Anda di halaman 1dari 36

MEDICAL EMERGENCY

PAHAMI SOAL, INGAT JAWABAN


Jangan hanya menghafal buta

1. Kedokteran Gawat Darurat memiliki berbagai aspek unik yang membuat topik ini menjadi
favorit, salah satunya adalah :
a. Kesempatan melakukan sejumlah prosedur
b. Kesempatan untuk bekerja sebagai anggota tim resusitasi
c. Kesempatan untuk berinteraksi dengan pegawai magang
d. Mode pengajaran terus-menerus dengan kesempatan untuk mengambil beberapa intisari
e. Semuanya betul
2.
a.
b.
c.
d.
e.

Apa saja 15 elemen dari layanan Kedokteran Gawat Darurat:


Akses ke layanan
Transfer layanan
Standardisasi rekam medis pasien
Informasi publik dan edukasi
Semuanya betul

3.
a.
b.
c.
d.
e.

Triad kedokteran gawat darurat meliputi antara lain :


Resusitasi
Rawat darurat untuk kondisi mengancam nyawa
Rawat intensif
Semua pilihan tersebut betul
Semua pilihan tersebut salah

4.
a.
b.
c.

Apa pengertian bencana menurut WHO


Fenomena ekologis mendadak dalam skala besar yang memerlukan bantuan eksternal
Fenomena ekologis elektif dalam skala besar yang memerlukan bantuan eksternal
Bahaya alamiah atau buatan manusia (atau tekonologi) yang berakibat pada kejadian
dengan dampak besar yang menimbulkan kerusakan fisik atau kehancuran, kehilangan
nyawa, atau perubahan lingkungan secara drastic
d. Semua kejadian tragis yang berasal dari kejadian seperti gempa bumi, banjir, kecelakan
atau ledakan
e. Fenomena yang menyebabkan kehilangan nyawa, property dan menghancurkan
kehidupan ekonomi, sosial dan kultural masyarakat
5. Berkaitan dengan klasifikasi bencana, level 1, bencana minor adalah :
a. 25 orang meninggal atau cedera atau setidaknya 25 orang memerlukan rawat di
sakit
b. 50 orang meninggal atau cedera atau setidaknya 25 orang memerlukan rawat di
sakit
c. 75 orang meninggal atau cedera atau setidaknya 25 orang memerlukan rawat di
sakit
d. 100 orang meninggal atau cedera atau setidaknya 25 orang memerlukan rawat di
sakit
e. 125 orang meninggal atau cedera atau setidaknya 25 orang memerlukan rawat di
sakit

rumah
rumah
rumah
rumah
rumah

6.
a.
b.
c.
d.
e.

Siklus bencana adalah :


Mitigasi
Perencanaan
Respon
Pemulihan
Semua pilihan tersebut benar

7.
a.
b.
c.
d.
e.

Jelaskan tujuan dari Bantuan Hidup Dasar


Meningkatkan survival rate pada henti jantung dan paru
Meningkatkan prevalensi pada henti jantung dan paru
Meningkatkan nominal rate pada henti jantung dan paru
Meningkatkan ordinal rate pada henti jantung dan paru
Tidak ada yang benar

8. Pilihlah satu pernyataan yang tepat di bawah ini :


a. Survival rate dari henti jantung adalah paling tinggi ketika BLS diterapkan dalam 4 menit
dan ACLS dikerjakan dalam 8 menit
b. Prevalensi dari henti jantung adalah paling tinggi ketika BLS diterapkan dalam 4 menit
dan ACLS dikerjakan dalam 8 menit
c. Survival rate dari henti jantung adalah paling tinggi ketika BLS diterapkan dalam 6 menit
dan ACLS dikerjakan dalam 10 menit
d. Penyebab paling sering dari henti jantung mendadak adalah ventrikel takikardia
e. Gigi menjadi penyebab obstruksi jalan napas paling sering pada korban tidak sadar
9.
a.
b.
c.
d.
e.

Berkaitan dengan Bantuan Hidup Dasar pilihlah satu pernyataan yang sesuai di bawah ini
ABC dari RJP (airway, breathing, dan sirkulasi)
Aktivasi segera ssistem AMS
Penilaian : menetukan responsivitas pasien
Semua di atas benar
Semua di atas salah

10. Apa dasar pelayanan medis untuk EMS di daerah pedesaan


a. Community Trauma Care
b. Emergency Cardiac Care
c. Adult Medical Care
d. Community Health Care
e. Emergency Trauma Care
11. Lelaki 63 tahun datang dengan kelakukan aneh dan gelisah sejak 2 hari lalu. Dari
anamnesis dan pemeriksaan fisik memperlihatkan adanya demam meriang, takikardia,
periode somnolen diikuti dengan agitasi, alur pikir kacau dan halusinasi auditorik.
Manakah dari penampakan klinis tersebut yang konsisten dengan diagnosis selain delirium
a. Tanda vital abnormal
b. Halusinasi visual
c. Halusinasi auditorik
d. Alur pikir kacau
e. Status mental fluktuatif

12. Lelaki 18 tahun dibawa ke IRD oleh polisi karena mengamuk dan gelisah di pusat
perbelanjaan. Ia mengalami disorientasi dan bicara kasar. Dokter IRD meminta polisi
membantu mengikat pasien sehingga dokter dapat memeriksa kedua matanya.
Pernyataan manakah di bawah ini yang akurat mengenai pemeriksaan oftalmik?

a.
b.
c.
d.

Tanda awal papilledema adalah hilangnya pulsasi arteri


Gerak mata perlahan adalah tanda konsisten untuk hysteria
Pupil dilatasi unilateral pada pasien sadar biasanya menandakan penyakit yang serius
Massa menyebabkan herniasi biasanya terletak pada tempat yang sama dengan pupil
yang dilatasi
e. Gerak mata cepat merupakan tanda konsisten untuk hysteria
13. Agen reversal atau antidote dapat digunakan untuk mengobati kondisi yang
mempengaruhi status mental penderita. Dengan memperhatikan obat-obat tersebut,
pernyataan manakah di bawah ini yang akurat?
a. Untuk pasien dengan hipoglikemia satu dosis intravena D50 (50% dextrose) selalu cukup
karena biasanya meningkatkan gula darah setidaknya 130 mg/dL
b. Nalokson harus digunakan dengan hati-hati karena waktu paruhnya lebih singkat
dibanding obat yang dicerna
c. Flumazenil sangat berbahaya karena risiko supresi sumsum tulang
d. Psikosis Korsakoff dapat direverse dengan thiamine
e. Nalokson harus digunakan dengan hati-hati karena waktu paruhnya lebih singkat
dibanding obat yang dicerna
14. Lelaki 80 tahun dibawa ke IRD dengan kepikunan. Dokter di IRD berusaha mengevaluasi
kemungkinan adanya delirium dan menggunakan Confusion Assesment Mehod. Temuan
manakah yang tepat yang paling mencirikan adanya delirium dibandingkan demensia
pada pemeriksaan fisik pasien ini?
a. Onset subakut dengan deficit gradual namun progresif
b. Gampang teralihkan, tidak perhatian
c. Normotensi dan denyut jantung normal
d. Level kesadaran normal
e. Level kesadaran di bawah normal
15. Apa saja pemeriksaan laboratorium lanjutan yang dapat dimintakan
a. Elektrolit lengkap
b. Level serum albumin
c. Level serum kreatinin
d. Analisis gas darah
e. Level hemoglobin darah
16. Terapi apa saja yang dapat disiapkan untuk pasien ini
a. Tentukan penyebab reversibelnya
b. Berikan intervensi lingkungan dan psikososial
c. Infus metikobal
d. B dan C
e. A dan B
17. Lelaki 34 tahun dibawa ke IRD dengan kejang. Kejang terjadi secara terus-menerus
selama sekurangnya 30 menit atau lebih dan di antara kejang pasien kembali sadar baik.
Yang mana di bawah ini yang merupakan diagnosis yang mungkin
a. Sindrom Kleffer
b. Status epilepticus konvulsi
c. Sindrom Pierre Robin
d. Sindrom Steven Johnson
e. Displasia korteks
18. Apa penyebab utama diagnosis ini

a.
b.
c.
d.
e.

Abses intraserebri
Infark korteks
Penghentian obat antikejang
Hiperglikemia
Intoksikasi trisiklik antidepresan

19. Manakah di bawah ini yang menjadi prinsip manajemen dari problem tersebut
a. Penyelamatan nyawa (ABC)
b. Hentikan kejang segera
c. Rawat di ICU
d. Semua pernyataan tersebut benar
e. Tidak ada pernyataan yang benar
20. Lelaki 21 tahun dibawa ke IRD karena kejang yang sempat disaksikan. Disebutkan bersifat
tonik klonik dan berlangsung selama 3 menit. Saat ini pasien sadar baik, orientasinya baik
dan tanda vitalnya normal. Tidak ada kaku kuduk. Ia mengaku positif HIV namun di
samping itu tidak ada kelainan lainnya. Tidak ada nyeri kepala. Yang mana di bawah ini
yang sebaiknya menjadi langkah selanjutnya?
a. CT atau MRI kepala
b. Terapi fosfenitoin untuk kejang
c. Observasi karena ini adalah kejang yang pertama
d. Mulai EEG
e. Mulai EMG
21. Seorang laki-laki 20 tahun dengan riwayat skizofrenia dirawat di bangsal dengan kondisi
mentalnya yang memburuk. Suatu hari saat keluar, ia kembali ke bangsal dengan kondisi
gelisah dan tertekan, dan mengungkapkan bahwa ia telah mengkonsumsi ganja. Dia menjadi
marah dan mulai berteriak pada perawat ketika mereka meminta sampel urin untuk skrining
narkoba. Perawat mencoba untuk menenangkan tapi gagal. Apa penanganan yang paling
tepat untuk pasien ini?
A. antipsikotik cepat dengan obat intramuskular
B. antipsikotik cepat dengan obat oral
C. Obat depo antipsikotik
D. Diisolasi
E. Panggil satpam
22. Seorang perempuan 52 tahun dibawa ke UGD dengan eksaserbasi akut penyakit Crohn,
membutuhkan steroid dosis tinggi dan perawatan darurat intensif. Setelah beberapa hari, ia
menuduh para perawat di bangsal mencuri uang dan yakin bahwa salah satu perawat pria
menyerangnya pada malam hari. Namun, setelah steroid nya dihentikan, ia mulai tenang dan
tidak lagi mendengar suara ataupun ide-ide aneh. Apa diagnosis kasus di atas?
A. Gangguan delusi organik
B. Skizofrenia paranoid
C. Gangguan skizoafektif
D. Gangguan afektif bipolar
E. Delirium

23. Seorang laki-laki 68 tahun dibawa ke UGD karena dehidrasi setelah menolak untuk makan
ataupun minum. Istrinya melaporkan bahwa ia telah disibukkan dengan keyakinan bahwa ia
memiliki tumor otak dan telah kehilangan kesenangan dalam segala hal. Dia telah kehilangan
berat badan 12 kg dan menghabiskan sebagian besar hari di tempat tidur. Ia melaporkan
bahwa ia dapat mencium tubuh membusuk dan percaya bahwa ia telah melakukan kejahatan
karena ia mendengar suara-suara memanggilnya sebagai pedofil. Dia merasa malu pada
dirinya sendiri. Apa diagnosis kasus di atas?
A. Gangguan delusi organik
B. Penyakit Alzheimer
C. Gangguan skizoafektif
D. Gangguan afektif bipolar
E. Depresi dengan gejala psikotik
24. Seorang perempuan 65 tahun dibawa ke rumah sakit oleh polisi setelah ia ditemukan
berkeliaran di jalan-jalan di tengah malam. Dia tidak ingat alamatnya dan disorientasi waktu
dan tempat tetapi tidak untuk orang. Kesadarannya jernih. Pemeriksaan fisik dan tes darah
normal. Riwayat medis tidak ada gangguan. Apa diagnosis kasus di atas?
A. Gangguan psikotik akut dan sementara
B. Penyakit Alzheimer
C. Amnesia disosiatif
D. Psikosis Korsakoff
E. Gangguan kognitif ringan
25. Seorang laki-laki 49 tahun dibawa ke unit gawat darurat dengan perilaku tidak terjaga.
Dia mencoba mencium seorang perawat perempuan, tapi ditahan oleh satpam. Setelah itu,
ia mulai menjerit dan berteriak tentang buruknya perawatan yang diterima, tapi setelah itu
ia menjadi penuh air mata dan menyesal. Dia tampak goyah dan bicaranya melantur, tapi ia
segera jatuh tertidur di bilik saat menunggu dokter. Apa diagnosis untuk pasien ini?
A. Intoksikasi alkohol
B. Intoksikasi kokain
C. Putus zat benzodiazepine
D. Pseudobulbar palsy
E. Intoksikasi kanabis
26. Seorang mahasiswa laki-laki 18 tahun dibawa ke unit gawat darurat setelah mengalami
serangan panik. Dia gelisah dan curiga terhadap staf keperawatan, mengklaim bahwa
'mereka' melawan dia. Pada pemeriksaan, ditemukan takikardi dan mata merah. Tidak ada
peristiwa stres baru-baru ini dalam hidupnya. Apa diagnosis pasien ini?
A. Intoksikasi alkohol
B. Intoksikasi kokain
C. Putus zat benzodiazepine
D. Psikosis Korsakoff
E. Intoksikasi kanabis

27. Seorang perempuan 55 tahun mengeluh tidur terganggu, lemas, dan cemas. Dia
mengklaim bahwa dia bisa mendengar suara-suara bernada tinggi di telinga dan juga merasa
seolah-olah dunia ini berputar. Dia tampak gelisah dan ada tremor dari tangannya. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan takikardi. Ia secara signifikan tampak gelisah, riwayat
sebelumnya tidak tersedia tetapi dia tidak menyebutkan bahwa dia baru-baru ini berhenti
minum obat tabletnya. Apa diagnosis pasien ini?

