Anda di halaman 1dari 4

MENTERI KESEHATAN

MENTERI
REPUBLIKKESEHATAN
INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR HK.02.02/MENKES/251/2015
TENTANG
PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN ANESTESIOLOGI
DAN TERAPI INTENSIF
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa pelayanan kesehatan anestesiologi dan terapi intensif


dilakukan sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan
profesi, dan standar prosedur operasional;
b. bahwa standar profesi dan standar pelayanan profesi
dituangkan dalam bentuk panduan praktik klinis
bagi
dokter anestesiologi dan terapi intensif yang disusun oleh
organisasi profesi dan disahkan oleh Menteri Kesehatan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan
Menteri Kesehatan tentang Pedoman Nasional Pelayanan
Kedokteran Anestesiologi dan Terapi Intensif;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun

2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik


Indonesia Nomor 4431);
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun
2008
tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4916);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia
Nomor 5063);
4. Undang-Undang
Nomor
23
Tahun
2014
tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587);

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga


Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5607);
6. Peraturan
Menteri
Kesehatan
Nomor
519/Menkes/Per/III/2011
tentang
Pedoman
Penyelenggaraan
Pelayanan
Anestesiologi dan Terapi
Intensif
di Rumah Sakit (Berita
Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 224);
7. Peraturan
Menteri
Kesehatan
Nomor
2052/Menkes/PER/X/2011
tentang Izin Praktik dan
Pelaksanaan Praktik Kedokteran (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 671);

MEMUTUSKAN :
Menetapkan

KESATU

KEPUTUSAN
MENTERI
KESEHATAN
TENTANG
PEDOMAN
NASIONAL
PELAYANAN
KEDOKTERAN
ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF.

Mengesahkan dan memberlakukan


Pedoman
Nasional
Pelayanan Kedokteran Anestesiologi dan Terapi Intensif
sebagaimana
tercantum
dalam
Lampiran
yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan
Menteri ini.

KEDUA

Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Anestesiologi


dan Terapi Intensif merupakan panduan bagi dokter
spesialis
anestesiologi
dan
terapi
intensif
dalam
penatalaksanaan pelayanan yang efektif dan efisien
terhadap jaminan kualitas, keamanan, dan pembiayaan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan anestesiologi dan
terapi intensif.

KETIGA

Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Anestesiologi


dan Terapi Intensif sebagaimana dimaksud dalam
Diktum Kedua dijadikan acuan penyusunan standar
prosedur operasional di setiap fasilitas
pelayanan
kesehatan.

KEEMPAT

KELIMA

Kepatuhan terhadap
Pedoman
Nasional
Pelayanan
Kedokteran Anestesiologi dan Terapi Intensif menjamin
pemberian pelayanan kesehatan dengan upaya terbaik
di fasilitas pelayanan kesehatan.
:

Menteri
Kesehatan,
Gubernur,
Bupati/Walikota
melakukan
pembinaan
dan
pengawasan
terhadap
pelaksanaan Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran

Anestesiologi dan
organisasi profesi.

Terapi

Intensif

dengan

melibatkan

Thank you for using www.freepdfconvert.com service!


Only two pages are converted. Please Sign Up to convert all pages.
https://www.freepdfconvert.com/membership

Anda mungkin juga menyukai