Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata merupakan program wajib tempuh mahasiswa.
Universitas Muhammadiyah Jember sebelum lulus. Kuliah Kerja Nyata
(KKN) pada hakekatnya merupakan perwujdan dari salah satu dhrma
perguruan tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat, yang beanggoakan
dari berbagai mahasiswa lintas fakultas dengan syarat telah menempuh
kurang lebih 100 SKS. KKN bermaksud memberikan pengalaman secara
langsung baik fisik maupun mental kepada calon sarjana dengan terjun
bersama masyarakat secara interdisipliner tanpa terkotak-kotak oleh ilmu
jurusan masing-masing. Hal ini karena pada realitanya masalah masyarakat
bersikap

kompleks

dan interdisipliner, tidak hanya bergantung dan hanya

disikapi dari sudut keilmuan tertentu saja.


Selama satu bulan mahasiswa akan melakukan pengabdian pada
masyarakat setempat dengan program-program yang bersifat problem solving.
Mahasiswa akan bertindak sebagai motivator, katalisator, dan pengkaderan
pada penduduk desa untuk meningkatkan mutu standar hidup masyarakat
setempat.
Pengabdian yang besar mahasiswa itu dapat dilihat dari keterlibatan
mahasiswa dalam memajukan aktivitas mereka di berbagai program yang
sangat konstruktif dengan melakukan kegiatan-kegiatan kependidikan, sosial
kemasyarakatan dan aktivitas lainnya. Dan pada KKN kali ini kami
mengambil tema Pengembangan Potensi Sumber Daya Alam dan Sumber
Daya Manusia Menuju Masyarakat Sejahtera dengan tujuan agar masyarakat
Rowo Indah Kecamatan Ajung pada khususnya merubah mean seatmasyarakat
sekitar untuk memanfaatkan sumberdaya alam yang dimiliki untuk dijadikan
produk yang lebih bermanfaat dan bernilai ekonaomi. Selain itu masyarakat
sekitar

diharapkan

memberdayakan

dapat

keluarga

memiliki
mereka

keterampilan
dan

dapat

khusus

guna

untuk

mengaplikasikan

dalam

kehidupan sehari-hari sehingga dapat menngkatkan kesejahteraan.

Untuk merealisasikan visi pengabdian KKN ini, maka mahasiswa KKN


mempersiapkan program kerja untuk desa yang di tuju.
1.2

Tujuan Kegiatan
Tujuan utama dari program KKN-PPM adalah untuk memberikan

pengalaman

kepada

mahasiswa

dalam

keikutsertaannya

dalam

proses

pembangunan. Kegiatan ini diharapkan akan membuka wawasan mahasiswa serta


dapat dijadikan sebagai wahana dalam proses pematangan berfikir, bertindak dan
mengambil keputusan terhadap sesuatu yang akan atau telah direncanakan. Secara
eksplisit, tujuan yang hendak dicapai dengan dilaksanakannya program KKNPPM adalah sebagai berikut:
a. Universitas Bung Hatta menghasilkan sarjana yang lebih memahami dan
menghayati permasalahan pembangunan yang dihadapi oleh masyarakat
dan pemerintah. Mahasiswa diharapkan dapat belajar dan menanggulangi
setiap permasalahan secara pragmatis dan interdisipliner.
b. Memberikan pengalaman belajar tentang sosial masyarakat nagari dan
pengalaman dalam pembangunan.
c. Meningkatkan wawasan dan proses pendewasaan kepribadian mahasiswa.
d. Memacu pembangunan nagari dengan menumbuhkan motivasi masyarakat
untuk berpartisipasi dalam pembangunan.
e. Menumbuhkan kepercayaan masyarakat akan kemampuan mahasiswa
serta sarjana Universitas Bung Hatta, sehingga akan lebih mendekatkan
Universitas Bung Hatta pada masyarakat.

1.3

Sasaran Kegiatan
Kegiatan ini mempunyai tiga kelompok sasaran, yaitu mahasiswa,

masyarakat dan pemerintah daerah dan perguruan tinggi.