A. Intoksikasi alkohol
B. Intoksikasi kokain
C. Putus zat benzodiazepine
D. Demensia akibat penggunaan alkohol
E. Intoksikasi kanabis
28. Seorang laki-laki 31 tahun dirawat dengan gangguan episode kini manik dan menjadi
semakin terganggu di bangsal. Meskipun telah diresepkan olanzapine dan lithium oleh
psikiater, ia menolak untuk meminumnya dan memilih menggunakan obat lorazepam dan
haloperidol intramuskular untuk 'menenangkannya'. Apa penanganan yang paling tepat untuk
pasien ini?
A. antipsikotik cepat dengan obat intramuskular
B. antipsikotik cepat dengan obat oral
C. Diisolasi
D. Obat depo antipsikotik
E. Panggil satpam
29. Seorang laki-laki 23 tahun ditemukan mengiris lengan dan pahanya dengan pisau. Dia
menyatakan bahwa ada serangga merayap di bawah kulitnya dan ia mencoba untuk
menyingkirkannya. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan takikardi dengan dilatasi pupil dan
ulserasi hidung. Dia tampak tidak terkontrol secara seksual, gelisah, dan bersemangat. Apa
diagnosis yang mendasari gangguan pasien ini?
A. Gangguan afektif bipolar
B. Gangguan kepribadian borderline
C. Penyalahgunaan kokain
D. Gangguan depresi
E. Gangguan kepribadian disosial
30. Seorang laki-laki 33 tahun dibawa ke rumah sakit karena ia ditemukan memotong
pahanya dengan pisau. Dia mengklaim bahwa dia adalah seorang ilmuwan berbakat dan di
bawah pengawasan konstan dari berbagai organisasi intelijen. Ia tampaknya memiliki chip
pemantauan yang tertanam dalam pahanya dan menggunakan pisau untuk menyingkirkan
itu. Apa pengobatan untuk pasien ini?
A. Haloperidol 0,5 mg
B. Klorpromazin 10 mg
C. Risperidone 2 mg
D. Stelazine 50 mg
E. Olazapine 1 mg
31. Heimlich Maneuver dikerjakan untuk mengeluarkan benda asing dari
saluran nafas :
A. Trachea
B. Carina
C. Bronchus
D. Larynx
E. Alveolus
32. Etiologi obstruksi saluran nafas atas :
A. Epiglotitis
B. Reaksi alergi
C. Laringtis
D. Benda asing di laring
E. Betul semua

33. Stridor inspirasi merupakan tanda obstruksi jalan nafas di :


A. Supra glottis
B. Sub glottis
C. Glotis
D. Bronkus
E. Trakea
34. Insiden benda asing saluran nafas sering terjadi pada usia :
A. Dewasa
B. 1 3 tahun
C. Orang tua
D. Bayi
E. Betul semua
35. Kacang merupakan benda asing yang cepat menimbulkan sumbatan jalan nafas makin
menghebat karena :
A. Merupakan benda asing organik
B. Merupakan benda asing anorganik
C. Mempunyai sifat yang padat
D. Mempunyai sifat hygroskopis
E. Mudah melekat dengan dinding
36.Tanda-tanda obstruksi laring stadium 2 adalah :
A. Retraksi supra sternal dan interkostal
B. Retraksi supra sternal, epigastrial, irritable
C. Retraksi epigastrial, infra clavicula, irritable
D. Retraksi otot-otot pernafasan, sianosis
E. Retraksi suprasternal, epigastrial, dispneu
37. Komplikasi yang diakibatkan oleh benda asing di saluran nafas :
A. Pneumonia
B. Bronkiektasis
C. Asma bronkiale
D. Pleural effusion
E. Mediastinitis
38. Gejala dan sumbatan jalan nafas di daerah trakeo-bronkial adalah :
A. Audibel slap
B. Palpatory thud
C. Asthmatoid wheeze
D. Batuk
E. Benar semua
39. .Sumbatan total di laring dapat menimbulkan kematian mendadak, sebab :
A. Laring merupakan bagian yang sempit
B. Rima glottis dibatasi vocal cord kiri dan kanan
C. Terjadi spasme laring dengan akibat apnea
D. Jaringan yang melapisi laring tidak elastis
E. Terjadi edema pita suara

40. Trakeostomi dikerjakan pada obstruksi laring :


A. Grade I
B. Grade I & II
C. Grade II
D. Grade III
E. Grade IV
41. Anak lelaki, usia 2 tahun berat badan 10 kg datang ke IRD dengan orangtuanya. Pasien
datang dengan sesak napas, retraksi pada dadanya dan kesadarannya menjadi somnolen
pada beberapa hari terakhir. Sebelumnya sudah pernah batuk 2 hari lalu, disertai demam
sumer-sumer namun ketika masuk ke IRD suhunya 39,8. Setelah dilakukan pemeriksaan
fisik pasien didapati dalam keadaan bernapas cepat (takipneu). Yang mana di bawah ini
yang disebut sebagai takipneu berdasarkan usianya? :
a. RR>50
b. RR>40
c. RR>30
d. RR>20
e. RR>10
42. Anak lelaki, usia 5 tahun berat badan 10 kg datang ke IRD dengan orangtuanya. Pasien
datang dengan sesak napas, retraksi pada dadanya dan kesadarannya menjadi somnolen
pada beberapa hari terakhir. Sebelumnya sudah pernah batuk 3 hari lalu, disertai demam
sumer-sumer namun ketika masuk ke IRD suhunya 39,8. Setelah dilakukan pemeriksaan
fisik pasien didapati dalam keadaan bernapas cepat (takipneu) (RR : 45 kali per menit).
Manakah di bawah ini yang menjadi manajemen pertama pada pasien ?
a. Berikan oksigen lewat sungkup muka 5 liter per menit
b. Berikan infus dopamine
c. Berikan infus dobutamin
d. Ambil sampel darah
e. Siapkan akses intravena
43. Bayi baru lahir, 2000 gram dibawa ke IRD oleh orangtuanya. Datang dalam keadaan sesak
napas, didapatkan retraksi dan dari pemeriksan fisik pada dada ditemukan suara
bronkovesikuler yang menurun pada kedua paru. Dari rontgen thorax didapatkan
gambaran radiopaque tanpa air bronchogram pada paru. Bayi baru lahir ini dicurigai
menderita ARDS. Manakah di bawah ini yang merupakan etiologi ARDS ?
a. Pneumonia neonatal
b. Hyalin membrane disease
c. Pneumothorax
d. Pleural effusion
e. Hernia diafragmatica
44. Bayi baru lahir, 2500 gram lahir di klinik swasta. Bayi tersebut dirujuk karena mengalami
sesak napas, retraksi dan dari pemeriksaan fisik dan pada suara napas didapatkan
meningkat pada kedua sisi dada. Setelah pemeriksaan radiologi ditemukan patchy
infiltrate pada paru. Pasien baru lahir tersebut dicurigai mengalami ARDS. Manakah dari
hal di bawah ini yang merupakan etiologi ARDS?
a. Pneumonia neonatal
b. Hyalin membrane disease
c. Pneumothorax
d. Pleural effusion
e. Hernia diafragmatica

45. Bayi baru lahir, 3500 gram dirujuk ke IRD. Ia datang dengan sesak napas, retraksi
subcostal, intercostal dan suprasternal dan dari pemeriksaan fisik dada menunjukkan
adanya penurunan suara bronkoveskuler pada satu sisi. Setelah lahir pasien mengalami
asfiksia berat dan setelah diresusitasi selama 10 menit, pasien menangis spontan namun
setelah 1 jam kemudian mengalami sesak napas sampai dirujuk ke rumah sakit rujukan.
Pasien baru lahir ini dicurigai mengalami ARDS. Manakah dari hal di bawah ini yang
kemungkinan menjadi etiologi ARDS?
a. Pneumonia neonatal
b. Hyalin membrane disease
c. Pneumothorax
d. Pleural effusion
e. Hernia diafragmatica
46. Anak lelaki, usia 3 tahun, berat badan 10 kg datang ke IRD dengan orangtuanya. Ia
datang dengan sesak napas (RR=40 kali permenit), retraksi pada dada dan menjadi
somnolen sejak tadi pagi. Ia sudah batuk sejak 3 hari lalu disertai demam sumer-sumer
namun ketka datang di IRD suhunya 39,8. Dari analisis gas darah didapatkan pH 7,45,
PaO2 80,PaCO2 60, SaO2 96%. Dokter di IRD memberikan oksigen via nasal kanul 2 liter
per menit. Berdasarkan kasus tersebut yang mana di bawah ini yang menjadi definisi dari
ARDS?
a. Onset akut
b. Onset kronik
c. RR>30
d. PaO2/FiO2 < 300
e. PaO2/FiO2 < 200
47. Anak lelaki, usia 2,5 tahun, berat badan 10 kg datang ke IRD dengan orangtuanya. Ia
datang dengan sesak napas (RR=50 kali permenit), retraksi pada dada dan menjadi
somnolen sejak tadi pagi. Ia sudah batuk sejak 3 hari lalu disertai demam sumer-sumer
namun ketka datang di IRD suhunya 39,8. Dari analisis gas darah didapatkan pH 7,45,
PaO2 80,PaCO2 60, SaO2 96%. Dokter di IRD mendiagnosis pasien ini dengan ARDS.
Manakah hal di bawah ini yang dapat merupakan perbedaan antara ARDS dan ALI?
a. Onset akut
b. Onset kronik
c. RR>30
d. PaO2/FiO2 < 300
e. PaO2/FiO2 < 200
48. Anak lelaki, usia 1 tahun, berat badan 8 kg datang ke IRD dengan orangtuanya. Ia datang
dengan sesak napas (RR=50 kali permenit), retraksi pada dada dan menjadi somnolen
sejak tadi pagi. Ia sudah batuk sejak 3 hari lalu disertai demam sumer-sumer namun
ketka datang di IRD suhunya 39,8. Dari analisis gas darah didapatkan pH 7,45, PaO2
80,PaCO2 60, SaO2 96%. Dokter di IRD memberikan oksigen via nasal kanul 2 liter per
menit. Berdasarkan kasus tersebut yang mana di bawah ini yang merupakan pemeriksaan
laboratorium dari ARDS?
a. Siluet jantung normal
b. Onset akut
c. RR>30
d. PaO2/FiO2<300
e. PaCO2 60

49. Anak perempuan, usia 3 tahun, berat badan 12 kg datang ke IRD dengan orangtuanya.
Ia datang dengan sesak napas (RR=50 kali permenit), retraksi pada dada dan menjadi
somnolen sejak tadi pagi. Ia sudah batuk sejak 3 hari lalu disertai demam sumer-sumer
namun ketka datang di IRD suhunya 38,8. Dari analisis gas darah didapatkan pH 7,45,
PaO2 70,PaCO2 70, SaO2 96%. Dokter di IRD memberikan oksigen via nasal kanul 2 liter
per menit. Berdasarkan kasus tersebut yang mana di bawah ini yang menjadi tujuan terapi
ARDS?
a. Terapi demamnya dulu
b. Terapi spesifik untuk cedera paru
c. Berikan sungkup oksigen
d. Terapi batuknya dahulu
e. Beri antibiotik
50. Anak perempuan, usia 6 bulan, berat badan 6 kg datang ke IRD dirujuk oleh rumah sakit
swasta. Ia datang dengan sesak napas dengan terbagging RR : 25 ireguler, sebelumnya
sudah batuk sejak 3 hari lalu, demam tinggi namun setelah tiba di IRD, suhunya menjadi
38,8. Analisis gas darah dari RS swasta menunjukkan :pH 7,45, PaO2 50, PaCO2 68, SaO2
96%. Dokter di IRD terus membagging pasien sampai ventilator siap digunakan. Setelah
30 menit pasien menjadi apneu dan tampak sianotik. Berdasarkan kasus tersebut, yang
mana di bawah ini yang merupakan etiologi pasien tersebut?
a. Pneumonia
b. Ventrikel septal defek
c. Persisten foramen ovale
d. Pneumothorax
e. Efusi pleura
61. Seorang wanita, usia 34 tahun G2P1A0 uk 31 minggu datang dengan keluhan perdarahan
dari vagina tadi pagi dan berhenti dengan sendirinya. Dia menyangkal keluarnya cairan
ataupun kontraksi uterus. Gerak janin dikatakan baik. Pada kehamilan sebelumnya, dia
menjalani seksio sesarea untuk melahirkan anaknya dengan letak sungsang saat aterm.
Kelainan medis disangkal. Tanda vital normal dan pemantauan kardiotokografi
menunjukkan rekaman reaktif tanpa kontraksi uteri. Yang manakah dari berikut ini
merupakan tahap tatalaksana berikutnya yang tepat?
a. Dipulangkan, oleh karena perdarahan telah berhenti dan gerak anak masih baik
b. Melakukan pemeriksaan VT steril
c. Melakukan amniosentesis untuk menyingkirkan infeksi
d. Melakukan pemeriksaan speculum
e. Melakukan pemeriksaan USG
62. Seorang wanita, usia 34 tahun G2P1A0 uk 31 minggu datang dengan keluhan perdarahan
dari vagina tadi pagi dan berhenti dengan sendirinya. Dia menyangkal keluarnya cairan
ataupun kontraksi uterus. Gerak janin dikatakan baik. Pada kehamilan sebelumnya, dia
menjalani seksio sesarea untuk melahirkan anaknya dengan letak sungsang saat aterm.
Kelainan medis disangkal. Tanda vital normal dan pemantauan kardiotokografi
menunjukkan rekaman reaktif tanpa kontraksi uteri. Diagnosis paling mungkin dari
kondisi di atas adalah:
a. Ruptur uteri
b. Solusio plasenta
c. Plasenta previa
d. Plasenta suksenturiata
e. Vasa previa

