Rpjmdesamelung 141009100458 Conversion Gate02
Rpjmdesamelung 141009100458 Conversion Gate02
PENDAHULUAN
Sistem
Perencanaan
Pembangunan
Nasional
Mencakup
Lima
Pendekatan :
1. POLITIK, Rencana Pembangunan adalah penjabaran dari agenda-agenda
pembangunan (Visi Misi) yang ditawarkan Presiden/Kepala Daerah ke dalam
rencana pembangunan jangka menengah.
2. TEKNOKRATIK, dilaksanakan dengan metoda dan kerangka berpikir ilmiah oleh
lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu.
3. PARTISIPATIF, dengan melibatkan MASYARAKAT.
4. PENDEKATAN ATAS BAWAH DAN, BAWAH ATAS dalam perencanaan
dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan. Rencana hasil proses atas bawah
dan bawah atas diselaraskan melalui musyawarah yang dilaksanakan baik di
tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa.
Partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan
10. Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 7 tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025
11. Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 10 tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah
12. Peraturan Bupati Banyumas Nomor 200 tahun 2006 tentang Pedoman Tata Cara
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan dan Pelaksanaan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Kabupaten Banyumas.
1.3. Pengertian :
Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
Desa
Melung
Kecamatan
Latar Belakang
1.2.
Dasar Hukum
1.3.
Pengertian
1.4.
Kondisi Desa
2.2.
Sejarah Desa
2.3.
Demografi
2.4.
Keadaan Sosial
2.5.
2.6.
Keadaan Ekonomi
2.7.
2.8.
2.9.
BAB II
PROFIL DESA
2.1.1.Kondisi Desa
Desa Melung adalah desa yang terletak dipinggir hutan sehingga topografinya
berbukit bukit, secara administratif masuk dalam wilayah Kecamatan Kedungbanteng
Kabupaten Banyumas. Batas sebelah utara dengan Tanah PERHUTANI, sebelah
timur Kecamatan Kedungbanteng dan berada di sabuk sebelah barat gunung Slamet.
Sebagaimana pada umumnya penduduk desa pinggir hutan untuk tingkat pendidikan
masih sangat rendah sehingga berimbas pada tingkat ekonomi yang sangat rendah
pula.
Abdulrahman Kyai Melung sebagai penguasa dan sesepuh Desa Melung yang tidak
tercatat dalam dokumen sejarah terjadinya Desa Melung. Cerita yang turun temurun
terus dilakukan orang tua kepada anak-anaknya tidak lepas dari sejarah kadipaten
Pasir Luhur, sebagai tempat persinggahan dan perlintasan para prajurit Kadipaten
Pasir Luhur. Pada suatu saat para prajurit dalam perlintasannya menandai adanya
ayam yang berkokok dikejauhan. Desa Melung dahulu masuk kedalam kecamatan
Kebumen dan baru sekitar tahun 1955-an dimasukkan kedalam Kecamatan
Kedungbanteng.
Berdasarkan sejarah yang informasinya diberikan secara turun temurun kepada
generasi berikutnya bahwa pada jaman penjajahan Belanda Desa Melung merupakan
kebun kopi dan penghasil alpokat yang sangat terkenal di negara Belanda dengan kopi
kampungnya, lalu pada tahun 1928 Belanda mendirikan PLTA Ketenger yang
sesungguhnya berada di Desa Melung.
Berdasarkan perjalanan panjang sejarah Desa Melung yang tercatat dan
merupakan hasil dari wawancara beberapa tokoh masyarakat yang pernah mengalami
Lurah Desa Melung yang dialami oleh tokoh masyarakat yang dapat menceritakan
sejarahnya. Dan yang pernah menjadi lurah atau Kepala Desa adalah :
a. Suradirana
Sejak tahun 1905 sampai dengan tahun 1940 para kepala desa atau yang
pada jaman dahulu disebut lurah dipimpin oleh Suradirana. Pada masa sebelum
kemerdekaan jabatan lurah merupakan bagian dari ketua adat yang jabatannya
tidak terbatas dan dapat diturunkan kepada anak-anaknya. Menurut cerita orang
5
tua yang pernah mengalaminya, Lurah Suradirana memimpin Desa Melung pada
masa penjajahan Belanda dan Jepang. Pembangunan yang diketahui adalah
pembangunan PLTA Ketenger.
b. Mulyadirana
Merupakan pengganti dari lurah terdahulu dan inipun tidak tercatat kapan
dan berakhirnya menjadi lurah untuk Desa Melung.
c. Wiryo Sukatmo
Merupakan lurah yang memimpin Desa Melung selanjutnya yang menurut
cerita menjabat menjadi lurah pada awal-awal kemerdekaan Indonesia.
d. Mursidi
Memegang jabatan sejak tahun 1957 yang pada masa tersebut sedang
banyaknya pemberontakan-pemberontakan DI/TII yang bermukim di Desa Melung
sebagai tempat pelarian dan dijadikan markas gerakannya karena wilayah desa
Melung yang sangat strategis, bersama sekretaris desanya
tewas
dibunuh
pada saat itu dari segi keamanan dan ketentraman sangat tidak
Pembukaan jalan setapak menjadi jalan besar antara desa Melung sampai
desa Windujaya
2.
3.
4.
f. Slamet
Memegang jabatan dari tahun 1987 1991 cukup banyak adanya
pembangunan hanya melanjutkan kerja dari Lurah terdahulu karena menjabat
selama kurang lebih 3 tahun lalu mengundurkan diri. Pembangunan yang telah
dilaksanakan adalah :
1. Pembangunan dam Watugayong.
2. Pembangunan WC/kamar mandi umum.
3. Pembangunan pasar desa.
4. Pembangunan listrik masuk desa.
g. Sirun Ahmad Mahudin
6
Menjadi Kepala Desa dari tahun 1993 sampai dengan tahun 2001 dengan
hasil pembangunan berupa :
1.
2.
Pembangunan sarana air bersih wangan wali dari program PPK tahun 2001.
3.
4.
5.
6.
7.
