Anda di halaman 1dari 5

Fluter atrium

Terjadi bila ada titik focus di atrium yang menangkap irama jantung dan membuat
impuls antara 220 sampai 350 kali permenit. Karakter penting pada disritmia ini
adalah terjadinya penyekat tetapi terhadap nodus AV, yang mencegah penghantaran
beberapa impuls. Penghantaran impuls melalui jantung sebenarnya masih normal,
sehingga kompleks QRS tak terpengaruh. Inilah tanda penting dari disritmia tipe ini,
karena hantaran 1:1 impuls atrium yang dilepaskan 220 350 kali permenit akan
mengakibatkan fibrilasi ventrikel, suatu disritmia yang mengancam nyawa.
Karakteristik :

Frekwensi : frekwensi atrium antara 220 sampai 350 kali denyut per menit.

Irama : Reguler atau ireguler, tergantung jenis penyekatnya (misalnya 2:1, 3:1
atua kombinasinya).

Gelombang P : Tidak ada, melainkan diganti oleh pola gigi gergaji yang
dihasilkan oleh focus di atrium yang melepaskan impuls dengan cepat.
Gelombang ini disebut sebagai gelombang F.

Kompleks QRS : Konfigurasinya normal dan waktu hantarannya juga normal.

Gelombang T : Ada namun bisa tertutup oleh gelombang flutter.

Penanganan yang sesuai sampai saat ini untuk flutter atriuma dalah sediaan
digitalis. Obat ini akan menguatkan penyekat nodus AV, sehingga memperlambat
frekwensinya. Quinidin juga dapat diberikan untuk menekan tempat atrium
ektopik.penggunaan digitalis bersama dengan quinidin biasanya bisa merubah
disritmia ini menjadi irama sinus. Terapi medis lain yang berguna adalah penyekat
kanal

kalsium

dan

penyekat

beta

adrenergic.

Bila terapi medis tidak berhasil, fluter atrium sering berespons terhadap kardioversi
listrik.

Kontraksi Prematur Ventrikel ekstrasistol ventrikel


Kontraksi ventrikel premature (PVC) terjadi akibat peningkatan otomatisasi sel otot
ventrikel. PVC bisa disebabkan oleh toksisitas digitalis, hipoksia, hipokalemia,
demam,

asidosis,

latihan,

atau

peningkatan

sirkulasi

katekolamin.

PVC jarang terjadi dan tidak serius. Biasanya pasien merasa berdebar-debar teapi
tidak ada keluhan lain. Namun, demikian perhatian terletak pada kenyataan bahwa
kontraksi premature ini dapat menyebabkan disritmia ventrikel yang lebih serius.
Pada pasien dengan miokard infark akut, PVC bisa menjadi precursor serius
terjadinya takikardia ventrikel dan fibrilasi ventrikel bila :

Jumlahnya meningkat lebih dari 6 per menit

Multi focus atau berasal dari berbagai area di jantung.

Terjadi berpasangan atau triplet

Terjadi pada fase hantaran yang peka.

Gelombang T memeprlihatkan periode di mana jantung lebih berespons terhadap


setiap denyut adan tereksitasi secara disritmik. Fase hantaran gelombang T ini
dikatakan

sebagai

fase

Karakteristik :

Frekwensi : 60 sampai 100 denyut per menit.

yang

peka.

Gelombang P : Tidak akan muncul karena impuls berasal dari ventrikel.

Kompleks QRS : Biasanya lebar dan aneh, berdurasi lebih dari 0, 10 detik.
Mungkin berasal dari satu focus yang sama dalam ventrikel; atau mungkin
memiliki berbagai bentuk konfigurasi bila terjadi dari multi focus di ventrikel.

Hantaran : Terkadang retrograde melalui jaringan penyambung dan atrium.

Irama : Ireguler bila terjadi denyut premature.

Klasifikasi ekstrasistol ventrikel

Untuk mengurangi iritabilitas ventrikel, harus ditentukan penyebabnya dan bila


mungkin, dikoreksi. Obat anti disritmia dapat dipergunakan untuk pengoabtan
segera atau jangka panjang. Obat yang biasanya dipakai pada penatalaksanaan
akut adalah lidokain, prokainamid, atau quinidin mungkin efektif untuk terapi jangka
panjang.

Ekstrasistol atrium

Premature atrial beats

Terjadi karena adanya impuls yang berasal dari atrium yang timbul secara
prematur

Tidak mempunyai arti klinis namun dapat menjadi pencetus takikardi


supraventrikular

Gambaran EKG

Ekstrasistol selalu mengikuti irama dasar

Irama

: Tidak teratur, karena ada gelombang yang timbul lebih dini

Frekwensi

: Tergantung irama dasar

Gelombang P

Interval PR

Gelombang QRS : Normal

: Bentuk berbeda dari gelombang P irama dasar

: Normal, bisa juga memendek

Anda mungkin juga menyukai