1. Mahasiswa :
a. Meningkatkan daya nalar mahasiswa dalam melakukan penelaahan, dan
pemecahan masalah secara ilmiah.
b. Membekali mahasiswa/dengan pengalaman praktis tentang pembangunan
dan pengembangan masyarakat berdasarkan IPTEKS secara interdisipliner
atau antar sektor.

c. Memberikan pengalaman belajar dan bekerja sebagai kader pembangunan


oleh mahasiswa, sehingga terbentuk sikap dan rasa cinta terhadap
kemajuan masyarakatnya.
d. Membina mahasiswa agar menjadi seorang inovator, motivator, dan
problem solver.
e. Menumbuhkan sifat profesionalisme dan kepedulian dalam diri mahasiswa
dalam arti peningkatan keahlian, tangung jawab maupun kerjasama serta
kepedulian terhadap lingkungannya.
2. Masyarakat dan Pemerintah
a. Mendapatkan bantuan pemikiran dan tenaga serta IPTEKS dalam
merencanakan dan melaksanakan pembangunan.
b. Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk memecahkan,
merumuskan dan melaksanakan pembangunan.
c. Mendapatkan pengalaman dalam mengolah serta menumbuhkan potensi
swadaya

masyarakat,

sehingga

mampu

berprestasi

aktif

dalam

pembangunan.
d. Memperoleh pembaharuan-pembaharuan yang diperlukan dalam
3. Perguruan Tinggi
a. Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian mahasiswanya
dengan proses pembangunan di tengah-tengah masyarakat, sehingga
materi perkuliahan dan pengembangan ilmu yang diasuh di Perguruan
Tinggi dapat lebih disesuaikan dengan tuntutan nyata pembangunan.
b. Memperoleh berbagai kasus yang berharga berupa berbagai masalah
pembangunan yang dapat digunakan sebagai contoh dalam memberikan
materi perkuliahan.
c. Meningkatkan, memperluas dan mempererat kerjasama dengan instansi
serta departemen lain melalui rintisan dari mahasiswa yang melaksanakan
KKN-PPM.
d. Mengaplikasikan hasil-hasil penelitian institusi dan mempercepat proses
keterserapan teknologi tepat guna bagi masyarakat.

1.4 Dasar Hukum


Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM)
merupakan salah satu kegiatan dalam pendidikan tinggi yang diselenggarakan

berdasarkan UUD 1945. Pasal 31 UUD 45 menyatakan tiap tiap warga Negara
berhak mendapat pengajaran. Pasal 20 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan:
Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian masyarakat. Pada Pasal 24 ayat 2 disebutkan: Perguruan tinggi
memiliki

otonomi

penyelenggaraan

untuk mengelola

pendidikan

tinggi,

sendiri

lembaganya

penelitian

ilmiah,

sebagai
dan

pusat

pengabdian

masyarakat. Pasal 2 ayat 1 butir b, Peraturan Pemerintah nomor 60 tahun 1999


tentang Pendidikan Tinggi menyebutkan bahwa tujuan Pendidikan Tinggi adalah
mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau
kesenian serta mengupayakan pengunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. Kemudian Pasal 3 ayat 1
disebutkan pula bahwa: Perguruan Tinggi dalah lembaga penyelenggara
pendidikan dan penelitian serta pengabdian kepada masyarakat. Selanjutnya Pasal
3,

ayat

4:

Pengabdian

kepada

masyarakat

merupakan

kegiatan

yang

memanfaatkan ilmu pengetahuan dalam upaya memberikan sumbangan demi


kemajuan masyarakat. Pasal 2 ayat 1, KEPMEN DIKNAS Nasional RI
232/U/2000, tentang tujuan dan arah pedidikan tinggi menyebutkan bahwa :
pendidikan akademik bertujuan menyiapkan peserta didik untuk menjadi anggota
masyarakat

yang

memiliki

kemampuan

akademik

dalam

menerapkan,

mengembangkan dan atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan


teknologi, dan /atau kesenian serta menyebarluaskan dan mengupayakan
penggunaannya

untuk

meningkatkan

taraf

kehidupan

masyarakat

dan

memperkaya kebudayaan nasional. Pasal 3, ayat 2 butir b menyatakan bahwa:


progam sarjana diarahkan pada hasil lulusan yang mampu menerapkan ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya sesuai dengan bidang
keahliannya dalam kegiatan produktif dan pelayanan kepada masyarakat dengan
sikap dan perilaku yang sesuai dengan tata kehidupan bersama.