63. Seorang wanita, usia 34 tahun G2P1A0 uk 31 minggu datang dengan keluhan perdarahan
dari vagina tadi pagi dan berhenti dengan sendirinya. Dia menyangkal keluarnya cairan
ataupun kontraksi uterus. Gerak janin dikatakan baik. Pada kehamilan sebelumnya, dia
menjalani seksio sesarea untuk melahirkan anaknya dengan letak sungsang saat aterm.
Kelainan medis disangkal. Tanda vital normal dan pemantauan kardiotokografi
menunjukkan rekaman reaktif tanpa kontraksi uteri. Faktor risiko yang paling mungkin
dari diagnosis pasien di atas adalah
a. Jenis kelamin
b. Usia ibu
c. Usia kehamilan
d. Riwayat seksio sesarea
e. Riwayat sungsang sebelumnya
64. Wanita 30 tahun datang ke puskesmas diantar oleh tetangganya dalam keadaan tidak
sadar dan berlumuran darah. Pasien dikatakan mengeluh keluar darah dari kemaluan
yang tidak berhenti sejak pagi, dan minta diantar ke dokter oleh tetangganya. Pasien
dikatakan sedang hamil 7 bulan. TD 70 mmHg per palpasi, Nadi 124x/mnt, RR 24x/mnt,
Tax 36C. tinggi fundus uteri umbilicus- proc xiphoideus, tidak teraba bagian janin,
kontrasi (+) kuat, DJJ sulit didengar. Apakah diagnosis paling mngkin dari kasus
tersebut?
a. Vasa previa
b. Solusio plasenta gr 2
c. Solusio plasenta gr 3
d. Plasenta previa totalis
e. Plasenta letak rendah
65. Nyonya L datang diantar oleh seorang pria oleh karena mengalami kecelakaan bermotor
30 menit yang lalu. Pasien merasakan nyeri perut hebat, dan pandangan kabur. Pasien
mengaku sedang hamil 8 bulan. TD 85/60mmHg, nadi 120x/mnt, RR 24 x/mnt, Tax 36C.
Perut teraba keras, tinggi fundus uteri dan bagian janin tidak dapat dievaluasi, DJJ
65x/mnt. Apakah tindakan yang pertama kali sebaiknya anda lakukan?
a. Seksio sesarea
b. Pemeriksaan CT scan
c. Ultrasonografi abdomen
d. Pemberian kristaloid secara cepat
e. Pemeriksaan darah lengkap
66. Nyonya L datang diantar oleh seorang pria oleh karena mengalami kecelakaan bermotor
30 menit yang lalu. Pasien merasakan nyeri perut hebat, dan pandangan kabur. Pasien
mengaku sedang hamil 8 bulan. TD 85/60mmHg, nadi 120x/mnt, RR 24 x/mnt, Tax 36C.
Perut teraba keras, tinggi fundus uteri dan bagian janin tidak dapat dievaluasi, DJJ
65x/mnt. Bagaimanakah sikap anda terhadap kehamilannya?
a. Konservatif hingga aterm
b. Terminasi dengan seksio sesarea
c. Terminasi dengan induksi persalinan
d. Konservatif hingga usia kehamilan 37 minggu
e. Tatalaksana ekspektatif

67. Anda bekerja di Puskesmas sebagai seorang dokter umum, seorang wanita 30 tahun
hamil G5P4 dengan usia kehamilan 36 minggu, datang untuk memeriksakan kehamilan
(ANC) untuk pertamakalinya. Pasien mengeluh flek-flek pervaginam sejak tiga hari lalu
hingga hari ini. Kondisi pasien stabil, pemeriksaan abdomen : uterus tenang dan tidak
dirasakan adanya nyeri. Pemeriksaan DJJ didapatkan frekuensi DJJ 140-150 denyut per
menit. Apakah tindakan yang tepat anda lakukan selanjutnya?
a. Pemeriksaan VT untuk mengetahui adanya bukaan cervik
b. Rujuk ke fasilitas kesehatan untuk direncanakan terminasi kehamilan
c. Pemeriksaan kehamilan rutin seperti biasa, pastikan ibu dan janin dalam kondisi baik,
dengan pesan segera kembali apabila terjadi perdarahan ulangan
d. Rujuk ke fasilitas kesehatan yang memiliki pemeriksaan USG
e. b dan d benar
68. Pasien wanita 24 tahun datang ke tempat anda dengan keluhan nyeri perut hilang timbul
sejak 2 jam yang lalu. Pasien juga mengeluh keluar darah terus menerus dari kemaluan
setelah sakit perut. Pasien sedang hamil 8 bulan dan rutin kontrol ke spesialis kandungan
hingga usia kehamilan 5 bulan saja, dikatakan ari-ari berjumlah dua dengan lokasi
terpisah. TD 120/80mmHg, nadi 90x/mnt, RR 18x/mnt, Tax 36C. Tinggi fundus uteri 3
jari di bawah proc xifoideus, kepala masih melayang, punggung kiri. Tatalaksana yang
paling mungkin pada pasien ini adalah:
a. Seksio sesarea emergensi
b. Tatalaksana konservatif
c. Tatalaksana ekspektatif
d. Induksi persalinan
e. Seksio sesarea elektif
69. Seorang wanita 23 tahun hamil G2P1A0 usia kehamilan 30 minggu berkonsultasi dengan
anda sebagai dokter umum di Puskesmas, pasien mengatakan bahwa ia sebelumnya
sudah pernah melakukan pemeriksaan USG di seorang spesialis kebidanan pada usia
kehamilan 24 minggu dan dikatakan tepi plasenta dekat dengan ostium uteri internum
(OUI), sekitar 1 cm dari OUI, kemudian pada saat usia kehamilan 28 minggu pasien
melakukan USG di dokter yang berbeda dikatakan plasenta sekitar 4 cm dari OUI.
Pernyataan manakah yang benar mengenai kondisi tersebut?
a. Implantasi plasenta berupa plasenta letak rendah sebenarnya jarang terjadi di awal
kehamilan
b. USG tidak sensitif untuk mendeteksi plasenta previa, sehingga kesalahan cukup sering
terjadi
c. Terdapat fenomena trofotrofisme selama kehamilan yang berkaitan dengan pertumbuhan
segmen bawah rahim (SBR)
d. Pernyataan A dan C benar
e. Semua pernyataan di atas benar
70. Seorang wanita berusia 35 tahun datang dengan keluhan nyeri perut setelah terjatuh di
kamar mandi. Nyeri perut dirasakan mendadak, berat, dan tajam. Pasien saat ini sedang
hamil 7 bulan dan rutin memeriksakan kehamilannya di bidan. Ini merupakan kehamilan
ketiga, anak kedua lahir dengan seksio sesarea oleh karena perdarahan pada usia
kehamilan 8 bulan. Status present didapatkan tensi 80/60, nadi 130x/ mnt, RR 24x/mnt,
Tax 36,8 C, GCS E3V4M6. Akral dingin, status general lain dalam batas normal. Status
ginekologi didapatkan perut teraba tegang dan tidak dapat dirasakan bagian janin serta
tinggi fundus uteri, DJJ tidak dapat terdengar. Tampak perdarahan dari vagina berwarna
hitam. Berikut ini urutan penatalaksanaan yang paling tepat pada pasien ini?

a.
b.
c.
d.
e.

ABC, kardiotokografi, seksio sesarea


Ultrasonografi, Seksio sesarea, ABC
ABC, Ultrasonografi, Seksio sesarea
Ultrasonografi, kardiotokografi, Seksio sesarea
ABC, Darah lengkap, kardiotokografi

Perempuan, hamil 5 bl, datang ke UGD dengan keluhan keluar darah dari kedua lubang hidung
sejak 1 jam yang lalu. Batuk & pilek dikeluhkan sejak 3 minggu yang lalu.
71. Hal apakah yang pertama kali harus diperhatikan dalam menangani pasien ini:
a. cegah komplikasi
b. stop perdarahan
c. cari penyebabnya
d. cek vital sign
e. pasang IVFD
72. Untuk mengatasi epistaksis yang terjadi :
a. pasang tampon adrenalin
b. selalu ingat untie periksa tekanan darah penderita
c. sarankan untuk segera melakukan tes alergi
d. pasang tampon pita
e. berikan antibiotika iv
73. Agar tidak terjadi infeksi selama pemasangan tampon :
a. semua tindakan harus dikerjakan dalam kondisi steril
b. biasakan mencuci tangan sebelum tindakan
c. berikan antibiotika
d. berikan asam traneksamat
e. pasang IVFD
74. Kemungkinan penyebab epistaksisnya adalah :
a. adanya neovaskularisasi di rongga hidung
b. adanya vasodilatasi kapiler di hidung
c. adanya perubahan hormonal selama kehamilan
d. adanya massa di nasofaring
e. adanya obtruksi nasi
Seorang pria, 65 tahun, mengeluh perdarahan dari kedua lubang hidungnya terutama
yang kanan sejak pkl 02.00 dini hari. Riwayat batuk dan pilek disangkal. Penderita menjalani
operasi pemasangan ring jantung sekitar 3 minggu yang lalu.
75. Apakah kemungkinan penyebab epistaksisnya :
a. adanya keganasan
b. penggunaan obat antikoagulansia
c. suhu ac terlalu rendah
d. alergi dingin
e. infeksi yang lama
76. Pemeriksaan penunjang yang diperlukan :
a. Skin Prick Tes
b. Nasoendoskopi
c. CT-Scan
d. Sinuskopi
e. Ro Thorax

77. Apabila penyebabnya adalah KNF, kelainan yang juga didapatkan adalah
a. pilek lama
b. limfadenopati
c. telinga mendengung
d. sakit kepala
e. massa di nasofaring
78. Prinsip penanganan epistaksis :
a. menyetop perdarahan
b. mencegah infeksi
c. melokalisasi sumber perdarahan
d. mencari kausa penyakit
e. pemasangan tampon anterior
Seorang anak 10 tahun, diantar orang tuanya, dikeluhkan hidung keluar darah tadi
pagi sewaktu bangun tidur. Seminggu sebelumnya penderita juga mengalami hal yang sama.
Selain itu juga dikeluhkan sering pilek dan bersin disertai hidung buntu. Batuk disangkal.
79. Sumber perdarahan pada epistaksis yang diderita anak tersebut diatas berasal dari :
a. epistaksis posterior
b. arteri ethmoidalis posterior
c. arteri karotis eksterna
d. arteri sfenopalatina
e. arteri ethmoidalis anterior
80. Pemeriksaan penunjang yang diperlukan :
a. Darah lengkap
b. Faal Hemostasis
c. HbA1C
d. NS1
e. LFT
81. Syok dapat terjadi pada berbagai kondisi medis. Manakah diantara pernyataan di bawah
ini yang benar mengenai syok?
a. Oxygen delivery yang tidak adekuat
b. Hipoperfusi jaringan
c. Asidosis respiratorik
d. A and B benar
e. A, B, C benar
82. Renin Angiotensin Aldosterone (RAA) axis teraktivasi dalam keadaan syok. Manakah
pernyataan di bawah ini yang salah mengenai efek RAA axis?
a. Vasokonstriksi
b. Peningkatan volume darah
c. Mempertahankan natrium
d. Mempertahankan kalium
e. Meningkatkan tekanan darah

83. Syok dapat dibedakan menjadi beberapa tipe. Syok anafilaksis adalah reaksi
hipersensitivitas sistemik yang berat, dimediasi oleh IgE. Syok anafilaksis termasuk ke
dalam tipe ..

a.
b.
c.
d.
e.