2.1.3.Demografi
Jumlah penduduk desa Melung pada Awal tahun 2014 mencapai 2.250 orang
yang terdiri dari laki-laki sebanyak 1.162 jiwa dan perempuan sebanyak 1088 jiwa,
memiliki 522 Kepala Keluarga (KK Rumah) sehingga dalam setiap keluarga rata-rata
terdiri dari 4 (empat) orang.
Tabel 1. Jumlah Penduduk
Data Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur/ Usia Tahun 2013.
No
Kelompok Umur
(tahun)
1.
0 s/d 1
Jumlah Penduduk
Laki-laki
Perempuan
38
34
Jumlah
72
7
26
2.
2 s/d 4
15
39
41
3.
5 s/d
38
54
77
4.
10 s/d 14
77
86
131
5.
15 s/d 19
133
97
219
6.
20 s/d 24
96
81
193
7.
25 s/d 29
88
95
169
8.
30 s/d 34
90
93
185
9.
35 s/d 39
97
91
190
10.
40 s/d 44
99
75
190
11.
45 s/d 49
74
64
149
12.
50 s/d 54
55
65
119
13.
55 s/d 59
60
57
125
14.
60 s/d 64
54
35
111
15.
65 s/d 69
47
41
82
16.
70 s/d 74
34
55
75
17.
> 75
67
JUMLAH
1.162
122
1.088
2.250
anggaran pembangunan karena harus menyediakan tenaga kerja dari luar daerah.
Namun sebaliknya apabila disuatu daerah terjadi lonjakan jumlah tenaga kerja maka
akan terjadi persaingan yang kurang sehat antar pekerja, dan banyaknya angkatan
kerja terpaksa keluar dari daerah untuk mendapatkan pekerjaan.
Maka pada
umumnya masyarakat pedesaan lebih banyak angkatan kerja yang berusia lanjut
sehingga proses pembangunan sedikit mengalami kendala, karena yang memiliki
potensi dan keahlian biasanya enggan untuk tinggal di pedesaan.
Usia angkatan kerja dapat dibagi dalam 3 kelompok yaitu : (1) angkatan kerja
muda usia 15-24 tahun: (2) angkatan kerja sedang usia 25-54 tahun dan (3) angkatan
kerja tua usia diatas 55 tahun. Maka dari tabel diatas dapat menunjukkan bahwa
ketersediaan tenaga kerja Desa Melung dari jumlah penduduk untuk angkatan kerja
muda mencapai 18,311 %, angkatan kerja sedang sebesar 44,533 % sedangkan untuk
angkatan kerja tua sebesar 22,888 %.
8
2.1.4.Keadaan Sosial
2.1.5. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat desa Melung termasuk masih sangat
rendah, karena kondisi ekonomi dan pemahaman akan pentingnya pendidikan
masih kurang, angka putus sekolah dasar masih cukup tinggi pada tahuntahun sebelumnya.
Desa hanya memiliki satu SD Negeri , satu TK-PAUD Satu Atap dan
satu
Tingkat pendidikan
Tidak tamat SD
Tamatan SD
Tamatan SMP
Tamatan SMA
Tamatan D1
Tamatan D2
Tamatan D3
Tamatan S1
Jumlah
Jumlah (jiwa)
285
977
361
103
16
1.742
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Untuk sarana dan prasarana jalan Desa Melung sudah cukup baik
sebagai prasarana perhubungan jalan ditambah sekarang ini sudah ada sarana
transportasi angkutan.
Untuk sarana dan prasarana bidang pendidikan di Desa Melung sudah memiliki
1 (satu) unit Sekolah Dasar , lalu sudah berdirinya Pendidikan Anak Dini Usia (PADU)
tahun 2002 yang berubah program menjadi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
dengan model Kelompok Bermain SATRIA JAYA sekarang menjadi PAU TERPADU
KB.SATRIA JAYA DAN TK PERTIWI, sedangkan SMP sudah ada dengan adanya
program SD-SMP Satu Atap sekarang telah mandiri menjadi SMP Negeri 3
Kedungbanteng. Masih banyak sarana prasarana yang harus diperbaiki
terutama
masalah kantor desa yang sudah rusak, lapangan sepak bola yang tidak memenuhi
standar, sarana air bersih, beberapa bendungan dan irigasi yang sampai saat ini
masih bersifat irigasi setengah teknis.
2.1.8.Keadaan Ekonomi
2.1.9.
Mata Pencaharian
Mata pencaharian masyarakat sangat dipengaruhi oleh dimana
mereka tinggal dan hidup.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10.
Pekerjaan
Petani/Pekebun
Buruh tani
PNS/TNI/POLRI
Perdagangan
Pensiunan PNS/TNI/POLRI
Buruh harian lepas
Tukang
Peternak
Pedagang
Lain-lain
Jumlah
Jumlah (jiwa)
271
271
7
9
4
271
20
1
30
1.366
2.250
2.1.10.
Penggunaan lahan
Persawahan
Pemukiman
Pekarangan
Perikanan
Pangkuan Hutan
Pendidikan
Perkantoran
Lapangan
Jumlah
Jumlah (Ha)
61,250
87,450
131,409
0.840
318,19
0,420
0,110
0,210
593,879
2.1.11.
: 16 Km
: 30 menit
:
8 Km
: 15 menit
: 20 Km
11
Lama tempuh
- Ibukota Propinsi
Lama tempuh
2.1.12.
: 30 menit
: 298 Km
: 6 jam
C - 29 OC dan
kelembaban rata-rata 70% - 85% serta curah hujan cukup tinggi mencapai
3000- 3500 mm/tahun.
2.1.16.
Luas wilayah :
- Luas wilayah desa Melung 1.320,634 Ha
- Luas wilayah terdiri dari :
No
1.
2.
3.
4.
5.
Penggunaan lahan
Persawahan
Pemukiman
Peekebunan/hutan rakyat
Perikanan
Pangkuan desa hutan
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12
negara
Pendidikan
Perkantoran
Lapangan
Kuburan
Tempat peribatan
Lain-lain
Hutan rimba
Jumlah
Jumlah (Ha)
61,250
87,450
131,409
1,058
318,190
0,420
0,175
0,210
1,420
0,022
3,030
700,250
1.320,634
12
2.1.17.
b.
c.
d.