BAB II
RENCANA PROGRAM
2.1

Program Pokok

2.1.1

Pelatihan Sistem Sambungan Kolom Dan Balok Bangunan Rumah

Tinggal
Program pelatihan system sambungan kolom dan balok pada bangunan
rumah tinggal merupakan program yang diperu tukan untuk meningkatkan kualita
para tukang dan juga bangunan rumah tinggal di pasie laweh agar lebih aman pada
5

saat terjadi bencana gempa. Program ini merupakan program yang memerlukan
narasumber yang ahli di bidang struktur kolom dan balok bangunan rumah tinggal
sehingga ileum yang di sampaikan kepada masyrakat lebih bermanfaat dan mudah
dipahami. Program ini merupakan program pemberdayaan masyarakat agar
mampu meningkatkan pengetahuan di bidang strukur bangunan rumah tinggal.
2.1.1.1 Tujuan Kegiatan
a. Untuk meningkatkan kualitas tukang.
b. Untuk menciptakan sambungan yang sesuai dengan SNI.
c. Meningkatkan kesadaran masyrakat akan pentingnya sambungan kolom
dan balok dalam struktur bangunan rumah tinggal.

2.1.1.2 Masalah yang Dipecahkan


a. Mengurangi resiko bangunan yang runtuh akibat gempa.
b. Mengurangi kecurangan tukang/ pekerjaan saat pengerjaan pembesian.
c. Meningkatkan pengetahuan masyrakat tentang strukut kolom dan balok
pada bangunan rumah tinggal.

2.1.1.3 Lokasi dan Waktu Kegiatan


Lokasi kegiatan dilaksanakan di balai pertemuan nagari pasie laweh.
Untuk waktu pelaksanaannya sendiri di mulai pada minggu 1 KKN-PPM dan jam
pelaksanaan dimulia pukul

10.00- selesai.

2.1.1.4 Masyarakat Sasaran


Masyarakat yang menjadi sasaran dari kegiatan ini adalah para tukang
tradisional yang berada di nagari pasie laweh dan masyarakat pasie laweh yang
ingin berpartisipasi di dalamnya.
2.1.1.5 Metode Kegiatan
Dalam pelakasaan program ini metode yang digunakan adalah sosialisasi
yaitu dengan menghadirkan salah satu narasumber yang lebih berpengalaman
mengenai topic rencan program dan kemudian dilakukan workshop sehinggaa
dapat langsung dipahami oleh masyarakat.

2.1.1.6 Hasil yang Diharapkan


Dari rencana program ini diharapakan dapat meningkatkan kualita para
tukang yang berada di nagari pasie laweh dan juga mengurangi resiko bangunan
runtuh akbita gempa dikarenakan sambungan yang tidak benar pada struktur
kolom dan balok.
2.1.2

Sosialisasi Rumah Ramah Gempa


Program sosialisasi rumah ramah gempa merupakan program pokok yang

dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bangunan ramah


gempa terlebih lagi posisi dari daratan sumatera barat merukana daerah patahan
yang suwaktu-waktu akan terjadi gempa. Untuk resiko dari gempa yang
menyebabkan rumah runtuk maka diakana sosialisaki kepada masyarakat akan
paham pentingnya ruumah ramah gempa.
2.1.2.1 Tujuan Kegiatan
a. Mengurangi resiko akan bangunan yang runtuk yang diakibatkan oleh
gempa.
b. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bangunan ramah gempa.
c. Menignkatkan kualitas dari tukang-tukang yang ada di nagari pasie laweh.
d. Menciptakan kualitaas sruktur bangunan yang akan di bangun.
2.1.2.2 Masalah yang Dipecahkan
a. Mengurangi resiko dari runtuhnya bangunan akibat gempa.
b. Mengurangi kecurangan tukan saat pelaksaan pembangunan.
c. Meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya kaulaitas stuktur
bangunan yang akan dibangun.
2.1.2.3 Lokasi dan Waktu Kegiatan
Dalam pelaksanaan program ini dilakukan di salahsatu lokasi pekerjaan
para tukang saat melaksanaan pembanunagn, sedangkan waktu kegiatan sendiri
dilaksanakan pada hari ke dua minggu pertama, dimulai pada pukul 09.00- selesai.
2.1.2.4 Masyarakat Sasaran

Masyarakat yang menjadi sasaran dari kegiatan ini adalah para tukang tradisional
yang berada di nagari pasie laweh dan masyarakat pasie laweh yang ingin
berpartisipasi di dalamnya.
2.1.2.5 Metode Kegiatan
Metode yang dilakukan dalam melaksanakan program ini adalah dengan
cara melakukan diskusi dengan para tukang dan ikut dalam pelaksanaan
pembangunan. Selain itu para tukang juga di berikan bahan berupa buku yang
merupakan petunjuk pembangunan bangunan ramah gempa bedasarkan standar
PU.
2.1.2.6 Hasil yang Diharapkan
Pada program ini diharapakan dapat meningkatkan kualitas banguan yang
baik serta meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya mutu
konstruksi bangunan. Dengan program ini kekhawatiran masyarakat akan rumah
yang roboh akibat gempa dapat di kurangi.
2.1.3

