DISUSUN OLEH
AFINA AZMI
KATA PENGANTAR
XI TGB 2
BAB I
PENDAHULUAN
Ubi jalar (Ipomoea batatas (L.) Lamb.) Merupakan sumber karbohidrat
yang dapat dipanen pada umur 3 8 bulan. Selain karbohidrat, ubijalar
juga mengandung vitamin A,C dan mineral serta antosianin yang sangat
bermanfaat bagi kesehatan. Disamping itu, ubi jalar tidak hanya
digunakan sebagai bahan pangan tetapi juga sebagai bahan baku industri
dan pakan ternak.
Di Indonesia, ubi jalar umumnya sebagai bahan pangan sampingan.
Sedangkan di Irian Jaya, ubi jalar digunakan sebagai makanan pokok.
Komoditas ini ditanam baik pada lahan sawah maupun lahan tegalan.
Luas panen ubu jalar diindonesia sekitar 230.000 ha dengan produktivitas
sekitar 10 ton/ha. Padahal dengan teknologi maju beberapa varietas
unggul ubi jalar dapat menghasilkan lebih dari 30 ton umbi basah/ha.
Ubi jalar atau ketela rambat atau sweet potato diduga berasal dari
Benua Amerika. Para ahli botani dan pertanian memperkirakan daerah
asal tanaman ubi jalar adalah Selandia Baru, Polinesia, dan Amerika
bagian tengah. Nikolai Ivanovich Vavilov, seorang ahli botani Soviet,
memastikan daerah sentrum primer asal tanaman ubi jalar adalah
Amerika Tengah.
Ubi jalar mulai menyebar ke seluruh dunia, terutama negara-negara
beriklim tropika pada abad ke-16. Orang-orang Spanyol menyebarkan ubi
jalar ke kawasan Asia, terutama Filipina, Jepang, dan Indonesia.
BAB II
BUDIDAYA UBI JALAR
Ubi jalar termasuk tanaman semusim. Tanaman ini cocok ditanam
didaerah dengan ketinggian 500 s/d 1.000 dpl dan suhu 21 s/d 27 derajat
Celcius serta mendapat sinar matahari 10 jam per-hari. Kelembapan udara
( RH ) 50% - 60% dengan curah hujan 750 mm- 1.500 mm pertahun. Ubi
jalar ideal ditanam ditanah pasir berlempung, gembur, banyak
mengandung bahan organik dengan PH 5,5 - 7. Tanaman ubi jalar sudah
membentuk ubi saat berumur 3 minggu sejak tanam. Varietas ubi jalar
cukup banyak diantaranya mendut, kalasan, lampeneng, sawo, cilembu,
Rambo, gedang, tumpuk, klenang, Georgia, borobudur, dan lain-lain.
Varitas dikatakan unggul apabila berdaya hasil minimal 30 ton / hektar
dan berumur pendek 3 s/d 4 bulan. Ubi jalar dapat diperbanyak secara
vegetatif dengan menggunakan setek batang atau pucuk daun. Bahan
setek daun yang digunakan harus memenuhi persyaratan bahan tanaman
minimal berumur 2 bulan atau lebih, pertumbuhan tanaman yang akan
diambil seteknya haus dalam keadaan sehat normal dan tidak terlalu
subur, mengalami masa penyimpanan ditempat yang teduh selama 1- 7
hari.
Ubi jalar yang akan ditanam perlu disiapkan lahan yang memadai.
Penyiapan lahan dilakukan pada saat tanah tidak terlalu basah atau
terlalu kering agar strukturnya tidak rusak, lengket atau keras. Penyiapan
lahan dilakukan dengan cara pengolahan tanah hingga gembur sekaligus
dibuat guludan-guludan yang kemudian dibiarkan selama 1minggu.
Guludan bisa diberikan mulsa.
Ubi jalar yang ditanam dilahan kering, waktu penanman yang paling baik
adalah saat awal musim hujan atau awal kemarau apabila cuaca dalam
keadaan normal. Bila ditanam dilahan persawahan waktu tanam yang
tepat adalah pada saat awal musim kemarau. Sistem penanaman ubi jalar
dapat dilakukan secara monokulture atau tumpangsari. Ubi jalar walaupun
tahan kering tetapi pada fase awal pertumbuhan memerlukan air yang
memadai. Penyulaman dilakukan setelah tanaman berumur 3 minggu dan
pemupukan dilakukan pada saat penanaman dan setelah tanaman
berumur 45 hari. Penyiangan dan pembubunan dilaksanakan ketika
tanaman mencapai umur 1 bulan setelah tanam yang diulang saat
tanaman berumur 2 bulan.