2.1.19.
: 18,45
Ha
Ha
c. Kolam
: 0,00
Ha
d. Lain-lain
: 0,21
Ha
Kepala Desa
: Khoerudin,S.Sos.
Sekretaris Desa
: M. Soim Fathurrohim
: S.B. Margino
: Suryati
Kepala Dusun I
: Natim
Kepala Dusun II
: Narwin
Kasi. Pemerintahan
: Sulastri
Kasi. Pembangunan
: Timbul Yulianto
Kasi KPM
: -
: Dulrohmat
Ketua
: Sardi
Wakil Ketua
: Slamet
Sekretaris
: Sutarti
13
Kabid. Pemerintahan
: Ngusman
Kabid. Pembangunan
: Sudiro
Kabid. Kemasyarakat
: Ritam Sulistiyono
Anggota
BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
Pemerintahan yang lalu masih kekurangan dana karena desa tidak diberi keleluasaan
pengelolaan keuangan. Desa tidak memiliki keuangan yang cukup untuk membangun desa
secara mandiri dikarenakan desa pada waktu itu lebih sebagai obyek pembangunan.
Persoalan yang terkait dengan situasi desa dimasa lalu
kelembagaan desa. Desa dianggap mempunyai karakteristik dan kebutuhan yang sama,
sehingga kebutuhan akan kelembagaan di desa sama. Persoalan lain adalah ketergantungan
desa terhadap supra desa, melemahnya sumber-sumber ekonomi desa menurunnya sumber
daya termasuk tenaga kerja. Hal-hal tersebut menjadikan desa adalah bahwa desa tertinggal
dibanding kota, kapasitas sumber daya manusianya lemah. Kecilnya anggaran untuk desa
dimasa lalu bisa dilihat pada bagan prosentase keuangan sebagai berikut.
PADes; 5,64%
Pajak & Retribusi; 0,86%
14
Keuangan desa dalam UU Desa No 6 Tahun 2014 pasal 74 meliputi semua hak dan
kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang,serta segala sesuatu baik berupa uang
maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik desa berhubung dengan pelaksanaan dan
kewajiban desa. Alokasi dana yang besar kepada desa kedepan merupakan wujud nyata
pengakuan negara terhadap kewenangan asal-usul (asas pengakuan) dan kewenangan lokal
skala desa (asas subsidiaritas). Akan tetapi dengan alokasi keuangan yang besar desa juga
harus benar-benar mampu mengelola dengan baik, bertanggung jawab serta digunakan
untuk kesejahteraan masyarakat desa. Dengan telah disahkannya Undang Undang Desa No
6 Tahun 2014 memberikan keleluasaan pemerintah
kerangka Negara Kesatuan Rebuplik Indonesia. Desa Melung siap mengelola dana yang
besar tersebut yakni dengan perencanaan pengelolaan keuangan Desa Melung kedepan
lebih banyak dititkberatkan pada peningkatan kapasitas masyarakat. Disamping peningkatan
kapasitas masyarakat melalui pelatihan-pelatihan juga penanganan infrastruktur yang masih
kurang.
15
BAB IV
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Sebagaimana tercantum pada pasal 78 UU Desa Nomor 6 Tahun 2014 disebutkan
bahwa
miskin sedang. Keadaan yang dihadapi penduduk miskin yakni rendahnya akses terhadap
pendidikan, kesehatan, kesempatan bekerja, kesempatan berusaha, permodalan usaha,
pemenuhan akan rumah yang layak huni, kebutuhan air bersih serta kelayakan kecukupan
pangan. Ditinjau dari aspek ekonomi berbagai permasalahan yang dihadapi pembangunan
selama ini antara lain , lemahnya kemampuan masyarakat untuk membangun organisasi atau
lembaga ekonomi rakyat.
Dengan tingkat pendidikan yang rendah maka dilapangan masih menghadapi kendala seperti
pentingnya memberikan pemahaman kepada masyarakat.
kualitas sumber daya manusia yang berdampak pada rendahnya tingkat ekonomi serta
kesejahteraan masyarakat.
2. Pemenuhan Kebutuhan Dasar Masih Lemah
Kebutuhan akan
Melung. Masih banyaknya tempat tinggal yang belum memenuhi standar kesehatan menjadi
salah satu indikator bahwa pemenuhan terhadap kebutuhan papan juga masih lemah.
Pendidikan juga merupakan persoalan yang ada di Desa Melung. Pendidikan memegang
peranan yang sangat penting didalam pembentukan watak, pribadi dan mental serta kualitas
manusia di dalam menganalisa dan memberikan alternatif pemecahan masalah serta
mengaplikasikannya dalam kehidupan masyarakat. Sesuai dengan Undang-undang nomor
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan adalah pendidikan
untuk semua dan membangun manusia Indonesia seutuhnya. Meski sekarang ini masyarakat
terpenuhi tingkat pendidikan dasar 9 (sembilan ) tahun dengan adanya SMP Negeri 3
Kedungbanteng yang berada di Desa Melung, akan tetapi tingkat melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi masih kecil prosentasenya yakni pada kisaran 20% , hal ini
disebabkan selain karena tingkat pendapatan masyarakat yang rendah adalah persoalan
jarak tempuh yang cukup jauh yang tentunya untuk masyarakat Desa Melung berdampak
pada meningkatnya biaya pendidikan .
16
rendahnya pendidikan maka hasil dari pembangunan akan mengalami hambatan, karena
akan berdampak pada rendahnya penyerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Prasarana Masih Kurang
Prasarana yang menunjang tingkat kesejahteraan pada masyarakat seperti
prasarana
kesehatan, masih banyaknya jumlah rumah tidak layak huni, prasarana sarana sumber daya
air terkait dengan kondisi jaringan irigasi yang belum sepenuhnya dalam kondisi baik untuk
menunjang peningkatan produktfivitas pertanian, belum optimalnya kualitas kondisi jalan dan
jembatan, sarana prasarana kantor desa, serta prasarana penunjang perekonomian masih
kurang baik jumlah maupun kualitasnya. Disamping itu juga masih terbatasnya kapasitas
bandwith internet serta kondisi infrastruktur jaringan yang belum merata diseluruh wilayah
Desa Melung.
