UBI JALAR | TEKNIK DALAM

MEMBUDIDAYA UBI JALAR

DISUSUN OLEH

AFINA AZMI

DILLAN RAHASTA MARANDA P


M. RIFKI JAWARI
WAHYUDI PRATOMO
KELAS

KATA PENGANTAR

XI TGB 2

Puji syukur kepada Allah SWT atas hidayah-Nya penulis dapat


menyelesaikan MAKALAH BUDIDAYA UBI JALAR pada mata pelajaran
muatan lokal yang dibimbing oleh Ibu Kristina Paulina, S.Pd.
Teknologi budidaya ubi jalar merupakan materi yang perlu diketahui oleh
siswa-siswi kejuruan atau sekolah pertanian, karena melihat maraknya
perkembangan teknologi didalam pemberdayaan tanaman budidaya ubi
jalar perlu juga diaplikasikan oleh siswa agar mampu meningkatkan mutu
pendidikan yang lebih efektif terutama di bidang pertanian.
Terima kasih kepada semua yang telah berperan aktif dalam penyelesaian
makalah ini terutama pembimbing, kritik dan saran diperlukan sangat
diharapkan untuk pengembangan materi makalah ini. Terima kasih

Marancar, November 2011


Pemakalah ,

BAB I

PENDAHULUAN
Ubi jalar (Ipomoea batatas (L.) Lamb.) Merupakan sumber karbohidrat
yang dapat dipanen pada umur 3 8 bulan. Selain karbohidrat, ubijalar
juga mengandung vitamin A,C dan mineral serta antosianin yang sangat
bermanfaat bagi kesehatan. Disamping itu, ubi jalar tidak hanya
digunakan sebagai bahan pangan tetapi juga sebagai bahan baku industri
dan pakan ternak.
Di Indonesia, ubi jalar umumnya sebagai bahan pangan sampingan.
Sedangkan di Irian Jaya, ubi jalar digunakan sebagai makanan pokok.
Komoditas ini ditanam baik pada lahan sawah maupun lahan tegalan.
Luas panen ubu jalar diindonesia sekitar 230.000 ha dengan produktivitas
sekitar 10 ton/ha. Padahal dengan teknologi maju beberapa varietas
unggul ubi jalar dapat menghasilkan lebih dari 30 ton umbi basah/ha.

Ubi jalar atau ketela rambat atau sweet potato diduga berasal dari
Benua Amerika. Para ahli botani dan pertanian memperkirakan daerah
asal tanaman ubi jalar adalah Selandia Baru, Polinesia, dan Amerika
bagian tengah. Nikolai Ivanovich Vavilov, seorang ahli botani Soviet,
memastikan daerah sentrum primer asal tanaman ubi jalar adalah
Amerika Tengah.
Ubi jalar mulai menyebar ke seluruh dunia, terutama negara-negara
beriklim tropika pada abad ke-16. Orang-orang Spanyol menyebarkan ubi
jalar ke kawasan Asia, terutama Filipina, Jepang, dan Indonesia.