Ubi jalar yang dipanen pada waktu yang tepat akan menghasilkan ubi
yang berkualitas dan hasil produksi tinggi .Panen yang terlalu lambat
ataupun terlalu cepat akan berakibat buruk terhadap mutu yang
dihasilkan. Pemanenan yang terlambat disamping menurunkan kadar gula
juga menyebabkan resiko terkena serangan hama boleng
Ubi jalar masa panennya dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti iklim,
tingkat ` kesuburan tanah, varitas dan lokasi penanaman. Apabila
ditanam didataran tinggi maka masa panen akan lebih lama antara 5 s/d
6 bulan sementara apabila ditanam didataran rendah bisa dipanen saat
berumur 3 s/d 4 bulan. Ubi jalar hasil panen sangat bervariasi tergantung
lokasi penanaman. Penanaman didataran rendah bisa dipanen ubi jalar
sebanyak 15 20 ton / hektar. Untuk dataran sedang bisa dipanen ubi
sebanyak 20 25 ton / hektar dan didataran tinggi bisa dipanen 25 30
ton / hektar.
Ubi jalar dapat disimpan hingga 5 s/d 6 bulan bahkan lebih tergantung
dari cara penyimpanan. Ubi jalar yang telah disimpan rasanya lebih manis
dibandingkan dengan ubi jalar yang baru saja dipanen. Cara yang paling
praktis agar tahan lama disimpan adalah dibenamkan kedalam pasir.
Tanaman Ubi Jalar atau mantang dengan nama latin Ipomoea batatas
L.adalah jenis tanaman yang banyak dibudidaya oleh masyarakat
Indonesia. Tanaman ini sangat baik ditumbuh-kembangkan di lingkungan
tropis dan memiliki pencahayaan matahari penuh sepanjang hari. Ada tiga
jenis ubi jalar yang sangat populer banyak dibudidayakan oleh petani
yakni ubi jalar ungu, ubi jalar merah, dan ubi jalar putih kecokelatan.
Ketiga jenis ubi jalar ini memiliki tingkat produktivitas panen yang amat
tinggi serta menguntungkan bagi petani secara kualitas dan kuantitas.
Beberapa jenis varietas ubi jalar pupuler diantaranya sukuh, sari, boko,
jago, cangkuang, sewu, kidal, ibaraki, cilembu, lampeneng, georgia,
borobudur, prambanan, kalasan dan mendut.
Manfaat Ubi Jalar
Tanaman ubi jalar banyak dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat
sebagai bahan makanan pokok, bahan untuk industri makanan, sebagai
tanaman herbal, dan tanaman hias. Dalam industri makanan dan kuliner,
umbinya dapat dibuat keripik, sale mantang, getuk mantang, mantang
godok, ubi jalar bakar, serta sebagai bahan baku campuran dalam
pembuatan kolak mantang. Secara medis, beberapa bagian organ
tanaman ubi jalar dapat dimanfaatkan sebagai tanaman herbal, seperti:
Pada bagian daun mantang dapat dimanfaatkan untuk menyembuhkan
luka memar, luka akibat teriris pisau, lecet, atau bisulan. Dan masih
banyak lagi kegunaan ubi jalar dalam memenuhi kemashalatan orang
banyak.
Syarat Tumbuh Tanaman Ubi Jalar
Perbanyakan tanaman ubi jalar dengan cara stek batang secara terusmenerus, maka akan menurunkan kualitas tanaman, terlebih umbi. Oleh
sebab itu, perbanyakan dengan stek batang hanya dianjurkan 3-4
generasi saja. Selanjutnya perbanyakan tanaman dapat dilakukan secara
generatif yakni menggunakan umbi atau sangat baik sekali jika
penanaman ubi jalar dilakukan secara selang-seling (perbanyakan secara
generatif - vegetatif - generatif - vegetatif - dan seterusnya).
Umumnya masyarakat petani lebih memilih cara budidaya ubi jalar secara
organik menggunakan stek batang, karena alasan lebih paraktis, cepat
ditanam, dan efisien ditanam baik pada saat musim penghujan atau
musim panas.
2. Pengolahan Lahan Tanam Ubi Jalar
Seperti yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya, pertumbuhan
tanaman ubi jalar akan sangat baik apabila ditanam pada tanah lempung
berpasir, serta memiliki kandungan unsur hara organik yang mencukupi.