Syok
Syok
Syok
Syok
Syok

hipovolemik
kardiogenik
neurogenic
distributif
obstruktif

84. Resusitasi cairan biasanya merupakan strategi terapi pertama yang dilakukan pada
pasien syok. Namun demikian, tidak semua kondisi syok memberikan respon dengan
peningkatan curah jantung setelah pemberian loading cairan. Tipe syok manakah di
bawah ini yang mempunyai efek paling kecil terhadap loading cairan?
a. Syok hipovolemik
b. Syok kardiogenik
c. Syok neurogenic
d. Syok distributif
e. Syok obstruktif
85. Cairan kristaloid mengandung elektrolit dan air. Kristaloid dapat melewati membrane
semipermeable dengan mudah, sehingga terdistribusi dengan cepat menuju
ekstravaskuler. Cairan kristaloid mana di bawah ini yang dapat membahayakan pasien
dengan kondisi asidosis?
a. Ringer laktat
b. Ringer asetat
c. Ringer fundin
d. Normal salin
e. Cairan Hartmann s
86. Seorang pasien laki-laki, usia 25 tahun, BB 70 kg, diantar oleh ambulance setelah
ditemukan mengalami kecelakaan lalu lintas. Pada pemeriksaan primary survey
didapatkan data sebagai berikut: A (lapang), B (spontan, RR 32-34 x/menit), C (TD 80/60
mmHg, N 125 x/mnt), D (verbal response). Pada secondary survey didapatkan
perdarahan aktif pada region femur D. Pasien disimpulkan mengalami syok hipovolemik
akibat perdarahan akut. Berdasarkan data tersebut, termasuk ke dalam kelas perdarahan
derajat berapa dan perkiraan jumlah perdarahan?
a. III (15-30%)
b. III (30-40%)
c. III (40-50%)
d. IV (>40%)
e. IV (>50%)
87.
a.
b.
c.
d.
e.

Pada kasus di atas, pilihan cairan yang paling tepat untuk mengatasi syok adalah:
Kristaloid
Koloid
Darah
Kristaloid + Darah
Kristaloid + Koloid

88.
a.
b.
c.
d.
e.

Cairan di bawah ini tidak digunakan sebagai cairan resusitasi, kecuali:


Albumin 5%
Albumin 20%
Dekstrose 5%
Dekstrose 10%
Mannitol 20%

89. Cairan kristaloid dan koloid memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Manakah
pernyataan di bawah ini yang tidak tepat mengenai cairan koloid?
a. Membutuhkan volume yang lebih sedikit dibandingkan cairan kristaloid untuk mengganti
volume plasma
b. Mengganggu pembekuan darah
c. Lebih beresiko menimbulkan edema dibandingkan cairan kristaloid
d. Toksik terhadap ginjal
e. Lebih bertahan lama dalam sirkulasi dibandingkan cairan kristaloid
90.
a.
b.
c.
d.
e.

Pernyataan di bawah ini adalah benar mengenai syok anafilaksis, kecuali:


Penyebab yang paling sering adalah antibiotik, gigitan serangga, makanan
Tatalaksana dilakukan secara simultan dengan sekuens ABCD
Kortikosteroid dan antihistamin merupakan terapi utama
Epinefrin diberikan dengan dosis 0,3 mg IM 1:1000
Magnesium dapat digunakan sebagai bronkodilator

Wanita 65 tahun datang ke klinik anda. Ia ditemukan pingsan 5 menit yang lalu oleh
tetangganya dan terjatuh ke dalam kolam ikan. Pakaiannya basah semua. Pada pemeriksaan
fisik di IRD, wanita ini dalam keadaan tidak berespon terhadap rangsang dan bernapas
Gasping
91. Apa reaksi pertama anda ?
a. Menyalakan defibrillator dan melakukan DC shock 360 Joule
b. Memberikan bantuan napas menggunakan sungkup muka dan bag-valve
c. Mengaktifkan respon kegawatdaruratan
d. Membuka dan membersihkan jalan napas
e. Memberikan kompresi dada 30 : 2
92. Setelah terpasang monitor, anda menemukan bahwa irama jantungnya adalah VF, apa
yang akan anda lakukan selanjutnya ?
a. Mulai RJP, buka jalan napas dan melakukan intubasi
b. Mulai RJP dan berikan 2 liter cairan
c. Mulai RJP dan berikan DC shock
d. Mulai RJP dan berikan 2 kali bantuan napas
e. Mulai RJP, buka baju pasien, keringkan dadanya, dan mulai berikan DC shock
93. Irama apa yang tidak shockable?
a. VT tanpa nadi
b. PEA
c. VF halus
d. VF kasar
e. SVT
94. Setelah melakukan DC shock untuk irama VF, anda melanjutkan RJP namun ternyata
sulit membuka mulut pasien. Apa yang akan anda lakukan?
a. Melakukan krikotirotomi
b. Melakukan trakeostomi
c. Memberikan bantuan napas dengan bag resusitasi
d. Memasang OPA
e. Memasang NPA
95. Selama melakukan RJP pada pasien ini , berapa banyak jumlah udara (volume ventilasi)
yang anda berikan ?

a. Udara 500 ml
b. Berikan sejumlah besar udara dengan memompa bag resusitasi secara penuh
c. Udara 600 ml
d. Tergantung berat badan pasien
e. Cukup udara untuk melihat naik turunnya dada pasien secara halus dan perlahan
Anda sedang liburan dan berjemur di pantai Kuta. Tiba-tiba anda melihat seorang pria muda
tenggelam dan berteriak minta tolong. Orang-orang langsung berdatangan dan menariknya
ke pantai.
96. Bagaimana anda merespon terhadap situasi ini?
a. Buka jalan napas, lihat, dengar, rasakan napas normal pasien
b. Berikan kompresi dada langsung 30 kali/menit
c. Cek respon korban
d. Berikan napas mulut ke mulut
e. Berikan DC shock
97. Setelah anda menilai pasien, anda temukan bahwa korban ternyata tidak berespon
disertai napas tersengal-sengal (gasping). Masyarakat sudah memanggil penjaga pantai. Apa
tindakan anda selanjutnya?
a. Pindahkan korban ke klinik terdekat
b. Mulai RJP dengan napas mulut ke mulut
c. Cek pernapasan dan denyut
d. Tunggu sampai penjaga pantai datang
e. Mulai RJP, berikan kompresi dada
98. Setelah 6 orang penjaga pantai datang, mereka memasang AED, dan AED menyatakan :
disarankan untuk melakukan DC shock dan anda memberikan 1 kali DC shock dengan
AED. Setelah diberikan 1 kali shock tersebut, korban tetap tidak berespon, apa langkah anda
selanjutnya :
a. Berikan kompresi dada 30 : 2 dan bantuan naps dan biarkan AED untuk menilai irama
kembali
b. Berikan kompresi dada 30 : 2 dan bantuan napas kemudian segera berikan DC shock sekali
lagi
c. Hentikan RJP dan cek denyut nadi
d. Berikan kompresi dada 30 : 2 dan bantuan napas selama 2 menit kemudian biarkan AED
menilai irama kembali
e. Berikan kompresi dada dengan kedalaman 5 cm dan laju 100 kali/menit
99. Ketika anda melakukan RJP pada korban ini, bagaimana kompresi dada dan bantuan
napas anda dapat membantu korban?
a. Mereka menurunkan kebutuhan untuk intubasi
b. Membantu memompa jantung yang dalam kondisi VT/VF kembali ke irama normal
c. Menyediakan aliran darah dan oksigen ke jatung dan otak
d. Menurunkan dosis adrenalin
e. Meningkatkan tekanan darah
100. Berapa lama anda dan penjaga pantai harus melakukan kompresi dada/RJP pada pasien
ini ?
a. Selama 30 menit
b. Selama 1 jam
c. Sampai tim advance datang
d. Sampai terjadi kembalinya sirkulasi spontan (ROSC)
e. Sampai korban sadar kembali

101. Laki laki 30 tahun datang ke UGD RS, di antar oleh pacaranya, mengeluh lemas dan
muntah muntah setelah minum paracetamol 18 tablet, panadol (paracetamol) 10
tablet yang dicampur cairan insektisida (baygon), kira-kira 4 jam yang lalu. Penderita
juga mengeluh sering kencing dan buang air besar. Pada pemeriksaan fisik dijumpai
denyut nadi 48 kali per menit, miosis, lakrimasi, salivasi. Nyeri tekan epigastrium dan
perut kanan atas. Apakah antidote pada kasus diatas:
a.
Naloxone + Sulfas atropine
b.
N Acetyl sistein + Sulfas atropine
c.
Omeprazole + Sulfas atropine
d.
Activated charcoal + Sulfas atropine
e.
MgSO4 + Sulfas atropine
102. Laki-laki, 22 tahun datang ke UGD diantar oleh temannya, dalam keadan tidak sadar.
Setelah kurang lebih 26 jam yang lalu minum arak oplosan. Sebelumnya penderita
mabuk dan mengantuk, kemudian mengeluh penglihatan kabur dan tidak bisa melihat.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan: koma, frekwensi nafas 34 kali per menit dan dalam.
Tindakan segera yang harus dilakukan pada kasus diatas adalah:
a.
Stabilisasi dan dekontaminasi saluran cerna
b.
Stabilisasi dan diuresi paksa
c.
Stabilisasi dan peritoneal dialysis
d.
Satbilisasi dan hemoperfusion
e.
Stabilisasi dan hemodialysis
103. Kontraindikasi tindakkan decontaminasi saluran cerna pada kasus intoksikasi akut
adalah:
a.
Pattikamu, laki-laki 25 tahun, riwayat minum baygon 6 jam yang lalu, sadar, mulut
khas berbau baygon.
b.
Luhde, perempuan 26 tahun, riwayat minum paracetamol sebanyak 18 tablet 4 jam
yang lalu, nyeri tekan epigastrium dan perut kanan atas
c.
Clara, perempuan, 18 tahun, riwayat minum ineks 4 tablet 3 jam yang lalu, kesadaran
composmentis, dada berdebar. Pada pemeriksaan fisik denyut nadi 130 kali permenit.
d.
Christine, perempuan 24 tahun, riwayat minum bahan pembersih lantai (porstex) 3
jam yang lalu, nyeri menelan dan muntah darah. Pada pemeriksaan fisik tampak
kemerahan pada mukosa bibir dan tenggorokkan, nyeri tekan epigastrium
e.
Nanang, laki-laki, 19 tahun, riwayat minum arak bali (alcohol oplosan) 2 jam yang lalu,
sadar dan penglihatan kabur. Pada pemeriksaan visus: tajam penglihatan menurun.
104. Laki-laki 20 tahun, mahasiswa, datang ke UGD RS Sanglah, dibawa oleh orang tuanya
dalam keadaan tidak sadar. Pada pemeriksaan fisik ditemukan coma, tekanan darah
80/60 mmHg, denyut nadi 48 kali per menit, frekuensi nafas 12 kali permenit. Pupil:
miosis. Pemeriksaan abdomen: suara bising usus menurun. Pada tangan ditemukan
needle track mark. Apakah antidote yang sesuai untuk kasus diatas.
a.
Opiod
b.
Naloxone
c.
Sulfas atropine
d.
Acetyl sistein
e.
Etanol
105. Luh, perempuan 26 tahun, datang ke UGD diantar oleh orang tuanya dengan keluhan
muntah muntah setelah minum paracetamol 20 tablet 3 jam yang lalu, penderita
merasa lemas, nyeri disekitar ulu hati. Pada pemeriksaan fisik di jumpai nyeri tekan
epigastrium. Tindakkan yang perlu segera dilakukan pada kasus diatas adalah:

a.
b.
c.
d.
e.

Dialysis peritoneal
Hemodialisis
Gastric lavage
Plasmapharesis
Diuresis paksa

106. Laki laki, 20 tahun, tukang bangunan, datang ke UGD diantar oleh temannya, dengan
keluhan nyeri menelan setelah tanpa sengaja minum cairan yang berwarna jernih yang
mengandung HCL. Pada pemeriksaan fisik bibir sampai daerah pharing tampak
kemerahan dan bengkak. Abdomen: nyeri tekan epigastrium. Komplikasi jangka
panjang yang bisa terjadi pada kasus tersebut adalah:
a.
Striktur pesophagus
b.
Tukak lambung,
c.
Dyspepsia
d.
Peritonitis
e.
Perforasi gaster
107. Laki-laki 20 tahun datang ke UGD diantar pacarnya, dalam keadaan sadar. Setelah
kurang lebih 4 jam yang lalu minum larutan bahan pembersih lantai. Penderita
mengeluh mulut terasa perih, tenggorokan dan kerongkongan terasa panas dan ulu
hati perih seperti terbakar. Pada pemeriksaan fisik ditemukan kemerahan, edema pada
bibir sampai pharyng. Nyeri tekan pada epigastrium. Berikut adalah factor yang
memperingan kerusakan pada mukosa lambung pada kasus diatas adalah:
a.
pH < 3
b.
pH > 11
c.
Volume bahan yang diminum banak
d.
kontak bahan dengan mukosa lambung yang lama
e.
Adanya bahan makanan dalam lambung
108. Tatalaksana spesifik intoksikasi berikut yang dapat berperan sekaligus sebagai
decontaminasi dan eliminasi adalah:
a.
Diuresis paksa
b.
Emesis
c.
Kumbah lambung
d.
Pemberian cathartic
e.
Pemberian active charcoal
109. Laki laki 30 tahun datang ke UGD RS, di antar oleh pacaranya, mengeluh lemas dan
muntah muntah setelah minum baygon (racun serangga), kira-kira 6 jam yang lalu.
Penderita juga mengeluh sering kencing dan buang air besar. Pada pemeriksaan fisik
dijumpai denyut nadi 48 kali per menit, miosis, lakrimasi, salivasi. Gejala dan tanda
fisik diatas merupakan efek agent toxin terhadap:
a.
Stimulasi reseptor nikotinik
b.
Inhibisi reseptor muskarinik
c.
Stimulasi reseptor muskarinik
d.
Inhibisi reseptor nikotinik
e.
susunan syaraf pusat
110. Berikut adalah triad klasik pada intoksikasi opioid adalah
a.
Koma, miosis, bradikardia
b.
Koma, miosis, hipotensi ortostatik
c.
Koma, midriasis, hipertensi
d.
Koma, miosis, hipotermia
e.
Koma, miosis, depresi pernafasan

Seorang Ibu hamil , usia 35 tahun, dengan kehamilan pertama dengan usia kehamilan 41
minggu, datang ke RSU tempat saudara bekerja dengan keluhan sakit perut sejak 10 jam
sebelum ke Rumah Sakit, air ketuban dirasakan merembes sejak 12 jam sebelum datang ke
rumah sakit dan gerak janin baik. Dari hasil pemeriksaan vital sign, didapatkan : Tekanan
darah : 120/80 MmHg , Nadi 84 x/menit, Respirasi Rate : 18 x/menit, Temperatur axilla :
36,5 C, Pain Numeric Scale: 6. Pemeriksaan fisik umum didapatkan tinggi badan 145 cm,
berat badan 98kg. Pemeriksaan obstetrik didapatkan tinggi Fundus Uteri 37cm (perkiraan
berat janin = 4030 gram), presentasi kepala dengan penurunan 2/5. Dari pemeriksaan dalam
didapatkan pembukaan lengkap, ketuban jernih. Kemudian saudara melakukan pimpinan
persalinan, sejam kemudian lahir kepala janin, namun tidak terjadi putar paksi luar dan saat
ibu tidak meneran, kepala janin menempel pada symphisis pubis ibu.
111.
a.
b.
c.
d.
e.

