Ayat 11 dan 12 katakan : Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu
telah dibuat, PERGILAH ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada
tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; TIGA KALI SEHARI IA
BERLUTUT, BERDOA SERTA MEMUJI ALLAHNYA, seperti yang BIASA
dilakukannya. Lalu orang-orang itu bergegas-gegas masuk dan
mendapati Daniel sedang BERDOA dan BERMOHON kepada Allahnya.
IngatTuhanlah kehidupan tanpa Tuhan kita binasa.
Daniel bisa aja bilang dengan Raja Darius kalau pejabat-pejabat tinngi
lainnya iri dengan dia, tetapi Daniel memilih dengan cara lain dia
mengadu kepada Allah.
Daniel tidak mengandalkan Raja Darius tetapi Daniel mengandalkan
Allah..
Ayokita andalkan Allah dalam hidup kita
4. Ayat 20-22 : DANIEL PENUH KASIH ALLAH
Apa respon kita yang pertama kali jika ada orang yang menyakiti kita??
Dalam hidup sehari-hari wong Palembang bilang : Kau sudah masukki
aku ke bui, jingoklah agek kalu aku sudah keluar!
artinya : Kamu sudah masukkan saya ke dalam penjara, lihatlah nanti
kalu saya sudah keluar!
Banyak dari kita akan dendam, benar?
Tapi Daniel tidak seperti itu, dia penuh kasih dan mengampuni.
Ayat 21 dan 22 berkata : ..dan ketika ia(raja Darius) sampai dekat gua
itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara sayu. Berkatalah ia
kepada Daniel : Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kau
sembah dengan TEKUN, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari
singa-singa itu? Lalu kata Daniel kepada raja : Ya raja, kekallah
hidupmu!.
Ini bukti bahwa Daniel mengasihi raja Darius, dia tidak menjawab
dengan pelan juga (kurang semangat) tetapi Daniel menjawab dengan
lantang.
Daniel tidak dimakan oleh singa-singa itu karena ada malaikat Tuhan
yang menjaganya bahkan ada SINGA dari YEHUDA = Tuhan..
ingin
meraih
kesuksesan.
Berbagai
usaha
dilakukan
hidupnya,
tidak
membebaskan
Daniel
dari
ujian-ujian
sebelum
menjadi
tawanan
oleh
Babel,
di
Yehuda
dia
Bagi kita, tentu ada banyak godaan untuk raih sukses dengan cara yang
tidak mengandalkan Tuhan. Hanya mengandalkan sesama atau orang
penting di belakang, suskses bisa dicapai. Tidak perlu banyak belajar,
yang penting memiliki uang banyak suskses bisa dicapai sesaat.
Selanjutnya, dengan mengikuti sistem dunia ini, sukses pun dapat
diperoleh. Menyimpang dari kehendak Tuhan dan melakukan perbuatan
yang menghina Tuhan. Itulah jalan yang sedang diikuti banyak orang
sekarang ini. Korupsi merajalela. Kolusi dan nepotisme menjadi budaya
di negeri ini. Sebagai orang Kristen, kita juga diperhadapkan dengan
ancaman, tantangan dan hambatan sukses.
Tetapi, Daniel telah membuktikan diri bahwa sukses dengan cara Tuhan
lebih mumpuni. Dia telah menikmati manisnya hasil dari belajar cerdas,
kerja keras dan kerja cerdas yang dilakukannya dengan konsisten.
Biarlah kita menjadi Daniel-Daniel masa kini, yang membuktikan diri
kepada dunia, bahwa kita hidup dengan mengandalkan Tuhan. Kita terus
belajar melengkapi diri demi sukses yang kita impikan. Dan selalu
menjauhkan diri dari sikap dan perbuatan yang menghina nama Tuhan
kita Yesus Kristus.
Daniel terlahir sebagai bangsawan dan lahir sekitar tahun 625 SM (1:34). Ia mendapatkan pelajaran yang sangat keras melalui pengalaman
hidupnya yakniia dibawa ke dalam pembuangan oleh raja Nebukadnezar.
Pada saatmengalami pembuangan itu, Daniel berusia sekitar 20
tahun. Menarik untuk disimak bahwa Daniel bersama dengan beberapa
orang muda terpilih dalam rekrutme bekerja di istana raja. Awal pertama
mereka harus menikuti kegiatan pelatihan yang sifatnya ikatan dinas
yaitu setelah tiga tahun belajar dan dididik dalam pengetahuan
keistanaan mereka wajib bekerja kepada raja (bd.1:4,5).