Penanaman ubi jalar pada tanah retak-retak (kering) sangat berpotensi
membuat sistem imunitas tanaman menurun, sehingga rentan terserang
berbagai penyakit dan hama tanaman. Sebaliknya, apabila umbi atau
batang hasil stek ditanam pada tempat yang terlalu becek dan banyak air,
maka hasil panen umbi akan kecil, memungkinkan buah dan batangnya
akan cepat membusuk bahkan dapat terserang penyakit tanaman yang
sulit diidentifikasi oleh petani.
pH tanah yang cocok untuk tumbuh-kembang tanaman ubi jalar/mantang
yakni kisaran pH tanah 5-6,7. Tanaman ini dapat tumbuh baik pada lahan
perkebunan, bekas persawahan yang ditanami padi atau jenis tanaman
sayur dan buah, serta di tanah tegalan. Apabila menggunakan lahan
tegalan untuk budidaya tanaman ini, maka sebaiknya dilakukan diakhir
musim penghujan. Sedangkan untuk lahan perkebunan dan area
persawahan sebaiknya penanaman dilakukan pada waktu kemarau.
Budidaya tanaman mantang atau ubi jalar sangat mudah dan praktis
dilakukan, sebab relatif tidak menggunakan pupuk dalam skala yang
banyak. Sebelum menanam ubi jalar organik, sebaiknya tanah dibajak
terlebih dahulu yakni dengan menggunakan traktor (mesin berat), atau
hanya sekedar menggunakan hewan ternak untuk membantu
pembajakan. Usahakan tanah yang dibajak gembur dan halus, kemudian
selanjutnya buatlah bedengan-bedengan memanjang sebagai lahan
tanam. Bentuklah bedengan setinggi 30-40 cm, dan panjangnya
mengikuti luas lahan yang tersedia.
Untuk melakukan budidaya ubi jalar secara organik, maka berikan pupuk
dasar berupa pupuk kandang atau kompos. Pemberian pupuk kandang
Tanaman ubi jalar dapat diperbanyak secara generatif dengan biji dan
secara vegetatif berupa stek batang atau stek pucuk. Perbanyakan
tanaman secara generatif hanya dilakukan pada skala penelitian untuk
menghasilkan varietas baru.
Persyaratan Bibit
Teknik perbanyakan tanaman ubi jalar yang sering dipraktekan adalah
dengan stek batang atau stek pucuk. Bahan tanaman (bibit) berupa stek
pucuk atau stek batang harus memenuhi syarat sebagai berikut:
Penyiapan Bibit
Tata cara penyiapan bahan tanaman (bibit) ubi jalar dari tanaman
produksi adalah sebagai berikut:
Pilih tanaman ubi jalar yang sudah berumur 2 bulan atau lebih,
keadaan pertumbuhannya sehat dan normal.
Potong batang tanaman untuk dijadikan stek batang atau stek
pucuk sepanjang 20-25 cm dengan menggunakan pisau yang tajam,
dan dilakukan pada pagi hari.
Kumpulkan stek pada suatu tempat, kemudian buang sebagian
daun-daunnya untuk mengurangi penguapan yang berlebihan.
Ikat bahan tanaman (bibit) rata-rata 100 stek/ikatan, lalu simpan di
tempat yang teduh selama 1-7 hari dengan tidak bertumpuk.
Penyiapan lahan bagi ubi jalar sebaiknya dilakukan pada saat tanah
tidak terlalu basah atau tidak terlalu kering agar strukturnya tidak
rusak, lengket, atau keras. Penyiapan lahan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut:
Tanah diolah terlebih dahulu hingga gembur, kemudian dibiarkan
selama 1
minggu. Tahap berikutnya, tanah dibentuk guludan-guludan.
Jika tanah yang akan ditanami ubi jalar adalah tanah sawah maka
pertama-tama jerami dibabat, lalu dibuat tumpukan selebar 60-100 cm.
Kalau tanah yang dipergunakan adalah tanah tegalan maka bedengan
dibuat dengan jarak 1 meter. Apabila penanaman dilakukan pada tanahtanah yang miring, maka pada musim hujan bedengan sebaiknya dibuat
membujur sesuai dengan miringnya tanah. Ukuran guludan disesuaikan
dengan keadaan tanah. Pada tanah yang ringan (pasir mengandung liat)
ukuran guludan adalah lebar bawah 60 cm, tinggi 30-40 cm, dan jarak
antar guludan 70-100 cm. Pada tanah pasir ukuran guludan adalah lebar
bawah 40 cm, tinggi 25-30 cm, dan jarak antar guludan 70-100 cm. Arah
guludan sebaiknya memanjang utara-selatan, dan ukuran panjang
guludan disesuaikan dengan keadaan lahan. Lahan ubi jalar dapat berupa
tanah tegalan atau tanah sawah bekas tanaman padi. Tata laksana
penyiapan lahan untuk penanaman ubi jalar adalah sebagai berikut :
a.
b.
