Anda di halaman 1dari 11

Tugas, Wewenang, Fungsi, dan Peranan 11 Lembaga Negara

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)


Wewenang MPR

Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar;


Melantik Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan hasil pemilihan umum
dalam Sidang Paripurna MPR;
Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan MK untuk memberhentikan
Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya setelah Presiden
dan/atau Wakil Presiden diberi kesempatan untuk menyampaikan
penjelasan di dalam Sidang Paripurna MPR;
Melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Presiden mangkat,
berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya
dalam masa jabatannya; memilih Wakil Presiden dari dua calon yang
diajukan Presiden apabila terjadi kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam
masa jabatannya selambat-lambatnya dalam waktu 60 hari;
Serta memilih Presiden dan Wakil Presiden apabila keduanya berhenti
secara bersamaan dalam masa jabatannya, dari dua paket calon Presiden
dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai
politik yang paket calon Presiden dan Wakil Presidennya meraih suara
terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan sebelumnya, sampai habis
masa jabatannya selambat-lambatnya dalam waktu 30 hari.

Tugas MPR

Mengamalkan Pancasila;
Melaksanakan UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan;
Menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan
kerukunan nasional;
Mendahulukan kepentingan Negara di atas kepentingan pribadi, kelompok,
dan golongan.

Fungsi MPR

Sebagai pemegang kekuasaan legislatif untuk menjalankan keinginan


rakyat yang diinterpretasikan dalam undang-undang dan juga sebagai
pembuat Undang-Undang Dasar;
Fungsi untuk membuat keputusan yang sifatnya non legislatif. Presiden
dan wakil presiden dipilih oleh majelis dengan suara terbanyak;

Peranan MPR

Sebagai wakil rakyat dan wakil daerah.


Sebagai lembaga perwakilan rakyat yang mengawasi jalanya
pemerintahan yang dilakukan oleh pemegang kekuasaan eksekutif agar
kekuasaan pemerintah tidak menindas rakyat sehingga kekuasaan tidak
dijalankan secara sewenang-wenang;

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)


Wewenang DPR

Membentuk undang-undang yang dibahas dengan Presiden untuk


mendapat persetujuan bersama;
Membahas dan memberikan atau tidak memberikan persetujuan terhadap
Peraturan Pernerintah Pengganti Undang-Undang;
Menetapkan APBN bersama Presiden dengan memperhatikan
pertimbangan DPD;
Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Undang-Undang, APBN,
serta kebijakan pemerintah;
Menyerap, menghimpun, menampung, dan menindaklanjuti aspirasi
masyarakat.

Tugas DPR

Mengamalkan Pancasila;
Melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 dan menaati segala peraturan perundang-undangan;
Memerhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat;
Menyerap, menghimpun, menampung, dan menindaklanjuti aspirasi
masyarakat.

Fungsi DPR

Fungsi legislasi dilaksanakan sebagai perwujudan DPR selaku pemegang


kekuasaan membentuk undang-undang.
Fungsi anggaran dilaksanakan untuk membahas dan memberikan
persetujuan atau tidak memberikan persetujuan terhadap rancangan
undang-undang tentang APBN yang diajukan oleh Presiden.
Fungsi pengawasan dilaksanakan melalui pengawasan atas pelaksanaan
undang-undang dan APBN.

Peranan DPR

Sebagai lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia


yang merupakan lembaga perwakilan rakyat;
Dalam sistem pemerintahan yang berasas kedaulatan rakyat, yaitu
melaksanakan amanat rakyat;
Berperan sebagai lembaga legislatif yang berfungsi untuk membuat
undang-undang dan mengawasi jalannya pelaksanaan undang-undang
yang dilakukan oleh pemerintah sebagai lembaga eksekutif.

Dewan Perwakilan Daerah (DPD)


Wewenang DPD

DPD dapat mengajukan kepada DPR rancangan undang-undang yang


berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah,

pembentukan dan pemekaran, dan penggabungan daerah, pengelolaan


sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi lainnya serta yang
berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah;
DPD memberikan pertimbangan kepada DPR atas Rancangan UndangUndang APBN, rancangan undang-undang yang berkaitan dengan pajak,
pendidikan, dan agama;
DPD memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota
Badan Pemeriksa Keuangan.

Tugas DPD

Mengamalkan Pancasila;
Melaksanakan UUD 1945 dan menaati segala peraturan perundangundangan;
Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan
pemerintahan;
Memerhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat;
Menyerap, menghimpun, menampung, dan menindaklanjuti aspirasi
masyarakat dan daerah;
Mendahulukan kepentingan Negara diatas kepentingan pribadi, kelompok,
dan golongan.