Apakah diagnosis Saudara saat ini?


Pemanjangan Kala 2 persalinan
Distosia Bahu
Kala II persalinan
G1P0000, 41 minggu, tunggal/ hidup, Partus Kala II
G1P0000, 41 minggu, tunggal/hidup, Obesitas, Partus Kala II

112. Apakah istilah untuk tanda yang saudara temukan pada kasus tersebut setelah lahir
kepala janin?
a.
Turtle sign
b.
Temple sign
c.
Stuck head sign
d.
Banana sign
e.
Frog sign
113.
a.
b.
c.
d.
e.

Faktor risiko distosia bahu yang ada pada kasus di atas adalah:
Kehamilan lewat waktu
Obesitas
Bayi makrosomia
A dan B benar
A,B,C benar

114.
a.
b.
c.
d.
e.

Komplikasi distosia bahu adalah :


Ruptur uteri
Perdarahan paska persalinan
Brachial Plexus Injury
A,B,C benar
B,C Benar

115. Apakah yang akan Saudara lakukan pertama kali apabila menemukan kasus demikian
?
a.
Mengangkat pantat dan paha ibu, kemudian memfleksikan pada kedua persendian
tersebut
b.
Meminta pertolongan
c.
Memposisikan ibu pada tepi bed untuk mempermudah melakukan maneuver
pertolongan distosia bahu
d.
Melakukan Manuver Massanti
e.
Melakukan Roll Over

116.
a.
b.
c.
d.
e.

Wood Manouver adalah


Melakukan rotasi pada bahu depan
Melakukan rotasi pada bahu belakang
Nama lain dari Manuver Corkscrew
A dan C benar
B dan C benar

117. Pernyataan di bawah ini benar mengenai Manuver Mc Robert :


a.
Mengangkat paha dan pantat ibu, kemudian memfleksikan pada kedua persendian
tersebut ke arah abdomen
b.
Memerlukan bantuan asisten
c.
80 persen kasus dapat lahir dengan melakukan maneuver ini
d.
A dan B benar
e.
A,B,C benar
118.
a.
b.
c.
d.
e.

Pernyataan di bawah ini benar mengenai Anterior Disimpaction :


Terdiri dari Manuver Massanti dan Manuver Rubin
Tujuannya adalah melakukan abduksi bahu depan
Tujuannya adalah melakukan adduksi bahu depan
A dan B benar
A dan C benar

119.
a.
b.
c.
d.
e.

Schwart-Dickson Manouver adalah:


Manuver Rubin
Manual removal of the posterior arm
Rotation of posterior shoulder
Anterior dissimpaction
Mengangkat paha dan pantat ibu, kemudian memfleksikan pada kedua persendian
tersebut ke arah abdomen

120.
a.
b.
c.
d.
e.

Setelah berhasil melahirkan seluruh badan janin, apa yang harus dilakukan ?
Antisipasi perdarahan paska persalinan dan eksplorasi robekan jalan lahir
Pemeriksaan bayi secara lengkap dan dilakukan resusitasi jika diperlukan
Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya
Melakukan pencatatan dalam lembar rekam medis
Semua Benar

121.

Seorang anak laki-laki umur 15 tahun, datang ke UGD dengan keluhan nyeri buah
zakar yang sebelah kanan sejak 2 hari yang lalu. Pasien sudah mendapat terapi
analgetik dan antibiotika dari teman sejawat di puskesmas terdekat, namun nyeri
tidak berkurang.
Berikut tersebut dibawah adalah diagnosa yang mungkin terjadi, kecuali:
a.
Varicocele
b.
Mumps orchitis
c.
Torsi testis
d.
Hidrokel testis komunikan
e.
Hernia inkarserata

122.

Pemeriksaan penunjang yang paling rasional untuk menegakkan diagnosis kasus di


atas adalah:

a. CT scan tanpa kontras


b. CT scan dengan kontras
c. MRI
d. USG skrotal dopler
e. Phlebografi vena spermatika interna
123.

Jika dari pemeriksaan penunjang diatas tidak didapatkan gambaran vaskuler baik
arterial atau vena pada testis, maka diagnosa yang paling mungkin adalah:
a. Varikokel
b. Torsio testis
c. Hidrokel
d. Torsio appendiks testis
e. orchoepididimitis
124. Semua tersebut dibawah ini merupakan gejala obstruktif pada BPH adalah
a. urgency
b. frekuensi
c. nokturia
d. disuria
e. hesitansi
125.
a.
b.
c.
d.
e.

Berikut adalah gejala dan tanda adanya orchoepididimits, kecuali:


reflex kremaster menghilang
nyeri pada epididymis dan testis
ada riwayat mumps
pernah menderita penyakit urethritis
dysuria dan panas badan

126.
a.

Pernyataan yang salah tentang vasektomi adalah


Kesuksesan rekanalisasi setelah vasektomi tidak tergantung pada lamanya telah
dilakukan vasektomi
Vasektomi adalah metode yang sederhana dan efektif untuk sterilisasi permanent
pada pria
Komplikasi vasektomi sangat rendah.
Pasangan masih harus melanjutkan kontrasepsi sebelumnya sampai tercapai kondisi
azoospermia
ICSI and invitro fertilization (IFV) adalah metode alternatif jika menginginkan bayi
setelah vasektomi

b.
c.
d.
e.
127.
a.
b.
c.
d.
e.

Pernyataan yang salah mengenai torsio testis adalah:


Sering terjadi pada usia pubertas
Wajib dikerjakan scan isotope sebelum dilakukan operasi
Diagnosa banding adalah orchoepididymitis
Testis yang mengalami torsio letaknya lebih tinggi pada skrotum
Jika didapatkan torsio testis, maka testis kontralateral harus dikerjakan orchidopeksi

128.
a.
b.
c.
d.
e.

Pernyataan yang benar tentang varikokel adalah:


Pemeriksaan fisik dalam posisi supine
Selalu mengakibatkan subfertilitas atau infertilitas pria
Dapat mempengaruhi motilitas dan jumlah sperma
Mengakibatkan penurunan suhu testis
Sebaiknya semua penderita varikokel dioperasi

129.
a.
b.
c.
d.
e.

Berikut ini adalah tanda-tanda torsio pada korda spermatika, KECUALI:


Testis letak tinggi (High riding testis)
Munculnya refleks kremaster
Testis posisi transverse pada skrotum
Tidak terdapat aliran darah pada doppler ultrasound
Terbentuknya hidrokel sekunder

130.
a.
b.
c.
d.
e.

Hormon yang menstimulasi pertumbuhan prostat:


Estradiol
Dihydrotestosterone (DHT)
Estrone
Testosteron
LH dan FSH

131. Seorang laki-laki datang dengan keluhan nyeri pinggang kanan dan kencing berwarna
merah setelah kecelakaan lalulintas. Vital sign stabil. Dari pemeriksaan ct scan
abdomen dengan kontras ditemukan 2 daerah ruptur sedalam 3-4 cm sampai
pelvicocalyceal system ginjal kanan.
Berdasarkan american association for the surgery of trauma organ injury, trauma ginjal
tersebut termasuk grade?
a.
I
b.
II
c.
III
d.
IV
e.
V
132.
a.
b.
c.
d.
e.

Penanganan pada kasus diatas?


Expectant (non operative) management
Pemasangan stent ureter
Renorafi
Nefrektomi
Embolisasi pembuluh darah ginjal

133. Pasien laki laki 35 thn datang ke ugd dengan keluhan keluar darah menetes dari ujung
penis. Pasien riwayat jatuh dengan posisi terduduk di pinggir got 1 jam sebelum ke
ugd dan sejak saat itu kencing terasa tersendat. vital sign stabil. Pada kasus tersebut
diagnosa yg paling mungkin?
a.
Ruptur uretra posterior
b.
Ruptur uretra anterior
c.
Ruptur buli buli
d.
Clot pada buli
e.
Trauma pelvis
134. Pemeriksaan penunjang yg diperlukan?
a.
Sistografi
b.
Uretrografi
c.
IVP
d.
Usg abdomen
e.
Ct scan abdomen dengan kontras

135. Untuk menangani retensi urine pada kasus diatas?

a.
b.
c.
d.
e.

Observasi dan kompres dingin


Pemberian obat alpha blocker
Pasang kateter urine
Sistostomi
Eksplorasi uretra dengan open surgery

136. Seorang laki -laki datang ke ugd dengan nyeri perut bawah dan kencing tersendat
bercampur darah, setelah kecelakaan lalu lintas. Perut bawah terbentur stir saat
mengendarai mobil 2 jam sblm ke ugd. Pemeriksaan fisik vital sign stabil, ditemukan
jejas supra symphisis dan nyeri tekan. Pemeriksaan penunjang yang anda sarankan?
a.
Foto BOF dan pelvis
b.
USG abdomen
c.
Uretrografi
d.
Pasang dk dan sistografi
e.
IVP
137. Jika pada pemeriksaan penunjang ditemukan gambaran kontras seperti flame shape
pada dasar buli, tanpa injury pada organ lain, maka penanganan kasus tersebut;
a.
Eksplorasi repair buli ekstraperitoneal
b.
Konservatif dengan kateter
c.
Sistostomi
d.
Laparotomi repair buli intraperitoneal
e.
Watchfull waiting
138. Resiko komplikasi akan meningkat pada penanganan konservatif ruptur buli
ekstraperitoneal yang disertai;
a.
Ruptur ureter
b.
Ruptur ginjal
c.
Perforasi rektal
d.
Fraktur pelvis
e.
Ruptur uretra distal
139. Pernyataan berikut benar tentang sistografi untuk mendiagnosis ruptur buli buli :
a.
Jika pasien dilakukan CT scan, cara yang baik untuk mengisi buli adalah dengan
antegrade melalui injeksi kontras intravena.
b.
Metode yang disarankan adalah dengan mengisi buli dengan kontras secara retrograde
sebanyak 350-400 cc
c.
Materi kontras tidak boleh diencerkan saat CT scan - sistografi
d.
Tidak perlu dilakukan foto post drainase pada sistografi
e.
Selalu diperlukan foto oblique pada sistografi
140. seorang laki2 datang ke ugd dengan luka terbuka pada scrotum setelah terjatuh dari
sepeda motor. jika saat eksplorasi ditemukan robekan pada capsul testis kiri, maka
yang harus dilakukan adalah;
a.
Orchidektomi kiri
b.
Debridemant dan repair kapsul testis kiri
c.
Watchfull waiting
d.
Rawat luka dengan kasa basah dan observasi
e.
Debridemant dan tutup kulit primer