BAB II
BUDIDAYA UBI JALAR
Ubi jalar termasuk tanaman semusim. Tanaman ini cocok ditanam
didaerah dengan ketinggian 500 s/d 1.000 dpl dan suhu 21 s/d 27 derajat
Celcius serta mendapat sinar matahari 10 jam per-hari. Kelembapan udara
( RH ) 50% - 60% dengan curah hujan 750 mm- 1.500 mm pertahun. Ubi
jalar ideal ditanam ditanah pasir berlempung, gembur, banyak
mengandung bahan organik dengan PH 5,5 - 7. Tanaman ubi jalar sudah
membentuk ubi saat berumur 3 minggu sejak tanam. Varietas ubi jalar
cukup banyak diantaranya mendut, kalasan, lampeneng, sawo, cilembu,
Rambo, gedang, tumpuk, klenang, Georgia, borobudur, dan lain-lain.
Varitas dikatakan unggul apabila berdaya hasil minimal 30 ton / hektar
dan berumur pendek 3 s/d 4 bulan. Ubi jalar dapat diperbanyak secara
vegetatif dengan menggunakan setek batang atau pucuk daun. Bahan
setek daun yang digunakan harus memenuhi persyaratan bahan tanaman
minimal berumur 2 bulan atau lebih, pertumbuhan tanaman yang akan
diambil seteknya haus dalam keadaan sehat normal dan tidak terlalu
subur, mengalami masa penyimpanan ditempat yang teduh selama 1- 7
hari.
Ubi jalar yang akan ditanam perlu disiapkan lahan yang memadai.
Penyiapan lahan dilakukan pada saat tanah tidak terlalu basah atau
terlalu kering agar strukturnya tidak rusak, lengket atau keras. Penyiapan
lahan dilakukan dengan cara pengolahan tanah hingga gembur sekaligus
dibuat guludan-guludan yang kemudian dibiarkan selama 1minggu.
Guludan bisa diberikan mulsa.
Ubi jalar yang ditanam dilahan kering, waktu penanman yang paling baik
adalah saat awal musim hujan atau awal kemarau apabila cuaca dalam
keadaan normal. Bila ditanam dilahan persawahan waktu tanam yang
tepat adalah pada saat awal musim kemarau. Sistem penanaman ubi jalar
dapat dilakukan secara monokulture atau tumpangsari. Ubi jalar walaupun
tahan kering tetapi pada fase awal pertumbuhan memerlukan air yang
memadai. Penyulaman dilakukan setelah tanaman berumur 3 minggu dan
pemupukan dilakukan pada saat penanaman dan setelah tanaman
berumur 45 hari. Penyiangan dan pembubunan dilaksanakan ketika
tanaman mencapai umur 1 bulan setelah tanam yang diulang saat
tanaman berumur 2 bulan.
Ubi jalar yang dipanen pada waktu yang tepat akan menghasilkan ubi
yang berkualitas dan hasil produksi tinggi .Panen yang terlalu lambat
ataupun terlalu cepat akan berakibat buruk terhadap mutu yang
dihasilkan. Pemanenan yang terlambat disamping menurunkan kadar gula
juga menyebabkan resiko terkena serangan hama boleng

Ubi jalar masa panennya dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti iklim,
tingkat ` kesuburan tanah, varitas dan lokasi penanaman. Apabila
ditanam didataran tinggi maka masa panen akan lebih lama antara 5 s/d
6 bulan sementara apabila ditanam didataran rendah bisa dipanen saat
berumur 3 s/d 4 bulan. Ubi jalar hasil panen sangat bervariasi tergantung
lokasi penanaman. Penanaman didataran rendah bisa dipanen ubi jalar
sebanyak 15 20 ton / hektar. Untuk dataran sedang bisa dipanen ubi
sebanyak 20 25 ton / hektar dan didataran tinggi bisa dipanen 25 30
ton / hektar.
Ubi jalar dapat disimpan hingga 5 s/d 6 bulan bahkan lebih tergantung
dari cara penyimpanan. Ubi jalar yang telah disimpan rasanya lebih manis
dibandingkan dengan ubi jalar yang baru saja dipanen. Cara yang paling
praktis agar tahan lama disimpan adalah dibenamkan kedalam pasir.
Tanaman Ubi Jalar atau mantang dengan nama latin Ipomoea batatas
L.adalah jenis tanaman yang banyak dibudidaya oleh masyarakat
Indonesia. Tanaman ini sangat baik ditumbuh-kembangkan di lingkungan
tropis dan memiliki pencahayaan matahari penuh sepanjang hari. Ada tiga
jenis ubi jalar yang sangat populer banyak dibudidayakan oleh petani
yakni ubi jalar ungu, ubi jalar merah, dan ubi jalar putih kecokelatan.
Ketiga jenis ubi jalar ini memiliki tingkat produktivitas panen yang amat
tinggi serta menguntungkan bagi petani secara kualitas dan kuantitas.
Beberapa jenis varietas ubi jalar pupuler diantaranya sukuh, sari, boko,
jago, cangkuang, sewu, kidal, ibaraki, cilembu, lampeneng, georgia,
borobudur, prambanan, kalasan dan mendut.
Manfaat Ubi Jalar
Tanaman ubi jalar banyak dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat
sebagai bahan makanan pokok, bahan untuk industri makanan, sebagai
tanaman herbal, dan tanaman hias. Dalam industri makanan dan kuliner,
umbinya dapat dibuat keripik, sale mantang, getuk mantang, mantang
godok, ubi jalar bakar, serta sebagai bahan baku campuran dalam
pembuatan kolak mantang. Secara medis, beberapa bagian organ
tanaman ubi jalar dapat dimanfaatkan sebagai tanaman herbal, seperti:
Pada bagian daun mantang dapat dimanfaatkan untuk menyembuhkan
luka memar, luka akibat teriris pisau, lecet, atau bisulan. Dan masih
banyak lagi kegunaan ubi jalar dalam memenuhi kemashalatan orang
banyak.
Syarat Tumbuh Tanaman Ubi Jalar

