PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Tujuan Makalah
2.
Mampu memilih alat-alat yang akan digunakan untuk menangani zat padat
sesuai dengan bahan yang tersedia.
II. ISI
besar.
Perawatan murah.
2. Helicoid flight
3. Special flight, terbagi :
cast iron flight
ribbon flight
cut flight
Konveyor berfiight section (Gambar 2.6-a) dibuat dari pisau-pisau pendek yang
disatukan -tiap pisau berpilin satu putaran penuh- dengan cara disimpul tepat
pada tiap ujung sebuah pisau dengan paku keling sehingga akhirnya akan
membentuk sebuah pilinan yang panjang.
Sebuah helicoid flight, bentuknya seperti pita panjang yang berpilin mengelilingi
suatu poros (Gambar 2.6-b). Untuk membentuk suatu konveyor, flight-flight itu
disatukan dengan cara dilas tepat pada poros yang bersesuaian dengan pilinan
berikutnya.
Flight khusus digunakan dimana suhu dan tingkat kerusakan tinggi adalah flight
cast iron. Flight-flight ini disusun sehingga membentuk sebuah konveyor
(Gambar 2.6-c).
Untuk bahan yang lengket, digunakan ribbon flight (Gambar 2.6-d). Untuk
mengaduk digunakan cut flight (Gambar 2.6-e). Flight pengaduk ini dibuat dari
flight biasa, yaitu dengan cara memotong-motong flight biasa lalu membelokkan
potongannya ke berbagai arah.
Untuk mendapatkan konveyor panjang yang lebih sederhana dan murah, biasanya
konveyor tersebut itu disusun dari konveyor-konveyor pendek. Sepasang
konveyor pendek disatukan dengan sebuah penahan yang disebut hanger dan
disesuaikan pasangan pilinannya.
Tiap konveyor pendek mempunyai standar tertentu sehingga dapat dipasang
dengan konveyor pendek lainnya, yaitu dengan cara memasukkan salah satu
poros sebuah konveyor ke lubang yang terdapat pada poros konveyor yang
satunya lagi (Gambar 2.7).
4. Pneumatic Conveyor
Konveyor yang digunakan unluk mcngangkul bahan yang ringan atau berbentuk
bongkahan kecil adalah konvenyor aliran udara (pneumatic conveyor). Pada jenis
konveyor ini bahan dalam bentuk suspensi diangkut oleh aliran udara.
Pada konveyor ini banyak alat dipakai, antara lain:
Sebuah pompa atau kipas angin untuk menghasilkan aliran udara.
Sebuah cyclone untuk memisahkan partikel-partikel besar.
Sebuah kotak penyaring (bag filter) untuk menyaring debu.
Pada tipe yang sederhana (Gambar 2.11), sebuah pompa cycloida akan
menghasilkan kehampaan yang sedang dan sedotannya dihubungkan dengan
sistem pengangkulan. Bahan -bahan akan terhisap naik melalui selang yang dapat
dipindah-pindahkan ujungnya.
Kemudian, aliran udara yang mengangkut bahan padat dalam bentuk suspensi
akan menuju siklon dan selanjutnya menuju ke pompa.
Jika bahan-bahan ini mengandung debu, debu ini tentunya akan merusak pompa
dan debu ini juga akan membahayakan jika dibuang ke udara, dengan kala lain
debu adalah produk yang tidak diinginkan. Karenanya, sebuah kotak penyaring
ditempatkan diantara siklon dan pompa.
Jenis konveyor ini terutama digunakan untuk mengangkut bahan yang
kebersihannya harus tetap terjaga baik (seperti biji-bijian, bahan-bahan lumat
seperti soda abu, dan lain-lain) supaya keadaannya tetap baik dan tidak
mengandung zat-zat beracun seperti timbal dan arsen.
Konveyor ini juga dapat dipakai untuk mengangkut bahan-bahan yang berbentuk
bongkahan kecil seperti chip kayu, bit pulp kering, dan bahan lainnya yang
sejenis. Kadang-kadang juga digunakan bila jalan yang dilalui bahan berkelokkelok atau jika bahan harus diangkat dan lain-lain hal yang pada tipe konveyor
lainnya menyebabkan biaya pengoperasian lebih tinggi.
Kecepatan aliran udara pada kecepatan rendah adalah 3000-7500 fpm dan pada
kecepatan tinggi adalah 10000-20000 fpm. Sedangkan jumlah udara yang
digunakan untuk mengangkut tiap ton bahan per jam adalah 50-200 cfm,
tergantung pada keadaan dan berat bahan,jarak dan kemiringan pengangkutan,
dan lain-lain.