141. Seorang perempuan, 15 tahun, datang ke unit gawat darurat rumah sakit sanglah,
dengan keluhan ruam kulit pada hampir seluruh tubuh. Pada anamnesis didapatkan
riwayat demam dan nyeri menelan sejak 4 hari sebelum munculnya keluhan. Pasien
berobat ke puskesmas dan mendapat terapi amoksisilin, parasetamol dan vitamin C.
Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum lemah, kesadaran compos mentis, gizi
cukup, temperatur 39,5C, Nadi 90x/menit, respirasi 28x/menit. Pada pemeriksaan
mata tampak mata eritema dengan secret.
Pemeriksaan status dermatologis
didapatkan efloresensi lesi purpura multipel, dengan pada beberapa tempat tampak
vesikel diatas kulit eritema dengan keterlibatan kulit 8%. Pemeriksaan genetalia tampak
erosi multipel dengan ditutupi krusta hemoragik. Kemungkinan diagnosis kasus di atas
adalah:
a.
Eritema multiforme
b.
Stevens-Johnson Syndrome
c.
Toxic Epidermal Necrolysis
d.
Overlap SSJ-TEN
e.
Staphylococcal Scalded Skin Syndrome
142. Seorang perempuan, 15 tahun, datang ke unit gawat darurat rumah sakit sanglah,
dengan keluhan ruam kulit pada hampir seluruh tubuh. Pada anamnesis didapatkan
riwayat demam dan nyeri menelan sejak 4 hari sebelum munculnya keluhan. Pasien
berobat ke puskesmas dan mendapat terapi amoksisilin, parasetamol dan vitamin C.
Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum lemah, kesadaran compos mentis, gizi
cukup, temperatur 39,5C, Nadi 90x/menit, respirasi 28x/menit. Pada pemeriksaan
mata tampak mata eritema dengan secret.
Pemeriksaan status dermatologis
didapatkan efloresensi lesi purpura multipel, dengan pada beberapa tempat tampak
vesikel diatas kulit eritema dengan keterlibatan kulit 8%. Pemeriksaan genetalia tampak
erosi multipel dengan ditutupi krusta hemoragik. Perawatan untuk lesi kulit pada kasus
di atas adalah
a.
Terapi dengan krim steroid lemah
b.
Terapi dengan krim antibiotik
c.
Terapi kompres dengan rivanol
d.
Terapi kompres dengan cairan fisiologis
e.
Terapi debridement pada lesi yang nekrotik
143. Seorang perempuan, 15 tahun, datang ke unit gawat darurat rumah sakit sanglah,
dengan keluhan ruam kulit pada hampir seluruh tubuh. Pada anamnesis didapatkan
riwayat demam dan nyeri menelan sejak 4 hari sebelum munculnya keluhan. Pasien
berobat ke puskesmas dan mendapat terapi amoksisilin, parasetamol dan vitamin C.
Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum lemah, kesadaran compos mentis, gizi
cukup, temperatur 39,5C, Nadi 90x/menit, respirasi 28x/menit. Pada pemeriksaan
mata tampak mata eritema dengan secret.
Pemeriksaan status dermatologis
didapatkan efloresensi lesi purpura multipel, dengan pada beberapa tempat tampak
vesikel diatas kulit eritema dengan keterlibatan kulit 8%. Pemeriksaan genetalia tampak
erosi multipel dengan ditutupi krusta hemoragik. Terapi lain yang harus kita hindari
pada kasus di atas adalah
a.
Cefadroksil
b.
Eritromisin
c.
Kloramfenikol
d.
Ciprofloksasin
e.
Klindamisin

144. Seorang bayi umur 3 bulan, diantar oleh orang tuanya ke unit gawat darurat rumah
sakit Sanglah dengan keluhan ruam kulit pada hampir seluruh tubuh. Pada anamnesis
didapatkan riwayat panas badan 3 hari sebelum munculnya keluhan. Pasien sudah
diberikan sirup parasetamol oleh ibunya, tapi keluhan tidak membaik. Pemeriksaan fisik
didapatkan bayi tampak gelisah, gizi cukup, temperature 39,5C, Nadi 120x/menit,
respirasi 30x/menit. Status dermatologis didapatkan efloresensi makula eritema batas
tidak tegas, pada beberapa tempat tampak bula dan erosi. Tidak ditemukan keterlibatan
pada mukosa. Pemeriksaan sederhana yang dapat dilakukan untuk menegakkan
diagnosis adalah
a.
Pemeriksaan tanda Nikolsky
b.
Pemeriksaan gram dari dasar erosi
c.
Pemeriksaan kultur dari lesi kulit
d.
Pemeriksaan kultur darah
e.
Pemeriksaan tzank test
145. Seorang bayi umur 3 bulan, diantar oleh orang tuanya ke unit gawat darurat rumah
sakit Sanglah dengan keluhan ruam kulit pada hampir seluruh tubuh. Pada anamnesis
didapatkan riwayat panas badan 3 hari sebelum munculnya keluhan. Pasien sudah
diberikan sirup parasetamol oleh ibunya, tapi keluhan tidak membaik. Pemeriksaan fisik
didapatkan bayi tampak gelisah, gizi cukup, temperature 39,5C, Nadi 120x/menit,
respirasi 30x/menit. Status dermatologis didapatkan efloresensi makula eritema batas
tidak tegas, pada beberapa tempat tampak bula dan erosi. Tidak ditemukan keterlibatan
pada mukosa. Jika pada kasus dilakukan biopsi kulit, maka hasil yang diharapkan pada
kasus adalah
a.
Celah pada subepidermal
b.
Celah pada subkorneal
c.
Celah pada stratum granulosum
d.
Celah pada stratum basalis
e.
Celah pada supra basalis
146. Seorang bayi umur 3 bulan, diantar oleh orang tuanya ke unit gawat darurat rumah
sakit Sanglah dengan keluhan ruam kulit pada hampir seluruh tubuh. Pada anamnesis
didapatkan riwayat panas badan 3 hari sebelum munculnya keluhan. Pasien sudah
diberikan sirup parasetamol oleh ibunya, tapi keluhan tidak membaik. Pemeriksaan fisik
didapatkan bayi tampak gelisah, gizi cukup, temperature 39,5C, Nadi 120x/menit,
respirasi 30x/menit. Status dermatologis didapatkan efloresensi makula eritema batas
tidak tegas, pada beberapa tempat tampak bula dan erosi. Tidak ditemukan keterlibatan
pada mukosa. Penatalaksanaan yang paling sesuai untuk kasus diatas adalah:
a.
Eliminasi obat yang dicurigai
b.
Pemberian injeksi kortikosteroid intra vena
c.
Pemberian immunoglobulin intravena
d.
Pemberian topikal antibiotika
e.
Pemberian injeksi antibiotik intra vena
147. Seorang bayi umur 3 bulan, diantar oleh orang tuanya ke unit gawat darurat rumah
sakit Sanglah dengan keluhan ruam kulit pada hampir seluruh tubuh. Pada anamnesis
didapatkan riwayat panas badan 3 hari sebelum munculnya keluhan. Pasien sudah
diberikan sirup parasetamol oleh ibunya, tapi keluhan tidak membaik. Pemeriksaan fisik
didapatkan bayi tampak gelisah, gizi cukup, temperature 39,5C, Nadi 120x/menit,
respirasi 30x/menit. Status dermatologis didapatkan efloresensi makula eritema batas
tidak tegas, pada beberapa tempat tampak bula dan erosi. Tidak ditemukan keterlibatan
pada mukosa. Penyebab terjadinya lesi kulit pada kasus di atas adalah :

a.
b.
c.
d.
e.

Infeksi stafilokokus aureus


Infeksi streptokokus
Eksfoliatin toksin
Enterotoksin
Eksotoksin

148. Seorang anak laki-laki berumur 7 tahun, datang diantar ayahnya ke poliklinik kulit dan
kelamin dengan keluhan ruam kulit pada hampir seluruh tubuh. Pada anamnesis
didapatkan riwayat epilepsi sejak kecil dan rutin mengkonsumsi obat anti kejang sejak
1 bulan terakhir. Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum lemah, kesadaran
compos mentis, gizi cukup, temperatur 38,5C, Nadi 80x/menit, respirasi 30x/menit.
Pada pemeriksaan mata tampak mata eritema dengan secret. Pemeriksaan status
dermatologis didapatkan efloresensi lesi purpura multipel, dengan pada beberapa
tempat tampak vesikel diatas kulit eritema dengan keterlibatan kulit 40%. Pemeriksaan
genetalia tampak erosi multipel dengan ditutupi krusta hemoragik. Kemungkinan
diagnosis pada kasus di atas adalah:
a.
Eritema multiforme
b.
Stevens-Johnson Syndrome
c.
Toxic Epidermal Necrolysis
d.
Overlap SSJ-TEN
e.
Staphylococcal Scalded Skin Syndrome
149. Seorang anak laki-laki berumur 7 tahun, datang diantar ayahnya ke poliklinik kulit dan
kelamin dengan keluhan ruam kulit pada hampir seluruh tubuh. Pada anamnesis
didapatkan riwayat epilepsi sejak kecil dan rutin mengkonsumsi obat anti kejang sejak
1 bulan terakhir. Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum lemah, kesadaran
compos mentis, gizi cukup, temperatur 38,5C, Nadi 80x/menit, respirasi 30x/menit.
Pada pemeriksaan mata tampak mata eritema dengan secret. Pemeriksaan status
dermatologis didapatkan efloresensi lesi purpura multipel, dengan pada beberapa
tempat tampak vesikel diatas kulit eritema dengan keterlibatan kulit 40%. Pemeriksaan
genetalia tampak erosi multipel dengan ditutupi krusta hemoragik. Hasil pemeriksaan
penunjang yang mungkin ditemukan pada kasus adalah:
a.
Pemeriksaan histopatologi didapatkan celah subkorneal tanpa ditemukan sel radang.
b.
Pemeriksaan sitologi dapat ditemukan sel akantolitik
c.
Pemeriksaan sitologi dapat ditemukan multi nucleated giant cell
d.
Pemeriksaan histopatologi didapatkan celah pada daerah subepidermal
e.
Pemeriksaan histopatologi didapatkan nekrosis pada sel di dermal
150. Seorang anak laki-laki berumur 7 tahun, datang diantar ayahnya ke poliklinik kulit dan
kelamin dengan keluhan ruam kulit pada hampir seluruh tubuh. Pada anamnesis
didapatkan riwayat epilepsi sejak kecil dan rutin mengkonsumsi obat anti kejang sejak
1 bulan terakhir. Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum lemah, kesadaran
compos mentis, gizi cukup, temperatur 38,5C, Nadi 80x/menit, respirasi 30x/menit.
Pada pemeriksaan mata tampak mata eritema dengan secret. Pemeriksaan status
dermatologis didapatkan efloresensi lesi purpura multipel, dengan pada beberapa
tempat tampak vesikel diatas kulit eritema dengan keterlibatan kulit 40%. Pemeriksaan
genetalia tampak erosi multipel dengan ditutupi krusta hemoragik. Apakah
kemungkinan penyebab reaksi pada kasus di atas ?
a.
Reaksi hipersensitivitas tipe I
b.
Reaksi hipersensitivitas tipe II
c.
Reaksi hipersensitivitas tipe III
d.
Reaksi hipersensitivitas tipe IV
e.
Reaksi epidermolytic exotoxins

Seorang laki-laki 40 th mengeluh sesak nafas setelah kecelakaan lalu lintas pada pemeriksaan
klinis didapatkan RR: 32x/mnt, BP: 100/70Ml, HR: 90x/mnt. Pergerakan dinding dada
asimetri; kanan tertinggal, deviasi trakea dan suara nafas sisi kanan menghilang disertai
distensi vena leher.
151.
a.
b.
c.
d.
e.

Berdasarkan pemeriksaan klinis di atas apa assessment Saudara?


Hematothoraks
Flail chest
Tension pneumothoraks
Simple pneumothoraks
Hematopneumothoraks

152.
a.
b.
c.
d.
e.

Apa tindakan Saudara pada kasus di atas?


Thoracostomy
Intubasi
Ventilatory support dengan mesin
Needle thoracosyntesis
Needle thoracosyntesis yang dilanjutkan dengan pemasangan chest tube

Wanita 30 th nyeri dada dan sesak nafas setelah terjatuh dari sepeda motor, BP 90/60mmHg,
N: 100x/mnt, RR: 32x/mnt tampak jejas di dinding dada kanan, suara nafas menghilang.
Pada perkusi dullness, di sisi kanan
153.
a.
b.
c.
d.
e.

Apa assessment Saudara?


Pneumothoraks
Hematothoraks
Hematopneumothoraks
Contusion dinding dada
Tamponade jantung

154.
a.
b.
c.
d.
e.

Bagaimana penatalaksanaannya?
thoracosintesis
thoracotomy
thoracostomy dengan chest tube
intubasi dan berikan oksigen 10 lt
tracheostomy

155. Jika pada therapy awal produksi darah 1500cc dan selanjutnya 200cc/jam. Apa langkah
Saudara?
a.
Resusitasi cairan dengan RL 2 lt
b.
Transfusi PRC 2 colf
c.
Pasang 2 IV line berikan cairan kristaloid
d.
Surgical resusitasi dengan thoracotomy
e.
Hentikan pendarahan dengan pemberian obat-obatan
156. Yang manakah dari tanda klinis berikut yang merupakan tanda klinis tamponade
jantung?
a.
Hipotensi, takipnea dan takikardi
b.
Meningkatnya tekanan vena, menurunnya tekanan arteri, suara jantung menjauh
c.
Normotensi, takipnea, brachikardi
d.
Menurunnya tekanan vena, meningkatnya tekanan arteri dan suara jantung melemah
e.
Meningkatnya tekanan vena dan tekanan arteri, suara jantung menjauh

Laki-laki 32th kecelakaan lalu lintas datang ke UGD dalam keadaan shock, BP: 96/60 mmHg,
HR: 100 x/mnt. RR: 24 x/mnt. Pada pemeriksaan fisik didapat adanya Cullens sign
157.
a.
b.
c.
d.
e.

