Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Transistor pada mata
pelajaran Fisika. Tak lupa shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita kepada Nabi
besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut pengikutnya sampai akhir
zaman.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun guna perbaikan dimasa
mendatang.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang telah diberikan dan
semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.

Simpang Kanan,

Agustus 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I ..........................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................1
a.

Indentifikasi Masalah.........................................................................2

b. Rumusan Masalah...............................................................................2
c.

Tujuan Penulisan................................................................................2
BAB II .........................................................................................................3
PEMBAHASAN..........................................................................................3

a.

Pengertian Transistor.........................................................................3

b. Jenis-jenis Transistor.........................................................................4
c.

Fungsi Transistor...............................................................................8

d. Cara Menentukan Kaki dan Jenis Transistor..................................10


BAB III......................................................................................................13
PENUTUP................................................................................................13
a.

Kesimpulan .....................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................14

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komponen elektronika merupakan sebuah alat yang menjadi pendukung atau bagian dari
rangkaian elektronik yang bisa bekerja sesuai dengan fungsinya. Komponen elektronika ini dapat
berupa kapasitor, transistor, resistor, dioda, lampu, PCB, CCB dan lain-lain. Semua komponen
elektronika tadi di lekatkan pada sebuah papan rangkaian elektronik dengan menggunakan soder
atau mungkin tidak melekat pada papan rangkaian namun dihubungkan dengan kabel.
Komponen elektronika terdiri dari satu atau lebih bahan elektronika yang terdiri dari satu
atau lebih bahan-bahan elektronika yang disatukan. Masing-masing rangkaian
elektronik memiliki fungsi yang berbeda-beda bergantung pada komponen-komponen
elektronika yang terpasang pada rangkaian tersebut.
Masing-masing komponen elektronika bentuk, ukuran, dan memiliki fungsi yang
berbeda-beda seperti mengatur arus dan tegangan, menyekat arus,meratakan arus, memperkuat
sinyal dan lain-lain.
Transistor merupakan salah satu komponen elektronika, dalam mempelajari ilmu
elektronika perlu sekali untuk memahami apa itu transistor. Karena sebagian besar komponen
rangkaian elektronik memiliki transistor maka dari itu seorang yang belajar ilmu elektronika
harus mempelajari terlebih dahulu komponen-komponen elektronika salah satunya adalah
transistor.
Transistor ditemukan pertama kali oleh William Shockley, John Barden, dan W. H
Brattain pada tahun 1948. Mulai dipakai secara nyata dalam praktek mereka pada tahun 1958.
Sebelum transistor ditemukan, teknologi pada masa itu menggunakan sebuah alat berbentuk
tabung berukuran ibu jari tangan orang dewasa yang di dalamnya terdapat ruang vakum yang
disebut dengan vacum tubes. Teknologi tersebut sudah dipergunakan pada komputer pertama di
dunia.

1.1 Identifikasi Masalah

Banyak Masyarakat yang tidak mengerti atau kurang tahu tentang Transistor.
Banyak Masyarakat yang tidak tahu jenis-jenis Transistor.
Banyak Masyarakat yang tidak tahu fungsi Transistor.
Banyak Masyarakat yang tidak tahu menentukan kaki dan jenis Transistor

1.2 Rumusan Masalah


Apa pengertian dari Transistor?
Apa saja jenis-jenis dari Transistor?
Apa saja fungsi dari Transistor?
Bagaimana cara menentukan kaki dan jenis Transistor?

1.3 Tujuan Penulisan


Mengetahui pengertian dari Transistor.
Mengetahui jenis-jenis dari Transistor.
Mengetahui fungsi dari Transistor.
Mengetahui dan bisa menentukan kaki dan jenis Transistor.

BAB II
PEMBAHASAN
2.