1.
Vibrating Feeder
Vibrating Feeder merupakan sejenis peralatan feeding dimana arah
pergerakannya adalah linear. Memiliki fitur getar yang halus, kemudahan
dalam mengoperasikan, tahan lama dan sangat sesuai untuk aplikasi
feeding. Digunakan secara luas pada industri pertambangan, bahan
bangunan, industri silika dan kimia pada pabrik penyaringan (screening)
dan penghancur batu.
Ukura
kapasita
kekuata
Installation
bera
n max.
n motor
Slope
dari
(t/h)
(kw)
Ukuran saluran
(kg)
input
GZD-
(mm)
300
30-80
21.5
0-10
0.8
1800800
18080
GZD-
300
80-500
22.2
0-10
0.9
20001200
200120
GZD-
500
40-100
22.2
0-10
1.5
3000900
30090
ZSW-
500
90-100
11
5.0
42001100
38096
ZSW-
580
150-350
15
5.5
4900960
420110
ZSW-
580
180-380
15
5.32
49001100
490110
ZSW-
750
250-450
22
5.9
49001300
490130
ZSW-
750
400-800
50
7.8
60001300
600130
ZSW-
800
400-800
30
8.67
60001500
600150
2.
Screw feeder.
Pada umumnya screw feeder terdiri atas silinder, poros yang
permukaannya terdapat ulir melilit sepanjang poros tersebut. Material
yang dapat dipindahkan oleh screw feeder pada umumnya berjenis
bulk material. Material ini akan melewati screw secara bertahap
mengikuti alur dari screw dengan satuan per volume dari material
tersebut.
Penggunaan screw feeder tidak terbatas pada pengangkutan material
dalam arah horizontal, tetapi ada juga dapat mengangkut material
dengan sudut tertentu. Keuntungan penggunaan screw feeder antara lain
laju aliran material dapat diatur.
Komponen screw feeder antara lain motor penggerak, hopper dan ulir
/ screw yang melilit sepanjang poros, pasak dan bantalan. Motor
penggerak berfungsi sebagai penggerak screw yang melilit sepanjang
poros, sehingga material yang masuk ke dalam hopper dapat
terdorong keluar dengan kapasitas tertentu.
Daya motor yang digunakan bergantung pada jenis material dan jenis
komponen dari screw feeder tersebut. Hopper merupakan bagian yang
berfungsi sebagai pengumpan menuju ke ulir. Screw / ulir berfungsi
untuk mengalirkan material secara bertahap mengikuti alur dari screw
tersebut dengan satuan per volume dari material tersebut. Poros
merupakan bagian yang terpenting dari setiap mesin, karena poros
berfungsi untuk meneruskan tenaga bersama putaran. Pasak berfungsi
untuk mencegah gerak relatif antara poros dengan roda gigi, sehingga
apabila roda gigi berputar maka poros akan ikut berputar. Bantalan
adalah elemen mesin yang menumpu pada poros, sehingga putaran
atau gerakan bolak baliknya dapat berlangsung dengan halus, aman dan
relatif awet. Bantalan harus cukup kokoh untuk memungkinkan poros
serta elemen mesin yang lainnya bekerja dengan baik.
Hal yang pertama kali harus diperhatikan dalam menentukan
kecepatan dan dimensi screw feeder adalah klarifikasi jenis material
yang akan dipindahkan. Hal ini sangat penting karena akan mengarah
ke kapasitas material yang akan dipindahkan. Kecepatan feeder harus
diketahui putaran yang akan ditempuh oleh feed.
5. Vibratory feeder
Fungsi vibatory feeder Untuk mengumpan dengan menggunakan getaran.
Digunakan untuk mengumpan/mentransport material massal.
Bahan kontruksi yaitu terbuat dari besi.
Prinsip kerja : Vibratory feeder adalah feeder yang menggunakan getaran
dan gravitas untuk memindahkan material. Gravitasi digunakan untuk
menentukan arah material dan getaran untuk mengumpan.
Vibatory feeder digunakan dalamn industri kimia, pertambangan, dan
konstruksi.
Sifat fisis bahan, antara lain ketahanan bahan terhadap pengaruh cuaca, ukuran
bahan, angle of repose bahan, dan sifat flowability bahan.
Sifat khemis bahan, antara lain tingkat korosifitas hazardous properties (fire
ability, explosive, and toxicity).