Pengenalan Dan Pelatihan Pembuatan Vertikal Garden


Pengenalan dan pelatihan pembuatan vertikal garden merupakan program

yang bertemakan green architecture yaitu bangunan hijau. Salah satu dari
perwujudan bangunan hijau adalah dengan menggunakan dinding atau pagar
menjadi media untuk di Tanami tanaman atau vertikal garden. Selain perwujudan
dari green architecture, vertikal gareden juga dapat meningkatkan kualitas
laingkungan yang lebih hijau dan asri serta udara di dalam bangunan juga lebih
sejuk karena vertikal garden dapat menyerap panas daru luar bangunan.
2.1.3.1 Tujuan Kegiatan
a. Menciptakan bangunan yang green architecture.
b. Mengenalkan potensi dinding bangunan yang dapat di jadikan tempat
untuk menanam tanaman.
c. Meberdayakan masyrakat agar lebih peduli terhadap lingkungan
rumahnya.

2.1.3.2 Masalah yang Dipecahkan


a. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan KDH (koefisien dasar
bangunan).
b. Mengurangi resiko bangunan yang terlalu panas di siang hari.
c. Mengurangi penggunaan AC pada bangunan.
d. Menjadi solusi tempat menanam tanaman di lahan yang sempit.
2.1.3.3 Lokasi dan Waktu Kegiatan
Lokasi kegiatan dari program ini dilakukan di setiap rumah warga
sehingga lebih komunikatif dan lebih mengena kepada masyarakat. Waktu
pelaksaan program ini dilaksanakan pada minggu 1 hari ke 6.
2.1.3.4 Masyarakat Sasaran
Masyarakat yang menjadi sasaran dalam kegiatan ini adalah masyarakat
yang memiliki rumah dinding beton dan juga memiliki pagar di rumah nya. Hal
ini dikarenakan dalam pemasangan vertikal garden memerlukan kedudukan yang
kokoh pada dinding.

2.1.3.5 Metode Kegiatan


Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah dengan mengunjungi
setiap rumah warga yang memenuhi kualifikasi dan kemudian melakukan diskusi
hingga melibatkan satu KK untuk membuat vertikal garden di masing-masing
rumahnya.
2.1.3.6 Hasil yang Diharapkan
Hasil yang diharapakan dalam kegiatan ini adalah menignkatkan
kesadaran masyarakat akan pentingnya penghijauan pada bangunan dan juga
menciptakan lingkungan yang asri dan hijau di lahan yang terbatas.
2.1.4

Pengenalan Konstruksi Bambu Sebagai Bahan Alternatif Bangunan


Program yang berbasis bamboo konstrution ini merupakan program yang

bertujuan untuk menambah ilmu pengetahuan masyrakata tetnatng material

bamboo yang saat ini sedang berkembang pesat. Selain itu dengan program ini
juga akan meningkatkan produktivitsa masyarakat sehingga masyarakat dapat
memberdayakan bambbo di daerahnya dan mengolahnya hingga menjadi bahan
yang memmpunya daya nilai jual. Memanfaatkan material bamboo sebgaia
alternative bahan banguna

merupaka pemberdayaan masyarakat yang kurang

mampu sehingga dapat memanfaatka material bambbu yang lebih murah dalam
pembuatan rumah tinggal. System konstruksi ini juga di nilai ramah lingkunagn
Karen memanfaatkan material local dan juga lebih murah karena bahannya mudah
di dapat.
2.1.4.1 Tujuan Kegiatan
a. Mengangkat citra bambu dengan memperkenalkan pengetahuan dan
keterampilan pemanfaatan.
b. pelestarian bambu sehingga bamboo bisa mendatangkan manfaat yang
tinggi bagi masyarakat, baik secara ekonomi, ekologi, maupun sosial.

2.1.4.2 Masalah yang Dipecahkan


a. meningkatkan potensi bamboo yang tumbuh di sekitar lahan masyarakat.
b. meningkatkan kualitas masyarakat tentang pemanfaatan bamboo.
c. berpotensi sebagai sumber mata pencaharian dengan mengelola bamboo.