Fungsi DPD

Pengajuan usul, ikut dalam pembahasan dan memberikan pertimbangan


yang berkaitan dengan bidang legislasi tertentu
Pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang tertentu.

Peranan DPD

Sebagai lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia


yang anggotanya merupakan perwakilan dari setiap provinsi yang dipilih
melalui Pemilihan Umum.
Sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihannya masing-masing.

Presiden
Tugas Presiden

Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD


Mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR). Presiden melakukan pembahasan dan pemberian persetujuan atas
RUU bersama DPR serta mengesahkan RUU menjadi UU.
Menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang dalam
kegentingan yang memaksa
Membentuk suatu Dewan Pertimbangan yang bertugas memberi nasihat
dan pertimbangan kepada Presiden.

Wewenang Presiden

Memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut,


dan Angkatan Udara;
Menetapkan Peraturan Pemerintah;
Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri;
Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara
lain dengan persetujuan DPR;
Membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR;
Menyatakan keadaan bahaya;
Mengangkat duta dan konsul. Dalam mengangkat duta, Presiden
memperhatikan pertimbangan DPR;
Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan
pertimbangan DPR;
Memberi grasi, rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan
Mahkamah Agung;
Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR;
Memberi gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan lainnya yang diatur
dengan UU;
Meresmikan anggota Badan Pemeriksa Keuangan yang dipilih oleh DPR
dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah;
Menetapkan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh Komisi Yudisial
dan disetujui DPR;
Menetapkan hakim konstitusi dari calon yang diusulkan Presiden, DPR, dan
Mahkamah Agung;
Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan
persetujuan DPR.

Fungsi Presiden

Fungsi eksekutif untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintah sehari-hari


yang berdasarkan Pancasila, UUD 1945, dan peraturan lainnya.

Peranan Presiden

Sebagai kepala negara, Presiden adalah simbol resmi negara Indonesia di


dunia.
Sebagai kepala pemerintahan, Presiden dibantu oleh wakil presiden dan
menteri-menteri dalam kabinet, memegang kekuasaan untuk menjalankan
pemerintahan.

Wakil Presiden
Tugas Wakil Presiden

Membantu presiden menjalankan tugas-tugasnya;


Mengambil alih jabatan presiden apabila presiden berhalangan hadir;
Mendampingi presiden jika presiden menjalankan tugas-tugas kenegaraan
di negara lain;
Mengawasi pelaksanaan Komite yang ditentukan oleh Presiden
berdasarkan pengarahan Presiden.

Wewenang Wakil Presiden

Menjabat sementara sebagai presiden apabila presiden mengundurkan diri


atau diturunkan dari jabatannya;
Pembantu kepala negara sekaligus kepala pemerintahan Indonesia yang
bersifat luar biasa dan istimewa;
Jabatan pemerintahannya berada satu tingkat lebih rendah daripada
Presiden.

Fungsi Wakil Presiden

Memegang kekuasaan eksekutif untuk melaksanakan tugas-tugas


pemerintah sehari-hari yang didelegasikan kepadanya.

Peranan Wakil Presiden

Sebagai pembantu kepala negara, Wakil Presiden adalah simbol resmi


negara Indonesia di dunia yang kualitas tindakannya sama dengan
kualitas tindakan seorang presiden sebagai kepala negara.
Sebagai pembantu kepala pemerintahan, Wakil Presiden adalah pembantu
presiden yang kualitas bantuannya di atas bantuan yang diberikan oleh
Menteri.

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)


Tugas BPK

Memeriksa tanggung jawab tentang keuangan Negara, kekayaan Negara,


pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta Daerah,
serta anggaran Badan Usaha Milik Negara dan Daerah, berdasarkan atas
ketentuan undang-undang.

Wewenang BPK

Menentukan objek pemeriksaan, merencanakan dan melaksanakan


pemeriksaan, menentukan waktu dan metode pemeriksaan serta
menyusun dan menyajikan laporan pemeriksaan;
Meminta keterangan dan/atau dokumen yang wajib diberikan oleh setiap
orang, unit organisasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga
Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan
Layanan Umum, Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain
yang mengelola keuangan negara;
Melakukan pemeriksaan di tempat penyimpanan uang dan barang milik
negara, di tempat pelaksanaan kegiatan, pembukuan dan tata usaha
keuangan negara, serta pemeriksaan terhadap perhitungan-perhitungan,
surat-surat, bukti-bukti, rekening koran, pertanggungjawaban, dan daftar
lainnya yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara;
Menetapkan jenis dokumen, data, serta informasi mengenai pengelolaan
dan tanggung jawab keuangan negara yang wajib disampaikan kepada
BPK;