4. Masih Banyaknya Pengangguran di Desa Melung
Masalah kemiskinan yang ditandai oleh banyaknya pengangguran
menjadi perhatian. Masyarakat Desa Melung yang sebagian besar adalah penduduk miskin
dengan tingkat ekonomi yang rendah disertai rendahnya tingkat pendidikan pada ahirnya
mengakibatkan banyaknya pengangguran.
Rendahnya tingkat pendidikan serta minimnya ketrampilan yang dimiliki mayarakat
mengakibakan pada banyaknya angka pengangguran di Desa Melung. Bagi mereka yang
belum bisa melanjutkan ke pendidikan tingkat SMA dengan belum dimiliki ketrampilan
maupun
keengganan
untuk
melakukan
pekerjaan
di
bidang
pertanian
maupun
orang
tua
bahwa
pendidikan
maupun
pengetahuan
yang
masih
mengedepankan kaum laki-laki, pemahaman bahwa wanita harusnya melaksanakan tugastugas rumah tangga, kenyataan bahwa pengambilan keputusan dalam rumah tanga yang
17
masih didominasi oleh laki-laki menunjukan belum setaranya kedudukan kaum perempuan di
Desa Melung.
Keberdayaan kaum perempuan dalam pembangunan di Desa Melung masih terbatas pada
keaktifan dalam kelembagaan PKK dan kegiatan posyandu. Peran , fungsi dan keterlibatan
kaum perempuan pada skala yang lebih luas masih perlu ditingkatkan khususnya dalam
proses pembangunan di desa baik dari proses perencanaan, pelaksanaan maupun
pengawasan.
8. Ketimpangan Pendapatan antar Masyarakat
Sebagaimana desa-desa tepi hutan serta kondisi geografis Desa Melung yang berbukit dan
berpencar pada kenyataannya tingkat pendapatan warga menunjukkan perbedaan diantara
gerumbul yang ada, yang disebabkan antara lain faktor pendidikan, keterampilan yang pada
gilirannya berdampak pada pendapatan dan kesejahteraan.
9. Kelemahan Kelembagaan Desa Melung
Kapasitas kelembagaan yang ada di desa merupakan salah satu faktor yang penting
peranannya dalam kemajuan sebuah desa.
Kapasitas aparatur pemerintah Desa Melung sebagian besar sudah mencukupi dalam hal
penguasaan teknologi, akan tetapi masih perlu terus ditingkatkan karena perangkat desa
merupakan bagian dari unsur Pemerintahan Desa yang bertugas melakukan pelayanan
administratif dan kemasyarakatan, sehingga diharapkan mampu mengayomi dan melindungi
masyarakat. Mereka adalah orang yang dituakan, ditokohkan dan dipercaya oleh masyarakat
untuk mengelola kehidupan publik maupun privat warga desa. Akan tetapi setelah mereka
dilantik belum pernah mendapatkan pelatihan sesuai tugas pokok dan fungsinya, sehingga
pada prakteknya mereka mencari sendiri apa yang harus dilakukan. Lembaga-lembaga yang
ada di Desa Melung belum berperan secara maksimal. Pemahaman dan peningkatan
kemampuan dalam mengelola lembaga maupun peran dan fungsinya masih perlu
ditingkatkan. Oleh karena itu ke depan peningkatan kapasitas kelembagaan yang ada di
Desa Melung menjadi salah satu fokus perhatian dari pemerintah Desa Melung.
10. Adanya kerusakan sumber daya alam dan sumber daya air
Sumber daya alam sebagai bagian dari kehidupan harus ada keseimbangan, khusunya
masalah hutan, mengingat
masyarakat lebih banyak berinteraksi dengan hutan, baik hutan negara maupun hutan rakyat.
Ketika hutan rusak maka akan berdampak pada berkurangnya sumber daya air.
Persoalan air juga muncul pada kehidupan masyarakat Desa Melung karena makin
terbatasnya debit sumber-sumber mata air. Oleh karena itu pembenahan sumber daya air
melalui upaya penanaman/penghijauan perlu dilestarikan serta pengelolaan hutan sebagai
salah satu penahan siklus peredaran air dimuka bumi ini. Karena apabila hutan rusak maka
berdampak pada sumber daya air. Karena itu segala kegiatan yang terkait dengan upayaupaya pelestarian tanaman perkebunan dan kehutanan penting menjadi perhatian.
18
BAB V
VISI MISI
Pembangunan
desa
pada
dasarnya
bertujuan
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan serta
mengedepankan prinsip kebersamaan, kekeluargaan serta kegotongroyongan. Dari sejarah
perkembangan Desa Melung serta kondisi masyarakat yang ada sekarang ini dengan
didukung potensi dan masalah yang ada di Desa Melung maka harapan dan pengembangan
desa kedepan perlu adanya visi dan misi untuk mengatasi masalah dan mengelola potensi
yang ada dalam menuju kesejahteraan masyarakat.
Visi
Berdasarkan kondisi Desa Melung yang ada, baik potensi maupun
persoalan yang ada maka visi Desa Melung adalah :
Desa Melung yang Berkualitas, Mandiri dan Sejahtera
1.1.3. Misi
Misi Pembangunan Desa Melung ke depan diharapkan mampu mewujudkan
apa yang menjadi harapan dan kebutuhan masyarakat berdasarkan persoalan
yang ada.
Misi Pembangunan harus dapat diukur untuk mengetahui keberhasilan
pembangunan dan pencapaian kesejahteraan masyarakat.
Berkualitas.
Desa Melung yang secara geografis letaknya di tepi hutan dengan potensi alam dan sumber
daya manusianya akan memungkinkan menjadi sebuah desa yang sumber daya manusianya
meningkat baik pengetahuan maupun ketrampilannya. Pembangunan Sumber Daya Manusia
dengan potensi yang ada makin meningkatkan kualitas sebagai jatidiri desanya. Perwujudan
dari pembangunan desa adalah bagaimana peningkatan kualitas sumber daya manusia
sebagai titik utama untuk mendorong pembangunan. Pembangunan sumber daya manusia
yang sudah berjalan pada pemerintahan yang telah lalu menjadi modal tersendiri dalam
mendorong tingkat kemampuan masyarakat.