Tanaman Ubi Jalar (Mantang), Foto Original Dibidik


Oleh: guruilmuan.blogspot.com
Budidaya ubi jalar (mantang) secara organik sangat cocok dilakukan di
daerah tropis yang panas dan lembab. Curah hujan ideal bagi tanaman ini
yakni 800 - 1.500 mm/tahun, dengan suhu lingkungan 22 - 27 derajat
celcius serta kelembaban udaranya yakni 60-80%. Ubi jalar dapat ditanam
pada musim hujan menuju musim kemarau, karena akan jauh lebih baik
serta merupakan syarat tumbuh agar pertumbuhan akar dan organ
tumbuhan lainnya berjalan optimal. Jenis tanah yang cocok untuk
tanaman ini adalah tanah andosol, lempung liat berpasir, aluvial, serta
tanah yang banyak mengandung unsur hara organik.
Di negara Indonesia, budidaya ubi jalar sangat baik apabila dilakukan di
daerah dataran rendah sampai dataran tinggi pada ketinggian 500 - 1.200
meter di bawah permukaan air laut (mdpl). Pada ketinggian lahan seperti
ini, produktivitas panen ubi jalar akan semakin optimal.
Karakteristik Tanaman Ubi Jalar
Seperti pada tanaman jenis lainnya, ubi jalar memiliki ciri-ciri batang dan
daunnya berwarna hijau tua atau hijau. Beberapa varietas mempunyai
bunga majemuk, sistem perakarannya serabut sebelum terbentuknya
umbi utama, batang mengandung sekitar 3% air, merupakan tanaman
darat yang posisi tumbuhnya merunduk atau merambat di lantai tanah.
Daun setiap varietas tanaman mantang memiliki ukuran dan bentuk yang
berbeda-beda; ada yang berbentuk bintang, bulat telur dengan ujung
lancip, ada yang memiliki daun bulat lonjong dengan sistem pertulangan
daunnya tidak sejajar. Umbi mantang yang terbentuk dari umbi akar
biasanya berwarna merah, putih kekuningan, atau berwarna putih total.
Cara Budidaya Ubi Jalar Secara Organik
Untuk memperoleh hasil panen ubi jalar yang berbuah lebat dan

menguntungkan, maka ditentukan pula oleh seberapa rutin para petani


melakukan proses penanaman dan perawatan secara benar. Apabila
budidaya menanam mantang dilakukan secara benar, terencana maka
hasilnya pun akan optimal dan mampu bersaing di pasaran. Ada beberapa
hal yang harus dilakukan untuk sukses menanam ubi jalar meliputi proses
pemilihan bibit unggul, pengolahan tanah, penanaman, serta bagaimana
mengetahui usia ideal agar umbi mantang siap panen dan dijual di
pasaran. Untuk lebih jelasnya, mari ikuti panduan berikut ini:
1. Penyiapan Bibit Ubi Jalar
Penyiapan bibit dalam budidaya ubi jalar dapat dilakukan dengan dua
cara, yakni secara generatif (melalui umbi) dan vegetatif (melalui stek
batang). Pertama, perbanyakan secara generatif yakni menggunakan
umbi dengan ciri: umbi berkualitas baik dan sehat (tidak cacat), kemudian
dibiarkan ditempat yang teduh hingga muncul mata tunasnya (dibiarkan
lebih kurang 2-3 bulan). Selanjutnya tunas yang keluar dari umbi tersebut
dipotong dan siap untuk dibesarkan. Cara semacam ini digunakan untuk
memperbanyak bibit unggul dalam skala terbatas, atau untuk
mengembalikan sifat-sifat unggul sang induk.

Bibit Mantang Secara Generatif dari Umbi (Tunas), Foto Original


Oleh: guruilmuan.blogspot.com
Cara kedua ialah perbanyakan secara vegetatif yakni dengan melakukan
stek batang. Calon indukan diambil dari batang yang sudah berumur 2-3
bulan , pilihlah batang mantang yang kokoh dengan ruas pendek-pendek.
Caranya yakni potong batang sepanjang 20-25 cm. Pada tiap potong
minimal ada dua sampai tiga ruas batang. Jika ada daun-daun di sekitar
ruas batang, sebaiknya dipapas untuk mencegah penguapan. Ikat batang
yang telah distek tersebut dan biarkan selama 7 hari di tempat yang
teduh.