2.1.4.3 Lokasi dan Waktu Kegiatan


Lakis kegiatan dilakukan di lapangan terbuka atau balai pertemuan warga
pasie laweh dan dilaksanakan pada minggu ke 2 KKN-PPM. Waktu pelaksanaan
dimulai pada pukul 15.00- selesai.
2.1.4.4 Masyarakat Sasaran
a. Lembaga

pemerintah

yang

relevan

(BAPPEDA,

Perindustrian,

Lingkungan Hidup, Kehutanan) .


b. Petani bambu, tukang (kayu dan bambu), dan pengrajin.
c. Lembaga swadaya masyarakat yang bersinggungan dengan bambu.
2.1.4.5 Metode Kegiatan

10

Dengan keterbatasan dana dan waktu, maka kegiatan ini akan dibatasi
dalam waktu 1 minggu untuk tahapan persiapan dan pengumpulan masyarakat
pada lingkup nagari pasie laweh Korong kampung ponddok. Kemudian dilakukan
sosialisasi kepada masyarakat dengan pemaparan hasil desain dan contoh materi
yang di dapatkan.
2.1.4.6 Hasil yang Diharapkan
a. Peserta mengenal jenis-jenis bambu dan karakteristiknya sertra prinsipprinsip dasar pengelolaannya dari hulu hingga hilir.
b. Peserta memiliki keterampilan mengenai bambu

dan

dapat

mengembangkannya menjadi bisnis yang mandiri.


2.1.5

Sosialisasi Manfaat Dan Pengaplikasian Bata Ekspos


Sosialisasi manfaat dan pengaplikasian bata ekspos merupakan program

yang mengeluarkan desain arsitektur barupa contok desain yang menggunakan


bata ekspos dan seni dari susuna bata ekspos. Pada program ini mahasiswa
arsitektur akan menawarkan sebuah desain yang baik kepada masyarakat hingga
dapat diterapkan dan menegnalkan manfaat bata ekspsos yakni untuk menambaha
estetika rumah dan juga lebih ekonomis karena tidak lagi memerlukan acian.
Desain tersebut kemudian duwujudkan dengan melibatkan seluruh masyrakat desa
yang ikut berpartisipasi sehingga program ini akan meningkatkan solidaritas
sosial masyarakat pasie laweh. Setelah pengerjaan selasai maka desai tersebut
dapat mejadi contoh inspiratif bagi masyarakat bahwa bata ekspos juga memiliki
nilai keindahan dan juga inspiratif sehingga para tukang dapat melahitkan ide baru
dalam pengerjaan rumah tinggal.
2.1.5.1 Tujuan Kegiatan
a. Meningkatkan potensi dari bata yang di produksi.
b. Menciptakan desain dari bangu bata ekpos yang menjadi isnpirasi pada
tukang.
c. Meningkatkan kualitas sosial masyrakat pasie laweh.

2.1.5.2 Masalah yang Dipecahkan

11

a. Mengurangi dampak negatif dari bata yang dibiarkan hancur.


b. Meningkatkan kesadaran masyarakan akan pentingnya manfaat bata
ekspos.
c. Menciptakan bangunanan yang lebih ekonimis.

2.1.5.3 Lokasi dan Waktu Kegiatan


Lokasi kegiatan dilaksanakan pada lokasi yang akan direncakana
pembuatannya. Waktu kegiatan ini dilaksanakan pada minggu ke 3 KKN-PPM.
Waktu pelaksanaan dimulai pukul 09.00 selesai.
2.1.5.4 Masyarakat Sasaran
Dalam kegiatan ini seluruh masyarakat pasie laweh akan dilibatkan
sehingga meningkatkan sifat solidaritas dan sosial masyrakat pasie laweh.
2.1.5.5 Metode Kegiatan
Metode kegiatan dalam melaksanakan program ini adalah dengan
mengajak warga berkumpul dan berpartisipasi untuk pembuatan bangku dari bata
ekspos berdasarkan desain yang telah direncanakan sebelumnya. Pembuatan
bangku bata ekspos dilakukan secara bersama-sama/ gotong royong.
2.1.5.6 Hasil yang Diharapkan
Hasil dari program ini adalah menciptakan bangunan yang lebih ekonomis
dan juga memiliki nilai seni serta meningkatkan mutu dan manfaat bata yang telah
di produksi oleh masyarkat pasie laweh.
2.2

