JUDUL PROGRAM
SELFIE DUA JARI: KAJIAN MULTIDISIPLINER
BIDANG KEGIATAN
PKM-PENELITIAN
Diusulkan oleh:
Dinda Dewi Nurhayati
NPM................../TA 2014/KETUA
Neti Kusumawati
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
RINGKASAN ..................................................................................................... iv
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................. 1
RINGKASAN
Saat ini masyarakat sedang dilanda demam selfie. Salah satu ruang
lingkup penelitian berada di Madiun dan mayoritas mereka menggunakan
tanda dua jari untuk berselfie. Dua jari ini lebih dikenal dengan sebutan V
Sign.Tanpa disadari tanda dua jari ini mempunyai banyak makna.
Menurut salah satu ahli sejarah Carr,Gillian (2010:575-592) simbol dua
jari pada tahun 1940-1945 memiliki arti kemenangan,perlawanan dan
pertempuran, namun makna tadi bisa berubah dengan berjalannya waktu.
Sedangkan menurut Pearce sebagaimana dipaparkan Lechte (2001:227),
Pearce seringkali mengulang-ulang bahwa secara umum tanda adalah yang
mewakili sesuatu bagi seseorang (Alex Sobur, 2005:39). Dalam budaya
popular menurut Barthes (1990: 20) tanda tanda atau kode kode disini
terdapat lima jenis salah satunya ialah kode kultural. Kode kultural adalah
kode yang berwujud sebagai semacam suara kolektif yang anonym dan
otoritaf, bersumber dari pengalaman manusia, yang mewakili atau
berbicara tentang sesuatu yang hendak dikukuhkannya sebagai
pengetahuan atau kebijaksanaan yang diterima umum. Simbol, kode,
ritual dan institusi yang diciptakan manusia, seaneh apapun tampaknya
pada awalnya. Tujuan dari penelitian ini ialah mengidentifikasi bentuk
simbol dua jari, menganalisis makna dua jari serta menganalisis
perkembangan dua jari hingga menjadi popular. Penelitian ini
menggunakan data kualitatif berbentuk uraian yang didapatkan dari
wawancara, observasi, dan dokumentasi dilapangan. Teori yang
diperlukan yaitu teori seometika, sejarah dan budaya popular.Hasil
dokumen ini akan dikomunikasikan pada khalayak berupa artikel ilmiah.
Artikel ini akan diterbitkan pada jurnal nasional terakreditasi.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini selfie merupakan sesuatu kebiasaan yang sering dilakukan oleh
masyarakat. Di media sosial seperti facebook,twitter,instagram,dll banyak kita
jumpai foto selfie dengan berbagai macam bentuk,salah satunya menggunakan
tanda dua jari. Tanda ini cukup banyak digunakan dalam foto selfie
dikarenakan mempunyai efek yang menarik dalam foto tersebut dan terlihat
lebih ekspresif. Hasil observasi awal dari informan di ruang lingkup
mahasisiwa IKIP PGRI MADIUN menunjukkan bahwa dari 32 mahasiswa
yang diwawancarai terdapat 20 mahasiswa atau 62,5% tidak mengetaui makna
Dua Jari. Jadi, mahasiswa menggunakan Dua Jarisaat berfoto selfie hanya
sekedar untuk gaya.
Di dalam memahami makna tanda maupun simbol maka diperlukan teori
yang membahas hal tersebut, yaitu teori seometika. Salah satu ahli seometika
dunia terkenal adalah Charles Sanders Pierces. Di dalam lingkup semiotika,
Pierce, sebagaimana dipaparkan Lechte (2001:227), seringkali mengulangulang bahwa secara umum tanda adalah yang mewakili sesuatu bagi seseorang
(Alex Sobur, 2005:39). Merujuk pada teori Pearce (Noth, 1995:45),
berdasarkan objeknya, Pearce membagi tanda-tanda dalam gambar dan dapat
dilihat dari jenis tanda yang digolongkan dalam semiotik.