Perbanyakan tanaman ubi jalar dengan cara stek batang secara terusmenerus, maka akan menurunkan kualitas tanaman, terlebih umbi. Oleh
sebab itu, perbanyakan dengan stek batang hanya dianjurkan 3-4
generasi saja. Selanjutnya perbanyakan tanaman dapat dilakukan secara
generatif yakni menggunakan umbi atau sangat baik sekali jika
penanaman ubi jalar dilakukan secara selang-seling (perbanyakan secara
generatif - vegetatif - generatif - vegetatif - dan seterusnya).
Umumnya masyarakat petani lebih memilih cara budidaya ubi jalar secara
organik menggunakan stek batang, karena alasan lebih paraktis, cepat
ditanam, dan efisien ditanam baik pada saat musim penghujan atau
musim panas.
2. Pengolahan Lahan Tanam Ubi Jalar
Seperti yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya, pertumbuhan
tanaman ubi jalar akan sangat baik apabila ditanam pada tanah lempung
berpasir, serta memiliki kandungan unsur hara organik yang mencukupi.
Penanaman ubi jalar pada tanah retak-retak (kering) sangat berpotensi
membuat sistem imunitas tanaman menurun, sehingga rentan terserang
berbagai penyakit dan hama tanaman. Sebaliknya, apabila umbi atau
batang hasil stek ditanam pada tempat yang terlalu becek dan banyak air,
maka hasil panen umbi akan kecil, memungkinkan buah dan batangnya
akan cepat membusuk bahkan dapat terserang penyakit tanaman yang
sulit diidentifikasi oleh petani.
pH tanah yang cocok untuk tumbuh-kembang tanaman ubi jalar/mantang
yakni kisaran pH tanah 5-6,7. Tanaman ini dapat tumbuh baik pada lahan
perkebunan, bekas persawahan yang ditanami padi atau jenis tanaman
sayur dan buah, serta di tanah tegalan. Apabila menggunakan lahan
tegalan untuk budidaya tanaman ini, maka sebaiknya dilakukan diakhir
musim penghujan. Sedangkan untuk lahan perkebunan dan area
persawahan sebaiknya penanaman dilakukan pada waktu kemarau.
Budidaya tanaman mantang atau ubi jalar sangat mudah dan praktis
dilakukan, sebab relatif tidak menggunakan pupuk dalam skala yang
banyak. Sebelum menanam ubi jalar organik, sebaiknya tanah dibajak
terlebih dahulu yakni dengan menggunakan traktor (mesin berat), atau
hanya sekedar menggunakan hewan ternak untuk membantu
pembajakan. Usahakan tanah yang dibajak gembur dan halus, kemudian
selanjutnya buatlah bedengan-bedengan memanjang sebagai lahan
tanam. Bentuklah bedengan setinggi 30-40 cm, dan panjangnya
mengikuti luas lahan yang tersedia.
Untuk melakukan budidaya ubi jalar secara organik, maka berikan pupuk
dasar berupa pupuk kandang atau kompos. Pemberian pupuk kandang

tersebut bersamaan pada saat pembuatan bedengan dengan dosis 20 ton


per hektar lahan tanam. Pupuk kandang yang bagus dan sudah terbukti
berdasarkan pengalaman penulis yakni pupuk kotoran sapi, kambing, atau
ayam yang sudah difermentasikan (dikeringkan), karena komposisi pupuk
ini banyak mengandung unsur-unsur seperti Fosfor, Kalium (K), Nitrogen
(N), Kalsium (Ca), dan yang lainnya. Terutama unsur Nitrogen (N) sangat
penting sekali untuk membuat agar daun cepat tumbuh lebat,
mempercepat laju pertumbuhan tunas,akar,batang, serta umbi agar
berbuah lebat.

3. Penanam Ubi Jalar Organik


Penanam ubi jalar sangat mudah dilakukan. Apabila bibit tanam sudah
disiapkan dengan baik, maka saatnya menanam. Ubi jalar sebaiknya
ditanam dengan cara membenamkan 2/3 stek batang ke dalam tanah.
Dalam 1 bedengan lahan tanam terdapat dua baris lajur tanaman. Jarak
tanaman antar satu baris 40 cm. Dibutuhkan setidaknya 36.000 stek
batang untuk keperluan lahan seluas satu hektar.
Di awal penanaman, usahakan tanah selalu lembab, memiliki
ketercukupan air. Jika memungkinkan, penyiraman tanaman di awal
adalah hal mutlak untuk menjaga agar tanah tidak menjadi kering serta
merangsang pertumbuhan tunas batang. Penyiraman dilakukan tiap pagi
dan sore hari. Penyiraman dihentikan apabila tunas-tunas daun sudah
tumbuh pada batang stek kira-kira setinggi 2-4 cm. Biarkan tunas-tunas
itu tumbuh liar dan menjalar ke tanah.
4. Perawatan Dasar Tanaman Ubi Jalar
Tanaman ubi jalar sangat tahan pada kondisi lahan yang cukup kering
(tanaman jenis xerofit), sehingga akan tetap bertahan hidup jika tidak
disiram dalam kondisi yang cukup lama. Jika pada saat musim hujan tiba,
tanaman ini akan mengeluarkan tunas dari batangnya dalam jumlah
banyak.

Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas), Foto Oleh:


guruilmuan.blogspot.com
Setelah usia tanaman 2-3 minggu terdapat tanaman yang mati, gagal
tumbuh atau layu, segera ganti dengan tanaman baru (disulam). Aktivitas
ini dapat diselingi dengan memberantas gulma (rumput-rumput liar) yang
tumbuh di sekitar tanaman mantang yakni dengan cara mengoret atau
mencabutnya hingga ke bagian akar. Pencabutan gulma ini bukan tanpa
alasan, karena jika dibiarkan maka gulma ini akan menghabiskan unsur
hara di sekitar tanaman mantang dan akan menghambat pertumbuhan
mantang.
Pada usia 4 minggu setelah tanam, lakukan
pembongkaran/penggemburan tanah di bagian kiri dan kanan tanaman,
radus 10 dari pusat akar tanaman. Hal ini dimaksudkan agar tanaman
tidak menjalar kemana-mana sehingga umbi-umbi akan berkembang
sesuai pada jalur tanamnya masing-masing. Berdasarkan pengalaman,
apabila cara ini dilakukan oleh petani, maka akan menghasilkan umbi atau
buah mantang yang berukuran besar-besar.
Pada usia 6-9 minggu setelah tanam, tanah yang dibongkar tadi ditutup
kembali sambil merapikan akar-akar tanaman yang menjalar keluar dari
jalur penanaman. Hal ini dilakukan untuk merapihkan agar umbi berbuah
pada pusat tanaman awal dan tidak merambat kemana-mana. Apabila
umbi tumbuh dan berkembang pada daerah yang lain (bukan pada pusat
tanam awal), maka ukuran umbi akan kecil-kecil sehingga produktivitas
panen semakin rendah.

5. Pemanenan Budidaya Ubi Jalar Organik

Ubi Jalar (Mantang Merah Super), Foto Original Dibidik


Oleh: guruilmuan.blogspot.com
Panen ubi jalar adalah hal yang dinanti-nanti oleh petani. Pemanenan ubi
jalar biasanya dilakukan pada umur 4-5 bulan, tergantung dari masingmasing varietas. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada saat sore hari
dengan cara mencangkul secara hati-hati lokasi tempat dimana umbi
tumbuh. Ciri-ciri tanaman ubi jalar yang sudah siap panen yaitu umbi
memiliki ukuran 1 kepalan tangan orang dewasa, dalam satu pohon dapat
menghasilkan setidaknya 1 kg umbi, batangnya sudah agak hijaukekuningan, tanah disekitar pusat tanaman sudah retak-retak yang
menandakan bahwa umbinya sudah tumbuh maksimal di dalam tanah
sehingga harus segera dipanen. Setelah dipanen, lalu masukan umbi ke
dalam karung atau bakul yang terbuat dari anyaman bilah bambu.
Kemudian hasil panen dicuci bersih, kemudian diletakkan pada tempat
yang sejuk sebelum dipasarkan.
Panen ubi jalar dikatakan sukses apabila dalam satu hektar lahan tanam
menghasilkan panen umbi sebanyak 25-30 ton. Pada beberapa varietas
seperti ubi jalar varietas borobudur dan kalasan, dapat mencapai 30-40
ton/hektar lahan tanam.

Mantang Merah Super (Ubi Jalar), Foto Original


Oleh: guruilmuan.blogspot.com
BAB III
TEKNIK DALAM MEMBUDIDAYA UBI JALAR
A. Pembibitan

Tanaman ubi jalar dapat diperbanyak secara generatif dengan biji dan
secara vegetatif berupa stek batang atau stek pucuk. Perbanyakan
tanaman secara generatif hanya dilakukan pada skala penelitian untuk
menghasilkan varietas baru.

Persyaratan Bibit
Teknik perbanyakan tanaman ubi jalar yang sering dipraktekan adalah
dengan stek batang atau stek pucuk. Bahan tanaman (bibit) berupa stek
pucuk atau stek batang harus memenuhi syarat sebagai berikut:

Bibit berasal dari varietas atau klon unggul.