Berdasarkan data klinis di atas, dari manakah sumber pendarahan yang Saudara duga
Perdarahan intrapleura
Perdarahan retroperitoneal
Perdarahan intraperitoneal
Perdarahan akibat chance fracture
Perdarahan akibat perforasi vesical urinaria

158.
a.
b.
c.
d.
e.

Pada initial assessment, langkah apa yang Saudara lakukan pertama kali?
Tranfusi dengan PRC
Resusitasi cairan dengan crystalloid 2 lt bila gagal dengan surgical resusitasi
FAST
CT Scan abdomen
Eksplorasi laparotomy

159. Pasien laki-laki 34 th mengeluh nyeri pada leher setelah terjatuh dari sepeda motor,
Airway. Tidak ada obstruksi, BP: 110/70mmHg, HR: 90x/mnt, RR: 28x/mnt. Pada
pemeriksaan X-ray tampak adanya fraktur pada C1 dengan predental space melebar
pada lateral view.
Apa diagnosis Saudara?
a.
Hangmann fracture
b.
Clay shoulder s fracture
c.
Jefferson fracture
d.
Chance Fracture
e.
Fraktur dislokasi C1
160.
a.
b.
c.
d.
e.

Diagnosis peritoneal lavage dinyatakan positive bila


RBC < 100.000
>500 WBC
Amilage <20 iu
Pada pemeriksaan Gram stain tidak ditemukan bakteri
Tidak ditemukan adanya bile.

161. Pasien laki laki umur 30 th, datang ke UGD RSPTN dengan keluhan rasa sakit dan
nyeri yang tidak tertahan, demam tinggi, rasa kaku dan bengkak di dasar mulut dan
dagu. Menurut anamnesa pasien mengeluh sakit gigi dari 3 hari yang lalu, namun tidak
ke dokter gigi. Pada pemeriksaan ekstra oral suhu tubuh 39o C, pembengkakan bawah
dagu hingga leher bagian depan, denyut nadi 112 x/menit, frekuensi nafas 24 x/menit,
tekanan darah 120/70 mmHg, pasien tampak lemas, susah menelan dan bicara,
droolling, pemeriksaaan intra oral susah dilakukan karena pasien trismus danya dapat
membuka mulut 1 jari saja, tampak rongga mulut terlihat penuh dan lidah terangkat.
Apakah diagnosa pada kasus diatas?
a.
Abses periapikal
b.
Abses mandibula
c.
Phlegmon
d.
Kista odontoma
e.
Abses lingualis

162. Pasien laki laki umur 30 th, datang ke UGD RSPTN dengan keluhan rasa sakit dan
nyeri yang tidak tertahan, demam tinggi, rasa kaku dan bengkak di dasar mulut dan
dagu. Menurut anamnesa pasien mengeluh sakit gigi dari 3 hari yang lalu, namun tidak
ke dokter gigi. Pada pemeriksaan ekstra oral suhu tubuh 39o C, pembengkakan bawah
dagu hingga leher bagian depan, denyut nadi 112 x/menit, frekuensi nafas 24 x/menit,
tekanan darah 120/70 mmHg, pasien tampak lemas, susah menelan dan bicara,
droolling, pemeriksaaan intra oral susah dilakukan karena pasien trismus danya dapat
membuka mulut 1 jari saja, tampak rongga mulut terlihat penuh dan lidah terangkat.
Pertolongan utama yang saudara berikan pada kasus diatas adalah :
a.
Pemberian antibiotik intra oral
b.
Dikonsulkan ke poliklinik gigi dan mulut
c.
Rontgen foto periapikal
d.
Anjuran opname
e.
Bebaskan jalan nafas
163. Pasien laki laki umur 30 th, datang ke UGD RSPTN dengan keluhan rasa sakit dan
nyeri yang tidak tertahan, demam tinggi, rasa kaku dan bengkak di dasar mulut dan
dagu. Menurut anamnesa pasien mengeluh sakit gigi dari 3 hari yang lalu, namun tidak
ke dokter gigi. Pada pemeriksaan ekstra oral suhu tubuh 39o C, pembengkakan bawah
dagu hingga leher bagian depan, denyut nadi 112 x/menit, frekuensi nafas 24 x/menit,
tekanan darah 120/70 mmHg, pasien tampak lemas, susah menelan dan bicara,
droolling, pemeriksaaan intra oral susah dilakukan karena pasien trismus danya dapat
membuka mulut 1 jari saja, tampak rongga mulut terlihat penuh dan lidah terangkat.
Rencana perawatan lengkap yang anda berikan pada pasien dengan kasus diatas adalah :
a.
Rontgen periapikal, ekstraksi gigi penyebab, menstabilkan kondisi umum pasien
b.
Pemberian analgesik dan antibiotik serta memberi surat rujukan ke dokter gigi spesialis
bedah mulut
c.
Rontgen phanoramik, incisi, pemberian antibiotik adekuat intra vena, antiinflamasi dan
antipirektik
d.
Bebaskan jalan nafas, perbaikan kondisi umum, drainase dengan incisi sesuai dengan
spasium yang terlibat, pemberian antibiotik spektrum luas intra vena, antinyeri,
antiinflamasi drip intra vena dalam cairan RL 20 tetes/menit, konsulkan ke poliklinik
gigi untuk menghilangkan faktor penyebab.
e.
Incisi intra oral dan pencabutan gigi penyebab, drug tampon, pemberian antibiotik dan
analgesik, pasien dianjurkan kontrol setelah 3 hari.
164. Seorang pasien perempuan umur 35 th datang ke UGD RSPTN dengan keluhan rasa
sakit yang sangat kuat pada pipi dan dagu sebelah kiri yang tampak merah dan
bengkak, hingga pasien susah mengunyah makanan pada gigi sebelah kiri, pasien
sempat sakit gigi 5 hari yang lalu, setelah 2 hari berikutnya baru tampak
membengkak hingga ke pipi, pasien tidak ke dokter gigi namun membeli obat
penghilang rasa sakit, bengkaknya tidak kunjung reda.
Pada pemerikasaan ekstra oral : palpasi terasa panas dan fluktuatif, suhu tubuh 38 o C, pada
pemeriksaan intra oral tampak gigi M1 bawah kiri berlubang, kotor dan goyang o2,
buccal fold terangkat.
Apakah diagnosa pada kasus diatas?
a.
Abses periapikal
b.
Abses submandibula
c.
Pseudo phlegmon
d.
Kista odontoma
e.
Abses lingualis

165. Seorang pasien perempuan umur 35 th datang ke UGD RSPTN dengan keluhan rasa
sakit yang sangat kuat pada pipi dan dagu sebelah kiri yang tampak merah dan
bengkak, hingga pasien susah mengunyah makanan pada gigi sebelah kiri, pasien
sempat sakit gigi 5 hari yang lalu, setelah 2 hari berikutnya baru tampak
membengkak hingga ke pipi, pasien tidak ke dokter gigi namun membeli obat
penghilang rasa sakit, bengkaknya tidak kunjung reda.
Pada pemerikasaan ekstra oral : palpasi terasa panas dan fluktuatif, suhu tubuh 38 o C, pada
pemeriksaan intra oral tampak gigi M1 bawah kiri berlubang, kotor dan goyang o2,
buccal fold terangkat.
Sesuai dengan diagnosa yang anda tegakkan terhadap kasus diatas, bagaimana
penatalaksanaan yang anda lakukan?
a.
Rontgen periapikal/panoramik lalu dilakukan pencabutan
b.
Pemberian antibiotik, analgesik dan anti inflamasi intra oral, dirujuk ke poliklinik gigi
dan mulut
c.
Kontrol jalan nafas, drainase dengan incisi sesuai dengan spasium yang terlibat,
pemberian antibiotik spektrum luas intra vena, antinyeri, antiinflamasi drip intra vena
dalam cairan RL 20 tetes/menit, perbaikan kondisi umum, konsulkan ke poliklinik gigi
untuk menghilangkan faktor penyebab.
d.
Incisi intra oral dan pencabutan gigi penyebab, drug tampon, pemberian antibiotik dan
analgesik, pasien dianjurkan kontrol setelah 3 hari.
e.
Rontgen phanoramik, incisi intra oral, pemberian antibiotik adekuat intra vena,
antiinflamasi dan antipirektik
166. Pasien laki laki 34 tahun datang ke Poliklinik Umum RSPTN, dengan keluhan sakit
pada pipi, rahang bawah kanan hingga ke dagu sebelah kanan. Sakit diawali 3 bulan
yang lalu ada pembengkakan gusi yang menutupi gigi geraham paling belakang kanan,
lalu pasien mengunjungi praktek dokter gigi swasta dan diberi obat penghilang rasa
sakit, antibiotik intra oral serta surat pengantar rontgen panoramik kemudian
direncanakan tindakan odontektomi, namun setelah rasa sakit mereda pasien tidak
datang kembali. Pemeriksaan ekstra oral pasien tampak lemas dan kesakitan, denyut
nadi 110 x/menit, frekuensi nafas 24 x/menit, tekanan darah 130/70 mmHg, palpasi
rahang bawah hingga ke dagu terasa kaku seperti papan dan konsistensi kenyal. Pada
pemeriksaan intra oral tampak pembengkakan pada gusi kanan belakang, kotor
tertutup debris, bucal fold terangkat dan lidah terangkat sebagian. Hasil rontgen
phanoramik yang dibawa pasien tampak gigi M3 rahang bawah kanan impaksi klas 2
posisi A menurut Pell & Gregory.
Apakah diagnosa pada kasus diatas?
a.
Abses periapikal
b.
Abses mandibula
c.
Pseudo phlegmon
d.
Kista odontoma
e.
Abses lingualis

167. Pasien laki laki 34 tahun datang ke Poliklinik Umum RSPTN, dengan keluhan sakit
pada pipi, rahang bawah kanan hingga ke dagu sebelah kanan. Sakit diawali 3 bulan
yang lalu ada pembengkakan gusi yang menutupi gigi geraham paling belakang kanan,
lalu pasien mengunjungi praktek dokter gigi swasta dan diberi obat penghilang rasa
sakit, antibiotik intra oral serta surat pengantar rontgen panoramik kemudian
direncanakan tindakan odontektomi, namun setelah rasa sakit mereda pasien tidak
datang kembali. Pemeriksaan ekstra oral pasien tampak lemas dan kesakitan, denyut
nadi 110 x/menit, frekuensi nafas 24 x/menit, tekanan darah 130/70 mmHg, palpasi
rahang bawah hingga ke dagu terasa kaku seperti papan dan konsistensi kenyal. Pada
pemeriksaan intra oral tampak pembengkakan pada gusi kanan belakang, kotor
tertutup debris, bucal fold terangkat dan lidah terangkat sebagian. Hasil rontgen
phanoramik yang dibawa pasien tampak gigi M3 rahang bawah kanan impaksi klas 2
posisi A menurut Pell & Gregory.
Bagaimanakan penatalaksanaannya?
a.
Rontgen periapikal/panoramik lalu dilakukan pencabutan
b.
Pemberian antibiotik, analgesik dan anti inflamasi intra oral, dirujuk ke poliklinik gigi
dan mulut
c.
Kontrol jalan nafas, perbaikan kondisi umum, drainase dengan incisi, pemberian
antibiotik spektrum luas intra vena, antinyeri, antiinflamasi drip intra vena dalam
cairan RL 20 tetes/menit, konsulkan ke poliklinik gigi untuk menghilangkan faktor
penyebab.
d.
Incisi intra oral dan pencabutan gigi penyebab, drug tampon, pemberian antibiotik dan
analgesik, pasien dianjurkan kontrol setelah 3 hari.
e.
Rontgen phanoramik, incisi, pemberian antibiotik adekuat intra vena, antiinflamasi dan
antipirektik
168. Pasien laki laki umur 36 tahun datang ke UGD RSPTN dengan keluhan dagu sebelah
kanan membengkak, semenjak setahun terakhir, pada awalnya kecil dan tidak sakit,
kecemasan mulai muncul karena semakin lama semakin membesar, hingga wajah
tampak tidak simetris, mulai ada rasa nyeri sesekali saat mengunyah dan jika dipalpasi
permukaan kaku, tidak ada kemerahan, suhu tubuh 37 o C, pada rontgen foto tampak
mandibula kanan ada massa radiolucent dengan batas jelas dari apikal caninus kanan
bawah hingga M1 kanan bawah.
Apakah diagnosa kasus diatas?
a.
Abses periapikal
b.
Abses mandibula
c.
Pseudo phlegmon
d.
Kista odontoma
e.
Abses lingualis

169. Pasien laki laki umur 36 tahun datang ke UGD RSPTN dengan keluhan dagu sebelah
kanan membengkak, semenjak setahun terakhir, pada awalnya kecil dan tidak sakit,
kecemasan mulai muncul karena semakin lama semakin membesar, hingga wajah
tampak tidak simetris, mulai ada rasa nyeri sesekali saat mengunyah dan jika dipalpasi
permukaan kaku, tidak ada kemerahan, suhu tubuh 37 o C, pada rontgen foto tampak
mandibula kanan ada massa radiolucent dengan batas jelas dari apikal caninus kanan
bawah hingga M1 kanan bawah.