Dua Jari sering dikenal dengan V Sign. V dalam angka romawi berarti
lima, sedangkan seorang filsafat dari Ingolstadt,Bavaria yaitu Adam
Weishaupt menggunakannya dalam Illuminati merujuk kepada simbolisme
hukum Taurat, yaitu "the Law of Fives,''."Dalam bahasa Ibrani, huruf V (Van)
berati 'Nail.' - Sekarang, - 'Nail' merupakan salah sebuah nama sebutan rahasia
untuk Setan di dalam kelompok pengikut Persaudaraan Setan - Brotherhood of
Satanism. Dikenal sebagai 'lambang perdamaian' sepanjang tahun 1960'-an
sampai sekarang, sebenarnya lambang ini merupakan tulisan rahasia kematian
dari bangsa Teutonic. Gerald Holtom, pendukung perdamaian pada tahun
1950-an telah ditugaskan oleh simpatisan komunis Bertrand Russell untuk
mendisain sebuah lambang dalam rangka mempersatukan barisan perdamaian
sayap kiri pada tahun 1958. Hal itu jelas, baik Holtom maupun Russell
menganggap bahwa Teutonic (Neronic) cross sebagai lambang yang sesuai
untuk tujuan mereka.Tanda Dua Jari ini kemudian dipopulerkan oleh tokohtokoh dunia seperti Richard Nixon, wakil presiden Amerika Serikat ke-36,
Winston Churchill, perdana menteri Britania Ray, dan Yaser Arafat, presiden
Palestina.
BAB2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Makna simbol dua jari.
Masyarakat pada umumnya mengartikan simbol dua jari adalah
symbol kedamaian(hasil observasi).Sedangkan menurut Carr,Gillian
(2010:575-592) Simbol dua jari pada tahun 1940-1945 memiliki arti
kemenangan,perlawanan dan pertempuran, namun makna tadi bisa
berubah dengan berjalannya waktu.
2.2 Semiotika : Konsep awal perkembangannya
Semiotik sebagai suatu model dari ilmu pengetahuan sosial
memahami dunia sebagai sistem hubungan yang memiliki unit dasar yang
disebut dengan tanda. (Alex Sobur, 2006:87). Dengan demikian
semiotik mempelajari hakikat tentang keberadaan suatu tanda.Semiotika
adalah ilmu yang mempelajari tentang suatu tanda (sign). Dalam ilmu
komunikasi tanda merupakan sebuah interaksi makna yang disampaikan
kepada orang lain melalui tanda-tanda. Dalam berkomunikasi tidak hanya
dengan bahasa lisan saja namun dengan tanda tersebut juga dapat
berkomunikasi. Ada atau tidaknya peristiwa, struktur yang ditemukan
dalan sesuatu, suatu kebiasaan semua itu dapat disebut tanda. Sebuah
bendera, sebuah isyarat tangan, sebuah kata, suatu keheningan, gerak
syaraf, peristiwa memerahnya wajah, rambut uban, lirikan mata dan
banyak lainnya, semua itu dianggap suatu tanda (Zoezt, 1993:18).Sedang
menurut pearce model sistem analisisnya dengan semiotik dan istilah
tersebut telah menjadi istilah yang dominan digunakan untuk ilmu tentang
tanda, tetapi keduanya berfokus pada tanda. Semiotik adalah ilmu yang
mempelajari tentang tanda (sign), berfungsinya tanda dan produksi makna
(Sumbo Tinarbuko, 2008:12). Tanda-tanda tersebut menyampaikan suatu
informasi sehingga bersifat komunikatif. Ia mampu menggantikan suatu
yang lain yang dapat dipikirkan atau dibayangkan. Cabang ilmu ini semua
berkembang dalam bidang bahasa kemudian berkembang pula dalam
bidang seni rupa dan desain komunikasi visual (Sumbo Tinarbuko,
2008:16). Aart van Zoezt menuturkan Charles Sanders Pierce adalah salah
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Dalam melakukan penelitian ada beberapa hal penting yang akan
muncul dalam pola penelitian. Pola penelitian adalah struktur dalam
konsep penelitian yang akan dilakukan. Menurut Khotari (2004: 05)
bahwa ada dua metode dasar dalam penelitian yaitu, kuantitatif dan
kualitatif. Disini tim akan menggunakan metode penelitian kualitatif, pada
analisis kualitatif data data yang diteliti tidak dapat diukur secara
matematis. Analisis ini sering menyerang masalah yang berkaitan dengan
arti atau arti tambahan dari istilah yang digunakan. Jadi, dalam penelitian
yaitu, observasi,
interview,
dan
Data
tersebut
dianalisis
makna
dan
intensinya
untuk
Jumlah (Rp)
1.
Rp. 4.000.000,-
2.
Rp. 1.068.000,-
3.
Biaya Perjalanan
Rp. 2.400.000,-
4.
Rp. 2.850.000,-
Jumlah
Rp. 10.310.000,-
Jenis Kegiatan
Pengumpulan data
a. Pemilihan sumber data
2.
Pemilihan data
a. Analisis data
3.
4.
Tahap Evaluasi
Bulan
Bulan
Bulan
Bulan
Bulan
ke-1
ke-2
ke-3
ke-4
ke-5
DAFTAR PUSTAKA