BAB IV
PANEN DAN PASCA PANEN
A. PANEN
1. Ciri dan Umur Panen
Tanaman ubi jalar dapat dipanen bila ubi-ubinya sudah tua (matang
fisiologis). Ciri fisik ubi jalar matang, antara lain: bila kandungan
tepungnya sudah maksimum, ditandai dengan kadar serat yang rendah
dan bila direbus (dikukus) rasanya enak serta tidak berair.
Penentuan waktu panen ubi jalar didasarkan atas umur tanaman. Jenis
atau varietas ubi jalar berumur pendek (genjah) dipanen pada umur 3-3,5
bulan, sedangkan varietas berumur panjang (dalam) sewaktu berumur
4,5-5 bulan.
Panen ubi jalar yang ideal dimulai pada umur 3 bulan, dengan penundaan
paling lambat sampai umur 4 bulan. Panen pada umur lebih dari 4 bulan,
selain resiko serangan hama boleng cukup tinggi, juga tidak akan
memberikan kenaikan hasil ubi.
2. Cara Panen
Tata cara panen ubi jalar melalui tahapan sebagai berikut:
a. Tentukan pertanaman ubi jalar yang telah siap dipanen.
b. Potong (pangkas) batang ubi jalar dengan menggunakan parang atau
sabit, kemudian
batang-batangnya disingkirkan ke luar petakan
sambil dikumpulkan.
c. Galilah guludan dengan cangkul hingga terkuak ubi-ubinya.
d. Ambil dan kumpulkan ubi jalar di suatu tempat pengumpulan hasil.
e. Bersihkan ubi dari tanah atau kotoran dan akar yang masih menempel.
f. Lakukan seleksi dan sortasi ubi berdasarkan ukuran besar dan kecil ubi
secara terpisah dan warna kulit ubi yang seragam. Pisahkan ubi utuh dari
ubi terluka ataupun terserang oleh hama atau penyakit.
g. Masukkan ke dalam wadah atau karung goni, lalu angkut ke tempat
penampungan (pengumpulan) hasil.
3. Prakiraan Produksi
Tanaman ubi jalar yang tumbuhnya baik dan tidak mendapat serangan
hama penyakit yang berarti (berat) dapat menghasilkan lebih dari 25 ton
ubi basah per hektar. Varietas unggul seperti borobudur dapat
menghasilkan 25 ton, prambanan 28 ton, dan kalasan antara 31,2-47,5
ton per hektar.
B. PASCA PANEN
1. Pengumpulan
Hasil panen dikumpulkan di lokasi yang cukup strategis, aman dan mudah
dijangkau oleh angkutan
2. Penyortiran dan Penggolongan
Pemilihan atau penyortiran ubi jalar sebenarnya dapat dilakukan pada
saat pencabutan berlangsung. Akan tetapi penyortiran ubi jalar dapat
dilakukan setelah semua pohon dicabut dan ditampung dalam suatu
tempat. Penyortiran dilakukan untuk memilih umbi yang berwarna bersih
terlihat dari kulit umbi yang segar serta yang cacat terutama terlihat dari
ukuran besarnya umbi serta bercak hitam/garisgaris pada daging umbi.
3. Penyimpanan
Penanganan pascapanen ubi jalar biasanya ditujukan untuk
mempertahankan daya simpan. Penyimpanan ubi yang paling baik
dilakukan dalam pasir atau abu. Tata cara penyimpanan ubi jalar dalam
pasir atau abu adalah sebagai berikut:
a. Angin-anginkan ubi yang baru dipanen di tempat yang berlantai kering
selama 2-3 hari.
b. Siapkan tempat penyimpanan berupa ruangan khusus atau gudang
yang kering, sejuk, dan peredaran udaranya baik.
c. Tumpukkan ubi di lantai gudang, kemudian timbun dengan pasir kering
atau abu setebal 20-30 cm hingga semua permukaan ubi tertutup.
BAB V
PENUTUP
Ubi jalar memiliki berbagai manfaat, sebagai bahan pangan ubi jalar bisa
dimasak dengan cara digoreng atau direbus. Di-Jepang ubi jalar bahkan
dijadikan sebagai makanan tradisional yang setaraf dengan pizza atau
DAFTAR PUSTAKA
http://budidayafurniture.blogspot.com/2007/09/ubi-jalar.html
http://tanahsakti.blogspot.com/2011/06/budidaya-ubi-jalar.html
http://ayobertani.wordpress.com/2009/04/16/budidaya-ubi-jalar/
http://sulsel.litbang.deptan.go.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=133:teknologi-budidaya-ubijalar&catid=48:panduanpetunjuk-teknis-leaflet&Itemid=53
http://guruilmuan.blogspot.co.id/2015/08/cara-budidaya-ubi-jalar-organikagar.html