2. 1 Pengertian Transistor

Menurut Wikipedia Indonesia (2013) Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai
sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan,
modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya . sedangkan apabila ditinjau dari segi bahasa
transistor berasal dari dua kata yang memiliki arti berbeda yaitu transfer yang berarti
penyaluran atau pemindahan dan resistor yang berarti penghambat. Sedangkan transistor
menurut dasarelektronika.com (2013) adalah suatu pemindahan atau peralihan bahan setengah
penghantar menjadi penghantar pada suhu atau keadaan tertentu. Jadi bisa dikatakan transistor
adalah alat semi konduktor yang berguna untuk penguat, penyambung, stabilisasi modulasi
sinyal dan lain-lain pada suhu atau keadaan tertentu.
Transistor terdiri dari dua macam dioda, dan banyak dibuat dari bahan-bahan seperti
germanium, silikon dan garnium arsenide. Menurut Fajar (2010) kemasan dari transistor itu
sendiri biasanya terbuat dari Plastik, Metal, Surface Mount, dan ada juga beberapa transistor
yang dikemas dalam satu wadah yang disebut IC (Intregeted Circuit). Di kehidupan nyata
transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur
arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya. Transistor merupakan komponen yang
sangat penting dalam dunia elektronik modern. Pada rangkaian analog, transistor digunakan
dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog dapat berupa pengeras suara, sumber listrik stabil,
dan penguat sinyal radio. Pada rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar
berkecepatan tinggi dan beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga
berfungsi sebagai logic gate, dan memori.

Gambar 1.1 Transistor

2. 2Jenis-jenis Transistor
Sama halnya dengan komponen elektronika yang lain, transistor juga memiliki jenis yang
berbeda-beda. Menurut Fathi (2011) Jenis-Jenis Transistor yang paling umum dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu Transistor Bipolar dan Transistor Efek Medan. Jenis transistor tersebut
sangat mempengaruhi rangkaian yang terdapat transistor tersebut, beberapa rangkaian yang
sangat dipengaruhi oleh jenis transistor yang digunakan atau dipasang adalah rangkaian
amplifier, rangkaian audio, rangkaian saklar , rangkaian tegangan tinggi dan lain-lain.
1. Transistor Bipolar (Transistor Dwikutub)
Transistor jenis ini banyak sekali digunakan pada peralatan-peralatan elektronik di
sekitar. Transistor ini memiliki 3 kaki yang berbeda-beda kaki pertama diberi nama Basis atau
biasanya dengan kode (B), kaki Emitor atau (E), dan kaki Kolektor (K).

Gambar 1.2 Transistor


Transistor bipolar ini terdiri dari dua jenis apabila di tinjau dari jenis susunan lapisan yang ada di
dalam transistor tersebut.
a. Transistor Jenis PNP
Transistor jenis ini terdiri dari dua lapis bahan semi konduktor jenis P dan satu lapis
bahan konduktor jenis N. Menurut Wikipedia Inonesia (2013) Arus kecil yang meninggalkan

basis pada moda tunggal emitor dikuatkan pada keluaran kolektor. Dengan kata lain transistor
jenis PNP akan hidup atau bekerja saat Basis lebih rendah dari pada Emitor. Lambang transistor
ini memiliki tanda panah yang menunjuk ke dalam pada kaki Emitor (E).

Gambar 1.3 Transistor PNP


b. Transistor Jenis NPN
Transistor NPN terdiri dari dua lapis bahan semi konduktor jenis N, dan satu lapis bahan
semi konduktor jenis P. Transistor jenis ini banyak digunakan karena pergerakan elektron pada
bahan semi konduktor lebih tinggi sehingga memungkinkan operasi arus besar dan kecepatan
tinggi. Cara kerja transistor ini berlawanan dengan transistor jenis PNP, atau dengan kata lain
transistor jenis NPN akan bekerja saat Basis lebih tinggi daripada Emitor. Lambang transistor ini
memiliki tanda panah yang menunjuk ke luar pada kaki Emitor.