Mandiri
Pada dasarnya masyarakat Desa Melung memiliki kemampuan yang sama untuk mengelola
baik dirinya maupun lingkungannya dengan desa-desa yang lain. Dengan sumber daya alam
maupun peningkatan sumber daya manusianya diharapkan masyarakat tidak tertinggal
bahkan bisa melebihi desa-desa lain. Kemauan dan kemampuan masyarakat menjadi salah
satu modal dalam meningkatkan pengetahuan yang pada gilirannya akan berdampak pada
peningkatan kualitas serta kesejahteraan.
19
Sejahtera
Dengan Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang berkualitas, produktivitas serta pembangunan
berdasarkan potensi yang ada yakni keterpaduan antara pertanian, perkebunan maupun
sumber daya alam lainnya akan mendorong tingkat kemakmuran dan kemajuan sebuah
desa.
Dalam rangka mewujudkan Visi Desa Melung tersebut dirumuskan dengan menjalankan misi
sebagai berikut :
1. Peningkatan pelayanan oleh aparatur pemerintah desa.
Tata kelola pemerintah desa yang baik akan meningkatkan kepercayaan masyarakat
terhadap
pemerintah
desa
yang
pada
gilirannya
berdampak
pada
kualitas
penyelenggaraan kegiatan.
Salah satu pelaksanaan dari pemerintahan yang baik adalah transparansi. Aparatur dan
sistem pengelolaan harus mengembangkan keterbukaan dan bertanggungjawab. Bersikap
terbuka dan bertanggungjawab untuk mendorong aparatur pemerintah desa berperan
dalam melaksanakan prinsip tersebut, sehingga dapat menjadikan diri mereka sebagai
panutan
masyarakat
sebagai
bentuk
dari
pelaksanaan
tanggungjawab
kepada
memberi kesempatan kepada masyarakat untuk dapat berperan serta dalam proses
penyusunan peraturan kebijakan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan.
Pemberdayaan dan keterbukaan akan lebih mendorong; akuntabilitas dalam pemanfaatan
sumber daya, dan adanya keputusan-keputusan pembangunan yang benar-benar
diarahkan sesuai prioritas dan kebutuhan masyarakat, serta dilakukan secara nyata dan
sesuai kepentingan masyarakat.
Aparatur pemerintah desa yang bekerja dengan baik, tanggap terhadap persoalan yang
ada, beranggungjawab serta memiliki dedikasi sesuai tugas pokok dan fungsinya dalam
melayani
masyarakat
akan
memberikan
kewibawaan
pemerintah
desa
dimata
masyarakat.
2. Peningkatan Sumber Daya Manusia yang berdaya saing
Sumber Daya Manusia yang berkualitas secara positif akan berdampak pada peningkatan
pembangunan.
Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia.
Peningkatan derajat pendidikan dan ketrampilan pada masyarakat diharapkan akan makin
meningkatkan kemampuan dan keberdayaannya sehingga akan mendorong pencapaian
Sumber Daya Manusia yang berkualitas yang pada dasarnya merupakan rencana jangka
panjang dalam pembangunan pedesaan.
20
Melalui upaya peningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia yang
dibutuhkan termasuk data dan informasi tentang masing-masing Sumber Daya Manusia
itu sendiri serta penganalisaan terhadap potensi yang dimiliki diharapkan akan
menghasilkan beberapa alternatif perencanaan serta tindakan.
3. Pembangunan perekonomian berdasar potensi lokal
Peningkatan ekonomi masyarakat yang berdasar pada potensi yang mereka miliki akan
lebih mudah terlaksana. Masyarakat harus diberdayakan melalui keterlibatan secara
partisipatif karena pada kenyataan dilapangan aparatur pemerintah desa jumlahnya
terbatas. Masyarakat yang berdaya akan memudahkan lancarnya pembangunan desa.
Dengan meningkatnya kualitas masyarakat di bidang ekonomi akan berdampak pada
meningkatnya kesejahteraan. Potensi sumber daya alam dibidang pertanian, peternakan,
kehutanan serta jasa maupun perdagangan yang ada merupakan daya dukung dalam
pembangunan ekonomi masyarakat.
4. Pembangunan infrastruktur yang mendukung perekonomian masyarakat
Pembangunan infrastruktur yang dilakukan adalah pembangunan yang mendukung
peningkatan perekonomian masyarakat. Infrastruktur merupakan salah satu bagian yang
cukup penting dalam pembangunan Desa Melung karena masih banyak infrastruktur yang
harus dipenuhi. Tersedianya infrastruktur yang cukup secara tidak langsung akan
meningkatkan perekonomian masyarakat yang pada gilirannya akan meningkatkan
kesejahteraan.
21
BAB VI
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
1.Kebijakan Pembangunan
Keterpaduan pembangunan antara desa, kabupaten, provinsi dan pemerintah
pusat merupakan faktor yang sangat penting agar kegiatan pembangunan yang
dilaksanakan tidak
pembangunan desa tentunya tidak lepas dari kebijakan pembangunan kabupaten yang
menekankan pada
Aspek tersebut haruslah saling terpadu dan saling memperkuat satu dengan yang lain.
Perekonomian desa pada tahun-tahun mendatang
untuk
pembangunan
fisik
dan
lebih banyak
terbatasnya
untuk
kegiatan
bencana
maupun
layanan
dana
untuk
penanggulangan
ke
depan
pembangunan
ekonomi
adalah
meningkatkan
dan
kebebasan
akses
informasi
bagi
masyarakat.