Bahan tanaman berumur 2 bulan atau lebih.
Pertumbuhan tanaman yang akan diambil steknya dalam keadaan sehat,
normal, tidak terlalu subur.
Ukuran panjang stek batang atau stek pucuk antara 20-25 cm, ruasruasnya rapat dan buku-bukunya tidak berakar.
Mengalami masa penyimpanan di tempat yang teduh selama 1-7 hari.
Bahan tanaman (stek) dapat berasal dari tanaman produksi dan dari
tunas-tunas ubi yang secara khusus disemai atau melalui proses
penunasan. Perbanyakan tanaman dengan stek batang atau stek pucuk
secara terus-menerus mempunyai kecenderungan penurunan hasil pada
generasi-generasi berikutnya. Oleh karena itu, setelah 3-5 generasi
perbanyakan harus diperbaharui dengan cara menanam atau
menunaskan umbi untuk bahan perbanyakan.

Penyiapan Bibit
Tata cara penyiapan bahan tanaman (bibit) ubi jalar dari tanaman
produksi adalah sebagai berikut:

Pilih tanaman ubi jalar yang sudah berumur 2 bulan atau lebih,
keadaan pertumbuhannya sehat dan normal.
Potong batang tanaman untuk dijadikan stek batang atau stek
pucuk sepanjang 20-25 cm dengan menggunakan pisau yang tajam,
dan dilakukan pada pagi hari.
Kumpulkan stek pada suatu tempat, kemudian buang sebagian
daun-daunnya untuk mengurangi penguapan yang berlebihan.
Ikat bahan tanaman (bibit) rata-rata 100 stek/ikatan, lalu simpan di
tempat yang teduh selama 1-7 hari dengan tidak bertumpuk.

B. Pengolahan Media Tanam


Persiapan

Penyiapan lahan bagi ubi jalar sebaiknya dilakukan pada saat tanah
tidak terlalu basah atau tidak terlalu kering agar strukturnya tidak
rusak, lengket, atau keras. Penyiapan lahan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut:
Tanah diolah terlebih dahulu hingga gembur, kemudian dibiarkan
selama 1
minggu. Tahap berikutnya, tanah dibentuk guludan-guludan.

Tanah langsung diolah bersamaaan dengan pembuatan guludanguludan.


Pembentukan Bedengan

Jika tanah yang akan ditanami ubi jalar adalah tanah sawah maka
pertama-tama jerami dibabat, lalu dibuat tumpukan selebar 60-100 cm.
Kalau tanah yang dipergunakan adalah tanah tegalan maka bedengan
dibuat dengan jarak 1 meter. Apabila penanaman dilakukan pada tanahtanah yang miring, maka pada musim hujan bedengan sebaiknya dibuat
membujur sesuai dengan miringnya tanah. Ukuran guludan disesuaikan
dengan keadaan tanah. Pada tanah yang ringan (pasir mengandung liat)
ukuran guludan adalah lebar bawah 60 cm, tinggi 30-40 cm, dan jarak
antar guludan 70-100 cm. Pada tanah pasir ukuran guludan adalah lebar
bawah 40 cm, tinggi 25-30 cm, dan jarak antar guludan 70-100 cm. Arah
guludan sebaiknya memanjang utara-selatan, dan ukuran panjang
guludan disesuaikan dengan keadaan lahan. Lahan ubi jalar dapat berupa
tanah tegalan atau tanah sawah bekas tanaman padi. Tata laksana
penyiapan lahan untuk penanaman ubi jalar adalah sebagai berikut :
a.

Penyiapan Lahan Tegalan

b.

Bersihkan lahan dari rumput-rumput liar (gulma)


Olahan tanah dengan cangkul atau bajak hingga gembur sambil
membenamkan rumput-rumput liar
Biarkan tanah kering selama minimal 1 minggu
Buat guludan-guludan dengan ukuran lebar bawah 60 cm, tinggi 3040 cm, jarak antar guludan 70-100 cm, dan panjang guludan
disesuaikan dengan keadaan lahan
Rapikan guludan sambil memperbaiki saluran air diantara
guludan.
Penyiapan Lahan Sawah Bekas Tanaman Padi