Gambar 1.4 Transistor NPN dan Kakinya


2. Transistor Efek Medan (Transistor FET)
Transistor jenis ini bekerja dengan prinsip mengalirkan aliran elektron dari tegangan.
Menurut komponenelektronika.org (2012) FET beroperasi dengan efek medan listrik pada
aliran elektron melalui satu jenis bahan semikonduktor. Sama dengan transistor bipolar,
transistor efek medan ini memiliki 3 kaki yang diberi nama Drain (D), Source (S) dan Gate (G).
Sistem kerja dari transistor ini adalah dengan cara mengendalikan arus aliran elektron dari
terminal Source ke Drain melalui saluran dengan menggunakan tegangan yang diberikan oleh
terminal Gate. Saluran tersebut terbuat dari bahan semikonduktor jenis N dan P.
Transistor FET ini memiliki 2 jenis yaitu Enhancement Mode dan Depletion Mode.
Kedua jenis transistor FET tersebut menandakan polaritas tegangan pada Gate dibandingkan
dengan Source saat transistor menghantarkan listrik. Contoh pada depletion mode Gate negatif
dibandingkan dengan Source, sedangkan pada enhancement mode Gate positif. Apabila tegangan

pada Gate di rubah menjadi positif maka aliran arus kedua mode di antara Source dan Drain akan
meningkat.

Gambar 1.5 Transistor Efek Medan (FET)


2.3 Fungsi Transistor
Transistor memiliki beberapa fungsi di antaranya adalah :
Amplifier : Penguat
Mixer
: Mencampur Frekuensi
Rectifier : Penyearah
Switcher : Penghubung (saklar)
Oscilater : Pembangkit getaran
Contoh Rangkaian Elektronik Menggunakan Transistor

Gambar 1.6 transistor Sebagai Gerbang NOT

Gambar 1.7 Transistor Sebagai Gerbang AND

Gambar 1.8 Transistor Sebagai Gerbang OR

Gambar 1.9 Transistor Sebagai Oscilator


2.3 Menentukan Kaki dan Jenis Transistor
Untuk menentukan jenis transistor dan ketiga kakinya maka dapat menggunakan dua
cara, yang pertama dengan melihat pada datasheetnya. Sedangkan yang kedua dengan
melakukan pengukuran/ tes kondisi menggunakan AVOmeter/ multitester. Pada kesempatan kali
ini kami akan menjelaskan cara kedua yaitu dengan melakukan tes kondisi menggunakan
multitester, yaitu:

1. Menentukan Kaki Basis, Sekaligus Menentukan Jenis Transistor.


Untuk menentukan kaki basis kita harus tau karakter kaki basis ini, yaitu yang dimiliki
pada jenis PNP. Pada tahap ini kita harus memisalkan kaki-kaki transistor tersebut dengan nama
lain, sebagai contoh kaki 1, kaki 2, dan kaki 3. Kemudian atur multitester ke Ohm meter x10 atau
x10 0 kemudian kita cari kaki basis dengan:
Hubungkan probe merah ke salah satu kaki, misal kaki 1 kemudian probe hitam
dihubungkan ke kedua kaki yang lain, apabila multitester memberikan nilai ukur resistansi yang
rendah (jarum bergerak lebar) pada keduanya maka kaki 1 adalah kaki basis untuk transistor PN
P. Dan N PN apabila probe pada posisi kaki 1 adalah probe hitam dengan hasil ukur seperti
sebelumnya. Jika hanya pada satu kaki 2 atau 3 saja yang bergerak kemungkinan basis-nya 2

atau 3. Ulangi lagi, carilah konfigurasi sampai diketemukan jarum multitester bergerak semua.
Pastikan basis sudah ketemu dan jenis transistor NPN atau PNP:

Gambar 2.0 Menentukan Basis dan Jenis Transistor

NPN : Kaki basis probe hitam, kaki emitor dan kolektor probe merah maka jarum bergerak.
kemudian bila dibalik kaki basis probe merah, kaki emitor dan kolektor probe hitam jarum tidak

bergerak.
PNP: Kaki basis probe merah, kaki emitor dan kolektor probe hitam maka jarum bergerak.
kemudian bila dibalik kaki basis probe hitam, kaki emitor dan kolektor probe merah jarum tidak
bergerak.