Alkitab menyebutkan bahwa ada 4 orang dari Yehuda yang lolos seleksi
yakniDaniel (kemudian disebut Beltsazar = kiranya ibu dewa bel
melindungi raja);Hananya yang berarti yang dikasihi Tuhan (kemudian
disebut Sadrakh =Disinari oleh Dewa Matahari Ba); Misael yang
berarti Siapakah Allah?(kemudian disebut Mesakh= hamba dari Dewa
Shach); dan Azaraya yang berarti Tuhan adalah penolongku (kemudian
disebut Abednego = hamba dari dewa Nego).
Karier para pemuda Yehuda ini terbilang sangat baik dan terus
menanjak, istimewa Daniel yang diberi nama sebutan orang Babel, yakni
Beltsazar itu.Dalam pasal 2:48, Nebukadnezar mengangkatnya menjadi
kepala penguasa di propinsi Babilonia dan kepala gubernur dari seluruh
orang-orang bijak dari Babilonia.
Puncak karier Daniel adalah ketika ia berusia 90 tahun, pada masa
pemerintahan Raja Darius
dari Media, yangmengangkat Daniel menjadi salah satu dari tiga pejabat
Raja dan bahkan Sang Raja sempat berpikir untuk
menetapkannya menjadi pemimpin seluruh Kerajaannya (6:4).
Pada latar kisah inilah bacaan kita minggu ini dimulai.
GALIAN PERIKOP
Terdapat beberapa catatan penting dalam pasal 6:1-6 ini yang perlu
didalami untuk mengungkap kesuksesan dibalik karier Daniel ini, yakni:
1.
2.
Kita juga menemukan pribadi Daniel yang tahan uji dalam hal kekayaan
dan kehormatan. Saat ia harus membaca tulisan di dinding itu dan
menguraikan maknanya, Daniel ditawarkan hadiah dan jabatan yang luar
biasa tak ternilai. Jika ia tidak tahan uji, pastilah tidak akan terucap dari
bibirnya dalam ayat 17 yang berbunyi: tahanlah hadia tuanku
berikanlah kepada orang lain. Mengapa demikian? Karena yang utama
bagi Daniel adalah menyampaikan pesan TUHAN melalui tulisan itu dan
bukan soal iming-iming hadiah yang menggiurkan.
Daniel Fokus pada misi Allah bagi raja yang mencoreng kekudusan-Nya
karena menajiskan alat-alat Bait Suci yang kudus itu. Harta dan
kekuasaan tidak mampu mengalihkan Daniel pada prioritas utamanya
ketika dihadirkan TUHAN dalam pembuangan tersebut, yakni menjadi
jurubicara-Nya bagi bangsa tersebut.
Itulah empat alasan dari sekian banyak hal lain tentang sikap dan sifat
Daniel sehingga ia menjadi pribadi yang berhasil di tengah pergumulan
pembuangan dan sekaligus menjadi pribadi yang sangat di kasihi
TUHAN, Allah Israel.
APLIKASI DAN RELEVANSI
2.
3.
Kotbah,
18
November
2012
Oleh : Herijanto S
Ayat Bacaan : Daniel 1:1-8
Kitab Daniel adalah kitab nabi besar terpendek dan kitab nabi PL
(Perjanjian Lama) yang paling banyak dibaca dan dikaji. Daniel sendiri
termasuk salah satu nabi PL terakhir yang kisah hidupnya sungguh luar
biasa dan patut di teladani oleh setiap orang percaya.
Cerita tentang Daniel berawal dari masa remajanya yang tidak
menyenangkan karena sebagai kaum bangsawan dari keturunan raja
Hizkia (2Raj 20:17-18; Yes 39:6-7) ia justru harus menjadi tawanan yang
turut dalam pembuangan ke Babel dikarenakan bangsanya saat itu
sudah dikalahkan dan dikuasai oleh Nebukadnezar raja Babel.