Babat jerami sebatas permukaan tanah


Tumpuk jerami secara teratur menjadi tumpukan kecil memanjang
berjarak 1 meter antar tumpukan
Olah tanah di luar bidang tumpukan jerami dengan cangkul atau
bajak, kemudian tanahnya ditimbunkan pada tumpukan jerami
sambil membentuk guludan-guludan berukuran lebar bawah 60
cm, tinggi 35 cm, dan jarak antar guludan 70-100 cm. Panjang
disesuaikan dengan keadaan lahan
Rapikan guludan sambil memperbaiki saluran air antar guludan.
Pembuatan guludan di atas tumpukan jerami atau sisa-sisa tanaman
dapat menambah bahan organik tanah yang berpengaruh baik
terhadap struktur dan kesuburan tanah sehingga ubi dapat
berkembang dengan baik dan permukaan kulit ubi rata. Kelemahan
penggunaan jerami adalah pertumbuhan tanaman ubi jalar pada
bulan pertama sedikit menguning, namun segera sembuh dan

tumbuh normal pada bulan berikutnya. Bila jerami tidak digunakan


sebagai tumpukan guludan, tata laksana penyiapan lahan dilakukan
sebagai berikut:
Babat jerami sebatas permukaan tanah
Singkirkan jerami ke tempat lain untuk dijadikan bahan kompos
Olah tanah dengan cangkul atau bajak hingga gembur
Biarkan tanah kering selama minimal satu minggu
Buat guludan-gululdan berukuran lebar bawah 60 cm, tinggi 35 cm
dan jarak antar guludan 80-100 cm.
Rapikan guludan sambil memperbaiki saluran air antar guludan.

Hal yang penting diperhatikan dalam pembuatan guludan adalah ukuran


tinggi tidak melebihi 40 cm. Guludan yang terlalu tinggi cenderung
menyebabkan terbentuknya ubi berukuran panjang dan dalam sehinggga
menyulitkan pada saat panen. Sebaliknya, guludan yang terlalu dangkal
dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan atau perkembangan ubi,
dan memudahkan serangan hama boleng atau lanas oleh Cylas sp.

BAB IV
PANEN DAN PASCA PANEN
A. PANEN
1. Ciri dan Umur Panen
Tanaman ubi jalar dapat dipanen bila ubi-ubinya sudah tua (matang
fisiologis). Ciri fisik ubi jalar matang, antara lain: bila kandungan
tepungnya sudah maksimum, ditandai dengan kadar serat yang rendah
dan bila direbus (dikukus) rasanya enak serta tidak berair.
Penentuan waktu panen ubi jalar didasarkan atas umur tanaman. Jenis
atau varietas ubi jalar berumur pendek (genjah) dipanen pada umur 3-3,5
bulan, sedangkan varietas berumur panjang (dalam) sewaktu berumur
4,5-5 bulan.

Panen ubi jalar yang ideal dimulai pada umur 3 bulan, dengan penundaan
paling lambat sampai umur 4 bulan. Panen pada umur lebih dari 4 bulan,
selain resiko serangan hama boleng cukup tinggi, juga tidak akan
memberikan kenaikan hasil ubi.

2. Cara Panen
Tata cara panen ubi jalar melalui tahapan sebagai berikut:
a. Tentukan pertanaman ubi jalar yang telah siap dipanen.
b. Potong (pangkas) batang ubi jalar dengan menggunakan parang atau
sabit, kemudian
batang-batangnya disingkirkan ke luar petakan
sambil dikumpulkan.
c. Galilah guludan dengan cangkul hingga terkuak ubi-ubinya.
d. Ambil dan kumpulkan ubi jalar di suatu tempat pengumpulan hasil.
e. Bersihkan ubi dari tanah atau kotoran dan akar yang masih menempel.
f. Lakukan seleksi dan sortasi ubi berdasarkan ukuran besar dan kecil ubi
secara terpisah dan warna kulit ubi yang seragam. Pisahkan ubi utuh dari
ubi terluka ataupun terserang oleh hama atau penyakit.
g. Masukkan ke dalam wadah atau karung goni, lalu angkut ke tempat
penampungan (pengumpulan) hasil.
3. Prakiraan Produksi
Tanaman ubi jalar yang tumbuhnya baik dan tidak mendapat serangan
hama penyakit yang berarti (berat) dapat menghasilkan lebih dari 25 ton
ubi basah per hektar. Varietas unggul seperti borobudur dapat
menghasilkan 25 ton, prambanan 28 ton, dan kalasan antara 31,2-47,5
ton per hektar.
B. PASCA PANEN
1. Pengumpulan
Hasil panen dikumpulkan di lokasi yang cukup strategis, aman dan mudah
dijangkau oleh angkutan
2. Penyortiran dan Penggolongan
Pemilihan atau penyortiran ubi jalar sebenarnya dapat dilakukan pada
saat pencabutan berlangsung. Akan tetapi penyortiran ubi jalar dapat
dilakukan setelah semua pohon dicabut dan ditampung dalam suatu
tempat. Penyortiran dilakukan untuk memilih umbi yang berwarna bersih
terlihat dari kulit umbi yang segar serta yang cacat terutama terlihat dari
ukuran besarnya umbi serta bercak hitam/garisgaris pada daging umbi.