2. Menentukan Kaki Kolektor dan Emitor.


Kaki basis sudah ditentukan kemudian kita dapat menetukan kaki kolektor dan emitor
dengan konsep transistor sebagai saklar. Untuk menetukan kaki kolektor dan emitor setting
multmeter di pindah ke Ohm meter x10 KOhm , Kemudian lakukan teknik berikut.

Misalnya transistor N PN . Hubungkan probe hitam pada salah satu kaki selain basis dengan
cara menempelkan probe bersama jari tangan kita (probe dan kaki transistor dipegang jadi satu).
Hubungkan probe merah pada kaki yang lain (juga selain basis) dan jangan
disentuh dengan jari tangan.
Sentuh kaki basis dengan jari tangan (dengan tujuan memberikan bias pada kaki tersebut
mengingat tubuh kita juga memiliki energi listrik potensial). Jika jarum multitester tidak
bergerak, balik posisinya ke kaki yang lain. Sentuh kembali kaki basis dengan jari tangan. Jika

jarum meter bergerak cukup lebar maka bisa dipastikan kaki yang dipegang bersama probe hitam

adalah kolektor, kaki yang lain (probe merah) adalah emitor.


Untuk transistor PNP caranya sama cuma posisi probe merah dan probe hitam dibalik.

Gambar 2.1 Menentukan Kolektor dan Emitor


Untuk kaki emitor pada kemasan tertentu biasanya ditandai sirip pada kemasan transistor.
Kemudian tanda untuk kaki kolektor adalah huruf c, tanda titik bulat, titik kotak atau titik
segitiga yang berada di kemasan transistor.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Transistor adalah alat semi konduktor yang berguna untuk penguat, penyambung,
stabilisasi modulasi sinyal dan lain-lain pada suhu atau keadaan tertentu. Transistor terdiri dari
dua dioda yang terbuat dari germanium, silikon, dan garnium arsenide yang dibungkus dengan
plastik, metal atau surface Mount. Transistor memiki 2 jenis yaitu transistor bipolar (transistor
dwikutub), dan transistor efek medan (FET). Transistor bipolar dibagi menjadi 2 berdasarkan
susunan bahan semikonduktor yaitu transistor PNP (2 lapis bahan semikonduktor P dan 1 lapis
bahan semi konduktor N) dan transistor NPN (2 lapis bahan semikonduktor N dan 1 lapis bahan

semikonduktor P). Sedangkan pada transistor efek medan (FET) juga dibagi menjadi dua yaitu
enhancemen mode dan depletion mode, hal tersebut berdasarkan polaritas pada saluran-saluran
yang ada pada transistor. Transistor memiliki beberapa fungsi di antaranya adalah amplifier
(penguat), mixer (mencampur frekuensi), rectifier (penyearah), switcher (penghubung/saklar),
oscilater (pembangkit getaran).

DAFTAR PUSTAKA

Dasarelektronika.com, Pengertian dan Fungsi Transistor, (Online),


(http://dasarelektronika.com/pengertian-dan-fungsi-transistor/), diakses pada
25 November 2013
Fathi M, Jenis-Jenis Transistor, (Online),
(http://instrumenhouse.blogspot.com/2013/04/jenis-jenis-transistor_1.html?
m=1), diakses pada 20 November 2013
Fajar, Transistor dan Penjelasannya (Dasar-Dasar Elektronika), (Online),

(http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2018083-transistor-danpenjelasannya-dasardasar/#ixzz2ltVEf9ML), diakses pada 27 November 2013


Komponenelektronika.org, Mengenal Field Effect Transistor (FET) / Transistor Efek
Medan, (Online),
(http://komponenelektronika.org/mengenal-field-effecttransistor-fet-transistor-efek-medan.htm),
diakses pada 27 November 2013
Wikipedia Indonesia, Transistor, (Online),
(http://id.wikipedia.org/wiki/Transistor), diakses pada 20 November 2013
Wikipedia Indonesia, Transistor Sambungan Dwikutub, (Online),
(http://id.wikipedia.org/wiki/Transistor_sambungan_dwikutub), diakses pada 27 November 2013

Anda mungkin juga menyukai