Menetapkan standar pemeriksaan keuangan negara setelah konsultasi


dengan Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah yang wajib digunakan dalam
pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara;
Menetapkan kode etik pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara;
Menggunakan tenaga ahli dan/atau tenaga pemeriksa di luar BPK yang
bekerja untuk dan atas nama BPK;
Membina jabatan fungsional Pemeriksa;
Memberi pertimbangan atas Standar Akuntansi Pemerintahan; dan
Memberi pertimbangan atas rancangan sistem pengendalian intern
Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah sebelum ditetapkan oleh Pemerintah
Pusat/Pemerintah Daerah.

Fungsi BPK

Fungsi operatif yaitu melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan;


Fungsi rekomendasi yaitu memberikan pertimbangan kepada pihak
eksekutif dan legislatif;
Fungsi yudikatif yaitu menyelenggarakan proses tuntutan
perbendaharaan.

Peranan BPK

Sebagai lembaga Negara yang bertugas di bidang pemeriksaan keuangan


Negara, mempunyai kedudukan yang bebas dan mandiri.

Mahkamah Agung (MA)


Tugas MA

Memberi kasasi atau membatalkannya atas keputusan hakim yang lebih


rendah;
Mengadakan pengawasan tertinggi atas jalannya peradilan;
Memberi keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang soal-soal yang
berhubungan dengan hukum, apabila hal itu diminta oleh pemerintah.

Wewenang MA

Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundangundangan di bawah Undang-Undang, dan mempunyai wewenang lainnya
yang diberikan oleh Undang-Undang;
Mengajukan 3 orang anggota Hakim Konstitusi;
Memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberikan grasi dan
rehabilitasi.

Fungsi MA

Fungsi peradilan : Sebagai Pengadilan Negara Tertinggi, Mahkamah Agung


merupakan pengadilan kasasi yang bertugas membina keseragaman
dalam penerapan hukum melalui putusan kasasi dan peninjauan kembali

menjaga agar semua hukum dan undang-undang diseluruh wilayah


negara RI diterapkan secara adil, tepat dan benar;
Fungsi pengawasan : Mahkamah Agung melakukan pengawasan tertinggi
terhadap jalannya peradilan di semua lingkungan peradilan dengan tujuan
agar peradilan yang dilakukan Pengadilan-pengadilan diselenggarakan
dengan seksama dan wajar dengan berpedoman pada azas peradilan
yang sederhana, cepat dan biaya ringan, tanpa mengurangi kebebasan
Hakim dalam memeriksa dan memutuskan perkara;
Fungsi pengaturan : Mahkamah Agung dapat mengatur lebih lanjut hal-hal
yang diperlukan bagi kelancaran penyelenggaraan peradilan apabila
terdapat hal-hal yang belum cukup diatur dalam Undang-undang tentang
Mahkamah Agung sebagai pelengkap untuk mengisi kekurangan atau
kekosongan hukum yang diperlukan bagi kelancaran penyelenggaraan
peradilan;
Fungsi pemberian nasihat : Mahkamah Agung memberikan nasihat-nasihat
atau pertimbangan-pertimbangan dalam bidang hukum kepada Lembaga
Tinggi Negara lain;

Peranan MA

Sebagai lembaga tinggi Negara Republik Indonesia yang merupakan


pengadilan tertinggi dari semua lingkungan peradilan, yang dalam
pelaksanaan tugasnya terlepas dari pengaruh pemerintah dan pengaruhpengaruh lain.

Mahkamah Konstitusi (MK)


Tugas MK

Memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran


oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut UUD 1945;
Memberikan dukungan di bidang administrasi justisial.
Melakukan sidang pemeriksaan pendahuluan. Persidangan ini
diselenggarakan untuk memeriksa kedudukan hukum pemohon dan isi
permohonan. Hakim konstitusi dapat memberi nasihat perbaikan
permohonan.

Wewenang MK

Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang keputusannya bersifat


final;
Menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar;
Memutus sengketa kewenangan lembaga Negara yang kewenangannya
diberikan oleh Undang-Undang Dasar;
Memutus pembubaran partai politik;
Memutus perselisihan tentang hasil pemilu.

Fungsi MK

Mahkamah Konstitusi berfungsi sebagai lembaga peradilan, sebagai


cabang kekuasaan yudikatif, yang mengadili perkara-perkara tertentu
yang menjadi kewenangannya berdasarkan ketentuan UUD 1945.