Melalui
berkemampuan
dan
untuk
10. Memanfaatkan potensi budaya dan kearifan lokal dalam memperkuat sistem sosial
masyarakat, meningkatakan kualitas pelayanan dasar, serta pengembangan dan
promosi budaya;
11. Penyempurnaan produk-produk rencana tata ruang
pelaksanaan
pembangunan
serta
pengembangan
dan
prasarana
1.1.4.
arah kebijakan
dalam
24
kualitas
manajemen
pariwisata,
yang
mendukung
masyarakat
yang
pro
aktif
dan
tanggap
dalam
peningkatan
perkembangan
UMKM
dengan
masyarakat
yang
berkemampuan
(empowered),
kepada
pelayanan
serta
peningkatan
kemampuan
masyarakat.
1. Meningkatkan kualitas SDM aparatur pemerintah desa melalui
pendidikan dan pelatihan;
2. Terwujudnya sistem kerja perangkat desa yang mantap, teruji dan
meningkatnya kesejahteraan perangkat desa.
d. Meningkatnya kepercayaan kepada pemerintahan desa serta dapat
membangkitkan gairah masyarakat dalam berkarya membangun bangsa
melalui :
1.
2.
e. Memantapkan
administrasi
pemerintahan
dengan
penerapan
di
meningkatkan
lingkungan
pelayanan
pemerintahan
dan
kebebasan
desa
dalam
rangka
akses
informasi
bagi
Aparatur
partisipasi
pemerintah
masyarakat
yang
dalam
membuka
peluang
penyelenggaraan
pemerintahan.
26
Dalam peraturan
Hasil Usaha
27
Pungutan Desa
b.
c.
d.
e.
f.
Bantuan lain-lain
Bantuan Lain-lain
Bantuan lain-lain
2.
b.
Belanja Langsung :
28
Belanja kegiatan
Masalah
A.
URUSAN WAJIB
BIDANG PENDIDIKAN
Potensi
Lahan
Guru
Dana BOS
Wali murid
BIDANG KEAGAMAAN
1. Kegiatan TPQ /tidak lancar
Masjid
Mushola
Ustad/Tokohagama
Iuran kamling
Struktur organisasi
Tempat
BIDANG KESEHATAN
1. Sanitasi kesehatan lingkungan
Sarana Prasarana
29
Jamkesmas
KBS
Bidan
Iuran
Warga
Lahan Pertanian
PLN, PPJ
VII
BIDANG EKONOMI
1. Banyak pengangguran
Lahan pertanian
Swadaya
SDM
Batu
Tenaga
Swadaya
Batu
Petani
30
Dan wilayah
lahan Pertania
Pemdes,Gamelan, Swadaya
Linmas
Masyarakat
Pemdes
4 Kenakalan Remaja
5 Porsonil keamanan desa Banyak yang usia lanjut
6 SDM LINMAS rendah
7. Lemahnya Penghayatan Idiologi Pancasila
8. Lingkungan kurang nyaman
9. Pengetahuan Politik Masyarakat rendah
.
B.
URUSAN PILIHAN
PERTANIAN
1. Tingkat Pengetahuan Petani kurang
Petani
Lahan
3. Hama Tanaman
4. Kebutuhan bibit tanaman tergantung pada pihak luar desa
5. Pemanfaatan lahan kritis
BIDANG PETERNAKAN DAN PERIKANAN
1. Sistem peternakan masih Tradisional
Peternak
Lahan
SDA
Masyarakat
Lahan
31
Masyarakat
Pemdes, Masyarakat
Kawasan wisata
BIDANG PERDAGANGAN
1. Daya saing rendah
Hasil Bumi
Pasar
BIDANG INDUSTRI
Bahan baku masih import
Produsen
Hsil Produksi
Perangkat desa
Lembaga desa
Msayarakat
NO
Masalah
Potensi
PANCA ROBA
1. Angin ribut
Pohon
Obat
Menanam palawija
Sayuran
32
Pupuk kandang
Musim tanam
air melimpah
3. Tanah longsor
4. Irigasi/bendungan jebol
5. Tanaman sayur rusak/lodoh
NO
Lembaga
Pemerintah Desa
Masalah
Pelayanan KK dan akte lambat
Potensi
Perangkat
Sarana prasarana
PKK
Pengurus
Masyarakat
RW
Struktur kepengurusan
Kurang tanggap
Pertemuan Lembaga
Ada pengurus
Buku administrasi
warga
Sarpras ada
Pemakai ada
UKM macet
Pengurus ada
Sarpras ada
33
LINMAS
Anggota ada
Dana ada
Pertemuan Rutin/arisan
Seragam lengkap
Gedung PKD
bidan
KARANGTARUNA
LPKD
Struktur lengkap
Pemuda
transportasi
Warga
dasar
yang
menjadi
pedoman,
serta
kerangka
berfikir
yang
melatarbelakangi upaya pencapaian visi dan misi yang akan dilakukan. Untuk
mencapai visi dan misi maka strategi pembangunan digunakan sebagai dasar
penyusunan program dan kegiatan pembangunan.
Penyusunan Program Pembangunan Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng
Kabupaten Banyumas
yang terbaru, maka masih mendasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun
2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan
Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737); Permendagri No 13 Tahun 2006 jo Permendagri No. 59 tahun
2007
tentang
Pedoman
Pengelolaan
Keuangan
Daerah.
Program-program
pembangunan dalam RPJM Desa ini juga mengacu program nasional yang terdapat
dalam RPJP Nasional (UU No. 17 Tahun 2007) dan RPJM Nasional (Perpres No. 7
Tahun 2004), dan tahapan pembangunan lima tahunan RPJPD Provinsi Jawa Tengah
(Perda No. 3 Tahun 2008). RPJMD Kabupaten Banyumas Nomor 10 Tahun 2013
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah serta RPJP Daerah Propinsi Jawa
Tengah 2005 -2025.
34
35
2.
sehat;
3.
4.
5.
6.
sehat;
3. Meningkatkan upaya pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Fokus
kegiatan surveilans, pencegahan, pengendalian dan penanggulanan penyakit
menular termasuk Kejadian Luar Biasa (KLB)/ bencana dan penyakit tidak
menular.
4. Meningkatkan pengetahuan pemahaman masyarakat tentang perumahan
dan lingkungan yang sehat, dan aman.
5. Meningkatkan pelayanan posyandu dan sarana posyandu
36
peran
serta
masyarakat
dalam
pengembangan
posyandu.