Program Pokok Tambahan

2.2.1

Peningkatan Kreativitas Masyratakat Dengan Pembuatan Furniture

Dari Barang Bekas


Program peningkatan kreativitas msyarakat dengan pembuatan furniture
dari barang bekas merupakan progam yang mampu meberdayakan masyrakat
terutama ibu-ibu rumah tangga agar lebih bijak dalam memanfaatkan kembali
sampah yang dapat di daur ulang sekaligus menjadi bahan yang dapat
meningkatkan kreativitas sehingga menghasilkan sebuah rpoduk yang bermanfaat
12

dan bernilai daya jual. Penekanan kepada furniture rumah tangga merupakan cara
untuk meningkatkan daya nilai dari sampah tersebut sehingga produk yang
dihasilakan dapat langsung digunakan oleh masyrakat itu sendiri di dalam rumah
nya.
2.2.1.1 Tujuan Kegiatan
e. Mengurangi permasalahan pencemaran lingkungan akibat sampah yang
berlebihan.
f. Meningkatkan kreativitas masyarakat.
g. Memanfaatkan material daur ulang sebagai material furniture rumah
tangga.
h. Menerapkan dan mananamkan pengetahuan tentang 3R (reuse, reduse, dan
recycle) pada masyarkat.
i. Menciptakan lingkungan yang bebas dari limbah sampah.
2.2.1.2 Masalah yang Dipecahkan
d.
e.
f.
g.

Mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah.


Menciptakan lingkungan yang lebih asri.
Memanfaatkan sampah yang dapat di daur ulang.
Meningkatkan kreativitas msayarakat dalam pengolahan sampah menjadi
barang yang bermafaat.

2.2.1.3 Lokasi dan Waktu Kegiatan


Dalam pelaksanaan program ini dilakukan di salah satu rumah warga yang
ingin berpartisipasi, sedangkan waktu kegiatan sendiri dilaksanakan pada hari ke
dua minggu pertama, dimulai pada pukul 09.00- selesai.
2.2.1.4 Masyarakat Sasaran
Masyarakat yang menjadi sasaran adalah ibu-ibu rumah tangga yang
berada di rumah, anak-anak dan juga masyarakat lain yang ingin berpartisipasi
dalam kegiatan tersebut. Sasaran utama ditujukan kepada ibu-ibu rumah tangga
dikarena ibu-ibu rumah tangga dapat memanfaatkan waktu sengangnya menjadi
lebih produktif.
2.2.1.5 Metode Kegiatan

13

Metode yang dilakukan dalam melaksanakan program ini adalah dengan


metode pemaparan langsung contoh-contoh dari furniture rumah tangga yang
terbuat dari barang bekas, sehingga meningkatkan daya minat ibu-ibu rumah
tangga kemudia melakukan workshop sekaligus diskusi untuk meningkatkan daya
kreativitas.
2.2.1.6 Hasil yang Diharapkan
Pada program ini diharapakan dapat meningkatkan kreatifitas ibu-ibu
rumah tangga dan juga meningkatkan produktifitas ibu-ibu rumah tangga di waktu
senggang. Program ini juga dapat menjadi kegiatan sosialiasi ibu-ibu di nagari
pasie laweh.
2.3

Program Bantu

2.3.1

Kegiatan membuat kelompok belajar dari kelas 1 sampai kelas 3


Program ini membantu kepada siswa dan siswi yang kelas 1 sampai 3

sekolah dasar ( SDN KLS1) untuk kegiatan belajar dirumah.


2.3.1.1 Tujuan Kegiatan
a. Agar siswa dan siswi bisa bertanya pelajaran yang dia tidak ketahui di
sekolahnya.
b. Meningkatkan kepandaian siswa.
c. supaya siswa dan siswi tidak canggung di awal pertama masuk sekolah.
2.3.1.2 Masalah Yang Dipecahkan
a. mengurangi kebosanan anak-anak dalm belajar
b. mengurangi sikap anak-anak yang kurang berminat dalam belajar
c. membentuk anak-anak yang aktif dalam berkelompok
2.2.1.3 Lokasi dan Waktu Kegiatan
Dalam pelaksanaan program ini dilakukan di salah satu rumah warga yang
ingin berpartisipasi, sedangkan waktu kegiatan sendiri dilaksanakan pada hari ke
dua minggu pertama, dimulai pada pukul 09.00- selesai.
2.2.1.4 Masyarakat Sasaran

14

Masyarakat yang menjadi sasaran adalah anak-anak yang baru masuk


sekolah dasar. Belajar menggenal uruf dan cara membaca, ada juga anak yang
masi teka yang inggin ikut belajar.
2.2.1.5 Metode Kegiatan
Secara ringkas prosedur kegiatan dengan 3 tahap urutan sebagai berikut:
a. Tahap persiapan
Bentuk persiapan yang dilakukan adalahrapat koordinasi dengan Korong
kampung pondok, persiapan materi dan bentuk acara, penyediaan alat dan bahan.
b. Tahap pelaksanaan
Setelah perlengkapan mengajar di siapkan dan anak- anak sudah datang
baru di mulai mengajar
c. Tahap evaluasi
Pada tahapan evaluasi, kegiatan yang dilakukan adalah penyampaian
laporan kepada korong tentang hasil kegiatan serta tindak lanjut animo
masyarakat terhadapa kegiatan yang telah di laksanakan.