Peranan MK

Sebagai lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia


yang merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama-sama dengan
Mahkamah Agung.

Komisi Yudisial (KY)


Tugas KY

Melakukan monitoring yang intensif terhadap lembaga peradilan dengan


cara melibatkan unsur-unsur masyarakat dalam spektrum yang seluasluasnya dan bukan hanya monitoring secara internal saja. Monitoring
secara internal dikhawatirkan menimbulkan semangat korps (lesprit de
corps), sehingga objektivitasnya sangat diragukan.
Menjadi perantara (mediator) antara lembaga peradilan dengan
Departemen Kehakiman. Dengan demikian, lembaga peradilan tidak perlu
lagi mengurus persoalan-persoalan teknis non-hukum, karena semuanya
telah ditangani oleh Komisi Yudisial.
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas lembaga peradilan dalam banyak
aspek, karena tidak lagi disibukkan dengan hal-hal yang tidak berkaitan
langsung dengan aspek hukum seperti rekruitmen dan monitoring hakim
serta pengelolaan keuangan lembaga peradilan. Dengan demikian,
lembaga peradilan dapat lebih berkonsentrasi untuk meningkatkan
kemampuan intelektualitasnya yang diperlukan untuk memutus suatu
perkara.
Menjaga kualitas dan konsistensi putusan lembaga peradilan, karena
senantiasa diawasi secara intensif oleh lembaga yang benar-benar
independen. Di sini diharapkan inkonsistensi putusan lembaga peradilan
tidak terjadi lagi, karena setiap putusan akan memperoleh penilaian dan
pengawasan yang ketat dari Komisi Yudisial. Dengan demikian, putusanputusan yang dianggap kontroversial dan mencederai rasa keadilan
masyarakat dapat diminimalisasi kalau bukan dieliminasi.
Meminimalisasi terjadinya politisasi terhadap rekruitmen hakim, karena
lembaga yang mengusulkan adalah lembaga hukum yang bersifat mandiri
dan bebas dari pengaruh kekuasaan lain, bukan lembaga politik lagi,
sehingga diidealkan kepentingan-kepentingan politik tidak lagi ikut
menentukan rekrutmen hakim yang ada.

Wewenang KY

Melakukan pendaftaran calon Hakim Agung;


Melakukan seleksi terhadap calon Hakim Agung;
Menetapkan calon Hakim Agung; dan
Mengajukan calon Hakim Agung ke DPR.

Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan pelanggaran perilaku hakim,


dan
Membuat laporan hasil pemeriksaan berupa rekomendasi yang
disampaikan kepada Mahkamah Agung dan tindasannya disampaikan
kepada Presiden dan DPR.

Fungsi KY

Mengawasi hakim dan mengusulkan nama calon Hakim Agung


Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku
hakim.

Peranan KY

Meningkatkan kualitas Hakim Agung dan para hakim lainnya, sehingga


akan dapat meningkatkan kualitas proses peradilan dan putusan peradilan
di MA sebagai lembaga peradilan puncak dalam tatanan peradilan di
Indonesia, kecuali untuk kasus-kasus tertentu yang diadili oleh Mahkamah
Konstitusi.
Nama-nama calon hakim agung yang diusulkan oleh KY diajukan kepada
DPR untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan sebagai
Hakim Agung oleh Presiden.

Komisi Pemilihan Umum (KPU)


Tugas KPU

Merencanakan program, anggaran, dan jadwal Pemilu Kepala Daerah dan


Wakil Kepala Daerah Kabupaten / Kota;
Menetapkan pasangan calon Kepaala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Kabupaten / Kota yang telah memenuhi persyaratan;
Membuat Berita Acara Penghitungan suara serta membuat sertifikat
penghitungan suara dan wajib menyerahkannya kepada saksi peserta
pemilu, Panwaslu Kabupaten / Kota, dan KPU Provinsi;
Menerbitkan Keputusan KPU Kabupaten/Kota untuk mengesahkan hasil
Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten/Kota dan
mengumumkannya;
Mengumumkan pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Kabupaten/Kota terpilih dan membuat berita acaranya;
Melaporkan hasil Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Kabupaten/Kota kepada KPU melalui KPU Provinsi;
Memeriksa pengaduan dan/atau laporan adanya pelanggaran kode etik
yang dilakukan oleh PPK, PPS dan KPPS;
Menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang disampaikan
oleh Panwaslu Kabupaten/Kota;
Melaksanakan Sosialisasi penyelenggaraan pemilu Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah dan / atau yang berkaitan dengan tugas KPU
Kabupaten/Kota kepada masyarakat;

Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU
Provinsi dan / atau Undang undang.