9) Peningkatan pelestarian dan pengembangan adat istiadat.
10)Peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan pelatihan
11)Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengawasan programprogram penanggulangan kemiskinan;
12)Peningkatan kualitas PNPM mandiri perdesaan;
Arah kebijakan sektor pemberdayaan masyarakat adalah :
1.
4. Sektor Agama
Sasaran sektor agama adalah meningkatnya pemahaman dan
keilmuan di bidang agama pada masyarakat.
Strategi sektor agama yang akan ditempuh adalah :
1) Peningkatan jumlah sarana dan prasarana masjid dan mushola
2) Peningkatan pendidikan keagamaan sejak usia dini
3) Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan keagamaan
4) Pembangunan Madrasah Diniyah
5) Rehabilitasi Mushola dan masjid
6) Kegiatan TPQ/TPA
7) Kegiatan pengajian dan peringatan hari besar keagamaan
8) Penyediaan sarana peribadatan
9) Pembinaan
tenaga
keagamaan
dan
peningkatan
kualitas
serta
pembangunan
ekonomi
produktif
adalah
meningkatnya
kesejahteraan masyarakat
Arah kebijakan sektor kesejahteraan masyarakat :
1.Terlaksanakannya peraturan tentang BUM Desa
2. Terlaksananya Pager Gunung menjadi BUM Desa
39
pemanfaatan
ruang
sesuai
dengan
peruntukannya
dan
produk
hukum
desa
yang
mendorong
pencapaian
40
sinkronisasi
pelaksanaan
administrasi
keuangan,
dan
aparat
dengan
menekankan
pada
administrasi
9. Urusan Kearsipan
Sasaran rencana kerja yang akan dicapai adalah meningkatnya kualitas dan
pengelolaan kearsipan
Strategi kerja pembangunan urusan kearsipan adalah :
1) Peningkatan kualitas sistem kearsipan yang memadai.
2) Peningkatan pengelolaan dokumen dan arsip desa.
3) Peningkatan apresiasi masyarakat akan pentingnya arsip.
4) Peningkatan pelayanan informasi kearsipan desa.
Arah kebijakan pembangunan urusan kearsipan adalah :
1. Meningkatkan kualitas sistem kearsipan yang memadai.
2. Meningkatkan pengelolaan dokumen dan arsip desa.
3. Meningkatkan apresiasi masyarakat akan pentingnya arsip.
4. Meningkatkan pelayanan informasi kearsipan desa
10. Urusan Pertanahan
Sasaran
urusan
pertanahan
adalah
meningkatnya
pelayanan,
2)
42
3)
4)
5)
Pengembangan
cakupan
dan
penerapan
penatagunaan
kawasan
berkelanjutan
lindung
serta
dan
tanah
meningkatkan
lahan
partisipasi
pertanian
dalam
pangan
pemanfaatan
pertanahan.
4. Peningkatan upaya pelayanan untuk sertfikasi tanah
5. Penyusunan database pertanahan
11. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil
Sasaran Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil adalah meningkatnya
keterlayanan akan data kependudukan
Strategi yang ditempuh urusan kependudukan dan catatan sipil adalah :
1) Peningkatan pelayanan pembuatan akte kelahiran.
2) Peningkatan pelayanan KK dan KTP
3) Peningkatan
pelayanan
penyelenggaraan
Sistem
Informasi
43
jumlah
dan
kualitas
perpustakaan
sekolah
dan
dan
Pelestarian
Koleksi
Perpustakaan,
koleksi
Meningkatkan
upaya
penyelamatan
dan
pelestarian
koleksi
rencana
kerja
urusan
pemberdayaan
perempuan
dan
kualitas
hidup
perempuan
dan
anak
di
bidang
ekonomi,
ketenagakerjaan,
politik,
SDM,
aparatur
dan
gender
pada
seluruh
pembangunan
dalam
rangka
45
46
pelayanan
Keluarga
Berencana
Fokus
kegiatan
lembaga
pengembangan
kapasitas
dan
kualitas
48
pengembangan
kapasitas
dan
kualitas
2)
3)
4)
49
5)
kawasan
rawan
bencana
geologi
sebagai
upaya
Fokus
kegiatan
Pengembangan
kerjasama
pengelolaan
50
keanekaragaman
masyarakat
yang
hayati,
berjasa
pemberian
dan
penghargaan
penanganan
masyarakat
kepada
yang
lingkungan
maupun
teknologi
antara
pemangku
yang
berjasa
dan
penanganan
masyarakat
yang
Sarana
Prasaran
Rehabilitasi
jalan
Melung-
Kutaliman.
3) Peningkatan jalan Melung-Windujaya
4) Peningkatan Mutu jalan dan jembatan jalan tembus MelungSelarendeng.
5) Pemeliharaan sarana prasarana Jalan Melung - Kutaliman
6) Rehabilitasi gang-gang di wilayah RT dan RW.
7) Pembangunan jalan makam
8) Pembangunan jalan inspeksi
9) Prasarana penerangan jalan dan lalu lintas
10)Pembangunan/rehabilitasi drainase jalan
b. Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air adalah :
1) Pembangunan bendungan dan irigasi :
a.
b.
c.
d.
e.
2) Pembangunan talud
3) Pembangunan sarana prasarana air bersih
4) Pembangunan pagar keliling makam
5) Pemeliharaan bak dan saluran air bersih.
c. Prasarana Desa
1) Pembangunan kantor desa
2) Pembangunan talud lapangan desa
3) Pembangunan pos ronda
4) Pintu gerbang dan pagar keliling
5) Pembangunan tugu batas desa
Arah kebijakan sektor sarana dan prasarana adalah melakukan
upaya realisasi pembangunan sektor prasarana jalan dan jembatan,
pengelolaan sumber daya air serta pembangunan prasarana desa.
20. Urusan Sosial
52
jumlah
Penyandang
Masalah
Kesejahteraan
Sosial
(PMKS).