Apakah rencana perawatan pada kasus diatas?


a.
Rontgen periapikal/panoramik lalu dilakukan pencabutan
b.
Pemberian antibiotik, analgesik dan anti inflamasi intra oral, dirujuk ke poliklinik gigi
dan mulut
c.
Pemberian analgesik intra oral, konsulkan ke poli gigi dan mulut
d.
Incisi intra oral dan pencabutan gigi penyebab, drug tampon, pemberian antibiotik dan
analgesik, pasien dianjurkan kontrol setelah 3 hari.
e.
Rontgen phanoramik, incisi, pemberian antibiotik adekuat intra vena, antiinflamasi dan
antipirektik
170. Pasien perempuan umur 32 th, datang ke UGD RSPTN dengan keluhan rasa sakit dan
nyeri yang tidak tertahan, demam tinggi, rasa kaku dan bengkak di dasar mulut dan
dagu, 3 hari yang lalu pasien sakit gigi pada geraham bawah paling belakang, namun
belum sempat ke dokter gigi. Pada pemeriksaan ekstra oral suhu tubuh 39 o C,
pembengkakan bawah dagu hingga leher bagian depan, denyut nadi 110x/menit,
frekuensi nafas 24x/menit, tekanan darah 120/80 mmHg, pasien tampak lemas, susah
menelan dan bicara, droolling, pemeriksaaan intra oral susah dilakukan karena pasien
trismus, tampak rongga mulut terlihat penuh dan lidah terangkat.
Apakah diagnosa pada kasus diatas?
a.
Abses periapikal
b.
Abses mandibula
c.
Phlegmon
d.
Kista odontoma
e.
Abses lingualis
171. Ny. L, umur 28 tahun, G2 P1001, hamil 36 minggu datang ke IGD Kebidanan RSUP
Sanglah diantar oleh bidan. Pasien dikatakan baru pertamakali ANC dan didapatkan
tensi tinggi di bidan 180/110, telah diberikan nifedipine 10 mg oral. Pasien mengaku
riwayat tensi tinggi sejak 1 tahun yang lalu, namun tidak mau berobat. Hasil
pemeriksaan didapatkan TD 160/110 mmHg, N 110 x/mnt, R 24 x/ mnt, DJJ 150x/mnt,
TFU 3 jari dibawah Px, presentasi kepala, dan oedema pada wajah, tangan dan kaki.
Didapatkan proteinuria +3 Diagnosa yang sesuai keadaan Ny. L adalah?
A.
Eklamsia
B.
Hipertensi gestasional
C.
Pre eklamsia berat
D.
Pre eklamsia ringan
E.
Superimposed preeklamsia
172. Ny. L, umur 28 tahun, G2 P1001, hamil 36 minggu datang ke IGD Kebidanan RSUP
Sanglah diantar oleh bidan. Pasien dikatakan baru pertamakali ANC dan didapatkan
tensi tinggi di bidan 180/110, telah diberikan nifedipine 10 mg oral. Pasien mengaku
riwayat tensi tinggi sejak 1 tahun yang lalu, namun tidak mau berobat. Hasil
pemeriksaan didapatkan TD 160/110 mmHg, N 110 x/mnt, R 24 x/ mnt, DJJ 150x/mnt,
TFU 3 jari dibawah Px, presentasi kepala, dan oedema pada wajah, tangan dan kaki.
Didapatkan proteinuria +3. Pemeriksaan diagnostik yang harus dilakukan selanjutnya
adalah:
a.
Kultur urin dan tes sennsitivitas
b.
Pemeriksaan organ mata, ginjal dan hati
c.
Refleks patella
d.
Analisa elektrolit lengkap
e.
Protein urin 24 jam
173. Hasil lab yang menunjang diagnosis sindroma HELLP adalah:

A.
B.
C.
D.
E.

Peningkatan
Peningkatan
Peningkatan
Peningkatan
Peningkatan

jumlah platelet yang menunjukkan trombositosis


kadar bilirubin direk
kadar serum kreatinin melebihi normal
laktat dehidrogenase akibat hemolisis
globulin gama

174. Seorang wanita sehat usia 29 tahun, G2P0101 datang ke VK pada usia kehamilan 39
minggu mengeluh nyeri perut hilang timbul sejak tadi pagi, nyeri kepala hebat dan
pandangan kabur. Tekanan darah 200/110mmHg dengan proteinuria +4 pada
urinalisis. Tekanan darah setelah pemberian nifedipin adalah 160/110mmHg. Pada
pemeriksaan dalam (VT) didapatkan pembukaan cervik 4 cm, teraba kepala. Hasil lab
menunjukkan hematokrit, platelet dan transaminase normal. Metode persalinan yang
menjadi pilihan pertama adalah:
A.
Persalinan pervaginam spontan
B.
Percepatan kala II dengan ekstraksi vakum
C.
Percepatan kala II dengan ekstraksi forsep
D.
Seksio sesarea
E.
Ekstraksi total
175. Seorang wanita sehat usia 29 tahun, G2P0101 datang ke VK pada usia kehamilan 39
minggu mengeluh nyeri perut hilang timbul sejak tadi pagi, nyeri kepala hebat dan
pandangan kabur. Tekanan darah 200/110mmHg dengan proteinuria +4 pada
urinalisis. Tekanan darah setelah pemberian nifedipin adalah 160/110mmHg. Hasil lab
menunjukkan hematokrit, platelet dan transaminase normal. Tindakan yang pertama
kali sebaiknya dilakukan adalah:
A.
Pemeriksaan dalam
B.
Pemberian MgSO4
C.
Pemeriksaan kardiotokografi
D.
Pemeriksaan leopold
E.
Ultrasonografi
176. Seorang wanita sehat usia 29 tahun, G2P0101 datang ke VK pada usia kehamilan 39
minggu mengeluh nyeri perut hilang timbul sejak tadi pagi, nyeri kepala hebat dan
pandangan kabur. Tekanan darah 200/110mmHg dengan proteinuria +4 pada
urinalisis. Tekanan darah setelah pemberian nifedipin adalah 160/110mmHg. Hasil lab
menunjukkan hematokrit, platelet dan fungsi hati normal. Bila anda adalah dokter
puskesmas, maka tindakan yang sebaiknya dilakukan adalah:
A.
Anjurkan pasien untuk kontrol satu minggu lagi
B.
Rujuk ke dokter spesialis penyakit dalam
C.
Sarankan pemeriksaan darah lengkap, kontrol kembali setelah ada hasil
D.
Observasi 1x24 jam di puskesmas
E.
Pemberian MgSO4 dan Rujuk ke rumah sakit terdekat
177. Seorang wanita usia 27 tahun, datang ke Poliklinik Kebidanan RSUP Sanglah. Mengeluh
penglihatan kabur sejak tadi malam. Satu minggu yang lalu hanya mengeluh pusing.
Pasien dengan riwayat ANC yang tidak teratur. Usia kehamilan saat ini 39 minggu.
Berdasarkan hasil pemeriksaan: Tekanan Darah 160/110 mmHg, protein urin +++.
Diagnosis pasien ini adalah?
A.
Preeklampsia Ringan
B.
Preeklampsia Berat
C.
Eklampsia
D.
Superimposed Preeklampsia
E.
Preeklampsia Berat dengan Impending Eklampsia

178. Ibu J, umur 35 tahun, G1P1000 hamil 38 minggu datang ke Puskesmas dengan
keluhan perut terasa kenceng-kenceng sejak tadi malam. Diketahui tekanan darah
tinggi sejak umur kehamilan 30 minggu. Hasil pemeriksaan: tekanan darah 170/110
mmHg, Oedem ekstremitas, protein urine +++. Pemeriksaan dalam: pembukaan 4
cm, teraba kepala, penurunan kepala HI, dengan selaput ketuban utuh. Penyulit yang
mungkin terjadi pada kasus diatas adalah :
A.
Solusio plasenta
B.
Oligohidramnion
C.
Kerusakan ginjal
D.
Peningkatan tekanan intrauterine
E.
Tremor baby syndrome
179. Wanita hamil 28 minggu datang dengan mengeluh nyeri ulu hati. TD 160/120 mmHg
dan proteinuria +3. Fungsi hati menunjukkan adanya peningkatan hingga 4 kali dari
normal, dan platelet mengalami penurunan hingga mencapai 56.000. manakah dari
tindakan di bawah ini yang tidak tepat untuk pasien ini?
A.
Dexametason 12 mg i.v.
B.
Kardiotokografi serial
C.
Transfusi konsentrat trombosit
D.
Magnesium sulfat 40% i.v. drip
E.
Pemeriksaan lab darah serial
180. Ny M sedang hamil aterm datang ke puskesmas anda dengan keluhan nyeri perut hilang
timbul. Didapatkan tekanan darah 180/110 mmHg, proteinuria +4. Didapatkan
pembukaan serviks lengkap, UUK kiri depan, H II+. Tindakan yang sebaiknya pertama
kali dilakukan adalah:
A.
Suntik MgSO4 40% IM atau IV
B.
Nifedipin 10 mg po
C.
Persiapkan alat forsep
D.
Injeksi diazepam 5 mg iv
E.
Segera persiapkan rujukan
181. Seorang wanita usia 38 tahun datang memeriksakan kehamilannya yang keempat di
Puskesmas. Dikatakan taksiran persalinan 4 minggu lagi. Riwayat tekanan darah tinggi
disangkal. ANC tidak teratur. Didapatkan TD 140/90, dengan DJJ baik dan tidak ada
kontraksi uterus. Pada pemeriksaan urine didapatkan protein urine +1. Tindakan yang
sebaiknya dilakukan adalah:
A.
Pemeriksaan USG abdomen atas dan bawah
B.
Pemeriksaan kesejahteraan janin
C.
Pemeriksaan maturitas paru janin
D.
Pemeriksaan darah lengkap
E.
Pemantauan kondisi umum ibu dan janin bulan depan
182. Bila anda mengahadapi pasien eklamsia yang tidak berhenti kejang setelah pemberian
MgSO4, maka apakah yang sebaiknya anda lakukan?
A.
Segera kirim ke perawatan intensif
B.
Pemberian MgSO4 dosis ulangan secara iv bolus
C.
Injeksi Phenobarbital iv
D.
Injeksi diazepam iv
E.
Pemberian kombinasi sedative dan pelemas otot

183. Ny. M, usia 25 tahun, datang ke Poliklinik Kebidanan RSUP Sanglah dengan keluhan
gerak janin yang berkurang dari biasanya. Diketahui tekanan darah tinggi sejak umur
kehamilan 14 minggu. Umur kehamilan saat ini adalah 32 minggu. Pada pemeriksaan
didapatkan TD 150/100 mmHg, dengan DJJ 128 x/menit. Tidak terdapat kontraksi
uterus. Hasil pemeriksaan proteinuri menunjukkan hasil ++.
Komplikasi lanjut yang dapat ditimbulkan oleh kondisi pasien di atas adalah?
A. Pertumbuhan janin terhambat
B. Solusio plasenta
C. Kematian janin dalam rahim
D. A dan C benar
E. Semua benar
Lelaki 23 tahun dibawa ke IRD dari kecelakaan bermotor. Mobil pasien tampaknya
tergelincir dari jalan tol, terguling dan pasien terlempar keluar mobil. Ia ditemukan 1 jam
setelah kejadian. Pada lokasi kejadian, pasien sadar baik dan mengeluhkan nyeri pada
punggung dan tungkainya. Di IRD pasien masih sadar baik dan bicaranya lancar dan jelas
dan suara napasnya normal pada kedua lapang paru. Denyut nadi femoralnya teraba pada
kedua sisi. Suhunya 35,6C perrektal, denyut nadinya 106 kali permenit, tekanan darahnya
110/88 mmHg, RR 24 kali/menit dan GCSnya 15. Terdapat luka lecet pada leher, bahu,
perut dan tungkai. Dinding dadanya tidak nyeri, perutnya sedikit nyeri. Panggulnya stabil,
namun terdapat bengkak dan nyeri pada paha kanan. Terdapat luka robek yang dalam
pada daerah temporal kanannya yang terus merembes. Pemeriksaan FAST menunjukkan
adnya cairan bebas pada Morison pouch dan tidak ada abnormalitas lainnya. Hasil darah
lengkap menunjukkan WBC 14.800 sel/mm3, Hb 11,2 gram/dL dan hematocrit 34,4%.
184.

Apa langkah selanjutnya dalam mengevaluasi pasien ini


a. Melakukan CT scan abdomen
b. Melakukan BOF AP/lateral
c. Menilai jalan napas, pernapasan, dan sirkulasi
d. Mengkonsulkan ke penyakit dalam
e. Menyiapkan debridement urgent

185.

Setelah langkah tersebut, apa langkah selanjutnya ?


a. Melakukan CT scan abdomen dan pelvis
b. Melakukan BOF AP/lateral
c. Observasi stabilitas hemodinamik
d. Debridement luka pasien
e. Tidak ada yang benar

SEMOGA KITA BISA SELALU SALING MANJAGA. SALING MENGERTI DAN SALING SUPPORT.
SEMAKIN SOLID, SUPER, DAN PENUH PASSION.
SAMPAI BERJUMPA LAGI, DI PINTU GERBANG KESUKSESAN
#PUSHHARDER

Anda mungkin juga menyukai