Wewenang KPU

Membentuk PPK, PPS dan KPPS dalam Pemilu Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Kabupaten/Kota dalam Wilayah Kerjanya;
Menonaktifkan sementara dan/atau mengenakan sanksi administratif
kepada anggota PPK, PPS, Sekretariat KPU Kabupaten/Kota dan pegawai
Sekretariat KPU Kabupaten/Kota yang terbukti melakukan kegiatan,
tindakan yang mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan
pemilu yang sedang berlangsung berdasarkan rekomendasi Panwaslu
Kabupaten / Kota dan ketentuan peraturan perundang undangan;
Menerima, meneliti dan menetapkan Partai-partai Politik yang berhak
sebagai peserta Pemilihan Umum;
Membentuk Panitia Pemilihan Indonesia yang selanjutnya disebut PPI dan
mengkoordinasikan kegiatan Pemilihan Umum mulai dari tingkat pusat
sampai di Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya disebut TPS;
Menetapkan jumlah kursi anggota DPR, DPRD I dan DPRD II untuk setiap
daerah pemilihan;
Menetapkan keseluruhan hasil Pemilihan Umum di semua daerah
pemilihan untuk DPR, DPRD I dan DPRD II;
Mengumpulkan dan mensistemasikan bahan-bahan serta data hasil
Pemilihan Umum;
Memimpin tahapan kegiatan Pemilihan Umum.

Fungsi KPU

Membantu penyusunan program dan anggaran Pemilu di Kabupaten/Kota;


Memberikan pelayanan teknis pelaksanaan Pemilu di Kabupaten/Kota;
Memberikan pelayanan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
kepegawaian, anggaran, dan perlengkapan Pemilu di Kabupaten/Kota;
Membantu perumusan dan penyusunan rancangan keputusan KPU
Kabupaten/Kota;
Membantu perumusan, penyusunan dan memberikan bantuan hukum
serta memfasilitasi penyelesaian sengketa Pemilu di Kabupaten/Kota;
Membantu pelayanan pemberian informasi Pemilu, partisipasi dan
hubungan masyarakat dalam penyelenggaraan Pemilu di Kabupaten/Kota;
Membantu pengelolaan data dan informasi Pemilu di Kabupaten/Kota;
Membantu pengelolaan logistik dan distribusi barang/jasa keperluan
Pemilu di Kabupaten/Kota;
Membantu penyusunan kerjasama antar lembaga di Kabupaten/Kota;
Membantu penyusunan laporan penyelenggaraan Pemilu dan
pertanggungjawaban KPU Kabupaten/Kota.

Peranan KPU

Sebagai lembaga Negara yang menyelenggarakan pemilihan umum di


Indonesia.

Bank Indonesia (BI)


Tugas BI

Menetapkan, melaksanakan, serta menjaga stabilitas moneter, antara lain


melalui instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka.
Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta
Mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia.

Wewenang BI

Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan


melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya;
Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank
Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak atau
mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun juga.
Memutuskan dan melaksanakan kebijakan moneter yang tepat. Kebijakan
itu bisa berupa Open Market Operation, Discount Policy, Sanering, dan
Selective Credit.

Fungsi BI

Dalam riset dan pemantauan, Bank Indonesia dapat mengakses informasiinformasi yang dinilai mengancam stabilitas keuangan.
Melalui pemantauan secara macroprudential, Bank Indonesia dapat
memonitor kerentanan sektor keuangan dan mendeteksi potensi kejutan
(potential shock) yang berdampak pada stabilitas sistem keuangan.
Melalui riset, Bank Indonesia dapat mengembangkan instrumen dan
indikator makroprudential untuk mendeteksi kerentanan sektor keuangan.
Hasil riset dan pemantauan tersebut, selanjutnya akan menjadi
rekomendasi bagi otoritas terkait dalam mengambil langkah-langkah yang
tepat untuk meredam gangguan dalam sektor keuangan.

Peranan BI

Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.


Menciptakan kinerja lembaga keuangan yang sehat, khususnya
perbankan. Penciptaan kinerja lembaga perbankan seperti itu dilakukan
melalui mekanisme pengawasan dan regulasi.
Bank Indonesia berperan sebagai suatu lembaga negara yang independen
dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan
Pemerintah dan/atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas
diatur dalam undang-undang.

Anda mungkin juga menyukai