2.2.1.6 Hasil yang Diharapkan


Pada program ini diharapakan dapat meningkatkan kreatifitas anak-anak
dan juga minat belajar anak. Menciptakan generasi yang lebih aktif dalam belajar
dan menulis.

15

BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM
3.1

Program Pokok

3.1.1

Hasil Yang Dicapai Dan Tindak Lanjut


Setelah melaksanakan kelima program pokok yang direncanakan

sebelumnya, hasil yang di capai dari beberapa program yang telah di laksanakan
adalah tanggapan baik masyarakat dengan sosialisasi program yang telah di
laksanakan dengan meninggalkan bahan materi berupa buku petunjuk, dalam
bentuk presentsi, dan juga pengerjaannya secara bersama-sama. Dari hasil yang
dicapai tersebut maka tindak lanjut yang ada di masyarakat adalah dengan
melakukan penerapannya secara berkelanjutan seperti pembuatan mading yang
merupakan furniture dari barang bekas yang dilaukan oleh siswa-siswi SMP N 3
Lubuk Alung, para tukang yang mulai menerapkan pengerjaan pembangunan
dengan sambungan yang sesuai standar PU.
Selain program pokok, program bantu dan tambahan juga mencapai target
dalam hal minat belajar anak-anak serta sosialisasi terhadap masyarakat setempat
yang menerima dengan baik setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa
KKN-PPM 2016 Universitas Bung Hatta dan juga kegiatan masyarakat juga turut
mengundang mahsiswa KKN-PPM.

16

3.1.2

Faktor Pendukung dan Penghambat


Saat pelaksanaan program berlansung terdapat factor pendukung dan

penghambat sebagi berikut:


a. Faktor pendukung
Faktor pendukung dari kegiatan adalah inisiatif dari perangkat desa dan
juga masyarakat yang cukup baik saat program dilaksanakan. Ditambah lagi para
peserta dari sasaran program yang telah dilaksanakan memberikan respon yang
baik.
b. Faktor penghambat
Yang

menjadi

faktor

penghambat

dari

program

kegiatan

yang

dilaksanakana adalah minimnya media yang digunakan serta kurangnya salinan


bahan materi yang akan disampaikan. Ditambah lagi dengan penyesuaian jadwal
untuk melakukan sosialisasi yang cukup rumit dikarenakan setiap masing-masing
warga memiliki jadwal kesibukan yang berbeda-beda.

3.2

Program Pokok Tambahan

3.2.1

Hasil Yang Dicapai Dan Tindak Lanjut


Hasil yang dicapai dari program pokok tambahan ynag telah dilaksanakan

adalah masyarakan dan anak-anak mulai menegrti tahap awal dari pengolahan
samapah serta meningkatnya kreatifitas anak-anak dalam mengolah sampah
menjadi bahan yang memiliki nilai guna dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut maka anak-anak diikutkan
dalam pembuatan mading dari barang bekas dan juga memperliahtkan beberapa
culikan video yang menarik dalam pengolahan sampah sehingga anak-anak dan
juga masyarakat lebih tertarik lagi dalam mengolah sampah dan mulai memilahmilah sampah sehingga sampah tidak dibuang sembarangan.
3.2.2

Faktor Pendukung Dan Penghambat

17

Dari evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan, yang menjadi factor


pendukung kegiatan tersebut adalah apresiasi dari pihak sekolah SMP N 3 Lubuk
Alung yangmenyediakan media berupa infokus dan juga speaker untuk
mempermudah dalam melaksanakan sosialisasi serta bahan dan alat yang
digunakan mudah didapatkan.
Yang menjadi factor penghambat dari kegiatan tersebut adalah karakter
dari anak-anak dan masyarakat yang mudah bosan sehingga saat pemaparan dan
pelaksanaan program anak-anak dan masyarakat mudah bosan datmabh lagi waktu
kegiatan yang dilaksanakan pada siang hari.