2) Peningkatan pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial,
3) Peningkatan kapasitas kelembagaan kesejahteraan sosial;
4) Peningkatan pelayanan dan penyantunan masalah keluarga rawan sosial
ekonomi dan wanita rawan sosial ekonomi,
memberikan
apresiasi masyarakat terhadap budaya daerah dan semakin lunturnya nilainilai etika, moral, tradisi, budaya dan keagamaan pada masyarakat.
Sasaran urusan kebudayaan adalah meningkatnya pemahaman , sikap
dan perilaku masyarakat serta pelestarian budaya Jawa.
Strategi
kebudayaan adalah :
1) Peningkatan kesadaran, pemahaman dan perilaku masyarakat dalam
beretika dengan mengedepankan moral serta nilai nilai keagamaan dan
kekayaan
budaya
lokal
guna
memperkuat
identitas
masyarakat
budaya
bangsa,
melalui
pengelolaan
kekayaan
budaya/purbakala.
3) Pembinaan tradisi dan pengembangan nilai kekayaan dan keberagaman
budaya melalui kegiatan pembinaan tradisi, pengembangan dan promosi
nilai, kekayaan dan keragaman seni budaya daerah.
4) Pembinaan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Arah Kebijakan urusan kebudayaan :
1. Meningkatkan kesadaran, pemahaman dan perilaku masyarakat dalam beretika
dengan mengedepankan moral serta nilai nilai keagamaan dan kekayaan budaya
lokal guna memperkuat identitas masyarakat Banyumas dan Jawa Tengah.
2. Menyelamatkan, melestarikan dan mengembangkan serta mendayagunakan
warisan budaya bangsa, melalui pengelolaan kekayaan budaya/purbakala.
3. Mengupayakan pembinaan tradisi dan pengembangan nilai kekayaan dan keberagaman
budaya melalui kegiatan pembinaan tradisi, pengembangan dan promosi nilai, kekayaan dan
keragaman seni budaya daerah.
4. Mengupayakan pembinaan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
upaya
pemberantasan
penyakit
masyarakat,
organik
dengan
pendekatan
kawasan
serta
agroekosistem.
56
dan
pengembangan
sarana
dan
prasarana
kesadaran
masyarakat
tentang
arti
pentingya
P3A
Desa Melung yang tidak begitu jauh dengan lokawisata Baturraden hanya
berjarak 4,5 KM serta Kebun Raya Baturraden sudah barang tentu pada masa depan
sangat memungkinan untuk dikembangan sebagai penunjang pariwisata. Budaya
masyarakat dalam hal pelestarian hutan juga menjadi potensi yang menarik karena
kebiasaan masyarakat dengan menebang pohon kayu tidak seluruh yang dimiliki
namun menebang sesuai dengan kebutuhan ekonomi dan dengan segera menanam
kembali melebihi dari tanaman yang ditebang.
Disamping itu pada saat sekarang ini oleh pemerintahan sebelumnya sudah
dikembangakan pertanian hortikultura berbasis organik dengan memanfaatkan lahan
tanah kas desa yang dikelola oleh lembaga desa Pager Gunung dengan hasil dari
ayuran organik sudah berhasil memasarkan ke supermarket-supermarket di sekitar
Purwokerto dan kota-kota sekitar Kabupaten Banyumas. Dimasa mendatang potensi
sayur organik sebagai ciri khas Desa Melung dalam rangka menerapkan dan
melaksanakan one village one product yakni desa organik akan makin dioptimalkan
dengan
fokus
pemenuhan
kebutuhan
sarana
dan
prasarana
dalam
upaya
urusan
pariwisata adalah :
1) Makin berkembangnya Desa Melung menjadi Desa Organik
2) Tercapainya peningkatan sinergi antara pemerintah, dunia usaha
pariwisata dan masyarakat guna mengoptimalkan pengembangan
potensi pariwisata desa.
3) Pengembangan sarana dan prasarana wisata Curug Gede dan Curug
Bayan.
4) Meningkatkan pengembangan dan pemasaran dan promosi wisata.
6. Perdagangan
Sasaran yang akan dicapai dalam pembangunan urusan perdagangan
adalah :
1) Kelancaran akses informasi barang dan jasa untuk menjamin
pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat;
58
iklim
usaha
kondusif
yang
mampu
mendorong
pembangunan
di
urusan
perindustrian
adalah
dengan
pelayanan
administrasi
perkantoran
seperti
jasa
surat
menyurat, jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik, jasa peralatan dan
perlengkapan kantor, jasa tunjangan perangkat desa, jasa pemeliharaan
kendaraan dinas/operasional, jasa administrasi perkantoran, jasa perbaikan
peralatan kerja, alat tulis kantor, barang cetakan dan penggandaan,
komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor, peralatan dan
perlengkapan kantor, peralatan rumah tangga, bahan bacaan dan peraturan
perundang-undangan, bahan logistik kantor, makan dan minuman, rapatrapat koordinasi dan konsultasi ke luar desa serta jasa pelayanan
perkantoran.
59
ekonomi
dengan
meningkatkan
membangun
kegiatan
pendidikan, pengetahuan
dan
usaha-usaha
ketrampilan
masyarakat.
3. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pembangunan desa.
BAB VII
INDIKASI RENCANA PROGRAM
60
BAB VIII
PENUTUP
Jawa Tengah ( data Pendataan Program Perlindungan Sosial / PPLS Tahun 2011) maupun
sebagaimana umumnya desa-desa pinggir hutan lainnya yang memiliki tingkat ekonomi dan
sumber daya manusia yang rendah, serta Pendapatan Asli Desa juga sangat minim walapun
sebenarnya kaya sumber daya alam namun tetap terus berupaya membangun desa dengan
segala keterbatasan yang ada.
KHOERUDIN
61
HUTAN NEGARA
Ds. Ketenger
MELUNG
Kliputr
Ds.
Windujaya
Kec. Baturaden
DEPOK BAWAH
DEPOK ATAS
Ds. Karangtengah
Selarendeng
Ds. Kalikesur
LEGENDA
Ds. Kutaliman
: kali/sungai
: Batas Kecamatan
: jalan
: Batas Desa
: Pemukiman
: Kantor Desa
: Hutan rakyat
: Masjid
: Persawahan
62