3. Penyimpanan
Penanganan pascapanen ubi jalar biasanya ditujukan untuk
mempertahankan daya simpan. Penyimpanan ubi yang paling baik
dilakukan dalam pasir atau abu. Tata cara penyimpanan ubi jalar dalam
pasir atau abu adalah sebagai berikut:
a. Angin-anginkan ubi yang baru dipanen di tempat yang berlantai kering
selama 2-3 hari.
b. Siapkan tempat penyimpanan berupa ruangan khusus atau gudang
yang kering, sejuk, dan peredaran udaranya baik.
c. Tumpukkan ubi di lantai gudang, kemudian timbun dengan pasir kering
atau abu setebal 20-30 cm hingga semua permukaan ubi tertutup.

Cara penyimpanan ini dapat mempertahankan daya simpan ubi sampai 5


bulan. Ubi jalar yang mengalami proses penyimpanan dengan baik
biasanya akan menghasilkan rasa ubi yang manis dan enak bila
dibandingkan dengan ubi yang baru dipanen.
Hal yang penting dilakukan dalam penyimpanan ubi jalar adalah
melakukan pemilihan ubi yang baik, tidak ada yang rusak atau terluka,
dan tempat (ruang) penyimpanan bersuhu rendah antara 27-30 derajat C
(suhu kamar) dengan kelembapan udara antara 85-90 %.

BAB V
PENUTUP
Ubi jalar memiliki berbagai manfaat, sebagai bahan pangan ubi jalar bisa
dimasak dengan cara digoreng atau direbus. Di-Jepang ubi jalar bahkan
dijadikan sebagai makanan tradisional yang setaraf dengan pizza atau

hamburger. Aneka olahan makanan berbahan baku ubi jalar banyak


dijumpai ditoko-toko sampai resoran-restoran bertaraf international. Di
Amerika serikat ubi jalar dijadikan sebagai bahan pengganti kentang.
Ubi jalar dapat diolah menjadi berbagai macam produk antara seperti
dibuat tepung, permen, kripik, chips, snack, dan gula fruktosa. Ubi jalar
dapat pula dipergunakan sebagai bahan baku makanan olahan seperti
mie dan roti. Ubi jalar juga dapat dikemas dalam bentuk pasta yang
dipergunakan sebagai bahan baku industri makanan dan minuman.
Ubi jalar diberbagai negara maju dipergunakan sebagai bahan baku dalam
kegiatan bermacam industri seperti industri tekstil, industri farmasi,
industri fermentasi, industri lem, kosmetika, dan pembuatan sirup. Di
Amerika Serikat ubi jalar diolah menjadi gula fruktosa yang digunakan
sebagai bahan baku industri minuman coca cola. Didalam negri ubi jalar
digunakan sebagai bahan baku dalam industri pembuatan saus
Ubi jalar memiliki limbah yang berupa batang dan daun dapat
dimanfaatkan sebagai makanan ternak. Limbah daun ubi jalar juga dapat
dipergunakan sebagai makanan kelinci. Pucuk-pucuk daun ubi muda yang
masih segar dapat juga dimanfaatkan untuk keperluan sayur.
Ubi jalar segar mentah memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi yaitu
562 g kalium, 107 mg kalsium, 2,8 protein, kalori 53,00 kal, 5,565 SI
vitamin A dan 32 mg vitamin C dalam tiap 100 gram. Seusai dimasak
kandungan gizi berkurang yaitu menjadi 2,6 mg kalsium, 94 mg kalium,
3.345 SI vitamin A dan 5 mg vitamin C dalam tiap 100 gram.

DAFTAR PUSTAKA
http://budidayafurniture.blogspot.com/2007/09/ubi-jalar.html
http://tanahsakti.blogspot.com/2011/06/budidaya-ubi-jalar.html
http://ayobertani.wordpress.com/2009/04/16/budidaya-ubi-jalar/
http://sulsel.litbang.deptan.go.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=133:teknologi-budidaya-ubijalar&catid=48:panduanpetunjuk-teknis-leaflet&Itemid=53
http://guruilmuan.blogspot.co.id/2015/08/cara-budidaya-ubi-jalar-organikagar.html

Anda mungkin juga menyukai