Oleh :
FEBRIAN PARLANGGA M
ABSTRACT
Objective
Study design
Method
: Hasil wawancara langsung dengan salah satu residen yang sedang menjalani terapi di RSKO
Cibubur dan berdasarkan beberapa study literature.
Discussion
:Berbagai macam faktor serta berbagai macam tahapan untuk menuju pecandu narkotika
menyebababkan meningkatnya penyalahgunaan narkotika dan pecandu narkotika, yang
mana jika diketahui secara dini dapat menekan angka penggunaan dari kecanduan narkotika
terutama pada kalangan produktif. Penyalahgunaan narkoba terus meningkat dari hari ke hari
bahkan kian merajalela, sehingga akan memberikan dampak negative pada masa depan
pencandu narkotika tersebut, dari awalnya hanya mencoba untuk pertama kali, kedua kali,
ketiga kali dan seterusnya, dari awal hanya mencoba punya teman dilingkungan yang
menggunakan narkotika, hingga membeli narkotika dengan uang sendiri, hingga akhirnya
menimbulkan efek kecanduan dari pengguna narkotika. Berbagai macam faktor dalam
tahapan menuju pecandu narkotika berpengaruh besar sehingga seseorang pecandu menjadi
kecanduan narkotika
Conclusion
: Narkotika memiliki berbagai macam golongan dan efek yang dapat ditimbulkan,lingkungan
pergaulan yang salah dorongan pribadi seseorang untuk mencoba hal baru, kurangnya
dorongan keluarga untuk menjauhi narkotika, pendapatan yang mencukupi untuk pembelian
narkotika, hingga hilangnya rasa was was akan jeratan hukum dikarenakan backup keluarga
menyebabkan untuk terus menggunakan narkotika, merupakan beberapa faktor yang memicu
penyalahgunaan hingga menjadi pecandu dari narkotika tersebut.
Keywords
: Narkotika
Tahap
Pecandu
PENDAHULUAN :
Narkotika dan Obat-obatan terlarang (NARKOBA) atau Narkotik, Psikotropika, dan
Zat Aditif (NAPZA) adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan /
psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan
fisik dan psikologi.
Narkotika menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika, yaitu zat atau obat yang berasal
dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan
rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. (BNN 2014)
Dalam dunia medis berbagai macam jenis narkotika dapat dipakai untuk tindakan
medis dalam tahapan serta standar tertentu yang aman pada tubuh manusia melalaui berbagai
macam penelitian para pakar serta ahli dalam bidang farmakologi. Sebagai contoh golongan
opioid dapat dipakai sebagai analgetik kuat untuk kasus kasus tertentu yang membutuhkan
analgetik kuat, tetapi banyak dari masyarakat yang kurang bahkan tidak mengetahui bahaya
dari penyalahgunaan narkotika tersebut.
3. Dengan narkoba dan menyesuaikan diri dengan narkoba itu sehingga menuntut dosis
yang lebih tinggi. Bila dosis tidak dinaikkan narkoba itu tidak akan bereaksi, tetapi
malah membuat pemakainya mengalami sakaw.
Pandangan
Islam
tentang
hukum
penggunaan
narkoba
adalah
haramnya
- -
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melarang dari segala yang memabukkan dan
mufattir (yang membuat lemah) (HR. Abu Daud no. 3686 dan Ahmad 6: 309.Syaikh Al
Albani mengatakan bahwa hadits ini dhoif). Jika khomr itu haram, maka demikian pula
dengan mufattir atau narkoba. (Tausikal Muhammad A. 2012)
Para ulama sepakat haramnya mengkonsumsi narkoba ketika bukan dalam keadaan
darurat. Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, Narkoba sama halnya dengan zat yang
memabukkan diharamkan berdasarkan kesepakatan para ulama. Bahkan setiap zat yang dapat
menghilangkan akal, haram untuk dikonsumsi walau tidak memabukkan (Majmu Al
Fatawa, 34: 204).
Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu (QS. An Nisa: 29).
Dua ayat di atas menunjukkan akan haramnya merusak diri sendiri atau
membinasakan diri sendiri. Yang namanya narkoba sudah pasti merusak badan dan akal
seseorang. Sehingga dari ayat inilah kita dapat menyatakan bahwa narkoba itu haram.
ada ditangannya dan dia tusukkan ke perutnya di neraka Jahannam dalam keadaan kekal
selama lamanya (HR Bukhari no. 5778 dan Muslim no. 109).
Hadits ini menunjukkan akan ancaman yang amat keras bagi orang yang
menyebabkan dirinya sendiri binasa. Mengkonsumsi narkoba tentu menjadi sebab yang bisa
mengantarkan pada kebinasaan karena narkoba hampir sama halnya dengan racun. Sehingga
hadits ini pun bisa menjadi dalil haramnya narkoba.
4. Dengan narkoba dan menyesuaikan diri dengan narkoba itu sehingga menuntut dosis
yang lebih tinggi. Bila dosis tidak dinaikkan narkoba itu tidak akan bereaksi, tetapi
malah membuat pemakainya mengalami sakaw.
5. Selalu diawali dengan coba coba (eksperimental user) untuk memenuhi rasa ingin
tahu atas bujukan orang lain
6. Dilanjutkan dengan menjadi pemakai sosial (social user) untuk memenuhi rasa ingin
tahu atas bujukan orang lain
7. Meningkatkan menjadi pemakai situasional (situasional user), menggunakan narkoba
pasa situasi tertentu, misalnya sedang kesal, bermasalah, sedih, kecewa, dll.
8. Pemakaian menjadi semakin sering, yaitu tahap penyalahgunaan (abuse), frekuensi
penggunaan semakin meningkat, tidak perlu ada orang lain atau sedang bermasalah.
9. Puncaknya adalah tahap ketergantungan(dependent), dimana penggunaan narkoba
menjadi suatu kebutuhan, bila tidak dipenuhi timbul keadaan yang sangat
menyakitkan, baik secara fisik, maupun psikis.
10. Hingga akhirnya menyebabkan seseorang yang memakai narkoba sulit untuk bisa
berhenti serta jauh dari narkoba tanpa program rehabilitasi dari pihak yang kompeten
11. Dengan mengetahui tahapan menuju pecandu narkoba diharapkan kita dapat
mencegah dan serta bisa menekan angka pemakaian narkoba secara dini.
DAFTAR PUSTAKA
1. BNN, 2009. : Advokasi pencegahan penyalahgunaan narkoba. BNN-RI 2009
2. Ayub aswad, tahapan menjadi pecandu narkoba 2011
3. An Nawazil fil Asyribah, Zainal Abidin bin Asy Syaikh bin Azwin Al Idrisi Asy
Syinqithiy, terbitan Dar Kunuz Isybiliya, cetakan pertama, tahun 1432 H, hal. 205229.
4. Tuasikal Muhammad A. 2012. Narkoba dalam Pandangan Islam. Diunduh
tanggal 15 November 2015 dari http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/narkobadalam-pandangan-islam.html
5. Badan narkotika nasional, pengertian narkoba. Diunduh 15 november 2015 dari
http://dedihumas.bnn.go.id/read/section/artikel/2014/03/10/929/pengertiannarkoba