3.3

Program Bantu

3.3.1

Hasil Yang Dicapai Dan Tindak Lanjut


Berdasarkan hasil evaluasi setelah program bantu dilaksanakan, hal yang

dicapai dalam kegiatan tersebut adalah meningkatkan minat belajar dan melunis
anak-anak dalam kegiatan tersebut, menciptakan karakter anak didik yang cukup
peka dengan lingkungan sekitar serta dapat merangkai kata untuk membuat
sebuha puisi. Dari program tersebut maka tindak lajut nya adalah denagn
menyediakan mading di sekolah yang menggunakan barang bekas dan juga hasil
dari kreatifitas anak-anak sehingga setiap hasil karya anak-anak yang dipilih atau
yang terbaik dapat ditempelkan pada mading sebagai bentuk penghargaan.
3.3.2

Faktor Pendukung Dan Penghambat


Pada kegiatan program bantu yang dilaksanakan pada minggu pertama

KKN-PPM sehingga anak-anak sekolah yang masih libur memiliki semangat


untul belajar dalam kelompoknya. Ditambah lagi dukungan orang tua anak yang
memberikan izin dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
Faktor penghambat kegiatan program bantu adalah tempat belajar yang
kurang kondusif yang dilaksanakan ddi teras rumah serta media pembelajaran

18

yang cukup sedwerhanan yang berupa papan tulis kecil dan spidol sehingga
nyelitkan dalam pemaparan materi yang akan diberikan.

BAB IV
PENUTUP
4.1

Kesimpulan
Program pokok yang dilaksanakan merupakan program pokok yang

merupakan program yang sesuai dengan program studi dari mahasiswa yang
bersangkutan yaitu program studi arsitektur. Program pkok yang dilaksanakan
adalah program yang berhubungan dengan desain dan pemberdayaan masyarakat
sehingga materi yang disampakan dapat menignkatkan wawasan masyarakat akan
dunia desain dan konstruksi.
4.2

Kritik Dan Saran


Kegiatan KKN-PPM merupakan kegiatan yang cukup baik dalam

peninkatan softskil dan hardskil mahasiwa, terlebih lagi dalam hal teknik
komunikasi mahasiswa dengan social masyarakat yang baru.
Alangka lebih baik lagi jika waktu pelaksanaan KKN-PPM juga
memperhatikan event atau kegiatan umum yang akan dilaksanakan sehingga
mahasiswa dapat dengan mudah menyesuaikan program dan ikut berkontribuci
dalam kegiatan tersebut.
19

DAFTAR PUSTAKA
https://mulyantogoblog.files.wordpress.com/2008/07/perencanaan-bangunanrumah-sederhana-tahan-gempa.pdf
http://ciptakarya.pu.go.id/dok/hukum/pedoman/pedoman_pembangunan_tahan_ge
mpa.pdf
http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/36155067/Vertical_Garden_S
ederhana_RAIS.pptx?
AWSAccessKeyId=AKIAJ56TQJRTWSMTNPEA&Expires=1468606196
&Signature=rUI73w8rHEZDVCWtgSrRAnOFVuU%3D&responsecontent-disposition=attachment%3B%20filename
%3DVertical_Garden_Sederhana_RAIS.pptx
http://www.indogreenwall.com/id/images/pdf/Berocok%20Tanam%20Taman
%20Vertikal.pdf
http://psbtik.smkn1cms.net/bangunan/teknik_bangunan_gedung/teknik_gambar_b
angunan/menggambar_ikatan_batu_bata.pdf
http://s3.amazonaws.com/ppt-download/babiiiiii-130827114129-phpapp01.docx?
response-contentdisposition=attachment&Signature=NQJY6j5t9YRt2mZvDdDeiSqUL5k
20

%3D&Expires=1463200747&AWSAccessKeyId=AKIAJ6D6SEMXSAS
XHDAQ

LAMPIRAN

Diskusi dengan DPL

21

Pelepasan di kantor nagari

Program bantu mengajak anak- untk gemar membaca dan menulis serta berhitung

22

Diskusi dengan bapak kepala Korong dan ketua pemuda

Sosialisasi menggambar arsitektur

23

Sosialisasi pembuatan furniture dari barang bekas

Gotong royong di kantor Korong

24

Sosialisasi penggerukan sedimentasi bendungan

Sosialisasi pengenalan dan manfaat vertikal garden

25

Pembuatan mading untuk SMP 3 Lubuk Alung

Sosialisasi rumah ramah gempa, konstrtuksi bamboo dan juga sambungan kolom
dan balok kepada tukang setempat

26

Sosialisasi bata ekspos dan pengujian mutu bata

Penyerahan desain tempat duduk dari susunan bata ekspos

27

Penyelenggaraan didikan subuh

28

Anda mungkin juga menyukai