Namun dalam keadaan sebagai tawanan Daniel tetap percaya Allah
sesuai
arti
namanya
Allah
adalah
Hakimku
sehingga
karena
raja
dan
dengan
anggur
yang
biasa
diminum
raja;
Tidak
menuruti
keinginan
daging,
keinginan
mata
serta
tugasnya
seperti
halnyaMichael
komposisi
Angelo melukis
musiknya
Dari ayat diatas kita lihat bahwa Daniel memiliki persekutuan erat
dengan Tuhan. Tiga kali sehari dia bersekutu dan berdoadan itu sudah
menjadi kebiasaannya. Jadi bukan saat ada tekanan saja. Saya sangat
meyakini bahwa ini bukan doa biasa. Kalau doa biasa cukup di tempat
dimana kita berada, menundukkan kepala dan berdoa. Disini dikatakan
Daniel mengambil tempat khusus di ruang atas rumahnya. Ini
menunjukkan keseriusannya untuk bertemu dengan Tuhan, bukan hanya
sekedar mengucapkan permohonan, tapi persekutuan yang sangat intim
sampai merasakan hadirat Tuhan turun menaunginya.
Inilah yang membuat Tuhan sangat mengasihi Daniel karena dia
senantiasa memiliki hati yang rindu untuk bersekutu dengan hadirat
Tuhan.
Mazmur 34:11 Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang
yang mencari TUHAN, tidak kekurangan sesuatu pun yang baik.
2. Daniel tidak mementingkan diri sendiri.
Daniel 2:49 Atas permintaan Daniel, raja menyerahkan pemerintahan
wilayah Babel itu kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego, sedang
Daniel sendiri tinggal di istana raja.
Daniel bukan orang egois, ketika dia mendapat kedudukan dia tidak
memikirkan diri sendir dia mau berbagi dengan teman sebangsanya.
Tapi dia buka orang yang asal pilih, dia memilih orang-orang yang juga
sama seperti dia yaitu orang-orang yang takut akan Tuhan yang memiliki
hikmat dan pengetahuan dari Tuhan. Dan tujuan utamanya adalah untuk
mengangkat derajat kaum dan bangsanya yang sedang dalam
pembuangan.
3. Daniel memiliki sikap yang rendah hati.
Daniel 2:30 Adapun aku, kepadaku telah disingkapkan rahasia itu, bukan
karena hikmat yang mungkin ada padaku melebihi hikmat semua orang
yang hidup, tetapi supaya maknanya diberitahukan kepada tuanku raja,
dan supaya tuanku mengenal pikiran-pikiran tuanku.
Daniel tidak menjadi sombong dengan pengetahuan yang dimilikinya.
Dia tidak mau mencuri kemuliaan Tuhan. Karena dia menyadari betul
bahwa kemampuan yang dimilikinya itu berasal dari Tuhan. Itulah
sebabnya segala kemuliaan dan hormat di kembalikan kepada Tuhan.
Sikap inilah yang perlu dimiliki oleh setiap orang percaya. Segala
sesuatu yang kita miliki pada saat ini adalah karena kemurahan Tuhan.
Jangan menyombongkan diri dan merasa sudah hebat. Kembalikan
segala puji syukur dan kemuliaan hanya kepada Tuhan.
4. Daniel tidak mau kompromi dengan hal-hal yang bertentangan dengan
Firman Tuhan.
Dalam Daniel 6 dikatakan bahwa dalam 30 hari tidak seorang
manusiapun diijinkan menaikkan permohonan kepada allah lain selain
kepada raja Darius. Jika ketahuan maka akan dihukum mati dengan cara
dimasukkan kedalam lobang singa untuk jadi santapan singa-singa
kerajaan. Dalam hal ini Daniel tidak mau kompromi. Sebenarnya bisa
saja dia tidak berdoa kepada Tuhan selama 30 hari dengan alasan tidak
mempunyai kuasa untuk menolak karena itu adalah titah raja yang harus
di patuhi kalau tidak ingin mati. Dan saya yakin Tuhan maha pengampun.
Tapi Daniel tidak melakukannya karena kecintaannya kepada Tuhan lebih
dari kecintaannya kepada nyawanya sendiri. Daniel menyadari bahwa
hidupnya tidak berarti tanpa penyertaan Tuhan.
Jujur saudara, saat menuliskan ini saya sedikit terenyuh mengingat
bagaimana luarbiasanya cinta Daniel kepada Tuhan. Dia tetap berdoa
tiga kali sehari seperti yang biasanya dilakukan walau akhirnya dia