Ukuran sangat halus, ukuran butiran lolos saringan 100 mesh ( < 149 mikron)
Ukuran halus, yaitu ukuran lolos saringan 1/8 in dan tertahan 100 mesh
Ukuran butiran atau glunular, bahan padat dengan ukuran lebih besar 3,18
mm sampai dengan 12,7 mm
Bahan padat berupa gumpalan/ lumpy material dengan ukuran > 12,7 mm
Yang terkait dengan sifat bahan, flowability (kemampuan bahan untuk meluncur
dengan sendirinya) bahan padat sangat terkait dengan ukuran bahan.
Flowability bahan dibedakan menjadi:
sangat free flowing, yaitu bahan padat yang memiliki sudut gelincir bahan
(angle of repose) < 300,
free flowing, yaitu bahan padat yang memiliki sudt gelincir antara 30 0 450,
sluggish material, yaitu bahan padat yang lamban untuk menggelincir, angle
of repose > 450.
Bahan padat yang tergolong dry and loose material pada umumnya bessifat
free flowing.
Angle repose bahan adalah sudut kemiringan papan terhadap posisi datar
(horizontal) sedemikian sehingga bahan padat diatas papan mulai menggelincir
dengan sendirinya.
Di industri tingkat kekasaran bahan/abrasivitas bahan padat akan
mempengaruhi terhadap pemilihan alat transport bahan yang akan dipakai.
Abrasiveness bahan dibedakan menjadi tiga yaitu:
non abrasive, permukaan bahan halus pada umumnya untuk bahan halus dan
granular,
sangat abrasive, permukaan bahan kasar dan tajam atau runcing, contohnya
pecahan batu.
Selain sifat-sifat di atas karakteristik bahan padat juga dapat ditinjau dari sifat
kimia atau yang lainnya, antara lain:
- Jumlah banyak;
- Jumlah sedikit (dalam container).
c. bahan gas.
Tujuan dilakukan penyimpanan bahan (padat, cair, gas) baik sebagai bahan baku
( raw material) ataupun bahan hasil (product) adalah untuk menjaga kelangsungan
produksi, yang diartikan sebagai kelangsungan produksi ialah pabrik tetap dapat
mengeluarkan/ menjual produknya ke konsumen dalam batas waktu tertentu
walaupun terjadi hambatan/ kemacetan supply raw material ataupun terjadi
kerusakan alat-alat pabriki. Penyimpanan bahan di dalam proses industri biasa
dijumpai di tiga tempat yaitu:
-
metode operasinya,
frekuensi, lamanya waktu yang diperlukan untuk proses (duration) dan shut dari
masing-masing unit secara individu yang ada di plant,
mudah sukarnya bahan tersebut didapat dan juga didistribusi bahan produknya,
beserta transporasi dari bahan tersebut.
Untuk bahan yang sangat mudah didapat (pad umumnya raw material dalam negeri),
maka jumlah bahan disimpan relatif lebih sedikit disbanding dengan bahan yang
sukar didapat.
Untuk produk-produk yang terikat kontrak jual-beli dengan pabrik lain, jumlah bahan
yang disimpan lebih banyak jika dibandingkan dengan produk yang dipasarkan on
retail. Untuk penyimpanan bahan baku (dipermulaan proses), biasanya diperlukan
persediaan bahan untuk satu bulan produksi, demikian juga untuk bahan produknya.
Penyimpanan ditengah proses, sangat tergantung dari proses p-roduksinya.
ditimbun dengan sistem indoor. Disimpan dalam bin/ banker dan silo.
1
Bahan yang disimpan dengan cara ini ialah bahan yang tidak dipengaruhi
oleh udara, hujan, panas, dan lain-lainnya. Bahan yang disimpan biasanya :
coal, batu, kayu, belerang, dan sebagainya.
Pilihan dari metode penyimpanan bahan tergantung dari:
o
lain (truk, lori, hopper) atau langsung ke unit, dilanjutkan juga oleh
:locomotif care tersebut.
3. Overhead sistem.
Siatem ini dipakai untuk jarak jauh. Ini dilakukan dengan monorial car,
cable way car dan sebagainya, yang dilengkapi dengan bucket.
4. Drag Scrapper Sistem
Sistem ini sangat banyak dipakai yang terdiri dari scrapper bucket yang
dikaitkan dengan kabel yang bergerak pada suatu pulley. Alat yang
dipakai untuk mengangkut bahan ke unit biasannya: lori, conveyor,
bucket elevator. Besar kecilnya bahan yang disimpan dengan sistem
outdoor (sistem penimbunan secara outdoor), tidak diketahui dengan
pasti.
Bila jumlah yang dijumlah sedikit maka akan lebih ekonomis dengan
sistem manual. Untuk jumlah intermediate lebih ekonomis menggunakan
electricak industrial truck, traktor.
KESIMPULAN